Landasan Teori
Pembahasan
Berikut data pengukuran curah hujan tahunan pada stasiun sufa dan stasiun baurasi
dari tahun 1993 – 2003 :
Dari data tersebut diminta untuk menentukan apakah data pada kedua stasiun itu
konsisten atau tidak.
Penyelesaian:
Langkah pertama data di rata-ratakan lalu di tabelkan secara kumulatif.
Hujan Harian
Maksimum (mm)
NO Tahun Rerata
Sta. Sta. Komulatif Komulatif Komulatif
Sufa Baurasi Rerata Sufa Baurasi
1 2003 144,00 72,00 108 108 144,00 72,00
2 2002 65,00 22,50 43,75 151,75 209,00 94,50
3 2001 75,00 59,00 67 218,75 284,00 153,50
4 2000 126,00 102,00 114 332,75 410,00 255,50
5 1999 150,00 65,00 107,5 440,25 560,00 320,50
6 1998 95,00 97,00 96 536,25 655,00 417,50
7 1997 150,00 64,00 107 643,25 805,00 481,50
8 1996 119,00 104,65 111,825 755,075 924,00 586,15
9 1995 109,00 100,00 104,5 859,575 1033,00 686,15
10 1994 88,00 180,00 134 993,575 1121,00 866,15
11 1993 90,00 86,00 88 1081,575 1211,00 952,15
Data kumulatif sufa di plot sebagai sumbu Y sedangkan kumulatif rerata di plot
sebagai sumbu X pada kurva yang disebut double mass curve, begitu juga dengan
stasiun Baurasi.
1400.00
K o m u la ti f S ta s iu n S u fa
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00
0 200 400 600 800 1000 1200
Komulatif Rerata Stasiun Sufa dan Baurasi
1200
J o m u la ti f s t a s iu n B a u ra s i
1000
800
600
400
200
0
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1000.00
KOmulatif Rerata Staisun SUfa dan Baurasi
Dari kurva tersebut di atas dapat dilihat bahwa data pada kedua stasiun tersebut
merupakan garis lurus dan tidak terdapat patahan, ini berarti data yang kita peroleh
konsisten.
ANALISIS FREKUENSI CURAH HUJAN
Landasan Teori
Untuk memperkirakan besarnya hujan rancangan yang variasi-variasi masa ulangnya
panjang.
Cara perkiraan untuk mendapatkan frekuensi kejadian curah hujan dengan intensitas
tertentu digunakan dalam perhitungan pengendalian banjir, rancang drainase dan lain-
lain adalah hanya menggunakan data pengamatan yang lalu.
Cara memperkirakan frekuensi dengan menjumlahkan banyaknya tahun pengamatan
paada titik-titik pengamatan dalam daerah itu.
Cara pengolahan data curah hujan yaitu dengan menggunakan metode Gumbel dan Log
Pearson.
a. Metode Gumbel Type I
Distribusi Gumbel Type I umumnya digunakan untuk analisis data maksimum,
misalnya untuk analisis frekuensi banjir. Gumbel memberikan persamaan untuk
kala ulang Tr
Keterangan :
XTr = besarnya curah hujan untuk periode Tr tahun
Sx = standar deviasi / simpangan baku
Y = perubahan reduksi
n = jumlah data
Bentuk lain dari persamaan Gumbel :
Keterangan :
Ytr: reduksi sebagai fungsi dari probabilitas.
Yn, Sn: besaran yang merupakan fungsi dari jumlah pengamatan
Berikut adalah nilai faktor reduksi ( Ytr ) pada masing-masing kala ulang:
N Yn n Yn n Yn n Yn
N Sn n Sn n Sn n Sn
10 0,9496 34 1,1255 58 1,1721 82 1,1953
11 0,9676 35 1,1285 59 1,1734 83 1,1959
12 0,9933 36 1,1313 60 1,1747 84 1,1967
13 0,9971 37 1,1339 61 1,1759 85 1,1973
14 1,0095 38 1,1363 62 1,1770 86 1,1980
15 1,0206 39 1,1388 63 1,1782 87 1,1987
16 1,0316 40 1,1413 64 1,1793 88 1,1994
17 1,0411 41 1,1436 65 1,1803 89 1,2001
18 1,0493 42 1,1458 66 1,1814 90 1,2007
19 1,0565 43 1,1480 67 1,1824 91 1,2013
20 1,0628 44 1,1499 68 1,1834 92 1,2020
21 1,0696 45 1,1519 69 1,1844 93 1,2026
22 1,0754 46 1,1538 70 1,1854 94 1,2032
23 1,0811 47 1,1557 71 1,1863 95 1,2038
24 1,0864 48 1,1574 72 1,1873 96 1,2044
25 1,0915 49 1,1590 73 1,1881 97 1,2049
26 1,1961 50 1,1607 74 1,1890 98 1,2055
27 1,1004 51 1,1623 75 1,1898 99 1,2060
28 1,1047 52 1,1638 76 1,1906 100 1,2065
29 1,1086 53 1,1658 77 1,1915
30 1,1124 54 1,1667 78 1,1923
31 1,1159 55 1,1681 79 1,1930
32 1,1193 56 1,1696 80 1,1938
33 1,1226 57 1,1708 81 1,1945
b. Metode Log Pearson III
Distribusi Log Pearson type III banyak digunakan dalam analisis hidrologi, terutama
dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum) dengan nilai
ekstrim.
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam distribusi Log Pearson Type III, sebagai
berikut :
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam distribusi Log Pearson Type III, sebagai
berikut :
Harga atau nilai untuk berbagai masa ulang atau nilai curah hujan untuk masa
ulang tertentu
Rata-rata (mean)
Kurtosis (Ck)
Faktor penyimpangan K kala ulang tahun tertentu, dan dengan memakai nilai SLogX atau
Cs dapat dilihat dibawah ini:
PEMBAHASAN
Data curah hujan pada sebuah stasiun meteorologi terlihat pada tabel, dimana
banyaknya pengamatan adalah 11 tahun. Hitunglah besarnya curah hujan harian
maksimum pada periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun
dengan menggunakan metode Gumbel Tipe I dan metode Log Pearson III.
No Tahun X (mm)
1 2002 32,5
2 1998 48,5
3 2001 65
4 1993 69
5 2003 72
6 2000 74,5
7 1997 75
8 1995 97,5
9 1999 100,5
10 1996 111,825
11 1994 118,5
Penyelesaian:
Maka besar curah hujan rancangan pada kala ulang 2 tahun adalah sebagai
berikut:
X2=78,62+(-0,16856 x 26,30 ¿= 74,18809 mm
Cara diatas kemudian diteruskan untuk menghitung kala ulang lainnya. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Period
Curah
e
hujan
Ulang Yn Sn Ytr K X Sx
maksimu
(Tahun
m (mm)
)
-
0,499 0,967 0,336 78,6204 26,3
2 0,16 74,19
6 6 5 5 0
9
0,499 0,967 1,499 1,03 78,6204 26,3
5 105,80
6 6 9 4 5 0
0,499 0,967 2,250 1,80 78,6204 26,3
126,19
10 6 6 2 9 5 0
0,499 0,967 3,198 2,78 78,6204 26,3
151,97
25 6 6 5 9 5 0
0,499 0,967 3,901 3,51 78,6204 26,3
171,08
50 6 6 9 6 5 0
Dibawah ini adalah grafik curah hujan rancangan dengan metode Gumbel type I
180.00
Curah Hujan m axim um (m m )
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60
Kala ulang (Tahun)
Period Curah
e ulang hujan
LogX SlogX Cs K LogXn
(Tahun untuk kala
) ulang (XT)
1,87 0,16
2 -0,93 0,1528 1,895 78,51
0 5
1,87 0,16
5 -0,93 0,8534 2,010 102,43
0 5
1,87 0,16
10 -0,93 1,1413 2,058 114,25
0 5
1,87 0,16
25 -0,93 1,3947 2,100 125,78
0 5
1,87 0,16
50 -0,93 1,5318 2,122 132,50
0 5
120.00
100.00
Curah hujan (mm)
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60
Kala ulang (Tahun)
UJI KECOCOKAN
Landasan Teori
Uji kecocokan atau uji penyimpanan dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang nyata antara besarnya curah hujan harian maksimum hasil
pengamatan lapangan dengan hasil perhitungan.
Dengan menggunakan data curah hujan harian maksimum pada contoh digunakan
salah satu cara untuk menguji kecocokan yaitu dengan uji Smirnov-Kolmogrov. Untuk
mengetahui apakah data tersebut sesuai dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih,
maka dilakukan pengujian kesesuaian distribusi.
Prosedurnya adalah:
Urutkan data dari besar ke kecil atau sebaliknya dan tentukan besarnya peluang
dari masing-masing data tersebut.
Tentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran data
(persamaan distribusinya).
Dari kedua nilai tersebut tentukan tentukan selisih terbesarnya antara peluang
pengamatan dengan peluang teoritis.
Dengan membandingkan probabilitas masing-masing variasi dari distribusi
empiris dan teoritisnya akan terdapat perbedaan Δ tertentu. Berdasarkan
persamaan Smirnov-Kolmogrov sebagai berikut: P(max(x)- P (xi)I>=α
Apabila Δmax yang terbaca pada krtas probabilitas <ΔCr yang didapat dari tabel,
maka penyimpangan yang terjadi hanya karena kesalahan-kesalahan yang
terjadi secara kebetulan.
Berikut adalah tabel harga Δkritis untuk uji Smirnov – Kolmogorov
PEMBAHASAN
Lakukanlah Uji kecocokan menggunakan Metode Smirnov – Kolmogorov pada data
dalam tabel dibawah ini:
No Tahun X (mm)
1 2002 32,5
2 1998 48,5
3 2001 65
4 1993 69
5 2003 72
6 2000 74,5
7 1997 75
8 1995 97,5
9 1999 100,5
10 1996 111,825
11 1994 118,5
Diketahui nilai Sn=0,9676, nilai Cs=-0,93009, dan nilai Sd = 0,16481
Penyelesaian:
Data dihitung dengan tabel seperti dibawah ini:
keterangan :
t = 1/6 sampai dengan 12 jam
f < 100 km2
dengan ketentuan:
Apabila harga t perkiraan belum sama dengan t perhitungan maka
tentukan harga t yang lain.
Apabila harga t perkiraan sudah sama dengan t perhitungan maka debit
puncak banjirnya dapat dihitung.
Untuk membuat hidrograf banjir pada sungai-sungai yang tidak ada atau
sedikit sekali dilakukan observasi hidrograf banjirnya, maka perlu dicari
karakteristik atau parameter daerah pengaliran tersebut terlebih dahulu,
misalnya untuk mencapai puncak hidrograf, lebar dasar, luas, kemiringan,
panjang alur terpanjang, koefisien limpasan dan sebagainya. Salah satu cara
unit hidrograf yaitu Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu.
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan:
Qp : debit puncak banjir (m3/dt)
R0 : hujan satuan (mm)
Tp : tenggang waktu (time lag) dari permulaan hujan sampai puncak banjir
(jam)
T0,3 : waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari puncak sampai
menjadi 30% dari debit puncak
Keterangan:
Qa : limpasan sebelum debit puncak
t : waktu (jam)
Bagian lengkung turun (decreasing limb)
Tenggang waktu T = tg + 0,8. tr
Untuk L < 15 km, maka t = 0,21. L0,7
L > 15 km, maka t = 0,4 + 0,058 L
Tr : 0,5 tg sampai tg
T0,3: α. tg
Untuk:
- Daerah pengaliran biasa α = 2.
- Bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun yang cepat α = 1,5.
- Bagian naik hidrograf yang cepat dan bagian yang menurun yang lambat
α = 3.
Pembahasan
Diketahui:
Luas DAS = 88 km2
Panjang sungai = 16 km
Koefisien pengairan = 0,65
Beda elevasi = 0,5
Dengan data curah hujan pada periode ulang 2,5,10,25 dan 50 tahun pada metode Gumbel dan
Log Pearson sebagai berikut :
Period Rt Rt
e
Ulang Log
gumbel
(Tahun Pearson
)
2 74,19 78,51
5 105,8 102,43
10 126,19 114,25
25 151,97 125,78
50 171,08 132,5
Hitunglah debit banjir dengan menggunakan metode rasional dan metode der
Wedumen.
Penyelesaian:
1. Metode Rasional
Untuk kala ulang 2 tahun
V = 72 × (I)0,6 = 9 km/jam
L 16
t = = =1,7777 jam
V 9
74,19 24 0,667
I=( ¿ ×( ) = 3,09125 ×5,67456=17,5414836 mm/jam
24 1,7777
C . I . A 88 x 0,65 x 17,5414836
Q= = =278,69 m3/det
3,6 3,6
Proses diatas dilakukan untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun.
Rt pada gumbel dan Log pearson menggunakan rumus yang sama.
Proses diatas dilakukan untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun.
Rt pada gumbel dan Log pearson menggunakan rumus yang sama. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
T (jam) RT (R24)
1 0,550
2 0,347
3 0,265
4 0,218
5 0,188
6 0,167
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus
mononobe diatas maka dapat dilakukan perhitungan rasio sebaran hujan jam-jaman
dengan rumus sebagai berikut:
Rt = T.RTmononobe - ((T-1) . R(T-1))
Contoh perhitungan pada T = 1 adalah sebagai berikut:
(1 x 0.550) – ((1-(0) = 0.550
Dengan melihat rumus dan cara yang sama lakukan perhitungan hingga T = 6 dengan
ketentuan ∑Rt = 1, maka di dapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
kala ulang 2 5 10 25 50
koef. Pengairan 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65
Curah hujan 78,51 102,43 114,25 125,78 132,50
Curah hujan
netto 51,034 66,577 74,262 81,758 86,127
Hitunglah debit banjir pada kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50
tahun. Buatlah grafik hidrograf satuan sintetik nakayasu.
Sebaran hujan jam – jaman = curah hujan netto x rasio
Ja Curah hujan ( mm )
m Rasio
2 5 10 25 50
ke-
1 0,550321 28,08507 36,63862 40,86821 44,99305 47,39746
2 0,143040 7,299901 9,52315 10,62251 11,69464 12,3196
3 0,100339 5,120709 6,680266 7,451441 8,203516 8,64191
4 0,079880 4,076589 5,318151 5,932082 6,530808 6,879812
5 0,067456 3,442524 4,490976 5,009417 5,515018 5,809739
6 0,058964 3,009165 3,925632 4,37881 4,820764 5,078385
R0 = 1 mm
Tg = 0,4 + ( 0,058 x 18 ) = 1,328 Jam
(88 x 16)0,25
α= ( 0,47 x ( ¿ = 2,167
1,328
Tr = 0,75 x 1,328 = 1,0624 jam
Tp = 1,328 + ( 0,8 x 1,0624 ) = 2,1779 jam
T0,3 = 2,167 x 1,328 = 2,879 jam
88 x 1 x 0,65
Qp = = 4,498 m3/det
3,6 ¿ ¿
Hasil perhitungan pada masing – masing kala ulang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Kala ulang 2 tahun:
700
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Kata Pengantar
Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
bimbingan dan rahmatNya, sehingga laporan tugas ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.
Laporan tugas ini adalah hasil perhitungan tugas besar dari Mata Kuliah Hidrologi, yang
mana laporan ini berisi tentang koreksi data curah huan, analisis frekuensi curah hujan, uji
kecocokan data dan limpasan air permukaan atau debit banjir. Adapun laporan ini dibuat untuk
` Penulis mengucapkan terima kasih kepada DR. Denik Sri Krisnayanti, S.T.,M.T. selaku dosen
pengasuh Mata Kuliah Hidrologi yang telah memberikan masukan dan bimbingan sehingga laporan
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari hasil sempurna, oleh karenanya kritik dan
Penulis
LAPORAN TUGAS BESAR HIDROLOGI
Fransiskus Alexandro
1706010048
Kelas A