Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PADA PT. GARUDA INDONESIA BAGIAN ONLINE SALES

NATALIE AMELIA PUTRI (43219010043)


UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA, INDONESIA

I. ABSTRAK
Pada saat ini penerbangan merupakan salah satu moda transportrasi yang sudah banyak
digunakan dan diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat terjadi dikarenakan banyak nya
kebutuhan masyarakat akan transportasi perjalanan yang jaraknya jauh sudah cukup tinggi
terlihat dari jumlah penumpang setiap penerbangan dalam maupun luar negeri. Dan setiap
maskapai mempunyai beberapa fasilitas yang berbeda-beda, mulai dari tingkat pelayanan serta
kenyaman. Selain itu harga dari moda transportasi penerbangan sudah terjangkau oleh
masyarakat di Indonesia tidak seperti beberapa tahun silam, penerbangan merupakan salah
satu moda transportasi yang memiliki harga yang cukup mahal. Oleh karena itu penulis melihat
bahwa sangat penting melihat kualitas pelayanan penerbangan yang saat ini ada di Indonesia
karena hal ini berkaitan erat dengan tingkat kepuasan masyarakat yang saat ini banyak
menggunakan transportasi penerbangan.
Berdasarkan alasan yang telah diutarakan di atas maka dalam artikel ini penulis berusaha
membahas mengenai kualitas pelayanan penerbangan di Indonesia. Penerbangan tidaklah
hanya sebuah moda transportasi biasa. Di dalam penerbangan terdapat juga jasa yang
diberikan kepada para penumpang dan apabila kita berbicara mengenai jasa maka kita tidak
akan bisa lepas untuk membahas mengenai pelayanan yang diberikan. Karena jasa sangat
berhubungan erat dengan pelayanan, dengan kata lain di dalam penerbangan pelayanan
merupakan hal yang sangat penting. Melihat hal ini maka penulis dalam artikel ini membahas
juga mengenai pelayanan jasa apa saja yang diberikan oleh sebuah maskapai penerbangan
kepada para penumpangnya. Sehingga penulis dapat melihat tolak ukur dari kualitas pelayanan
penerbangan di Indonesia dan kualitas pelayanan penerbangan itu sendiri. Dalam artikel ini
saya akan membahas Sistem Informasi Manajemen PT. Garuda Indonesia Bagian Online
Sales.

 Visi
Menghidupkan Mitra usaha Garuda Indonesia dalam hal ini GOS Member ke pasar
captive, dengan membangun dan menciptakan hubungan yang harmonis dan selaras,
serta memberikan nilai tambah untuk Perusahaan. Menuju Maskapai dengan Standar
Layanan Kelas Dunia dengan konsep layanan online “Garuda Indonesia Experience”
dan standar layanan online di seluruh customer’s touch points untuk meningkatan
tingkat kepuasan konsumen pada pelayanan online tiket online, call center online yang
diberikan oleh maskapai penerbangan yang ada di Indonesia.
 Misi
Pengembangan program penjualan untuk GOS (Garuda Online Sales) Member, serta
sebagai suatu nilai tambah. Pengembangan prosedur yang realitis dan mudah
diterapkan standard operasinya. Pengembangan dari "Tim Produktivitas Kerja" (One
Team, One Spirit, One Goal). Menjangkau pasar melalui pengguna sarana Internet.
Pengembangan mekanisme dari proses kerja. Meningkatkan pengetahuan dari Tim.

II. PENDAHULUAN
Teknologi informasi berperan penting dalam menjalankan suatu organisasi, perusahaan,
maupun institusi. Penggunaan teknologi informasi diharapkan dapat menciptakan akurasi,
kecepatan dan kelengkapan dalam sebuah system dalam perusahaan. Selain itu terdapat juga
kemudahan dalam penyimpanan, pengorganisasian dan pengambilan terhadap berbagai data.
Di dukung dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat, maka perusahaan dapat
membangun sIstem informasi manajemen yang handal dan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia
yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan
pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia
mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik
dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia
Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan),
Australia serta Eropa (Belanda).Sebagai bentuk
kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit
(IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di
bidang keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru
yang disebut “Garuda Indonesia Experience“. Layanan baru ini menawarkan konsep yang
mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini,
semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar
sentuh individual di seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga
dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang
menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah hub bisnis
yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang
berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi
penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan
Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai
penerbangan.
Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak
perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center.
Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai
tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan
katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan
tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk industri
pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu
perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.

STRUKTUR ORGANISASI

III. LITERATUR TEORI

A. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan
penekanan pada komponennya.
 Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah: suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
 Suatu prosedur adalah: suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
 Definisi lain dari prosedur adalah: urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
 Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah: kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 Karakteristik sistem yaitu: mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
 Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
- Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
- Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
- Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
- Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.

B. Konsep Dasar Informasi

Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama


seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang
tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi
tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai
bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan
suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

 Definisi informasi adalah: data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Data adalah: kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah: representasi dunia nyata
yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan,
peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.

 Siklus informasi: Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah
data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan
data (siklus informasi).
 Kebutuhan informasi didasarkan pada:
- Kegiatan bisnis yang semakin komplek.
- Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager
ataupun perorangan dalam suatu perusahaan.

 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi
orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu
informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari
informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
 Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
 Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
 Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

2) Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang
usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3) Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-
musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan
dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4) Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

C. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah: suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
 Definisi lain sistem informasi adalah: kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber
daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
D. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu:


Blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.
Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya.
 Blok masukan
Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media
untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
 Blok model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis
data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
 Blok teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan
membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data,
spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-
aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi
masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard,
scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang
dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi
penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti :
magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang
memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
 Blok basis data
Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
 Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung
diatasi.

E. Jenis-jenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa
untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan
komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan
membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya
ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan
keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work


Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Gambar 1. Jenis-jenis sistem

Contoh sistem informasi antara lain :


1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis
dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh
tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.

Kemampuan utama sistem Informasi


1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan
cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara
manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
IV. PEMBAHASAN

Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; IDX:


GIAA) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda
adalah nama burung tunggangan Dewa Wisnu dalam legenda
pewayangan. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan
maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda
Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuju Eropa karena
kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor
penerbangan 200[3]. Setahun kemudian, maskapai ini menerima
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang
menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan
Internasional

Garuda Online Sales (GOS) Merupakan salah satu saluran distribusi penjualan pada
PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. yang bertanggung jawab dalam membuat perencanaan,
menetapkan kebijakan-kebijakan, melakukan evaluasi, serta memperluas penjualan dan
kegiatan pemasaran melalui GOS Member dengan menggunakan media internet. Garuda
Online Sales (GOS) adalah fasilitas bagi mitra Usaha (GOS Member) untuk dapat melakukan
transaksi reservasi tiket pesawat Garuda Indonesia melalui media Internet. Proses dari
transaksi tersebut meliputi Booking hingga Pembayaran Tiket Pesawat secara Online (Online
Payment).

Sistem Teknologi Informasi pada bisnis penerbangan, secara umum dibagi dalam dua system,
yaitu :
a. Sistem Front Office, yang menyangkut dan bersentuhan langsung dengan
pelanggan, contohnya Sistem reservasi, Check in System, Boarding system,
Website online, Payment Online, E-ticketing system, SMS Booking, Global
Distribution System, dll.

b. Sistem Back Office, yang mendukung jalannya operasional perusahaan,


misalnya software accounting, Human Resources Information system, ERP
system, Kontrol maintenance Aircraft, Aircraft Schedule Software, Customer
Database, Air Crew Monitoring System, dll. Sistem di perusahaan maskapai
sangat kompleks, system harus mampu mengintegrasikan system Front Office
dan Sistem Back Office.

Jenis Sistem Informasi Bisnis

A. Sistem Dari Sudut Pandang Fungsional


Sistem fungsional adalah jenis pertama system yang dikembangkan oleh perusahaan bisnis.
Sistem ini terletak pada departemen khusus seperti akuntansi, pemasaran dan penjualan,
produksi dan sumber daya manusia.

1. Sistem Penjualan dan Pemasaran


Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen senior untuk mengawasi pergerakan
yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan, mendukung perencanaan untuk
produk dan jasa yang baru, dan mengawasi kinerja pesaing.
2. Sistem Manufaktur dan Produksi
Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan
pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan sasaran produksi; pengadaan, penyimpanan dan
ketersediaan barang produksi; dan penjadwalan peralatan fasilitas, bahan baku dan tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir.

3. Sistem Keuangan dan Akuntansi


Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola asset keuangan perusahaan seperti uang
tunai, saham, obligasi dan investasi lainnya untuk memaksimalkan pengembalian atas asset
keuangan ini sekaligus mengelola kapitalisasi perusahaan. Fungsi akuntansi bertanggung
jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan perusahaan-penerimaan, pembayaran,
depresiasi, penggajian-untuk menghitung arus dana dalam perusahaan.

4. Sistem Sumber Daya Manusia


Sistem informasi SDM mendukung aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga
catatan lengkap mengenai karyawan yang ada dan menciptakan program untuk
mengembangkan bakat dan keahlian karyawan.

B. Sistem Dari Sudut Pandang Konstituen


Manajer tingkat menengah membutuhkan informasi yang lebih terperinci mengenai hasil dari
area fungsional dan departemen tertentu dari perusahaan, seperti hubungan penjualan oleh
tenaga penjualan, statistika produksi untuk pabrik atau lini produk tertentu, tingkat biaya
kepegawaian, dan pendapatan penjualan untuk setiap bulan bahkan setiap hari.

1.  Sistem pemrosesan transaksi, adalah system terkomputerisasi yang menjalankan dan


mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti memasukkan
pesanan penjualan, pemesanan hotel dan penggajian.

2.  Sistem Informasi Manajemen dan system Pendukung Keputusan, SIM merangkum dan
melaporkan operasi dasar perusahaan menggunakan data yang disediakan oleh system
pemrosesan transaksi. System pendukung keputusan menunjang pembuatan keputusan yang
tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah.

3.  Sistem Pendukung Eksekutif, adalah membantu manajemen senior membuat keputusan ini.
Sistem pendukung eksekutif menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian,
evaluasi dan pendekatan karena ridak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi.

E-Business dalam PT Garuda Indonesia, Tbk

Perkembangan teknologi membantu proses komunikasi melalui peralatan multimedia


seperti intranet, ekstranet, dan internet. Media email, fax, dan media lainnya pun sering
digunakan dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia
melakukan kegiatan e-business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan. Bila kita
identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka disana kita akan
melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar
proses dan interface dari aplikasi e-business yaitu mulai dari bagaimana customer relationship
management perusahaan, hubungan dengan pemasok seperti Pertamina dan Boeing sebagai
pemasok bahan bakar dan pesawat dengan e-procurement pada supply chain management
perusahaan, e-commerce pada partner relationship management, human resources
development system di Garuda Indonesia dan enterprise resource planning sebagai kolaborator
dari keempat elektronik-isasi sistem bisnis yang ada di garuda.
Electronic Business System

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi (Alter, 2002). Pada prinsipnya e-business mengacu pada
lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis
dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004).

Pemanfaatan teknologi juga mampu minimize jumlah SDM karena banyak pekerjaan
rutinitas dapat digantikan oleh system aplikasi di komputer. Oleh karena itu menjadi tantangan
perubahan bagi manajemen perusahaan penerbangan yang selalu dituntut untuk memenuhi
segala macam penghematan biaya perusahaan melalui inovasi teknologi informasi, dan
perubahan ini sejalan akibat didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi
dibidang airlines dewasa ini.

       Pada umumnya dinamika dunia dari sisi transportasi udara di Indonesia ditandai oleh dua
kecenderungan, yaitu:

- Liberalisasi bisnis penerbangan, yaitu adanya kebijakan open sky pemerintah sehingga
banyak bermunculan maskapai baru di Indonesia dan meningkatnya jumlah aliansi
perusahaan lokal dgn maskapai asing untuk memperluas cakupan pelayanan bisnis
penerbangan.

- Adanya kemajuan teknologi baik hardware dan software yang sangat cepat yang dapat
mendukung pesatnya perkembangan bisnis airlines terutama untuk aplikasi SIM (Sistem
Informasi Manajemen) Transportasi Udara.

       Dengan adanya liberalisasi, otomatis terjadi persaingan yang sangat kompetitif antar
maskapai sehingga maskapai dituntut untuk selalu melakukan langkah-langkah penghematan
cost Pada perusahaan penerbangan. Salah satu cara penghematan cost adalah dengan
pemanfaatan teknologi SIM. Dan teknologi sistem informasi merupakan komponen utama yang
memberikan value added terhadap pelayanan jasa disamping cost reducing, walaupun memang
di awal, pembangunan dan Sistem Teknologi Informasi pada bisnis penerbangan, secara umum
dibagi dalam dua system, yaitu:

- Sistem Front Office, yang menyangkut dan bersentuhan langsung dengan pelanggan,
contohnya Sistem reservasi, Check in System, Boarding system, Website online,
Payment Online, E-ticketing system, SMS Booking, Global Distribution System, dll.

- Sistem Back Office, yang mendukung jalannya operasional perusahaan, misalnya


software accounting, Human Resources Information system, ERP system, Kontrol
maintenance Aircraft, Aircraft Schedule Software, Customer Database, Air Crew
Monitoring System, dll.

Sistem di perusahaan maskapai sangat kompleks, system harus mampu mengintegrasikan


system Front Office dan Sistem Back Office.
Pada beberapa perusahaan penerbangan system di Indonesia seperti Garuda dan Merpati
menggunakan system ERP. Garuda pengembangan sistem informasi ERP dimulai sejak 1999
sejalan dengan pelaksanaan program rehabiltasi perusahaan yang bertujuan menyehatkan
perusahaan dari lilitan utang yang besar dengan menerapkan Software Applications and
Product in Data Processing (SAP) sedangkan pada tahun 2004, menyusul Merpati Airlines
mulai mengimplementasikan software ERP yaitu software SAP yang merupakan software
pengelolaan perusahaan yang lengkap dan terintegrasi terutama dibidang keuangan dan
warehouse untuk mengontrol dan memonitor pergerakan spare part pesawat dan memonitor
penjualan tiket di seluruh Kantor Cabang Penjualan.

Sistem Front Office dan Sistem Back Office ini sifatnya terpadu, sehingga diperlukan
interface system agar komunikasi antar system bias terkoneksi dan berhubungan membentuk
jaringan informasi yang dapat menghasilkan data yang akurat dan cepat, sehingga
memudahkan para analyst untuk membuat laporan yang akurat agar pemegang keputusan
dapat membuat kebijakan strategi perusahaan yang tepat.development infrastruktur SIM adalah
investasi yang cukup mahal. Di awal pengembangan SIM, perlu pengkajian yang dalam dalam
memilih jenis hardware maupun software yang sesuai dengan karakteristik perusahaan
sehingga tidak salah dalam pengembangan selanjutnya. SIM Transportasi Udara telah
mengalami berbagai kecenderungan perubahan aplikasi untuk meninggkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam proses penjualan produk jasa.

Passenger Service Assistance (PSA) adalah pelayanan tambahan yang diberikan Garuda
Indonesia di bandara. Petugas Garuda Indonesia akan membantu penumpang,memastikan
kemudahan dan kenyamanan penumpang, baik saat keberangkatan maupun kedatangan.

V. KESIMPULAN

PT. Garuda Indonesia, Tbk merupakan perusahaan maskapai penerbangan yang


pertama kali di Indonesia. Perusahaan ini berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada para konsumen. Semua sistem yang digunakan untuk mempermudah segala akses,
baik untuk kemudahan para pekerja dalam mengelola perusahaan, maupun member
kemudahan bagi konsumen untuk dapatkan pelayanan yang terbaik. Saran Berdasarkan dari
artikel tersebut penulis dapat memberikan saran berharap Garuda Indonesia kini dapat
berkembang dengan baik, dengan melakukan perbaikan kualitas secara menyeluruh dengan
memberikan excellent service bagi seluruh penumpang sehingga visi Garuda Indonesia untuk
menjadi “perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”. Dan Garuda Indonesia tidak
boleh cepat merasa puas akan keberhasilan yang diraih, agar visi tersebut semakin nyata
dalam perjalanan hidup Garuda Indonesia sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia
sebagai maskapai penerbangan Indonesia yang terbukti dapat bersaing dengan maskapai
penerbangan international di kancah penerbangan internasional.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)

Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media

McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice
Hall.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education
India.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The Digital
Firm. Pearson.

O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-
Hill Irwin.

O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Introduction to Information Systems (Vol. 13). New
York City, USA: McGraw-Hill/Irwin.

http://triaafriyani.blogspot.com/2016/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai