Anda di halaman 1dari 42

Kelompok 1

1. Iqbal Kurniyanto C1B018110


2. Lu'lu Hayatulloh C1B018047
3. Yusuf Rozzaq C1B018052
4. Ikhwanussalma Esa R C1B018075

PT Garuda Indonesia
Latar Belakang
Pada era globalisasi kini perkembangan perusahaan baik itu industri produk
maupun industri jasa sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bermunculan beragam
perusahaan baru yang menciptakan persaingan antar kompetitor yang tinggi.
Sebuah perusahaan dikatakan sukses apabila mampu bersaing dan diatas rata-rata
jika dibandingkan dengan kompetitor. Kategori berhasil dapat diukur berdasarkan
berbagai variabel misalnya pangsa pasar perusahaan, laba bersih perusahaan,
brand yang dikenal dan sebagainya. Salah satu kunci ataupun aplikasi untuk
keberhasilan suatu perusahaan yakni strategi perusahaan yang tepat dalam
perencanaannya. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan mengenai arah
perusahaan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan selama jangka
waktu tertentu dalam berbagai keadaan lingkungan. Untuk mencapai sebuah
strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka sumber daya manusia dari internal perusahaan baik
seperti pimpinan perusahaan dan manajer operasi perlu bekerja dalam sistem yang
ada pada perencanaan strategis. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan
yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kekuatan dan
kelemahan perusahaan sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman.
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun
sedapat mungkin untuk mengurangi kelemahan dengan berbagai cara. Dalam
kaitannya dengan hal tersebut, kelompok penulis diberikan tugas mata kuliah
Strategi Perusahaan yang mempunyai tujuan yakni membahas dan menganalisis
strategi-strategi yang perlu diterapkan untuk sebuah perusahaan, tekhusus PT
Garuda Indonesia sebagai contoh kasus maskapai penerbangan di Indonesia.
1. Analisis Environental Scanning PT Garuda Indonesia
 External:
 Opportunities
1. Menjalin kerja sama dengan banyak pihak baik didalam dan di luar negeri dari
yang bersifat mulai dari Telkomsel, BCA, CocaCola, Bank Indonesia.
Sehingga pendanaan dan keamanan finacial PT Garuda menjadi aman dan
terpercaya dibanding pesaing.
2. Fasilitas Dan Kenyamanan yang ditawarkan PT Garuda Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan jasa penerbangan lainya, sehingga diharapkan konsumen
lebih memilih PT Garuda
3. Inovasi teknologi. Dengan adanya berbagai peningkatan teknologi baru,
seperti contohnya layanan kerjasama dengan Huawei Tech Investment dalam
Icloude, big data, dan Artificical Intelligence (AI) sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap kualitas dari jasa Garuda
Indonesia
4. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan
yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan
penerbangan internasional jarak jauh;
5. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara
di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan
dunia yang hanya sebesar 8,20%;
6. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan
yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance.  
7. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.
 Threats
1. Pasar global. Semakin meluasnya pasar global, maka dapat dipastikan semakin
banyak pulalah perusahaan-perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis
mereka ke pasaran Indonesia, seperti contohnya perusahaan-perusahaan
Penerbangan dari Malaysia dan Jepang sudah mempersiapkan memperluas
pasaran barunya di tingkat Asia.
2. Promosi yang lebih gencar oleh perusahaan swasta. Ini dapat menyebabkan
konsumen beralih dari menggunakan PT Garuda Indonesia ke perusahaan
pesaing yang promosinya lebih menggiurkan.
3. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan negara, membuat SDM menjadi
kurang berjiwa kompetitif. Hal ini membuat PT. Garuda Indonesia menjadi
tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan
persaingan di bisnis sejenis.
4. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol
yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On
Time Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas;
5. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar
sangat tergantung dengan Pertamina.
6. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
7. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya
rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
8. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.
 Internal

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk menjalankan aktivitas


perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi
setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang
jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik dan
mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, untuk
mencapai tujuan dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas
dalam tiap-tiap tugasnya serta menegaskan hubungan antara satu sama lain.

Identfikasi tingkatan Manajemen

 Manajemen Atas : Direktur Utama


  Tugas Direktur Utama yaitu seseorang yang mampu mengendalikan dan
memimpin organisasi atau perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Manajmen Menengah : Direktur layanan, Direktur pemasaran dan


penjualan,   Direktur Tehnik dan pengelola Armada, Direktur Operasi, Direktur
keuangan, Direktur SDM dan Umum, Direktur Strategis Pengembangan Bisnis.
 

Tugas Direktur Menengah yaitu 


1. Direktur layanan ialah Mengendalikan sarana dan prasarana pelayanan umum
secara efisiensi dan efektif.
2. Direktur Pemasaran ialah Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran
dan penjualan produk-produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan perencanaan
dan strategi perusahaan.
3. Direktur  Tehnik Pengelola Armada yaitu bertanggung jawab dengan perihal
pengolalaan Armada.
4. Direktur Operasi yaitu penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengawasan operasi pesawat udara dan personel operasi pesawat udara, serta personel
kesehatan penerbangan; 
5. Direktur Keuangan yaitu Mampu menggeneralisasikan bidang keuangan dan
Memimpin kinerja keuangan perusahaan.
6. Tugas Direktur SDM dan Umum yaitu Mengkoordinasikan perumusan perencanaan
dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan dan
Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
7. Direktur Strategis pengembangan bisnis yaitu Melakukan usaha-usaha untuk
pengembangan produk-produk telekomunikasi baik produk sentral, terminal,
transmisi, dan produk-produk lainnya secara efektif dan efisien dan Melakukan studi
analisa mendalami tentang perkembangan sistem telekomunikasi dalam menentukan
peluang bisnis.

Manajemen Bawah : Ground Services, Network Management, Fleet Aqcuistion,


Flight Operasition, Financial Analysis, Human Capital Management, Strategic
Manajement Office.  
Tugas Direktur Bawah yaitu Semua Bidang menyangkut dengan pelayanan
pesawat dsri mulai penerbangan sampai dengan strategis management.
Kekuatan (Strengths):
 Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat ini mengoperasikan 89
pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus
330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri
300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG;
 Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional
hingga tahun 2010;
 Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang
didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan
“Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound,
smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
 Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan
merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat;
 Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional,
kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI
(eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, and
Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia;
 Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati
terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar
untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West
Pacific (Australia);
 Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga
menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI
tercanggih di Indonesia;
 Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan
dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada
masyarakat;
 Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan;
 Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar
domestik;
 Kelemahan (Weakness):
 Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan
jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan
penerbangan;
 Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam
jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang
masih harus dibayar;
 Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan
terganggu;
 Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang
akan datang;
 Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya;

Culture
Nilai Perusahaan SINCERITY
SYNERGY We are determined to increase company growth by generating a joint
effort among its entities and with other potential partners.
INTEGRITY We highly value strong business ethics, accountability, and social
responsibility to create a trustworthy culture.
CUSTOMERFOCUS We continue enhancing customer experience to drive long-
term commercial success.
AGILITY We build strategic behavior through adaptive and creative actions for
strengthening action resilience.
SAFETY We provide high quality products by prioritizing safety and security.

Resources
Aset Garuda Indonesia
Aset tahun 2019 mencapai USD4,46 miliar meningkat 7,22% dibandingkan tahun
2018 yang mencapai USD4,16 miliar. Ekuitas tahun 2019 mencapai USD720,62 juta,
meningkat 12,63% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD639,81 juta.
2. Analisis Strategy Formulation PT Garuda Indonesia Tbk
 Visi Perusahaan

Value-Driven Aviation Group, Menghadirkan Keramah tamahan Indonesia ke


Dunia (US $ 3,5 Miliar)

 Misi Perusahaan

1. Pemegang saham: Maksimalkan nilai grup untuk pengembalian


pemegang saham yang lebih baik di antara maskapai regional,
2. Pelanggan: Memberikan keramahan Indonesia yang sangat baik dan
pengalaman terbaik dunia kepada pelanggan,
3. Proses: Menerapkan kepemimpinan biaya & sinergi dalam kelompok,
4. Karyawan: Melibatkan karyawan yang bersemangat & bangga di salah
satu perusahaan tempat bekerja paling dikagumi di Indonesia.

Analisis Misi
Pada misi yang pertama dapat dilihat bahwa garuda sangat memperhatikan para
pemegang saham dengan ingin memaksimalkan nilai grup dan ingin menjadi yang
terbaik diantara maskapai regional
Pada misi yang kedua mencerminkan Garuda sangat memperhatikan
konsumennya dengan memberikan kepuasan kepada pengguna jasa. Garuda sangat
percaya diri dengan menunjukan keramahtamahan yang dimiliki Indonesia kepada
pelanggan. Hal ini demi memuaskan para pelanggan
Di misi yang ketiga dapat dilihat bahwa Garuda menerapkan Cost leadership
strategy atau strategi kepemimpinan biaya yaitu strategi perusahaan yang
mengedepankan pada struktur biaya yang lebih rendah daripada rata-rata industri.
Perusahaan secara agresif mencari fasilitas yang efisien, memangkas biaya dan
menggunakan kontrol biaya yang ketat untuk menjadi lebih efisien daripada pesaing.
Dan di misi yang keempat, dengan kualitas dunia yang dimiliki Garuda, mereka
sangat memperhatikan para karyawannya agar bisa bangga bekerja di perusahaan
tersebut dan meningkatkan semangat kerja demi kemajuan perusahaan
Dalam kenyataan, Garuda sudah menerapkan misinya dengan baik. Dapat dilihat
bahwa Garuda mampu mempromosikan Indonesia pada dunia dan juga Garuda sangat
memperhatikan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta terus
meningkatkan kualitas pelayanan.

 Objective
PT Garuda Indonesia mempunyai tujuan sebagai berikut:
Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Dalam jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan
kembali kebudayaan perusahaan, yaitu higher Seat Load Factor, improve On
Time Performance, menambah penghasilan dan profitabilitas dan
mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga
menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan
pelanggan

 Strategies
Garuda memperkenalkan sebuah strategi besar yang dikemas dalam
program QuantumLeap. Dengan program lompatan besar tersebut yang
merupakan rencana jangka panjang Garuda selama 5 tahun, Garuda ingin
menjadi maskapai dengan predikat bintang lima yang sejajar dengan maskapai
pesaing-pesaingnya. Garuda Indonesia telah menetapkan tujuh pendorong
pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Domestik.
Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar
fullservicescarrierdiIndonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya
maskapai penerbangan kelas premium domestik. Segmen ini setiap
tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%.
2. International.
Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan
merestrukturisasi rute. Restrukturisasi yang paling signifikan dilakukan
dengan menerapkan penerbangan langsung Dalam waktu dekat garuda
akan membuka rute Hongkong, Shanghai, dan Beijing serta beberapa
kota di Eropa dan Amerika Serikat yang direncanakan dapat terealisasi
pada tahun 2012-2014. Potensi ini diperkuat dengan bergabungnya
Garuda ke aliansi global SkyTeam.
3. LCC. Perusahaan akan mengisi pasar Low CostCarrier melalui
“Citilink”.
Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri
dan menguntungkan.
4. Fleet.
Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan
pertumbuhan dan potensi pasarnya, sekaligus meremajakan dan
menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan serta
modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya
pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan tujuan
peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
5. Brand.
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda
Indonesia Experience”. Ditambah lagi dengan terobosan menjadi
maspakai pertama dan merupakan satu-satunya layanan di dunia.
Dengan pelayanan “immigrationonboard”.
6. CostDiscipline.
Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus
sehingga keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih
kompetitif dibandingkan maskapai-maskapai lainnya.
7. Human Capital.
Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber
daya manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta
menghargai setiap karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan
pengembangan “human capital” sebagai resources yang akan
menentukan keberhasilan QuantumLeap Perusahaan ke depan.
 Policies
Kegiatan dan kebijakan “Re-profiling” khususnya terhadap semua
fasiitas pembiayaan komersial diimplementasi melalui langkah dan strategi
memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit, relaksasi beberapa terms atau
aturan serta meningkatkan positivecashflow perusahaan. Sebagai bagian dari
strategi tersebut perusahaan telah melakukan kerjasama dengan National Bank
of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank, senilai USD400 juta (2015), serta
proses akhir dengan salah satu bank regional sebesar USD100 juta (2015),
berupa pembiayaan talangan ("bridgefinancing") yang merupakan bagian dari
rencana pembiayaan dan pengembangan perusahaan ke depan melalui
penerbitan Obligasi Sukuk International ("Global Sukuk Bond") sebesar
USD500 juta (2015).
Disamping upaya-upaya tersebut, untuk mengantisipasi efek dari
melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar (devaluasi), pada tahun ini
Garuda Indonesia melakukan kerjasama lindung nilai melalui transaksi
“CrossCurrency Swap” dengan beberapa bank, atas obligasi Rupiah ke mata
uang US dollar senilai total Rp1 triliun. Melalui pelaksanaan transaksi
"CrossCurrency Swap" tersebut Perseroan dapat menghindari atau mengurangi
risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang Rupiah
karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar AS. Hal ini
mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian spareparts,
maintenance serta sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dollar AS.
Perusahaan masih menganalisis dan mengamati perkembangan pasar dimana
pada saat yang tepat akan melakukan kegiatan lindung nilai dan
“CrossCurrency Swap” kembali terhadap leverage Rupiahnya. Hal ini
berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Value Chain

AKTIVITAS PRIMER

1. Procurement/ Pengadaan logistik dalam perusahaan

a. Garuda Indonesia telah sampai pada fase “Procurement Excellence”, dimana


Supply Chain Management secara menyeluruh melibatkan berbagai aspek
seperti source quality & risk, supplier’s cost driver, serta customer focus.

b. Perusahaan membangun sistem pengadaan yang sesuai dengan “world class best
practice”. Ruang lingkup dari sistem pengadaannya sendiri adalah
kebijakan/prosedur, organisasi, dan teknologi informasi

c. Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back Office


(ERP). Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan
sistem, peningkatan kualitas data dan proses bisnis agar proses pengadaan
lebih cepat, akurat dan transparan

d. Dalam hal organisasi pengadaan, Perusahaan menggunakan konsep desentralisasi


(penyebaran) guna percepatan pemenuhan kebutuhan operasional di
seluruh Indonesia dan luar negeri

2. Operasi

a. Garuda senantiasa melakukan ekspansi rute jaringan, dan peningkatan frekuensi

penerbangan, baik di sektor domestik maupun internasional.


b. Aircraft Maintenance Management dibuat dengan tujuan pengelolaan perawatan
pesawat yang dioperasikan demi menyediakan pesawat yang andal dan
nyaman, juga pemenuhan pesawat, fungsional kabin dan penampilan
interior.
c. Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012 demi adanya perbaikan
dibeberapa indikator operasional seperti utilisasi pesawat, produktivitas
awak kokpit serta efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan
adalah melalui penerapan Economical Tanking, optimalisasi penggunaan
Ground Power Unit (GPU), Flight Fuel Conservation, Centralized Flight
Planning, Crew Transport dan Zero Flight Time Training.

3. Pengadaan Logistik Luar Perusahaan

Perusahaan memiliki fokus untuk menjadikan partnership sebagai strategi


utama pengadaan. Karena dengan membangun lebih banyak partnership,
proses transaksional dalam pengadaan dapat dikurangi dan Perusahaan dapat
fokus pada core business.

4. Pelayanan

a. Aspek pelayanan tercermin pada nilai perusahaan (corporate values) yaitu


customer centricity, dengan menempatkan pelanggan sebagai fokus
perhatian.

b. Perusahaan menyusun perencanaan layanan secara menyeluruh dimulai


dengan melakukan identifikasi interaksi yang mungkin terjadi antara
Perusahaan dengan pelanggan, termasuk pre-journey, pre-flight, inflight, post
flight dan post journey dan menyusun konsep layanan yang tepat demi
memuaskan pelanggan. Kemudian mengadakan pengawasan pada
implementasinya demi memastikan bahwa seluruh aspek layanan telah
ditangani dengan baik.

c. Pengembangan konsep Garuda Indonesia Experience, sebuah konsep


layanan yang mengandalkan basis keramahtamahan Indonesia.

d. Senantiasa mendorong inovasi untuk menghasilkan high value added


products serta perampingan proses bisnis untuk mempercepat pelayanan.
5. Pemasaran dan Penjualan

a. Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk


meningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap
Garuda Indonesia. Untuk itu, kerja sama dengan Liverpool Football Club
dilakukan di tahun 2012.

b. Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet


Booking Engine-nya sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung
(direct) kepada penumpang dapat ditingkatkan.

c. Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi


pasar yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan
berbagai inisiatif untuk mendorong penjualan dari berbagai segmen ini,
termasuk penjualan dari segmen GFF (Garuda Frequent Flyer), corporate
account, komunitas dan masyarakat umum.

d. Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management


untuk mengembangkan segmen di masa datang.

e. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih
mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk
meningkatkan penjualan kepda masyarakat seiring dengan semakin
populernya penggunaan jalur digital, khususnya media sosial.
AKTIVITAS PENDUKUNG

1. Administrasi Umum

a. Sektor transportasi dan komunikasi tumbuh sebesar 10% di tahun 2012.


Garuda berpeluang menjadi bagian penting dari emerging economies yang
akan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ekonomi
Amerika Serikat dan Uni Eropa masih terus dibayangi krisis.

b. Dari sisi produk, perbaikan terutama terjadi untuk segmen penumpang


premium dimana Perusahaan memperkenalkan premium check in, one stop
services untuk kelas premium demi mempertahankan loyalitas penumpang
premium.

c. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan transformasi bisnis dan


restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan
efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan yang
mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan restrukturisasi
utang, termasuk hutang sewa pembiayaan dengan European Export Credit
Agency (ECA).

d. Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System


(IOCS) untuk meningkatkan operational excellence di operation management
yang meliputi rotasi penerbangan dan pengelolaan penjadwalan awak
pesawat.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia


a. Pengelolaan talent yang akan memastikan tersedianya para pemimpin
perusahaan di masa depan

b. Budaya Perusahaan yang akan mendorong terciptanya ‘working


environment’ yang kondusif yang pada akhirnya akan mendorong kinerja
terbaik dan berkelanjutan

c. Meningkatkan dan mengembangkan peran people manager yang mampu


menjadi mentor dan coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat
mengembangkan kompetensinya serta terjaga produktivitas dan kinerjanya.

d. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah


cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.

e. Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per


tahunnya.Padahal di tahun 2015 nanti Indonesia akan memasuki ASEAN
Open Sky, tentunya hal ini harus diwaspadai jangan sampai pasar Garuda
direbut oleh pasar negara lain

3. Pengembangan Teknologi

a. Implementasi sistem aplikasi tarif penerbangan New Fare Management


System (FMS) agar dapat lebih terintegrasi dengan Global Distribution
System di seluruh dunia.

b. Implementasi Knowledge Management System dan e-Learning Management


System agar terjadi efisiensi biaya training pegawai terutama training untuk
awak pesawat.

c. Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back


Office (ERP). Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan
keandalan sistem, peningkatan kualitas data dan business proses agar proses
pengadaan lebih cepat, akurat dan transparan.
d. Memulai pelaksanaan Implementasi sistem perawatan pesawat (Integrated
Maintenance and Engineering IT) untuk peningkatan operational excellence
di bidang pengelolaan dan perawatan teknis pesawat.

e. Mempersiapkan Rekrutmen IT yang diperlukan untuk bergabung dengan


SkyTeam, dan salah satunya adalah Information Security Policy. Karena
anggota SkyTeam membutuhkan kepastian bahwa Perusahaan akan menjaga
data anggota SkyTeam untuk tidak disalahgunakan.

f.Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur


di versi sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk
dapat terbang menggunakan Garuda Indonesia.

g. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam


menjalankanbisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis
perusahaanakan terganggu.

4. Pembelian (Procurement)

a. Pembelian 11 pesawat Airbus A330-300 dengan Airbus IndustrieKesebelas


pesawat A330-300 tersebut secara bertahap akan bergabung dengan armada
Garuda Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2017.

b. Pembelian Simulator Boeing 737-800, Airbus 320 dan CRJ1000

c. Pembelian 25 unit pesawat A320-200 sebagai kelanjutan dari Purchase


Agreement antara Garuda Indonesia dan Airbus Industries

d. Pembelian Pesawat type CRJ1000 Nextgen antara PT Garuda Indonesia


(Persero) Tbk dengan Bombardier.
Analisis IFE Matrix
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix merupakan alat formulasi strategi
yang meringkas dan mengevaluasi faktor Strenght (S) dan Weakness (W) dalam area
fungsional bisnis. S dan W didapatkan dari berbagai sumber informasi terkait dengan
kekuatan dan kelemahan maskapai Garuda Indonesia. Pada kolom alasan, diberikan
penjelasan mengenai pemilihan faktor S atau W. Kolom Weight menunjukkan bobot
seberapa pentingnya faktor tersebut terhadap perusahaan dengan skala 0,0 (tidak
penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Dari sisi kekuatan, sebagian besar
faktor-faktor yang ada memiliki bobot yang sama yakni 0.055 pada struktur organisasi
yang kuat, strategi yang jelas, jumlah penumpang, pangsa pasar, brand kuat yang
menunjukkan identitas, rute penerbangan yang banyak serta jumlah armada yang
mumpuni.
Namun secara keseluruhan dari faktor kekuatan, bobot terendah terdapat pada
layanan ‘Immigration on Board” dan kegiatan kepedulian terhadap masyarakat
dengan poin 0,033. Hal ini dikarenakan layanan tersebut hanya terbatas pada
penerbangan internasional sementara penerbangan domestik dengan skala
penerbangan lebih banyak tidak memerlukan layanan imigrasi dan kegiatan
kepedulian masyarakat kurang terekspos kepada publik sehingga masyarakat kurang
memperhatikannya sebagai nilai tambah perusahaan. Kemudian dari sisi kelemahan,
bobot tertinggi terdapat pada faktor hutang dan biaya operasional yakni 0.055.
Hutang menjadi faktor yang penting dikarenakan hutang yang di lakukan
tersebut digunakan untuk pengembangan perusahaan tetapi jika terlalu banyak dan
pelunasannya yang tidak terselesaikan akan menjadi kelemahan dari perusahaan,
hutang yang dilakukan juga digunakan dalam operasional perusahaan dan biaya
operasional yang mahal akan mengurangi alokasi dana ke bidang lain yang lebih
membutuhkan.
Kemudian faktor yang memiliki bobot terendah yaitu otomatisasi, tidak hanya
dalam hal operasional perusahaan yang menggunakan komponen yang otomatis tetapi
juga sistem pelayanan yang menjadi lebih mudah dengan adanya sistem online,
namun untuk saat ini sistem yang ter-otomatisasi penggunaannya masih tidak umum
dan terkadang sulit bagi masyarakat.
Selanjutnya pada kolom ‘Fakta’ terdapat berbagai fakta yang menjadi bukti
kekuatan atau kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang kemudian digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ‘Rating’. Rating untuk kategori
Strenght dimulai dari 3 (kekuatan yang biasa saja) dan 4 (kekuatan utama
perusahaan), dan untuk kategori Weakness dimulai dari 1 (kelemahan utama
perusahaan) dan 2 (kelemahan yang masih dapat ditoleransi). Kalkulasi akhir
didapatkan total weight score untuk perusahaan Garuda Indonesia yakni sebesar 3,181
yang berarti perusahaan memiliki kekuatan secara internal yang cukup baik.
Analisis SWOT (EFAS,IFAS,SFAS)

Analisis EFAS

Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobo Peringkat Skor


t Bobot

Peluang

 Telah dikeluarkannya Garuda 0.08 3 0.24


Indonesia dari daftar perusahaan
penerbangan yang dilarang terbang di
kawasan Eropa, yang menyebabkan
semakin terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan jaringan
penerbangan internasional jarak jauh
 Indonesia merupakan salah satu pasar 0.10 4 0.40
penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan yang pesat
 Berkembangnya secara cepat industri 0.15 4 0.60
penerbangan Asia Pasifik
 Pertumbuhan penumpang transportasi 0.10 4 0.40
udara di Indonesia tahun 2010
mencapai 22,39%
 Bergabungnya Garuda sebagai 0.06 3 0.18
anggota aliansi global maskapai
penerbangan yang bernama SkyTeam
Global Airline Alliance
 

Ancaman

 Adanya faktor fasilitas bandara 0.05 4 0.20


merupakan faktor yang tidak dapat
dikontrol yang menghambat ketepatan
waktu penerbangan (On
Time Performance/OTP), seperti
landasan pacu/runway yang terbatas
 Sumber utama pasokan bahan bakar 0.05 4 0.20
pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan
bakar pesawat, persediaan bahan bakar
sangat tergantung dengan Pertamina.
 Adanya krisis global 0.07 4 0.28

 Maskapai asing yang melakukan 0.04 2 0.08


penetrasi pasar ke Indonesia
 Adanya peningkatan kapasitas, 0.10 3 0.30
penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru
yang dibuka oleh maskapai
penerbangan lain
 Adanya bencana alam seperti letusan 0.04 3 0.12
gunung merapi, wabah penyakit
 Biaya operasional yang tinggi 0.10 3 0.30
menyebabkan harga tiket pesawat
lebih tinggi dibandingkan dengan
maskapai penerbangan lainnya
Total 1   3.30

Analisis IFAS
Weight
Strength Alasan Weight Fakta Rating
Score
Management Struktur Struktur
Organisa organisasi yang Garuda Indonesia
si kuat akan memiliki susunan
0.055 4 0.220
memperkuat organisasi yang
kualitas terstruktur dan jelas
perusahaan.
Setiap
perusahaan
harus memiliki Garuda Indonesia
strategi yang melakukan strategi
jelas dan dapat jangka pendek "Quick
Strategi 0.055 3 0.165
menjadi Wins" dan jangka
kerangka dasar panjang "Quantum
untuk Leap"
perencanaan
lainnya
Garuda Indonesia
Bidang usaha
memiliki 8 bidang
yang beragam
usaha
dapat
utama, dan 4 bidang
Bidang menunjang
0.044 usaha pendukung 4 0.176
Usaha kebutuhan dan
(Sumber: Annual
pelayanan yang
Report Garuda
di berikan oleh
Indonesia
perusahaan
2014)
Layanan "Immigration 0.033 Layanan "Immigration 3 0.099
on Board " on Board" dan
Layanan ini "Garuda Indonesia
dapat Expererience"
memberikan
kemudahan bagi
penumpang
untuk
menyelesaikan
proses imigrasi
di dalam
pesawat.
Garuda
Indonesia
Experience:
Merupakan
konsep
pelayanan baru
mendapatkan
keunikan
penghargaan
Indonesia.
Internasional
Layanan ini
"PATA Gold Award
didasarkan pada
2014"
5 senses yaitu
sight,
sound, smell,
taste, and touch,
menyebabkan
Garuda
Indonesia
mempunyai ciri
khas tersendiri
dibandingkan
dengan
maskapai
penerbangan
lain
Marketing Segmenta Segmentasi 0.049 Garuda Indoensia 4 0.198
si yang baik akan melakukan segmentasi
bagi kalangan
memberikan
menengah keatas tentu
kontribusi yang
saja
signifikan
menjadi salah satu
terhadap
bukti kekuatan
pembentukan
segmentasi dari
pasar yang kuat
perusahaan.
Penumpang Garuda berhasil
merupakan mengangkut sebanyak
tujuan utama 11.555.319 juta
dari bisnis penumpang (terdiri
Jumlah penerbangan dari
Penumpa sehingga jumlah 0.055 9.432.349 penumpang 4 0.220
ng penumpang domestik dan
menjadi salah 2.122.979 penumpang
satu indikator internasional) atau
kekuatan suatu meningkat 15,3
maskapai persen,
Pangsa Pangsa pasar 0.055 Pada 2014, total 4 0.220
Pasar dapat menjadi penumpang di rute
indikasi seberapa internasional
besar permintaan mengalami peningkatan
customer sebesar 5,3% bila
terhadap dibandingkan tahun
produk/jasa sebelumnya. Pangsa
perusahaan pasar mainbrand
Garuda Indonesia
selama 2014 mengalami
peningkatan sebesar
11,4% dibandingkan
2013 seiring
peningkatan kapasitas
dan
frekuensi Garuda
Indonesia.
Meskipun kekurangan
dari perusahaan
Garuda Indonesia
adalah tarif yang relatif
Pelayanan yang
berada diatas rata-rata
diberikan
jika dibandingkan
haruslah mampu
dengan maskapai lain,
untuk
Garuda Indonesia
memenuhi
berhasil memastikan
Kualitas ekspektasi dari
0.038 customer 4 0.154
Pelayanan calon
mendapatkan kualitas
penumpangn
pelayanan yang
sehingga perlu
sebanding dengan tarif
menjadi hal yang
yang dikeluarkan
diperhatikan
sehingga mampu
oleh perusahaan
mendapatkan loyalty
dan
kepercayaan dari
masyarakat.
Brand maskapai Garuda
Indonesia
merupakan salah satu
Merupakan yang paling dikenal
aspek penting di Indonesia dan di
dalam ranah Internasional.
perusahaan Penghargaan terbaru
Brand 0.055 4 0.220
sebagai identitas didapatkan Garuda
yang akan Indonesia dari SkyTrax
melekat pada di kategori 'The
masyarakat world's Top 10 Airlines
of 2015', Garuda
Indonesia menduduki
posisi 8
Kegiatan Salah satu cara Melalui “Garuda
0.033 4 0.132
Kepedulia untuk Indonesia Peduli”,
memperluas
awareness
masyarakat Garuda Indonesia
terhadap mewujudkan komitmen
perusahaan terhadap pembangunan
adalah dengan berkelanjutan
n melakukan dengan meningkatkan
Terhadap kegiatan CSR manfaat jangka
Masyarak (Corporate Social panjang investasi sosial
at Responsibility) dan lingkungan
selain itu juga terutama kepada
dapan masyarakat di sekitar
membantu wilayah operasi
dalam Perseroan.
pemberdayaan
masyarakat
Beragamnya rute
penerbangan
akan
Garuda Indonesia
memperluas
Rute Terbang ke 60 Tujuan
kekuatan
Penerban 0.055 Domestik Garuda 4 0.220
maskapai untuk
gan Indonesia Terbang ke 73
menjaring dan
Tujuan Internasional
menjangkau
lebih banyak
penumpang
Financial Pemasuk Jumlah 0.049 PT Garuda Indonesia 4 0.198
an pemasukkan (Persero) Tbk (IDX:
yang besar dan GIAA) pada periode
sebanding 1H2015 ini berhasil
dengan membukukan laba
pengeluaran bersih tahun berjalan
dapat menjadi (net income year to
indikasi date) sebesar USD
kuatnya 29.3 juta, meningkat
perusahaan baik sebesar 114,5 persen
berupa produk dibanding periode
barang yang sama tahun lalu
maupun jasa yang mengalami
kerugian sebesar USD
201.3 juta.
Production/Opera Fasilitas Fasilitas yang 0.049 Perusahaan Garuda 4 0.198
tions memadai akan Indonesia baru saja
menjadi modal meresmikan hangar
besar dalam terbesar di dunia yang
meningkatkan dikelola langsung oleh
kualitas bahkan anak perusahaan
kuantitas Garuda Indonesia
pelayanan yaitu PT. Garuda
maskapai Maintenance Facility.
Armada Seperti halnya 0.055 Jumlah armada 4 0.220
fasilitas, dengan Garuda Indonesia
kualitas dan adalah
kuantitas 133 dengan rata-rata
armada pesawat usia armada 4.5 tahun
yang baik akan
memperkuat
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan yang
terbaik bagi
penumpang
Research & Teknolog Dalam upaya 0.049 Garuda sendiri sejauh 3 0.148
Development i untuk terus ini telah
melakukan mengembangkan dan
pembenahan menerapkan
dan berbagai aplikasi
pengembangan, berbasis teknologi
teknologi tidak informasi untuk
dapat meningkatkan daya
dikesampingka saing;
mengingat di diantaranya proses
zaman pengadaan secara
modern saat ini online (e-
teknologi sangat Procurement) dan
memudahkan melakukan
manusia dalam lelang real-time online
mengakses (e-Auction)
Perusahaan pun sejak
kebutuhan-
Mei 2006 telah
kebutuhan
(mulai) menerapkan e-
mereka salah
ticketing sesuai
satunya dalam
dengan ketentuan
mendapatkan
IATA bahwa semua
layanan
airlines yang menjadi
penerbangan
anggota IATA harus
sudah menerapkan
sistem e-ticketing
secara menyeluruh
pada akhir bulan Mei
2008
Manajemen Garuda
Indonesia melakukan
kegiatan e-business
terkait dengan
serangkaian bisnis
perusahaan.

Weakness
Management Otomatis Sebuah bisnis 0.027 Direktur Jenderal 2 0.055
asi yang terlalu Perhubungan Udara
bergantung pada Suprasetyo
sistem mengungkapkan
Garuda Indonesia
sedikit mengalami
gangguan yang
otomatisasi membuat sistem
apabila terjadi check in para
kesalahan sistem, penumpang
proses bisnis terganggu. "Sistem
perusahaan akan Garuda itu karena
terganggu servernya dekat
dengan lokasi
kebakaran makanya
off,")
Harga tentu saja Range harga
menjadi faktor penerbangan Garuda
utama yang Indonesia dikenal
dipertimbangka berada di atas rata-
n oleh cutomer rata jika dibandingkan
khususnya dengan maskapai lain
Marketing Price 0.038 1 0.038
dalam
pemilihan
maskapai
penerbangan
untuk mencapai
tujuan tertentu.
Financial Kebijaka Kebijakan 0.044 Berdasarkan laporan 1 0.044
n pembagian tahunan tahun 2014,
Deviden dividen yang disebutkan bahwa
transparan dan Garuda Indonesia
jelas menjadi masih belum dapat
kekuatan yang melakukan pembagian
dapat dividen kepada para
menunjukkan pemengang saham,
kualitas dikarenakan masih
perusahaan diprioritaskannya
yang dapat pembayaran ke
memperkuat kreditur lama dan juga
posisi pendanaan untuk
perusahaan menyerap
dalam pertumbuhan pasar.
mendapatkan Hal menurut kami
kepercayaan merupakan kelemahan
dari pemegang sebab hal tersebut
saham
Garuda Indonesia
terlalu berfokus pada
pengembangan
Jumlah hutang perusahaan dengan
yang terlalu melakukan hutang.
banyak dan Akibatnya pada tahun
tidak sebanding 2014 Garuda
Hutang dengan 0.055 Indonesia 1 0.055
pelunasan dapat meneyebutkan bahwa
menjadi sebuah mereka tidak dapat
masalah bagi melakukan pembagian
perusahaan dividen. Tercatat
hutang pada tahun
2014 adalah USD64,6
juta
Operations Biaya Biaya operasional 0.055 Beban operasional 1 0.055
Operasio yang semakin Garuda Indonesia
nal tinggi yang mahal
menyebabkan berdampak pada
harga jual suatu terjadinya turbulensi
produk/jasa pun keuangan pada 2014
meningkat (berdasarkan annual
(mahal) dan report). Hal ini
akibatnya berdampak pada tarif
penumpang penerbangan yang
dapat beralih ke meningkat
maskapai
penerbangan lain

Total 1.000 3.181

Analisis SFAS
Keterangan Durasi
Faktor SFAS Bobot Rating Skor
Kebijakan
1. Telah dikeluarkannya Garuda 0,095 4 0.24 Jangka panjang

Indonesia dari daftar perusahaan


penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang
menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan
jaringan penerbangan
internasional jarak jauh
2. Indonesia merupakan salah satu
0,103 3 0,40 Jangka panjang
pasar penerbangan udara yang
memiliki pertumbuhan yang
pesat
3. Berkembangnya secara cepat
industri penerbangan Asia 0,092 3 0,60 Jangka panjang
Pasifik
4. Pertumbuhan penumpang Jangka menengah
0,091 4 0,40
transportasi udara di Indonesia
tahun 2010 mencapai 22,39%
5. Bergabungnya Garuda sebagai Jangka panjang
anggota aliansi global maskapai 0,093 4 0,18
penerbangan yang
bernama SkyTeam Global
Airline Alliance
6. Direktur Jenderal Perhubungan
Udara Suprasetyo
0,095 2 Jangka pendek
mengungkapkan Garuda 0,20
Indonesia sedikit mengalami
gangguan yang membuat sistem
check in para penumpang
terganggu. "Sistem Garuda itu
karena servernya dekat dengan
lokasi kebakaran makanya off,")
7. Range harga penerbangan Garuda
Indonesia dikenal berada di atas
0,094 1 Jangka menengah
rata-rata jika dibandingkan
0,25
dengan maskapai lain
8. Berdasarkan laporan tahunan
tahun 2014, disebutkan bahwa
0,146 1 Jangka menengah
Garuda Indonesia masih belum
0,28
dapat melakukan pembagian
dividen kepada para pemengang
saham, dikarenakan masih
diprioritaskannya pembayaran ke
kreditur lama dan juga pendanaan
untuk menyerap pertumbuhan
pasar. Hal menurut kami
merupakan kelemahan sebab hal
tersebut
9. Garuda Indonesia terlalu
berfokus pada pengembangan
0,095 1 Jangka menengah
perusahaan dengan melakukan
0,28
hutang. Akibatnya pada tahun
2014 Garuda Indonesia
meneyebutkan bahwa mereka
tidak dapat melakukan
pembagian dividen. Tercatat
hutang pada tahun 2014 adalah
USD64,6 juta
10. Beban operasional Garuda
Indonesia yang mahal berdampak 0,096 1 Jangka panjang
0,20
pada terjadinya turbulensi
keuangan pada 2014 (berdasarkan
annual report). Hal ini berdampak
pada tarif penerbangan yang
meningkat
Total 1,0 3,13

MATRIKS SWOT

Strengths Weaknesses
a. Maskapai penerbangan a. Adanya faktor teknis dan flight
terbesar di Indonesia operations seperti keterbatasan
Garuda saat ini jumlah cockpit dan cabin
mengoperasikan 89 crew sehingga menyebabkan
pesawat yang terdiri dari keterlambatan penerbangan;
3 pesawat jenis Boeing b. Tingginya tingkat hutang lancar
747-400, 6 pesawat jenis yang diakibatkan adanya
Airbus 330-300, 5 peningkatan dalam jumlah
pesawat jenis Airbus kewajiban pada akun-akun
330-200 dan 33 pesawat lancar seperti hutang usaha dan
jenis B737 Classic (seri biaya yang masih harus
300, 400, 500) dan 42 dibayar;
pesawat B737-800 NG; c. Garuda sangat bergantung
b. Garuda mempunyai 36 kepada sistem otomatisasi
rute penerbangan dalam menjalankan bisnis
domestik dan 26 rute sehingga apabila terjadi
internasional hingga kesalahan sistem, proses bisnis
tahun 2010; perusahaan akan terganggu;
c. Konsep layanan yang d. Perseroan memiliki atau tetap
selalu menempatkan memiliki defisit pada modal
pelanggan sebagai fokus kerja pada masa yang akan
utama yang didasarkan datang;
keramahtamahan dan e. Biaya operasional yang tinggi
keunikan Indonesia yang menyebabkan harga tiket
disebut dengan “Garuda pesawat lebih tinggi
Indonesia Experience” dibandingkan dengan maskapai
yang didasarkan pada 5 penerbangan lainnya;
senses yaitu sight,
sound, smell, taste, and
touch, menyebabkan
Garuda Indonesia
mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan
dengan maskapai
penerbangan lain;
d. Adanya layanan
“Immigration on Board”
yang merupakan inovasi
Garuda dan merupakan
satu-satunya di dunia,
yaitu layanan pemberian
visa di atas pesawat;
e. Memiliki tim yang
terdiri dari individu-
individu yang handal,
profesional, kompeten,
berdaya saing tinggi
dan helpful serta
dilandasi atas nilai-nilai
FLY-HI (eFficient &
effective, Loyalty,
customer centricitY,
Honesty & openness,
and Integrity) disetiap
insan Garuda Indonesia;
f. Pangsa pasar Garuda
Indonesia di pasar
Internasional mencapai
23.2% kendati
terjadinya krisis global
sehingga Garuda
Indonesia tetap menjadi
pemimpin pasar untuk
area Jepang-Korea-
China, Timur Tengah
dan South West
Pacific (Australia);
g. Memiliki teknologi
informasi yang mutakhir
dalam menjalankan
bisnis sehingga
menempatkan Garuda
Indonesia sebagai
maskapai penerbangan
dengan TI tercanggih di
Indonesia;
h. Garuda Indonesia
banyak melakukan
kegiatan CSR seperti
program kemitraan dan
bina lingkungan sebagai
bentuk kepedulian dan
tanggung jawab kepada
masyarakat;
i. Garuda Indonesia
termasuk dalam kategori
baik untuk hal tata
kelola perusahaan;
j. Garuda Indonesia telah
memiliki brand yang
kuat dan telah diakui di
pasar domestik;

Opportunities SO WO
a. Menjalin kerja sama dengan  (Sa Sb Sc Sd Se Sg Sh  (Wa Wc---Oa Oc) Dengan
banyak pihak baik didalam dan Si Sj---Oa Ob Oc) menjalin Kerjasama dengan
di luar negeri dari yang bersifat dengan menjalin perusahaan IT dan rekan
mulai dari Telkomsel, BCA, kerjasama dengan financial setidaknya dapat
CocaCola, Bank Indonesia. berbagai perusahaan memperbaiki terus sistem
Sehingga pendanaan dan besar dan didukung teknis pada Garuda sehingga
keamanan finacial PT Garuda dengan canggihnya dapat meminimalisisr error dan
menjadi aman dan terpercaya pesawat yang dimiliki delay.
dibanding pesaing. menjadikan Garuda  (Wb We--- Oa Ob Oc Og)
b. Fasilitas Dan Kenyamanan yang Indonesia Maskapai Dengan berbagai fasilitas yang
ditawarkan PT Garuda Indonesia dapat memberikan ditawarkan Garuda Indonesia
lebih baik dibandingkan dengan kenyamanan pada maka customer akan merasa
jasa penerbangan lainya, customer dan wajar apabila harga tiket juga
sehingga diharapkan konsumen menciptakan branding tidak ekonomis terbuktinya
lebih memilih PT Garuda yang sulit dilupakan dengan pertumbuhan
c. Inovasi teknologi. Dengan  (Sf---Od Of Og) penumpang udara yang pesat.
adanya berbagai peningkatan Dengan tergabungnya
teknologi baru, seperti Indonesia pada
contohnya layanan kerjasama SkyTeam Global Airline
dengan Huawei Tech Investment Alliace dan keluarnya
dalam Icloude, big data, dan Indonesia dari blacklist
Artificical Intelligence (AI) maskapai area Eropa
sehingga dapat meningkatkan menjadikan Garuda
rasa percaya konsumen terhadap Indonesia bisa
kualitas dari jasa Garuda memperluas jangkauan
Indonesia customer.
d. Telah dikeluarkannya Garuda
Indonesia dari daftar perusahaan
penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang
menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan
jaringan penerbangan
internasional jarak jauh;
e. Indonesia merupakan salah satu
pasar penerbangan udara yang
memiliki pertumbuhan yang
pesat. Karena pertumbuhan
penumpang transportasi udara di
Indonesia tahun 2010 mencapai
22,39% dibandingkan dengan
pertumbuhan dunia yang hanya
sebesar 8,20%;
f. Bergabungnya Garuda sebagai
anggota aliansi global maskapai
penerbangan yang
bernama SkyTeam Global
Airline Alliance.  
g. Berkembangnya secara cepat
industri penerbangan Asia
Pasifik.

Threats ST WT
a. Pasar global. Semakin  (Sa Sh Sj---Ta Tb Th)  (Wa Wc---Ta Td Tf) dengan
meluasnya pasar global, maka dengan branding yang berbagai variabel yang tidak
dapat dipastikan semakin banyak melekat pada dapat dikontrol juga dengan
pulalah perusahaan-perusahaan masyarakat Indonesia semakin meluasnya pasar
asing yang melakukan ekspansi akan membuat customer global dan pesaing hendaknya
bisnis mereka ke pasaran enggan untuk mencoba Garuda Indonesia terus
Indonesia, seperti contohnya maskapai lain karena berinovasi dalam
perusahaan-perusahaan kenyamanan dan mengantisipasi dan melakukan
Penerbangan dari Malaysia dan fasilitas yang diberikan benchmark kepada perusahaan
Jepang sudah mempersiapkan Garuda Indonesia yang lebih berpengalaman
memperluas pasaran barunya di  (Sg---Tb) dengan IT dalam penyelasaian masalah
tingkat Asia. yang maju Garuda tersebut.
b. Promosi yang lebih gencar oleh Indonesia dapat  (We---Tg Th) harga Tiket yang
perusahaan swasta. Ini dapat mengantisipasi promosi cenderung tinggi sebaiknya
menyebabkan konsumen beralih pesaing agar customer juga menjadi pertimbangan
dari menggunakan PT Garuda tidak tergiur. manajmen guna menghadapi
Indonesia ke perusahaan pesaing  (Si---Td Te Tf Tg Th) pesaing.
yang promosinya lebih dengan kategori baik
menggiurkan. dalam hal tata kelola
c. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan Garuda
perusahaan negara, membuat Indonesia dapat
SDM menjadi kurang berjiwa mengantisipasi
kompetitif. Hal ini membuat PT. permasalahan tersebut.
Garuda Indonesia menjadi tidak  (Se---Sc) dengan Tenaga
aware dan kurang sigap dalam Kerja yang handal,
mengantisipasi perkembangan profesional, kompeten,
dan persaingan di bisnis sejenis. berdaya saing tinggi
d. Adanya faktor fasilitas bandara dan helpful serta
merupakan faktor yang tidak dilandasi atas nilai-nilai
dapat dikontrol yang FLY-HI (eFficient &
menghambat ketepatan waktu effective, Loyalty,
penerbangan (On customer centricitY,
Time Performance/OTP), seperti Honesty & openness,
landasan pacu/runway yang and Integrity) dapat
terbatas; bertanggung jawab
e. Sumber utama pasokan bahan meskipun merupakan
bakar pesawat Garuda Indonesia perusahaan BUMN.
berasal dari Pertamina, sehingga
harga bahan bakar pesawat,
persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
f. Adanya bencana alam seperti
letusan gunung merapi, wabah
penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan
permintaan;
g. Adanya peningkatan kapasitas,
penurunan harga tiket dan
semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka
oleh maskapai penerbangan lain;
h. Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia
untuk mengimbangi penurunan
penumpang internasional akibat
adanya krisis global.
KEUNGGULAN KOMPETITIF GARUDA INDONESIA
Diantara maskapai penerbangan, Garuda menjadi salah satu maskapai
penerbangan terbaik di Indonesia. Bahkan, Garuda merupakan maskapai domestik
yang memiliki kemampuan daya saing internasional, khususnya di kawasan Asia
Pasifik. Garuda Indonesia pun memiliki keunggulan kompetitif dalam segi
pengalaman, infrastruktur, SDM dan lainnya. Namun begitu persaingan industri ini
kian hari semakin ketat, oleh karena itu usaha pengembangan keunggulan bersaing
senantiasa Garuda laksanakan.
Garuda melakukan berbagai upaya dalam trangka mempertahankan dan
mengembangkan keunggulan kompetitif sumber daya dan kapabilitasnya, dengan cara
:

1. Menerapkan TI untuk meningkatkan daya saing


Seperti yang kita ketahui bahwa karakteristik industri penerbangan salah satunya
adalah padat teknologi, selain itu industri ini pun penuh dengan tuntutan akan inovasi.
Didorong hal tersebut, maka Garuda menerapkan IT dan internet untuk meningkatkan
daya saing perusahaannya, yang mana pada akhirnya telah terbukti menciptakan
keunggulan kompetitifnya.
Beberapa aplikasi IT yang telah diterapkan dalam rangka menciptakan
keunggulan bersaing, seperti ERP (Enterprise Resource Planning), untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan, aplikasi proses pengadaan secara
online (e-Procurement), IT Service Management, penerapan e-ticketing secara
menyeluruh sesuai dengan ketentuan IATA dan juga melakukan lelang real-time
online (e-Auction).

2. Secara terus menerus berusaha tumbuh dan mendominasi pasar full


services carrier di Indonesia.

Garuda selalu berusaha meningkatkan posisinya sebagai maskapai penerbangan kelas


premium di Indonesia, melalui peningkatan kualitas layanan. Di sisi lain, mengingat
pasar domestik saat ini sangat dikuasai oleh pesaing Low Cost Carrier (LCC), maka
hal tersebut mengharuskan Garuda Indonesia juga memperbesar market. Dalam hal
ini, strategi yang diambil adalah melalui pengembangan Penerbangan Sub-100 Seater
yang khusus menggunakan pesawat regional jet. Dengan demikian, diharapkan kedua
strategi tersebut akan semakin meningkatkan posisi pangsa pasar serta posisi
kompetitif Garuda Indonesia di pasar domestik.

3. Meningkatkan potensi perusahaan di pasar internasional

Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing regional di Asia
Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu peningkatan
product feature, serta bergabung dengan Global Alliance SkyTeam.

4. Mengisis pasar Low Cost Carrier melalui Citilink

Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan


menguntungkan. Dalam hal ini, strategi yang dijalankan untuk pengembangan Citilink
pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
a) Memisahkan manajemen perusahaan dari Garuda Indonesia (Spin Off), dengan
Corporate Culture: Simplicity, Professional, Passion, dan Resourceful.
b) Menetapkan pusat operasi yang berbeda dengan Garuda Indonesia, yaitu di
Surabaya.
c) Melakukan ekspansi penambahan armada dengan prinsip Simple Fleet (jenis yang
sama dan sesuai digunakan untuk market LCC).
d) Memaksimalkan perawatan pesawat, serta jaminan keselamatan penerbangan.
e) Berfokus pada rute jarak pendek, dengan radius penerbangan 2 jam baik domestik
dan internasional.
f) Memaksimalkan utilisasi pesawat agar mencapai level jam yang tinggi.

5. Mengembangkan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi pasar


juga meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat terbang yang
digunakan.

Strategi Garuda Indonesia dalam pengembangan armada adalah menyeimbangkan


antara jumlah armada dengan kebutuhan armada yang beragam, sehingga dapat
mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Dengan demikian, akan tercapai
ketersediaan armada yang dapat dioperasikan secara efisien dan fleksibel untuk
memenuhi kebutuhan jaringan rute Garuda Indonesia yang beragam.
Dalam hal ini, strategi pengembangan armada tersebut berjalan sinergis antara
pesawat yang akan digunakan oleh penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink.
Hingga Tahun 2012 strategi pengembangan armada telah berjalan dengan baik,
dimana rata-rata umur pesawat berhasil diturunkan menjadi 5,8 tahun, paling rendah
dibandingkan beberapa maskapai regional lainnya.

6. Memperkuat Branding Garuda Indonesia di pasaran

Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan


kualitas produk dan pelayanan melalui konsep Garuda Indonesia Experience “Strategi
Tahun 2012 Garuda Indonesia pada aspek pengembangan brand adalah melalui
Pengembangan lanjutan dari konsep The Garuda Experience, atau dikenal sebagai
The Garuda Experience V.2͟. “Strategi ini berupaya memberikan proposisi premium
untuk produk Garuda Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan 4 komponen
utama, yaitu:
a. Keramahan Khas Indonesia
b. Kualitas Customer Service yang prima
c. Interior kabin yang modern
d. Armada baru

7. Fokus pada efisiensi biaya agar lebih kompetitif

Garuda selalu berfokus pada penekanan biaya secara terus menerus, namun tetap
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini akan menghasilkan posisi median
dibandingkan dengan maskapai regional lainnya. Strategi ini diterapkan melalui dua
inisiatif, yaitu:
a. Peralihan dari Indirect sales model (c/o: agen) menjadi direct sales model (c/o:
internet, call center), sehingga dapat menekan biaya penjualan.
b. Pengoperasian armada baru yang dapat mengurangi biaya perawatan dan biaya
bahan bakar.

8. Human Capital

Perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusianya, agar semakin memahami budaya Fly-Hi. Strategi Perusahaan di bidang
human capital di tahun 2012 adalah berfokus pada internalisasi Fly-Hi yang
diterapkan melalui berbagai inisiatif sebagai berikut:
a. Pengembangan Organisasi
b. Meningkatkan Performance Management System
c. Membangun kapabilitas kepemimpinan
d. Strategi Sumber Daya Manusia yang sejalan dengan strategi Garuda
e. Membangun budaya, penjualan, pelayanan, operasional berkinerja tinggi, serta
learning culture.

9. Peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan

Perusahaan senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dan


perlindungan yang optimal bagi para pelanggan. Peningkatan kualitas layanan
dilakukan pada semua rantai perjalanan mulai dari tahap sebelum perjalanan (pre
journey), selama perjalanan (in journey) dan setelah perjalanan.
Perusahaan telah menngenalkan 28 titik (28 touch points) penting yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan secara signifikan. Pada titik-titik inilah sumber
daya Perusahaan dikerahkan untuk ditingkatkan kapabilitasnya, terutama melalui
intervensi teknologi informasi dan komunikasi

Anda mungkin juga menyukai