PENDAHULUAN
1
“ Bagaimana proses pengelasan kursi bar”
1.3 Batasan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis membatasi masalah sebagai
berikut:
1.Pengertian pengelasan Listrik
2.Bagaimana cara kerja las listrik
3.Bagian-bagian mesin Las Listrik yang digunakan
4.Pengertian Kursi Bar
2
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini:
1. Secara teoritis meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan menambah
wawasan terkait penerapan teori yang sebelumnya diperoleh di bangku
sekolah ke dunia kerja.
2. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga
dapat memperluas hasil penelitiannya.
4. Menjadi bekal keahlian yang profesional untuk siswa saat hendak terjun ke
dunia kerja.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pengelasan Listrik
Las Busur Listrik adalah salah satu jenis proses las busur metal yang
menggunakan busur listrik sebagai sumber panas. Panas yang timbul pada
busur listrik yang terjadi antara elektroda dan benda kerja, mencairkan
kawat las (elektroda) dan benda kerja, kemudian membentuk paduan logam,
setelah membeku disebut pengelasan..
Busur listrik arus searah menghasilkan suhu pada kutub positif (DC+)
antara 400o – 600oC lebih tinggi dari dari pada kutub negatif (DC-). Hal itu
yang menjadi alasan, mengapa kutub positif dipasang pada benda kerja.
Dengan arus bolak-balik (AC), temperatur busur listrik pada benda kerja
juga lebih tinggi dari pada ujung elektroda.
2.2.Fungsi Las
Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu
proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai
sumber panas. Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk terak las
pada waktu yang bersamaan; ujung elektroda mencair dan bercampur
dengan bahan yang di las.
2.3. Peralatan Las Busur Listrik
2.3.1 Mesin Las
Mesin las merupakan alat pengelasan listrik yang paling utama. Mesin
las adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energi panas. Energi panas ini di manfaatkan untuk melelehkan elektroda
dan logam induk atau loagm dasar. Kemudian akan memadat menjadi satu
dan jadilah sambungan pengelasan. Mesin las listrik dalam proses las
SMAW,GTAW dan SAW memiliki peralatan pendukung yang relatif sama.
Peralatan yang dapat dilihat dari kemampuan komponennya dapat
digunakan untuk ampere tinggi khususnya untuk proses las GMAW dan
SMAW.
4
Gambar 2.3.1. Mesin Las /Inverter
5
Holder welder untuk mengelas sebuah produk. Holder harus
terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan panas yang tinggi,
karenaposisinyaterdekatdengankawatlas yang mencair. Selain itu di
dalam holder ini terdapat pegas yang berfungsi untuk mengunci atau
menjepit elektroda agar tidak lepas atau bergerak saat digunakan
mengelas.
2.3.6 Elektroda
Elektroda adalah suatu material yang digunakan dalam pengelasan
listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan
busur nyala.
6
Gambar 2.3.6. Elektroda
7
2.3.9. Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu
8
2.4. Keselamatan Kerja(K3)
1) Helm atau Kedok Las
Untuk melindungi mata dan seluruh muka terhadap kebakaran kulit
akibat dari sinar (cahaya), panas dan percikan las. Dengan kaca penyaring
dalam helm/kedok las tidak hanya intensitas radiasi dapat dikurangi akan
tetapi juga dapat melihat benda kerja dengan jelas. Kaca penyaring sebagai
pelindung mata harus mampu menurunkan kekuatan pancaran cahaya/sinar
yang ditimbulkan dari busur las. Untuk keperluan ini penggunaan kaca
penyaring pada pengelasan harus disesuaikan dengan besar arus yang
digunakan. Ukuran kaca penyaring dinyatakan dalam angka.
2) Jaket/Apron
Jaket/apron digunakan untuk melindungi badan dari pancaran sinar, panas
dan percikan api. Agar dapat memenuhi fungsinya jaket/apron hendaknya
dibuat dari kulit atau asbes.
9
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari pancaran sinar,
panas dan percikan api/terak las. Sarung tangan yang baik harus mampu
menahan panas, tidak kaku. Sarung tangan hendaknya dibuat dari bahan
kulit atau dapat juga dari asbes.
4) Sepatu Las
Sepatu las terutama digunakan untuk melindungi kaki dari percikan
api/terak/sentuhan benda panas, kejatuhan benda dan tersengat listrik.
10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
3.1. Lokasi, Waktu, dan Tempat Praktek
Lokasi dan tempat pelaksananaan praktek:
3.1.1 Lokasi
Berlokasi di Bengkel Teknik Pemesinan(TP) SMK Katolik St Yosef Nenuk,
Jln Nela Raya Kecamatan Tasifeto Barat,Kabupaten Belu, NTT.
3.1.2.Waktu
Pelaksanaan mulai tanggal 3 November sampai tanggal 20 Desember 2023
3.1.3. Jam Kerja
Jam kerja sesuai dengan jam sekolah yaitu : 07.15 -13.45
Seiring berjalannya waktu maka pada awal tahun 1981 dipinjamkanlah salah
satu gedung misi untuk dijadikan bengkel praktek jurusan Teknik Mesin dengan
nama jurusan Mesin Produksi (MP).
11
Dalam perjalanan bengkel jurusan Mesin Produksi dibagi menjadi 2 rumpun
yaitu jurusan Teknik Mesin Produksi untuk kelas XI dan kelas XII sedangkan
kelas X dinamakan jurusan Teknik Pekerjaan Logam ( TPL).
12
3.3. Struktur Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PRODUKSI
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
SMK KATOLIK ST. YOSEF NENUK
PENANGGUNG JAWAB
SEKERTARIS BENDAHARA
FABRIGASI
LAS/WELDING PEMESINAN
Danilo A. Asa,A.Ma.Tek
Hilarius Moruk, S.Pd Hendrikus Eres, S.Pd
PELAKSANAAN PRODUKSI
13
3.4. Hasil Praktek Kerja Lapanagan
3.4.1 Kursi Bar
14
3) Selang Plastik bening untuk sepatu agar keramik lantai
tidak pecah/lecet.
4) Papan jadi yang sudah dibentuk bulat tebal 2 cm
dengan lingkaran 32 cm untuk tempat duduk
5) Painting/cat
6) Thiner A biasa
7) Sekrup
8) Kawat las
15
8. Setelah semua bahan disiapkan,dibawa ke mal kursi bar yang
sudah di siapkan,pasang 3 kaki pada tempatnya,kemudian
pasang lingkaran pada ujung kaki kursi,kemudian dilas
kancing.
9. Kemudian pasang besi skur dan las titik sesuai gambar.
10. Las sandaran kursi, kemudian las pasang besi strep pada
sandaran dan las titik.Pasang 3 telinga dan las titik
11. Angkat kursi dari mall kemudian las kuat,setelah itu gerinda
rata bagian las sampai rapi.
12. Cat warna hitam menggunakan kompresor, campur cat
dengan thiner dan masukan pada botol cat, kemudian mulailah
dengan cat sampai rata.
13. Setelah cat kering ambil papan alas yang disiapkan oleh
jurusan bangunan dan pasang pada lingkaran kursi yang telah
disiapkan.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah Praktek kerja lapangan (PKL) Penulis dapat menarik beberapa
simpulan antara lain sebagai berikut :
1 Praktek Kerja Lapangan bertujuan melatih penulis untuk mempertajam
keahlian atau keterampilan di bidang teknik permesinan.
2 Produk-produk yang dapat dikerjakan pada bengkel teknik pemesinan
SMK.St. Yosef Nenuk, antara lain: tenda jadi,kursi kelas,kursi kafe dan
meja lipat.
3 Mesin las adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Energi panas ini di mamfaatkan untuk
melelehkan elektroda dan logam induk atau loagm dasar
4 Pembelajara dipraktek kerja lapangan (PKL) adalah suatu strategi yang
memberi pelung pada siswa untuk mengalami proses belajar melalui
praktek kerja lapanagan (PKL) mulai bekerja langsung pada
sesungguhnya
4.2. Saran
4.2.1. Saran Untuk Sekolah
1. Perbanyak pemantauan kepada siswa saat berada di tempat pelaksaan
praktek kerja lapangan (PKL)
2. Menambah waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
4.2.2. Saran Untuk Bengkel Teknik Pemesinan SMK Katolik St. Yosef
Nenuk
1. Meningkatkan keselamatan kerja yang ada di bengkel
17
4.2.3. Saran Untuk Adik Kelas
Saran untuk adik kelas yang akan melaksanakan praktek kerja
lapangan (PKL) usahakan tetap menjaga nama baik sekolah. jika
nama baik sekolah jelek maka susah untuk bekerja sama.
18
DAFTAR PUSTAKA
Widharto Sri, “Petunjuk Kerja Las”, Edisi Revisi Cetakan ke5, Jakarta, PT
Pradnya Paramita.
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
20