Anda di halaman 1dari 17

PENANGANAN SAMPAH KAPAL TERHADAP LAUT SESUAI

MARINE POLLUTION 73/78


ANNEX V

KERTAS KERJA WAJIB

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

DOSEN PENGAMPU

Siti Nurlaili Triwahyuni S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH
CANDRA RIZKY KURNIAWAN
NPT. 21 01 009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STUDI NAUTIKA


POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI
DANAU DAN PENYEBRANGAN
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu

pelayaran datar tentang pasang surut air laut guna memenuhi memenuhi tugas mata

kuliah ilmu pelayaran datar politeknik transportasi sungai danau dan peyeberangan

palembang

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Terima Kasih kepada Dosen Pengampu Bu Siti Nurlaili Triwahyuni S.Pd,

M.Pd yang telah mengajarkan banyak ilmu tentang penelitian.

2. Terima Kasih kepada Keluarga dan Kerabat Dekat atas segala doa dan

dukungannya selama saya menjalani Pendidikan di POLITEKNIK

TRANSPORTASI SUNGAI DANAU DAN PENYEBRANGAN

PALEMBANG.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis
juga bagi para pembaca.

Palembang , 23 april 2022

Candra Rizky Kurniawan


NPT. 21 01 009
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Manfaat penelitian

BAB II LANDSASAN TEORI


2.1 Landasan Hukum
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi dan Penyebab
2.3 Peneliatian Terdahulu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
a. Waktu dan lokasi penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Jenis penelitian
d. Teknik pengumpulan data
B. Tahapan Penelitian
a. Bagan alir penelitian
C. Metode Analisis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Bahaya limbah plastik dari kapal terhadap laut
b. Pencegahan pencemaran sampah dari kapal manurut MARPOL Convention
73/78 Consolidated Edition 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laut merupakan perairan yang didalamnya terdapat berbagai macam
sumber daya alam serta sebagai sarana transportasi yang seluruhnya bisa
dimanfaatkan untuk kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat. Sebagai
negeri kepulauan, hampir seluruh provinsi di Indonesia mempunyai daerah
perairan yang terdiri atas kawasan hulu serta pesisir.

Laut jadi bagian berarti bagi kehidupan warga, sebab 60% populasi
manusia di negeri Indonesia berdiam di 60 kilometer dari suatu tepi laut yang
sangat tergantung pada hasil laut1 . Oleh sebab itu harus dilakukan pelestarian
lingkungan serta upaya untuk menanggulangi pencemaran laut, saat ini
seluruh pembangunan lebih diorientasikan pada aspek lingkungan meskipun
perihal ini sudah lama dicanangkan akan tetapi kurangnya perhatian dan
pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor kerusakan lingkungan di
laut.

Bertambahnya jumlah armada kapal yang beroperasi melalui jalur laut


membuat sampah yang dihasilkan dari kapal juga semakin meningkat, pada
kegiatan operasional kapal setiap harinya menghasilkan sampah seperti sisa
makanan baik organik maupun non organik dan dunnage yang tidak terpakai
yang terdiri atas kertas, plastik, kaca, besi, dan sampah lainnya sehingga
berdampak pada pencemaran di laut, jika sampah masuk ke dalam laut maka
akan mengakibatkan lautan akan tercemar serta menurunkan sumber daya
yang ada dan berakibat tidak baik bagi masyarakat.
Pada Konvensi Internasional berkaitan dengan pencegahan
pencemaran di laut MARPOL 1973/1978 ANNEX V mengenai sampah
(Garbage) yang mengatur tentang pembuangan sampah dari kapal. Walaupun
terdapat ketentuan membuang sampah dalam MARPOL 1973/1978 tetapi
masih banyak dijumpai pengelolaan sampah oleh awak kapal maupun
penumpang di lingkungan kerja penulis yang tidak sesuai dari ketentuan
peraturan MARPOL 1973/1978 ANNEX V. Oleh karena itu penulis
melakukan penelitian dan mengambil judul ”PENANGANAN SAMPAH
KAPAL TERHADAP LAUT SESUAI DENGAN MARINE
POLLUTION ANNEX V ”. Penulis mengambil judul ini karena masalah
yang mucul, masalah yang ada di latar belakang masalah skripsi ini yaitu
penanganan sampah yang tidak sesuai dengan prosedur sehingga berdampak
pada pencemaran di laut.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Bahaya apa saja yang timbul dari sampah plastik yang dihasilkan oleh kapal?
2. Bagaimana Pencegahan pencemaran sampah dari kapal manurut MARPOL
Convention 73/78 Consolidated Edition 2017?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami tentang
bahaya,dampak, dan solusi mengatasi pencemaran sampah plastik dari kapal
terhadap laut.
1.4 BATASAN MASALAH

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya maupun


pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Informasi yang disajikan :


- Landasan teori tentang bahaya sampah
- Bahaya pencemaran sampah plastik diatas laut
- Pencegahan pencemaran sampah dari kapal menurut MARPOL
Convention 73/78 Consolidated Edition 2017

1.5 MANFAAT PENELITIAN


a. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan dan literatur tentang penerapan dan pengelolaan
sampah yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu
Konvensi Internasional berkaitan dengan pencegahan pencemaran di laut
MARPOL 1973/1978 Annex V mengenai sampah (Garbage) yang
mengatur tentang pembuangan sampah dari kapal, serta mengetahui
dampak yang terjadi jika pengelolaan sampah di atas kapal tidak ditangani
dengan baik
b. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini dapat memberikan panduan praktis untuk pembaca
perihal pengelolaan sampah dan pembuangan sampah yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan dapat diaplikasikan di atas kapal supaya tidak
terjadi pencemaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN HUKUM
1. Marpol 1973/1978 Annex V
2. UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

2.2 LANDASAN TEORI


1. Protokol of 1978 POLLUTION BY GARBAGE ANNEX V melarang
pembuangan sampah plastik ke laut termasuk kantong sampah yang terbuat
dari plastik, tali sintetis, dan jaring sintetis.

2. UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Sampah adalah sisa


kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan

2.2.1 DEFINISI DAN PENYEBAB

a. Definisi Pencemaran Laut


Pencemaran lingkungan hidup menurut UU RI Nomor 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah air yang
menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam
dan berasa asin. Biasanya air yang ada di darat mengalir dan akan bermuara ke
laut. (Abdul Muthalib Tahar, 2007).
Pencemaran Laut menurut Peraturan Pemerintah No.19/1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut:
Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.

b. Penyebab Pencemaran Laut


Secara umum bahan-bahan buangan seperti sampah yang mengakibatkan
terjadinya pencemaran laut.Pencemaran laut juga dapat mengganggu ekosistem
yang ada dilaut dan mengurangi mutu serta manfaat dari sumber daya laut.
Sampah menurut buku MARPOL consolidated edition 2017 didefinisikan
sebagai semua jenis makanan, limbah domestik dan operasional, semua plastik,
residu muatan, abu insinerator, minyak goreng, alat pancing, dan bangkai hewan
yang dihasilkan selama operasi normal kapal dan dapat dibuang secara berkala
kecuali zatzat yang didefinisikan atau dicantumkan dalam lampiran lain dari
Konvensi ini. Sampah tidak termasuk ikan segar dan bagian- bagiannya yang
dihasilkan selama perjalanan, atau sebagai hasil dari kegiatan akuakultur yang
melibatkan pengangkutan ikan termasuk kerang untuk penempatan di fasilitas
akuakultur dan pengangkutan ikan yang dipanen termasuk kerang dari fasilitas
tersebut ke pantai untuk diproses.
Menurut Panji Nugroho dalam buku panduan membuat pupuk kompos cair
(2013), berdasarkan sifatnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
yaitu sebagai berikut:
1. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahanbahan
hayati yang dapat di degradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting
2. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahanbahan
non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan tambang. Berdasarkan wujud atau
bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu: limbah
cair, limbah padat, dan limbah gas.
A. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng
sisa, dll.
B. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air
minum, dll.
C. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), HCl, NO2, SO2, dll.
2.3 PENELITIAN TERDAHULU

1. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis selama


melaksanakan proyek laut di atas kapal masih banyaknya sampah yang
dibuang ke laut dari kapal-kapal, khususnya yang dilakukan ABK di atas
kapal yang tidak sesuai dengan prosedur penanganan sampah yang telah
diatur dalam MARPOL 73/78 Annex V, yang dapat menyebabkan
pencemaran laut sehingga kualitas air laut turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan mutu baku
dan fungsinya serta mengganggu kehidupan biota laut.

2. Berdasarkan dari penelitian (Hendi Bayu Ardhi Prasetiyo (2017)) dengan


judul “Penanganan Sampah Di Atas Kapal Dalam Mencegah Pencemaran
Di Laut” yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan Upaya untuk
mengurangi pembuangan sampah di laut dapat ditangani dengan cara re-
using, re-cycling dan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah
yang telah di bagi tersebut dibuang sesuai aturan pembuangan sampah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN
a. Waktu dan lokasi peneliatian
1. Tempat

Penelitian Penelitian ini dilakukan di atas Kapal ketika Penulis


melaksanakan praktek layar (PRALA) selama 12 bulan.

2. Waktu
Penelitian Penelitian ini dilakukan pada saat Penulis melaksanakan
praktek layar (PRALA) di atas kapal selama 12 bulan.

b. Populasi dan sampel


Populasi dalam penelitian ini anak ABK dari Kapal saat melaksanakan
Praktek Layar (PRALA), dan Sampel penelitian ini adalah limbah sampah
yang membahayakan terhadap biota atau air laut.

c. Jenis penelitian
Jenis penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, dalam
hal ini adalah ABK.
Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif
kualitatif yaitu:
1. Metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila
dalam penelitian ini kenyataannya ganda.
2. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan
antara peneliti dengan objek peneliti.
3. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri
dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

d. Instrument penelitian
1. Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari
responden secara langsung melalui wawancara dan memberikan kuisioner
kepada subjek terkait. Subjek dalam hal ini adalah ABK.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan
data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari
hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat
dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumendokumen grafis
seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain.

e. Teknik pengumpulan data


Penelitian ini, informan penelitian merupakan ABK, tempat dimana
Penulis melaksanakan praktek layar (PRALA). Untuk mendapatkan
kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang
dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Teknik Wawancara (interview) Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
Penulis mengajukan 34 pertanyaan kepada ABK sebagai orang
terwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik ini
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awak kapal dalam
memahami isi MARPOL 73/78 tentang sampah terutama Annex V.
2. Teknik Observasi (pengamatan) Penulis melakukan pengamatan
secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dan tingkah laku
ABK untuk kemudian dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan
untuk mengetahui pentingnya pemahaman dan penerapan tentang
sampah pada awak kapal.

3. Teknik Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang


sudah berlalu. Dalam hal ini Penulis melakukan pencatatan peristiwa/
dokumentasi dalam bentuk tulisan, gambar, dan rekaman video.
Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen
yang berhubungan dengan manajemen dalam mengatasi keadaan
awak kapal dalam memahami isi MARPOL 73/78 tentang sampah
terutama Annex V.

B. Tahapan peneliatian
Bagan alir penelitian
Berdasarkan pada landasan teori, bahwa pencegahan pencemaran di laut
sesuai dengan MARPOL 73/78 perlu dipelajari dan dipahami agar
pencemaran di laut oleh sampah di atas kapal dapat dicegah. Apabila kapal–
kapal tersebut mengimplementasikan MARPOL 73/78 tentu berdampak
positif terhadap lingkungan/ekosistem di laut, sebaliknya akan berdampak
negatif jika tidak diimplementasikan. Dalam hal ini yang 31 menjadi sasaran
dalam penelitian ini adalah para perwira dan awak Kapal.
Berikut penulis sajikan kerangka pemikiran yang penulis paparkan dalam
bentuk bagan:
Masih banyak ditemukannya
sampah kapal di atas laut

Kurangnya tingkat pemahaman Kurang tegasnya Perwira kapal


awak kapal terhadap aturan Marine dalam menindaklanjuti ABK yang
Pollution 73/78 Annex V melanggar aturan ini.

Hilangnya keindahan laut karena tercemar


oleh sampah dan banyak hewan serta biota
laut yang mati karena memakan sampah
plastik.

Pengumpulan data kepada awak kapal


terkait pemahaman terhadap aturan Marine
Pollution 73/78 Annex V dan tingkat
kesadaran tentang dampak pembuangan
sampah ke laut

Analisis penyebab terjadinya


pencemaran laut oleh sampah di atas
kapal

Rekomendasi pencegahan pencemaran


laut oleh sampah di atas kapal

PENERAPAN PENCEGAHAN
PENCEMARAN LAUT OLEH SAMPAH
DIATAS KAPAL SESUAI MARINE
POLLUTION 73/78 ANNEX V
C. Metode analisis

Lexy J. Moleong mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan

uraian dasar. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses

yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan

hipotesis (ide) seperti yang disarankan olah data dan sebagai usaha untuk

memberikan bantuan pada tema dan 35 hipotesis itu. Analisis data secara

deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan oleh Penulis dalam

menganalisis data dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul tanpa

membuat generalisasi dari hasil penelitian tersebut. Beberapa yang termasuk

di dalam teknik analisis data secara deskriptif misalnya menyajikan data ke

dalam bentuk grafik, tabel, presentasi, frekuensi, diagram, dan lain-lain.

Terdapat langkah-langkah dalam menganalisis data:

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah-pilah menurut jenis

datanya.

2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang berkaitan

langsung dengan permasalahan dan yang hanya merupakan data pendukung.

3. Menelaah, mengkaji, dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian

melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalahan yang

diangkat dalam penelitian. Pada penelitian kualitatif ini, analisis data

dilakukan semenjak awal penelitian. Pengamatan dilaksanakan di kapal pada

saat praktek layar (PRALA).

Anda mungkin juga menyukai