PT Garuda Indonesia
Latar Belakang
Pada era globalisasi kini perkembangan perusahaan baik itu industri produk
maupun industri jasa sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bermunculan beragam
perusahaan baru yang menciptakan persaingan antar kompetitor yang tinggi.
Sebuah perusahaan dikatakan sukses apabila mampu bersaing dan diatas rata-rata
jika dibandingkan dengan kompetitor. Kategori berhasil dapat diukur berdasarkan
berbagai variabel misalnya pangsa pasar perusahaan, laba bersih perusahaan,
brand yang dikenal dan sebagainya. Salah satu kunci ataupun aplikasi untuk
keberhasilan suatu perusahaan yakni strategi perusahaan yang tepat dalam
perencanaannya. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan mengenai arah
perusahaan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan selama jangka
waktu tertentu dalam berbagai keadaan lingkungan. Untuk mencapai sebuah
strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka sumber daya manusia dari internal perusahaan baik
seperti pimpinan perusahaan dan manajer operasi perlu bekerja dalam sistem yang
ada pada perencanaan strategis. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan
yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kekuatan dan
kelemahan perusahaan sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman.
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun
sedapat mungkin untuk mengurangi kelemahan dengan berbagai cara. Dalam
kaitannya dengan hal tersebut, kelompok penulis diberikan tugas mata kuliah
Strategi Perusahaan yang mempunyai tujuan yakni membahas dan menganalisis
strategi-strategi yang perlu diterapkan untuk sebuah perusahaan, tekhusus PT
Garuda Indonesia sebagai contoh kasus maskapai penerbangan di Indonesia.
1. Analisis Environental Scanning PT Garuda Indonesia
External:
Opportunities
1. Menjalin kerja sama dengan banyak pihak baik didalam dan di luar negeri dari
yang bersifat mulai dari Telkomsel, BCA, CocaCola, Bank Indonesia.
Sehingga pendanaan dan keamanan finacial PT Garuda menjadi aman dan
terpercaya dibanding pesaing.
2. Fasilitas Dan Kenyamanan yang ditawarkan PT Garuda Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan jasa penerbangan lainya, sehingga diharapkan konsumen
lebih memilih PT Garuda
3. Inovasi teknologi. Dengan adanya berbagai peningkatan teknologi baru,
seperti contohnya layanan kerjasama dengan Huawei Tech Investment dalam
Icloude, big data, dan Artificical Intelligence (AI) sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap kualitas dari jasa Garuda
Indonesia
4. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan
yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan
penerbangan internasional jarak jauh;
5. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara
di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan
dunia yang hanya sebesar 8,20%;
6. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan
yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance.
7. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.
Threats
1. Pasar global. Semakin meluasnya pasar global, maka dapat dipastikan semakin
banyak pulalah perusahaan-perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis
mereka ke pasaran Indonesia, seperti contohnya perusahaan-perusahaan
Penerbangan dari Malaysia dan Jepang sudah mempersiapkan memperluas
pasaran barunya di tingkat Asia.
2. Promosi yang lebih gencar oleh perusahaan swasta. Ini dapat menyebabkan
konsumen beralih dari menggunakan PT Garuda Indonesia ke perusahaan
pesaing yang promosinya lebih menggiurkan.
3. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan negara, membuat SDM menjadi
kurang berjiwa kompetitif. Hal ini membuat PT. Garuda Indonesia menjadi
tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan
persaingan di bisnis sejenis.
4. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol
yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On
Time Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas;
5. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar
sangat tergantung dengan Pertamina.
6. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
7. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya
rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
8. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.
Internal
Struktur Organisasi
Culture
Nilai Perusahaan SINCERITY
SYNERGY We are determined to increase company growth by generating a joint
effort among its entities and with other potential partners.
INTEGRITY We highly value strong business ethics, accountability, and social
responsibility to create a trustworthy culture.
CUSTOMERFOCUS We continue enhancing customer experience to drive long-
term commercial success.
AGILITY We build strategic behavior through adaptive and creative actions for
strengthening action resilience.
SAFETY We provide high quality products by prioritizing safety and security.
Resources
Aset Garuda Indonesia
Aset tahun 2019 mencapai USD4,46 miliar meningkat 7,22% dibandingkan tahun
2018 yang mencapai USD4,16 miliar. Ekuitas tahun 2019 mencapai USD720,62 juta,
meningkat 12,63% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD639,81 juta.
2. Analisis Strategy Formulation PT Garuda Indonesia Tbk
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
Analisis Misi
Pada misi yang pertama dapat dilihat bahwa garuda sangat memperhatikan para
pemegang saham dengan ingin memaksimalkan nilai grup dan ingin menjadi yang
terbaik diantara maskapai regional
Pada misi yang kedua mencerminkan Garuda sangat memperhatikan
konsumennya dengan memberikan kepuasan kepada pengguna jasa. Garuda sangat
percaya diri dengan menunjukan keramahtamahan yang dimiliki Indonesia kepada
pelanggan. Hal ini demi memuaskan para pelanggan
Di misi yang ketiga dapat dilihat bahwa Garuda menerapkan Cost leadership
strategy atau strategi kepemimpinan biaya yaitu strategi perusahaan yang
mengedepankan pada struktur biaya yang lebih rendah daripada rata-rata industri.
Perusahaan secara agresif mencari fasilitas yang efisien, memangkas biaya dan
menggunakan kontrol biaya yang ketat untuk menjadi lebih efisien daripada pesaing.
Dan di misi yang keempat, dengan kualitas dunia yang dimiliki Garuda, mereka
sangat memperhatikan para karyawannya agar bisa bangga bekerja di perusahaan
tersebut dan meningkatkan semangat kerja demi kemajuan perusahaan
Dalam kenyataan, Garuda sudah menerapkan misinya dengan baik. Dapat dilihat
bahwa Garuda mampu mempromosikan Indonesia pada dunia dan juga Garuda sangat
memperhatikan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta terus
meningkatkan kualitas pelayanan.
Objective
PT Garuda Indonesia mempunyai tujuan sebagai berikut:
Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Dalam jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan
kembali kebudayaan perusahaan, yaitu higher Seat Load Factor, improve On
Time Performance, menambah penghasilan dan profitabilitas dan
mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga
menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan
pelanggan
Strategies
Garuda memperkenalkan sebuah strategi besar yang dikemas dalam
program QuantumLeap. Dengan program lompatan besar tersebut yang
merupakan rencana jangka panjang Garuda selama 5 tahun, Garuda ingin
menjadi maskapai dengan predikat bintang lima yang sejajar dengan maskapai
pesaing-pesaingnya. Garuda Indonesia telah menetapkan tujuh pendorong
pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Domestik.
Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar
fullservicescarrierdiIndonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya
maskapai penerbangan kelas premium domestik. Segmen ini setiap
tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%.
2. International.
Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan
merestrukturisasi rute. Restrukturisasi yang paling signifikan dilakukan
dengan menerapkan penerbangan langsung Dalam waktu dekat garuda
akan membuka rute Hongkong, Shanghai, dan Beijing serta beberapa
kota di Eropa dan Amerika Serikat yang direncanakan dapat terealisasi
pada tahun 2012-2014. Potensi ini diperkuat dengan bergabungnya
Garuda ke aliansi global SkyTeam.
3. LCC. Perusahaan akan mengisi pasar Low CostCarrier melalui
“Citilink”.
Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri
dan menguntungkan.
4. Fleet.
Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan
pertumbuhan dan potensi pasarnya, sekaligus meremajakan dan
menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan serta
modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya
pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan tujuan
peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
5. Brand.
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda
Indonesia Experience”. Ditambah lagi dengan terobosan menjadi
maspakai pertama dan merupakan satu-satunya layanan di dunia.
Dengan pelayanan “immigrationonboard”.
6. CostDiscipline.
Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus
sehingga keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih
kompetitif dibandingkan maskapai-maskapai lainnya.
7. Human Capital.
Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber
daya manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta
menghargai setiap karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan
pengembangan “human capital” sebagai resources yang akan
menentukan keberhasilan QuantumLeap Perusahaan ke depan.
Policies
Kegiatan dan kebijakan “Re-profiling” khususnya terhadap semua
fasiitas pembiayaan komersial diimplementasi melalui langkah dan strategi
memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit, relaksasi beberapa terms atau
aturan serta meningkatkan positivecashflow perusahaan. Sebagai bagian dari
strategi tersebut perusahaan telah melakukan kerjasama dengan National Bank
of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank, senilai USD400 juta (2015), serta
proses akhir dengan salah satu bank regional sebesar USD100 juta (2015),
berupa pembiayaan talangan ("bridgefinancing") yang merupakan bagian dari
rencana pembiayaan dan pengembangan perusahaan ke depan melalui
penerbitan Obligasi Sukuk International ("Global Sukuk Bond") sebesar
USD500 juta (2015).
Disamping upaya-upaya tersebut, untuk mengantisipasi efek dari
melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar (devaluasi), pada tahun ini
Garuda Indonesia melakukan kerjasama lindung nilai melalui transaksi
“CrossCurrency Swap” dengan beberapa bank, atas obligasi Rupiah ke mata
uang US dollar senilai total Rp1 triliun. Melalui pelaksanaan transaksi
"CrossCurrency Swap" tersebut Perseroan dapat menghindari atau mengurangi
risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang Rupiah
karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar AS. Hal ini
mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian spareparts,
maintenance serta sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dollar AS.
Perusahaan masih menganalisis dan mengamati perkembangan pasar dimana
pada saat yang tepat akan melakukan kegiatan lindung nilai dan
“CrossCurrency Swap” kembali terhadap leverage Rupiahnya. Hal ini
berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Value Chain
AKTIVITAS PRIMER
b. Perusahaan membangun sistem pengadaan yang sesuai dengan “world class best
practice”. Ruang lingkup dari sistem pengadaannya sendiri adalah
kebijakan/prosedur, organisasi, dan teknologi informasi
2. Operasi
4. Pelayanan
e. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih
mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk
meningkatkan penjualan kepda masyarakat seiring dengan semakin
populernya penggunaan jalur digital, khususnya media sosial.
AKTIVITAS PENDUKUNG
1. Administrasi Umum
3. Pengembangan Teknologi
4. Pembelian (Procurement)
Analisis EFAS
Peluang
Ancaman
Analisis IFAS
Weight
Strength Alasan Weight Fakta Rating
Score
Management Struktur Struktur
Organisa organisasi yang Garuda Indonesia
si kuat akan memiliki susunan
0.055 4 0.220
memperkuat organisasi yang
kualitas terstruktur dan jelas
perusahaan.
Setiap
perusahaan
harus memiliki Garuda Indonesia
strategi yang melakukan strategi
jelas dan dapat jangka pendek "Quick
Strategi 0.055 3 0.165
menjadi Wins" dan jangka
kerangka dasar panjang "Quantum
untuk Leap"
perencanaan
lainnya
Garuda Indonesia
Bidang usaha
memiliki 8 bidang
yang beragam
usaha
dapat
utama, dan 4 bidang
Bidang menunjang
0.044 usaha pendukung 4 0.176
Usaha kebutuhan dan
(Sumber: Annual
pelayanan yang
Report Garuda
di berikan oleh
Indonesia
perusahaan
2014)
Layanan "Immigration 0.033 Layanan "Immigration 3 0.099
on Board " on Board" dan
Layanan ini "Garuda Indonesia
dapat Expererience"
memberikan
kemudahan bagi
penumpang
untuk
menyelesaikan
proses imigrasi
di dalam
pesawat.
Garuda
Indonesia
Experience:
Merupakan
konsep
pelayanan baru
mendapatkan
keunikan
penghargaan
Indonesia.
Internasional
Layanan ini
"PATA Gold Award
didasarkan pada
2014"
5 senses yaitu
sight,
sound, smell,
taste, and touch,
menyebabkan
Garuda
Indonesia
mempunyai ciri
khas tersendiri
dibandingkan
dengan
maskapai
penerbangan
lain
Marketing Segmenta Segmentasi 0.049 Garuda Indoensia 4 0.198
si yang baik akan melakukan segmentasi
bagi kalangan
memberikan
menengah keatas tentu
kontribusi yang
saja
signifikan
menjadi salah satu
terhadap
bukti kekuatan
pembentukan
segmentasi dari
pasar yang kuat
perusahaan.
Penumpang Garuda berhasil
merupakan mengangkut sebanyak
tujuan utama 11.555.319 juta
dari bisnis penumpang (terdiri
Jumlah penerbangan dari
Penumpa sehingga jumlah 0.055 9.432.349 penumpang 4 0.220
ng penumpang domestik dan
menjadi salah 2.122.979 penumpang
satu indikator internasional) atau
kekuatan suatu meningkat 15,3
maskapai persen,
Pangsa Pangsa pasar 0.055 Pada 2014, total 4 0.220
Pasar dapat menjadi penumpang di rute
indikasi seberapa internasional
besar permintaan mengalami peningkatan
customer sebesar 5,3% bila
terhadap dibandingkan tahun
produk/jasa sebelumnya. Pangsa
perusahaan pasar mainbrand
Garuda Indonesia
selama 2014 mengalami
peningkatan sebesar
11,4% dibandingkan
2013 seiring
peningkatan kapasitas
dan
frekuensi Garuda
Indonesia.
Meskipun kekurangan
dari perusahaan
Garuda Indonesia
adalah tarif yang relatif
Pelayanan yang
berada diatas rata-rata
diberikan
jika dibandingkan
haruslah mampu
dengan maskapai lain,
untuk
Garuda Indonesia
memenuhi
berhasil memastikan
Kualitas ekspektasi dari
0.038 customer 4 0.154
Pelayanan calon
mendapatkan kualitas
penumpangn
pelayanan yang
sehingga perlu
sebanding dengan tarif
menjadi hal yang
yang dikeluarkan
diperhatikan
sehingga mampu
oleh perusahaan
mendapatkan loyalty
dan
kepercayaan dari
masyarakat.
Brand maskapai Garuda
Indonesia
merupakan salah satu
Merupakan yang paling dikenal
aspek penting di Indonesia dan di
dalam ranah Internasional.
perusahaan Penghargaan terbaru
Brand 0.055 4 0.220
sebagai identitas didapatkan Garuda
yang akan Indonesia dari SkyTrax
melekat pada di kategori 'The
masyarakat world's Top 10 Airlines
of 2015', Garuda
Indonesia menduduki
posisi 8
Kegiatan Salah satu cara Melalui “Garuda
0.033 4 0.132
Kepedulia untuk Indonesia Peduli”,
memperluas
awareness
masyarakat Garuda Indonesia
terhadap mewujudkan komitmen
perusahaan terhadap pembangunan
adalah dengan berkelanjutan
n melakukan dengan meningkatkan
Terhadap kegiatan CSR manfaat jangka
Masyarak (Corporate Social panjang investasi sosial
at Responsibility) dan lingkungan
selain itu juga terutama kepada
dapan masyarakat di sekitar
membantu wilayah operasi
dalam Perseroan.
pemberdayaan
masyarakat
Beragamnya rute
penerbangan
akan
Garuda Indonesia
memperluas
Rute Terbang ke 60 Tujuan
kekuatan
Penerban 0.055 Domestik Garuda 4 0.220
maskapai untuk
gan Indonesia Terbang ke 73
menjaring dan
Tujuan Internasional
menjangkau
lebih banyak
penumpang
Financial Pemasuk Jumlah 0.049 PT Garuda Indonesia 4 0.198
an pemasukkan (Persero) Tbk (IDX:
yang besar dan GIAA) pada periode
sebanding 1H2015 ini berhasil
dengan membukukan laba
pengeluaran bersih tahun berjalan
dapat menjadi (net income year to
indikasi date) sebesar USD
kuatnya 29.3 juta, meningkat
perusahaan baik sebesar 114,5 persen
berupa produk dibanding periode
barang yang sama tahun lalu
maupun jasa yang mengalami
kerugian sebesar USD
201.3 juta.
Production/Opera Fasilitas Fasilitas yang 0.049 Perusahaan Garuda 4 0.198
tions memadai akan Indonesia baru saja
menjadi modal meresmikan hangar
besar dalam terbesar di dunia yang
meningkatkan dikelola langsung oleh
kualitas bahkan anak perusahaan
kuantitas Garuda Indonesia
pelayanan yaitu PT. Garuda
maskapai Maintenance Facility.
Armada Seperti halnya 0.055 Jumlah armada 4 0.220
fasilitas, dengan Garuda Indonesia
kualitas dan adalah
kuantitas 133 dengan rata-rata
armada pesawat usia armada 4.5 tahun
yang baik akan
memperkuat
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan yang
terbaik bagi
penumpang
Research & Teknolog Dalam upaya 0.049 Garuda sendiri sejauh 3 0.148
Development i untuk terus ini telah
melakukan mengembangkan dan
pembenahan menerapkan
dan berbagai aplikasi
pengembangan, berbasis teknologi
teknologi tidak informasi untuk
dapat meningkatkan daya
dikesampingka saing;
mengingat di diantaranya proses
zaman pengadaan secara
modern saat ini online (e-
teknologi sangat Procurement) dan
memudahkan melakukan
manusia dalam lelang real-time online
mengakses (e-Auction)
Perusahaan pun sejak
kebutuhan-
Mei 2006 telah
kebutuhan
(mulai) menerapkan e-
mereka salah
ticketing sesuai
satunya dalam
dengan ketentuan
mendapatkan
IATA bahwa semua
layanan
airlines yang menjadi
penerbangan
anggota IATA harus
sudah menerapkan
sistem e-ticketing
secara menyeluruh
pada akhir bulan Mei
2008
Manajemen Garuda
Indonesia melakukan
kegiatan e-business
terkait dengan
serangkaian bisnis
perusahaan.
Weakness
Management Otomatis Sebuah bisnis 0.027 Direktur Jenderal 2 0.055
asi yang terlalu Perhubungan Udara
bergantung pada Suprasetyo
sistem mengungkapkan
Garuda Indonesia
sedikit mengalami
gangguan yang
otomatisasi membuat sistem
apabila terjadi check in para
kesalahan sistem, penumpang
proses bisnis terganggu. "Sistem
perusahaan akan Garuda itu karena
terganggu servernya dekat
dengan lokasi
kebakaran makanya
off,")
Harga tentu saja Range harga
menjadi faktor penerbangan Garuda
utama yang Indonesia dikenal
dipertimbangka berada di atas rata-
n oleh cutomer rata jika dibandingkan
khususnya dengan maskapai lain
Marketing Price 0.038 1 0.038
dalam
pemilihan
maskapai
penerbangan
untuk mencapai
tujuan tertentu.
Financial Kebijaka Kebijakan 0.044 Berdasarkan laporan 1 0.044
n pembagian tahunan tahun 2014,
Deviden dividen yang disebutkan bahwa
transparan dan Garuda Indonesia
jelas menjadi masih belum dapat
kekuatan yang melakukan pembagian
dapat dividen kepada para
menunjukkan pemengang saham,
kualitas dikarenakan masih
perusahaan diprioritaskannya
yang dapat pembayaran ke
memperkuat kreditur lama dan juga
posisi pendanaan untuk
perusahaan menyerap
dalam pertumbuhan pasar.
mendapatkan Hal menurut kami
kepercayaan merupakan kelemahan
dari pemegang sebab hal tersebut
saham
Garuda Indonesia
terlalu berfokus pada
pengembangan
Jumlah hutang perusahaan dengan
yang terlalu melakukan hutang.
banyak dan Akibatnya pada tahun
tidak sebanding 2014 Garuda
Hutang dengan 0.055 Indonesia 1 0.055
pelunasan dapat meneyebutkan bahwa
menjadi sebuah mereka tidak dapat
masalah bagi melakukan pembagian
perusahaan dividen. Tercatat
hutang pada tahun
2014 adalah USD64,6
juta
Operations Biaya Biaya operasional 0.055 Beban operasional 1 0.055
Operasio yang semakin Garuda Indonesia
nal tinggi yang mahal
menyebabkan berdampak pada
harga jual suatu terjadinya turbulensi
produk/jasa pun keuangan pada 2014
meningkat (berdasarkan annual
(mahal) dan report). Hal ini
akibatnya berdampak pada tarif
penumpang penerbangan yang
dapat beralih ke meningkat
maskapai
penerbangan lain
Analisis SFAS
Keterangan Durasi
Faktor SFAS Bobot Rating Skor
Kebijakan
1. Telah dikeluarkannya Garuda 0,095 4 0.24 Jangka panjang
MATRIKS SWOT
Strengths Weaknesses
a. Maskapai penerbangan a. Adanya faktor teknis dan flight
terbesar di Indonesia operations seperti keterbatasan
Garuda saat ini jumlah cockpit dan cabin
mengoperasikan 89 crew sehingga menyebabkan
pesawat yang terdiri dari keterlambatan penerbangan;
3 pesawat jenis Boeing b. Tingginya tingkat hutang lancar
747-400, 6 pesawat jenis yang diakibatkan adanya
Airbus 330-300, 5 peningkatan dalam jumlah
pesawat jenis Airbus kewajiban pada akun-akun
330-200 dan 33 pesawat lancar seperti hutang usaha dan
jenis B737 Classic (seri biaya yang masih harus
300, 400, 500) dan 42 dibayar;
pesawat B737-800 NG; c. Garuda sangat bergantung
b. Garuda mempunyai 36 kepada sistem otomatisasi
rute penerbangan dalam menjalankan bisnis
domestik dan 26 rute sehingga apabila terjadi
internasional hingga kesalahan sistem, proses bisnis
tahun 2010; perusahaan akan terganggu;
c. Konsep layanan yang d. Perseroan memiliki atau tetap
selalu menempatkan memiliki defisit pada modal
pelanggan sebagai fokus kerja pada masa yang akan
utama yang didasarkan datang;
keramahtamahan dan e. Biaya operasional yang tinggi
keunikan Indonesia yang menyebabkan harga tiket
disebut dengan “Garuda pesawat lebih tinggi
Indonesia Experience” dibandingkan dengan maskapai
yang didasarkan pada 5 penerbangan lainnya;
senses yaitu sight,
sound, smell, taste, and
touch, menyebabkan
Garuda Indonesia
mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan
dengan maskapai
penerbangan lain;
d. Adanya layanan
“Immigration on Board”
yang merupakan inovasi
Garuda dan merupakan
satu-satunya di dunia,
yaitu layanan pemberian
visa di atas pesawat;
e. Memiliki tim yang
terdiri dari individu-
individu yang handal,
profesional, kompeten,
berdaya saing tinggi
dan helpful serta
dilandasi atas nilai-nilai
FLY-HI (eFficient &
effective, Loyalty,
customer centricitY,
Honesty & openness,
and Integrity) disetiap
insan Garuda Indonesia;
f. Pangsa pasar Garuda
Indonesia di pasar
Internasional mencapai
23.2% kendati
terjadinya krisis global
sehingga Garuda
Indonesia tetap menjadi
pemimpin pasar untuk
area Jepang-Korea-
China, Timur Tengah
dan South West
Pacific (Australia);
g. Memiliki teknologi
informasi yang mutakhir
dalam menjalankan
bisnis sehingga
menempatkan Garuda
Indonesia sebagai
maskapai penerbangan
dengan TI tercanggih di
Indonesia;
h. Garuda Indonesia
banyak melakukan
kegiatan CSR seperti
program kemitraan dan
bina lingkungan sebagai
bentuk kepedulian dan
tanggung jawab kepada
masyarakat;
i. Garuda Indonesia
termasuk dalam kategori
baik untuk hal tata
kelola perusahaan;
j. Garuda Indonesia telah
memiliki brand yang
kuat dan telah diakui di
pasar domestik;
Opportunities SO WO
a. Menjalin kerja sama dengan (Sa Sb Sc Sd Se Sg Sh (Wa Wc---Oa Oc) Dengan
banyak pihak baik didalam dan Si Sj---Oa Ob Oc) menjalin Kerjasama dengan
di luar negeri dari yang bersifat dengan menjalin perusahaan IT dan rekan
mulai dari Telkomsel, BCA, kerjasama dengan financial setidaknya dapat
CocaCola, Bank Indonesia. berbagai perusahaan memperbaiki terus sistem
Sehingga pendanaan dan besar dan didukung teknis pada Garuda sehingga
keamanan finacial PT Garuda dengan canggihnya dapat meminimalisisr error dan
menjadi aman dan terpercaya pesawat yang dimiliki delay.
dibanding pesaing. menjadikan Garuda (Wb We--- Oa Ob Oc Og)
b. Fasilitas Dan Kenyamanan yang Indonesia Maskapai Dengan berbagai fasilitas yang
ditawarkan PT Garuda Indonesia dapat memberikan ditawarkan Garuda Indonesia
lebih baik dibandingkan dengan kenyamanan pada maka customer akan merasa
jasa penerbangan lainya, customer dan wajar apabila harga tiket juga
sehingga diharapkan konsumen menciptakan branding tidak ekonomis terbuktinya
lebih memilih PT Garuda yang sulit dilupakan dengan pertumbuhan
c. Inovasi teknologi. Dengan (Sf---Od Of Og) penumpang udara yang pesat.
adanya berbagai peningkatan Dengan tergabungnya
teknologi baru, seperti Indonesia pada
contohnya layanan kerjasama SkyTeam Global Airline
dengan Huawei Tech Investment Alliace dan keluarnya
dalam Icloude, big data, dan Indonesia dari blacklist
Artificical Intelligence (AI) maskapai area Eropa
sehingga dapat meningkatkan menjadikan Garuda
rasa percaya konsumen terhadap Indonesia bisa
kualitas dari jasa Garuda memperluas jangkauan
Indonesia customer.
d. Telah dikeluarkannya Garuda
Indonesia dari daftar perusahaan
penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang
menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan
jaringan penerbangan
internasional jarak jauh;
e. Indonesia merupakan salah satu
pasar penerbangan udara yang
memiliki pertumbuhan yang
pesat. Karena pertumbuhan
penumpang transportasi udara di
Indonesia tahun 2010 mencapai
22,39% dibandingkan dengan
pertumbuhan dunia yang hanya
sebesar 8,20%;
f. Bergabungnya Garuda sebagai
anggota aliansi global maskapai
penerbangan yang
bernama SkyTeam Global
Airline Alliance.
g. Berkembangnya secara cepat
industri penerbangan Asia
Pasifik.
Threats ST WT
a. Pasar global. Semakin (Sa Sh Sj---Ta Tb Th) (Wa Wc---Ta Td Tf) dengan
meluasnya pasar global, maka dengan branding yang berbagai variabel yang tidak
dapat dipastikan semakin banyak melekat pada dapat dikontrol juga dengan
pulalah perusahaan-perusahaan masyarakat Indonesia semakin meluasnya pasar
asing yang melakukan ekspansi akan membuat customer global dan pesaing hendaknya
bisnis mereka ke pasaran enggan untuk mencoba Garuda Indonesia terus
Indonesia, seperti contohnya maskapai lain karena berinovasi dalam
perusahaan-perusahaan kenyamanan dan mengantisipasi dan melakukan
Penerbangan dari Malaysia dan fasilitas yang diberikan benchmark kepada perusahaan
Jepang sudah mempersiapkan Garuda Indonesia yang lebih berpengalaman
memperluas pasaran barunya di (Sg---Tb) dengan IT dalam penyelasaian masalah
tingkat Asia. yang maju Garuda tersebut.
b. Promosi yang lebih gencar oleh Indonesia dapat (We---Tg Th) harga Tiket yang
perusahaan swasta. Ini dapat mengantisipasi promosi cenderung tinggi sebaiknya
menyebabkan konsumen beralih pesaing agar customer juga menjadi pertimbangan
dari menggunakan PT Garuda tidak tergiur. manajmen guna menghadapi
Indonesia ke perusahaan pesaing (Si---Td Te Tf Tg Th) pesaing.
yang promosinya lebih dengan kategori baik
menggiurkan. dalam hal tata kelola
c. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan Garuda
perusahaan negara, membuat Indonesia dapat
SDM menjadi kurang berjiwa mengantisipasi
kompetitif. Hal ini membuat PT. permasalahan tersebut.
Garuda Indonesia menjadi tidak (Se---Sc) dengan Tenaga
aware dan kurang sigap dalam Kerja yang handal,
mengantisipasi perkembangan profesional, kompeten,
dan persaingan di bisnis sejenis. berdaya saing tinggi
d. Adanya faktor fasilitas bandara dan helpful serta
merupakan faktor yang tidak dilandasi atas nilai-nilai
dapat dikontrol yang FLY-HI (eFficient &
menghambat ketepatan waktu effective, Loyalty,
penerbangan (On customer centricitY,
Time Performance/OTP), seperti Honesty & openness,
landasan pacu/runway yang and Integrity) dapat
terbatas; bertanggung jawab
e. Sumber utama pasokan bahan meskipun merupakan
bakar pesawat Garuda Indonesia perusahaan BUMN.
berasal dari Pertamina, sehingga
harga bahan bakar pesawat,
persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
f. Adanya bencana alam seperti
letusan gunung merapi, wabah
penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan
permintaan;
g. Adanya peningkatan kapasitas,
penurunan harga tiket dan
semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka
oleh maskapai penerbangan lain;
h. Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia
untuk mengimbangi penurunan
penumpang internasional akibat
adanya krisis global.
KEUNGGULAN KOMPETITIF GARUDA INDONESIA
Diantara maskapai penerbangan, Garuda menjadi salah satu maskapai
penerbangan terbaik di Indonesia. Bahkan, Garuda merupakan maskapai domestik
yang memiliki kemampuan daya saing internasional, khususnya di kawasan Asia
Pasifik. Garuda Indonesia pun memiliki keunggulan kompetitif dalam segi
pengalaman, infrastruktur, SDM dan lainnya. Namun begitu persaingan industri ini
kian hari semakin ketat, oleh karena itu usaha pengembangan keunggulan bersaing
senantiasa Garuda laksanakan.
Garuda melakukan berbagai upaya dalam trangka mempertahankan dan
mengembangkan keunggulan kompetitif sumber daya dan kapabilitasnya, dengan cara
:
Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing regional di Asia
Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu peningkatan
product feature, serta bergabung dengan Global Alliance SkyTeam.
Garuda selalu berfokus pada penekanan biaya secara terus menerus, namun tetap
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini akan menghasilkan posisi median
dibandingkan dengan maskapai regional lainnya. Strategi ini diterapkan melalui dua
inisiatif, yaitu:
a. Peralihan dari Indirect sales model (c/o: agen) menjadi direct sales model (c/o:
internet, call center), sehingga dapat menekan biaya penjualan.
b. Pengoperasian armada baru yang dapat mengurangi biaya perawatan dan biaya
bahan bakar.
8. Human Capital