Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi yang semakin berkembang sekarang ini manusia merupakan

sumber daya perusahaan yang sangat produktif dalam melaksanakan aktifitas dan rutinitas

dari sebuah perusahaan pelayaran. Maka dari itu perusahaan melakukan berbagai cara untuk

menarik supaya karyawanya dapat nyaman untuk bekerja dan terus inovatif serta royal

terhadap perusahaan. Karena dengan adanya produktifitas karyawan yang tinggi diharapkan

perusahaan akan lebih produktif sehingga dapat bersaing dalam pasar global.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar – benar selalu memperhatikan

dan menjamin keselamatan karyawannya dari kecelakaan kerja dan juga penyakit yang

ditimbulkan dari lingkungan kerjanya. Maka dari itu perusahaan membuat peraturan tentang

keselamatan kerja yang harus di patuhi dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan

pimpinan perusahaan.

Kapal merupakan salah satu contoh sebuah organisasi yang di pimpin oleh Nahkoda.

Memiliki anak buah yang produktif sudah tentu menjadi keinginan Nahkoda. Sayangnya,

sering kali tak banyak yang biasa melakukanya. Mungkin sering banyak halangan, baik dari

dalam diri maupun dari luar yang menghambat kerja anda. Sehingga apa yang anda lakukan

menjadi tidak efektif. Tidak efektif menyebabkan anda tidak produktif. padahal, kita semua

tahu kalau produktifitas berhubungan dengan kesuksesan anda sebagai seorang Nahkoda di

kapal.

Merupakan suatu kenyataan dalam kehidupan organsasi kapal bahwa nahkoda

memainkan peranan yang amat penting. Dapat dikatakan sangat menentukan, dalam usaha

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Nahkoda, baik secara individual
maupun sebagai bagian dari kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian. Nahkoda

membutuhkan sekelompok orang lain, yang dengan istilah populer dikenal sebagai anak

buah, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para anak buah itu memberikan

loyalitasnya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja yang efisien, efektif,

ekonomis dan produktif.

Dalam peraturan pemerintah bahwa penyelenggaraan tugas-tugas Makamah Pelayaran

dalam pemeriksaan kecelakaan kapal sangat di tentukan oleh tingkat profesionalisme dan

kontinuitas para angota Makamah Pelayaran tersebut.Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya

Makamah Pelayaran, khususnya dalam melakukan pemeriksaan kecelakaan kapal, sangat di

perlukan anggota Makamah Pelayaran yang betul-betul memahami masalah teknis

perkapalan termasuk aspek-aspek hukum yang meliputinya. Sehingga anggota Makamah

Pelayaran adalah tenaga ahli dari berbagai bidang ilmu pengetahuan dan berpengalaman,

dimana tenaga ahli ini relatif sangat terbatas. Sementara itu untuk tetap menjamin kualitas

kerjanya, pengangkatan anggota Makamah Pelayaran di lakukan sangat selektif, dimana

unsur profesionalisme, keahlian, kemampuan, pengalaman, dan ketelitian menjadi syarat

yang harus di perhatikan dan dipenuhi. Namun demikian, mengingat tugas dan tangung jawab

yang bersangkutan untuk mampu melakukan pemeriksaan kecelakaan kapal, serta untuk

pembinaan karir dan meningkatkan kesejahteraan Anggota Makamah Pelayaran, maka perlu

mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang

pemeriksaan Kecelakaan Kapal tersebut sesuai dengan kebutuhan riil.

Dalam ISM Code ( International Safety Management Code ) standar nasional untuk

manajemen keselamatan pengoperasian kapal-kapal dan pencegahan pencemaran laut. ISM

Code, Code manajemen international untuk pengoperasian kapal yang aman dan pencegahan

pencemaran yang di adopsi oleh IMO berdasarkan resolusi A.741 (18) yang kemudian

mungkin akan di amandemen oleh IMO. Ditetapkan wajib memahami ISM Code, siapapun
yang sedang atau akan bekerja pada bidang pengoperasian kapal, baik personil di darat

maupun personil di kapal.

Sejarah lahirnya ISM Code berawal dari kecelakaan di laut,di lepas pelabuhan

Zeebruge,Belgium pada tanggal 1987 pukul 19.05 Waktu setempat,sebuah kapal Roro Ferry “

The Herrald Of Free Enterprise ” tenggelam setelah 4 menit meningalkan dermaga melaju

keluar pelabuhan dengan kecepatan 14 knot tujuan DOVER ( di selatan Inggris ), dimana

Bow Door tidak tertutup rapat. Kapal yang di awaki 18 personil, mengangkut 81 kendaraan

roda empat ( mobil ), 47 Freight Vehicles,dan kurang lebih 460 penumpang telah mengalami

musibah dan berakhir dengan korban 150 jiwa penumpang 38 crew. Dari hasil

investigasi,musibah ini disebabkan oleh kesalahan manajemen ( Lack Of Management ), yang

berpangkal pada faktor kelalaian manusia ( Human error ), Apakah pada waktu itu ada

petugas di darat / dermaga yang menjamin bahwa “Bow Door”atau “Ram Door”setelah

tertutup rapat sebelum meningalkan dermaga?.

Sasaran ISM Code untuk mencapai bahwa dalam hal menjamin keselamatan di laut :

1.      Mencegah kehilangan atau kecelakaan jiwa manusia.

2.      Menghindari kerusakan lingkungan laut.

3.      Hilangnya harta benda.

4.      Implementasi efectif dan pemberlakuan dari padanya oleh administrasi.

5.      Memenuhi dengan peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan yang di wajibkan

berhubungan dengan keselamatan operasi kapal-kapal dan perlindungan lingkungan.

Dari kenyataan tersebut di atas nahkoda tidak dapat melakukan pekerjaan sendiri.

Keberhasilan organisasi ditentukan oleh hasil kerja yang dilakukan orang lain ( bawahan ).

Untuk melaksanakan tugas sebagai seorang manajer ( Nahkoda ) ia harus membagi-bagi

tugas dan pekerjaan tersebut kepada seluruh pagawai yang ada dalam unit kerjanya

sesuai hierarkhi. Nahkoda harus mampu menciptakan suasana yang kondusif, memberikan
perhatian, penghargaan terhadap prestasi kerja dan menjalin komunikasi yang baik dengan

ABK.

Untuk menciptakan kondisi demikian, diperlukan adanya usaha-usaha untuk

meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja bagi setiap ABK. Ini dimungkinkan bila

terwujudnya peningkatan keselamatan kerja ABK secara optimal. Sebab bagaimanapun

juga tujuan organisasi/perusahaan, salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

dan kepuasan kerja ABK. Dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

sebelumnya tugas Nahkoda adalah untuk memberdayakan semua sumber-sumber yang ada

didalam organisasi, terutama sumber daya manusianya terutama di atas kapal yang

dipimpinya. Namun yang menjadi permasalahan pada PT. Meratus Line Surabaya saat ini,

yaitu wewenang nahkoda yang belum begitu dominan terhadap masalah - masalah sumber

daya manusia, keuangan serta pengembangan lainnya. Karena Nahkoda dalam membagi-

bagi tugas terkadang masih didasari atas rasa pilih kasih, hanya terhadap orang - orang

tertentu, bukan berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ada. Hal ini akan menimbulkan

sikap apatis, tidak bersemangat, ragu-ragu dan takut salah, kecewa, masa bodoh, putus asa,

menjadikan kegiatan yang ada tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan

terjadinya penurunan produktifitas kerja. Dari uraian diatas maka penulis memilih judul :

“HUBUNGAN KESELAMATAN TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA ABK (ANAK

BUAH KAPAL) KM. MARINA STAR 3 PADA PT. MERATUS LINE SURABAYA”

B.     Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan waktu yang dimiliki sangat terbatas, maka

identifikasi masalah yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut :

a.       Belum maksimalnya para perwira memberikan penyuluhan keselamatan.

b.      Keselamatan kerja anak buah kapal belum maksimal


c.       Kurang disiplinnya anak buah kapal

d.      Masih minimalnya pendidikan dan pelatihan oleh perusahaan

2. Pembatasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah di atas maka pada penelitian ini penulis membatasi

diri pada hal-hal yang berkaitan dengan analisis pengaruh keselamatan terhadap produktifitas

kerja ABK

3. Pokok Permasalahan

Pertanyaan yang perlu dikaji dalam penelitian ini adalah :

a.       Bagaimana penerapan keselamatan pada ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada

PT. Meratus Line Surabaya.

b.      Bagaimana produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT.

Meratus Line Surabaya.

c.       Sejauh mana pengaruh keselamatan terhadap produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal)

ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT. Meratus Line Surabaya.

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a.       Untuk mengetahui bagaimana penerapan keselamatan pada ABK (Anak Buah Kapal) KM.

Marina Star 3 pada PT. Meratus Line Surabaya.

b.      Untuk mengetahui bagaimana produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star

3 pada PT. Meratus Line Surabaya.

c.       Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh keselamatan terhadap produktifitas kerja ABK

(Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT. Meratus Line Surabaya.
2. Manfaat Penelitian

a.       Bagi Penulis

Penelitian ini berguna sebagai masukan dan menambah pengetahuan tentang hubungan

keselamatan dengan produktifitas kerja awak kapal KM. Marina Star 3 yang diterapkan pada

perusahaan yang bersangkutan.

b.      Bagi Lembaga Pendidikan

Bersama ini penulis ingin berpartisipasi dalam meningkatkan pemahaman mengenai

pentingnya keselamatan terhadap produktifitas kerja awak kapal KM. Marina Star 3 maupun

instansi yang terkait serta rekan-rekan Mahasiswa / Mahasiswi STMT Trisakti khususnya

Prodi MTL ( Manejemen Trandport Laut ).

c.       Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

dibidang manajemen dan sumbangan untuk dijadikan tambahan pembendaharaan

kepustakaan bagi STMT Trisakti.

D.    Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan

menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana dari kuesioner

kemudian diangkakan. Dimana dalam penelitian ini meliputi variabel bebas ( variabel

independen ) dan variabel tidak bebas ( variable dependen ). Yang menjadi variabel bebasnya

dalam penelitian ini adalah keselamatan dan yang menjadi variabel tidak bebasnya adalah

produktifitas kerja anak buah kapal.

Dalam mengumpulkan data untuk memecahkan masalah pada penyusunan skripsi ini

maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data


a.      Penelitian Lapangan ( Field Research )

Yaitu Penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung pada lokasi

yang dilaksanakan di KM. Marina Star 3, waktu dan objek penelitian untuk memperoleh data

dan informasi dalam penyusunan skripsi ini, yaitu dengan cara :

1)      Pengamatan ( Observasi )

Yaitu Tehnik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung dilapangan terhadap anak

buah kapal KM. Marina Star 3.

2)      Daftar Pertanyaan ( Quesioner )

Yaitu tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada para

responden, dimana penulis membuat dan menyiapkan daftar pertanyaan untuk dijawab,

penulis mengutamakan metode quesioner ini yang akan digunakan dalam pembahasan.

Data utama penelitian akan dihimpun melalui quisioner yang ditujukan kepada 40 orang

responden, jawaban responden yang bersifat kualitatif selanjutnya akan diolah menjadi

kuantitatif melalui proses pembobotan menurut skala Likert dengan rincian sebagai berikut :

a)      Keselamatan

Sangat Setuju (SS) =5

Setuju (S) =4

Ragu-ragu (RG) =3

Tidak Setuju (TS) =2

Sangat Tidak Setuju (STS) =1

b)      Produktifitas kerja anak buah kapal

Sangat Setuju (SS) =5

Setuju (S) =4

Ragu- ragu (RG) =3

Tidak Setuju (TS) =2


Sangat Tidak Setuju (STS) =1

3)      Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis yang biasa dibedakan

( distinguishable ) yang menjadi objek penelitian ( J.Supranto; 2001 : 42 ).

Sampel adalah sebagian dari populasi, dalam penelitian ini pengambilan sample

menggunakan tehnik purposive sampling atau sampling secara sengaja karena penulis adalah

anak buah kapal.

4)    Wawancara ( Interview )

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada pihak-pihak yang

berhubungan dengan materi yang dibahas.

b.      Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara membaca, mencatat dan mengumpulkan bahan-

bahan tertulis yang berhubungan dengan penelitian baik berupa buku, artikel, peraturan-

peraturan, dokumen-dokumen dan karya ilmiah lainnya termasuk majalah dan buletin.

2. Tehnik Analisis Data

a.      Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh variabel keselamatan (X) dengan variabel produktifitas kerja

anak buah kapal (Y) akan dilakukan analisis regresi linear sederhana dengan rumus

( Suharsimi Arikunto : 2006 : 36 ) :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Variabel independen dalam hal ini motivasi

X = Variabel independen dalam hal ini kepuasan kerja anak buah kapal

a = Konstanta

b = Koefisien regresi
n = Jumlah sample observasi

Untuk mengetahui nilai a dan b digunakan rumus :

dan

b.      Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Koefisien korelasi merupakan alat untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh variabel X

dan variabel Y. Koefisien korelasi pearson dapat dicari dengan rumus ( Suharsimi Arikunto :

2006 : 123 ) sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sample yang digunakan

X = Variabel independen dalam hal ini motivasi

Y = Variabel independen dalam hal ini kepuasan kerja anak buah kapal

Dari perhitungan koefisien korelasi di atas maka akan didapat hasil sebagai berikut :

1)      Jika r = 0 atau mendekati 0 berarti pengaruh variabel X dan Y sangat lemah atau tidak ada

hubungan sama sekali.

2)      Jika r = + 1 atau mendekati +1 berarti pengaruh variabel X dan Y sangat kuat dan positif.

3)      Jika r = -1 atau mendekati -1 berarti pengaruh variabel X dan Y sangat kuat, namun negatif.

Tabel I.1
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat


0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Sedang
0,20-0.399 Rendah
0,40-0,599 Sangat rendah
Sumber : Sugiono (2007 : 183)

c.       Analisis Koefisien Penentu

Analisis ini digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel X terhadap naik

turunnya variable Y. Koefisien penentu dicari dengan rumus ( J. Supranto : 2001 ; 150 )

sebagai berikut :

Kp = r2 x 100 %

d.      Analisis Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan harga t hitung dengan t table

1)      Hipotesis awal

Ho : r = 0 berarti variable x tidak mempunyai hubungan dengan variable Y.

Ha : r > 0 berarti variable X mempunyai hubungan dengan variable Y.

2)      Untuk mengetahui nilai t hitung digunakan rumus ( J.Supranto : 2001 : 182 ) sebagai berikut:

thitung=

3)      Bandingkan hasil observasi dengan table, dimana t = t table pada α = 0,05 atau 5% dan df =

n-2

4)     

Ho ditolak
 
Dalam skripsi ini uji hipotesis yang penulis lakukan adalah menggunakan uji satu arah ( One
tail )
Ho diterima
 

5)      Kesimpul

5)      Kesimpulan

a)      Bila t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh keselamatan

terhadap produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT. Meratus

Line Surabaya.
b)      Bila t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh keselamatan

terhadap produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT. Meratus

Line Surabaya.

E.     Hipotesis

Adapun hipotesis yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Diduga terdapat hubungan keselamatan terhadap produktifitas kerja ABK (Anak

Buah Kapal) KM. Marina Star 3 Pada PT. Meratus Line Surabaya“.

F.     Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai materi yang dibahas dalam

penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, ruang lingkup dan pembatasan masalah,

rumusan permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan landasan teori yang berisikan tentang pengertian-

pengertian dari manajemen, keselamatan dan produktifitas kerja anak buah kapal. Juga

menguraikan mengenai kerangka berpikir penulis.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. MERATUS LINE SURABAYA

Dalam bab ini membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi sejarah

singkat, susunan organisasi dan ruang lingkupnya beserta tugas dan tanggung jawab

perusahaan dan juga penjelasan mengenai kegiatan yang berhubungan dengan motivasi dan

kepuasan kerja ABK.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini akan disajikan laporan hasil penelitian yang terkait dengan hasil analisis

motivasi terhadap kepuasan kerja ABK dengan menggunakan rumus statistik yang tertera

pada Bab I dan kondisi kepuasan kerja anak buah kapal.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV dan mengemukakan saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan dan

penelitian serta sumbangan pemikiran yang didapat dari hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai