Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH ANALISIS STRATEGI PT GARUDA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas akhir

Mata kuliah : Manajemen Strategi

Dosen Pengampu : Dr. Nur Choirul Afif

Oleh : Kelompok 11

Anggota

Shela Fadia Nurramadina (C1B019033)

Fina Tri Octavia (C1B019073)

Dinda Bunga Adelia ( C1B019077)

Devina Fatmasari (C1B019105)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Strategi PT Garuda
Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Strategi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang penilaian kinerja karyawan dalam perusahaan bagi pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Nur Choirul Afif selaku dosen Manajemen
Strategi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 1 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, baik itu industri produk maupun industri jasa,
perkembangan perusahaan sangat pesat. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai perusahaan
baru, sehingga mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar pesaing. Jika suatu
perusahaan dapat bersaing dan berada di atas rata-rata dibandingkan para pesaingnya, maka
dapat dikatakan berhasil. Kategori sukses dapat diukur menurut berbagai variabel seperti
pangsa pasar perusahaan, laba bersih perusahaan, dan merek terkenal. Salah satu kunci atau
aplikasi keberhasilan suatu perusahaan adalah strategi perusahaan yang tepat dalam
perencanaannya. Rencana strategis perusahaan adalah rencana jangka panjang yang
komprehensif yang memberikan arah dan alokasi sumber daya bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya dalam berbagai kondisi lingkungan dalam jangka waktu tertentu. Untuk
mencapai strategi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, sumber daya
manusia internal perusahaan, seperti pemimpin perusahaan dan manajer operasi, perlu
melakukan perencanaan strategis dalam sistem yang ada. Ada faktor internal dan faktor
eksternal yang menentukan keberhasilan atau kegagalan. Faktor internal meliputi kekuatan
dan kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Setiap
perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, namun berusaha untuk
mengurangi kelemahannya dengan berbagai cara. Berkaitan dengan hal tersebut, kelompok
penulis mendapat tugas mata kuliah strategi perusahaan, yang bertujuan untuk membahas dan
menganalisis strategi yang perlu diterapkan perusahaan, khususnya kasus Indonesian Airlines
PT Garuda Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Apa saja Visi dan Misi Garuda Indonesia serta implementasinya?


2. Bagaimana analisis lingkungan internal dan eksternal PT Garuda Indonesia?
3. Apa saja strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia?
4. Bagaimana implementasi strategi PT Garuda Indonesia?

Tujuan

1. Untuk mengetahui Visi dan Misi Garuda Indonesia serta implementasinya.


2. Untuk mengetahui analisis lingkungan internal dan eksternal PT Garuda
Indonesia.
3. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia.
4. Untuk mengetahui implementasi strategi PT Garuda Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A1. Analisis Kinerja dan Postur Strategik

A1.1. Profil PT Garuda Indonesia

Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisatif Angkatan Udara
Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai “Indonesian
Airways” kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949. Peran “Indonesian Airways” pun
berakhir setelah disepakatinya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Pada 21
Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah
Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional. Presiden
Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama
maskapai ini. Seluruh awak dan pesawatnya pun baru bisa kembali ke Indonesia pada 1950.
Setibanya di Indonesia, semua pesawat dan fungsinya dikembalikan kepada AURI ke dalam
formasi Dinas Angkutan Udara Militer. Dalam mempersiapkan kemampuan staf udara
Indonesia, maka KLM bersedia menempatkan sementara stafnya untuk tetap bertugas
sekaligus melatih para staf udara Indonesia. Karena itulah pada masa peralihan ini Direktur
Utama pertama GIA merupakan orang Belanda, Dr. E. Konijneburg. Armada pertama GIA
pertama pun merupakan peninggalan KLM-IIB. Sehari setelah pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia (RI) oleh Belanda, yaitu tanggal 28 Desember 1949, dua buah pesawat
Dakota (DC-3) berangkat dari bandar udara Kemayoran, Jakarta menuju Yogyakarta untuk
menjemput Soekarno dibawa kembali ke Jakarta yang sekaligus menandai perpindahan
kembali Ibukota RI ke Jakarta. Sejak saat itulah GIA terus berkembang hingga dikenal
sekarang sebagai Garuda Indonesia.

Layanan PT Garuda Indonesia

1. Program Penumpang Setia


Garuda Miles
Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan
Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan
penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang akumulasinya
dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap penumpang kesempatan
untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade Awards penumpang dari kelas ekonomi
ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda.

Sebagai anggota GarudaMiles, penumpang juga dapat menikmati banyak


keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti: check-in khusus di Bandara
keberangkatan, peningkatan kuota bagasi dan prioritas bagasi serta prioritas waktu
tunggu untuk reservasi tiket tentunya, akses untuk lounge Garuda Indonesia, dan
penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh dunia

2. Layanan Sebelum Penerbangan

First Class Lounge

Lounge yang terbaru ini merupakan bentuk perwujudan Garuda Indonesia


untuk meningkatkan kualitas pengalaman para penumpang maskapai yang ingin
merasakan kenikmatan First Class setelah ditiadakan selama 28 tahun, kini telah
dikembalikan untuk memberikan kesan "segala layanan yang dilakukan merupakan
yang terbaik dari segala aspek yang ada di Indonesia". Lounge ini memiliki berbagai
fasilitas yang berkelas dunia kualitasnya seperti, hidangan selamat datang yang terdiri
dari minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa selagi menunggu penerbangan dengan
dibantu oleh First Class Assistant

Disamping itu, penumpang juga dapat menikmati ketenangan anda sambil


tidur dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet room dan jika Anda
bersama sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Garuda Indonesia sejak awal telah
meneliti dan meniti setiap detail telah dirancang khusus untuk memberi kenyamanan
penumpang. Apabila Anda ingin melakukan hal lain, tersedia berbagai bahan bacaan,
perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang sholat (Mushola), ruang
perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati kenyamanan First Class Lounge, Anda
tentunya akan diantar menuju pesawat dengan keistimewaan menggunakan layanan
prioritas pada saat boarding atau pada saat transfer dan transit sebagai bentuk layanan
Garuda Indonesia First Class.

Business Class Lounge


Berlanjut di Lounge yang kedua, dalam Lounge Business Class terdapat
beberapa gerai khusus dan fasilitas penunjang para penumpang seperti business
center, wireless internet connection, refreshing area, reflexology machine, shower,
nursery room dan ruang beribadah. Selain fasilitas, amskapai juga menyediakan menu
makanan dan minuman untuk dinikmati oleh para penumpang. Setiap minggu,
maskapai selalu menyajikan menu yang berbeda untuk mempromosikan berbagai
variasi makanan Indonesia yang beraneka macam. Tidak hanya itu saja, maskapai
untuk membuat penumpang lebih nyaman dalam menunggu dengan melengkapi gerai
mini bar. Saat ini, Garuda Indonesia memiliki dua Executive Lounge yang berada di
Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai,
Executive Lounge berlaku untuk penumpang kelas Executive Class, anggota
GarudaMiles Platinum dan anggota GarudaMiles Gold.

3. Layanan Dalam Penerbangan

Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya
bertujuan untuk melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan dalam
kursi pesawat selama penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan mendatangkan
pesawat baru berkursikan nyaman nan empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta
colokan listrik dalam memberikan kenyamanan dalam penerbangan untuk
menyamakan kualitas fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai
internasional kelas dunia seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways.
Garuda juga memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang
dalam pesawat.

Kelas utama/first class

Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-
2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti.

 Sliding door disetiap suite.


 Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22
inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan
matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
 Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.
 Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.
 Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk
mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.
 In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan
remote control dan headphone kedap suara.
 Lemari penyimpanan pribadi.
 Lampu baca pribadi.

Kelas bisnis/executive class


Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:

 Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180
derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.
 Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,
 Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.

Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama.
Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di
Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki
41" hingga 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Kelas ekonomi/economy class

Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung
jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-
300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang
menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.

Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Garuda


Indonesia menyediakan makanan gratis di atas pesawat berupa makanan ringan serta
minuman untuk penerbangan kurang dari 60 menit. Untuk penerbangan lebih dari 60
menit akan ditambah dengan makanan hangat tanpa dipungut biaya tambahan.

Layanan wifi

Diperkenalkan pertama kali di dalam armada Boeing 777-300ER Tahun 2013,


Garuda Indonesia menyediakan jasa Wi-Fi di dalam rute jarak jauhnya, terutama rute
ke Eropa. Pada Akhir 2013, Garuda memasang Wi-Fi di armada A330-200 dan A330-
300 baru yang akan datang. Rencananya, Garuda Indonesia akan memperluas jaringan
Wi-Fi ini ke semua armada mereka.

4. Garuda Explore dan Garuda Explore Jet


Pada tahun 2013, Garuda Indonesia mendirikan sub-brand baru yang
bernama Explore. Sub-brand ini didirikan atas rencana pemerintah untuk
meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia melalui penerbangan dengan
jangkauan rute didaerah terpencil, Garuda mengambil tempat dipangkalan maskapai
yang terletak di 5 Kota selain Jakarta seperti, Medan, Balikpapan, Makassar,
Denpasar dan Surabaya dengan armada yang terdiri dari ATR 72-600 dan CRJ 1000
NexGen.

Armada Garuda Indonesia

Saat ini, Armada Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-200, Airbus


A330-300, Airbus A330-900neo dan Boeing 777-300ER untuk menerbangi rute Amsterdam,
Asia Timur (China, Korea Selatan dan Jepang), dan
rute Australia (Perth, Melbourne dan Sydney). kemudian, ATR 72-600, Boeing 737-800 dan
Bombardier CRJ1000 NextGen digunakan untuk menerbangi rute domestik dan regional.

Berikut daftar armada Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:

Pesawat Beroperas Pesana Dipensiunka Kelas Catatan


i n n
F C Y Carg Tota
o l

Airbus 7 — 4 — 3 18 222 Rencana


A330-200 6 6 semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Airbus 15 — — — 36 360 PK-GPR


A330-300 0 menggunakan
3 21 251 livery
6 5 SkyTeam.
PK-GHD
2 26 287
menggunakan
4 3
livery Retro
1969. PK-
GHC
menggunakan
livery Mask
On. Rencana
10 armada
pesawat
sewaan akan
dipensiunkan
tahun 2022

Airbus — 4[102] TBA 2019


A330- Pemesanan
800neo LOI.
Dijadwalkan
akan
diperkenalkan
secara
berurutan
mulai tahun
2021.

Airbus 3 3 — 2 27 301 PK-GHG


A330- 4 7 menggunakan
900neo livery Ayo
Pakai Masker.

ATR 72- 12 — 6 — — 70 70 Pesawat


600 penghubung
untuk
Indonesia's
Secondary
City dan
dioperasikan
oleh Garuda
Explore
akan
ditransfer
kepada Citilin
k

Boeing 45 — 41 — 1 15 162 PK-GMH


737-800 2 0 livery
SkyTeam.
— 8 16 170
PK-GFM
2
livery Retro
1960. PK-
GFQ
menggunakan
livery Ayo
Pakai Masker.
Rencana
sebagian
armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Boeing 737 1 — — 8 16 170 Awal 49


MAX 8 2 pesanan
dibatalkan.
Pesawat ini
Masih Tunggu
Izin
Kemenhub
untuk
Kembali
Menerbangka
n Boeing 737
Max. Rencana
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Boeing 10 — 8 3 26 314 PK-GII


777-300ER 8 8 menggunakan
livery
— 2 36 393
SkyTeam.
6 7
PK-GIK
menggunakan
livery Retro
1969. PK-
GIG
digunakan
untuk Pesawat
Kepresidenan
Republik
Indonesia.
PK-GIJ
menggunakan
livery Ayo
Pakai Masker.
Rencana
semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Bombardie 18 — — 1 84 96 PK-GRA
r CRJ1000 2 menggunakan
livery
SkyTeam.
Pesawat
penghubung
untuk
Indonesia's
Secondary
City dan
dioperasikan
oleh Garuda
Explore Jet.
Rencana
semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022.

Armada Kargo Garuda Indonesia

Airbus — 1 Kargo Dikonversi


A330-200F dari pesawat
penumpang.

Airbus 2 — Kargo PK-GPA dan


A330-300F PK-GPD
Dikonversi
dari pesawat
penumpang.

Boeing — TBA Kargo Dipesan mulai


737- tahun 2020.
800BCF Pesawat ini
disewa dari
GECAS.
(Belum Pasti)

Total 113 67

Tabel 1

A1.2 Strategi Postur

1.2.1 Visi dan Misi Garuda Indonesia

Visi

Visi adalah rangkaian kalimat yang menatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi
atau perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan. Adapun visi Garuda Indonesia yaitu
“Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang
berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”. Dengan demikian
Garuda Indonesia memiliki visi untuk menjadi maskapai penerbangan nasional yang bukan
hanya menguasai pasar dalam negeri namun juga merambah ke pasar luar negeri. Visi ini
telah diwujudkan oleh Garuda Indonesia dengan cara perusahaan melakukan ekspansi bisnis
ke luar negeri melalui dibukanya banyak destinasi penerbangan baru di berbagai negara
benua Eropa, Asia, maupun Australia.

Misi

Misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang
memuat apa yang disediakan oleh organisasi kepada masyarakat baik berupa produk atau
jasa. Misi Garuda Indonesia yaitu : “Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera
bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna
menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
professional”
Misi Garuda Indonesia ini dibuat dengan tujuan untuk menjadikan Garuda Indonesia sebagai
maskapai penerbangan flag carrier yang diperhitungkan di dunia dengan menonjolkan
keramahan dan keragaman budaya Indonesia. Cara yang dilakukan oleh Garuda Indonesia
dalam misinya ini yaitu dengan mengimplementasikan strategi yang tepat untuk selalu
berhasil membukukan keuntungan, dengan cara operating profit margin yang lebih baik dari
rata-rata industri, sekaligus mempertahankan reputasi yang baik, terpandang dan disegani.
Untuk memperoleh reputasi itu, safety and quality record haruslah mengesankan tercapai
kecelakaan nihil. Selain itu Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk
memberikan layanan yang memuaskan. Lalu untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia
Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk mengembangkan jaringan rute yang
menjangkau lima benua di seluruh dunia, baik penerbangan langsung maupun melalui kerja
sama aliansi strategis dengan maskapai lain. Kemudian Garuda Indonesia juga
mengimplementasikan strategi pelayanan yang unik, yang membedakan dari maskapai
penerbangan lain. Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, perusahaan menghadirkan
nuansa nuansa keramahan Indonesia sebagai sesuatu yang khas pada setiap rute yang dilayani
Garuda Indonesia sehingga perjalanan terbang bersama Garuda Indonesia menjadi sebuah
pengalaman yang spesial.

1.2.2 Tujuan PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut: Tujuan utama Garuda


Indonesia adalah kepuasan pelanggan. Dalam dua tahun, Garuda menghidupkan kembali
budaya perusahaan dengan faktor beban kursi yang lebih tinggi, peningkatan ketepatan
waktu, peningkatan pendapatan dan profitabilitas, dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Anak perusahaan Garuda juga menerapkan tujuan yang sama dengan perusahaan induknya,
yaitu kepuasan pelanggan

1.2.3 Strategi saat ini

Garuda memperkenalkan sebuah strategi besar yang dikemas dalam program


QuantumLeap. Dengan program lompatan besar tersebut yang merupakan rencana jangka
panjang Garuda selama 5 tahun, Garuda ingin menjadi maskapai dengan predikat
bintang lima yang sejajar dengan maskapai pesaing-pesaingnya. Garuda Indonesia telah
menetapkan tujuh pendorong pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah
sebagai berikut:
1. Domestik
Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar fullservice scarier
di Indonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya maskapai penerbangan
kelas premium domestik. Segmen ini setiap tahun mengalami pertumbuhan sebesar
5-7%.
1. International
Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan merestrukturisasi
rute. Restrukturisasi yang paling signifikan dilakukan dengan menerapkan
penerbangan langsung Dalam waktu dekat garuda akan membuka rute
Hongkong, Shanghai, dan Beijing serta beberapa kota di Eropa dan Amerika
Serikat yang direncanakan dapat terealisasi pada tahun 2012-2014. Potensi ini
diperkuat dengan bergabungnya Garuda ke Aliansi Global SkyTeam.
2. LCC
Perusahaan akan mengisi pasar Low CostCarrier melalui “Citilink”.Perusahaan akan
terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan.
3. Fleet
Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan pertumbuhan dan
potensi pasarnya, sekaligusmeremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat
terbang yang digunakan serta modernisasi armada, dimana perusahaan akan
mempercepat masuknya pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan
tujuan peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
4. Brand
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda Indonesia Experience”.
Ditambah lagi dengan terobosan menjadi maspakai pertama dan merupakan satu-
satunya layanandi dunia. Dengan pelayanan “immigrationonboard”.
5. CostDiscipline.
Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus sehingga
keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih kompetitif
dibandingkan maskapai-maskapai lainnya.
6. Human Capital.
Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta menghargai setiap
karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan pengembangan “human
capital” sebagai resources yang akan menentukan keberhasilan Quantum Leap.

A.1.3. Corporate Governance, Business Ethics dan CSR

1.3.1. Corporate Governance

Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip


Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam kegiatan
usahanya. Komitmen ini dilaksanakan oleh Perusahaan dengan selalu berupaya untuk terus
melakukan perbaikan dalam penerapan GCG, agar Perusahaan selalu mendapatkan
kepercayaan dari stakeholders (pemangku kepentingan), memiliki kinerja unggul dan dapat
tumbuh secara berkesinambungan (sustainable growth) dan memperoleh keuntungan (profit).

Gambar 1

Sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen tersebut, Perusahaan senantiasa


melakukan penilaian/pengukuran atas penerapan GCG setiap tahunnya, yang mana hasil dari
penilaian/pengukuran tersebut disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan
dipublikasikan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Perusahaan berkeyakinan bahwa
penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan
dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Sebagai wujud dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan
merumuskan dan mengesahkan “Kebijakan Tata Kelola Perusahaan” sebagai pedoman
kebijakan penerapan tata kelola perusahaan yang baik; board manual, yang merupakan
pedoman bagi dewan dan komite untuk menjalankan tugasnya. tugas dan tanggung jawab
etika profesi dan etika bisnis adalah Kode etik kerja bagi insan perusahaan dan pedoman bagi
insan perusahaan dan pemangku kepentingan untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.
Perusahaan juga telah merumuskan dan terus memperbaharui prosedur operasi dan petunjuk
teknis dari setiap lini organisasi, sehingga departemen fungsional dari setiap organisasi akan
memandu dan mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam menjalankan
tugasnya.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dimaksud, bertujuan untuk:

1. Mengoptimalkan nilai Perseroan, agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan
tumbuh berkembang untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan;
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien dan efektif serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan;
3. Mendorong organ Perseroan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya
dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku
kepentingan (stakeholders) maupun pelestarian lingkungan di sekitar BUMN;
4. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional dan;
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.

1.3.2 Business Ethic and Code of Conduct

Garuda Indonesia telah merumuskan tata nilai (values) yang disebut sebagai SINCERITY
yang diresmikan pada tanggal 20 Januari 2017. Penjabaran tata nilai SINCERITY terdiri dari
nilai-nilai Synergy, Integrity, Customer Focus, AgIlity, dan Safety. Kelima nilai SINCERITY
tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 10 Perilaku Utama, yaitu:
NILAI BUDAYA MAKNA PERILAKU UTAMA
Synergy Perusahaan berkomitmen 1. Collaborate
menyokong pertumbuhan
2. Empower Diversity
perusahaan dengan
keterkaitan antar entitas
perusahaan dan dengan
mitra potensial.
Integrity Perusahaan menjunjung 3. Honesty
tinggi etika bisnis,
4. Commitment
akuntabilitas, dan tanggung
jawab sosial dalam
menciptakan budaya
terpercaya.
Customer Focus Perusahaan terus mendorong 5. Care & Polite
terciptanya pengalaman
6. Fast & Easy
customer yang lebih baik
untuk menghasilkan
kesuksesan usaha berjangka
panjang.
AgIlity Perusahaan membangun 7. Adaptive & Creative
perilaku strategis melalui
8. Persistent
kemampuan beradaptasi dan
tindakan kreatif untuk
memperkuat daya tahan
perusahaan.
Safety Perusahaan menyediakan 9. Compliance
produk dan layanan
10. Risk Management
berkualitas dengan
mengutamakan keamanan
dan keselamatan.
Tabel 2

Prinsip-Prinsip Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja


Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini menjelaskan tentang Etika Kerja dan
Etika Bisnis yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia dan yang tidak boleh
ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia sebagai penjabaran dari pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG yaitu:

 Transparansi
Garuda Indonesia menjamin pengungkapan informasi material dan relevan mengenai
kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai dan tepat
waktu serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. Prinsip
keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia
mengenai Garuda Indonesia dan Pelanggan sesuai dengan peraturan
perundanganundangan yang berlaku;
 Akuntabilitas
Garuda Indonesia menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
masing-masing organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan Direksi) agar pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas
merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Garuda Indonesia kepadanya.
 Pertanggungjawaban
Garuda Indonesia menjamin kesesuaian antara pengelolaan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat,
pemenuhan kewajiban terhadap Pemerintah sesuai peraturan yang berlaku,
bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat
memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
 Kemandirian
Garuda Indonesia menjamin pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.
 Kewajaran
Garuda Indonesia menjamin keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.3.3. Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR menjadi sarana pengikat antara perusahaan dengan konsumen atau pelanggan,
sebagai upaya menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap perusahaan sekaligus
menjadi alat untuk menyelaraskan dinamika bisnis dengan kelestarian lingkungan. Garuda
Indonesia menyadari bahwa setiap kemajuan yang diraih perusahaan sudah selayaknya
dinikmati pula oleh masyarakat, antara lain melalui berbagai program kerja sama yang dapat
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR
yang disebut Garuda Indonesia Cares (Garuda Indonesia Peduli), upaya memberdayakan
masyarakat dan menjaga lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk
memajukan perusahaan.

Salah satu komitmen Garuda Indonesia tersebut tertuang dalam konsep Garuda
Indonesia Green Airline,bertujuan menjadikan maskapai penerbangan selaras dengan
masyarakat dan alam itu diwujudkan dengan keterlibatan Garuda Indonesia sebagai salah
satu founding member dalam Indonesia Business Council for Sustainable
Development (IBCSD). Sebuah forum untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia yang fokus
pada upaya-upaya sektor bisnis dalam menciptakan pembangunan Indonesia yang
berkelanjutan. Garuda Indonesia juga aktif berpartisipasi dalamProgram Indonesia Vision
2050 yang merupakan program inisiatif dengan tujuan menyusun kerangka kerja sektor bisnis
agar berpaling dari praktik  Business As Usual menjadi sustainable.

Melalui Garuda Indonesia Peduli, Garuda Indonesia telah menjalankan program CSR


yang dirancang untuk mendukung perkembangan masyarakat dan pembangunan berwawasan
lingkungan yang berkelanjutan. Program-program yang dijalankan juga kerap disinergikan
dengan upaya Pemerintah, dan institusi lainnya baik domestik maupun internasional yang
menyentuh 3 aspek CSR yakni Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan secara konsisten dan
berkesinambungan.

 Ekonomi
Melalui Program Pinjaman dan Program Pembinaan Kemitraan, Garuda Indonesia
menyalurkan pinjaman modal untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tersebar di seluruh
Indonesia. Bantuan permodalan itu diberikan kepada UKM mitra binaan untuk mendukung
potensi berkembang dan mengelola usaha mereka dengan baik. Penyaluran dana bisa
diberikan melalui sinergi antar BUMN, Non Govermental Organization dan Lembaga
Penyalur lain.
a. 4,985 Mitra Binaan
Memasuki 2019, Program Pinjaman Kemitraan Garuda Indonesia telah merangkul 4.985
mitra binaan yang terdiri dari 634 mitra binaan Garuda Indonesia dan 4.351 mitra binaan
hasil sinergi dengan BUMN/Lembaga Penyalur lain yang tersebar di 16 provinsi di
seluruh Indonesia. Jumlah dan sebaran UKM mitra binaan itu akan terus bertambah
seiring tumbuh kembangnya sektor usaha informal di masyarakat.

b. Ketahanan Pangan
Sampai akhir 2018, para petani dan pelaku UKM sektor pertanian mendapat porsi
terbesar, mencapai 52,7% dalam penyaluran pinjaman kemitraan. Diikuti dengan bidang
industri (27,4%), perdagangan (7.2%), perkebunan (5,1%), perikanan (3.3%), jasa
(3,1%), dan peternakan (1.2%). Hal tersebut sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia
untuk turut mensukseskan program pemerintah, khususnya ketahanan pangan nasional.
c. Promosi Produk UKM
Tidak sekadar membantu permodalan, upaya pemberdayaan UKM itu juga diiringi
dengan program pendidikan dan pelatihan hingga kegiatan promosi demi
mengoptimalkan hasil karya dan meningkatkan pangsa pasar produk mitra binaan. Selain
keikutsertaan dalam pameran-pameran di tingkat nasional maupun internasional, lebih
jauh Garuda Indonesia mempromosikan produk mitra binaan pada katalog Sales On
Board Garuda (Arcade) dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Bahkan, salah satu produk
mitra binaan di industri kerajinan perak Utami Silver, terpilih menjadi pemasok aksesoris
berupa bros yang disematkan pada seragam awak kabin Garuda Indonesia.

 Lingkungan
Komitmen operasional perusahaan yang ramah lingkungan itu telah terwujud melalui
program-program Garuda Indonesia Peduli Lingkungan diantaranya :
a. Buku Daur Ulang
Merupakan program berkelanjutan yang dirintis sejak 2011. Garuda Indonesia
menyadari bahwa kertas yang diproduksi dari serat kayu merupakan sumber daya alam
yang perlu dilestarikan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, sebagai bentuk kontribusi
terhadap lingkungan, Garuda Indonesia berinisiatif untuk mengolah kembali sampah
kertas/dokumen bekas seperti tiket dan dokumen lainnya untuk diproses menjadi buku
daur ulang. 
b. Program One Passanger One Tree
Menurut data Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), industri transportasi
udara menyumbang 2% dari emisi karbon di seluruh dunia dan memberikan total
dampak terhadap perubahan iklim sebesar 3%. Dalam upaya mengurangi dampak bisnis
perusahaan terhadap perubahan iklim itu, Garuda Indonesia sudah melakukan berbagai
upaya dari aspek teknologi, operasi dan infrastruktur (Lihat Garuda Green Efforts).
Program more passengers more trees menjadi bagian komitmen Garuda Indonesia
untuk mengiringi laju kenaikan penumpang dengan jumlah pohon sebagai langkah
nyata untuk mengurangi emisi karbon. 
c. Bank Halon
GMF AeroAsia (salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia) sejak tahun 2000
menjadi Bank Halon satu-satunya di Indonesia. Kegiatan utama Bank Halon adalah
mengumpulkan halon yang sudah tidak digunakan, melakukan pemulihan kualitas
Halon sesuai dengan standar kualitas yang berlaku, serta menyalurkan Halon hasil
pemulihan kualitas kepada pengguna kritis. Pada tahun 2010, atas kontribusi tersebut
GMF meraih “Montreal Protocol Award” dari “United State Environmental Protection
Agency” (USEPA).

A.2. Analisis Lingkungan Internal

A.2.1. Analisis Fungsi Bisnis

2.1.1. Marketing

a. Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk


meningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda
Indonesia. Untuk itu, kerja sama dengan Liverpool Football Club dilakukan di tahun
2012.
b. Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet Booking
Engine-nya sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung (direct) kepada
penumpang dapat ditingkatkan.

c. Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasaryang


telah diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan berbagai inisiatif untuk
mendorong penjualan dari berbagai segmen ini, termasuk penjualan darisegmen GFF
(Garuda Frequent Flyer), corporate account, komunitas dan masyarakat umum.

d. Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk


mengembangkan segmen di masa datang.

e. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih mendekatkan
perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan
kepada masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital,
khususnya media sosial.

2.1.2. Finance
2.1.3. Operation
a. Garuda senantiasa melakukan ekspansi rute jaringan, dan peningkatan
frekuensipenerbangan, baik di sektor domestik maupun internasional.

b. Aircraft Maintenance Management dibuat dengan tujuan pengelolaan


perawatan pesawat yang dioperasikan demi menyediakan pesawat yang andal dan
nyaman,juga pemenuhan pesawat, fungsional kabin dan penampilan interior.

c. Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012 demi adanya perbaikan
dibeberapa indikator operasional seperti utilisasi pesawat, produktivitas awak
kokpit serta efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan adalah
melalui penerapan Economical Tanking, optimalisasi penggunaan Ground Power
Unit (GPU), Flight Fuel Conservation, Centralized Flight Planning, Crew Transport
dan Zero Flight Time Training.

2.1.5. Management Information System

Integrasi Pada Tabel IFAS

Weight
  Strength Alasan Weight Rating Skor
Struktur organisasi
yang kuat akan
Manag Struktur Organisasi memperkuat kualitas
ement perusahaan 0.055 4 0.220
Setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang
jelas dan dapat menjadi
kerangka dasar untuk
Strategi perencanaan lainnya 0.055 3 0.165
Bidang usaha yang
beragam dapat
menunjang kebutuhan
dan pelayanan yang
diberikan oleh
Bidang Usaha perusahaan 0.044 4 0.176

Layanan 0.033 3 0.099


"imigration on board"
Layanan ini dapat
memberikan
kemudahan bagi
penumpang untuk
menyelesaikan proses
Imigrasi di dalam
pesawat
Segmentasi yang baik
dan memberikan
kontribusi yang
signifikan terhadap
pembentukan pasar
Marketing Segmentasi yang kuat  0.049 4 0.198
Penumpang merupakan
tujuan utama dari bisnis
penerbangan sehingga
jumlah penumpang
menjadi salah satu
indikator kekuatan
Jumlah penumpang maskapai  0.055 4 0.220
Pangsa pasar dapat
menjadi indikasi
seberaa besar
permintaan costumer
terhadap produk/jasa
Pangsa Pasar perusahaan  0.055 4 0.220
Pelayanan perusahaan
haruslah mampu
memenuhi ekspetasi
Kualitas Pelayanan dari calon penumpang  0.038 4 0.154

Brand merupakan aspek


penting dalam
Brand  0.055 4 0.220
perusahaan sebagai
identitas yang akan
melekat pada
masyarakat
Kegiatan Corporate
Responsibiity untuk
meningkatkan
Kegiatan kepedulian awareness masyarakat
terhadap masyarakat kepada perusahaan  0.033 4 0.132
Beragamnya rute
penerbangan akan
memperluas kekuatan
maskapai untuk
menjaring dan
menjangkau lebih
Rute penerbangan banyak penumpang  0.055 4 0.220
Jumlah pemasukkan
yang besar dan
sebanding dengan
pengeluaran dapat
Financial Pemasukan 0.049 4 0.198
menjadi indikasi
kuatnya perusahaan
baik berupa produk
barang maupun jasa
Fasilitas yang memadai
akan menjadi modal
Production/ besar dalam
Fasilitas 0.049 4 0.198
Operations meningkatkan kualitas
bahkan kualitas
pelayanan maskapai

Seperti halnya fasilitas,


Armada dengan kualitas dan 0.055 4 0.220
kuantitas armada
pesawat yang baik akan
memperkuat
kemampuan untuk
memberikan pelayanan
yang terbaik bagi
penumpang
Dalam upaya terus
melakukan pembenahan
Reasearch &
Teknologi dan pengembangan 0.049 3 0.148
Development
teknologi tidak dapat
dikesampingkan
           
Weight
  Weakness Alasan Weight Rating
Skor
Otomatisasi apabila
terjadi kesalahan
Manajemen Otomatisasi sistem, proses bisnis 0.027 2 0.055
perusahaan akan
terganggu
Harga akan menjadi
Marketing Price pertimbangan dalam 0.038 1 0.038
pemilihan maskapai
Garuda pada tahun
2014 belum bisa
membagikan deviden
kepada pemegang
Financial Kebijakan Devident 0.044 1 0.044
saham karena
memprioritaskan
membayar hutang
kepada kreditur
Jumlah hutang Garuda
  Hutang 0.055 1 0.055
banyak
Biaya operational
Operation Biaya operasional 0.055 1 0.055
semakin tinggi
Total     1000 3181

A.3. Analisis Lingkungan Eksternal


3.1. Lingkungan Makro
1) Ekonomi
Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%,dengan laju inflasi terjaga
pada tingkat 4,5 ±1% sesuai proyeksi BankIndonesia maka pendapatan per kapita rakyat
Indonesia akan tetapmeningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap
peningkatan jasa penerbangan, dan memberikan kondisi yang kondusif bagi
industripenerbangan di Indonesia.
2) Sosial
Maskapai penerbangan melakukan program CSR sebagai bentukkepedulian sosial dan juga untuk
meningkatkan citra perusahaan.Salah satu bentuknya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan
sosial disekitar lingkungan perusahaan.
3) Politik
Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhipengadaan rute ke tempat
tersebut.
4) Teknologi
Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir danhemat bahan bakar,
maka Perusahaan akan dapat melakukan efisiensidi tahun-tahun mendatang. Contoh Tahun
2012 Garuda Indonesia mendatangkan 22 pesawatbaru, sehingga total pesawat yang
dioperasikan selama tahun 2012adalah 106 pesawat dengan rata-rata umur pesawat 5,8 tahun,
dari 6,5tahun pada tahun 2011.
5) Ekologi
Sebagai sebuah industri besar, maskapai penerbangan harus tetapmemperhatikan
lingkungan hidup dalam melaksanakan segala aktivitasbisnisnya.Contoh di tahun 2012, program
Earth Hour dilaksanakan pada 31Maret. Dalam kegiatan ini, Perusahaan mampu
mencatatkanpencapaian penghematan daya listrik di lingkungan Perusahaan dan kediaman
karyawan sebesar 3.117.328 watt. Berkat pelaksanaanprogram Earth Hour di tahun ke-4
ini, Garuda Indonesia Group mampumencegah lepasnya gas rumah kaca ke atmosfer sebesar 2,43
TonCO2.
6) Internasional
Di pasar internasional, maskapai penerbangan memiliki potensipeningkatan yang besar.
Potensi di pasar international juga akan semakin kuat apabila perusahaan bergabung dengan
aliansi global. Contoh, untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing
regional di Asia Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu
peningkatan product feature, serta bergabung dengan Global Alliance SkyTea. Kedua strategi
tersebut pada akhirnya diproyeksikan menjadi pemicu tercapainya peningkatanYield. 

3.2. Lingkungan Industri
1) Entry Barrier
Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industripenerbangan. Rintangan untuk
masuk ke industri penerbangan sangatbesar.
2) Buyers
Pengguna jasa maskapai penerbangan adalah pelanggan domestik dan internasional.
3) Supplier
Pemasok industri penerbangan adalah perusahaan penyedia pesawat.Contoh
supplier Garuda adalah Airbus Industries. Garuda membeli 11pesawat Airbus A330-300
dengan Airbus Industries. Kesebelas pesawatA330-300 tersebut secara bertahap akan
bergabung dengan armada Garuda Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2017. Saat ini
GarudaIndonesia telah mengoperasikan 14 pesawat A330 series yang terdiridari 6 pesawat
A330-300 dan 8 pesawat A330-200.
4) Product substitute
Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan pesawatterbang. Contoh
Kereta api, bus, kapal, mobil, dll.
5) Competitive andnew entrants
Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderungmeningkat seiring
dengan penambahan kapasitas operator low costcarrier  baik untuk rute domestik maupun
internasional sertapenerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap. Contoh
Air Asia yang menawarkan rute yang strategis dengan harga yang lebih murah dibandingkan
Garuda

3.3. Lingkungan Operasi


1) Competitor
Munculnya perusahaan penerbangan yang menyediakan harga lebihmurah dengan rute
yang menguntungkan menjadi kompetitor.Contohnya adalah Air Asia yang mempunyai tag
line sebagai industripenerbangan low cost.
2) Creditor
Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam jumlah besardan rata-rata dalam
bentuk hutang jangka panjang.Contoh beban keuangan Garuda yang meningkat sebesar 27,4%menjadi
USD 25 juta di tahun 2012. Peningkatan beban keuangan initerutama berasal dari
peningkatan beban bunga sebesar 16,5%menjadi USD 22 juta di tahun 2012 akibat penambahan
pinjaman jangka panjang terkait dengan penambahan armada di tahun 2012
3) Customer
Pengguna jasa maskapai penerbangan yang terdiri dari pelanggandomestik dan internasional.
4) Labor
Pekerja di industri penerbangan haruslah memiliki tim yang terdiri dari individu-individu
yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi.Contoh pegawai Garuda dilandasi
atas nilai-nilai FLY-HI (efficient &effective, Loyalty, customer centricity, Honesty
& openness, andIntegrity ) disetiap insan Garuda Indonesia. Pekerja di Garuda teridiridari
Pilot, co-pilot, pramugari, pramgugara, bagian informasi, dll.
5) Supplier
Pemasok industri penerbangan adalah perusahaan penyedia pesawat.Contoh
supplier Garuda adalah Airbus Industries. Garuda membeli 11pesawat Airbus A330-300
dengan Airbus Industries. Kesebelas pesawatA330-300 tersebut secara bertahap akan bergabung
dengan armadaGaruda Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2017. Saat ini GarudaIndonesia
telah mengoperasikan 14 pesawat A330 series yang terdiridari 6 pesawat A330-300 dan 8 pesawat
A330-200.

External:
 Opportunities:
1. Menjalin kerja sama dengan banyak pihak baik didalam dan di luar negeri
dari yang bersifat mulai dari Telkomsel, BCA, CocaCola, Bank
Indonesia. Sehingga pendanaan dan keamanan finacial PT Garuda
menjadi aman dan terpercaya dibanding pesaing.
2. Fasilitas Dan Kenyamanan yang ditawarkan PT Garuda Indonesia
lebih baik dibandingkan dengan jasa penerbangan lainya, sehingga
diharapkan konsumen lebih memilih PT Garuda
3. Inovasi teknologi. Dengan adanya berbagai peningkatan teknologi
baru, seperti contohnya layanan kerjasama dengan Huawei Tech
Investment dalam Icloude, big data, dan Artificical Intelligence
(AI) sehingga dapat meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap
kualitas dari jasa Garuda Indonesia
4. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan
penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang
menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak
jauh;
5. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang
memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang
transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39%
dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%;
6. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai
penerbangan yang bernamaSkyTeam GlobalAirline Alliance.
7. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.

 Threats
1. Pasar global. Semakin meluasnya pasar global, maka dapat dipastikan
semakin banyak pulalah perusahaan-perusahaan asing yang melakukan
ekspansi bisnis mereka ke pasaran Indonesia, seperti contohnya
perusahaan-perusahaan Penerbangan dari Malaysia dan Jepang sudah
mempersiapkan memperluas pasaran barunya di tingkat Asia.
2. Promosi yang lebih gencar oleh perusahaan swasta. Ini dapat
menyebabkan konsumen beralih darimenggunakan PT Garuda
Indonesia ke perusahaan pesaing yang promosinya lebih menggiurkan.
3. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan negara, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Hal ini membuat PT. Garuda
Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam
mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.
4. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat
dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On
TimePerformance/OTP), seperti landasan pacu/runwayyang terbatas;
5. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia
berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan
bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
6. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
7. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan
lain;
8. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia
untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya
krisis global.

Perencanaan (Formulasi) Strategi

B.1. Pemetaan Strategi Perusahaan

B.1.1. Strategi Korporasi


Strategic Theme tahun 2020 menggunakan 3R: Refocus, Rightsizing dan
Reshaping dengan fokus perbaikan kinerja core product, meningkatkan
efisiensi organisasi dan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan.

Refocus Garuda Indonesia dengan tantangan yang semakin besar terutama di


kondisi pandemi saat ini membutuhkan perbaikan kinerja, oleh karena itu
prioritas pertama adalah memperbaiki core product yaitu penyediaan
konektivitas, baik untuk angkutan penumpang maupun logistik.

Rightsizing Garuda Indonesia juga akan fokus meningkatkan efisiensi pada


pengeluaran non operasional dan menyesuaikan cost structure Perusahaan
yang berbasis pada aspek produksi dan layanan. Pada strategi ini juga
dilakukan optimalisasi fleet maupun rute yang mengupayakan bahwa
setiap penerbangan akan memberikan kinerja yang optimal bagi Perseroan.
Selain itu, turut dilakukan rasionalisasi anak usaha yang dimiliki Garuda
Indonesia group.

Reshaping Garuda Indonesia akan melakukan berbagai terobosan serta inovasi produk
dan layanan untuk tetap dapat relevan dengan kebutuhan pelanggan saat
ini dan mengembangkan sumber pendapatan di luar tiket pesawat. Armada
pesawat juga direncanakan untuk dilakukan restrukturisasi dan standarisasi
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar ke depannya. Budaya
perusahaan yang baru juga akan dicanangkan untuk membentuk organisasi
yang efektif dan dapat mendukung optimalisasi kinerja Perseroan.

B.1.2. Strategi Bisnis


1. Optimalisasi Penerbangan (Penumpang, Kargo & Charter)
- Meningkatkan pendapatan kargo, salah satunya melalui kemitraan
jangka pendek dan jangka panjang.
- Penerbangan repatriasi WNI dan WNA
- Penerbangan cargo untuk pengangkutan/distribusi alat kesehatan dan
vaksin COVID-19
- Pembukaan Rute baru khusus Cargo untuk memperkuat daya saing
komoditas ekspor dan maritim
- Optimaliasi jaringan penerbangan, termasuk stop operasi rute-rute yang
tidak menguntungkan

2. Renegotiate Lease Cost & Financial Relaxation


- Melakukan negosiasi dengan lessor pesawat dalam rangka
restrukturisasi kontrak sewa yang ada
- Pendanaan melalui program IP PEN
- Restrukurisasi Kewajiban Usaha

3. Pengembangan Lini Bisnis Cargo


GA Group melalui lini usaha transportasi dan logistik - PT Aerojasa Cargo
secara resmi meluncurkan "KirimAja" yang merupakan layanan pengiriman
barang berbasis aplikasi digital dengan jangkauan pengiriman barang ke
sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani oleh seluruh armada Garuda
Indonesia dan Citilink.

4. Meningkatkan Confident Masyarakat Untuk Kembali Terbang


Menjalankan serangkaian program campaign / edukasi untuk meningkatkan
confident masyarakat kembali terbang dengan aman dan nyaman.

5. Penerapan Protokol COVID-19


- Implementasi protokol kesehatan ketat pada setiap lini layanan
- Konsistensi penerapan Physical Distancing dalam penerbangan

6. Rasionalisasi Jumlah Pegawai


- Program pensiun dipercepat secara sukarela dengan kriteria tertentu
- Pengakhiran kontrak dipercepat untuk pegawai PKWT
7. Unit Bisnis Strategi Garuda Indonesia
Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis
independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi
sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan
produk dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga.
1. Garuda Sentra Medika Business Unit (SBU GSM)
SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memastikan setiap Cockpit
Crew dan Cabin Crew (Air Crew) yang bertugas, berada dalam kondisi
sehat sehingga keselamatan dalam penerbangan lebih terjamin. Dengan
melaksanakan fungsi ini, diharapkan penumpang merasa aman untuk
terbang bersama Garuda Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, GSM
melaksanakan program-program pemeliharaan kesehatan bagi Air Crew
sesuai ketentuan yang mengacu pada ketentuan ICAO Annex 9, Civil
Aviation Safety Regulations (CASR) Part 67 dan part 183 tentang
pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan.
SBU GSM menurut kami merupakan unit bisnis strategi yang perlu
terus dikembangkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjamin
keselamatan baik dari Crew pesawat sampai dengan penumpang. Crew
pesawat yang sehat akan mengoptimalkan pelayanan kepada
penumpang.
2. Garuda Cargo Business Unit
SBU Cargo melayani jasa transportasi udara, dengan menggunakan
pesawat-pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Bersama dengan
mitra-mitra yakni para Agen dan GSSA, SBU Cargo mengirimkan
barang untuk wilayah domestik dan internasional. Selain itu SBU Cargo
juga memberikan pelayanan kepada pengirim baik perusahaan maupun
individual melalui agen, GSSA atau penjualan langsung. Untuk
memperluas cakupan pelayanan, SBU Cargo menjalin kerja sama
dengan maskapai lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines,
China Airlines dan Turkish Airlines. Kota tujuan yang dilayani bersama
dengan maskapai-maskapai tersebut berjumlah sekitar 50 kota di
seluruh dunia.
Strategi layanan cargo ini sangat tepat untuk dilakukan karena
memberikan keuntungan sendiri bagi pihak Garuda untuk menjalin
kemitraan dengan maskapai lain, sehingga memudahkan masyarakat
dalam mengurangi biaya pengiriman atau ekspedisi barang.
B.1.3. Strategi Fungsional

1. Marketing Strategy
Strategi pemasaran Garuda Indonesia pada tahun 2020, difokuskan untuk
membangun kepercayaan dan rasa aman dan nyaman pelanggan untuk
travelling di tengah pandemi COVID-19 dengan mengangkat tema besaran
berupa “Because You Matter” dengan empat strategi utama, yaitu:
1. Build Trust
Dengan mengangkat tema #BecauseYouMatter agar kepercayaan
masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri untuk melakukan
perjalanan bersama Garuda Indonesia tumbuh kembali. Dengan
implementasi physical distancing, konsistensi pelaksanaan protokol
kesehatan serta memberikan informasi mengenai High Efficiency
Particulate Air (HEPA) filter serta update regulasi perjalanan selama masa
pandemi oleh Garuda Indonesia agar para pelanggan dapat melakukan
perjalanan dengan aman, sehat, dan nyaman.

2. Fear in Perspective
Memberikan edukasi terbang aman bersama Garuda Indonesia dengan
mengedepankan penyesuaian layanan yang diberikan kepada penumpang
sejak proses pre journey sampai dengan post journey. Selain itu Garuda
Indonesia juga bekerja dengan partner untuk menyediakan “Personal Health
Kit” yang diberikan kepada penumpang sebagai added value.

3. Inspire People to Travel


Membuat campaign dan program acara taktikal berupa live show GA Talks,
membahas mengenai kesiapan Garuda Indonesia untuk menjadi mitra
perjalanan yang dapat diandalkan di masa pandemi, dengan menghadirkan
tokoh-tokoh inspiratif dan berpengaruh di Indonesia.

4. Influence People to Fly


Memaksimalkan potensi kerja sama antar unit usaha di Garuda Indonesia
Group dan pihak eksternal pada program atau event tertentu untuk
mengoptimalkan promosi maupun kerja sama serta pelayanan bagi para
penumpang. Sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah
terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),
Garuda Indonesia bekerja sama dengan influencer untuk membantu
melakukan campaign program Pemerintah untuk membantu proses
recovery dunia pariwisata. Beberapa program lainnya yang juga merupakan
salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah yaitu ajakan Ayo
Pakai Masker, Garuda Indonesia mengadakan kompetisi design livery
berbentuk masker pesawat yang diselenggarakan di tahun 2020.

Keempat strategi diatas menurut kami merupakan strategi yang ampuh


untuk dijalankan karena Garuda mengangkat sebuah tema untuk
membangun kepercayaan masyarakat, dimana kepercayaan pada layanan
merupakan kebutuhan yang saat ini sangat diperlukan masyrakat di tengah
Pandemi Covid 19 untuk meminimalisir potensi masalah kesehatan.
Strategi marketing dengan membangun kepercayaan ini dapat
menumbuhkan minat pelanggan atau masyarakat untuk berpergian
menggunakan layanan Garuda.

2. Financial Strategy
Garuda Indonesia berupaya mengoptimalkan pemulihan kinerja melalui
dukungan fasilitas “bridging loan” National Interest Account (NIA) dengan
skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) bersama dengan Indonesia Eximbank
(Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) hingga implementasi Investasi
Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang
dijalankan dengan menerbitkan instrumen Obligasi Wajib Konversi (OWK)
senilai Rp1 triliun dari total persetujuan yang diperoleh sebesar Rp8,5 triliun.

3. Operation Strategy
Cargo and Charter Strategy merupakan salah satu strategi operasi dari PT
Garuda Indonesia yang diantaranya:
- Utilize Passenger Fleet as Cargo Fleet
Melakukan penerbangan kargo untuk penjemputan /distribusi alat
Kesehatan, Pembukaan Rute Baru khusus Cargo untuk memperkuat daya
saing komoditas ekspor maritim dan beberapa rute yang memiliki demand
cargo tinggi telah bertransformasi dari passenger flight menjadi cargo flight
(beberapa rute membawa kargo di cabin).

- Increase Charter Income


Pendapatan charter YTD Desember 2020 meningkat sekitar 876,4% dari
Tahun 2019 sebagai dampak berkembangnya market segment charter cargo,
corporate dan repatriation serta kontribusi dari rute Middle East. Garuda
juga meluncurkan Thematic Charter: Wedding in the Sky.

- Optimalisasi potensi untuk layanan kargo (KirimAja)


Pada laporan YTD Desember 2020 KirimAja mencatatkan penjualan
sebesar IDR 2.9 Bio dengan users sebanyak 25,131 User.

4. Strategy in HRM
Perseroan senantiasa melaksanakan program pengelolaan SDM dengan
berorientasi pada tiga fokus strategi utama (strategic focus), yakni:
a. Pengelolaan talent berskala global (global talent management),
b. Pengembangan SDM yang terintegrasi (integrated people development),
serta
c. Optimalisasi kinerja, produktivitas, dan rewards

Fokus strategi SDM

B.2. Penentuan Alternatif Strategi

Cooperative Strategy
PT Garuda Indonesia melakukan strategi kooperatif dengan menjalin kerjasama
dengan beberapa perusahaan diantaranya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dan Aliansi SkyTeam. Garuda Indonesia
memperkuat sinergitas dan mengoptimalkan potensi bisnis bersama dengan SKK
Migas melalui kerja sama Corporate Privilege. Melalui kerja sama ini, Garuda
Indonesia memberikan penawaran khusus bagi seluruh pegawai SKK Migas dan
unsur pendukung. Utamanya berkaitan dengan kebutuhan perjalanan untuk rute
domestic dan internasional. Kerjasama bersama SKK Migas ini juga sejalan dengan
upaya perluasan pangsa pasar korporasi Garuda Indonesia. Khususya melalui
penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan baik melalu penerbangan charter,
angkutan khusus kargo. Dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, Garuda Indonesia juga
turut tergabung dalam aliansi SkyTeam dan merupakan perusahaan penerbangan
pertama yang tergabung dengan SkyTeam. Bersama Aliansi SkyTeam, Garuda
Indonesia siap untuk terhubungkan dengan lebih 1.000 kota destinasi di seluruh dunia.
Keuntungan yang diperoleh dari kerjasama ini bukan hanya akses yang lebih besar,
tetapi juga peningkatan frekuensi penerbangan dan konektivitas rute.
B.2.1. BCG Matrix
BCG Matrix
Relative Market Share Position

High Medium
Low
1.0 0.5
0.0

High
+100
Stars Question Marks
Industry Sales Growth Rate II I
Medium
0

Cash Cows Dogs


Low III IV
0.0

Tabel Industry Sales Growth Rate

Tahun Jumlah penumpang Growth rate


2014 58.278.554 -
2015 65.922.054 13,12%
2016 69.999.694 6,19%
2017 72.475.408 3,54%
2018 76.888.716 6,09%
2019 63.788.766 -17,04%
2020 21.616. 558 -66,11%

Pada matrix BCG range untuk industry sales growth rate berkisar antara -100%
sampai dengan 100%yang didapatkan dengan cara growth rate tahun terakhir dikurangkan
dengan rata-rata growth rate lima tahun sebelumnya. Rata-rata growth rate dari tahun 2015-
2019 sebesar 2,38% sedangkan pada 2020 sebesar -66,11% sehingga akan menghasilkan
industry sales growth rate sebesar -68,49%. dilihat secara horizontal range ditentukan oleh
posisi perusahaan dalam pangsa pasar, pada tahun 2020 Garuda Indonesia dibawah Lion Air
dengan pangsa pasar sebesar 22,01 % sedangkan Lion Air sendiri 60,6% dan sisanya milik
maskapai lain.

Pangsa Pasar Perusahaan


Relative Market Share Position=
Pangsa Pasar Perusahaan Tertinggi

22,1 %
¿ =0,365
60,6 %

Dari perhitungan di atas didapat kan range industry sales growth rate sebesar -68,49% dan
range relative market share sebesar 0,365. Dapat disimpulkan bahwa dalam matrix BCG
tergolong dalam kolom Dogs. Hal tersebut mengartikan bahwa Garuda Indoenesia memiliki
pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pangsa pasar yang rendah sehingga perusahaan,
sehingga perusahaan hanya perlu memikirkan apakah bisnis tersebut akan tetap dilanjutkan
atau tidak. Apabila tidak maka resikonya yaitu disvestasi bisnis atau produk. Strategi dari
hasil tersebut yaitu pertama, melihat seberapa banyak investasi yang ada, lalu memberikan
keputusan dengan tetap melakukan rebranding atau disvestasi produk.
C.1. Organisasi Pelaksana Program
C.1.1. Organisation Chart

Bagan Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Per 30 Juli
2020
CORPORATE QUALITY,
SAFETY & ENVIRONMENT DIREKTUR UTAMA
MANAGEMENT President & CEO
Dani Haikal Iriawan
Irfan Setiaputra
CORPORATE SECURITY
Santoso WAKIL DIREKTUR UTAMA
Deputy President & CEO
CORPORATE SECRETARY Dony Oskaria
Mitra Piranti

INTERNAL AUDIT
Ria Anugriani

TRANSFORMATION
MANAGEMENT DIREKTUR NIAGA DIREKTUR LAYANAN, DIREKTUR KEUANGAN
Prima Definika DAN KARGO PENGEMBANGAN USAHA DAN MANAJEMEN
DIRECTOR OF DAN TEKNOLOGI RISIKO DIRECTOR OF
COMMERCIAL AND INFORMASI FINANCE AND RISK
CORPORATE PLANNING &
CARGO DIRECTOR OF SERVICES, MANAGEMENT
RESEARCH
BUSINESS DEVELOPMENT,
Kartika Puspita Sari
Mohammad R. Pahlevi AND INFORMATION Prasetio
TECHNOLOGY

Ade R. Susardi

SALES & ASIA REGION I FINANCIAL ANALYSIS


DISTRIBUTION Wayan Subagia GROUND SERVICE Pandu Fajar Wisudha
Reza Aulia Hakim Engelin Yolanda Kardinal
JAPAN & KOREA REGION FINANCIAL
LOYALTY & Sony Syahlan INFLIGHT SERVICES ACCOUNTING
ANCILLARY Yanti Herlina R. Siregar Misri Setiyowati
REVENUE CHINA REGION
SOUTH WEST PACIFIC CABIN SERVICES TREASURY
UMRAH & HAJJ Ubay REGION Linda Oktavia Harahap MANAGEMENT
Ihsandi EUROPE REGION Tengku Valmy Andali
MARKETING
CARGO COMMERCIAL SUMATERA REGION Selfie Dewiyanti ENTERPRISE RISK
Dedy Irawan Berthon Hutapea MANAGEMENT
BUSINESS DEVELOPMENT Novrey Kurniawan
CARGO OPERATIONS JAKARTA RAYA REGION Muchamad Ivan Abdilah
Kadek Bayu Temaja Mochmahad Yans Verio REVENUE
 INFORMATION MANAGEMENT
CHARTER BUSINESS JAWA REGION TECHNOLOGY Grahita Primasari
Gusti Gandhi Saputra Mochmahad Yans Verio MANAGEMENT
Ditya Firmansyah NETWORK &
CORPORATE & TMC BALI & NUSA TENGGARA ALLIANCE
ACCOUNT REGION DIGITAL PROJECT MANAGEMENT
Arsena Permasadhie Ngakan Putu Septigraha Gusti Gandhi Saputra
SERVICES QUALITY
DIGITAL BUSINESS KALIMANTAN, SULAWESI & ASSURANCE INVESTOR
PAPUA REGION Fitria Ruswita RELATIONS
Aryo Wijoseno
DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS

SUBSIDIARIES

DIREKTUR HUMAN CAPITAL DIREKTUR OPERASI DIREKTUR TEKNIK


DIRECTOR OF HUMAN CAPITAL DIRECTOR OF OPERATION DIRECTOR OF
MAINTENANCE
Aryaperwira Adileksana Tumpal Manumpak Hutapea
Rahmat Hanaf

FLIGHT OPERATIONS Eric


HUMAN CAPITAL F. Christian Sofyal AIRCRAFT
MANAGEMENT MAINTENANCE
Eksitarino Irianto OPERATION SUPPORT MANAGEMENT
Dodi Kristanto Jaka Ari Triyoga
LEARNING &
DEVELOPMENT OPERATION PLANNING & AIRWORTHINESS
Ade Dwipayana CONTROL MANAGEMENT
Fanny Kawulusan Bungaran Christian
CORPORATE LEGAL & Horas S.
COMPLIANCE
Mega Hapsari Ramadhani ACQUISITION &
AIRCRAFT
BUSINESS SUPPORT & MANAGEMENT
GENERAL AFFAIRS Mukhtaris
Jaya Avrianto Marida

C.1.2. Job Description


MANAJEMEN ATAS:
1. Direktur Utama bertugas mengendalikan dan memimpin organisasi atau
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan.

MANAJEMEN MENENGAH:
1. Direktur Layanan bertugas mengendalikan sarana dan prasaran
pelayanan umum secara efisiensi dan efektif.
2. Direktur Pemasaran bertugas mengelola dan mengoptimalkan upaya-
upaya pemasaran dan penjualan produk-produk yang dihasilkan
perusahaan sesuai dengan perencanaan dan strategi perusahaan.
3. Direktur Teknik Pengelola Armada bertanggung jawab dengan perihal
pengolalaan Armada.
4. Direktur Operasi bertugas penyiapan bahan perumusan kebijakan di
bidang pengawasan operasi pesawat udara dan personel operasi pesawat
udara, serta personel kesehatan penerbangan;
5. Direktur Keuangan bertugas menggeneralisasikan bidang keuangan dan
memimpin kinerja keuangan perusahaan.
6. Direktur SDM dan Umum bertugas mengkoordinasikan perumusan
perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai
kebutuhan perusahaan dan menyelenggarakan sistem informasi SDM
dalam suatu data base kepegawaian.
7. Direktur Strategis Pengembangan Bisnis bertugas melakukan usaha-
usaha untuk pengembangan produk-produk telekomunikasi baik
produk sentral, terminal, transmisi, dan produk-produk lainnya secara
efektif dan efisien serta melakukan studi analisa mendalami tentang
perkembangan sistem telekomunikasi dalam menentukan peluang bisnis.

MANAJEMEN BAWAH: Ground Services, Network Management, Fleet


Aqcuistion, Flight Operation, Financial Analysis, Human Capital
Management, Strategic Management Office.

Tugas Manajemen Bawah yaitu berkaitan dengan semua bidang yang


menyangkut dengan pelayanan pesawat dari mulai penerbangan sampai
dengan strategi manajemen.

C.2. Penjadwalan Pelaksanaan Program


C.2.1. Program to be Implemented

Tabel Program yang akan Diimplementasikan

No Program
1 Boosting Charter Flight
2 Cost Efficiency Program
3 Revenue Stream Enhancement
4 Program Training
5 Program Magang
6 Program Pengembangan Karir
7 Program top talent BD-1
8 Program Beasiswa
9 Program Bina Lingkungan
10 Program Kemitraan
11 Program Imbalan Pasti
12 Program CSR

C.2.2. Department Responsible to Implement Program


Tabel Departement Responsible to Implement Program

No Program DIC
1 Revenue Stream Enhancement Marketing

2 - Program Training Human Resources


- Program Magang Management
- Program Pengembangan Karir
- Program top talent BD-1
- Program Beasiswa
- Program Imbalan Pasti

3 Cost Efficiency Program Keuangan

4 - Boosting Charter Flight Operasi


- Revenue Stream Enhancement
- Program Bina Lingkungan

C.2.3. Budget

Tabel Budget Program Training

No Kegiatan Budget Keterangan


1 Pilot training Penyelenggara
Internal
2 Flight Attendant Training Penyelenggara
Internal
3 Flight Operation Officer and Penyelenggara
Operation Support Training Internal
4 Maintenance and Engineering Penyelenggara
Training Internal
5 Cargo Ground Service Training dan Penyelenggara
Marketing and Sales Training Internal
6 Cargo Ground Service Training dan Penyelenggara
Marketing and Sales Training Internal
9,8 JT

Tabel Budget Program Kemitraan

No Kegiatan Budget Keterangan


1
2
3
80,2 M

Tabel Budget Program Bina Lingkungan

No Kegiatan Budget Keterangan


1 Portable Water Management
2 Optimum Centre of Gravity
3 Nearest Alternate
4 ATC Coordination (Direct Routes
& Optimum Flight Level)
5 Aircraft Performance Monitoring
6 Pilot Flight Technique
63,6 M
Tabel Budget Program Imbalan Pasti

No Kegiatan Budget Keterangan


1
2
9,4 JT

Tabel Total Anggaran yang Diusulkan

No Program Budget
1 Training 9,8 JT
2 Kemitraan 80,2 M
3 Bina Lingkungan 63,6 M
4 Imbalan Pasti 9,4 JT
143,82 M

C.2.4. Procedures

Tabel Jadual Implementasi: Growth strategy-New Product Development

Growth Strategy: Bulan Implementasi


New Product Development 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sayuran, Ikan, Buah-buahan


Pelatihan dan Edukasi
Daging Unggas dan Telor
Sayuran Hidroponik
Daging Olahan (
Jangka Waktu 5 Tahun:
 Penanaman bibit pohon durian
di Pekaja sebanyak 30 pohon
Jangka Waktu 1 Tahun
 Penanaman bibit pohon jambu
sebanyak 500 pohon di Kaliori
(luas 1 Ha).
Jangka Waktu 6 Bulan
 Membangun 6 unit kolam lele
dengan kapasitas 1600 ekor
per kolam, ukuran 2 x 4 m.
 Pengadaan kolam lele
 Pengadaan instalasi air jernih
untuk kolam ikan lele
Jangka Waktu 3 Bulanan
 Pengadaan gubuk/rumah untuk
kantor produksi.
Jangka Waktu 1 Bulanan
Jangka Waktu 1 Mingguan
 Pengadaan gubuk/rumah untuk
kantor produksi
 Pengadaan kolam ikan gurami
sebanyak... dengan luas
masing-masing
 Jangka Waktu Harian

Tabel Template Kompilasi Program Jangka Menengah

Kode PIC/ Bulan Budget


Ke
Progr Program DIC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 (Milya
t
am 0 1 2 r)
P.1.1 Mkt 2
P.1.2 HR 17
M
P.1.3 Mkt 18
Optimal Success Parameter (OSP)
(a) Marketing: Agressive selling, market Distinctive competency:
knowledge, market intelligence
(b) Finance: financial support Strong experiences in Syariah

(c) HRM: conducive teamwork marketing

(d) Operation: established SOP for executing the


project

D.1. Pengukuran Kuantitatif

Kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. pada tahun 2020 mengalami penurunan
jika dibandingkan dengan tahun 2019. Penilaian tersebut terlihat dari perbandingan data
kinerja operasional, pendapatan usaha, dan beban usaha yang mengalami penurunan.

D.1.1. Marketing Performance (Indikator)

Metrik Penjualan

1. Pertumbuhan Penjualan

 Pertumbuhan Penjualan Jasa Transportasi


2. Pangsa Pasar
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat pangsa pasar perseroan selama 2020 turun
menjadi 35,3 persen. Pada 2019, pangsa pasar rute penerbangan dalam negeri maskapai pelat
merah itu masih berkisar 43,4 persen. Penurunan terjadi karena pangsa pasar penumpang
didominasi oleh maskapai penerbangan bertarif murah atau low cost carrier airlines (LCC).
Adapun untuk rute internasional, pangsa pasar Garuda mengalami peningkatan. Pada 2020,
pangsa pasar internasional maskapai sebesar 22,1 persen; sedangkan pada 2019 sebesar 21,2
persen.

D.1.3. Operation Management (Indikator)


 Pergerakan Pesawat
Pergerakan Armada
90000000
80000000
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
2016 2017 2018 2019 2020

 Pergerakan Penumpang

Pergerakan Penumpang
90000000
80000000
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
2016 2017 2018 2019 2020

D.1.4. Financial Management Performance (Indikator)

 Laporan Rugi - laba


 Pendapatan Usaha Jasa Transportasi

D.2. Pengukuran Kualitatif

 Survei Kepuasan Masyarakat


Survei Kepuasan Masyarakat di Garuda Indonesia Sales Office Pontianak
akan menggabungkan 2 faktor atau aspek menjadi satu pertanyaan dikarenakan
memiliki persepsi yang sama yaitu menggabungkan unsur “produk spesifikasi jenis
pelayanan” dan “kompetensi pelaksana” menjadi “pemahaman pelaksana mengenai
produk yang ditawarkan” dan menambahkan satu unsur yaitu lokasi dimana
masyarakat dapat menjangkau tempat mereka untuk mendapatkan pelayanan serta
pertanyaan mengenai tingkat kepuasan secara keseluruhan pelayanan. Dari hasil
survei diperoleh data untuk hasil rata-rata setiap unsur pelayanan sebagai berikut:

Dari tabel di atas terlihat di seluruh unsur penilaian untuk Garuda Indonesia Sales Office
Pontianak mendapatkan kategori penilaian “Sangat Puas”

Anda mungkin juga menyukai