0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman
Tugas ini membahas kinerja layanan angkutan udara di Indonesia. Ia mendefinisikan kinerja layanan sebagai hasil dari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi udara. Kinerja layanan meliputi keselamatan, keamanan, regulasi, keuntungan perusahaan, dan pelayanan. Tugas ini mengidentifikasi beberapa masalah kinerja layanan saat ini seperti kecelakaan pesawat, kriminalitas di bandara, dan ketid
Tugas ini membahas kinerja layanan angkutan udara di Indonesia. Ia mendefinisikan kinerja layanan sebagai hasil dari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi udara. Kinerja layanan meliputi keselamatan, keamanan, regulasi, keuntungan perusahaan, dan pelayanan. Tugas ini mengidentifikasi beberapa masalah kinerja layanan saat ini seperti kecelakaan pesawat, kriminalitas di bandara, dan ketid
Tugas ini membahas kinerja layanan angkutan udara di Indonesia. Ia mendefinisikan kinerja layanan sebagai hasil dari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi udara. Kinerja layanan meliputi keselamatan, keamanan, regulasi, keuntungan perusahaan, dan pelayanan. Tugas ini mengidentifikasi beberapa masalah kinerja layanan saat ini seperti kecelakaan pesawat, kriminalitas di bandara, dan ketid
Pengertian kinerja secara sederhana adalah prestasi kerja atau hasil pelaksanaan kerja. Sedangkan layanan publik adalah kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa (Pamudji, 1994:21). Layanan publik yang menjadi fokus dalam pembahasan kali ini yaitu layanan angkutan udara di Indonesia. Sehingga, berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kinerja layanan angkutan udara merupakan hasil (outcomes) yang didapat dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat akan angkutan udara.
b. Bentuk dan Macam Kinerja Layanan
Pada prinsipnya, terdapat beberapa fungsi produk jasa angkutan udara yang harus tercapai. Fungsi tersebut memenuhi kriteria keselamatan, keamanan, kenyamanan, regulasi, dan finansial perusahaan.
Economy for company
Bilamana safety dan passengers comfort telah berjalan dengan baik,
tibalah saatnya bagi perusahaan menikmati hasil dari pengoperasian pesawat terbang. Di samping mengadakan penghematan biaya di segala bidang serta adanya pegawai yang cakap dan terampil, penjualan yang tinggi akan menimbulkan perbandingan antara revenue dan costs yang menonjol. Profit semaksimal mungkin akan tercapai dan efisiensi perusahaan akan selalu meningkat sehingga asas kontinuitas perusahaan dapat dipertahankan. Hal ini akan dapat mengadakan ekspansi (perluasan) perusahaan tersebut, seperti pembaruan armada, meningkatkan frekuensi pnerbangan dalam maupun luar negeri, dan sebagainya.
Buruknya kinerja pengelolaan finansial dapat berdampak pada
kesejahteraan pegawainya. Hal tersebut bisa dilihat pada kasus terbaru yang dialami PT. Merpati Nusantara Airlines yang menunggak pembayaran gaji pegawainya sejak Februari 2013 (detikfinancial.com). Selain itu, isu dihapusnya penerbangan murah oleh Menhub menjadi persoalan tersendiri bagi maskapai maupun penumpang. Di satu sisi dengan dihapusnya penerbangan murah, suatu maskapai diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penumpang dan meningkatkan perekonomian untuk menjamin kesejahteraan pegawainya. Di sisi lain hal ini dapat mengurangi demand akan penggunaan transportasi udara selain itu, menurut Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, penghapusan penerbangan murah dapat berimbas pada pembangunan ekonomi daerah dikarenakan penerbangan perintis sejatinya juga untuk menghubungkan daerah terpencil demi kepentingan pengembangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat (Kompas.com)
Keamanan
Tingkat kriminalitas yang terjadi di bandara maupun di pesawat dapat
menurunkan kinerja pelayanan suatu maskapai penerbangan. Kriminalitas yang terjadi biasanya berupa penyelundupan narkoba, hijacking (pembajakan pesawat), terorisme, imigran gelap, dll. upaya pemerintah dan maskapai dalam meningkatkan keamanan bagi penumpang dan negara harus dilaksanakan dengan ketat sesuai prosedur yang ada. Maka dari itu diharapkan tingkat kriminalitas dapat menurun sehingga tingkat kepercayaan masyarakat untuk memilih angkutan udara sebagai sarana transportasi meningkat diikuti dengan meningkatnya kinerja pelayanan suatu maskapai penerbangan.
Beberapa kasus yang terjadi akibat buruknya tingkat keamanan baru-baru
ini terjadi seperti dikutip dari detiknews.com, dimana BNN (Badan Narkotika Nasional) mengungkap sindikat internasional penyelundupan narkotika dengan modus koper hilang di bandara. Sudah seharusnya pemerintah dan maskapai penerbangan meningkatkan pengawasan agar tidak terjadi kejadian serupa.
Dalam aspek keselamatan, kinerja layanan angkutan udara di Indonesia
cenderung buruk. Hal ini dapat terlihat dari besarnya kecelakaan yang terjadi dan kurang baiknya sistem tanggap darurat yang diterapkan. Besarnya kecelakaan ini mengacu pada data Terkait persoalan regulasi, dalam mengoperasikan pesawat harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal penerbangan yang telah ditentukan secara tepat dan teratur serta sesuai dengan waktu yang diinginkan penumpang. Untuk dapat melaksanakan operasi penerbangan tepat waktu, diperlukan disiplin dan koordinasi antara bagian produksi atau operasi dengan bagian pemeliharaan pesawat, pemasaran, dan lainnya. Sedangkan kenyataan yang kerap kali terjadi pada angkutan udara di Indonesia, jadwal penerbangan tak tepat waktu menimbulkan permasalahan hilangnya kepercayaan penumpang dengan maskapai penerbangan.
Sedang wujud pelayanan, dapat dilihat dari keramahtamahan, pengetahuan
produk, kesigapan dalam membantu, dan antusiasme para pegawai dalam menangani suatu persoalan. Masalah pelayanan pun sering dikaitkan dengan lokasi, jumlah produk jasa yang ditawarkan, serta keuntungan yang akan didapat oleh pelanggan.