Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

”GARBAGE MANAGEMENT PLAN”


DALAM UPAYA PENCEGAHAN POLUSI DI LAUT
DI ATAS KAPAL

Disusun Oleh :

HIFNI ARDAN ASKARI


NIT:20.41.146
NAUTIKA

PROGRAM PENDIDKAN DIPLOMA IV PELAYARAN


POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga dengan izin-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini. Shalawat dan
salam penulis mohonkan kepada Allah SWT, semoga disampaikan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
jalan yang terang dan petunjuk kepada kita semua.
Proposal ini sengaja ditulis dengan tujuan untuk melengkapi suatu
kewajiban bagi setiap Taruna dan Taruni Politeknik Ilmu Pelayaran
Makassar. Dimana proposal ini merupakan salah satu persyaratan bagi
taruna jurusan Nautika dalam menyelesaikan studi pada program
pendidikan Diploma IV Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Adapun
proposal yang akan diajukan oleh penulis yaitu, berjudul ‘’Garbage
Management Plan’’ Dalam upaya pencegahan polusi di laut di atas kapal.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya penulis menyadari
masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan dalam
penulisan proposal ini karena keterbatasan kami sendiri sebagai penulis.
Untuk itu, sebelumnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan yang bersifat membangun atas laporan proposal ini .
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kita
bersama.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 10 April 2022

Hifni Ardan Askari

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 3

Bab II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi dan Pengertian Lingkungan Laut ............................... 4
B. Definisi Garbage .................................................................... 5
C. Komponen-komponen Pencemaran Air Laut Dari Kapal ....... 6
D. Sumber-sumber Sampah ....................................................... 7
E. Jenis-jenis Sampah ................................................................ 7
F. Kerangka Pikir ........................................................................ 8
G. Hipotesis ................................................................................ 9

Bab III METODE PENELITIAN


A. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................... 10
B. Metode Pengumpulan Data ............................................... 10
C. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 11
D. Metode Analisis ................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era perkembangan sekarang ini angkutan laut semakin


berkembang dan memegang peranan yang penting dalam membantu
kelancaran angkutan barang dari suatu tempat ke tempat lain,
mengingat jasa angkutan laut relatif lebih murah dibanding dengan
angkutan lain. Dengan jasa angkutan laut maka perpindahan barang
maupun penumpang baik dari suatu daerah ke daerah yang lain,
maupun dari suatu negara ke negara yang lain menjadi mudah, hal ini
terbukti dengan semakin banyaknya kapal-kapal yang beroperasi di
lautan. Kesemuanya itu dapat mempengaruhi lingkungan laut jika
terjadi pencemaran laut yang tidak sesuai dengan prosedur
penanganan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Marine Pollution (pencemaran di laut) yang dikenal manusia
adalah merupakan zat atau energi di lingkungan laut, termasuk muara
sungai, yang dapat mengakibatkan pengotoran dan merugikan sumber
kehidupan, membahayakan kesehatan manusia, mengganggu
kegiatan pelayaran, termasuk penangkapan ikan dan pemanfaatan laut
lainnya, juga dapat mengurangi nilai kualitas air laut. Sama seperti
semua jenis kemajuan teknologi mengakibatkan efek samping, armada
perkapalan yang semakin maju dari waktu ke waktu ternyata juga
membawa permasalahan baru. Sejak peluncuran kapal pengangkut
minyak yang pertama MT. Gluckauf pada tahun 1885 dan penggunaan
pertama mesin diesel sebagai penggerak utama kapal tiga tahun
kemudian, maka fenomena pencemaran laut oleh minyak mulai
muncul. Kemudian dibutuhkan peraturan-peraturan yang mengatur
pencegahan dan pembatasan hal-hal yang berkaitan dengan
tumpahan minyak. Setelah terbentuk International Maritime
Organization (IMO) dalam badan United Nation (PBB) pada tahun

1
1998, usaha membuat peraturan peraturan itu muncul, tetapi masih
ditentang banyak pihak. Tahun 1954 atas prakarsa dan
pengorganisasian yang dilakukan oleh pemerintah Inggris (UK),
lahirlah “Oil Pollution Convention” untuk mencegah pembuangan
campuran minyak dari pengoperasian kapal tanker dan kamar mesin
kapal lainnya, diamandemen tahun 1962 dan 1969. Jadi sebelum
tahun 1970, pengaturan permasalahan “marine pollution” baru pada
tingkat prosedur pengoperasian. Dengan adanya pencemaran besar
SS.Torey Cayon tahun 1967, setelah diadakan sidang “International
Conference on Marine Pollution” dan lahirlah “International Convention
for the Prevention of Pollution from Ships” (dikenal dengan MARPOL)
tahun 1973 dan disempurnakan dengan 2 Tanker Safety and Pollution
Prevention (TSPP) dan dikenal dengan MARPOL 1973/1974, yang
sampai saat ini masih menjadi peraturan terbesar dibidangnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian
dengan mengangkat judul skripsi ‘’GARBAGE MANAGEMENT PLAN’’
DALAM UPAYA PENCEGAHAN POLUSI DI LAUT DI ATAS KAPAL.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pencemaran Laut?
2. Apa yang dimaksud Gerbabe?
3. Apa saja Komponen-Komponen Pencemaran Air Laut yang berasal
Dari Kapal?
4. Dari mana saja Sumber- Sumber Sampah di lautan?
5. Apa saja Jenis – Jenis Sampah yang berasal dari Kapal?

C. Tujuan Penulisan
1. Mendefinisikan pengertian Pencemaran Laut.
2. Mendefinisikan apa itu Gerbabe.

2
3. Menjelskan Komponen-Komponen Pencemaran Air Laut yang
berasal dari Kapal.
4. Menjelaskan asal sumber-sumber sampah di Lautan.
5. Menjelaskan Jenis-Jenis Sampah yang berasal dari Kapal.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan skripsi ini bertujuan untuk mengurangi
pencemaran di laut akibat dari penanganan dan pembuangan
sampah yang tidak sesuai dangan prosedur dan aturan yang di
persyaratkan di dalam Marpol 1973/1978 Annex V.

E. Manfaat Penelitian
Dengan memperhatikan beberapa aspek dari diadakannya
penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis berharap akan
beberapa manfaat yang dapat dicapai antara lain :
a. Memberikan tambahan informasi pengetahuan, pemahaman
dan kecakapan pada awak kapal tentang proses penanganan
sampah di atas kapal.
b. Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca pada
umumnya dan juga penulis pada khususnya yang berkaitan
tentang proses penanganan sampah di laut.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi dan Pengertian Pencemaran Laut

ST. Munadjat Danusaputro,S.H. Tata Lautan Nusantara Dalam Hukum


dan Sejarahnya. Hal. 29 :

Pencemaran laut adalah suatu perubahan kondisi laut yang tidak


menguntungkan, atau merusak yang disebabkan oleh kehadiran
benda-benda asing sebagai akibat dari perbuatan manusia. Benda-
benda asing itu dapat berupa sisa-sisa industri, sampah kota, minyak
bumi, sisa-sisa bioksida, air panas bekas pendingin dan sebagainya.

Merchant Marine Studies Polytechnic Of Makassar. Pencegahan


Polusi Di Laut. Hal. 25 :
Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air atau oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air laut turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air laut tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukanya, sehingga menimbulkan kerugian terhadap kekayaan
hayati dan bahaya terhadap manusia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 19 Tahun 1999


tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut :
Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi dan ataupun komponen lain ke dalam
komponen laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air laut turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak
sesuai lagi dengan mutu baku dan atau fungsinya.
Mutu baku air laut adalah ukuran batas atau atau kadar mahluk
hidup, zat, energi, atau unsur- unsur pencemaran yang di tenggang
keberadaannya di dalam air laut.

4
Perusakan air laut adalah tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan
hayatinya yang melampaui kriteria baku kerusakan laut.
Kerusakan laut adalah perubahan fisik dan atau hayati laut yang
melewati kreteria baku kerusakan laut.
Kriteria baku kerusakan laut adalah ukuran batas perubahan sifat
fisik atau hayati lingkungan laut.

Konvensi Hukum Laut III / United Nations Convention The Sea III. (
http//:www.usu.digital library.co id Diakses 26 Oktober 2007 ) :
Pencemaran laut adalah perubahan dalam lingkungan laut
yang menimbulkan akibat yang buruk sehingga dapat merugikan
kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termaksuk
perikanan dan penggunaan laut secara wajar, merosotkan kualitas air
laut dan menurunkan mutu kegunaannya dan manfaatnya.

B. Definisi Garbage

MARPOL 73/78 Annex V, Hal 361 :


Garbage / sampah adalah semua jenis sisa makanan, bahan-
bahan buangan rumah tangga tetapi tidak termasuk ikan segar dan
begian-bagiannya yang terjadi selama pengoperasian normal kapal
dan ada keharusan untuk disingkirkan dan dibersihkan secara terus-
menerus atau secara berkala.

Dr. Tandjung, M, Sc., 1982. ( http://www.edukasi.net. Diakses 01


November ) :
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh
pemiliknya atau pemakai semula. Atau sumber daya yang tidak siap
pakai.
Ecolink, 1945. Istilah lingkungan untuk manajemen. (http://www.e-
dukasi.net. Diakses 01 November 2007 ) :

5
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Kamus istilah lingkungan, 1994. (http://www.e-dukasi.net.Diakses 01
November 2007 ) :
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tak
berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau
pemakaian barang rusak atau bercacat, dalam pembikinan manufaktur
atau materi barlebihan atau ditolak atau dibuang.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 19 Tahun 1999 tentang


Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut :
Sampah adalah sisa atau hasil samping dari suatu usaha dan
atau kegiatan yang berwujud padat.

C. Komponen – Komponen Pencemaran Air Laut Dari Kapal

Merchant Marine Studies Polytechnic Of Makassar. Pencegahan


Polusi Di Laut. Hal. 25 :
Komponen-Komponen pencemaran air laut dari kapal dapat di
kelompokkan sebagai berikut :

1. Bahan buangan cairan berminyak.

2. Bahan buangan olahan makanan.

3. Bahan buangan padat.

4. Bahan buangan organik.

5. Bahan buangan anorganik.

D. Sumber- Sumber Sampah

Sumber sampah dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu :

6
1. Sampah Domestik, yaitu sampah yang dihasilkan oleh kegiatan

manusia sehari-hari secara langsung. Baik yang berasal dari

rumah, pasar, pemukiman, sekolah, rumah sakit, atu tempat-

tempat keramaian.

2. Sampah Non Domestik, yaitu sampah yang dihasilkan manusia

secara tidak langsung. Misalnya, dari transportasi ( kapal ), pabrik,

industri, pertanian, dan perikanan

E. Jenis – Jenis Sampah

ABS. Garbage Management Manual

Ada beberapa jenis sampah dari kapal ialah :

1. Sampah perawatan adalah bahan-bahan yang dikumpulkan oleh


departemen deck dan mesin ketika merawat atau mengoperasikan
kapal seperti soot, kotoran-kotoran mesin, serpihan cat, sapuan
deck, sisa cat atau majun.
2. Sampah makanan adalah bahan-bahan makanan yang bisa
membusuk atau tidak membusuk seperti buah, sayuran, produk-
produk susu, unggas, produk daging, sisa makanan, partikel
makanan dan bahan-bahan lainnya yang terkontaminasi oleh
sampah-sampah tersebut yang dihasilkan di atas kapal terutama
didapur dan di ruang makan
3. Sampah plastik adalah material padat yang mengandung bahan-
bahan yang sangat penting seperti polimer, organik sintetis. Plastik
memiliki kandungan material,mulai dari yang keras dan rapuh
sampai pada yang lunak dan elastis.

7
4. Sampah muatan adalah semua material yang telah menjadi
sampah sebagai hasil pemakaian diatas kapal untuk pemadatan
dan penanganan muatan.
5. Sampah operasional adalah semua sampah muatan, sampah hasil
perawatan, dan residu muatan yang dianggap sebagai sampah.

F. Kerangka Pikir
Untuk mempermudah memahami skripsi ini maka peneliti
membuat suatu kerangka pikir.

GARBAGE
MANAGEMENT PLANT
DALAM UPAYA
PENCEGAHAN POLUSI DI
LAUT DI ATAS KAPAL
Prosedur pelaksanaan garbage
management plan di atas kapal

Faktor penyebab

kurangnya kepedulian Kurannya pengetahuan

Upaya pencegahan terjadinya polusi

1. Memberikan pemahaman anak buah kapal


mengenai prosedur garbage managemen plan

2. Meningkatkan pengawasan dalam memaksimalkan


penerapan prosedur gerbabe management plan
yang baik dan benar

Pelaksanaan sesuai prosedur dan


berjalan dengan maksimal

8
G. Hipotesis

Berdasarkan pokok permasalahan yakni prosedur penanganan


sampah di atas kapal dalam upaya pencegahan polusi di laut, maka
yang menjadi hipotesis dalam penulisan skripsi ini adalah :
Diduga pencemaran dilaut yang disebabkan oleh kapal karena belum
dilaksanakannya “Garbage Management Plan” sesuai yang di
persyaratkan oleh MARPOL 73 / 78, Annex V.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini direncanakan pada bulan oktober 2022 sampai dengan bulan
agustus 2023 dan tempat penelitiannya diatas kapal.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan
a. Pengamatan (Observasi)
penulis melaksanakan observasi langsung terhadap
objek penelitian yaitu penanganan sampah yang tidak sesuai
dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
b. Wawancara (Interview)
penulis melaksanakan interview langsung terhadap para
mualim yang berada di atas kapal mengenai objek penelitian
mengenai prosedur penanganan sampah diatas kapal yang
sesuai dengan aturan.

2. Tinjauan pustaka (Library research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan


mempelajari literatur, buku-buku yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas sehingga penulis mendapatkan data-
data dari buku- buku, dan literatur tersebut yang relevan mengenai
objek penelitian yang di jadikan sebagai landasan teori dan acuan,
yang akan digunakan dalam membahas masalah yang diteliti.

10
C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu,


data Kualitatif yang tidak berupa angka tetapi merupakan informasi.
Sehubungan dengan penelitian ini, sumber data yang dibutuhkan
dan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari


objek penelitian, saat penulis melakukan pengamatan dan
pencatatan terhadap objek penelitian.

2. Data Sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang


didapat penulis dari bahan-bahan selain dari pengamatan yakni
dari sumber kepustakaan seperti data dari buku dan literatur
lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.

D. Metode Analisis
Penyajian penulisan skripsi ini menggunakan metode Komparasi
dengan mengambil data secara kualitatif, yaitu menemukan atau
membandingkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
tentang prosedur, kerja, tentang ide-ide terhadap suatu prosedur kerja
atau ide-ide. Kemudian digambarkan dengan kata-kata atau kalimat –
kalimat lalu menguraikan permasalahan yang timbul berdasarkan
pengalaman, pengamatan, serta wawancara pada saat prola, untuk
memperoleh kesimpulan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Pena Pustaka Yogyakarta, Undang-Undang RI No.31 Tahun 2009.
S. Mulayadi. 2005. Ekonomi Kelautan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Soebagyo P. Joko. 1992. Hukum Lingkungan Masalah dan
Penanggulangannya, Jakarta: Universitas Gunadarman.
Tunggal Hadi Setia. 2012. Peraturan Perlindungan dan Pengelolaan
Lautan, Yogyakarta: Paradigma
Zubaidi, H.Achmad, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Paradigma.
ABS. Garbage Manajement Manual.
Dr Tandjung, M, Sc., 1982. ( http://www.edukasi.net. Diakses
01 November 2007 ).
Ecolink, 1945. Istilah Lingkungan Untuk Manajemen.
(http://www.e- dukasi.net. Diakses 01 November 2007 ).
Kamus Istilah Lingkungan, 1994. ( http://www.e-dukasi.net.
Diakses 01 November 2007 ).
Konvensi Hukum Laut III / United Nations Convention The Sea
III. ( http://www.usu.digital library.co.id Diakses 26 Oktober 2007 ).

12

Anda mungkin juga menyukai