NIM 020344675
Abstrak
Kata Kunci : Pelayanan Lalu Lintas Udara, Single Provider, Excellent Service
Pendahuluan
Jenis perusahaan yang kita ketahui dapat dibagi menjadi beberapa perusahaan yaitu
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Salah satu jenis perusahaan tersebut adalah
perusahaan jasa, perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menghasilkan jasa sebagai
produk akhirnya. Setiap perusahaan jasa pasti ingin menghasilkan laba/keuntungan
maksimum dari apa yang perusahaan itu tawarkan pada konsumennya terlebih lagi
perusahaan pasti menginginkan loyalitas konsumen terdahapnya. Pada masa sekarang
tidak hanya kualitas dari output jasa saja yang harus diperhatikan tetapi lebih kepada proses
pelayanan yang didapatkan atau dirasakan dari jasa yang diberikan kepada konsumen.
Menurut Kotler (2003:464), “Pelayanan ialah sebagai suatu tindakan ataupun kinerja yang
bisa diberikan pada orang lain”. Perusahaan jasa dalam memasarkan produk pada
konsumen tentunya terdapat pesaing yang memperebutkan pangsa pasar yang sama. Tetapi
bagaimana jika pada pasar yang menjadi target pasar suatu perusahaan jasa tidak terdapat
pesaing, hal ini tentu saja akan menguntungkan perusahaan tersebut.
Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa satu-satunya di suatu regional atau
wilayah dapat disebut sebagai perusahaan single provider. Pada perusahaan single
provider ini tidak ada pesaing yang terdapat pada pasarnya. Pada umumnya konsumen
perusahaan single provider tidak bisa memilih alternative barang/jasa lain yang dapat
menjadi substitusi produk dari perusahaan single provider , jadi mau tidak mau jika
konsumen ingin membeli atau mengkonsumsi barang/jasa harus pada perusahaan single
provider tersebut.
Salah satu perusahaan single provider di Indonesia adalah Perum Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau biasa disebut Air
Navigation Indonesia. AirNav Indonesia merupakan badan usaha milik negara yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia. Selain itu
AirNav Indonesia merupakan satu-satunya penyelenggara navigasi penerbangan di
Indonesia. Sebagai single provider, AirNav Indonesia dituntut untuk memberikan
pelayanan navigasi yang baik dan berkualitas, apalagi dalam dunia penerbangan terdapat
standar serta regulasi yang berlaku dalam memberikan pelayanan jasa navigasi yang harus
mengedepankan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Pada perusahaan jasa salah satu hal yang paling penting untuk diterapkan adalah
pelayanan. Intinya pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan serta loyalitas
pelanggan. Dalam istilah manajemen pemasaran pelayanan yang terbaik yang diberikan
produsen dikenal dengan pelayanan prima. Menurut Ciputra.ceo (2018:1) Pelayanan
prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang
mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima di dalam dunia bisnis
disebut juga sebagai excellent service. Excellent service, customer service, dan
customer care pada dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya
saja. Namun yang paling penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan,
minimal harus ada tiga hal pokok, yakni: peduli pada pelanggan, melayani dengan
tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan
tertentu. Jadi, keberhasilan program pelayanan prima tergantung pada penyelarasan
kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggungjawab dalam
pelaksanaannya.
Pembahasan
Produk-Produk Pelayanan Jasa dan Pasar Sasaran Air Navigation Indonesia
Pada perusahaan navigasi penerbangan pihak yang berlaku sebagai produsen
yang memberikan pelayanan navigasi penerbangan adalah ATC (air traffic controller),
ATC merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan konsumen dalam hal ini
adalah penerbang, ATC berperan penting dalam pemberian pelayanan navigasi, secara
garis besar tugasnya yaitu memberikan pelayanan informasi penerbangan kepada
penerbang agar pesawat tersebut dapat terbang dengan jarak yang aman dan
meminimalisir terjadinya kecelakaan penerbangan. Sebagai perusahaan single
provider AirNav Indonesia memberikan berbagai pelayanan, adapun produk-produk
pelayanan navigasi yang ditawarkan Air Navigation Indonesia yaitu seperti:
a. Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
b. Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan
c. Pelayanan Informasi Aeronautika
d. Pelayanan Informasi Meteorologi Penerbangan
e. Pelayanan Informasi SAR (search and rescue)
Dari produk-produk pelayanan jasa navigasi penerabangan, kita sudah dapat
mengetahui pasar sasaran dari Air Navigation Indonesia, pasar sasarannya yaitu
maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, pasar sasarannya juga
mencakup maskapai luar negeri seperti Etihad dan Singapore Airlines, selain itu
AirNav Indonesia juga memberikan pelayanan kepada pemerintah seperti pesawat
TNI, Polri atau Kepresidenan serta Pesawat SAR. Pendapatan utama Air Navigation
Indonesia sebagian besar didapatkan dari maskapai, dan untuk pelayanan navigasi
untuk pesawat pemerintah diberlakukan secara cuma-cuma.
Sebagai satu-satunya perusahaan yang memberikan pelayanan navigasi udara
di Indonesia, AirNav Indonesia berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para
konsumennya sesuai dengan misi dari AirNav Indonesia yaitu “Menyediakan layanan
lalu lintas penerbangan yang mengutamakan keselamatn, nyaman dan ramah
lingkungan demi memenuhi ekspektasi pengguna jasa” dan sesuai dengan salah satu
nilai perusahaan yaitu Excellent service, dimana perusahaan berharap agar selalu
memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasanya.
b. Belum Semua Pemandu Lalu Lintas Udara Memiliki Kecakapan Yang Tinggi
Menurut angkasena.blogspot.co.id (2011:1) Perusahaan tidak berharap banyak
akan mampu berkinerja baik bila pemandu lalu lintas udaranya tidak memahami dan
menguasai setiap bagian dari pada pelayanan itu. Perusahaan memerlukan pemandu
lalu lintas penerbangan yang memiliki kecakapan tinggi yaitu mereka harus memiliki
pengendalian diri (self-control), keterampilan social (social skill), dan kepemimpinan
diri (self-leadership).
Pengendalian diri merupakan kemampuan untuk mengontrol perilaku pada diri
seperti pengendalian naluri, hasrat, serta emosi seseorang, orang yang memiliki
pengendalian diri yang baik maka dia akan bertanggungjawab terhadap dirinya dengan
mengetahui betul konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
Keterampilan social merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan
interaksi pada masyarakat social, pengetahuan tentang perilaku manusia, kemampuan
untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif serta kemampuan untuk beradaptasi
dengan lingkungannya.
Kepemimpinan diri merupakan suatu kemampuan seseorang untuk
mengarahkan, mempengaruhi, mengontrol serta memberikan motivasi terhadap dirinya
sendiri.
Belum semua pemandu lalu lintas penerbangan memiliki kecakapan tersebut
sehingga hal ini perlu adanya dukungan dari perusahaan, tetapi nyatanya hingga saat
ini pelatihan khususnya pelatihan dalam pengembangan diri atau self development
untuk para karyawannya masih belum banyak atau masih belum tersusun dan
terangkum dalam peraturan perusahaan serta belum dilaksanakan secara berkala atau
berkesinambungan. Sehingga hal ini sangat amat disayangkan karena pemandu lalu
lintas udara yang memiliki kecakapan tersebut dianggap mampu memberikan
pelayanan navigasi penerbangan yang aman sehingga ekspektasi pelanggan dapat
tercapai.
c. Peralatan Teknologi Penerbangan yang Semakin Canggih
Semakin pesatnya perkembangan teknologi maka semakin banyaknya
peralatan yang diciptakan manusia untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Begitu
pula perkembangan teknologi penerbangan yang semakin maju yang didukung dengan
fitur-fitur yang memudahkan para pengguna jasa penerbangan khususnya navigasi
penerbangan agar penerbangan dapat lebih aman dan nyaman.
Sayangnya semakin berkembangnya teknologi, teknologi yang dipakai di
AirNav Indonesia masih menggunakan peralatan yang lama yang belum diupgrade
kemampuannya, sehingga hal ini membuat para pengguna jasa navigasi penerbangan
banyak mengeluhkan atas pelayanan yang diberikan pemandu oleh pemandu lalu
lintas.
Dari berita yang termuat pada Sindonews.com (2015:1), disebutkan bahwa para
pilot mengeluhkan teknologi pemanduan lalu lintas udara di Indonesia yang tertinggal
dari standar industry penerbangan global, serta Indonesia belum memiliki sistem
computer yang mengintegrasikan pelacakan pesawat dengan pola cuaca,serta teknologi
yang menawarkan rute penerbangan yang aman.
Teknologi dinilai sangat penting dalam dunia penerbangan karena dengan
adanya teknologi maka pemberian jasa pelayanan dalam penerbangan khususnya
pelayanan navigasi dapat lebih aman, karena perusahaan yang berkutat di dunia
penerbangan harus selalu mengedepankan keselamatan dan keamanan pengguna jasa.
Apa Saja Yang Dilakukan Air Navigation Indonesia Dalam Mengatasi Hambatan
Serta Bagaimana Air Navigation Indonesia Memberikan Pelayanan Yang
Berkualitas
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang selalu melakukan evaluasi
terhadap segala sesuatu yang menjadi hambatan, terutama hambatan dalam
memberikan pelayanan kepada para pengguna jasanya. Pelayanan dalam perusahaan
jasa merupakan tonggak yang dapat mengukuhkan posisi perusahaan di mata para
konsumennya. Sama halnya Air Navigation Indonesia yang sejak berdiri hingga
sekarang selalu melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas pelayanan hingga
tercapai kepada excellent service, walaupun perusahaan ini merupakan perusahaan
pengelola / penyedia tunggal (single provider) AirNav Indonesia tetap mengedepankan
keselamatan dan keamanan para pengguna jasanya sesuai dengan regulasi
penerbangan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dapat menurunkan kualitas
pelayanan AirNav Indonesia telah melakukan berbagai cara seperti:
a. Untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia khususnya ATC,
Perusahaan ini sejak berdiri hampir setiap tahun telah melakukan penambahan
jumlah personil ATC, hingga sekarang jumlah berdasarkan data dari laman
airnavindonesia.co.id jumlah ATC (Air Traffic Controller) yang sudah
dipekerjakan yaitu 1441 Orang, selain ATC adapula bagian lainnya yang
mendukung pemberian pelayanan kepada pelanggan seperti Air Traffic Service
Support yang berjumlah 683 Orang, Engineers 723 Orang, serta Specialist &
Business Support Professionals 858 Orang. Sumber rekrutmen yang dilakukan
AirNav Indonesia yaitu melalui beberapa sekolah kedinasan dari Kementerian
Perhubungan seperti dari STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) Curug,
ATKP (Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan) Medan, ATKP Makassar
dan ATKP Surabaya.
b. AirNav Indonesia, walaupun secara berkala belum di bentuk suatu program
pengembangan diri khusus karyawannya tetapi perusahaan ini telah berusaha
untuk meningkatkan kemampuan kompetensi Sumber Daya Manusianya
dengan cara menerapkan standarisasi Sumber Daya Manusia sesuai dengan
regulasi, seperti yang terdapat pada UU No. 1 Tahun 2009 pasal 272 ayat 3
yaitu pelayanan navigasi penerbangan harus memnuhi kewajiban yaitu:
Memiliki standar prosedur operasi
Mengopersaikan dan memelihara keandalan fasilitas navigasi
penerbangan sesuai dengan standar
Mempekerjakan personel navigasi penerbangan yang memiliki lisensi
atau sertifikat kompetensi dan
Memiliki mekanisme pengawasan dan pengendalian jaminan kualitas
pelayanan.
Dari pasal tersebut jelas bahwa pada point 4 bahwa personel navigasi
penerbangan harus memiliki lisensi, untuk mendapatkan lisensi tersebut
personel secara berkala diberlakukan performance check agar kualitas keahlian
personel lebih baik.
c. Dari segi teknologi tentunya AirNav Indonesia telah melakukan pembaharuan
teknologi navigasi penerbangan, seperti tidak menggunakan radar navigasi
lama dan sudah menggunakan radar dengan teknologi terbaru.
Daftar Pustaka
http://www.spengetahuan.com/2016/10/pengertian-pelayanan-menurut-para-ahli-
lengkap.html
http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/metode-penelitian-deskriptif-jenis.html
http://www.airnavindonesia.co.id/id/page/about/type/history
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-perusahaan-jasa.html
http://ciputrauceo.net/blog/2015/7/7/pengertian-pelayanan-prima
Lupiyoadi, Rambat. 2016. Buku Materi Pokok: Pemasaran Jasa. Universitas Terbuka:
Tangerang Selatan.
http://www.rmol.co/read/2013/01/19/94773/Menhub:-Indonesia-Krisis-Ahli-Navigasi-
Udara- 2013
http://angkasasena.blogspot.co.id/2011/03/human-capital-pemanduan-lalu-lintas.html
https://ekbis.sindonews.com/read/951694/34/pilot-keluhan-teknologi-atc-bandara-di-
indonesia-tertinggal-1421406969 (2015