Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan anchor handling baik
Anak Buah Kapal (ABK) pada kapal anchor handling (AHT) maupun ABK pada
kapal akomodasi khusus untuk perawatan pelantaran lepas pantai (workboat), pekerja
barge / rig memegang peranan yang sangat vital dalam melaksanaan pekerjaan
anchor handling. MV. Armada Salman memerlukan pekerjaan anchor handling
dimana kegiatan tersebut meliputi pekerjaan mengangkat, menurunkan dan
memindahkan jangkar (deployed and retrieved anchor) untuk berpindah dari satu
lokasi ke lokasi lainnya yang telah di tentukan oleh pihak pencarter. Dalam
melakukan pekerjaan anchor handling, prosedur kerja dan keselamatan kerja harus
diterapkan dengan baik mengingat keselamatan kerja merupakan hal penting bagi
crew yang bekerja di atas kapal.
Keselamatan kerja merupakan suatu usaha untuk dapat melaksanakan
pekerjaan atau tugas tanpa kecelakaan, sehingga dapat dicapai hasil yang
menguntungkan dan bebas dari segala bahaya. Kecelakaan adalah suatu yang tidak
direncanakan atau tidak diduga semula, kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu
dan mempunyai sifat merugikan baik terhadap sumber daya manusia maupun
terhadap alat-alat/material. Beberapa dalam penerapan prosedur keselamatan kerja
di atas kapal pada saat kegiatan anchor handling diantaranya ABK kurang terampil
dalam pelaksanaan anchor handling dan safety awareness masih kurang dalam
menjalankan prosedur keselamatan kerja mengakibatkan meningkatnya resiko
kecelakaan kerja di atas kapal. Kecelakaan disebabkan oleh faktor kesalahan dan
kelalaian manusia yang lebih dominan. Kerugian-kerugian tersebut tidak sedikit
menelan biaya dan untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya usaha pencegahan
melalui usaha keselamatan kerja yang baik. Keselamatan Kerja merupakan prioritas
1

utama bagi seorang pelaut profesional saat bekerja di atas kapal. Semua perusahaan
pelayaran memastikan bahwa awak kapal mengikuti prosedur keselamatan dan
aturan yang berlaku di atas Kapal. Untuk mencapai keamanan maksimal di kapal,
langkah dasar adalah memastikan bahwa semua crew kapal memakai peralatan
pelindung yang telah disediakan untuk berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan di
atas kapal.
Selain peralatan kerja yang memadai, Sumber Daya Manusia memegang
peranan yang sangat vital dalam melaksanaan pekerjaan Anchor Handling. Oleh
karena itu, rendahnya tingkat kompetensi yang dimiliki serta terbatasnya pendidikan
dan keterampilan ABK yang ditempatkan di atas kapal dapat menimbulkan hambatan
dan masalah di dalam pengoperasian kapal khususnya pada saat pelaksanaan
pekerjaan anchor handling. Seorang ABK yang akan naik di atas kapal dituntut untuk
segera menguasai pekerjaan dan bekerja sesuai dengan tingkat kompetensi dan
posisinya di atas kapal. Seperti yang pernah penulis alami di atas kapal MV. Armada
Salman, ABK yang baru naik kapal yang tidak memiliki pengalaman bekerja di atas
kapal-kapal Accomodation Work Boat (AWB), bahkan beberapa ABK belum pernah
bekerja di atas kapal. Kondisi seperti ini jelas akan menjadi kendala pada saat proses
kerja anchor handling.
Menurut pengamatan penulis selama bekerja di MV. Armada Salman, banyak
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kerja anchor handling sehingga
resiko kecelakaan kerja terus meningkat. Masalah tersebut diantaranya minimnya
keterampilan ABK dalam mengerjakan pekerjaan anchor handling disebabkan
karena kurangnya pengalaman bekerja ABK di Accomodation Work Boat (AWB).
Selain itu kurangnya perhatian ABK terhadap keselamatan kerja di atas kapal
dikarenakan pengawasan kerja terhadap tidak maksimal sehingga ABK kurang
disiplin dalam melaksanakan prosedur kerja dan keselamatan kerja di atas kapal.
Bekerja sesuai prosedur dan disiplin menjalankan prosedur kerja dan keselamatan
kerja guna mencegah resiko kecelakaan serta menghindari komplain dari
pencharter.
Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di atas kapal, maka penulis
tertarik untuk membahasnya ke dalam makalah dengan judul : UPAYA
MENGURANGI TINGKAT RESIKO KECELAKAAN KERJA DALAM
PENGOPERASIAN ANCHOR HANDLING DI MV. ARMADA SALMAN
B. IDENTIFIKASI MASALAH
2

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang tersebut di atas, maka penulis


mengidentifikasi masalah dalam mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja dalam
pengoperasian anchor handling di MV. Armada Salman, diantaranya yaitu :
1.

Minimnya keterampilan ABK dalam pelaksanaan kerja anchor handling.

2.

Kurangnya safety awarness ABK dalam menjalankan prosedur keselamatan


kerja.

3.

Kurangnya kepedulian ABK terhadap keselamatan kerja.

4.

Peralatan dan perlengkapan pendukung kerja yang kurang memadai dan kurang
terawat.

5.
6.

Kapal yang dicharter tidak sesuai dengan kebutuhan kerja anchor handling.
Kurangnya koordinasi antara kapal dengan barge.

C. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan yang terjadi di atas kapal saat Penulis
bekerja di MV. Armada Salman sebagai Mualim I sejak bulan Mei 2016 sampai
dengan Agustus 2016 dengan wilayah operasi di Serawak High Seas - East
Malaysia, maka dalam penulisan makalah ini penulis membatasi pembahasan hanya
pada permasalahan :
1.
2.

Minimnya keterampilan ABK dalam pelaksanaan kerja anchor handling.


Kurangnya safety awareness ABK dalam menjalankan prosedur keselamatan
kerja.

D. RUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi permasalahan di atas, maka dalam penulisan makalah ini
penulis membahas dua permasalahan utama yaitu :
1. Mengapa keterampilan ABK sangat minim dalam pelaksanaan kerja anchor
handling ?
2.

Mengapa safety awareness ABK dalam menjalankan prosedur keselamatan


kerja masih kurang ?

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


1.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
3

a.

Untuk mengidentifikasi masalah mengenai mengurangi tingkat resiko


kecelakaan kerja dalam pengoperasian anchor handling di MV. Armada
Salman.

b.

Untuk mencari penyebab ABK minimnya keterampilan ABK dalam


pelaksanaan kerja anchor handling dan kurangnya safety awareness ABK
dalam menjalankan prosedur keselamatan kerja.

c.

Untuk mencari solusi atau pemecahan dari permasalahan tersebut agar


mencegah adanya resiko kecelakaan kerja pada proses pelaksanaan anchor
handling.

2.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
a.

Manfaat bagi Dunia Akademis


1) Sebagai referensi bagi perpustakaan BP3IP mengenai pelaksanaan
kerja anchor handling yang sesuai dengan prosedur sehingga dapat
mengurangi tingkat resiko kecelakan kerja.
2) Sebagai sumber pengetahuan bagi pasis-pasis diklat BP3IP mengenai
cara meningkatkan keterampilan ABK dan keselamatan kerja saat
melaksanakan pekerjaan anchor handling.

b. Manfaat Bagi Dunia Praktisi


1) Untuk masukan atau sumbang saran bagi Perusahaan agar merekrut
ABK yang berkualifikasi dan berdasarkan pendidikan dan pengalaman
kerja.
2) Berbagi pengalaman dengan kawan seprofesi

khususnya di

Accomodation Work Boat (AWB) tentang meningkatkan keselamatan


kerja saat melaksanakan anchor handling.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
4

Sistematika penulisan dibutuhkan dalam penyusunan makalah guna


menghasilkan suatu bahasan yang sistematis dan memudahkan dalam pembahasan
maupun pemahaman makalah yang disusun, adapun sistematika penulisan adalah
sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Latar belakang berisi alasan penulis memilih judul dan
mendeskripsikan beberapa permasalahan yang terjadi berkaitan
dengan judul. Identifikasi Masalah menyebutkan poin-poin
permasalahan di atas kapal. Batasan Masalah menetapkan batasbatas permasalahan dengan jelas dan menentukan ruang lingkup
pembahasan di dalam makalah. Rumusan masalah merupakan
permasalahan yang paling dominan terjadi di atas kapal dalam
bentuk kalimat tanya. Tujuan dan manfaat merupakan sasaran
yang akan dicapai atau diperoleh beserta gambaran kontribusi
dari hasil penulisan makalah ini.

BAB II

LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka membahas beberapa teori yang berkaitan
dengan rumusan masalah dan dapat membantu untuk mencari
solusi atau pemecahan yang tepat. Kerangka Pemikiran
merupakan skema atau alur inti dari makalah ini yang bersifat
argumentatif, logis dan analitis berdasarkan kajian teoritis, terkait
dengan objek yang akan dikaji.

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Deskripsi data merupakan data yang diambil dari lapangan berupa
spesifikasi kapal dan pekerjaannya, pengamatan pada fakta-fakta
yang terjadi di atas kapal sesuai dengan permasalahan yang
dibahas. Fakta dan kondisi meliputi kejadian nyata disertai waktu
5

dan tempat kejadian yang sebenarnya terjadi di atas kapal


berdasarkan pengalaman penulis.
Analisis data adalah hasil analisis faktor-faktor yang menjadi
penyebab rumusan masalah. Pemecahan masalah

di dalam

penulisan makalah ini mendeskripsikan solusi yang tepat dengan


menganalisis unsur-unsur positif dari penyebab masalah.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan
hasil analisis data sehubungan dengan faktor penyebab pada
rumusan masalah. Saran merupakan pernyataan singkat dan tepat
berdasarkan hasil pembahasan sebagai solusi dari rumusan
masalah yang merupakan masukan untuk perbaikan yang akan
dicapai.

Anda mungkin juga menyukai