EMA 412 B4
Oleh
Kelompok 4
Tebuana Agung Putra NIM. 1506305063
Putu Nadya Pradnyani Dewi NIM. 1506305072
Gede Diatmika Putra NIM. 1506305077
Gentha Putri Wardana NIM. 1506305095
P. Sigit Wahyudhi NIM. 1506305151
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakhmat beliau paper mata kuliah Manajemen Strategik ini dapat
terselesaikan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan kelompok
4 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan paper ini. Adapun dalam paper
ini membahas mengenai PROSES IMPLEMENTASI STRATEGI. Dalam
paper ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep implementasi strategi,
implementasi kepemimpinan dan juga disertai dengan kasus dan pembahasan
mengenai proses implementasi strategi ini. Kami juga berharap agar paper ini
dapat bermanfaat selain bagi kami sebagai penulis, juga bagi para pembaca
paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
BAB I
KASUS
1.1 Profil Perusahaan
1. Mobile
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added
service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas
anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI,
Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
2. Fixed
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed
broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya,
dengan brand IndiHome.
3. Wholesale & International
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service,
Wi-Fi, VAS, hubbing, data center dan content platform, data dan internet, dan
solution.
1
4. Network Infrastructure
Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan
tower.
5. Enterprise Digital
Terdiri dari layanan information and communication technology platform
service dan smart enabler platform service.
6. Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com),
video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, Telkom juga
menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan
VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and
analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta
enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Konsep Implementasi Strategi
Fred R. David (2015) menyatakan bahwa implementasi strategi (strategy
implementation), adalah proses yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat tujuan
tahunan, membuat kebijakan yang memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan dapat dilakukan. Implementasi
Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis.
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Walaupun implementasi
biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi
implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategik. Perumusan
strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi.
Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan
khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi.
Menurut Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2001) menekankan bahwa serangkaian
tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus
disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan
menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika
perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten
dengan strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan, akuisisi, internasional, dan
kerjasama yang sebelumnya dipilih. Perumusan strategi dan implementasi strategi
harus sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi
strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan eksternal
dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman pasarnya
dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam
usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini,
3
perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis dan misi strategis secara tertulis
terkait dengan produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan
pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi-kompetensinya.
Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan
prosedur. Formulasi kesuksesan strategi tidak menjamin kesuksesan implementasi
strategi. Selalu lebih sulit untuk melakukan sesuatu (implementasi strategi) dari
pada akan melakukannya (formulasi strategi). Implementasi strategi melibatkan
pengembangan kebijakan fungsional, struktur organisasi, iklim yang mendukung
strategi dan membantu tercapainya tujuan organisasi. Proses implementasi
memerlukan komunikasi yang efektif dan negosiasi-negosiasinya diantara semua
penyusunan strategi atau manajemen puncak yang berhubungan
Formulasi dan implementasi strategi dapat dibandingkan dengan cara-cara
sebagai berikut :
Tabel Perbedaan Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi
Formulasi strategi diposisikan Implementasi strategi dikelola selama
sebelum tindakan tindakan
Formulasi strategi berfokus pada Implementasi strategi berfokus pada
efektivitas efisiensi
Formulasi strategi utamanya adalah Implementasi strategi utamanya proses
proses intelektual operasional
5
atau dengan cepat diikuti oleh perubahan CEO. Ini menunjukkan bahwa
strategi yang berbeda membutuhkan CEO yang berbeda.
b. Penunjukkan Manajer-manajer Kunci
Masalah utama manajer puncak dalam mengimplementasikan strategi,
khususnya jika ini menyangkut suatu perubahan besar, adalah menetapkan
manajer yang tepat di posisi yang tepat bagi strategi yang baru. Mempercayai
orang-orang yang menduduki posisi manajerial kunci berkaitan langsung
dengan harapan manajemen puncak bahwa suatu strategi akan dilaksanakan
secara berhasil. Keyakinan ini didasarkan pada jawaban atas dua pertanyaan
mendasar:
1) Siapa orang-orang yang menduduki posisi kepemimpinan yang sangat
penting bagi pelaksanaan strategi?
2) Apakah orang-orang ini memiliki karakteristik yang dibutuhkan untuk
menjamin implementasi strategi yang efektif?
Meskipun tidak mungkin merinci karakteristik yang paling penting dalam
konteks ini, mereka barang kali meliputi (1) kemampuan dan pendidikan, (2)
jalur karir dan pengalaman sebelumnya, (3) kepribadian dan temperamen.
Kesesuaian individu dalam aspek-aspek ini, dipadukan dengan feeling
manajer puncak mengenai orang yang bersangkutan, menjadi landasan bagi
kepercayaan manajemen puncak kepada orang yang bersangkutan ini. Satu
pertimbangan praktis dalam menetapkan penugasan manajerial kunci ketika
mengimplementasikan strategi adalah akan menunjuk eksekutif yang sudah
ada (yang layak promosi) atau memasukkan orang baru.
6
risiko dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini
hanya cocok pada situasi continuation, routine change, serta limited change.
b. Gaya Kepemimpinan Analitis
Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan
didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap
informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
c. Gaya Kemimpinan Asertif
Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang
sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan
kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan
beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.
d. Gaya Kepemimpinan Entepreneur
Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan dan
hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama.
Gaya kepemimpinan model ini biasanya selalu mencari pesaing dan
menargetkan standar yang tinggi.
7
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
8
1. Dalam Pasar Ritel Segmen ritel adalah bagian pasar terbesar bagi Telkomsel
untuk dikelola dan dikembangkan. Dengan menerapkan program daerah
lokal, secara khusus mendekati dan menembus pasar baru
2. Dalam Pasar Korporat pada kartuHALO juga peningkatan nilai pelanggan
melalui Close User Group (CUG).
3. Dalam Komunitas Segmen masyarakat merupakan pasar potensial yang harus
dikelola. Mulai tahun 2013 dan seterusnya, Telkomsel berfokus pada
komunitas pemuda (sekolah & kampus) dan masyarakat lainnya (hobi, minat)
serta berpartisipasi untuk memfasilitasi sponsor acara masyarakat dan
program keterlibatan, serta memperkenalkan ekspansi internasional baru
GraPARI (Timor Leste, Hongkong & Malaysia) untuk menyediakan
pengalaman pelanggan yang sangat baik.
4. Memperkuat Customer Care Sebagai komitmen kami untuk memberikan
kepuasan pelanggan, Telkomsel selalu meningkatkan kualitas layanan
mereka kepada pelanggan melalui saluran layanan modernisasi, perbaikan
sistem pembayaran. Dalam rangka untuk mendapatkan lebih dekat dengan
pelanggan dan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan,
Telkomsel menyediaka n 268 mobile GraPARI (Mobile Resmi Telkomsel
Point of services) di seluruh Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga
menyediakan dan mengoperasikan 450
9
3.1.1 Modernisasi Jaringan
10
aplikasi MyTelkomsel yang merupakan aplikasi mobile yang menawarkan one stop
Layanan untuk pengguna mobile broadband, khususnya tablet dan smartphone.
MyTelkomsel memastikan ngalaman pelanggan yang lebih baik dengan jaringan
broadband yang dapat diandalkan sehinga pengguna dapat melihat profil mereka
secara real time serta menambahkan fitur lain.
kartuHALO
simPATI
simPATI loop
Dengan desain yang penuh warna dan menyenangkan, simPATI Loop diluncurkan
pada April 2013 sebagai starterpack katering khusus untuk segmen remaja.
simPATI Loop menawarkan data menarik, BlackBerry, SMS dan layanan digital.
Keberadaan simPATI Loop diharapkan dapat memperkuat posisi Telkomsel di
segmen anak muda.
Kartu As Kartu As
11
Merupakan merek prabayar untuk segmen mid-low, yang tetap menjadi merek
favorit dengan basis pelanggan stabil. Program utama yang diluncurkan adalah
'Bonus Recharge Gokil', 'Jagoan Serbu Dua Kuota 'dan sejumlah bonus tarif SMS.
Kartu As PlayMania
The Telkom Way merupakan filosofi, prinsip, dan praktek dasar yang
diterapkan pada setiap karyawan Telkom Group untuk menjadi insan terbaik, insan
bintang, dan insan pemenang.
Telkom Corporate Philosophy : Always the Best adalah sebuah basic belief
untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
Always the Best adalah sebuah keyakinan dasar untuk selalu menjadi yang terbaik
atau selalu memberikan yang terbaik.
Untuk mencapai Always The Best, ada tiga unsur utama yang harus dimiliki
oleh setiap insan Telkom, yaitu :
Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed,
Smart yang sekaligus menjadi Core Values atau Great Spirit.
1. Solid
Solid adalah terwujudnya 1 Hati (Rasa), 1 Pikiran (Rasio), dan 1 Tindakan
(Raga). Adanya soliditas akan melahirkan sahabat sejati dan itu berarti
saling menyayangi, saling melindungi, saling membela.
Untuk meningkatkan soliditas, terdapat tiga hal yang diperlukan sehingga
terbangun kohesivitas dan rasa saling percaya antar insan Telkom, yakni the
shared vision (semua memiliki tujuan yang sama 1 Rasa), the shared
13
values (selalu mengacu pada nilai sebagai panduan dalam pengambilan
keputusan 1 Rasio), dan the culture of trust (empowering / mempercepat
proses pengambilan keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi
terhadap perubahan 1 Raga).
2. Speed
Speed adalah sikap mental untuk bertindak sebagai pionir/pelopor (Awal),
sesuai dengan Arah yang sudah ditentukan dalam bentuk tindakan (Aksi)
untuk mewujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan
penyampaian produk, dan kecepatan dalam memberikan layanan ke
pelanggan atau disebut QCD (quality, cost, delivery).
3. Smart
Smart adalah sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam
pekerjaan yang kita lakukan. Smart terwujud melalui Olah Rasa melalui
Intuisi yang tajam, Olah Rasio melalui kreativitas dan Inovasi yang
menghasilkan terobosan (breaktrough), dan Olah Raga melalui aksi-aksi
yang Impresif.
1. Imagine
Imagine adalah praktek berperilaku yang selalu berawal dari akhir (starting
from the end) dalam merencanakan dan menjalankan aktivitasnya. Sebuah
kerja besar harus dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak
dicapai. Praktek ini identik dengan Visi atau Mimpi seorang pemimpin. Ia
menggambarkan Desireability (keinginan) bukan Feasibility (kebiasaan).
2. Focus
Focus adalah praktek berperilaku yang selalu mengutamakan yang utama.
Kalau digambarkan bahwa aktivitas yang kita lakukan sebagai sebuah
peperangan, maka kita harus memiliki prioritas dalam memenangkan
14
peperangan.
Kita harus menetapkan bukit-bukit pertempuran mana saja yang harus
dimenangkan untuk memenangkan seluruh peperangan. Fokuskan
kekuatan utama dengan mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas
untuk merebut bukit-bukit utama.
3. Action
Action adalah perilaku yang selalu menekankan tindakan konkrit dalam
mencapai sebuah hasil.
Imagine dan Focus hanya bisa bermuara pada hasil yang nyata jika dikerjakan
(Action) atau diimplementasikan dan sekaligus dikontrol. Visi tanpa aksi itu
Fantasi, Aksi tanpa Visi itu sensasi (sesaat). Dalam menjalankan praktek ini kita
dituntut untuk selalu belajar dari orang lain (Benchmark) dan meraih kemenangan-
kemenangan kecil (Quick Wins) untuk membangun kepercayaan diri dalam
membangun kemenangan.
15
BAB IV
SIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Bennis, Warren.,Burt Nanus. 2006. Leaders,Strategi untuk Mengemban Tanggung
Jawab. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer Kleompok Gramedia.
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis (Edisi Kedua Belas). Jakarta : Salemba
Empat.
17