MUHAMAD ALFADILAH
021120085
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas ridha dan petunjuk-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Mata Kuliah
Perbengkelan Pertanian mengenai Penyambungan Menggunakan Paku Keling Dan
Pengelasan sesuai pada waktunya.
Penyusun mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampu mata kuliah Perbengkelan Pertanian dalam hal ini Annisa Nur
Ichniarsyah. S.TP., M. Si. yang telah memberikan pemahaman tentang
Penyambungan Menggunakan Paku Keling Dan Pengelasan pada pembelajaran
mata kuliah Perbengkelan Pertanian sehingga penulis dapat merealisasikannya ke
dalam bentuk hasil berupa laporan ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada petugas bengkel
latih dalam hal ini Bapak Anwar, yang telah mendampingi dan membimbimng
penulis pada saat pelaksanaan praktikum perbengkelan sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi yang
membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 2
Kegunaan 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Perbengkelan 3
Penyambungan 3
Penyambungan Paku Keling 3
Pengelasan 4
METODE 5
Waktu dan Tempat 5
Metode Praktikum 5
Alat dan Bahan 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Pekerjaan Pengelasan 7
Penyambungan Menggunakan Rivet 9
Menyambung Benda Kerja 11
PENUTUP 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 16
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyambungan adalah menyatukan atau menyambungkan dua bagian
komponen, sehingga menjadi satu kesatuan. Ada beberapa cara penyambungan
logam yang dapat dikelompokkan dalam permanen, semipermanen, dan non
permanen. Sambungan digolongkan sebagai permanen, jika sambungannya tidak
bisa dilepas kembali kecuali dengan merusakkan. Cara penyambungannya ialah
dengan las. Sambungan dinamakan semi permanen, jika sambungannya sulit.
Penggunaan paku keling adalah untuk menyambung atau menyatukan bagian
logam pipih lainnya dimana ikatan yang terbentuk bukan merupakan ikatan yang
dibuka-pasang. Terdapat beberapa jenis paku keling seperti: Paku keling besi, Paku
keling tabung, paku keling belah, paku keling tekan, dan paku keling berlubang.
Pemasangan paku keling mempergunakan palu khusus hingga terbentuk ikatan
yang kuat antara kedua logam pipih yang disatukan dan khusus untuk paku
keling berlubang dapat di pasang dengan mempergunakan riveter (Morgan dan
Setiawan 1987).
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu
akibatpanas dengan atau tanpa tekanan. Teknik pengelasan sangata diperlukan
untuk berbagai proses pengerjaan industri seperti pemotongan logam dan
penyambungan konstruksi bangunan baja. Teknik pengelasan paling banyak
digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti mesin yang di desainlebih
ringan dan sederhana. Pengelasan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu laskarbit,
las listrik dan las argon. Pengelasan yang dilakukan dalam parakikum yaitulas
listrik. Pengelasan jenis ini dilakukan dengan menempelkan massa (-) padaobjek
yang akan dikerjakan dan memasang elektroda (+) pada api (Rahmadaningtyas
2019).
Penyambungan menggunakan paku keling dan las merupakan hal yang
diwajibkan bagi teknisi atau petugas perbengkelan, oleh karenanya diadakan
kegiatan praktikum perbengkelan dengan fokus kompetensi mekanisasi.
1
Pelaksanaan praktikum perbengkelan memiliki tujuan yang wajib dipenuhi yaitu
menguasai teknik penyambungan menggunakan paku keling dan las.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa permasalahan
yang menjadi fokus dalam praktikum ini adalah :
1. Alat dan bahan apa saja yang digunakan untuk menyambung menggunakan
paku keling dan las?
2. Bagaimana prosedur penyambungan menggunakan paku keling dan las?
3. Apa kegunaan dari paku keling dan las?
Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan
dari praktikum ini adalah :
1. Mengidentifikasi alat yang digunakan untuk menyambung menggunakan
paku keling dan las.
2. Menerapkan prosedur kerja penyambungan menggunakan paku keling dan
las
3. Menjelaskan kegunaan dari proses menyambung menggunakan paku keling
dan las.
Kegunaan
2
TINJAUAN PUSTAKA
Perbengkelan
Salah satu sambungan yang bersifat sementara dalam dunia industri
yang kedudukannya sangat penting adalah ulir. Selain menyambung, ulir juga
berfungsi sebagai pengikat sementara, alat pemersatu atau penerus/ transmisi
daya penghantar dan juga sebagai penggerak (Winarno,E., 2016).
Penyambungan
Menurut Ardiansyah (2013) penyambungan ialah menyatukan atau
menyambungkan dua bagian komponen, sehingga menjadi satu kesatuan. Ada
beberapa cara penyambungan logam yang dapat dikelompokkan dalam permanen,
semi permanen, dan non permanen. Sambungan digolongkan sebagai permanen,
jika sambungannya tidak bisa dilepas kembali kecuali dengan merusakkan. Cara
penyambungannya ialah dengan las. Sambungan dinamakan semi permanen, jika
sambungannya sulit dilepas kembali. Cara melepaskan biasanya dengan
merusakkan penyambungnya, namun bagian yang disambung tidak rusak. Ada
beberapa cara penyambungan yang tergolong semi permanen antara lain: Keling,
lem, dan Pemuaian. Sambungan non permanen ialah sambungan yang bisa dilepas
kembali tanpa merusakkan. Cara yang dipakai ialah dengan mur-baut dan klem.
Penyambungan Paku keling
Paku keling (rivet) merupakan salah satu jenis sambungan pada elemen mesin
yang biasa digunakan untuk penyambungan tetap diantara 2 plat ataupun lebih,
penggunaan paku keling misalnya digunakan pada boiler dan tangki. Paku keling
dalam dimensi yang kecil biasa digunakan untuk menyambungkan dua buah
komponen dengan beban kerja yang ringan, misalnya seperti furniture, alat
elektronik, alat rumah tangga dll. Komponen yang disambung dengan
menggunakan paku keling memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan tidak dapat
dilakukan bongkar pasang pada komponen tersebut(permanen). sambungan paku
keling dapat dilepas secara paksa dengan cara merusak sambungan paku keling
tersebut, dengan resiko akan menimbulkan cacat pada komponen yang disambung.
Karena berdasarkan sifatnya yang digunakan secara permanen, maka sambungan
3
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau
kegagalan dalam sambungan komponen.
Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses menyatukan 2 buah logam atau lebih menjadi
suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas tersebut
diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan elektroda
sebagai bahan tambah atau filler (Suwahyo 2011). Elektroda yang berfungsi sebagai
bahan pengisi mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi
satu kesatuan yang sukar dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld
metal . Pada saat logam las masih berupa cairan selanjutnya pelan – pelan akan
membeku selalu dilindungi oleh terak atau slang yang berfungsi melindungi logam
las dari oksidasi udara luar agar kualitas logam las dapat terjaga. Terak atau slang
dibentuk dari bahan salutan pada elektroda. Kualitas dari sambungan las inilah yang
akan membentuk kualitas dari sebuah sambungan las. Karena kerapatan terak lebih
kecil dari logam las yang mencair, terak biasanya berada pada permukaan dan dapat
dihilangkan dengan mudah setelah dingin, namun pendinginan sambungan yang
terlalu cepat dapat menjerat terak sebelum naik ke permukaan.
4
METODE
Metode Praktikum
Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
data yang diperoleh dari jurnal ataupun artikel yang akuntabel dengan mempelajari
masalah dan literatur-literatur maupun sumber data lainnya yang berkaitan dengan
penulisan laporan ini sebagai dasar perbandingan dan penganalisaan data penulisan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan
identifikasi langsung atas alat dan bahan yang ada pada Bengkel latih Polbangtan
Bogor. Pengumpulan data juga dilakukan melalui praktik langsung serta
wawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan kunci kepada informan kunci
seperti Petugas Bengkel latih Polbangtan Bogor. Wawancara menggunakan daftar
pertanyaan berstruktur untuk mengambil kesimpulan.
5
Bahan :
1. Benda kerja (dua buah besi siku 30 x 30 mm sepanjang 150 mm)
2. Paku rivet dengan diameter yang telah ditentukan sebanyak dua buah
Alat dan bahan yang digunakan ditunjukan pada Lampiran 1.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pekerjaan Pengelasan
Rangkaian sistem las listrik
Gambaran sederhana sistem las listrik busur manual ditujukan pada Gambar 1.
7
Pengelasan pada benda kerja
Pengelasan dilakukan pada satu besi siku dengan menggunakan las listrik.
Keperluan yang dibutuhkan dalam pengelasan ditujukan pada Gambar 2.
8
Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang
dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang
dilas. Hasil pengelasan harus diperiksa kembali apakah terdapat bagian yang belum
sempurna. Jika belum sempurna, ulangi bagian yang belum tersatukan dengan baik
tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika
pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas
bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut. Hasil Pengelasan dapat dilihat
pada Gambar 4
9
Gambar 6 Pengeboran besi siku
Pengeboran dilakukan dengan menjepit besi siku menggunakan ragum guna
mempermudah pengeboran dan menghindari kegagalan pada proses pengeboran
akibat goyang atau tidak adanya penyangga pada besi siku. Pemasangan besi siku
pada ragum ditunjukkan pada Gambar 7.
10
Gambar 8 Hasil sambungan paku rivet
11
Gambar 9 Besi siku untuk pengelasan
Besi siku yang akan dilas dijepit menggunakan ragum supaya lebih mudah
pada proses pengelasan seperti yang ditujukan pada Gambar 10.
12
Gambar 11 Penyambungan las pada besi siku
Besi siku yang sudah dilas dengan merata bisa langsung dibersihkan
menggunakan sikat guna menjadikan hasil pengelasan lebih sempurna. Hasil
pengelasan dapat dilihat pada gambar 12.
13
PENUTUP
Simpulan
Praktikum perbengkelan pertanian melakukan penyambungan menggunakan
paku rivet dan pengelasan. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktik dalam
yaitu : Pesawat las listrik dan perlengkapan kerja las listrik, Elektroda las, Alat
pelindung diri (APD), Bor, Blem atau tang pengunci, Palu konde, Landasan, dan
Tang rivet.
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan yaitu meliputi persiapan alat dan bahan,
pengukuran besi, pengeboran besi siku, penyambungan besi siku menggunakan
paku rivet dan penyambungan besi siku menggunakan pengelasan, serta
mendokumentasikan hasil praktikum.Pelaksanaan praktikum penyambungan
menggunakan paku rivet dan pengelasan ini memiliki kegunaan untuk melatih
kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan ulir luar.
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses
penyambungan paku rivet termasuk dalam kategori berhasil dan sesuai.
Keberhasilan dan kesesuaian ini berdasarkan prosedur pelaksanaan penyambungan
paku rivet yang menjelaskan bahwa hasil sambungan dianggap sesuai apabila kedua
lubang dapat dimasuki oleh paku rivet dan besi siku dapat menyatu sesuai rencana,
maka sudah sesuai antara prosedur dan hasil sambungan yang baik dengan yang
didapatkan. Pengelasan yang dihasilkan masih belum sempurna karena masih ada
hasil las yang terputus putus atau tidak rapih.
Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya penyambungan dilakukan dengan seksama,
karena ketelitian pelaksana dalam melakukan penyambungan menggunakan paku
rivet dan pengelasan membutuhkan konsentrasi penuh. Pelaksanaan juga harus
memiliki alat dan bahan yang lengkap supaya mendapatkan hasil yang sesuai.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16
17