Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MARIA I. T. D. A.

JIMAN KELAS/NO ABSEN : E/ 21

TUGAS 1. DRAINASE KELAS E 020921

MAKALAH PENUH (FULL) PERTEMUAN 2


ASPEK HIDROLOGI DALAM PERENCANAAN DRAINASE
DOSEN:
IR. I MADE UDIANA, MT.

KELOMPOK 4

NIM.170601009
MARIA I. T. D. A. JIMAN
1. 7
(Kelompok 4)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
2. ASPEK HIDROLOGI DALAM PERENCANAAN DRAINASE

Dalam perencanaan drainase terdapat 2 aspek yang digunakan yaitu aspek


hidrologi dan aspek hidrolika. Berikut adalah bagian – bagian dari aspek hidrologi
dalam perencanaan drainase yakni:
1. Hujan Rencana
2. Drainase Permukaan
3. Menghitung Kapasitas Aliran Permukaan
2.1. Hujan Rencana
Hujan rencana atau curah hujan rencana merupakan estimasi hujan yang
akan terjadi pada suatu DAS. Untuk menghitung hujan rencana tahunan dapat di
cari menggunakan beberapa metode diantaranya metode distribus Gumbel dan Log
Pearson Type III.
A. Metode Gumbel dan Metode Log Pearson III
Metode Gumbel dan Metode Log Pearson III merupakan metode
yang di gunakan dalam perhitungan curah hujan rencana.
1. Metode Gumbel
Distribusi Gumbel mempunyai koefisien kemencengan (Coefisien
of skwennes) atau CS=1,139 dan koefisien kurtosis (Coeficient
Curtosis) atau Ck<4,002.
a) Hitung standar deviasi
n

(XiXr)2
Sx  i1
n1

(Loebis,1984)

Dimana: Sx =Standar deviasi


Xi =Curah hujan rata
rata Xr = Harga rata–rata
n =Jumlah data
b) Hitung nilai faktor frekuensi (K)
Yt −Yn
k=
sn
(Loebis,1984)

Dimana: K =Faktor frekuensi


Yn =Harga rata–rata reduce variat

Sn =Reduced standard deviation


Yt =Reduced variated
c) Hitung hujan dalam periode ulang T tahun
Xt Xr (KSx)

(Loebis,1984)

Dimana: Xt = Hujan dalam periode ulang tahun

Xr = Harga rata– rata


K = Faktor Frekuensi
Sx = Standar deviasi
Tabel 1. Faktor reduksi

Kala Ulang (Tahun) T Faktor Reduksi (YT)

2 0.3365
5 1.4999
10 2.2502
20 2.9606
25 3.1985
50 3.9019
100 4.6001
200 5.296
500 6.214
1000 6.919
5000 8.539
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Dari Reduksi Variat (Yn)
no 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.4952 0.4996 0.5035 0.507 0.51 0.5128 0.5157 0.5181 0.5202 0.522
20 0.5236 0.5252 0.5268 0.5283 0.5296 0.5309 0.532 0.5332 0.5343 0.5353
30 0.5362 0.5371 0.5380 0.5388 0.5396 0.5402 0.541 0.5418 0.5424 0.543
40 0.5436 0.5442 0.5448 0.5453 0.5458 0.5463 0.5468 0.5473 0.5477 0.5481
50 0.5485 0.5489 0.5493 0.5497 0.5501 0.5504 0.5508 0.5511 0.5518 0.5518
60 0.5521 0.5524 0.5527 0.553 0.5533 0.5535 0.5538 0.554 0.5543 0.5545
70 0.5548 0.555 0.5552 0.5555 0.5557 0.5559 0.5561 0.5563 0.5565 0.5567
80 0.5569 0.5570 0.5572 0.5574 0.5576 0.5578 0.558 0.5581 0.5583 0.5585
90 0.5586 0.5587 0.5589 0.5591 0.5592 0.5593 0.5596 0.5596 0.5598 0.5599
100 0.5600  
Tabel 3. Deviasi Standar Dari Reduksi Variat (Sn)
no 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.9496 0.9676 0.9933 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565
20 1.0628 1.0696 1.0754 1.0811 1.0864 1.0915 1.1961 1.1004 1.1047 1.1086
30 1.1124 1.1159 1.1193 1.1226 1.1255 1.1285 1.1313 1.1339 1.1363 1.1388
40 1.1413 1.1436 1.1458 1.148 1.1499 1.1519 1.1538 1.1557 1.1574 1.159
50 1.1607 1.1623 1.1638 1.1658 1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1721 1.1734
60 1.1747 1.1759 1.177 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844
70 1.1854 1.1863 1.1873 1.1881 1.189 1.1898 1.1906 1.1915 1.1923 1.193
80 1.1938 1.1945 1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.198 1.1987 1.1994 1.2001
90 1.2007 1.2013 1.202 1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2049 1.2055 1.206
100 1.2065  
langkah langkah penyelesaian Metode Gumbel

1. Hitung curah hujan maksimum tahunan sebagai nilai Xi, dengan cara mencari
curah hujan bulanan tertinggi dalam periode 1 tahun.
2. Hitung curah hujan rata-rata (Xi) periode 2000-2019.
3. Hitung Standar Deviasi (Sx) dengan tahapan sebagai berikut ini.
 Hitung jumlah (Xi-Xr)2 sebagai nilai ∑
 Hitung jumlah data n kemudian dikurangi 1 sebagai nilai n-1
 Menghitung nilai standar deviasi dengan rumus berikut ini.

4. Menentukan nilai Yt, Yn, dan Sn untuk menghitung faktor frekuensi (K)
5. Menghitung nilai Yn dengan melihat pada tabel Reduce Mean (Yn) metode
gumbel. Angka vertikal merupakan satuan puluhan dan angka hrizontal
merupakan angka satuan. Apabila jumlah data 20 (n = 20), maka nilai
Yn=0,5236.
6. Menghitung nilai Sn dengan melihat pada tabel Reduce Standard
deviation metode Gumbel. Angka vertikal merupakan satuan puluhan dan angka
hrizontal merupakan angka satuan. Apabila jumlah data 20 (n = 20), maka nilai
Yn=1,0628.
7. Menghitung nilai Yt dengan rumus sebagai berikut ini.

8. Hitung nilai K dari hasil penentuan nilai Yt, Yn, dan Sn dengan memasukan
rumus sebagai berikut ini.

9. Menentukan periode hujan rencana tahunan misalnya periode 2 tahun, 4 tahun, 6


tahun, 8 tahun dan 10 tahun.
10. Hitung rencana hujan rata-rata tahunan dengan rumus sebagai berikut ini.
Xt Xr (KSx)

2. Metode Log Pearson III


Distribusi Log Pearson Tipe III atau Distribusi Extrim Tipe III
digunakan untuk analisis variabel hidrologi dengan nilai varian minimum
misalnya analisis frekwensi distribusi dari debit minimum (low flows)
dengan CS .
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam distribusi Log Pearson
Type III, sebagai berikut :
 Harga atau nilai untuk berbagai masa ulang atau nilai curah hujan untuk
masa ulang tertentu.
log X T =¿ log X́ + K T . Sd ¿
 Rata-rata (mean)

log X́ =
∑ log X
n
 Standar deviasi (simpangan baku)
2

Sd=
√ ∑ ( log X−log X́ )
n−1
 Koefisien asimetris / Skewness (Cs)
3
n ∑ ( log X −log X́ )
C s=
( n−1 ) ( n−2 )( Sd )3
 Koefisien Variasi (Cv)
Sd
CV=

 Kurtosis (Ck)
4
n 2 ∑ ( log X−log X́ )
C k=
( n−1 ) ( n−2 )( n−3 ) ( Sd )4
Faktor penyimpangan KT untuk kala ulang tertentu, dan dengan memakai nilai
Cs dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4. Nilai K untuk Metode Log Pearson III
Koefisen Periode Ulang (tahun)
Kemencengan 2 5 10 25 50 100 200 1000
(Cs) Peluang (%)
50 20 10 4 2 1 0.5 0.1
3.0 -0.360 0.420 1.180 2.278 3.152 4.051 4.970 7.250
2.5 -0.360 0.518 1.250 2.262 3.048 3.845 4.652 6.600
2.2 -0.330 0.574 1.284 2.240 2.970 3.705 4.444 6.200
2.0 -0.307 0.609 1.302 2.219 2.912 3.605 4.298 5.910
1.8 -0.282 0.643 1.318 2.193 2.848 3.499 4.147 5.660
1.6 -0.254 0.675 1.329 2.163 2.780 3.388 3.990 5.390
1.4 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 5.110
1.2 -0.195 0.732 1.340 2.087 2.626 3.149 3.661 4.820
1.0 -0.164 0.758 1.340 2.043 2.542 3.022 3.489 4.540
0.9 -0.148 0.769 1.339 2.018 2.498 2.957 3.401 4.395
0.8 -0.132 0.780 1.336 1.998 2.453 2.891 3.312 4.250
0.7 -0.116 0.790 1.333 1.967 2.407 2.824 3.223 4.105
0.6 -0.099 0.800 1.328 1.939 2.359 2.755 3.132 3.960
0.5 -0.083 0.808 1.323 1.910 2.311 2.686 3.041 3.815
0.4 -0.066 0.816 1.317 1.880 2.261 2.615 2.949 3.670
0.3 -0.050 0.824 1.309 1.849 2.211 2.544 2.856 3.525
0.2 -0.033 0.830 1.301 1.818 2.159 2.472 2.763 3.380
0.1 -0.017 0.836 1.292 11.785 2.107 2.400 2.670 3.235
0.0 0.000 0.842 1.282 1.751 2.054 2.326 2.576 3.090
-0.1 0.017 0.836 1.270 1.761 2.000 2.252 2.482 3.950
-0.2 0.033 0.850 1.258 1.680 1.954 2.178 2.388 2.810
-0.3 0.050 0.853 11.245 1.643 1.890 2.104 2.294 2.675
-0.4 0.066 0.855 1.231 1.606 1.834 2.029 2.201 2.540
-0.5 0.083 0.856 1.216 1.567 1.777 1.955 2.108 2.400
-0.6 0.099 0.857 1.200 1.528 1.720 1.880 2.016 2.275
-0.7 0.116 0.857 1.183 1.488 1.663 1.806 1.926 2.150
-0.8 0.132 0.856 1.166 1.448 1.606 1.773 1.837 2.035
-0.9 0.148 0.854 1.147 1.407 1.549 1.660 1.749 1.910
-1.0 0.164 0.852 1.128 1.366 1.492 1.588 1.664 1.800
-1.2 0.195 0.844 1.086 1.282 1.379 1.449 1.501 1.625
-1.4 0.225 0.832 1.041 1.198 1.270 1.318 1.351 1.465
-1.6 0.254 0.817 0.994 1.116 1.166 1.197 1.216 1.280
-1.8 0.282 0.799 0.945 1.035 1.069 1.087 1.097 1.130
-2.0 0.307 0.777 0.895 0.959 0.980 0.990 1.995 1.000
-2.2 0.330 0.752 0.844 0.888 0.900 0.905 0.907 0.910
-2.5 0.360 0.711 0.771 0.793 0.798 0.799 0.800 0.801
-3.0 0.396 0.636 0.660 0.666 0.666 0.667 0.667 0.668
langkah langkah penyelesaian Metode Log Pearson III
Data curah hujan pada Tabel 9 diatas. hitunglah dengan menggunakan Metode
Log Pearson III untuk kala ulang 10 tahun.
Tabel 5. Tabulasi Data Untuk Metode Log Pearson III
Curah log⁡X
No Tahun 〖〖(log〗X−log〖X ̅)〗〗^2 〖〖(log〗X−log〖X ̅)〗〗^3
Hujan
1 2000 191 2.28 0.0007 0.000018
2 2001 164 2.21 0.0016 -0.000065
3 2002 200 2.30 0.0021 0.000097
4 2003 162 2.21 0.0021 -0.000094
5 2004 190 2.28 0.0006 0.000013
6 2005 190 2.28 0.0006 0.000013
7 2006 174 2.24 0.0002 -0.000003
8 2007 157 2.20 0.0035 -0.000207
9 2008 196 2.29 0.0014 0.000052
10 2009 181 2.26 0.0000 0.000000
∑ 1805 22.55 0.0127 -0.0002

 Rata-rata (mean) , log X́ =


∑ log X = 22,55 =2,255
n 10
2
 Standar Deviasi, Sd=

 Koefisien
√ ∑ ( log X−log X́ ) =
n−1 √ 0,0127
10−1
=0,037

Asimetris,

3
n ∑ ( log X −log X́ ) 10 ×(−0,0002)
C s= 3
= =−0,54839
( n−1 ) ( n−2 )( Sd ) 9× 8 × ( 0,037 )3
Dengan T=10 tahun dan Cs = - 0,54839 maka dari tabel 8 dilakukan
interpolasi dan mendapat nilai KT = 1,7296.
Harga atau nilai untuk berbagai masa ulang atau nilai curah hujan untuk
masa ulang 10 tahun ialah :
log X T =¿ log X́ + K T . Sd ¿
log X 10=¿ 2,255+ 1,7296× 0,037 ¿
log X 10=¿ 2,318mm ¿
Maka kala ulang 10 tahun menggunakan Metode Log Pearson III ialah : 2,318 mm
B. Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan
waktu (mm/jam atau mm/menit). Terdapat beberapa macam rumus yang
sering digunakan untuk mencari intensitas hujan, yaitu:

1. Rumus Talbot
Rumus Talbot (1881), rumus ini banyak digunakan karena
mudah diterapkan dan tetapan-tetapan a dan b di tentukan dengan
harga-harga yang terukur.
a
I=
t+b
( I .t ) ( I 2 ) −( I 2 . t ) ( I )
a=
N ( I 2 )−( I )( I )
( I .t ) ( I ) −N ( I 2 .t )
b=
N ( I 2 )− ( I ) ( I )

Dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t = Lamanya curah hujan (menit) atau untuk mononobe
(jam)
a,b = Tetapan
N = Banyaknya data
2. Rumus Sherman.
Rumus Sherman dikemukakan oleh professor Sherman pada tahun
1905. Rumus dari sheman dapat dilihat seperti di bawah ini.
a
I=
tn
( log I ) ( log t )2− ( logt . log I ) ( logt )
log a= 2
N ( log t ) −( log t ) ( log t )
( log I ) ( log t )−N ( logt . log I )
n=
N ( log t )2−( logt ) ( log t )
Dimana :
t = Lamanya curah hujan (menit) atau untuk mononobe
(jam)
N = Banyaknya data
3. Rumus Ishiguro
Rumus Ishiguro ini dikemukakan oleh Dr. Ishiguro tahun 1953.
Adapun rumus tersebut :
a
I=
√t +b
( I √ t ) ( I 2 )−( I 2 . √ t ) ( I )
a=
N ( I 2 )−( I )( I )
( I √ t ) ( I )−N ( I 2 . √ t )
b=
N ( I 2 )− ( I ) ( I )
Dimana :
t = Lamanya curah hujan (menit) atau untuk mononobe
(jam)
N = Banyaknya data
4. Rumus Mononobe
Rumus mononobe merupakan rumus yang paling sering digunakan.
Dalam mencari intensitas hujan. Adapun rumusnya sebagai berikut:
R 24 24 2
I= ( )
24 t
3

Dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t = Lamanya curah hujan (menit) atau untuk mononobe
(jam)
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

C. Kurva IDF (Instensity Duration Frequency)


Kurva Instensity Duration Frequency (IDF) diperoleh dengan
menggambar nilai variasi intensitas hujan (I) pada berbagai durasi hujan (t)
dan kala ulang (T).

Langkah-langkah sebagai berikut:


a. Menentukan Hujan Rencana dengan Metode Gumbel
Terlebih dahulu mengurutkan data curah hujan dari terkecil ke
terbesar.
b. Menentukan Intensitas Hujan dengan Rumus Mononobe
Besarnya hujan rencana telah di peroleh pada tabel diatas,
selanjutnya akan dihitung Intensitas hujannya sebagai berikut:
 Untuk kala ulang 2 tahun.
R 24 24 23
Dengan menggunakan rumus Mononobe I= ( )
24 t
maka R24

untuk kala ulang 2 tahun = 177.42 mm dan nilai t = 1 jam. Sehingga


nilai I :
R 24 24 23 177.42 24 23
I= ( )
24 t
=
24 ( )
1
=mm / jam

Lakukan perhitungan berulang menngunakan rumus


Mononobe untuk mendapatkan nilai I, berikuta tabel untuk nilai
kala ulang kala ulang 2,5,10,25,50,100,200,500,1000 dan 5000
tahun

Tabel 6. Nilai I dengan rumus Mononobe


R24
t (jam) R2 R5 R10 R25 R50 R100
177.42 213.89 237.41 267.14 289.19 311.08
1 61.51 74.15 82.31 92.61 100.26 107.84
2 38.75 46.71 51.85 58.34 63.16 67.94
3 29.57 35.65 39.57 44.52 48.20 51.85
4 24.41 29.43 32.66 36.75 39.79 42.80
5 21.04 25.36 28.15 31.67 34.29 36.88
6 18.63 22.46 24.93 28.05 30.36 32.66
7 16.81 20.26 22.49 25.31 27.40 29.47
8 15.38 18.54 20.58 23.15 25.06 26.96
9 14.22 17.14 19.02 21.40 23.17 24.93
10 13.25 15.98 17.73 19.95 21.60 23.23
11 12.44 14.99 16.64 18.72 20.27 21.80
12 11.74 14.15 15.70 17.67 19.13 20.58
13 11.13 13.41 14.89 16.75 18.13 19.51
14 10.59 12.77 14.17 15.94 17.26 18.57
15 10.11 12.19 13.53 15.23 16.48 17.73
16 9.69 11.68 12.96 14.59 15.79 16.98
17 9.30 11.22 12.45 14.01 15.16 16.31
18 8.96 10.80 11.98 13.48 14.60 15.70
19 8.64 10.41 11.56 13.01 14.08 15.15
20 8.35 10.06 11.17 12.57 13.61 14.64
21 8.08 9.74 10.81 12.17 13.17 14.17
22 7.83 9.44 10.48 11.80 12.77 13.74
23 7.61 9.17 10.18 11.45 12.40 13.33
24 7.39 8.91 9.89 11.13 12.05 12.96

c. Kurva IDF
Dari nilai-nilai intensitas hujan untuk tiap kala ulang berdasarkan rumus
mononobe pada tabel 6 di atas, maka selanjutnya akan dibuatkan kurva
IDF.

Anda mungkin juga menyukai