Disusun Oleh :
1. ABIMANYU KUSUMO SASONGKO (21103066)
2. CARISSA SALWA SALSABILLA (21103089)
3. AHMAD RIZZA FACHRUDIN (21103095)
4. FREDERICUS I SITUMORANG (21103105)
5. HANNA ADE IV WANDA (21103109)
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
penerbangan Skyteam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di
Denpasar, Bali. Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute Jakarta – 2
Amsterdam nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki desain
kabin terbaru. Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute
penerbangannya menuju London. Pada tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan
mundurnya Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia
mendapat anugerah penghargaan sebagai maskapai “Bintang 5” dari Skytrax dan
menjadi anggota 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.
1. Pengerjaan tugas besar berdasarkan pada domain area Service Strategy dengan
cakupan proses Demand Management.
I.4 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah di jelaskan maka tujuan
pembuatan Tugas Besar ini adalah sebagai berikut :
I.5 Manfaat
Melalui tugas besar ini diharapkan memberikan manfaat yaitu :
BAB I - PENDAHULUAN
Bab I merupakan bab pedahuluan yang memaparkan mengenai latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan dari
Tugas Besar.
BAB IV – PENUTUP
Bab IV berisi mengenai simpulan dari keseluruhan tugas besar, saran, serta rekomendasi
terkait penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti untuk perbaikan ataupun
pengembangan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan dengan topik
yang di angkat.
BAB II
DASAR TEORI
II.2 Teori
Pada penelitian ini, akan dilakukan perancangan sebuah service design pada
layanan Garuda Indonesia berdasarkan framework ITIL versi 3. ITIL atau Information
Technology Infrastucrute Library adalah adalah sebuah kerangka kerja (framework)
umum yang menggambarkan best practice dalam pengelolaan sebuah layanan (IT
Service Management). Dengan menggunakan framework ITIL versi 3, Garuda
Indonesia khususnya Unit Sistem Informasi dapat memiliki panduan bagaimana
memberikan kualitas pelayanan teknologi informasi yang sesuai dengan. Service
Strategy adalah salah satu domain yang ada pada framework ITIL versi 3. Tujuan utama
dari Service design untuk mengubah cara manajemen layanan agar berpikir dan
bertindak secara strategis serta membantu layanan ini menjadi sebuah asset dari suatu
perusahaan. Information Technology Infrastructure Library (ITIL) menyediakan
kerangka kerja praktek terbaik yang komprehensif, konsisten dan koheren untuk
manajemen layanan TI dan proses yang terkait melalui pendekatan berkualitas tinggi
untuk mencapai efektivitas bisnis dan efisiensi dalam manajemen layanan TI. ITIL
menyediakan kerangka kerja untuk tata kelola TI, dan pengelolaan dan pengendalian
layanan TI. ITIL berfokus pada pengukuran terus-menerus dan peningkatan kualitas
layanan TI yang disampaikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Terdapat 4
domain pada ITIL yaitu:
1. Service Strategy
2. Service Design
3. Service Transition
Domain ini menjelaskan proses transisi dari tata kelola yang lama menjadi tata kelola
yang baru yang sudah dikembangkan pada tahap Service Design dan direalisasikan pada
Service Operation
4. Service Operation
Service Strategy adalah titik pusat dan asal dari Siklus Hidup Layanan ITIL.
Service strategy memberikan panduan untuk menjelaskan dan memprioritaskan
investasi penyedia layanan dalam memberikan layanan. Secara umum, Strategi Layanan
berfokus untuk membantu organisasi TI memperbaiki dan mengembangkannya dalam
jangka panjang. Dalam kedua kasus tersebut, Strategi Layanan sangat bergantung pada
pendekatan berbasis pasar. Oleh karena itu, publikasi Service Strategy duduk di inti dari
siklus hidup ITIL V3. Service Strategy menetapkan panduan bagi semua penyedia
layanan TI dan pelanggan mereka, untuk membantu mereka beroperasi dan berkembang
dalam jangka panjang dengan membangun strategi layanan yang jelas. Service Strategy
adalah tahapan awal sebelum sebuah organisasi membangun layanan-layanan TI, yakni
organisasi sebagai penyedia layanan TI merumuskan arah strategi layanan TI dan
menentukan layanan-layanan TI apa saja yang akan di sediakan. Service Strategy
menjadi dasar pertimbangan utama bagi proses-proses pada tahapan berikutnya. Rumus
4P yang terdapat pada Service Strategy adalah :
Pada penilitian ini referensi untuk sumber peramalan permintaan dibagi menjadi :
Aktifitas pertama yang dilakukan adalah mendata seluruh layanan yang disediakan oleh
Biro Pemasaran, Biro Penerbangan dan Biro Keuangan, terdapat total 31 layanan yang
terdiri berdasarkan Biro Pemasaran 6 layanan, Biro Penerbangan 9 layanan dan Biro
Keuangan 11 layanan yang meliputi :
Penyelenggara Layanan NO. Layanan
1 Layanan untuk memberikan informasi
ke masyarakat melalui media digital,
mobile apps, serta website Garuda
Indonesia.
2 Layanan untuk menyuguhan menu
makanan khusus khas Indonesia bagi
para penumpang
3 Layanan rangkaian aktivasi yang
diberikan bagi penumpang pada
penerbangan khusus, untuk memberikan
hiburan tambahan.
Biro Pemasaran 4 Layanan program CSR Garuda
Indonesia dalam bentuk sumbangan
buku
5 Layanan untuk memberikan fasilitas
tambahan bagi penumpang agar tetap
bisa tersambung dengan internet selama
dalam penerbangan
6 Layanan untuk memberi fasilitas
tambahan bagi penumpang yang sedang
menjalankan ibadah puasa dengan
menyediakan Al-Quran yang dapat
digunakan pada saat penerbangan.
7 Layanan informasi jaringan rute
perjalanan
8 layanan kargo yang terintergrasi untuk
pelanggan
9 layanan pengambilan barang di point of
pick up lalu ke bandara (airport) hingga
tempat tujuan.
10 Layanan penerbangan angkutan udara
niaga berjadwal
11 Layanan penerbangan angkuta udara
tidak terjadwal
12 Layanan barang dan pos dalam negeri
Biro Penerbangan dan luar negeri
13 Layanan Full Service Carrier (FSC)
14 Layanan Low Cost Carrier
15 Layanan Jasa penerbangan tidak
III.1.2 Pattern of Business Activity
Pattern of Business Activity adalah untuk mengenali pola aktivitas bisnis organisasi
dan beban kerja dari aktivitas tersebut. Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis
pola aktivitas bisnis yang dilakukan oleh objek penelitian untuk dapat memahami
tingkat permintaan pengguna terhadap layanan yang disediakan. Dibawah ini
merupakan Pattern of Business Activity untuk layanan bisnis yang diselenggarakan
oleh Perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Kolom Keterangan
Frekuensi Seberapa sering pola terjadi dalam
bisnis
volume Jumlah aktivitas bisnis dilakukan
dalam setahun
Lokasi Tempat dimana aktivitas bisnis dalam
organisasi berlangsung
Durasi Seberapa lama aktivitas bisnis
berlangsung
Pada table dibawah ini menunjukan daftar layanan yang disediakan oleh Biro
Pemasaran, sebagai berikut :
5 Layanan untuk
memberikan fasilitas
tambahan bagi
penumpang agar tetap Biro Pemasaran
bisa tersambung dengan
internet selama dalam
penerbangan
6 Layanan untuk memberi
fasilitas tambahan bagi
penumpang yang sedang
menjalankan ibadah
Biro Pemasaran
puasa dengan
menyediakan Al-Quran
yang dapat digunakan
pada saat penerbangan.
Pada table dibawah ini menunjukan daftar layanan yang disediakan oleh Biro
Penerbangan, sebagai berikut :
Kode Volume/
PBA Layanan Lokasi Durasi Frekuensi Tahun
7 Layanan informasi
jaringan rute perjalanan
Biro Penerbangan
9 layanan pengambilan
barang di point of pick
up lalu ke bandara Biro Penerbangan
(airport) hingga tempat
tujuan.
10 Layanan penerbangan
angkutan udara niaga
berjadwal Biro Penerbangan
11 Layanan penerbangan
angkuta udara tidak
terjadwal Biro Penerbangan
15 Layanan Jasa
penerbangan tidak
berjadwal berpenumpang
memiliki tujuan
domestik dan Biro Penerbangan
internasional khusus
untuk para rombongan
jamaah haji (layanan
haji)
16 Layanan Charter
Biro Penerbangan
Biro Penerbangan
Biro Penerbangan
Biro Penerbangan
Pada table dibawah ini menunjukan daftar layanan yang disediakan oleh Biro
Keuangan, sebagai berikut :
Kode Volume/
PBA Layanan Lokasi Durasi Frekuensi Tahun
21 Layanan Pendapatan
Kerjasama
Biro Keuangan
22 Layanan Pendapatan
Kerjasama Lainnya
Biro Keuangan
23 Layanan Pendapatan
Usaha Jasa
Biro Keuangan
24 Layanan Perbankan
Biro Keuangan
Biro Keuangan
Biro Keuangan
27 Layanan Utang Usaha
Biro Keuangan
30 Layanan Persediaan
Biro Keuangan
31 Layanan Biaya
Administrasi dan umum
Biro Keuangan
User profile adalah informasi tentang pola kebutuhan layanan untuk setiap kelompok
pengguna. User profile memberikan informasi mengenai aktivitas dan kebutuhan suatu
pengguna dan beban kerja untuk tiap kelompok pengguna. Dalam mengidentifikasi
pengguna untuk setiap layanan dibantu dengan mengetahui aktivitas yang dilakukan
pada setiap layanan Berikut merupakan hasil identifikasi kelompok pengguna layanan:
u web
Pilih beberapa pilhan seperti kota asal dan kota 1A
tujuan penerbangan
Pilih tanggal keberangkatan dan kepulangan 2A
Outcome layanan bisnis merujuk pada target penyelesaian dan standar pelayanan yang
ditetapkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Outcome layanan menunjukkan
sasaran yang ingin dicapai untuk setiap layanan yang disediakan. Berikut merupakan
outcome untuk tiap layanan bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.
12 Layanan barang dan pos Layanan antar pos dalam & luar negeri melalui
dalam negeri dan luar pesawat
negeri Biro Penerbangan
13 Layanan Full Service Pelayanan yang diberikan oleh maskapai
Carrier (FSC) penerbangan secara maksimum atau pelayanan
Biro Penerbangan diberikan secara penuh.
Biro Keuangan
Biro Keuangan
Biro Keuangan
Model bisnis, layanan, dan revenue yang digunakan oleh Garuda Indonesia adalah
Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), dimana dalam setiap
model bisnis yang digunakan oleh Garuda Indonesia selalu diupayakan inovasi-inovasi
dalam setiap layanannya untuk meningkatkan kualitas dari pengalaman yang akan
ditawarkan. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan e-
business perusahaan.
Business to Business (B2B) termasuk model bisnis yang lingkupnya paling besar
diantara lainnya. Jadi, konsepnya adalah produk atau jasa nya diberikan oleh satu
perusahaan ke perusahaan lain, seperti grosir dan pengecer. Misalnya untuk di PT.
Garuda Indonesia, mereka menjalankan bisnis penerbangan/transportasi udara lalu
mereka melakukan penjualan juga ke beberapa E-Commerce lain yang menyediakan
tiket transportasi udara.
Setelah membuat service model, maka akan diketahui layanan TI yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Selanjutnya, dilakukan
pendefinisian untuk utility dan warranty setiap layanan TI. Utility menggambarkan
manfaat yang akan diperoleh pengguna dengan menggunakan layanan TI dan warranty
menggambarkan jaminan untuk kenyamanan dalam menggunakan layanan TI. Utility
dan warranty dirancang untuk memenuhi kebutuhan Pattern of Business Activity dari
layanan bisnis yang terdapat dalam kelompok layanan TI. Berikut merupakan utility dan
warranty untuk setiap kelompok layanan TI:
Garuda Indonesia menyediakan 3 pilihan kabin dengan fasilitas berteknologi tinggi dan
kursi yang nyaman untuk memastikan para penumpang dapat menikmati perjalanan
pelanggan nya, yaitu :
1. First Class : Garuda Indonesia First Class adalah layanan kelas utama (first
class) dari Garuda Indonesia sebelum, selama, dan sesudah penerbangan yang
hanya tersedia di pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300ER yang memiliki
kabin first class. Saat ini hanya terdapat dua pesawat Garuda Indonesia Boeing
777-300ER yang memiliki first class yaitu pesawat dengan nomor registrasi PK-
GIG dan PK-GIF.
2. Business Class : Business class biasanya berada satu tingkat di bawah first class.
Jika first class lebih menonjolkan prestise, maka business class lebih
menonjolkan kenyamanan. Untuk penumpang kelas bisnis dalam pesawat
Garuda Indonesia, Anda bisa duduk dan bersantai dengan kenyamanan kursi
ergonomis yang dilengkapi ruang kaki yang lapang hingga 42 inci dalam armada
pesawat Boeing 737-800 Next Generation.
3. Economy Class : Kelas ekonomi ini merupakan kelas yang cocok untuk
wisatawan yang ingin terbang dengan murah atau menghemat anggaran liburan.
Economy Class Garuda Indonesia ini mendapat penghargaan dari SkyTrax di
tahun 2013, Ecomony Class Garuda Indonesia menawarkan kenyamanan dan
kemudahan yang berbeda.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Garuda Indonesia sebagai maskapai unggulan Indonesia memiliki strategi yang
cukup matang dalam menghadapi kompetisi pasar penerbangan yang sangat ketat.
Walaupun Garuda sempat terpuruk beberapa tahun ke belakang, namun Garuda
berhasil bangkit kembali. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan manajemen yang
meliputi seluruh aspek perusahaan mulai dari human capital, teknologi, hingga ke
budaya organisasi. Dari tipe strategi yang Garuda terapkan, Garuda lebih
menekankan pada strategi intensif dan diversifikasi. Industri penerbangan yang
semakin jenuh, dan munculnya banyak maskapai low cost carrier, mengharuskan
Garuda untuk menyusun strategi jauh ke depan. Melalui tujuan jangka panjang yang
tertuang dalam Quantum Leap dari tahun 2011-2015, Garuda membuat langkah-
langkah dalam pencapaian yang ingin perusahaan raih.
Garuda memiliki citra yang sangat kuat sebagai maskapai dengan harga yang
mahal, karena itu Garuda membangun Citylink yaitu anak perusahaan Garuda
dengan segmen pasar yang lebih rendah. Garuda juga mengenalkan beberapa
produk mereka seperti Frequent Flyer yang menawarkan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
IV.2 Saran
Garuda Indonesia sebagai maskapai besar Indonesia harus bisa mempertahankan
pasar yang telah dikuasainya. Munculnya kompetitor yang semakin banyak, harus
mendorong Garuda Indonesia untuk melakukan inovasi pada layanan yang mereka
berikan. Rekomendasi strategi yang kami sarankan adalah :
• Market development
Garuda harus meningkatkan layanan dan pemasaran intensif pada
Citylink. Banyanknya kompetitor di low cost carrier, peningkatan
jumlah penumpang udara, menyodorkan peluang dan ancaman bagi
Garuda di saat bersamaan. Garuda harus bisa memanfaatkan peluang ini
dengan baik untuk menghilangkan ancaman yang ada.
• Menambah rute penerbangan
Walaupun memiliki rute penerbangan yang cukup banyak, Garuda masih
bisa melebarkan sayapnya dengan menyediakan rute penerbangan ke
daerah tertentu di Indonesia. Pemasaran yang intensif diperlukan untuk
mengenalkan rute yang baru kepada masyarakat.
• Meningkatkan performa layanan
Garuda harus meningkatkan layanan yang diberikan kepada para
customer. Garuda harus meminimalkan tingkat keterlambatan
penerbangan dengan layanan terbaik di dalam pesawat.
• Diversifikasi
Strategi diversifikasi bisa menjadi pilihan Garuda dengan menambah jumlah
anak perusahaan yang mereka miliki.