Disusun Oleh :
Nama : SIGIT HARJIANTO
NIM : 2341320030
Kelas : 1 MRK 4
Kelompok : 4
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
berkat-Nya, kami dapat menyelesaikan praktik perpipaan ini dengan baik. Laporan ini merupakan
hasil dari pengamatan, pengalaman, dan pengetahuan yang kami peroleh selama pelaksanaan praktik
perpipaan yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu.
Praktik perpipaan adalah bagian integral dalam dunia teknik sipil yang memiliki peran krusial
dalam mengelola aliran air dan fluida dalam berbagai aplikasi, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar
air bersih hingga sistem pemanas dan pendingin di berbagai bangunan. Laporan ini disusun dengan
tujuan untuk menggambarkan pemahaman kami tentang aspek-aspek kunci dalam praktik perpipaan,
termasuk penggunaan berbagai jenis pipa, sambungan, katup, dan komponen lainnya.
Selain itu, laporan ini juga mengulas prinsip-prinsip desain, instalasi, dan pemeliharaan sistem
perpipaan yang efisien dan aman. Kami juga menyoroti isu-isu terkait dengan keberlanjutan dan
pengelolaan air yang bertanggung jawab dalam praktik perpipaan.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk. Moh. Charits, ST., MT selaku Instruktur 1
2. Bpk. Andik Y. selaku teknisi
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna dan masih banyak hal yang perlu
dipelajari dan ditingkatkan. Namun, kami berharap bahwa laporan ini dapat menjadi referensi yang
bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang praktik perpipaan. Kritik, saran,
dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga laporan praktik perpipaan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada semua
yang membacanya. Terima kasih.
Hormat Penulis
2
DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan .............................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................................................... 2
Bab 2 Pelaksanaan ................................................................................................................................ 4
2.1 Pengenalan Pipa Dan Memotong Serta Mengikir Manual ............................................... 4
2.1.1 Pengenalan Pipa .................................................................................................................. 4
2.1.2 Memotong Dan Mengikir Manual .................................................................................... 16
2.2 Mengulir Manual Dan Mesin .................................................................................................. 17
2.2.1 Mengulir Manual ............................................................................................................... 17
2.2.2 Mengulir Dengan Mesin .................................................................................................... 19
2.3 Membuat Instalasi Pipa Pendek .............................................................................................. 20
2.4 Membuat Instalasi Lanjutan.................................................................................................... 22
2.5 Dokumentasi .............................................................................................................................. 26
Bab 3 Penutup .................................................................................................................................... 28
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 28
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 28
Bab 1
Pendahuluan
Dalam dunia teknik sipil, sistem perpipaan memegang peranan yang sangat penting dalam
mengelola aliran fluida, baik itu air bersih, air limbah, atau bahan kimia dalam berbagai proyek
konstruksi. Pada prinsipnya, instalasi perpipaan bertugas untuk mengalirkan cairan atau gas dari
satu titik ke titik lain dengan aman, efisien, dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pentingnya pemahaman dan keterampilan dalam praktik perpipaan tidak bisa diabaikan,
terutama mengingat dampak besar yang dapat ditimbulkan jika terjadi kesalahan dalam
perancangan, instalasi, atau pemeliharaan sistem perpipaan. Kegagalan dalam sistem perpipaan
bisa berakibat pada kebocoran, pencemaran lingkungan, dan bahkan kerugian finansial yang
signifikan.
Oleh karena itu, praktikum perpipaan dalam konteks teknik sipil menjadi suatu langkah awal
yang sangat penting. Praktikum ini akan memberikan dasar-dasar bagi mahasiswa teknik sipil
untuk memahami prinsip-prinsip dasar perpipaan, teknik pemasangan yang benar, pengujian
integritas sistem, dan juga pengetahuan tentang berbagai jenis pipa, perlengkapan, dan alat yang
digunakan dalam industri konstruksi.
Selain itu, dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur yang berkualitas tinggi,
pemahaman yang baik tentang instalasi perpipaan akan memberikan keunggulan kompetitif bagi
para profesional teknik sipil di masa depan. Ini tidak hanya relevan untuk proyek-proyek
infrastruktur, tetapi juga berperan dalam mendukung pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan dan upaya perlindungan lingkungan.
Laporan praktik perpipaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
praktikum perpipaan dalam teknik sipil, termasuk tujuan, prosedur, hasil, dan pembahasan
mengenai pengalaman kami selama praktikum ini. Semoga laporan ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat dan kontribusi positif dalam pemahaman tentang perpipaan dalam
konteks teknik sipil..
Praktikum perpipaan dalam teknik sipil memiliki tujuan yang jelas. Praktikum ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada mahasiswa dalam hal instalasi,
pemeliharaan, dan pengujian sistem perpipaan. Beberapa tujuan utama praktikum perpipaan
termasuk:
1. Pengenalan Konsep Dasar.
Praktikum ini dimaksudkan untuk memperkenalkan mahasiswa pada konsep dasar perpipaan,
termasuk jenis-jenis pipa yang digunakan, perlengkapan perpipaan, dan alat-alat yang terlibat
dalam instalasi.
2. Pengenalan Material Pipa.
2
Mahasiswa akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang berbagai jenis material pipa
yang digunakan dalam konstruksi perpipaan, termasuk sifat-sifat material tersebut.
3. Pemahaman Terhadap Sistem Perpipaan.
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa memahami cara kerja sistem perpipaan, termasuk
prinsip-prinsip dasar aliran fluida dan gas, perancangan sistem, dan perhitungan yang terlibat.
4. Pengembangan Keterampilan Teknis.
Melalui praktikum ini, mahasiswa akan mengembangkan keterampilan teknis dalam hal
pemasangan pipa, termasuk teknik penyambungan, penggunaan alat-alat khusus, dan
pentingnya menjaga keselamatan kerja.
5. Pengenalan Pengujian dan Pemeliharaan.
Mahasiswa akan memahami pentingnya pengujian integritas sistem perpipaan dan
pemeliharaan rutin untuk menjaga kinerja sistem yang optimal.
6. Keselamatan Kerja.
Keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam praktikum ini. Mahasiswa akan diajarkan
tentang risiko yang terkait dengan instalasi perpipaan dan bagaimana cara menghindarinya.
7. Pengenalan Peraturan dan Standar.
Mahasiswa akan diberikan pemahaman tentang peraturan dan standar yang mengatur instalasi
perpipaan, termasuk aspek lingkungan, keselamatan, dan kode bangunan yang relevan.
8. Pengembangan Kemampuan Problem Solving.
Praktikum ini akan membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan analisis dan
pemecahan masalah dalam konteks instalasi perpipaan.
9. Kesiapan Profesional.
Praktikum perpipaan bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai profesional teknik
sipil yang siap terlibat dalam proyek-proyek perpipaan di dunia kerja.
10. Pengenalan Aspek Lingkungan.
Mahasiswa juga akan diajarkan tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan, pengurangan limbah, dan perlindungan lingkungan dalam proyek-proyek
perpipaan.
Dengan demikian, praktikum perpipaan menjadi landasan yang penting bagi mahasiswa teknik
sipil untuk memahami dan merespons tuntutan dunia konstruksi dan pengelolaan sumber daya air
yang semakin kompleks.
3
Bab 2
Pelaksanaan
Pekerjaan instalasi pipa dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti di dalam
gedung untuk sistem plumbing, di fasilitas industri untuk distribusi bahan kimia atau fluida
proses, di instalasi perminyakan dan gas bumi, di proyek konstruksi sipil, dan banyak lagi.
Setiap konteks mungkin memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi.
Tujuan utama dari pekerjaan instalasi pipa adalah menghasilkan sistem perpipaan yang
efisien, handal, dan aman. Hal ini melibatkan pemilihan bahan pipa yang sesuai, perhitungan
hidrolik yang tepat, pemasangan yang benar, pengujian ketelitian, dan pemeliharaan yang
berkala.
Pekerjaan instalasi pipa sering kali dilakukan oleh tenaga kerja terampil dan terlatih yang
memiliki pengetahuan teknis dalam perpipaan dan mematuhi peraturan serta standar
keselamatan yang berlaku. Pekerjaan ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
transportasi fluida dalam berbagai aplikasi, mulai dari pasokan air minum hingga proses
industri yang kompleks.
o Plumbing/Perpipaan :
▪ Meter Air
▪ Wash Bowl/Wastafel
▪ Sinks
▪ Urinals
▪ Bidets
▪ Bath Tubes
4
Meter Air Wastafel Sinks
o Bahan/Materials :
▪ Pipa Plastik (PVC,UPVC,PE,HDPE,PEX,POLY BUTHANE)
Pipa plastik digunakan dalam instalasi pipa di dalam bangunan, termasuk
sistem sanitasi seperti saluran pembuangan toilet dan pemanas air.
Keunggulan mereka adalah ringan, mudah dipasang, dan tahan terhadap
korosi.
PVC UPVC PE
PEX
▪ Pipa Logam (Besi, Besi Galvanis, Baja Daktil, Pipa Baja Hitam, Pipa
Tembaga)
Pipa logam digunakan dalam konstruksi bangunan untuk berbagai aplikasi,
termasuk sistem pipa air panas, sistem pemadam kebakaran, dan saluran
HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).
Baja Daktil
o Peralatan :
▪ Peralatan Ukur (Rol Meter)
5
▪ Alat Pemotong Pipa (Gergaji sengkang,Daun Gergaji Sengkang)
▪ Pipe Cutters
6
▪ Burring Reamer
▪ Wrenches/Kunci Inggris
7
▪ Oil Can
▪ Hammer
8
▪ Reducing Socket (Reducing Socket / Reducer):
• Fungsi: Menghubungkan dua pipa lurus dengan diameter yang
berbeda, mengurangi ukuran pipa.
• Bentuk: Mirip dengan socket, tapi dengan perubahan diameter.
▪ Elbow (Bow):
• Fungsi: Memungkinkan perubahan arah aliran pipa pada sudut 90º,
45º, atau 22 ½ º dengan diameter yang sama.
• Bentuk: Menyerupai sudut tumpul atau siku.
▪ Reducing Elbow:
• Fungsi: Sama seperti elbow, tetapi dengan diameter yang berbeda.
• Bentuk: Mirip dengan elbow dengan perubahan diameter.
▪ Street Elbow:
• Fungsi: Membelokkan arah aliran pipa pada sudut 90º, 45º, atau 22 ½
º; memiliki satu ujung dengan ulir dalam dan ujung lainnya dengan
ulir luar.
• Bentuk: Menyerupai elbow dengan satu ujung berbeda.
9
▪ Side Outlet Elbow:
• Fungsi: Membelokkan arah aliran pipa ke samping, ke atas, atau ke
bawah, juga digunakan untuk pencabangan arah.
• Bentuk: Mirip dengan elbow dengan cabang tambahan.
▪ Bend / Knee:
• Fungsi: Mengubah arah aliran pipa pada sudut 90º, 45º, atau 22 ½ º,
dengan radius belokan yang lebih besar dari elbow, mengurangi
kehilangan tekanan air.
• Bentuk: Mirip dengan elbow dengan radius yang lebih besar.
▪ Tee:
• Fungsi: Mencabangkan arah aliran pipa pada sudut 90º, 45º, atau 22
½ º.
• Bentuk: Menyerupai huruf "T" dengan tiga ujung.
▪ Reducing Tee:
10
• Fungsi: Sama seperti tee, tetapi dengan diameter yang berbeda.
• Bentuk: Mirip dengan tee dengan perubahan diameter.
▪ Cross :
• Fungsi: Mencabangkan arah aliran pipa ke empat arah, digunakan
untuk cabangan ke kanan, ke kiri, dan lurus.
• Bentuk : Menyerupai huruf "X" dengan empat ujung.
▪ Cap :
11
• Fungsi : Menutup ujung pipa, digunakan untuk menyumbat ujung
pipa sementara.
• Bentuk : Tertutup dengan ulir dalam.
▪ Plug (Dop):
• Fungsi : Menutup ujung pipa, tetapi dengan ulir luar, perlu
disambungkan dengan alat lain yang memiliki ulir dalam.
• Bentuk : Tertutup dengan ulir luar.
▪ Flange (Flens) :
• Fungsi : Menghubungkan pipa lurus atau belok pada sudut 90º, 45º,
atau 22 ½ º dengan diameter yang sama, digunakan pada pipa
berdiameter besar.
• Bentuk : Berbentuk cincin dengan lubang baut.
▪ Cock (Cuk) :
• Fungsi : Membuka atau menutup aliran air dengan cepat, praktis
namun dapat menyebabkan tumbukan air dan getaran pada pipa.
• Bentuk : Memiliki pegangan yang dapat diputar 90º.
12
▪ Katub (Valve):
• Fungsi : Digunakan untuk mengatur aliran fluida dengan cara
membuka atau menutup aliran.
• Bentuk : Beragam jenis dan bentuk tergantung pada tipe valve.
13
▪ Topi Kepala (Helmet): Topi kepala digunakan untuk melindungi kepala dari
benda-benda jatuh atau benturan. Ini dapat menjadi penting saat bekerja di
lokasi konstruksi yang berpotensi berbahaya.
14
▪ Pelindung Telinga (Ear Protection): Pelindung telinga, seperti bantalan
telinga atau penutup telinga, digunakan untuk melindungi pendengaran dari
kebisingan yang tinggi yang seringkali terjadi di lokasi konstruksi.
▪ Sarung Tangan (Gloves): Sarung tangan yang sesuai harus dipakai untuk
melindungi tangan dari potensi luka atau iritasi akibat kontak dengan bahan
kimia atau permukaan yang kasar.
15
▪ Sepatu Pelindung (Safety Boots): Sepatu pelindung dengan bantalan
pelindung besi atau komposit di ujungnya digunakan untuk melindungi kaki
dari benda-benda jatuh atau tumpul.
16
o Rol Meter
o Kikir
o Spidol
o Burring Reamer
o Pipe Cutter
o Gergaji manual
• Langkah-langkah Kerja :
o Ukur panjang pipa Ǿ ¾” dan dengan ukuran yang ditentukan (22 cm) dengan rol
meter setelah itu tandai dengan penggores,
o Pasang pipa dan jepit pada ragum kaki tiga,
o Potong sisi atas kedua pipa tersebut menggunakan gergaji manual, sedangkan pada
sisi bawah kedua pipa potong menggunakan pipe cutter
o Setelah semua pipa terpotong 22 cm, kikir kedua pipa tersebut pada bagian sisi pipa
yang dipotong menggunakan gergaji manual dan buring reamer kedua pipa tersebut
pada bagian sisi pipa yang dipotong menggunakan pipe cutter sampai diameter bagian
dalam pipa sama,
o Beri 5 garis pola horizontal pada sisi pipa yang dipotong menggunakan gergaji
manual dengan masing-masing garis berjarak 1 cm dan beri 5 garis pola diagonal
dengan kemiringan 45 derajat pada sisi pipa yang dipotong menggunakan pipe cutter
dengan masing-masing garis berjarak 1cm
o Potong pipa tersebut menggunakan gergaji manual hingga setengah diameter pipa
dengan jarak dan pola yang sudah ditentukan
• Biaya
17
• Bahan
o Pipa Galvanis
o Oli SAE 10
o Kain Lap (Majun)
o 2.2.1.3 Peralatan
o Rol Meter
o Ragum Meja / Ragum Kaki Tiga
o Peggores/Penitik/Pensil
o Pipe Cutter
o T-Dies/Hand Threader/Alat Ulir Pipa Manual
o Obeng
o Kwas/Sikat Kawat
o Oil Can
o Burring Reamer
• Langkah-langkah Kerja :
o Mengukur pipa galvanis Ǿ¾˝ dengan Panjang 22 cm dan beri tanda,
o Potong pipa galvanis Ǿ¾˝ menggunakan pipe cutter dengan ukuran 22 cm,
o Haluskan dan samakan diameter pipa dengan buring reamer, tidak lupa dibersihkan.
o Jepit pipa pada ragum, tidak lupa dibawah ragum diberi lap/tempat kotakan agar oli
tidak menetes pada lantai,
o Rakit threader beserta ring nya.
o Mulai mengulir, membuat uliran dengan memutar threader kearah bawah dengan cara
menaik turunkan sejajar dengan tubuh,
o Memutar balik kearah atas untuk membersihkan hasil uliran, dan berikan oli untuk
mengurangi beban.
o Melakukan secara berulang hingga didapat 7 uliran sempurna (sampai ujung gigi
threader),
o Ulir pada bagian atas dan bawah pipa.
• Biaya
18
• Hasil
• Bahan
o Pipa Galvanis uk Ǿ ¾” dan Ǿ½˝
o Oli SAE 20
• Peralatan
o Rol Meter
o Mesin Pengulir Pipa & Kelengkapannya
o Peggores/Penitik/Pensil
o Obeng
o Kwas/Sikat Kawat
• langkah Langkah
o Menghubungkan mesin dengan arus listrik
o Memasukkan pipa ukuran pada mesin, memutar ragum sambal memposisikan pipa
tepat berada ditengah ketiga penjepit besi pada mesin.
o Yang dilakukan pertama yaitu haluskan diameter pipa.
o Posisikan penghalus diameter pipa sejajar dengan bagian tengah pipa.
o Hidupkan mesin kemudian jalankan alat pemutar hingga alat penghalus masuk lalu
keluarkan secara perlahan hingga diameter dalam pipa halus,
o Matikan mesin lalu lanjutkan job yang kedua yaitu mengulir.
o Nyalakan mesin dan jalankan alat pemuta/ulir hingga pipa terulir sampai dengan
pucuk mata pisau,
o Matikan mesin, buka alat uliran lalu bersihkan sisa-sisa uliran menggunakan sikat
baja dengan mesin dinyalakan.
19
o Setelah itu memotong pipa, ukur pipa dengan panjang 5 cm lalu beri tanda
o Atur alat pemotong sesuai ukuran. Jika dirasa sudah pas nyalakan mesin, lalu potong
pipa dengan sedikit menekan dan memutar sedikit demi sedikit.
o Setelah semua selesai matikan mesin.
• Biaya
• Bahan
o Pipa Galvanis, dengan ukuran Ǿ¾˝ p =22 cm sebanyak 6 buah
o Pipa Galvanis, dengan ukuran Ǿ½˝ p =22 cm sebanyak 1 buah
o Oli
o Sambungan (Tee, Socket, Elbow, Union, Barrel nipple, Cap, Plug)
o Sealtape
o Karet ban bekas
• Peralatan
o Alat Ulir
o Kuas / sikat baja
o Pipe cutters
o Burring reamer
o Spidol
o Hydrostatic Pump
o Roll meter
o Kunci Inggris
20
• Gambar Kerja
• Langkah Langkah
o Ukur pipa sesuai dengan Panjang pipa yang tertetera dalam gambar kerja yang
diberikan dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, jangan lupa kurangi ukuran
panjang pipa dengan ukuran uliran sambungan
o Memotong pipa (baik menggunakan mesin maupun manual) sesuai dengan panjang
pipa yang tertetera dalam gambar kerja yang diberikan dan sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan
o Buring reamer diameter dalam pipa untuk menyamakan diameter dalamnya
o Ulir pipa dengan panjang sesuai dengan uliran pada sambungan.
o Mulai mencoba menyambung pipa apakah sudah sesuai ukurannya
o Jika sudah sesuai , lakukan menyambung pipa pipa dengan alat sambung socket,
elbow, tee, barrel union, dan cap sesuai dengan gambar kerja, sambungan union
dipasang paling akhir
o Saat menyambung pipa, lapisi uliran dengan sealed tape sebanyak 3 lilitan searah
jarum jam untuk mengurangi resiko kebocoran
o Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan sambungan
o Jika instalasi pipa pendek dirasa sudah kencang, rapat dan sesuai dengan gambar
kerja, lakukan uji coba kebocoran menggunakan alat Hydrostatic Pump
o Instalasi pipa pendek dikatakan berhasil/ selesai jika tidak terjadi kebocoran.
• Biaya
Jenis Jumlah Harga
Pipa Galvanis, dengan ukuran Ǿ¾˝ p 6 buah Rp. 78.000
= 22 cm
Pipa Galvanis, dengan ukuran Ǿ½˝ p 1 buah Rp. 13.000
= 22 cm
Oli SAE 20 1 liter Rp. 8.500
Sambungan (Tee, tee adjust, L @1 Rp. 107.550
adjust, 2 Socket, Elbow, Union,
Barrel nipple, Cap, Plug)
Sealtape 3 buah Rp. 7.500
21
Karet ban bekas Rp. -
Total Rp. 214.550
*semua biaya ditanggung oleh kampus
Pada instalasi lanjutan perpipaan, pipa yang digunakan mungkin memiliki diameter yang
lebih besar, panjang yang lebih signifikan, dan fitur-fitur tambahan seperti cabang,
sambungan, atau peralatan khusus seperti pompa atau katup kontrol. Ini mungkin juga
melibatkan penggunaan bahan pipa yang lebih tahan terhadap tekanan atau suhu ekstrem
tergantung pada aplikasinya.
Tujuan utama dari instalasi lanjutan perpipaan adalah untuk mengalirkan cairan atau gas
dari satu titik ke titik lain secara efisien, aman, dan sesuai dengan persyaratan proyek. Hal ini
melibatkan perencanaan yang lebih matang, pemilihan bahan yang tepat, perhitungan hidrolik
yang akurat, dan pematuhan dengan peraturan dan standar yang berlaku. Instalasi lanjutan
perpipaan sering melibatkan tim yang terampil dan terlatih dalam pekerjaan perpipaan yang
lebih kompleks.
• Bahan
o Pipa PVC Ǿ½˝
o Sambungan (socket, street socket, tee, elbow, reducing elbow, union, barrel
o nipple)
o Uriner
o Wastafel
o Closet duduk
o Kran wastafel
o Flexible hose
o Kran
o Meteran air
o Sealtape
• Peralatan
o Rol meter
o Gergaji Sengkang
o Kunci inggris
o Spidol
o Tang
22
o Helm Kerja
o Kacamata Kerja
o Masker
o Sarung Tangan
• Langkah Langkah
o Eksplorasi dan Survey Lokasi: Langkah pertama adalah menjalankan survei teliti
pada lokasi kerja dan mengukur area di mana pipa akan dipasang. Ini diperlukan
untuk menentukan kisaran panjang pipa yang diperlukan.
o Perencanaan Rinci: Buat denah rencana proyek dengan detail yang mencakup ukuran
panjang pipa yang dibutuhkan untuk instalasi sanitasi. Denah ini akan menjadi
panduan utama selama proses instalasi.
o Pengukuran Akurat: Selanjutnya, lakukan pengukuran akurat untuk menentukan
panjang pipa yang diperlukan untuk instalasi air bersih dan air kotor.
o Pemotongan Pipa yang Presisi: Potong pipa menggunakan gergaji sengkang sesuai
dengan ukuran yang telah ditandai, memastikan potongan pipa tepat dan presisi.
o Pemeriksaan Awal: Rangkai pipa bersama sambungannya untuk sementara di tempat
kerja, pastikan bahwa semua ukuran dan sambungan pipa sesuai dengan rencana.
o Solasi Ujung Pipa: Solasi semua ujung pipa dengan sealing tape yang diselimuti tiga
kali putaran, ini akan memastikan ketahanan sambungan pipa dan mengurangi risiko
kebocoran.
o Pemasangan Akhir: Setelah verifikasi dan penyesuaian selesai, rangkai kembali pipa-
pipa yang telah di-selasti dan sambungkan semua sambungan pipa.
o Pemasangan Wastafel (Bak Cuci Tangan):
▪ Angkat dan pasang wastafel pada besi penggantung yang sudah disiapkan.
▪ Pasang kran air dan beri sealing tape pada bagian ulirnya.
▪ Pasang Flexible hose pada kran air dan sambungkan ke pipa.
▪ Pasang dan sambungkan trap wastafel ke pipa aliran air kotor.
o Pemasangan Urinal:
▪ Gantung urinal pada besi penggantung yang sudah ada.
▪ Pasang dan sambungkan trap urinal ke pipa aliran air kotor.
o Pemasangan Closet Duduk:
▪ Pasang closet duduk sesuai dengan lokasi lubang pembuangan.
▪ Pasang Flexible hose pada adaptor closet dan pada pipa.
o Pemasangan Kran Bebas: Pasang kran bebas untuk akses mudah dalam menyediakan
air bersih.
o Pasang Meter Air: Instalasikan meter air untuk memonitor penggunaan air dengan
lebih efektif.
o Uji Coba: Terakhir, jalankan uji coba dengan menyalakan saluran air. Instalasi
dianggap berhasil jika tidak ada kebocoran yang terjadi.
• Gambar kerja
23
Denah dan tampak samping
24
Gambar isometri
• Biaya
25
2.5 Dokumentasi
26
Mengulir Manual
27
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Setelah menjalani praktik pipa ini dengan panduan yang diberikan, saya merasa diberkahi dengan
berlimpah ilmu. Saya berhasil mengidentifikasi berbagai ukuran pipa galvanis, termasuk ½, ¾, dan 1
inci, serta mengetahui beragam alat yang digunakan untuk ulir dan potong pipa.
Dalam pengalaman praktik ini, saya mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang peran
penting pipa dalam sistem plumbing. Saya juga mampu menguasai teknik sambungan pipa dengan
berbagai jenis, seperti Elbow 90 derajat, Union, Socket, Cap, Plug, Tee, Reducing elbow, dan lainnya.
Semua ini membuat saya semakin percaya diri dalam mengeksekusi proyek plumbing dengan baik.
Selain itu, saya juga mengenal berbagai peralatan yang esensial saat melakukan praktik pipa ini,
seperti Gergaji Sengkang (hacksaw), Pipe cutter, dan Burring Reamer. Semua pengetahuan ini
memberikan pondasi yang kokoh untuk memahami, merancang, dan melaksanakan proyek plumbing
dengan sukses di masa depan.
3.2 Saran
Untuk memastikan kelancaran praktik instalasi pipa ke depannya, perlu dilakukan perbaikan atau
penggantian peralatan yang ada. Saat ini, sebagian besar peralatan sudah tidak dapat digunakan lagi,
dan terdapat kekurangan dalam jumlah alat penyambung yang sesuai dengan ukuran pipa tertentu.
Selain itu, gergaji yang tersedia banyak yang sudah tumpul, yang mengakibatkan kesulitan bagi
mahasiswa dalam melakukan pemotongan manual.
Selain masalah peralatan, tempat praktikum juga terlalu kecil untuk menampung mahasiswa
dengan nyaman, dan peralatan sanitasi yang tersedia sudah tidak sesuai dengan standar yang
diperlukan.
Sebagai langkah yang mendukung pengembangan program praktikum pipa, perlu adanya
perhatian dan investasi untuk mengatasi masalah-masalah ini. Ini akan memastikan bahwa mahasiswa
dapat menjalani praktikum dengan baik, memaksimalkan pembelajaran mereka, dan mempersiapkan
diri dengan lebih baik untuk masa depan di bidang instalasi pipa.
28