Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ELEKTRONIKA PEMBAHASAN 6

“MENGETAHUI CARA MENYOLDER”


Dosen Pembimbing :
Sri Mulyanto Herlambang, ST, MT

Disusun Oleh :
Muhammad Naufal Ashila Anwar (08 20 011 1 23)
Nabila Nur Laila (08 20 013 1 23)
Tamyizul Firdaus (08 20 022 1 23)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
D – III TEKNIKA POLBIT
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan Karunia - Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang Mengetahui Cara Menyolder.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata yang kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita sekalian.
 
 
Surabaya, 15 Oktober 2021
 
 
                                                                                                                                                            
Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER I
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Pengertian Solder 4
2.2 Bagian Pada Solder Listrik dan Kegunaannya 7
2.3 Prosedur Menyolder 8
2.4 Bahaya Menyolder 11
2.5 Pemekaian Solder 12
BAB III PENUTUP 13
3.1 Simpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar elektronika dari nol juga tidak lepas dari alat yang namanya solder. Dalam
bidang elektronik, alat ini digunakan untuk menyatukan berbagai komponen untuk menjadi
sebuah rangkaian dan bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Solder merupakan alat pemanas yang digunakan untuk menyambungkan sebuah
rangkaian atau komponen pada peralatan elektronik. Keterampilan dasar yang sangat
diperlukan dalam merakit atau memperbaiki perangkat elektronik di atas biasa disebut
teknik menyolder. Teknik menyolder bukanlah hal yang mudah dipelajari secara instan.
Dibutuhkan beberapa waktu untuk berlatih dalam membuat sambungan yang sempurna
menggunakan solder dalam teknik menyolder yang baik dan benar.
Solder bekerja dengan cara menghasilkan panas yang digunakan untuk melelehkan
timah untuk proses penyambungan rangkaian atau komponen pada peralatan elektronik.
Dalam dunia teknik mesin, proses penyambungan logam ini dikenal luas dengan istilah las
atau welding yang mana memiliki cara kerja yang hampir sama dengan menyolder yaitu
dengan melelehkan bahan tambahan agar rangkaian atau komponen elektronik dapat
disambung menjadi satu. Jika disimak, menyolder merupakan hal yang mudah untuk
dilakukan, tetapi sebenarnya menyolder memiliki teknis khusus untuk menghasilkan
solderan yang baik.
Jika tidak berhati-hati dalam menyolder banyak kemungkinan yang akan terjadi.
Seperti sambungan komponen yang tidak kencang dan menyebabkan kebocoran. Hal ini
juga akan berpengaruh pada arus listrik yang akan melewati komponen tersebut tidak bisa
berjalan dengan maksimal. Seseorang yang belum terbiasa dengan alat solder biasanya
akan gemetar saat akan menyolder.
Teknik penyolderan secara sederhana telah ditemukan dalam rentang waktu antara
3000 sampai 4000 SM. Setelah energi listik diergunakan dengan mudah, teknologi
penyolderan maju dengan pesatnya sehingga manjadi suatu teknik yang modern. Hingga
saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis penyolderan.

1
Proses menyolder merupakan salah satu proses lanjutan dalam membuat berbagai
macam rangkaian elektonik di PCB. Proses ini yaitu proses pemasangan komponen ke jalur
(sircuit) PCB menggunakan timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder.
Solder yang sering kita gunakan adalah solder listrik. Proses ini harus dikerjakan
dengan benar karena kualitas sebuah rangkaian salah satunya ditentukan oleh proses
menyolder. Karena jika terjadi kerusakan atau kegagalan dalam proses menyolder maka
rangkaian elektonik yang kita buat tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Akibatnya
jalur PCB akan putus, komponen yang tidak berfungsi setelah proses penyolderan serta
jalur PCB yang short (terhubung ke jalur layout yang lain).Terwujudnya standar-standar
teknik penyolderan akan membatu memperluas ruang lingkup pemakaian sambungan
solder dan memperbesar ukuran bangunan konstruksi yang dapat di solder. Dengan
kemajuan yang dapat dicapai sampai saat ini, teknologi solder memegang peranan penting
dalam masyarakat industri modren.
Prosedur penyolderan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya
banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan
bermacam-macam pengetahuan. Karena itu didalam penyolderan, pengetahuan harus turut
serta mendampingi praktek.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi tentang solder ?
2. Bagaimana proses atau teknik penyolderan yang benar ?
3. Jenis kecelakaan saat melakukan penyolderan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian tentang solder
2. Untuk mengetahui jenis-jenis solder
3. Untuk mengetahui bagian pada solder listrik
4. Untuk mengetahui teknik atau cara penyolderan
5. Untuk mengetahuai safety menggunakan solder
6. Untuk mengetahui prosedur keselamatan kerja saat menyolder
7. Untuk mengetahui macam bahaya saat menyolder

2
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan
penyolderan
2. Memberikan informasi tentang bagaimana proses penyolderan
3. Sebagai salah satu referensi mengenai prosedur atau cara penyolderan
4. Terciptanya taruna yang mempunyai keterampilan dalam menggunakan solder.
5. Taruna dapat menerapkan penggunaan solder dalam kehidupan sehari-hari

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Solder


Solder merupakan jenis alat pemanas yang berguna untuk melelehkan timah sehingga
nantinya akan mudah menempel pada komponen atau kaki-kaki transistor elektronika.
Solder merupakan jenis alat bantu kerja yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah
komponen pada peralatan elektronik.
Solder listrik digunakan untuk menempelkan timah pada papan PCB dan rangkaian
elektronik lainnya. Timah solder listrik ini digunakan sebagai perekat komponen elektrik
pada PCB. Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam
realisasi suatu rangkaian elektronika. Soldering digunakan untuk menghubungkan antara
kaki-kaki komponen – komponen elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed
Circuit Board). Sehingga dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses penyambungan
antara komponen elektronika dengan cirkuit. Baik – buruknya koneksi antar komponen
dalam cirkuit (sistem) sangat dipengaruhi dari baik-buruknya soldering yang dilakukan
(Rugianto, 2013).

4
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa
logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”.
Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana
salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik
cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Atau juga bisa kita definisikan bahwa
menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis
menggunakan logam tertentu (timah) dengan menggabung-kannya dengan alat khusus
(solder). Alat ini berfungsi untuk memanaskan sambungan pada suhu tertentu. Solder
memiliki sebuah elemen pemanas yang menghasilkan panas. Pada ujung elemen pemanas
terdapat “bit”, bagian inilah yang memegang peran penting dalam pemanasan dan
penyolderan.
Bagian pada elemen pemanasan dapat mencapai suhu 190 o C dan bagian “bit” dapat
mencapai 250o C. Agar tidak menimbulkan kerusakan pada komponen atau kerusakan pada
jalur PCB sebaiknya proses penyolderan dilakukan tidak terlalu lama. Juga dipilih solder
maupun timah solder yang sesuai misalnya daya solder 25 W. Untuk menyolder komponen
yang tidak tahan panas sebaiknya dilengkapi dengan alat penetral panas (heat sink) pada
kaki komponen yang disolder. Disamping itu apabila lalai dalam penggunaan dapat
menyebabkan terjadinya luka bakar yang cukup serius. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya
solder ditaruh pada penyangga solder apabila tidak digunakan untuk beberapa saat. Selain
itu untuk membersihkan bit (ujung solder) perlu menggunakkan busa.
Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair
tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersamasama metal yang lain.
Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
Solder memiliki berbagai macam jenis dari mulai berdaya 15 W sampai dengan
beberapa ratus watt. Keuntungan solder berdaya besar ialah panas dapat cepat mengalir
pada sambungan sehingga sambungan dapat cepat dibuat. Ini penting ketika kita akan
menyolder pada bagian permukaan logam yang besar. Namun tidak diperkenankan bila
digunakan pada peralatan elektronika yang sangat rentan terhadap panas yang berlebihan.
Solder yang umum digunakan untuk keperluan di bengkel elektronika adalah solder dengan
daya yang rendah berkisar antara 25 W.

5
Adapun jenis-jenis solder diantaranya adalah :
1. Solder Biasa
Solder biasa adalah solder yang paling banyak ditemukan di pasaran dikarenakan
harganya yang mudah dijangkau dan juga mudah saat digunakan. Fungsi solder jenis ini
sangat sederhana yaitu untuk keperluan menyambung komponen yang memiliki ukuran
besar atau memasangnya pada Print Circuit Board. Sehingga, pengguna tidak perlu
memiliki keterampilan khusus dalam teknik menyolder menggunakan solder biasa.
Meskipun bernama solder biasa, ada beberapa solder yang memiliki kualitas lebih baik
daripada solder lainnya yang dijual dengan harga yang lebih mahal. Jadi, semakin
terkenal produk solder tersebut, maka semakin baik pula kualitasnya, keandalannya
dalam penggunaan, dan juga keawetan dari solder tersebut. Kemudian, solder yang
memiliki elemen pemanas berbahan dasar keramik pastinya akan jauh lebih mahal
dibandingkan solder yang berbahan dasar coil.
2. Solder dengan Pengontrol Suhu
Solder dengan pengontrol suhu memiliki ciri-ciri yang unik yaitu kemampuannya dalam
mengontrol suhu yang terpisah dari solder itu. Keunggulan dari solder ini adalah
suhunya yang stabil dan konstan meskipun dinyalakan dalam waktu cukup lama.
Sehingga, solder tidak mudah rusak dan tegangan yang tidak stabil pada saat
pemakaian, tidak memiliki pengaruh pada suhu solder tersebut.
Hal ini berbeda jauh dengan kemampuan yang dimiliki oleh solder biasa. Solder biasa
akan terpengaruh oleh suhu yang terus meningkat dengan adanya tegangan yang
diberikan dan juga rentang waktu saat menyala. Jika solder biasa menyala secara terus
menerus dan tidak terkontrol, ujung solder yang dekat dengan elemen akan meleleh.
Adapun beberapa informasi teknis yang biasanya ada pada solder jenis ini,antara lain :
 Temperature Range : 200 ~ 480 °C
 Temperature Stability : ± 1 °C (noload)
 Tipto Ground Resistance: < 2Ω
 Tipto Ground Potential : < 2mV
3. Solder Uap / Hot Air / Blower
Solder jenis ini adalah solder yang banyak dijual dengan harga relatif mahal
dikarenakan mempunyai cara kerja yang berbeda di mana proses penggunaannya

6
membutuhkan udara. Untuk menggunakan solder uap/hot air/blower, Anda harus
memperhatikan dan mengetahui dua hal pengaturan dalam penggunaan. Pengaturan
pertama yang harus diketahui adalah kekuatan panas (heating) yang dihasilkan dari
mata solder. Sementara itu, pengaturan kedua adalah tekanan udara yang nantinya akan
dikeluarkan. Kedua pengatur ini bekerja dengan linier satu sama lain. Semakin tinggi
suhu udara yang akan dihembuskan, maka semakin kuat juga tekanan udara saat
dinaikkan.
Beberapa keunggulan dan fungsi solder uap/hot air/blower meliputi:
 Fungsinya yang bisa digunakan untuk solder atau disoldering komponen Surface
Mount Technology (SMD).
 Fungsi solder ini bisa mengatur suhu antara 100 C hingga 500 C.
 Memiliki heat processing dan heat energy test.
 Memiliki fungsi untuk melindungi kerusakan komponen yang disebabkan oleh listrik
statis dengan teknologi circuit anti statics dalam proses pengerjaan.

2.2 Bagian Pada Solder Listrik dan Kegunaannya

a. Elemen panas
Solder merupakan jenis alat panas yang mengubah energi listrik menjadi energi panas
(kalor). Bagian utama dari alat solder adalah elemen solder atau elemen pemanas yang
berfungsi sebagai penentuk tinggi rendahnya suhu.

7
Jika pada solder terdapat tegangan yang besar, maka untuk suhu yang dihasilkan pun
akan semakin tinggi. Pada elemen pemanas solder mempunyai daya tertentu yang
penggunaanya dipilih sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh anda ingin merangkai Integrateed Circuit (IC) pada papan PCB, maka
gunakanlah solder dengan elemen pemanas kurang dari 30 watt, sebab jika lebih dari itu
bisa-bisa dapat meyebabkan kerusakan pada komponen IC.
b. Besi Solder dan Mata Solder
Tip atau besi solder merupakan bagian solder listrik berikutnya yang berfungsi untuk
mengalirkan energi panas yang sebelumnya dihasilkan oleh elemen pemanas.
Oleh karena berfungsi sebagai konduktor, maka bagian ini harus terbuat dari bahan
yang mampu menghantarkan panas dengan baik.
Lalu, panas yang ada dalam solder ada pada bagian ujungnya atau mata solder tersebut,
sehingga dengan demikian solder tersebut dapat digunakan untuk patri timah ketika kita
sedang merangkai komponen elektronika.
Selain itu untuk mata solder yang bagus memiliki ujung yang lancip yang terbuat dari
bahan penghantar panas yang baik. Oleh sebab itulah mengapa ujung solder terbuat dari
tembaga.
c. Gagang Solder
Agar aman dan nyaman digunakanya, maka alat solder listrik dilengkapi dengan
gagang. Ada yang berbentuk tembakan dan ada juga yang berbentuk batang.
Bahan yang digunakan untuk membuat gagang solder adalah plastic yang dicampur
dengan bahan tertentu sehingga tetap aman dan tidak meleleh ketika solder dipanaskan.
Solder yang bagus, maka akan menggunakan gagang yang berbahan khusus yakni tahan
terhadap panas. Sedangkan untuk solder dengan kualitas kurang baik, maka biasanya
tidak terdapat gagang yang tahan terhadap panas. Jadi, ketika digunakanya suhu
panasnya masih terasa.

2.3 Prosedur Menyolder


 Menyiapkan peralatan atau komponen yang akan disolder
 Menyiapkan peralatan untuk menyolder
 Memilih bahan solder

8
 Membersihkan bagian yang akan disolder
 Memanaskan baut solder sampai suhu yang cukup
 Memanaskan bahan solder (timah) pada permukaan ujung baut solder secukupnya
 Melakukan penyolderan pada komponen yang telah disiapkan
 Memeriksa hasil penyolderan
a. Peralatan untuk menyolder
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya adalah :
 Timah solder tau tinol merupakan metal yang cirinya memiliki titik cair yang rendah,
sehingga akan mudah untuk mencair.
 Multitester atau multimeter merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa
komponen sebelum disolder.
 Penjepit/tang merupakan alat yang digunakan untuk menjepit kaki komponen
elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan
tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit.
 Penghisap solder berfungsi sebagai pembersih tinol baik yang ada pada PCB atau ada
pada komponen, yang digunakan dalam mempermudah ketika pencabutan komponen
dari PCB.
 Dudukan solder berfungsi untuk menyimpan solder yang masih panas.
b. Persiapan menyolder
Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt.
Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Oleh karena itu dalam
pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder.
Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang
berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang
disolder menjadi rusak.
 Setelah itu periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Bersihkan
PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau
menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa
menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB .
 Selanjutnya pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di

9
solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan
kain atau ampelas.
 Tempatkan solder pada tempatnya setelah itu hidupkan solder dengan cara
menyambungkan jack solder ke sumber listrik.
 Selanjutnya tunggu higga 5 menit agar mata solder menjadi panas. Anda bisa
memeriksa panas dengan melelehkan timah diujung solder, setelah itu timah dapat
dibersihkan dengan spon atau busa yang agak basah.
 Kemudian siapkan alat pembersih mata solder, hal ini bertujuan agar mata solder
tetap optimal, meski sudah selesai dalam penggunaan. Karena biasanya setelah kita
menyolder komponen, biasanya sisa timah yang menempel pada solder akan dapat
mengganggu kinerja solder. Biasanya pembersih solder ini berupa serabut pembersih
cucian yang terbuat dari almunium, dan untuk penambahnya kita gunakan clean gell
yang bisa kita dapatkan ditoko elektronik terdekat.
 Setelah poin diatas telah kita siapkan barulah kita bisa memulai menyolder
komponen, siapkan timah untuk paduan saat kita menggunakan solder, timah bisa
dapatkan ditoko elektronik terdekat. Cara menggunakan solder agar komponen dapat
menyatu dengan papan PCB, kita tempelkan timah yang telah kita siapkan ke solder.
Selanjutnya timah akan meleleh seperti cairan, setelah itu letakan cairan timah
tersebut ke komponen yang akan kita satukan ke papan PCB.
 Berhati-hatilah saat menyatukan komponen menggunakan solder karena kita perlu
latihan agar dapat menghasilkan solderan yang bagus.
c. Memulai proses penyolderan
 Siapkan solder yang telah dipanaskan. Selanjutnya pasang komponen ke PCB, ingat
ketika kita menyolder komponen, lebih baik pasang satu-persatu jangan sekaligus
semua komponen kita pasang ke PCB. Ketika memasang komponen ke PCB
bengkokkan kaki komponen hingga kira-kira kita mudah untuk menyolder komponen
tersebut.
 Pastikan komponen yang akan disolder itu benar, jangan sampai salah komponen.
 Setelah semua sudah siap, pegang soder
seperti memegang pensil pada bagian

10
pegangan (handle) solder. Selalu diingat untuk tidak memegang bagian panas yang
lain.
 Sentuhkan ujung soder ke media penyolderan ( PCB ) lalu tahan beberapa detik dan
langsung tempelkan timah diujung soder sehingga timah meleleh pada komponen
yang akan disoder.
 Angkat solder beserta timah sehingga solderan terbentuk dan diamkan beberapa saat.

 Jika kita ingin melepas hasil solderan kita, gunakanlah sedot timah. Caranya sangat
mudah cukup panaskan kembali solderan yang telah mengeras dengan menggunkan
solder tersebut, kemudihan lanjutkan sedot timah tersebut dengan alat sedot timah.
 Perhatikan hasilnya, hasil yang baik jika solderan berkilau/mengkilap dan
membentuk kerucut. Jika tidak anda perlu memanaskan dan membentuknya lagi.

2.4 Bahaya Menyolder


Hampir semua kegiatan kerja praktek dibengkel maupun di lapangan beresiko kecelakaan
dan gangguan kesehatan. Demikian juga dalam pengerjaan penyolderan seberapapun
kecilnya kecelakan tetap ada dan itu haruslah dilakukan tindakan pencegahannya. Karena
kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik terhadap manusia, alat kerja, bahan dan
lingkungan kerja.
Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu :
a. Kecelakaan karena panas: Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan baut
solder dan timah solder. Untuk tindakan pencegahannya yaitu, memakai pakaian kerja
yang benar memakai apron, sarung tangankulit dan sepatu kerja (booth). Sebagai
tindakan untuk mencegah terjadinya bahaya api/panas, jauhkan benda-benda yang
mudah terbakar/menyala (seperti : kertas, kain, oli, minyak, gas dan bahan-bahan
ekplosip lainnya) dari dekat lingkungan kerja. Selalu tersedia tabung pemadam

11
kebakaran (fire extinguiser) yang berisi penuh dan siap pakai, mudah terlihat dan mudah
diraih.
b. Kecelakaan karena sengatan listrik: yaitu kecelakaan akibat hubungan pendek(elektric
short), akibatnya akan menimbulkan kerusakan pisik maupun psikis bagi seseorang,
kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan. Pencegahan kecelakaan akibat listrik, yaitu kita
harus berhati-hati memeriksa keadaan instalasi maaupun paralatan listrik jangan sampai
terjadi kebocoran (uninsulation) pada jaringan listrik, selalu mengikuti aturan/prosedur
pemasangan listrik yang benar. Apabila dijumpai kebocoran pada sambungan kabel
segera diisolasi dengan bahan dan cara yang benar. Bila ada sambungan (conecting-
screw) yang longgar atau lepas, segera kencangkan dengan alat yang benar dan aman.
c. Kecelakaan karena keracunan: Kecelakaan ini diakibatkan karena kontaminasi bahan-
bahan kimia beracun (poison mater) yang berasal dari logam dasar (base metal) dari
bahan solder terlebih lagi dari bahan tambah (fluxes). Bahan-bahan berbahaya ini berupa
uap solder, cairan, serbuk atau pasta, apabila terhirup, terkena anggota badan secara
langsung maka akan menimbulkan akibat yang fatal.

2.5 Pemekaian Solder


1) Dalam industri rumah tangga, yaitu digunakan untuk pembuatan perkakas dapur seperti
tempat air, jolang dan alat masak lainnya. Pekerjaan talang (guthering) pada saluran air
diatas atap.
2) Dalam industri kemasan ringan, yaitu untuk pembuatan kemasan makanan, minuman,
oli, dan lain-lain.
3) Dalam industri fabrikasi pelat tipis, yakni meliputi pekerjaan pembuatan pipa saluran
(ducting) dengan menggunakan bahan pelat baja lapis seng(BJLS), pelat aluminium, dan
pelat baja tahan karat.
4) Dalam industri elektronika, yakni seperti pada penyolderan komponen ke jalur PCB,
penyambungan kabel-kabel dengan komponen diluar PCB.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis
menggunakan logam tertentu (timah) dengan menggabungkannya dengan alat khusus
(solder). Dalam menyolder harus mengutamakan keselamatan dari bahaya solder dan
keamanan benda kerja yang disolder. Solder yang umum digunakan untuk keperluan di
bengkel elektronika adalah solder dengan daya yang rendah berkisar antara 25 W. Untuk
menghindari kerusakan atau kebakaran terhadap komponen atau jalur PCB yang disolder,
saat melaksanakan proses penyolderan dilengkapi dengan alat peredam panas
Menggunakan Heat Sink.
Untuk mendapatkan hasil solderan yang baik langkah-langkah dalam menyolder
adalah:
 Pegang soder seperti memegang pinsil pada bagian pegangan (handle) solder. Selalu
diingat untuk tidak memegang bagian panas yang lain.
 Sentuhkan ujung soder ke media penyolderan (PCB) lalu tahan beberapa detik dan
langsung tempelkan timah diujung soder sehingga timah meleleh pada komponen yang
akan disoder.
 Angkat solder beserta timah sehingga solderan terbentuk dan diamkan beberapa saat.
Perhatikan hasilnya; hasil yang baik jika solderan berkilau/mengkilap dan membentuk
kerucut. Jika tidak anda perlu memanaskan dan membentuknya lagi.

3.2 Saran
 Dalam meggunakan solder perlu diperhatikan akan keselematan kerja supaya tangan
tidak terbakar.
 Dapat mengaplikasikan dan menerapkan soldering pada kehidupan sehari-hari maupun di
kapal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Samardika, I Komang. 2005. Keterampilan Dasar Perbengkelan. Semarang : Departemen


Pendidikan Nasional
https://sharingconten.com/pengertian-solder-dan-bagian-bagian-solder/
https://id.wikipedia.org/wiki/Solder
https://www.klopmart.com/article/detail/mengenal-fungsi-solder-dan-jenisjenisnya
https://wijayaelektrik.com/blog/69_Solder-Dan-Jenis-Jenisnya.html

14

Anda mungkin juga menyukai