UNIVERSITAS CIPUTRA
2023
BAB I
ANALISA STRATEGIK
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang dari analisis ini adalah dari banyaknya orang yang
menggunakan transportasi udara yang mana sudah pasti berdampak pada
industri yang mendukung transportasi tersebut. Salah satu industri yang
berkaitan erat dengan ini adalah industri perawatan pesawat udara. Pada industri
perawatan pesawat udara harus mengacu pada peraturan penerbangan baik
domestik maupun internasional.
Pada saat pandemi covid-19 banyak pesawat yang tidak terbang karena
aturan pemerintah yang mengharuskan orang berada dirumah dan tidak
berpergian. Hal ini juga berdampak pada perusahaan perawatan pesawat udara.
Banyak maskapai yang menunda pembayaran perawatan pesawatnya
dikarenakan keterbatasan biaya yang ada. Hal ini berdampak pada cara
perawatan pesawat udara yang kurang baik. Salah satu dampaknya adalah tidak
adanya pembelanjaan spare part pesawat yang biasanya disediakan oleh
perusahaan perawatan pesawat udara. Langkah tersebut diambil untuk
mengalihkan cost untuk membayar salary dari karyawan.
Dampak dari langkah tersebut adalah maskapai yang mau merawat di
bengkel pesawat udara harus membawa sendiri material yang diperlukan untuk
perawatan pesawat tersebut. Hal ini jelas sebenarnya merugikan bengkel
perawatan karena tidak dapat mengambil keuntungan dari penjualan material.
B. COMPANY PROFILE
1. GMF Aeroasia
Pada tahun 1949, GMF AeroAsia memulai perjalanannya sebagai salah satu
Divisi Teknis Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia di bandara Kemayoran
dan Halim Perdanakusuma di Jakarta, Indonesia. Pada tahun 1984, GMF
AeroAsia memindahkan lokasinya ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan
mengganti namanya menjadi Divisi Maintenance & Engineering (M&E) hingga
akhirnya berkembang menjadi unit bisnis independen.
Selanjutnya pada tahun 1998, Divisi M&E bertransformasi menjadi Unit
Bisnis Strategis (SBU-GMF) yang menangani semua kegiatan perawatan
armada Garuda Indonesia sehingga dapat terus membangun keunggulan
kompetitifnya. Akhirnya pada tahun 2002, SBU-GMF resmi menjadi entitas
terpisah sebagai perusahaan spin off dari Garuda Indonesia dengan nama PT
Garuda Maintenance Facility Aero Asia. Pada tahun 2015 GMF Aeroasia
melakukan peresmian Hanggar 4 GMF AeroAsia. Hangar 4 merupakan hangar
narrow body terbesar di dunia. Pada tahun 2017, GMF AA menjadi perusahaan
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “GMFI” dan nama
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
2. Indopelita Air Service
Indopelita didirikan pada tanggal 24 November 1987 sebagai anak
perusahaan Pelita Air Service. Sebagai MRO, perusahaan memegang lisensi
Aircraft Maintenance Organization yang disetujui oleh otoritas penerbangan
Indonesia dan bersertifikat DGCA 145/16800. Fasilitas tersebut terletak di
Lanud Pondok Cabe yang merupakan salah satu bandara swasta yang
dioperasikan.
Indopelita menjalankan dua hanggar untuk kegiatan pemeliharaan dan
perbaikannya, didukung oleh bengkel, perkantoran, area parkir dan apron.
Perusahaan ini didukung oleh tenaga kerja yang bermotivasi tinggi dan
berpengalaman dalam bidang pemeliharaan dan rekayasa pesawat terbang.
Mereka mengikuti dan rutin berlatih di pusat pelatihan penerbangan dalam dan
luar negeri.
C. VISI DAN MISI
1. GMF Aeroasia
Berikut ini adalah visi dan misi dari GMF Aeroasia :
a. Visi : Most Valuable MRO Company (MRO: Aircraft Maintenance,
Repair, and Overhaul)
b. Misi : Integrated and Reliable Maintenance Solution as Contribution to the
Nation
2. Indopelita Air Service
Berikut ini adalah visi dan misi dari Indopelita Air Service :
a. Visi : To Be The Respectful Aviation Service In The Region
b. Misi : Deliver High Quality Customized Services
D. METODE ANALISA
1. Pendekatan BHAG
James Collins dan Jerry Porras menulis buku Buil to Last: Successful Habits
of Visionary Companies pada tahun 1994 untuk mengembangkan tujuan bisnis
visioner yang dikenal sebagai BHAG, yang sering disebut sebagai "bee-ha".
Komponen utama dari pendekatan analisis BHAG ini adalah sebagai berikut:
a. (B)ig mengacu pada rencana masa depan yang setidaknya akan mengambil
waktu sepuluh tahun lagi. Tujuan ini biasanya sangat besar.
b. (H)airy menunjukkan sebuah konsep atau ide yang sangat luar biasa dan di
luar kebiasaan atau bias, konsep ini tidak pernah diterapkan sebelum waktunya.
c. (A)udacious menunjukkan sesuatu yang disetujui oleh semua pihak yang
terlibat dalam bisnis termasuk investor.
d. (G)oal tujuan utama yang jelas dan dapat diukur melalui penerapan strategi
dan hasilnya patut dihargai.
Berdasarkan penjelasan diatas maka visi dan misi GMF Aeroasia dan Indopelita
Air Service dapat didianalisis melalui tabel dibawah ini :
2. Pendekatan SMART
George T. Doran pertama kali memperkenalkan metode analisis SMART ini
dalam makalah yang berjudul “There is a SMART Way to Write
Management’s Goals Objective” pada tahun 1981. Metode ini dimaksudkan
untuk membantu mencapai beberapa tujuan utama sehingga Anda dapat
menjadi lebih fokus dan terarah. Metode ini terdiri dari lima atau lima elemen
utama, yaitu
a. Spesifik atau Spesifik: istilah ini mengacu pada tujuan yang dibuat secara
khusus dan jelas. Metode 5W (What, Why, Who, Where, Which) dapat
digunakan untuk menyusun tujuan.
b. Ukurable/Terukur: Saat menyusun tujuan, penting untuk memastikan
bahwa tujuan dapat diukur sehingga mudah bagi manajemen untuk menilai
kemajuan pencapaiannya.
c. Achievable/Dapat Tercapai: Tujuan tidak boleh terlalu sulit atau mudah,
tetapi harus realistis.
d. Relevan/Relevan: Tujuan harus sesuai dengan tujuan lain yang tidak
mengganggu nilai perusahaan.
e. Timebound/Timebound: Tujuan harus memiliki rentang waktu yang jelas.
Berikut ini adalah contoh implementasi dari metode SMART di Line
Maintenance GMF Aeroasia:
E. ANALISA LINGKUNGAN
Analisa lingkungan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Lingkungan Internal :
Struktur organiasi, budaya perusahaan, citra perusahaan, dan hubungan
antar karyawan adalah beberapa contoh lingkungan internal. Sementara
Indopelita Air Service menerapkan budaya bisnis Pelita Air Service, GMF AA
sangat dipengaruhi oleh penerapan budaya Garuda Indonesia Group.
2. Lingkungan Eksternal :
Faktor-faktor seperti competitor, pelanggan dan tamu, media, dan
sebagainya adalah bagian dari lingkungan eksternal. GMF AA dan Indopelita
memiliki lingkungan eksternal yang hampir identik karena dinamika jenis
pelanggan dan direct competitor yang sama, seperti FL Technic dan Batam Aero
Technic.
F. ANALISA COSTUMER
Jenis costumer yang menjadi target market GMF AA dan Indopelita memiliki
market yang kurang lebih sama:
Indikator GMF AA Indopelita Air Service
Area Market Dunia Indonesia
Segmentasi Fixed Wing Aircraft Fixed and Rotary Wing Aircraft
Berdasarkan tabel diatas didapati bahwa GMF AA memiliki market yang lebih
luas karena mencakup seluruh dunia, namun untuk segmentasi pasar, Indopelita
lebih unggul karena memiliki kapabilitas yang lebih banyak dibandingkan
dengan GMF AA.
G. ANALISA AKTOR
Menurut peneliti, pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dapat
membantu menjelaskan analisis aktor pada poin ini. Poin analisis pemilik akan
berhubungan langsung dengan poin analisis aktor.
Pada GMF AA meskipun memiliki Direktur yang secara lokal selalu stand
by, namun pengambilan keputusan yang sifatnya big decision biasanya akan di
teruskan kepada Garuda Indonesia sebagai indukan dari GMF AA. begitu pula
yang dilakukan oleh indopelita air service yang harus berdiskusi dengan
indukannya yaitu pelita air service
J. ANALISA OWNER
Berikut ini adalah tabel owner dari GMF AA dan Indopelita :
Indikator GMF AA Indopelita Air Service
Management Garuda Indonesia Group Pelita Air Service
Operator GMF Aeroasia Indopelita Air Service
Table 5. Analisis Owner
Berdasarkan tabel diatas didapati bahwa GMF AA dan Indopelita sama sama
anak perusahaan yang perlu melaporkan dan bertanggung jawab kepada induk
perusahaan tersebut.
Model desain yang diusulkan pada saat ini adalah sistem barcoding work time.
Yaitu sistem yang membantu mengetahui mobilitas man power yang mengerjakan
suatu pekerjaan dan juga dapat dianalisis kedepannya untuk menjadi acuan
marketing dalam hal negoisasi jumlah man hours pada suatu pekerjaan. Berikut ini
adalah fungsionalitas nya :