Firman Ardiansyah
Andi Muhammad Ricky
Aditya Karunia Bahi
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga kelompok kami dapat
kuliah Service Management tepat pada waktunya. Tujuan penulisan ini adalah
untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai jasa penerbangan baik dari
segi pelayanan hingga system yang berjalan dengan bantuan tools yang diajarkan
bimbingan yang telah diberikan sampai saat ini. Serta kepada teman- teman dalam
Penulis menyadari bahwa makalh ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk perbaikan di masa yang akan dating. Akhir kata, semoga tugas ini dapat
Kata Pengantar
Daftar Isi
Lampiran
BAB I
Ada baiknya paper ini diawali dengan sebuah cerita. Seorang eksekutif
wanita terlihat berjalan terseok-seok mengeluarkan kopor dan barang bawaan dari
X-Ray.. Dengan susah payah ia menaikkan 2 koper ke atas trolly dan berjalan
terkilir. Tanpa diduga seorang petugas Garuda Indonesia mendekati. “Ibu butuh
bantuan kursi roda?,” Kata anak muda yang berusia sekitar 22 tahun. Karena rasa
sakit yang memang tidak tertahankan lagi, eksekutif wanita itu hanya bisa
menganggukkan kepala. Setelah itu dengan sigap petugas Garuda Indonesia itu
berkata “Ibu saya tinggal dulu , nanti menjelang “boarding” saya akan datang
mengantar ibu menuju pesawat ”. Kejadian tak terduga itu masih berlanjut sampai
penumpang tersebut diantar naik dan turun pesawat dengan kursi roda dan ketika
menjemputnya.
Itulah pengalaman pribadi Ibu penulis yang mengalami “moment of
kapanpun karena mendapat pertolongan yang ramah, sigap dan profesional pada
menjadi lebih lengkap indahnya, karena kualitas layanan yang bagus itu dilakukan
yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu (Integrated Operasional Control
masing terpisah dan berdiri sendiri, yakni sistem untuk memantau pergerakan
mengalami delay. Semua itu terjadi karena persoalan dalam sistem kendali
operasi.
1
Menurut Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Pujobroto ,
IOCS atau Sistem Kendali Terpadu ini sebenarnya telah dilakukan ujicoba
1
Dikutip dari ekonomi.kompasiana.com,
ekonomi.kompasiana.com, Diakses 17 Januari 2013
bermasalah. “Garuda mengoperasikan 81 pesawat, dengan penerbang 580, dan
awak kabin. Setiap minggu ada dua ribu penerbangan. Walaupun sudah disiapkan
dengan baik, tetapi karena menyangkut banyak data yang kompleks, dalam
proses ransisi ini ada data yang tidak sinkron dan mengakibatkan informasi yang
diterima awak kabin tidak akurat. Akibat tidak akuratnya informasi yang diterima
ini, awak kabin terlambat tiba di bandara sehingga sejumlah penerbangan harus
ditunda.
process Garuda Indonesia akhir- akhir ini, Service process redesign perlu
Garuda Indonesia ini konsumen memili low participation level, dimana konsumen
self service technology dalam pembelian tiket penerbangan), maka dari 5 tipe
atau system yang digunakan dan menggantikannya dengan yang baru atau
digunakan dengan system yang memiliki kualitas baik. Sejak tahun 2008, Garuda
reorganisasi pada aspek layanan dan SDM sebagai tindak lanjut. Mulai tahun 2009,
time dan safety; proses cepat dan tepat; premises bersih dan nyaman;
dalam 4 kelompok, yaitu Blue, Silver, Gold, Platinum. Berbagai penawaran menarik
diberikan kepada seluruh anggota GFF yang terdiri dari tiket gratis, hadiah dan
promo belanja. Perbaharuan terhadap peraturan, fasilitas dan produk yang diberikan
2
Garuda frequent flyer ini merupakan salah satu bentuk layanan untuk menunjukan apresiasi
pelanggan yang diadakan oleh kebanyakan perusahaan penerbangan terkemuka. Dalam setiap
penerbangan dgn Garuda Indonesia, setiap member GFF berkesempatan untuk mengakumulasi
mileage, yang kemudian dapat ditukarkan dengan Award Ticket atau Upgrade Award. Free ticket
yang anda dapatkan ini tidak harus anda pakai sendiri karena dapat anda berikan kepada kerabat,
rekan dan kenalan anda. Selain itu, Member GFF juga diberikan kenyamanan melalui berbagai
fasilitas eksklusif sesuai tingkatan keanggotaannya, seperti check-in counter khusus, bagasi
tambahan dan akses ke Garuda Indonesia Executive Lounge.
kepada anggota GFFsenantiasa terus dilakukan, dalam upaya memberikan kepuasan
layanan yang terdiri dari lima tahap service touch point , yaitu prejourney, pre-
flight, in-flight, post-flight dan post journey, yang mencakup, antara lain,
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2 18 27 3 0 0 0 0 50
TS N S SS STS TS N S SS
Yang diharapkan
Pada grafik ini, dapat dilihat bagaimana realibilitas berupa ketepatan waktu dan
realibilitas pada Garuda Indonesia baik secara umum namun lebih ditingkatkan
Garuda Indonesia
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
STS TS N S SS STS TS N S SS
Pada grafik ini, dapat dilihat bagaimana daya karyawan Garuda Indonesia
Garuda Indonesia baik secara umum namun lebih ditingkatkan lagi sesuai
Garuda Indonesia
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pada grafik ini, dapat dilihat bagaimana jaminan yang diberikan oleh Garuda
telah diberikan selama ini sudah sangat baik secara umum namun lebih
Garuda Indonesia
BAB IV
sehingga keseragaman skill dan potensi yang dimiliki oleh karyawan sangat
Elemen yang paling terlihat dari sebuah usaha jasa, perantara jasa, dan
timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah – masalah komunikasi,
antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah
ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok –
kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas atau kegiatan – kegiatan kerja
dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan,
yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap,
lebih banyak orang untuk memilih layanan mereka karena jenis kepuasan mereka
akan mendapatkan dari staf organisasi. Dalam banyak kasus, biasanya layanan
dilakukan dengan baik oleh karyawan, itu hanya tepat untuk mengakuinya. Dan
penyelesaian dipuji seseorang dari tugas diberikan, di mana, bila dilakukan oleh
Consumer type:
- Low tier : Menurut kami, konsumen Garuda Indonesia tidak ada pada
level ini. Karena pada dasarnya, segmen dari Garuda Indonesia itu sendiri
- Middle tier : Pada level ini konsumen rata- rata memilih kelas Ekonomi.
Kelas ekonomi seperti ini tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri
dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17".
Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 aircraft dan Boeing 737-800
yang lebih baru memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang
menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD. Makanan dan
minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir
juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.
- Top tier : Pada level ini, konsumen lebih memilih Kelas Eksekutif dimana
hanya ada pada pesawat yang memiliki produk kelas eksekutif baru
dengan Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat
disandarkan hingga 180 derajat. Kursi ini memiliki sandaran tangan 11
inci,layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi, colokan laptop
pribadi, dan lampu baca pribadi.
Beberapa Insiden yang terjadi pada maskapai Garuda Indonesia antara lain
adalah: