Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN STRATEGIK

EMA 412 B4

PROSES IMPLEMENTASI STRATEGI

Oleh
Kelompok 4
Tebuana Agung Putra NIM. 1506305063
Putu Nadya Pradnyani Dewi NIM. 1506305072
Gede Diatmika Putra NIM. 1506305077
Gentha Putri Wardana NIM. 1506305095
P. Sigit Wahyudhi NIM. 1506305151

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakhmat beliau paper mata kuliah Manajemen Strategik ini dapat
terselesaikan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan kelompok
4 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan paper ini. Adapun dalam paper
ini membahas mengenai PROSES IMPLEMENTASI STRATEGI. Dalam
paper ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep implementasi strategi,
implementasi kepemimpinan dan juga disertai dengan kasus dan pembahasan
mengenai proses implementasi strategi ini. Kami juga berharap agar paper ini
dapat bermanfaat selain bagi kami sebagai penulis, juga bagi para pembaca
paper ini.

Tidak lupa kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam


paper ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam hal materi maupun
penulisan serta penyajiannya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Denpasar, 21 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I KASUS ........................................................................................................ 1

1.1 Profil Perusahaan.................................................................................. 1

1.2 Segmen Usaha ...................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3

2.1 Definisi dan Konsep Implementasi Strategi ......................................... 3

2.2 Implementasi Kepemimpinan .............................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN KASUS ......................................................................... 8

3.1 Implementasi Strategi ........................................................................... 8

3.1.1 Modernisasi Jaringan ................................................................ 10

3.1.2 Excellent Network Operation ................................................... 10

3.1.3 Diversifikasi produk Telkomesel :............................................ 11

3.2 Implementasi Kepemimpinan ............................................................ 12

BAB IV SIMPULAN ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB I
KASUS
1.1 Profil Perusahaan

Telkomsel merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang


layanan jasa dan jaringan telekomunikasi terintegrasi di Indonesia dengan sembilan
entitas anak yang beroperasi di dalam dan di luar negeri. Telkomsel sebagai
operator seluler terkemuka di Indonesia, melayani lebih dari 130 juta pelanggan,
sehingga mewakili sekitar 52 % di antara 3 besar operator seluler. Telkomsel telah
bertransformasi dari perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-
platform provider, sebuah babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia.
Telkomsel memperkuat sinergi untuk keberlanjutan bisnisnya dengan meletakkan
dasar yang kuat untuk mencapai hubungan yang solid dan manajemen bisnis yang
kompetitif melalui pemanfaatan kekuatan dari pemiliknya, Telkom dan SingTel,
serta mitra non-kelompok.

1.2 Segmen Usaha

Segmen usaha Telkom menyediakan enam portofolio produk, yaitu:

1. Mobile
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added
service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas
anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI,
Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
2. Fixed
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed
broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya,
dengan brand IndiHome.
3. Wholesale & International
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service,
Wi-Fi, VAS, hubbing, data center dan content platform, data dan internet, dan
solution.
1
4. Network Infrastructure
Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan
tower.
5. Enterprise Digital
Terdiri dari layanan information and communication technology platform
service dan smart enabler platform service.
6. Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com),
video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, Telkom juga
menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan
VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and
analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta
enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things.

PT Telekomunikasi Indonesia dipimpin oleh seorang CEO berusia 55 tahun


bernama Alex J. Sinaga. Selain menjadi Direktur Utama, Alex J. Sinaga juga
menjabat sebagai Komisaris Utama Telkomsel. Alex J Sinaga selaku direktur
Telkom kerap menerima penghargaan sebagai CEO terbaik. Diantaranya adalah
Asias Best CEO dalam Asia Excellence Award dari Corporate Governance Asia
Magazine Selain itu, ada lima orang direktur yang masing masing membawahi
enterprise and business service, consumer service, wholesale and international
service, network IT & solution, serta digital and strategic portfolio.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Konsep Implementasi Strategi
Fred R. David (2015) menyatakan bahwa implementasi strategi (strategy
implementation), adalah proses yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat tujuan
tahunan, membuat kebijakan yang memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan dapat dilakukan. Implementasi
Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis.
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Walaupun implementasi
biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi
implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategik. Perumusan
strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi.
Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan
khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi.
Menurut Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2001) menekankan bahwa serangkaian
tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus
disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan
menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika
perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten
dengan strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan, akuisisi, internasional, dan
kerjasama yang sebelumnya dipilih. Perumusan strategi dan implementasi strategi
harus sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi
strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan eksternal
dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman pasarnya
dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam
usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini,
3
perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis dan misi strategis secara tertulis
terkait dengan produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan
pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi-kompetensinya.
Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan
prosedur. Formulasi kesuksesan strategi tidak menjamin kesuksesan implementasi
strategi. Selalu lebih sulit untuk melakukan sesuatu (implementasi strategi) dari
pada akan melakukannya (formulasi strategi). Implementasi strategi melibatkan
pengembangan kebijakan fungsional, struktur organisasi, iklim yang mendukung
strategi dan membantu tercapainya tujuan organisasi. Proses implementasi
memerlukan komunikasi yang efektif dan negosiasi-negosiasinya diantara semua
penyusunan strategi atau manajemen puncak yang berhubungan
Formulasi dan implementasi strategi dapat dibandingkan dengan cara-cara
sebagai berikut :
Tabel Perbedaan Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi
Formulasi strategi diposisikan Implementasi strategi dikelola selama
sebelum tindakan tindakan
Formulasi strategi berfokus pada Implementasi strategi berfokus pada
efektivitas efisiensi
Formulasi strategi utamanya adalah Implementasi strategi utamanya proses
proses intelektual operasional

Formulasi strategi mensyaratkan Implementasi strategi mensyaratkan


intuisi yang baik dan kemampuan motivasi khusus dan kemampuan
analisis kepemimpinan

Formulasi strategi mensyaratkan Implementasi strategi mensyaratkan


koordinasi antara beberapa individu koordinasi antara banyak individual

Penerapan atau implementasi strategi mencakup penguasaan perusahaan


(corporate governance), struktur dan kontrol organisasi (organization structure
and control), kepemimpinan strategis (strategic leadership), serta kewirausahaan
dan inovasi perusahaan (entrepreneurship and innovation). Tahap akhir dalam
implementasi strategi, perusahaan perlu mengetahui empat jenis keahlian dasar,
yaitu:
4
a. Kemampuan berinteraksi (interacting skills), yaitu kemampuan manajemen
berinteraksi dan berempati dengan berbagai perilaku dan sikap orang lain
untuk mencapai tujuan.
b. Kemampuan mengalokasi (allocating skills), yaitu kemampuan manajemen
dalam menjadwalkan tugas-tugas, anggaran, waktu, serta sumberdaya-
sumberdaya lain secara efisien.
c. Kemampuan memonitor (monitoring skills), meliputi penggunaan informasi
yang efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai masalah yang
timbul dalam proses implementasi.
d. Kemampuan mengorganisasikan (organizing skills), yaitu kemampuan untuk
menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka menyesuaikan
diri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi.

2.2 Implementasi Kepemimpinan


Seorang pemimpin dalam sebuah organisasi tidak akan berhasil mencapai
tujuan tanpa memiliki kemampuan mengimplementasikan peran kepemimpinan.
Menurut Bennis dan Nanus (2006) peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen
perubahan serta juru bicara, dan pelatih. Mengimplementasikan peran
kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti kata pemimpin mengarahkan
pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika pemimpin tidak memahami
kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah tujuan organisasi mustahil
akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam bertindak sebagai penentu
arah yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi yang tentunya
mengacu pada visi organisasi. Menurut Pearce dan Robinson (1997) terdapat dua
isu kepemimpinan yang sangat penting, yaitu: peran CEO dan penunjukan manajer-
manajer kunci.
a. Peran CEO
CEO merupakan katalis kunci dalam manajemen strategik. Pejabat ini paling
bertanggung jawab atas keberhasilan suatu strategi. CEO menggunakan
sampai 80 persen dari waktu mereka untuk mengembangkan dan
mengarahkan strategi. Perubahan besar dalam strategi seringkali didahului

5
atau dengan cepat diikuti oleh perubahan CEO. Ini menunjukkan bahwa
strategi yang berbeda membutuhkan CEO yang berbeda.
b. Penunjukkan Manajer-manajer Kunci
Masalah utama manajer puncak dalam mengimplementasikan strategi,
khususnya jika ini menyangkut suatu perubahan besar, adalah menetapkan
manajer yang tepat di posisi yang tepat bagi strategi yang baru. Mempercayai
orang-orang yang menduduki posisi manajerial kunci berkaitan langsung
dengan harapan manajemen puncak bahwa suatu strategi akan dilaksanakan
secara berhasil. Keyakinan ini didasarkan pada jawaban atas dua pertanyaan
mendasar:
1) Siapa orang-orang yang menduduki posisi kepemimpinan yang sangat
penting bagi pelaksanaan strategi?
2) Apakah orang-orang ini memiliki karakteristik yang dibutuhkan untuk
menjamin implementasi strategi yang efektif?
Meskipun tidak mungkin merinci karakteristik yang paling penting dalam
konteks ini, mereka barang kali meliputi (1) kemampuan dan pendidikan, (2)
jalur karir dan pengalaman sebelumnya, (3) kepribadian dan temperamen.
Kesesuaian individu dalam aspek-aspek ini, dipadukan dengan feeling
manajer puncak mengenai orang yang bersangkutan, menjadi landasan bagi
kepercayaan manajemen puncak kepada orang yang bersangkutan ini. Satu
pertimbangan praktis dalam menetapkan penugasan manajerial kunci ketika
mengimplementasikan strategi adalah akan menunjuk eksekutif yang sudah
ada (yang layak promosi) atau memasukkan orang baru.

Pemimpin melaksanakan peran kepemimpinan dengan menggunakan gaya


kepemimpinan, sedangkan pengikut sebagai staf menerima dan merespon peran
yang dimainkan oleh unsur pimpinan tersebut. Terdapat berbagai teori tentang gaya
kepemimpinan. Namun secara umum teori-teori tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam empat kelompok besar, yaitu:
a. Gaya Kepemimpinan yang Berkesan Administrator
Gaya kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada
aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam mengambil

6
risiko dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini
hanya cocok pada situasi continuation, routine change, serta limited change.
b. Gaya Kepemimpinan Analitis
Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan
didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap
informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
c. Gaya Kemimpinan Asertif
Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang
sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan
kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan
beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.
d. Gaya Kepemimpinan Entepreneur
Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan dan
hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama.
Gaya kepemimpinan model ini biasanya selalu mencari pesaing dan
menargetkan standar yang tinggi.

7
BAB III
PEMBAHASAN KASUS

3.1 Implementasi Strategi

Posisi Telkomsel diketahui berada pada area quadran I, sehingga dapat


disimpulkan bahwa strategi Telkomsel seharusnya difokuskan pada penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk integrasi ke belakang, integrasi
ke depan, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait. Berdasarkan perencanaan
strategi yang telah dibuat, diperlukan program, anggaran dan proses sebagai cara
untuk melakukan impementasi dari strategi yang sudah ada. Program : Langkah
yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu melalui 5-part growth
strategy :

1. Eksploitasi layanan suara dan SMS dengan meningkatkan mikro kluster


yang berbasis harga dan menyediakan kualitas jaringan terbaik.
2. Memperkuat layanan broadband dengan fokus pada pengarahan jumlah
pengguna data, penetrasi smart phone dan kualitas jaringan maupun
cakupannya.
3. Memicu ekosistem digital melalui penciptaan produk digital yang inovatif
dan berbeda serta memberikan aliran pendapatan baru.
4. Drive investment dalam inovasi.
5. Mempelajari secara selektif sebagai bagian dari Strategi Telkom Group.

Telkomsel berhasil menerapkan beberapa kunci Program Masterpiece dalam


produk. Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia
dengan membagi menjadi 4 area penjualan, yaitu Sumatera (Area 1), Jabodetabek
dan Jawa Barat (Area 2), Jawa dan Bali (Area 3) dan Papua, Maluku, Sulawesi,
Kalimantan atau Pamasuka (area 4). Secara umum, strategi penjualan meliputi
segmen utama pelanggan dalam portofolio besar yang diterapkan oleh semua
bidang untuk meningkatkan penjualan dan kinerja pemasaran. Strategi ini
difokuskan pada bidang:

8
1. Dalam Pasar Ritel Segmen ritel adalah bagian pasar terbesar bagi Telkomsel
untuk dikelola dan dikembangkan. Dengan menerapkan program daerah
lokal, secara khusus mendekati dan menembus pasar baru
2. Dalam Pasar Korporat pada kartuHALO juga peningkatan nilai pelanggan
melalui Close User Group (CUG).
3. Dalam Komunitas Segmen masyarakat merupakan pasar potensial yang harus
dikelola. Mulai tahun 2013 dan seterusnya, Telkomsel berfokus pada
komunitas pemuda (sekolah & kampus) dan masyarakat lainnya (hobi, minat)
serta berpartisipasi untuk memfasilitasi sponsor acara masyarakat dan
program keterlibatan, serta memperkenalkan ekspansi internasional baru
GraPARI (Timor Leste, Hongkong & Malaysia) untuk menyediakan
pengalaman pelanggan yang sangat baik.
4. Memperkuat Customer Care Sebagai komitmen kami untuk memberikan
kepuasan pelanggan, Telkomsel selalu meningkatkan kualitas layanan
mereka kepada pelanggan melalui saluran layanan modernisasi, perbaikan
sistem pembayaran. Dalam rangka untuk mendapatkan lebih dekat dengan
pelanggan dan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan,
Telkomsel menyediaka n 268 mobile GraPARI (Mobile Resmi Telkomsel
Point of services) di seluruh Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga
menyediakan dan mengoperasikan 450

Telkomsel terus berinvestasi dalam infrastruktur broadband melalui


kapasitas, kualitas, cakupan ekspansi dan program modernisasi, serta
mengoptimalkan jaringan inti infrastruktur. Penggelaran jaringan Telkomsel
didasarkan pada strategi cluster geografis yang mempertimbangkan proyeksi
makroekonomi jangka panjang, integritas layanan, dan indikator keuangan. Kriteria
lain untuk klasterisasi merupakan benchmark global, Teknologi roadmap penjual,
zona ekonomi rinci dalam rencana induk pemerintah untuk pembangunan ekonomi
(MP3EI) dan kualitas layanan.

9
3.1.1 Modernisasi Jaringan

Modernisasi jaringan sangat penting untuk meng-upgrade dan mengganti


peralatan usang untuk menjaga jaringan setara dengan teknologi dan layanan
terbaru. Melalui modernisasi, Telkomsel memperoleh peralatan-kapasitas yang
lebih tinggi dengan biaya lebih rendah dan lebih hemat energi per unitnya, yang
pada saat yang sama memberi perusahaan penghematan biaya dalam operasi dan
pemeliharaan. Modernisasi dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan
dampak keuangan. Jaringan modernisasi terjadi terutama di Sumatera, Bali,
Kalimantan, Nusa Tenggara, serta Jabodetabek dan Jawa Barat

3.1.2 Excellent Network Operation

Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Telkomsel mengambil


sejumlah inisiatif strategis, termasuk kemampuan enhancing dan mengendalikan
perluasan jaringan, memastikan pemeliharaan kualitas jaringan dan menyediakan
atribut data informasi tepat waktu dan akurat, serta penguatan manajemen aset
jaringan

Dalam hal market penetration beberapa upaya yang dilakukan oleh


Telkomsel dalam melakukan penetrasi pasar antara lain :

1. Promosi ke komunitas sekolah dari Sekolah Dasar hingga Sekolah


Menengah
2. Memperkenalkan Wi-Fi Flashzones bagi masyarakat kampus dan sekolah.
3. Product Development

Dengan meningkatnya permintaan untuk layanan data mobile berkualitas dan


perangkat yang lebih canggih, seperti smartphone dan tablet dengan harga
terjangkau di pasar, Telkomsel mengembangkan satu set strategi untuk
menargetkan segmen yang berbeda dan daerah melalui saluran-saluran merek
utama, Kartu As, simPATI dan kartuHALO. Beberapa strategi diperkenalkan untuk
mendorong penjualan data yang dipilih daerah, di antaranya adalah dengan tarif re-
pricing, dan menambahkan bonus kuota. Selain itu, dilakukan pula peluncuran

10
aplikasi MyTelkomsel yang merupakan aplikasi mobile yang menawarkan one stop
Layanan untuk pengguna mobile broadband, khususnya tablet dan smartphone.
MyTelkomsel memastikan ngalaman pelanggan yang lebih baik dengan jaringan
broadband yang dapat diandalkan sehinga pengguna dapat melihat profil mereka
secara real time serta menambahkan fitur lain.

3.1.3 Diversifikasi produk Telkomesel :

kartuHALO

Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan kartuHALO, diluncurkan beberapa


program promosi dan kampanye, di antaranya yang baru Halo Fit Package, Tarif
Voice Penyederhanaan, kartuHALO Keluarga, kartuHALO Multi-Line, Year End
Special Voice & SMS Paket, Internasional zonasi ulang Tarif dan Jaringan
Agnostic.

simPATI

Merk simPATI dirancang untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar menengah


sehubungan dengan meningkatnya jumlah pengguna gaya hidup digital, termasuk
mahasiswa dan eksekutif muda. Sepanjang tahun, simPATI juga meluncurkan
jumlah loyalitas dan program retensi melalui berbagai kampanye di recharge dan
penggunaan program bonus.

simPATI loop

Dengan desain yang penuh warna dan menyenangkan, simPATI Loop diluncurkan
pada April 2013 sebagai starterpack katering khusus untuk segmen remaja.
simPATI Loop menawarkan data menarik, BlackBerry, SMS dan layanan digital.
Keberadaan simPATI Loop diharapkan dapat memperkuat posisi Telkomsel di
segmen anak muda.

Kartu As Kartu As

11
Merupakan merek prabayar untuk segmen mid-low, yang tetap menjadi merek
favorit dengan basis pelanggan stabil. Program utama yang diluncurkan adalah
'Bonus Recharge Gokil', 'Jagoan Serbu Dua Kuota 'dan sejumlah bonus tarif SMS.

Kartu As PlayMania

Kartu As starterpack baru diluncurkan di Q2 tahun 2013 untuk memenuhi


kebutuhan dalam segmen anak-anak. Starter pack memberikan penawaran menarik
dan layanan panggilan darurat antara penawaran lainnya.

3.2 Implementasi Kepemimpinan

Telkomsel selalu berusaha meningkatkan daya saing melalui transformasi,


pemberdayaan organisasi (area based) dan peluncuran budaya Telkomsel Way
untuk menghasilkan orang-orang hebat yang akan memimpin bisnis dengan solid,
speed dan smart vision. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Telkomsel pada
dasarnya ditujukan untuk mencapai "Triple 3". Triple 3 mencakup upaya dalam
meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan pendapatan secara signifikan dan
investasi pada pengembangan bisnis digital.

The Telkom Way merupakan filosofi, prinsip, dan praktek dasar yang
diterapkan pada setiap karyawan Telkom Group untuk menjadi insan terbaik, insan
bintang, dan insan pemenang.

Telkom Corporate Philosophy : Always the Best adalah sebuah basic belief
untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
Always the Best adalah sebuah keyakinan dasar untuk selalu menjadi yang terbaik
atau selalu memberikan yang terbaik.

Untuk mencapai Always The Best, ada tiga unsur utama yang harus dimiliki
oleh setiap insan Telkom, yaitu :

1. Integritas (Integrity), yaitu menyatunya Keyakinan (belief) terhadap nilai-


nilai yang dianut oleh Pikiran (mind) dan Perbuatan (action). Esensi dari
12
integritas adalah Kejujuran (honesty) yang termasifestasi dari selarasnya
keyakinan, pikiran, dan perbuatan di dalam sanubari seseorang.
2. Antusiasme (Enthusiasm), yaitu Keinginan (desire) yang melahirkan
Kesungguhan (passion) karena adanya sebuah Harapan (hope) tertinggi
untuk menjadi yang terbaik. Ketika seseorang mempunyai spirit yang
bersumber dari keyakinan yang dimilikinya, maka bergeloralah jiwa antusia
orang tersebut, dan ketika seseorang sudah memiliki antusias maka pada
gilirannya ia akan memiliki sikap totalitas.
3. Totalitas (Totality), yaitu mendedikasikan seluruh potensi dan kemampuan
yang dimiliki untuk mewujudkan yang terbaik. Ketika seseorang sudah
mencapai totalitas maka ia akan selalu berusaha meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas dirinya dalam rangka memberikan yang terbaik tersebut

Leadership Priciples To Be The Star adalah Lead by Heart & Manage by


Head, yaitu sebuah prinsip bahwa dalam memimpin orang (people) seorang
pemimpin harus menggunakan hari/rasa (heart); sedangkan dalam mengelola
pekerjaan (work) ia harus menggunakan kepala/rasio (head).

1. Lead by HEART : menitikberatkan pada memimpin orang (people), baik diri


sendiri (lead self) maupun orang lain (lead others).
2. Manage by HEAD : menitikberatkan pada mengelola organisasi (manage
organization) dan mengelola bisnis (manage business).

Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed,
Smart yang sekaligus menjadi Core Values atau Great Spirit.

1. Solid
Solid adalah terwujudnya 1 Hati (Rasa), 1 Pikiran (Rasio), dan 1 Tindakan
(Raga). Adanya soliditas akan melahirkan sahabat sejati dan itu berarti
saling menyayangi, saling melindungi, saling membela.
Untuk meningkatkan soliditas, terdapat tiga hal yang diperlukan sehingga
terbangun kohesivitas dan rasa saling percaya antar insan Telkom, yakni the
shared vision (semua memiliki tujuan yang sama 1 Rasa), the shared

13
values (selalu mengacu pada nilai sebagai panduan dalam pengambilan
keputusan 1 Rasio), dan the culture of trust (empowering / mempercepat
proses pengambilan keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi
terhadap perubahan 1 Raga).
2. Speed
Speed adalah sikap mental untuk bertindak sebagai pionir/pelopor (Awal),
sesuai dengan Arah yang sudah ditentukan dalam bentuk tindakan (Aksi)
untuk mewujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan
penyampaian produk, dan kecepatan dalam memberikan layanan ke
pelanggan atau disebut QCD (quality, cost, delivery).
3. Smart
Smart adalah sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam
pekerjaan yang kita lakukan. Smart terwujud melalui Olah Rasa melalui
Intuisi yang tajam, Olah Rasio melalui kreativitas dan Inovasi yang
menghasilkan terobosan (breaktrough), dan Olah Raga melalui aksi-aksi
yang Impresif.

Practices to be The Winner adalah standar perilaku (standard behaviors) yang


berisi praktek-praktek luhur untuk menjadi Insan Pemenang. Standar perilaku ini
membentuk pola sikap dan pola tindak karyawan Telkom Group dalam rangka
menempa diri menjadi pemenang. Practices to be the Winner dari The Telkom Way
adalah IFA, yakni Imagine, Focus, Action sekaligus sebagai Key Behaviors.

1. Imagine
Imagine adalah praktek berperilaku yang selalu berawal dari akhir (starting
from the end) dalam merencanakan dan menjalankan aktivitasnya. Sebuah
kerja besar harus dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak
dicapai. Praktek ini identik dengan Visi atau Mimpi seorang pemimpin. Ia
menggambarkan Desireability (keinginan) bukan Feasibility (kebiasaan).
2. Focus
Focus adalah praktek berperilaku yang selalu mengutamakan yang utama.
Kalau digambarkan bahwa aktivitas yang kita lakukan sebagai sebuah
peperangan, maka kita harus memiliki prioritas dalam memenangkan
14
peperangan.
Kita harus menetapkan bukit-bukit pertempuran mana saja yang harus
dimenangkan untuk memenangkan seluruh peperangan. Fokuskan
kekuatan utama dengan mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas
untuk merebut bukit-bukit utama.
3. Action
Action adalah perilaku yang selalu menekankan tindakan konkrit dalam
mencapai sebuah hasil.

Imagine dan Focus hanya bisa bermuara pada hasil yang nyata jika dikerjakan
(Action) atau diimplementasikan dan sekaligus dikontrol. Visi tanpa aksi itu
Fantasi, Aksi tanpa Visi itu sensasi (sesaat). Dalam menjalankan praktek ini kita
dituntut untuk selalu belajar dari orang lain (Benchmark) dan meraih kemenangan-
kemenangan kecil (Quick Wins) untuk membangun kepercayaan diri dalam
membangun kemenangan.

15
BAB IV
SIMPULAN

Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang


dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Seorang pemimpin dalam
sebuah organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan tanpa memiliki kemampuan
mengimplementasikan peran kepemimpinan. Mengimplementasikan peran
kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti kata pemimpin mengarahkan
pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Telkomsel merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang layanan jasa dan jaringan
telekomunikasi terintegrasi di Indonesia dengan sembilan entitas anak yang
beroperasi di dalam dan di luar negeri. Berdasarkan analisis SWOT yang
sebelumnya telah dibuat posisi Telkomsel diketahui berada pada area quadran I,
sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi Telkomsel seharusnya difokuskan pada
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait.
Telkomsel mengimplementasikan strateginya dalam bentuk modernisasi jaringan,
pembangunan infrastruktur, dan melakukan diversifikasi produk. Dalam hal
implementasi kepemimpinan Telkomsel menerapkan istilah Triple 3 yang terdiri
dari The Telkom Way, Telkom Corporate Philosophy, dan Leadership Priciples To
Be The Star.

16
DAFTAR PUSTAKA
Bennis, Warren.,Burt Nanus. 2006. Leaders,Strategi untuk Mengemban Tanggung
Jawab. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer Kleompok Gramedia.

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis (Edisi Kedua Belas). Jakarta : Salemba
Empat.

Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis,.


Konsep daya saing dan globalisasi, Buku 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Robinson, Pearce. 2009. Manajemen Strategis (Formulasi, Implementasi dan


Pengendalian) Edisi Kesepuluh. Jakarta: Selemba Empat.

Marhaeni, Gusti Ayu Made Mas. 2013. SimPATIZone, Implementasi Konsep


Communitization sebagai Strategi Pemasaran PT TELKOMSEL, Tbk.
https://www.kompasiana.com/marhaenii/simpatizone-implementasi-konsep-
communitization-sebagai-strategi-pemasaran-pt-telkomsel-
tbk_552bf2666ea834b6768b4577 (diakses tanggal 18 November 2017)

www.telkomsel.com (diakses tanggal 18 November 2017)

17

Anda mungkin juga menyukai