Anda di halaman 1dari 21

PENYAMBUNGAN MENGGUNAKAN PAKU KELING DAN

PENGELASAN DI BENGKEL LATIH POLBANGTAN BOGOR

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH


PERBENGKELAN PERTANIAN

MUHAMAD ALFADILAH
021120085

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas ridha dan petunjuk-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Mata Kuliah
Perbengkelan Pertanian mengenai Penyambungan Menggunakan Paku Keling Dan
Pengelasan sesuai pada waktunya.
Penyusun mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampu mata kuliah Perbengkelan Pertanian dalam hal ini Annisa Nur
Ichniarsyah. S.TP., M. Si. yang telah memberikan pemahaman tentang
Penyambungan Menggunakan Paku Keling Dan Pengelasan pada pembelajaran
mata kuliah Perbengkelan Pertanian sehingga penulis dapat merealisasikannya ke
dalam bentuk hasil berupa laporan ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada petugas bengkel
latih dalam hal ini Bapak Anwar, yang telah mendampingi dan membimbimng
penulis pada saat pelaksanaan praktikum perbengkelan sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi yang
membacanya.

Bogor, 12 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 2
Kegunaan 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Perbengkelan 3
Penyambungan 3
Penyambungan Paku Keling 3
Pengelasan 4
METODE 5
Waktu dan Tempat 5
Metode Praktikum 5
Alat dan Bahan 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Pekerjaan Pengelasan 7
Penyambungan Menggunakan Rivet 9
Menyambung Benda Kerja 11
PENUTUP 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 16

ii
DAFTAR GAMBAR

1 Sistem las busur manual 7


2 Persiapan pengelasan 8
3 Pengelasan besi siku 8
4 Hasil pengelasan pada besi siku 9
5 Paku Rivet 9
6 Pengeboran besi siku 10
7 Pemasangan besi siku pada ragum 10
8 Hasil sambungan paku rivet 11
9 Besi siku untuk pengelasan 12
10 Menjepit besi siku menggunakan ragum 12
11 Penyambungan las pada besi siku 13
12 Hasil sambungan las pada besi siku 13

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penyambungan adalah menyatukan atau menyambungkan dua bagian
komponen, sehingga menjadi satu kesatuan. Ada beberapa cara penyambungan
logam yang dapat dikelompokkan dalam permanen, semipermanen, dan non
permanen. Sambungan digolongkan sebagai permanen, jika sambungannya tidak
bisa dilepas kembali kecuali dengan merusakkan. Cara penyambungannya ialah
dengan las. Sambungan dinamakan semi permanen, jika sambungannya sulit.
Penggunaan paku keling adalah untuk menyambung atau menyatukan bagian
logam pipih lainnya dimana ikatan yang terbentuk bukan merupakan ikatan yang
dibuka-pasang. Terdapat beberapa jenis paku keling seperti: Paku keling besi, Paku
keling tabung, paku keling belah, paku keling tekan, dan paku keling berlubang.
Pemasangan paku keling mempergunakan palu khusus hingga terbentuk ikatan
yang kuat antara kedua logam pipih yang disatukan dan khusus untuk paku
keling berlubang dapat di pasang dengan mempergunakan riveter (Morgan dan
Setiawan 1987).
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu
akibatpanas dengan atau tanpa tekanan. Teknik pengelasan sangata diperlukan
untuk berbagai proses pengerjaan industri seperti pemotongan logam dan
penyambungan konstruksi bangunan baja. Teknik pengelasan paling banyak
digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti mesin yang di desainlebih
ringan dan sederhana. Pengelasan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu laskarbit,
las listrik dan las argon. Pengelasan yang dilakukan dalam parakikum yaitulas
listrik. Pengelasan jenis ini dilakukan dengan menempelkan massa (-) padaobjek
yang akan dikerjakan dan memasang elektroda (+) pada api (Rahmadaningtyas
2019).
Penyambungan menggunakan paku keling dan las merupakan hal yang
diwajibkan bagi teknisi atau petugas perbengkelan, oleh karenanya diadakan
kegiatan praktikum perbengkelan dengan fokus kompetensi mekanisasi.

1
Pelaksanaan praktikum perbengkelan memiliki tujuan yang wajib dipenuhi yaitu
menguasai teknik penyambungan menggunakan paku keling dan las.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa permasalahan
yang menjadi fokus dalam praktikum ini adalah :
1. Alat dan bahan apa saja yang digunakan untuk menyambung menggunakan
paku keling dan las?
2. Bagaimana prosedur penyambungan menggunakan paku keling dan las?
3. Apa kegunaan dari paku keling dan las?

Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan
dari praktikum ini adalah :
1. Mengidentifikasi alat yang digunakan untuk menyambung menggunakan
paku keling dan las.
2. Menerapkan prosedur kerja penyambungan menggunakan paku keling dan
las
3. Menjelaskan kegunaan dari proses menyambung menggunakan paku keling
dan las.

Kegunaan

Hasil praktikum ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai


pihak. Manfaat khusus dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami serta mendokumentasikan alat yang dibutuhkan
dalam menyambung menggunakan paku keling dan las.
2. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu terkait prosedur kerja menyambung
menggunakan paku keling dan las yang dipelajari serta
mengimplementasikan ke dalam bentuk laporan ini.
3. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan manfaat dari pelaksanaan praktikum
perbengkelan tentang menyambung menggunakan paku keling dan las.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Perbengkelan
Salah satu sambungan yang bersifat sementara dalam dunia industri
yang kedudukannya sangat penting adalah ulir. Selain menyambung, ulir juga
berfungsi sebagai pengikat sementara, alat pemersatu atau penerus/ transmisi
daya penghantar dan juga sebagai penggerak (Winarno,E., 2016).
Penyambungan
Menurut Ardiansyah (2013) penyambungan ialah menyatukan atau
menyambungkan dua bagian komponen, sehingga menjadi satu kesatuan. Ada
beberapa cara penyambungan logam yang dapat dikelompokkan dalam permanen,
semi permanen, dan non permanen. Sambungan digolongkan sebagai permanen,
jika sambungannya tidak bisa dilepas kembali kecuali dengan merusakkan. Cara
penyambungannya ialah dengan las. Sambungan dinamakan semi permanen, jika
sambungannya sulit dilepas kembali. Cara melepaskan biasanya dengan
merusakkan penyambungnya, namun bagian yang disambung tidak rusak. Ada
beberapa cara penyambungan yang tergolong semi permanen antara lain: Keling,
lem, dan Pemuaian. Sambungan non permanen ialah sambungan yang bisa dilepas
kembali tanpa merusakkan. Cara yang dipakai ialah dengan mur-baut dan klem.
Penyambungan Paku keling

Paku keling (rivet) merupakan salah satu jenis sambungan pada elemen mesin
yang biasa digunakan untuk penyambungan tetap diantara 2 plat ataupun lebih,
penggunaan paku keling misalnya digunakan pada boiler dan tangki. Paku keling
dalam dimensi yang kecil biasa digunakan untuk menyambungkan dua buah
komponen dengan beban kerja yang ringan, misalnya seperti furniture, alat
elektronik, alat rumah tangga dll. Komponen yang disambung dengan
menggunakan paku keling memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan tidak dapat
dilakukan bongkar pasang pada komponen tersebut(permanen). sambungan paku
keling dapat dilepas secara paksa dengan cara merusak sambungan paku keling
tersebut, dengan resiko akan menimbulkan cacat pada komponen yang disambung.
Karena berdasarkan sifatnya yang digunakan secara permanen, maka sambungan

3
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau
kegagalan dalam sambungan komponen.

Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses menyatukan 2 buah logam atau lebih menjadi
suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas tersebut
diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan elektroda
sebagai bahan tambah atau filler (Suwahyo 2011). Elektroda yang berfungsi sebagai
bahan pengisi mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi
satu kesatuan yang sukar dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld
metal . Pada saat logam las masih berupa cairan selanjutnya pelan – pelan akan
membeku selalu dilindungi oleh terak atau slang yang berfungsi melindungi logam
las dari oksidasi udara luar agar kualitas logam las dapat terjaga. Terak atau slang
dibentuk dari bahan salutan pada elektroda. Kualitas dari sambungan las inilah yang
akan membentuk kualitas dari sebuah sambungan las. Karena kerapatan terak lebih
kecil dari logam las yang mencair, terak biasanya berada pada permukaan dan dapat
dihilangkan dengan mudah setelah dingin, namun pendinginan sambungan yang
terlalu cepat dapat menjerat terak sebelum naik ke permukaan.

4
METODE

Waktu dan Tempat


Kegiatan praktikum Mata Kuliah Perbengkelan Pertanian dilaksanakan dari
tanggal 16 – 23 Mei 2022 di Bengkel Latih POLBANGTAN Bogor, Provinsi Jawa
Barat.

Metode Praktikum
Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
data yang diperoleh dari jurnal ataupun artikel yang akuntabel dengan mempelajari
masalah dan literatur-literatur maupun sumber data lainnya yang berkaitan dengan
penulisan laporan ini sebagai dasar perbandingan dan penganalisaan data penulisan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan
identifikasi langsung atas alat dan bahan yang ada pada Bengkel latih Polbangtan
Bogor. Pengumpulan data juga dilakukan melalui praktik langsung serta
wawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan kunci kepada informan kunci
seperti Petugas Bengkel latih Polbangtan Bogor. Wawancara menggunakan daftar
pertanyaan berstruktur untuk mengambil kesimpulan.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum Mata Kuliah
Perbengkelan Pertanian mengenai “Penyambungan benda kerja menggunakan
komponen rivet dan pengelasan di Bengkel Latih Polbangtan Bogor” yaitu :
Alat :
1. Pesawat las listrik dan perlengkapan kerja las listrik
2. Elektroda las
3. Alat pelindung diri (APD)
4. Bor
5. Blem atau tang pengunci
6. Palu konde
7. Landasan
8. Tang rivet

5
Bahan :
1. Benda kerja (dua buah besi siku 30 x 30 mm sepanjang 150 mm)
2. Paku rivet dengan diameter yang telah ditentukan sebanyak dua buah
Alat dan bahan yang digunakan ditunjukan pada Lampiran 1.

6
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pekerjaan Pengelasan
Rangkaian sistem las listrik
Gambaran sederhana sistem las listrik busur manual ditujukan pada Gambar 1.

Gambar 1 Sistem las busur manual


Prinsip kerja dari las listrik busur manual adalah menggunakan logam
elektroda consumable dengan komposisi/kandungan yang tepat untuk
menghasilkan arc welding antara elektroda dengan benda kerja. Logam elektroda
yang meleleh akibat panas mengisi celah antara ujung elektroda dan bergabung
dengan benda kerja. Elektroda dilapisi dengan shielding flux yang terbuat dari
komposisi khusus. Shielding flux meleleh bersama dengan logam inti dari
elektroda, membentuk gas dan kerak, dan melindungi arc welding dan weld
pool. Fluks melakukan pembersihan permukaan logam, mensuplai beberapa
elemen paduan untuk kontak welding, dan melindungi lelehan logam dari oksidasi
dan menstabilkan arc wleding. Kerak dihilangkan setelah dilakukan
proses Solidification yaitu proses transformasi dari fase lelehan dari paduan
menjadi bagian padat dari paduan, melibatkan kristalisasi dari fase cair, pemisahan
kotoran dan elemen paduan, pembebasan gas terlarut dalam lelehan dan
pembentukan porositas.

7
Pengelasan pada benda kerja

Pengelasan dilakukan pada satu besi siku dengan menggunakan las listrik.
Keperluan yang dibutuhkan dalam pengelasan ditujukan pada Gambar 2.

Gambar 2 Persiapan pengelasan


Pengelasan diawali dengan pembersihan besi siku menggunakan sikat untuk
mendapatkan hasil yang maksimal pada saat pengelasan. Besi siku yang sudah
dibersihkan kemudian diletakkan pada ragum untuk mencegah terjadinya
kegagalan pengelasan akibat goyangan benda kerja karena tidak diperhatikan akan
penempatannya.
Pada proses pengelasan dianjurkan memperhatikan aturan K3 pengelasan
guna menghindari kecelakaan kerja. Persyaratan K3 yang digunakan pada saat
pengelasan yaitu menggunakan masker pelindung, sarung tangan, dan topeng
las/kacamata las. Kegiatan pengelasan benda kerja dituangkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Pengelasan besi siku

8
Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang
dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang
dilas. Hasil pengelasan harus diperiksa kembali apakah terdapat bagian yang belum
sempurna. Jika belum sempurna, ulangi bagian yang belum tersatukan dengan baik
tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika
pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas
bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut. Hasil Pengelasan dapat dilihat
pada Gambar 4

Gambar 4 Hasil pengelasan pada besi siku

Penyambungan Menggunakan Rivet

Gambar 5 Paku Rivet


Prosedur pelaksanaan
Penyambungan menggunakan paku rivet diawali dari pengeboran pada besi
siku dengan diameter menyesuaikan paku rivet (3,5mm). Pengeboran besi siku
untuk digabungkan menggunakan sambungan paku rivet ditujukan pada Gambar 6.

9
Gambar 6 Pengeboran besi siku
Pengeboran dilakukan dengan menjepit besi siku menggunakan ragum guna
mempermudah pengeboran dan menghindari kegagalan pada proses pengeboran
akibat goyang atau tidak adanya penyangga pada besi siku. Pemasangan besi siku
pada ragum ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7 Pemasangan besi siku pada ragum


Besi siku yang sudah dilubangi menggunakan mesin bor, selanjutnya di
sambung menggunakan alat rivet. Proses penyambungan dilakukan dengan
memasukkan paku rivet kedalam lubang pada alat rivet yang kemudian bagian besar
pada paku rivet diarahkan pada lubang yang ada pada besi siku. Penyambungan
dilanjutkan dengan menekan alat rivet perlahan lahan, apabila paku belum berbunyi
dan belum patah maka lakukan proses menekan nekan alat rivet secara berulang.
Indikator penyambungan selesai dilakukan adalah bagian panjang paku akan patah
dan yang tersisa pada besi siku yang disambung adalah ujung paku. Untuk hasil
penyambungan menggunakan paku rivet dicantumkan pada Gambar 8.

10
Gambar 8 Hasil sambungan paku rivet

Menyambung Benda Kerja


Penyambungan beda kerja berupa 2 besi siku dilakukan dengan metode Butt
joint (Sambungan Bilah): sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang
akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah
(strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan
paku keling. Penyambungan jenis ini digunakan untuk menyambung dua plat
utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana
plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt
joint dan double strap butt joint.

Pada saat melakukan pengelasan dianjurkan mematuhi standar K3


perbengkelan dan menerapkannya, guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
meminimalisir adanya potensi bahaya yang ada pada lingkungan kerja
perbengkelan khususnya pengelasan.

Prosedur pelaksanaan penyambungan las


Penyambungan dua besi siku dilakukan menggunakan mesin las. Besi siku
yang akan dilas baiknya disiapkan dan dibersihkan menggunakan sikat guna
kelancaran pada proses pengelasan. Besi siku yang sudah disiapkan dapat dilihat
pada Gambar 9.

11
Gambar 9 Besi siku untuk pengelasan
Besi siku yang akan dilas dijepit menggunakan ragum supaya lebih mudah
pada proses pengelasan seperti yang ditujukan pada Gambar 10.

Gambar 10 Menjepit besi siku menggunakan ragum


Proses penyambungan besi siku menggunakan las yakni dengan mengatur
mesin las sesuai kebutuhan dan menekan tuas las hingga elektroda menyala pada
besi siku yang dilas. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas
sangat mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak sempurna.
Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Dan tidak ada cukup
jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal
elektroda. Pengelasan besi siku dapat dilihat pada Gambar 11.

12
Gambar 11 Penyambungan las pada besi siku
Besi siku yang sudah dilas dengan merata bisa langsung dibersihkan
menggunakan sikat guna menjadikan hasil pengelasan lebih sempurna. Hasil
pengelasan dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12 Hasil sambungan las pada besi siku

13
PENUTUP

Simpulan
Praktikum perbengkelan pertanian melakukan penyambungan menggunakan
paku rivet dan pengelasan. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktik dalam
yaitu : Pesawat las listrik dan perlengkapan kerja las listrik, Elektroda las, Alat
pelindung diri (APD), Bor, Blem atau tang pengunci, Palu konde, Landasan, dan
Tang rivet.
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan yaitu meliputi persiapan alat dan bahan,
pengukuran besi, pengeboran besi siku, penyambungan besi siku menggunakan
paku rivet dan penyambungan besi siku menggunakan pengelasan, serta
mendokumentasikan hasil praktikum.Pelaksanaan praktikum penyambungan
menggunakan paku rivet dan pengelasan ini memiliki kegunaan untuk melatih
kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan ulir luar.
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses
penyambungan paku rivet termasuk dalam kategori berhasil dan sesuai.
Keberhasilan dan kesesuaian ini berdasarkan prosedur pelaksanaan penyambungan
paku rivet yang menjelaskan bahwa hasil sambungan dianggap sesuai apabila kedua
lubang dapat dimasuki oleh paku rivet dan besi siku dapat menyatu sesuai rencana,
maka sudah sesuai antara prosedur dan hasil sambungan yang baik dengan yang
didapatkan. Pengelasan yang dihasilkan masih belum sempurna karena masih ada
hasil las yang terputus putus atau tidak rapih.

Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya penyambungan dilakukan dengan seksama,
karena ketelitian pelaksana dalam melakukan penyambungan menggunakan paku
rivet dan pengelasan membutuhkan konsentrasi penuh. Pelaksanaan juga harus
memiliki alat dan bahan yang lengkap supaya mendapatkan hasil yang sesuai.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2013. Dasar-Dasar Pekerjaan Las. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


Winarno,E., 2016. Teori dan Praktek Logam. Penerbit Erlangga.
Fandi Tjiptono. 2010. Sistem Standar Operasional Prosedur. Yogyakarta

15
LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat dan Bahan Praktikum Perbengkelan

16
17

Anda mungkin juga menyukai