Anda di halaman 1dari 16

DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK PT GARUDA INDONESIA TBK

DENGAN MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI


DALAM MENJALANKAN PROSES BISNISNYA

Oleh :
Elisa Adela Putri S 1501210440
Dinda Syarifah Marsiah 1501210117
Laila Janina Bey 1501213354
Stevano Hizkia Adiratama 1501213320
Thawaf Fatwazaman 1501210301

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2023

1
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup Penelitian........................................................................................................... 3
1.4 Metodologi Penelitian..................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI..............................................................................................................................4
2.1 Profil Perusahaan.........................................................................................................................4
2.2 Proses Bisnis Utama.................................................................................................................... 5
BAB III....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 6
3.1 Identifikasi Masalah dan Dampaknya Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Bisnis...................... 6
3.2 Desain Sistem Informasi Bisnis dan Manfaatnya untuk PT Garuda Indonesia...........................7
BAB IV.................................................................................................................................................. 14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
4.2 Saran.......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Garuda Indonesia Tbk merupakan salah satu maskapai penerbangan nasional Indonesia
yang memiliki berbagai proses bisnis yang kompleks. Dalam menjalankan operasionalnya,
perusahaan ini menghadapi beberapa masalah yang mempengaruhi efisiensi, pengelolaan sumber
daya, dan pengalaman pelanggan. Oleh karena itu, desain sistem informasi yang baik sangat
penting untuk mengatasi masalah tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari desain sistem informasi ini adalah untuk membantu PT Garuda Indonesia Tbk
dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan proses bisnisnya. Sistem
informasi yang dirancang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, pengelolaan
sumber daya manusia, pengalaman pelanggan, dan pengendalian keuangan.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup desain sistem informasi ini mencakup pemetaan kebutuhan perusahaan,
analisis sistem yang ada, perancangan sistem baru, integrasi dengan sistem yang sudah ada,
implementasi sistem, dan pengujian serta evaluasi performa sistem.

1.4 Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif-analitis. Data dan informasi akan
dikumpulkan melalui studi literatur. Selanjutnya, data akan dianalisis secara kualitatif untuk
mengidentifikasi masalah, merancang konsep perancangan SIB, mengimplementasikan sistem,
dan menganalisis manfaat serta dampak implementasi.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Profil Perusahaan

PT. Garuda Indonesia Tbk., yang berpusat di Jakarta, merupakan salah satu maskapai flag
carrier Indonesia yang didirikan pada 26 Januari 1949 dan telah melayani 90 destinasi di seluruh
dunia maupun tempat istimewa di Indonesia. Awalnya, Garuda Indonesia dikenal sebagai Garuda
Indonesian Airways. Lalu, maskapai ini merupakan maskapai pertama yang diakui oleh negara
dan dianggap sebagai simbol kebanggaan nasional. Garuda Indonesia memiliki misi untuk
memberikan pengalaman penerbangan yang aman, nyaman, dan andal bagi penumpang. Selain
itu, maskapai ini mengedepankan nilai-nilai seperti keselamatan, profesionalisme, kejujuran, dan
pelayanan prima. PT Garuda Indonesia terus berupaya menjadi maskapai bertaraf internasional
yang berupaya memberikan pengalaman terbaik kepada para penumpangnya.
Setiap harinya, PT Garuda Indonesia Tbk melakukan 600 penerbangan. Sebanyak 202 armada
pesawat telah dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Sebagai mainbrand, Garuda Indonesia telah
mengoperasikan 144 pesawat. Sejak tahun 2014, PT. Garuda telah tercatat sebagai anggota aliansi
dari maskapai penerbangan SkyTeam. “Garuda Indonesia Experience” merupakan konsep yang
dimiliki oleh maskapai ini dengan memprioritaskan “Indonesian Hospitality” dengan makna
keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Garuda Indonesia kerap mencapai penghargaan seperti “The Worlds Best Economy Class”
oleh TripAdvisor Travelers Choice Awards, “Maskapai Bintang Lima/5-Star Airline” dari tahun
2014, “Top 10 World’s Best Airline” oleh Skytrax 2017, “The World’s Best Cabin Crew” sejak
2014 hingga 2019, serta mendapatkan predikat “Bintang 5” dari Airline Passenger Experience
Association (APEX). Saat ini, Garuda Indonesia telah menyediakan layanan penerbangan
domestik dan internasional ke berbagai tujuan di seluruh dunia. Maskapai ini juga menawarkan
kelas penerbangan yang berbeda, termasuk First Class, Business Class, Economy Class, serta
layanan kargo. Maskapai ini juga telah memiliki berbagai armada modern seperti Boeing 737,
Boeing 777, dan Airbus A330. Garuda kerap meningkatkan armadanya dengan tujuan
mempertahankan standar keselamatan dan memberikan pengalaman terbaik bagi penumpangnya.

4
2.2 Proses Bisnis Utama

Untuk mendaftar menjadi anggota pada Garuda Indonesia, diawali dengan mengakses situs
Garuda Miles dengan melengkapi identitas seperti nama, nomor telepon, tanggal lahir, e-mail,
agama, kebangsaan, NIK, hobi, alamat, dan negara. Setelah pendaftaran selesai, pendaftar
selanjutnya mendapatkan nomor keanggotaan Garuda Miles yang digunakan untuk memperoleh
mileage.
Setiap anggota akan memperoleh mileage apabila ingin terbang menggunakan Garuda Miles
(eligible flight) maupun saat melakukan aktivitas non-flight. Garuda Indonesia menerapkan sistem
poin bagi setiap anggota yang bermakna bahwa setiap anggota berhak naik ke kelas yang lebih
tinggi dibandingkan sebelumnya. Poin ini dapat ditukarkan oleh setiap anggota menjadi sebuah
Award Ticket dan Upgrade Award. Adapun poin yang dimaksud dapat dirincikan yaitu :
● Blue - Default (0 mileage): Setiap anggota baru akan memulai dengan tingkatan Blue. Pada
tingkatan ini, anggota belum memperoleh mileage dan manfaat tambahan dari program.
● Blue - Silver (10.000 mileage): Setelah mencapai 10.000 mileage, anggota akan naik ke
tingkatan Silver. Pada tingkatan ini, anggota akan mendapatkan manfaat tambahan seperti
prioritas check-in, akses ke lounge bandara, dan bagasi tambahan.
● Silver - Gold (30.000 mileage): Setelah mencapai 30.000 mileage, anggota akan naik ke
tingkatan Gold. Pada tingkatan ini, anggota akan mendapatkan manfaat tambahan seperti
prioritas boarding, prioritas bagasi, dan akses ke lounge internasional.
● Gold - Platinum (50.000 mileage): Setelah mencapai 50.000 mileage, anggota akan naik ke
tingkatan Platinum. Pada tingkatan ini, anggota akan mendapatkan manfaat tambahan seperti
prioritas perlakuan khusus di bandara, akses ke seluruh lounge Garuda Indonesia, dan
prioritas penumpang tambahan.
Poin yang dikumpulkan oleh setiap anggota dapat ditukarkan menjadi Award Ticket
(tiket penerbangan gratis) atau Upgrade Award (peningkatan kelas penerbangan). Dengan
mengumpulkan lebih banyak mileage, anggota memiliki kesempatan untuk menikmati
manfaat yang lebih besar dan meningkatkan pengalaman perjalanan mereka dengan

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Masalah dan Dampaknya Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Bisnis

Berdasarkan tinjauan proses bisnis yang telah dilakukan, akan diidentifikasi masalah-masalah
yang muncul dalam operasional PT Garuda Indonesia Tbk. Masalah-masalah ini dapat berupa
ketidakefisienan, kesalahan pengolahan data, kurangnya integrasi antar departemen, atau hambatan
lain yang menghambat efektivitas proses bisnis:

1. Sistem Pemesanan Tiket yang Kompleks:


● Menghambat efisiensi dalam proses pemesanan tiket, yang dapat mengakibatkan
peningkatan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi.
● Kesalahan data dan ketidakkonsistenan informasi dapat terjadi, menghambat
efektivitas dalam memberikan layanan yang akurat dan memuaskan kepada
pelanggan.

2. Manajemen Penerbangan yang Efisien:


● Kurangnya koordinasi antara departemen yang terlibat dapat menyebabkan
penundaan penerbangan dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
● Komunikasi yang tidak efektif antara departemen dapat mengganggu operasional
yang lancar dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang.

3. Manajemen Penumpang dan Kargo:


● Antrean panjang di bandara akibat pengelolaan penumpang yang tidak efisien dapat
mengganggu pengalaman pelanggan dan menyebabkan ketidakpuasan.
● Kesalahan dalam penanganan bagasi dan koordinasi yang kurang baik dengan
penyedia layanan kargo dapat menyebabkan keterlambatan dan kerugian bagi
pelanggan.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia:


● Tantangan dalam pengelolaan jadwal kru dan komunikasi internal yang kurang efektif
dapat menghambat efisiensi dalam penugasan dan kolaborasi tim.
● Kurangnya pengelolaan kinerja dan pelatihan yang baik dapat mempengaruhi kualitas
layanan yang diberikan oleh karyawan.

5. Keuangan dan Akuntansi:

6
● Pelaporan keuangan yang kompleks dan analisis biaya yang tidak efisien dapat
menghambat pengambilan keputusan yang tepat.
● Kurangnya pengendalian anggaran dan pengelolaan aset yang efektif dapat
mengakibatkan kerugian keuangan dan mempengaruhi kesehatan finansial
perusahaan.
Secara keseluruhan, masalah-masalah yang dihadapi PT Garuda Indonesia Tbk dapat
menyebabkan penurunan efisiensi dalam operasional bisnis, peningkatan biaya, penurunan
kualitas layanan, dan pengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penting
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut melalui desain sistem informasi bisnis yang baik
guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis perusahaan.

3.2 Desain Sistem Informasi Bisnis dan Manfaatnya untuk PT Garuda Indonesia

Sebagai maskapai penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk dapat mempertimbangkan desain


sistem informasi yang mengintegrasikan berbagai aspek operasional, pelayanan pelanggan, dan
manajemen bisnis yang dapat memungkinkan aliran data yang lancar dan real-time antara
departemen dan sistem yang berbeda, mengurangi duplikasi data dan meningkatkan koordinasi
antara unit bisnis. Berikut adalah contoh desain sistem informasi yang dapat digunakan:

1. Sebagai maskapai penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk dapat mempertimbangkan desain


sistem pemesanan dan reservasi yang mengintegrasikan berbagai aspek operasional,
pelayanan pelanggan, dan manajemen bisnis yang dapat memungkinkan aliran data yang
lancar dan real-time antara departemen dan sistem yang berbeda, mengurangi duplikasi data
dan meningkatkan koordinasi antara unit bisnis. Integrasi sistem juga memungkinkan akses
yang lebih mudah terhadap informasi penting untuk pengambilan keputusan. Selain itu, perlu
diingat untuk memastikan keamanan dan perlindungan data pelanggan selama proses
pemesanan dan reservasi. Melibatkan tim pengembangan, tim pemasaran, dan tim keamanan
informasi akan membantu dalam merancang dan mengimplementasikan desain sistem
pemesanan dan reservasi yang efektif. Berikut adalah contoh desain sistem informasi yang
dapat digunakan:
● Antarmuka Pengguna yang Ramah: Sistem ini harus memiliki antarmuka pengguna
yang intuitif dan responsif, baik untuk situs web maupun aplikasi mobile. Antarmuka
yang mudah digunakan akan membantu pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket
dengan cepat dan efisien.
● Pencarian dan Penjadwalan Penerbangan: Sistem ini harus memiliki fitur pencarian
yang kuat, memungkinkan pelanggan untuk mencari jadwal penerbangan berdasarkan
tanggal, rute, dan preferensi lainnya. Pelanggan harus dapat melihat informasi detail

7
tentang penerbangan, termasuk waktu keberangkatan dan kedatangan, kelas, dan jenis
pesawat yang digunakan.
● Harga Tiket dan Diskon: Sistem ini harus mampu mengelola informasi harga tiket
secara real-time. Harga tiket harus dapat dihitung secara otomatis berdasarkan faktor
seperti tanggal perjalanan, kelas penerbangan, dan kebijakan harga perusahaan. Jika
ada penawaran atau diskon khusus, sistem harus mampu menerapkannya dengan
benar.
● Ketersediaan Tempat Duduk: Sistem ini harus dapat mengelola dan menampilkan
ketersediaan tempat duduk untuk setiap penerbangan. Pelanggan harus dapat memilih
tempat duduk sesuai dengan preferensi mereka, seperti jendela atau lorong, dan
sistem harus memastikan bahwa tempat duduk yang dipilih tersedia.
● Integrasi dengan Sistem Pembayaran: Sistem ini harus terintegrasi dengan sistem
pembayaran yang aman dan dapat dipercaya. Pelanggan harus dapat melakukan
pembayaran tiket secara langsung melalui situs web atau aplikasi mobile
menggunakan berbagai metode pembayaran yang diterima.
● Konfirmasi dan Pemberitahuan: Setelah pemesanan selesai, sistem harus
mengirimkan konfirmasi reservasi kepada pelanggan melalui email atau SMS. Sistem
ini juga harus dapat mengirimkan pemberitahuan kepada pelanggan mengenai
perubahan jadwal, gate boarding, atau informasi penting lainnya.
● Manajemen Reservasi: Sistem ini harus memungkinkan pelanggan untuk mengelola
reservasi mereka, termasuk perubahan jadwal, penambahan layanan tambahan, dan
permintaan refund. Pelanggan harus dapat mengakses dan mengelola reservasi
mereka melalui akun pengguna yang aman.

2. Melakukan pengujian dan pelatihan yang memadai terhadap sistem check-in dan boarding
sebelum diimplementasikan secara penuh dan melibatkan tim operasional dan tim layanan
pelanggan akan membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah potensial
sebelum sistem tersebut digunakan oleh pelanggan secara luas. Dalam desain sistem check-in
dan boarding yang efektif, berikut adalah beberapa fitur yang perlu dipertimbangkan:
● Check-in Mandiri: Sistem ini harus memungkinkan pelanggan untuk melakukan
check-in mandiri melalui situs web atau aplikasi mobile. Pelanggan harus dapat
memasukkan data pribadi, nomor penerbangan, dan nomor konfirmasi reservasi untuk
memulai proses check-in.
● Verifikasi Identitas dan Dokumen: Sistem ini harus dapat memverifikasi identitas
pelanggan dan memvalidasi dokumen perjalanan yang diperlukan, seperti paspor atau
kartu identitas. Hal ini dapat dilakukan melalui fitur pengenalan wajah, pemindaian

8
barcode pada tiket elektronik, atau pemindaian dokumen dengan teknologi OCR
(Optical Character Recognition).
● Boarding Pass Elektronik: Setelah check-in berhasil, sistem ini harus menghasilkan
boarding pass elektronik yang dapat diakses melalui situs web atau aplikasi mobile.
Boarding pass ini dapat berupa barcode atau QR code yang dapat dipindai di bandara.
● Integrasi dengan Sistem Manajemen Penerbangan: Sistem ini harus terintegrasi
dengan sistem manajemen penerbangan perusahaan untuk mengakses data
penerbangan real-time. Ini akan memastikan konsistensi informasi tentang jadwal
penerbangan, gate boarding, perubahan jadwal, atau informasi penting lainnya.
● Informasi Terminal dan Gate Boarding: Sistem ini harus memberikan informasi yang
jelas dan terkini mengenai terminal dan gate boarding kepada pelanggan. Hal ini
dapat dilakukan melalui notifikasi melalui situs web, aplikasi mobile, atau melalui
pesan teks atau email kepada pelanggan.
● Antarmuka yang Intuitif: Sistem ini harus memiliki antarmuka yang mudah
digunakan dan intuitif bagi pelanggan. Pelanggan harus dapat dengan mudah
mengakses informasi check-in, mengelola reservasi, dan mendapatkan petunjuk
mengenai proses boarding.
● Ketersediaan Layanan Bantuan: Sistem ini harus menyediakan layanan bantuan
kepada pelanggan jika mereka menghadapi kesulitan saat check-in atau boarding. Hal
ini dapat dilakukan melalui fitur live chat, nomor telepon bantuan, atau integrasi
dengan chatbot yang dapat memberikan panduan dan solusi masalah umum.

3. Penting untuk melibatkan tim operasional kargo dan tim IT dalam perancangan dan
pengembangan sistem manajemen kargo. Hal ini memastikan bahwa sistem memenuhi
kebutuhan operasional, mempercepat proses pengiriman kargo, dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.Dalam desain sistem manajemen kargo yang efektif, berikut adalah beberapa fitur
yang perlu dipertimbangkan:
● Pengelolaan Pesanan Kargo: Sistem ini harus dapat mengelola pesanan kargo secara
efisien. Fitur-fitur yang perlu dipertimbangkan termasuk pemesanan kargo melalui
situs web atau aplikasi mobile, pengelolaan informasi penerima dan pengirim, jenis
dan berat kargo, dan instruksi pengiriman khusus.
● Pelacakan Kargo: Sistem ini harus memiliki fitur pelacakan kargo yang
memungkinkan pelanggan untuk melacak status pengiriman kargo mereka secara
real-time. Informasi yang harus dapat diakses meliputi lokasi kargo saat ini, waktu
kedatangan perkiraan, dan status pemrosesan di setiap titik perjalanan.
● Integrasi dengan Sistem Operasional Penerbangan: Sistem ini harus terintegrasi
dengan sistem operasional penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. Hal ini

9
memungkinkan pembaruan otomatis status kargo berdasarkan informasi dari sistem
operasional, seperti waktu keberangkatan dan kedatangan penerbangan, perubahan
jadwal, atau informasi penting lainnya.
● Manajemen Inventaris Kargo: Sistem ini harus dapat mengelola inventaris kargo
dengan efektif. Ini mencakup pemantauan ketersediaan kapasitas kargo di setiap
penerbangan, pengelolaan alokasi kargo untuk setiap pesawat, dan pembaruan status
ketersediaan kargo secara real-time.
● Manajemen Dokumen Kargo: Sistem ini harus dapat mengelola dan menyimpan
dokumen terkait kargo, seperti faktur, surat pengiriman, dan dokumentasi
kepabeanan. Hal ini membantu dalam melacak dan mengelola dokumen kargo dengan
mudah.
● Layanan Pelanggan Kargo: Sistem ini harus menyediakan layanan pelanggan kargo
yang efisien. Fitur-fitur seperti nomor kontak khusus untuk pertanyaan kargo,
dukungan pelanggan melalui email atau chat, dan integrasi dengan chatbot yang dapat
memberikan informasi terkait kargo akan memudahkan komunikasi dengan
pelanggan.
● Laporan dan Analitik: Sistem ini harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan
laporan dan analitik terkait kargo, seperti volume pengiriman kargo, efisiensi
pengiriman, atau tren permintaan kargo. Informasi ini dapat membantu dalam
pengambilan keputusan dan perencanaan strategis.

4. Sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) yang mencakup pengelolaan data karyawan,
manajemen gaji, manajemen kinerja, dan pengembangan sumber daya manusia. Sistem ini
harus dapat memfasilitasi proses rekrutmen dan pengadaan karyawan, serta memantau kinerja
karyawan dan memberikan pelatihan yang diperlukan. Dalam desain sistem manajemen
sumber daya manusia (SDM) yang efektif, berikut adalah beberapa fitur yang perlu
dipertimbangkan:
● Pengelolaan Data Karyawan: Sistem ini harus mampu mengelola informasi pribadi
dan profesional setiap karyawan. Ini termasuk data pribadi, riwayat pekerjaan,
kualifikasi, sertifikasi, dan informasi kontak. Sistem ini harus memiliki database yang
aman dan dapat diakses untuk mengelola dan memperbarui data karyawan secara
efisien.
● Rekrutmen dan Pengadaan Karyawan: Sistem ini harus memfasilitasi proses
rekrutmen dan pengadaan karyawan. Fitur-fitur seperti pemasangan iklan lowongan
pekerjaan, pengumpulan aplikasi secara online, pengelolaan proses seleksi dan
wawancara, serta integrasi dengan alat penilaian dan verifikasi background dapat
mempercepat dan mengotomatisasi proses rekrutmen.

10
● Manajemen Gaji dan Tunjangan: Sistem ini harus mampu mengelola perhitungan
gaji, tunjangan, dan manfaat karyawan. Fitur-fitur yang perlu dipertimbangkan
termasuk perhitungan gaji berdasarkan komponen yang berbeda seperti gaji pokok,
tunjangan kinerja, tunjangan keluarga, dan tunjangan lainnya. Sistem ini juga harus
dapat menghasilkan slip gaji yang akurat dan menyediakan informasi tentang manfaat
yang tersedia bagi karyawan.
● Manajemen Kinerja: Sistem ini harus memfasilitasi proses manajemen kinerja,
termasuk penetapan tujuan kinerja, pengukuran kinerja, dan peninjauan kinerja
karyawan. Fitur-fitur yang perlu dipertimbangkan meliputi penjadwalan dan
pelacakan evaluasi kinerja, pengumpulan umpan balik dari atasan dan rekan kerja,
serta penyusunan laporan kinerja individu dan tim.
● Pengembangan Sumber Daya Manusia: Sistem ini harus memfasilitasi pengembangan
karyawan melalui manajemen pelatihan dan pengembangan. Fitur-fitur yang perlu
dipertimbangkan termasuk penjadwalan pelatihan, pendaftaran online, pelacakan
kehadiran, evaluasi pelatihan, dan pengelolaan sertifikasi dan program pengembangan
karyawan.
● Portal Karyawan: Sistem ini harus memiliki portal karyawan yang memungkinkan
karyawan untuk mengakses informasi pribadi, slip gaji, jadwal kerja, izin cuti, dan
manfaat lainnya. Portal ini juga dapat menyediakan fitur self-service, di mana
karyawan dapat memperbarui informasi pribadi mereka, mengajukan permohonan
cuti, atau mengakses sumber daya SDM.
● Pelaporan dan Analitik: Sistem ini harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan
laporan dan analitik terkait SDM. Ini termasuk laporan kehadiran, analisis turnover
karyawan, evaluasi kinerja individu dan tim, dan pemetaan kebutuhan pengembangan
karyawan. Informasi ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
strategis dan perencanaan

5. Untuk memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan analitik perusahaan, memberikan


wawasan yang berharga, dan mendukung pengambilan keputusan strategis yang
informasional, penting untuk melibatkan tim analitik, manajemen, dan pengguna bisnis dalam
perancangan dan pengembangan sistem analitik dan pelaporan. Sistem ini juga harus dapat
menghasilkan laporan yang relevan dan real-time untuk berbagai tingkatan manajemen.
Dalam desain sistem analitik dan pelaporan yang efektif, berikut adalah beberapa fitur yang
perlu dipertimbangkan:
● Pengumpulan dan Integrasi Data: Sistem ini harus mampu mengumpulkan data dari
berbagai sumber, seperti sistem pemesanan dan reservasi, sistem manajemen kargo,

11
sistem keuangan, dan sistem lainnya. Data ini harus diintegrasikan untuk memberikan
gambaran lengkap tentang operasional, keuangan, dan pelanggan perusahaan.
● Analisis Data: Sistem ini harus memiliki kemampuan analitik yang kuat untuk
menganalisis data yang dikumpulkan. Fitur-fitur ini mencakup pemodelan data,
teknik analisis statistik, analisis tren, analisis prediktif, dan visualisasi data. Hal ini
memungkinkan pengguna sistem untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman yang
lebih dalam tentang bisnis.
● Pelaporan: Sistem ini harus mampu menghasilkan laporan yang relevan dan real-time.
Laporan ini dapat berupa laporan keuangan, laporan operasional, laporan kinerja
karyawan, atau laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Laporan ini
harus mudah dibaca, dapat disesuaikan, dan dapat diakses oleh berbagai tingkatan
manajemen.
● Dashboard Kinerja: Sistem ini harus menyediakan dashboard kinerja yang
memungkinkan manajemen untuk melihat metrik kunci dan indikator kinerja secara
visual. Dashboard ini memberikan gambaran cepat tentang kinerja bisnis, trend, dan
perbandingan dengan target yang ditetapkan. Hal ini membantu manajemen dalam
memantau kinerja perusahaan secara real-time dan mengambil tindakan yang tepat.
● Pemberitahuan dan Peringatan: Sistem ini harus dapat mengirim pemberitahuan dan
peringatan kepada pengguna terkait perubahan signifikan atau anomali dalam data.
Ini membantu manajemen dalam mendeteksi masalah atau peluang dengan cepat,
sehingga tindakan dapat diambil secara proaktif.
● Akses dan Keamanan: Sistem ini harus memastikan akses yang tepat dan keamanan
data yang baik. Hal ini melibatkan pengaturan izin akses yang sesuai untuk pengguna
berdasarkan peran dan tanggung jawab mereka. Sistem ini juga harus memiliki
keamanan data yang kuat, termasuk enkripsi data dan langkah-langkah perlindungan
lainnya.
● Skalabilitas dan Fleksibilitas: Sistem ini harus dirancang dengan skala yang memadai
untuk menangani volume data yang besar dan pertumbuhan bisnis di masa depan.
Fleksibilitas juga penting, sehingga sistem dapat beradaptasi dengan perubahan
kebutuhan bisnis dan teknologi.

6. Melibatkan tim layanan pelanggan dalam perancangan dan pengembangan sistem ini akan
membantu memastikan bahwa fitur-fitur yang relevan dan efektif disertakan dalam desain.
Dalam desain sistem layanan pelanggan yang efektif, berikut adalah beberapa fitur yang perlu
dipertimbangkan:
● Saluran Komunikasi Multichannel: Sistem ini harus mendukung berbagai saluran
komunikasi, termasuk telepon, email, chat online, dan media sosial. Pelanggan harus

12
dapat menghubungi perusahaan melalui saluran yang mereka pilih, dan sistem ini
harus mengintegrasikan dan mengelola semua saluran tersebut.
● Manajemen Tiket: Sistem ini harus memfasilitasi pembuatan dan pelacakan tiket
pengaduan atau pertanyaan pelanggan. Setiap tiket harus memiliki nomor unik untuk
mengidentifikasi dan melacak status serta riwayat komunikasi terkait.
● Penugasan Tiket: Sistem ini harus mampu menugaskan tiket kepada agen atau staf
yang sesuai berdasarkan jenis atau kategori masalah yang dilaporkan. Hal ini
memastikan bahwa tiket ditangani oleh orang yang kompeten dan dapat memberikan
solusi yang tepat.
● Penanganan Masalah: Sistem ini harus menyediakan alat untuk menganalisis dan
menangani masalah pelanggan dengan efektif. Fitur-fitur ini meliputi manajemen
antrian, pemantauan waktu respons, eskalasi masalah, dan alat bantuan pemecahan
masalah.
● Basis Pengetahuan: Sistem ini harus memiliki basis pengetahuan yang menyimpan
informasi dan solusi yang sering ditanyakan oleh pelanggan. Basis pengetahuan ini
harus mudah diakses dan diperbarui agar agen layanan pelanggan dapat memberikan
jawaban yang konsisten dan akurat.
● Integrasi dengan Sistem Lain: Sistem ini harus terintegrasi dengan sistem lain dalam
perusahaan, seperti sistem pemesanan dan reservasi atau sistem manajemen kargo. Ini
memungkinkan akses langsung ke informasi terkait pelanggan atau transaksi tertentu
untuk memberikan solusi yang lebih cepat dan akurat.
● Analisis dan Pelaporan: Sistem ini harus dapat menganalisis data tiket pelanggan
untuk mengidentifikasi tren, masalah umum, dan kinerja agen layanan pelanggan. Hal
ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan
berdasarkan wawasan yang diperoleh.
● Layanan Mandiri: Sistem ini juga harus memfasilitasi layanan mandiri bagi
pelanggan, seperti sistem pemesanan tiket online, penjadwalan ulang penerbangan,
atau pemantauan status pengiriman kargo. Hal ini memberikan opsi kepada pelanggan
untuk menyelesaikan masalah atau mendapatkan informasi tanpa interaksi langsung
dengan agen layanan pelanggan.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT Garuda Indonesia Tbk menghadapi beberapa


masalah yang mempengaruhi efisiensi operasional, pengelolaan sumber daya manusia,
pengalaman pelanggan, dan pengendalian keuangan. Dalam rangka mengatasi masalah-masalah
tersebut, desain sistem informasi bisnis yang baik menjadi kunci penting. Melalui penelitian ini,
telah diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain sistem
pemesanan tiket yang kompleks, manajemen penerbangan yang efisien, manajemen penumpang
dan kargo, manajemen sumber daya manusia, serta keuangan dan akuntansi.
Dalam desain sistem informasi bisnis, perlu mempertimbangkan integrasi antar departemen
dan sistem yang berbeda guna mengurangi duplikasi data dan meningkatkan koordinasi antar unit
bisnis. Antarmuka pengguna yang ramah dan responsif juga penting untuk mempermudah
pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket dengan cepat dan efisien. Sistem juga harus mampu
mengelola informasi harga tiket secara real-time, ketersediaan tempat duduk, serta integrasi
dengan sistem pembayaran yang aman.
Dengan adanya desain sistem informasi bisnis yang baik, PT Garuda Indonesia Tbk dapat
memperoleh beberapa manfaat, antara lain meningkatkan efisiensi operasional, pengelolaan
sumber daya manusia, pengalaman pelanggan, dan pengendalian keuangan. Proses pemesanan
tiket yang lebih efisien akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi,
sedangkan manajemen penerbangan yang efisien akan mengurangi penundaan penerbangan dan
penggunaan sumber daya yang tidak efisien. Manajemen penumpang dan kargo yang lebih efisien
akan mengurangi antrean panjang di bandara dan menghindari kesalahan dalam penanganan
bagasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik akan meningkatkan efisiensi penugasan
dan kolaborasi tim, sementara keuangan dan akuntansi yang terintegrasi akan mempermudah
pengambilan keputusan yang tepat.

14
4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan kepada PT
Garuda Indonesia Tbk untuk meningkatkan desain sistem informasi bisnis mereka. Pertama,
Perusahaan perlu melakukan analisis yang komprehensif terhadap kebutuhan mereka dalam desain
sistem informasi bisnis. Hal ini meliputi pemetaan kebutuhan perusahaan, identifikasi masalah yang
dihadapi, dan mengidentifikasi fitur-fitur yang diperlukan dalam desain sistem. Kedua, bekerja sama
dengan pihak ahli atau konsultan dalam merancang dan mengimplementasikan desain sistem
informasi bisnis yang efektif. Dengan begitu, Pihak ahli dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan memastikan keberhasilan
implementasi sistem. Ketiga, menerapkan integrasi sistem yang baik antara sistem-sistem yang
berbeda yang digunakan dalam operasional perusahaan untuk mengurangi duplikasi data,
meningkatkan koordinasi antar departemen, dan memastikan keselarasan informasi yang akurat.
Ketiga, meningkatkan memprioritaskan pengalaman pelanggan yang baik dalam desain sistem
informasi bisnis mereka. Antarmuka pengguna yang intuitif, pemesanan yang mudah, dan dukungan
pelanggan yang responsif akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas.
Terakhir, melakukan evaluasi rutin terhadap performa sistem untuk mengidentifikasi kekurangan dan
melakukan perbaikan yang diperlukan dan memastikan sistem tetap optimal dan berfungsi sesuai
harapan.
Dengan memperhatikan saran-saran di atas, PT Garuda Indonesia Tbk dapat meningkatkan
desain sistem informasi bisnis mereka dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Dalam jangka
panjang, sistem informasi bisnis yang baik akan membantu perusahaan dalam mencapai efisiensi
operasional, pengelolaan sumber daya manusia yang baik, pengalaman pelanggan yang memuaskan,
dan pengendalian keuangan yang optimal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Binus University. (2021, Agustus 2). Proses Bisnis DW Penerbangan. Diambil kembali dari sis.binus:
https://sis.binus.ac.id/2021/08/02/proses-bisnis-dw-penerbangan/

Garuda Indonesia. (n.d.). Profil Perusahaan. Diambil kembali dari Garuda Indonesia:
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-profile/index

Wikipedia. (n.d.). Garuda Indonesia. Diambil kembali dari Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesia

Perbanas Institute. (n.d.). Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada PT Garuda Indonesia
Bagian Online Sales. Diambil kembali dari
https://eprints.perbanas.ac.id/9630/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf

ResearchGate. (n.d.). Tugas Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem Informasi


Manajemen pada PT Garuda Indonesia Bagian Online Sales. Diambil kembali dari
https://www.researchgate.net/publication/344138124_TUGAS_SISTEM_INFORMASI_MA
NAJEMEN_IMPLEMENTASI_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PADA_PT_GARU
DA_INDONESIA_BAGIAN_ONLINE_SALES#fullTextFileContent

16

Anda mungkin juga menyukai