Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ANALISIS STRATEGI PT GARUDA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas akhir


Mata kuliah : Manajemen Strategi
Dosen Pengampu : Dr. Nur Choirul Afif

Oleh :
Shela Fadia Nurramadina (C1B019033)
Fina Tri Octavia (C1B019073)
Dinda Bunga Adelia ( C1B019077)
Devina Fatmasari (C1B019105)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Strategi PT Garuda
Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Strategi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang penilaian kinerja karyawan dalam perusahaan bagi pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Nur Choirul Afif selaku dosen Manajemen
Strategi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 1 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, baik itu industri produk maupun industri jasa, perkembangan
perusahaan sangat pesat. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai perusahaan baru, sehingga
mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar pesaing. Jika suatu perusahaan dapat
bersaing dan berada di atas rata-rata dibandingkan para pesaingnya, maka dapat dikatakan
berhasil. Kategori sukses dapat diukur menurut berbagai variabel seperti pangsa pasar
perusahaan, laba bersih perusahaan, dan merek terkenal. Salah satu kunci atau aplikasi
keberhasilan suatu perusahaan adalah strategi perusahaan yang tepat dalam perencanaannya.
Rencana strategis perusahaan adalah rencana jangka panjang yang komprehensif yang
memberikan arah dan alokasi sumber daya bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dalam
berbagai kondisi lingkungan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mencapai strategi
perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, sumber daya manusia internal
perusahaan, seperti pemimpin perusahaan dan manajer operasi, perlu melakukan perencanaan
strategis dalam sistem yang ada. Ada faktor internal dan faktor eksternal yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan. Faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Setiap perusahaan memiliki
kekuatan dan kelemahannya masing-masing, namun berusaha untuk mengurangi
kelemahannya dengan berbagai cara. Berkaitan dengan hal tersebut, kelompok penulis
mendapat tugas mata kuliah strategi perusahaan, yang bertujuan untuk membahas dan
menganalisis strategi yang perlu diterapkan perusahaan, khususnya kasus Indonesian Airlines
PT Garuda Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A1. Analisis Kinerja dan Postur Strategik
A1.1. Profil PT Garuda Indonesia

Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisatif Angkatan Udara Republik
Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai “Indonesian Airways” kepada
pemerintah Burma pada 26 Januari 1949. Peran “Indonesian Airways” pun berakhir setelah
disepakatinya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Pada 21 Desember 1949
dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indonesia dengan
maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional. Presiden Soekarno memilih
dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama maskapai ini. Seluruh
awak dan pesawatnya pun baru bisa kembali ke Indonesia pada 1950. Setibanya di Indonesia,
semua pesawat dan fungsinya dikembalikan kepada AURI ke dalam formasi Dinas Angkutan
Udara Militer. Dalam mempersiapkan kemampuan staf udara Indonesia, maka KLM bersedia
menempatkan sementara stafnya untuk tetap bertugas sekaligus melatih para staf udara
Indonesia. Karena itulah pada masa peralihan ini Direktur Utama pertama GIA merupakan
orang Belanda, Dr. E. Konijneburg. Armada pertama GIA pertama pun merupakan
peninggalan KLM-IIB. Sehari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia (RI) oleh
Belanda, yaitu tanggal 28 Desember 1949, dua buah pesawat Dakota (DC-3) berangkat dari
bandar udara Kemayoran, Jakarta menuju Yogyakarta untuk menjemput Soekarno dibawa
kembali ke Jakarta yang sekaligus menandai perpindahan kembali Ibukota RI ke Jakarta.
Sejak saat itulah GIA terus berkembang hingga dikenal sekarang sebagai Garuda Indonesia.

Layanan PT Garuda Indonesia

1. Program Penumpang Setia


Garuda Miles
Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan
Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan
penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang akumulasinya
dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap penumpang kesempatan
untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade Awards penumpang dari kelas ekonomi
ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda.
Sebagai anggota GarudaMiles, penumpang juga dapat menikmati banyak keuntungan
dan keistimewaan eksklusif, seperti: check-in khusus di Bandara keberangkatan,
peningkatan kuota bagasi dan prioritas bagasi serta prioritas waktu tunggu untuk
reservasi tiket tentunya, akses untuk lounge Garuda Indonesia, dan penawaran
menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh dunia
2. Layanan Sebelum Penerbangan
First Class Lounge
Lounge yang terbaru ini merupakan bentuk perwujudan Garuda Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pengalaman para penumpang maskapai yang ingin merasakan
kenikmatan First Class setelah ditiadakan selama 28 tahun, kini telah dikembalikan
untuk memberikan kesan "segala layanan yang dilakukan merupakan yang terbaik
dari segala aspek yang ada di Indonesia". Lounge ini memiliki berbagai fasilitas yang
berkelas dunia kualitasnya seperti, hidangan selamat datang yang terdiri dari
minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa selagi menunggu penerbangan dengan dibantu
oleh First Class Assistant
Disamping itu, penumpang juga dapat menikmati ketenangan anda sambil tidur
dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet room dan jika Anda bersama
sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Garuda Indonesia sejak awal telah meneliti
dan meniti setiap detail telah dirancang khusus untuk memberi kenyamanan
penumpang. Apabila Anda ingin melakukan hal lain, tersedia berbagai bahan bacaan,
perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang sholat (Mushola), ruang
perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati kenyamanan First Class Lounge, Anda
tentunya akan diantar menuju pesawat dengan keistimewaan menggunakan layanan
prioritas pada saat boarding atau pada saat transfer dan transit sebagai bentuk layanan
Garuda Indonesia First Class.
Business Class Lounge
Berlanjut di Lounge yang kedua, dalam Lounge Business Class terdapat beberapa
gerai khusus dan fasilitas penunjang para penumpang seperti business center, wireless
internet connection, refreshing area, reflexology machine, shower, nursery room dan
ruang beribadah. Selain fasilitas, amskapai juga menyediakan menu makanan dan
minuman untuk dinikmati oleh para penumpang. Setiap minggu, maskapai selalu
menyajikan menu yang berbeda untuk mempromosikan berbagai variasi makanan
Indonesia yang beraneka macam. Tidak hanya itu saja, maskapai untuk membuat
penumpang lebih nyaman dalam menunggu dengan melengkapi gerai mini bar. Saat
ini, Garuda Indonesia memiliki dua Executive Lounge yang berada di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Executive
Lounge berlaku untuk penumpang kelas Executive Class, anggota GarudaMiles
Platinum dan anggota GarudaMiles Gold.
3. Layanan Dalam Penerbangan
Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya bertujuan
untuk melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan dalam kursi
pesawat selama penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan mendatangkan pesawat
baru berkursikan nyaman nan empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta colokan
listrik dalam memberikan kenyamanan dalam penerbangan untuk menyamakan
kualitas fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia
seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways. Garuda juga memperkenalkan
kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang dalam pesawat.
Kelas utama/first class
Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-
2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti.
 Sliding door disetiap suite.
 Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22
inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan
matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
 Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.
 Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.
 Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk
mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.
 In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan
remote control dan headphone kedap suara.
 Lemari penyimpanan pribadi.
 Lampu baca pribadi.

Kelas bisnis/executive class


Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:
 Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180
derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.
 Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,
 Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.
Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama.
Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di
Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki
41" hingga 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.
Kelas ekonomi/economy class
Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis
pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan
Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan
layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.
Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Garuda
Indonesia menyediakan makanan gratis di atas pesawat berupa makanan ringan serta
minuman untuk penerbangan kurang dari 60 menit. Untuk penerbangan lebih dari 60
menit akan ditambah dengan makanan hangat tanpa dipungut biaya tambahan.
Layanan wifi
Diperkenalkan pertama kali di dalam armada Boeing 777-300ER Tahun 2013, Garuda
Indonesia menyediakan jasa Wi-Fi di dalam rute jarak jauhnya, terutama rute ke
Eropa. Pada Akhir 2013, Garuda memasang Wi-Fi di armada A330-200 dan A330-
300 baru yang akan datang. Rencananya, Garuda Indonesia akan memperluas jaringan
Wi-Fi ini ke semua armada mereka.
4. Garuda Explore dan Garuda Explore Jet
Pada tahun 2013, Garuda Indonesia mendirikan sub-brand baru yang
bernama Explore. Sub-brand ini didirikan atas rencana pemerintah untuk
meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia melalui penerbangan dengan
jangkauan rute didaerah terpencil, Garuda mengambil tempat dipangkalan maskapai
yang terletak di 5 Kota selain Jakarta seperti, Medan, Balikpapan, Makassar,
Denpasar dan Surabaya dengan armada yang terdiri dari ATR 72-600 dan CRJ 1000
NexGen.

Armada Garuda Indonesia


Saat ini, Armada Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-
300, Airbus A330-900neo dan Boeing 777-300ER untuk menerbangi rute Amsterdam, Asia
Timur (China, Korea Selatan dan Jepang), dan rute Australia (Perth, Melbourne dan Sydney).
kemudian, ATR 72-600, Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ1000 NextGen digunakan
untuk menerbangi rute domestik dan regional.
Berikut daftar armada Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:

Pesawat Beroperas Pesana Dipensiunka Kelas Catatan


i n n
F C Y Carg Tota
o l

Airbus 7 — 4 — 3 18 222 Rencana


A330-200 6 6 semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Airbus 15 — — — 36 360 PK-GPR


A330-300 0 menggunakan
livery
3 21 251 SkyTeam.
6 5 PK-GHD
menggunakan
2 26 287
livery Retro
4 3
1969. PK-
GHC
menggunakan
livery Mask
On. Rencana
10 armada
pesawat
sewaan akan
dipensiunkan
tahun 2022

Airbus — 4[102] TBA 2019


A330- Pemesanan
800neo LOI.
Dijadwalkan
akan
diperkenalkan
secara
berurutan
mulai tahun
2021.

Airbus 3 3 — 2 27 301 PK-GHG


A330- 4 7 menggunakan
900neo livery Ayo
Pakai Masker.

ATR 72- 12 — 6 — — 70 70 Pesawat


600 penghubung
untuk
Indonesia's
Secondary
City dan
dioperasikan
oleh Garuda
Explore
akan
ditransfer
kepada Citilin
k

Boeing 45 — 41 — 1 15 162 PK-GMH


737-800 2 0 livery
SkyTeam.
— 8 16 170 PK-GFM
2 livery Retro
1960. PK-
GFQ
menggunakan
livery Ayo
Pakai Masker.
Rencana
sebagian
armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Boeing 737 1 — — 8 16 170 Awal 49


MAX 8 2 pesanan
dibatalkan.
Pesawat ini
Masih Tunggu
Izin
Kemenhub
untuk
Kembali
Menerbangka
n Boeing 737
Max. Rencana
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Boeing 10 — 8 3 26 314 PK-GII


777-300ER 8 8 menggunakan
livery
— 2 36 393 SkyTeam.
6 7 PK-GIK
menggunakan
livery Retro
1969. PK-
GIG
digunakan
untuk Pesawat
Kepresidenan
Republik
Indonesia.
PK-GIJ
menggunakan
livery Ayo
Pakai Masker.
Rencana
semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022

Bombardie 18 — — 1 84 96 PK-GRA
r CRJ1000 2 menggunakan
livery
SkyTeam.
Pesawat
penghubung
untuk
Indonesia's
Secondary
City dan
dioperasikan
oleh Garuda
Explore Jet.
Rencana
semua armada
pesawat ini
akan
dipensiunkan
tahun 2022.

Armada Kargo Garuda Indonesia

Airbus — 1 Kargo Dikonversi


A330-200F dari pesawat
penumpang.

Airbus 2 — Kargo PK-GPA dan


A330-300F PK-GPD
Dikonversi
dari pesawat
penumpang.

Boeing — TBA Kargo Dipesan mulai


737- tahun 2020.
800BCF Pesawat ini
disewa dari
GECAS.
(Belum Pasti)
Total 113 67
Tabel 1

A1.2 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan


A1.3 Strategi Postur
1.3.1 Visi dan Misi Garuda Indonesia
Visi
Visi adalah rangkaian kalimat yang menatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan. Adapun visi Garuda Indonesia yaitu “Menjadi
perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada
masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”. Dengan demikian Garuda Indonesia
memiliki visi untuk menjadi maskapai penerbangan nasional yang bukan hanya menguasai
pasar dalam negeri namun juga merambah ke pasar luar negeri. Visi ini telah diwujudkan
oleh Garuda Indonesia dengan cara perusahaan melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri
melalui dibukanya banyak destinasi penerbangan baru di berbagai negara benua Eropa, Asia,
maupun Australia.
Misi
Misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang
memuat apa yang disediakan oleh organisasi kepada masyarakat baik berupa produk atau
jasa. Misi Garuda Indonesia yaitu : “Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera
bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna
menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
professional”
Misi Garuda Indonesia ini dibuat dengan tujuan untuk menjadikan Garuda Indonesia sebagai
maskapai penerbangan flag carrier yang diperhitungkan di dunia dengan menonjolkan
keramahan dan keragaman budaya Indonesia. Cara yang dilakukan oleh Garuda Indonesia
dalam misinya ini yaitu dengan mengimplementasikan strategi yang tepat untuk selalu
berhasil membukukan keuntungan, dengan cara operating profit margin yang lebih baik dari
rata-rata industri, sekaligus mempertahankan reputasi yang baik, terpandang dan disegani.
Untuk memperoleh reputasi itu, safety and quality record haruslah mengesankan tercapai
kecelakaan nihil. Selain itu Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk
memberikan layanan yang memuaskan. Lalu untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia
Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk mengembangkan jaringan rute yang
menjangkau lima benua di seluruh dunia, baik penerbangan langsung maupun melalui kerja
sama aliansi strategis dengan maskapai lain. Kemudian Garuda Indonesia juga
mengimplementasikan strategi pelayanan yang unik, yang membedakan dari maskapai
penerbangan lain. Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, perusahaan menghadirkan
nuansa nuansa keramahan Indonesia sebagai sesuatu yang khas pada setiap rute yang dilayani
Garuda Indonesia sehingga perjalanan terbang bersama Garuda Indonesia menjadi sebuah
pengalaman yang spesial.
1.3.2 Tujuan PT Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut: Tujuan utama Garuda Indonesia
adalah kepuasan pelanggan. Dalam dua tahun, Garuda menghidupkan kembali budaya
perusahaan dengan faktor beban kursi yang lebih tinggi, peningkatan ketepatan waktu,
peningkatan pendapatan dan profitabilitas, dan peningkatan kepuasan pelanggan. Anak
perusahaan Garuda juga menerapkan tujuan yang sama dengan perusahaan induknya, yaitu
kepuasan pelanggan

1.3.3 Srategi saat ini


Garuda memperkenalkan sebuah strategi besar yang dikemas dalam program
QuantumLeap. Dengan program lompatan besar tersebut yang merupakan rencana jangka
panjang Garuda selama 5 tahun, Garuda ingin menjadi maskapai dengan predikat
bintang lima yang sejajar dengan maskapai pesaing-pesaingnya. Garuda Indonesia telah
menetapkan tujuh pendorong pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah
sebagai berikut:
1. Domestik
Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar fullservice scarier di
Indonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya maskapai penerbangan kelas
premium domestik. Segmen ini setiap tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%.
1. International
Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan merestrukturisasi
rute. Restrukturisasi yang paling signifikan dilakukan dengan menerapkan
penerbangan langsung Dalam waktu dekat garuda akan membuka rute
Hongkong, Shanghai, dan Beijing serta beberapa kota di Eropa dan Amerika
Serikat yang direncanakan dapat terealisasi pada tahun 2012-2014. Potensi ini
diperkuat dengan bergabungnya Garuda ke Aliansi Global SkyTeam.
2. LCC
Perusahaan akan mengisi pasar Low CostCarrier melalui “Citilink”.Perusahaan akan
terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan.
3. Fleet
Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan pertumbuhan dan
potensi pasarnya, sekaligusmeremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat
terbang yang digunakan serta modernisasi armada, dimana perusahaan akan
mempercepat masuknya pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan
tujuan peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
4. Brand
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda Indonesia Experience”.
Ditambah lagi dengan terobosan menjadi maspakai pertama dan merupakan satu-
satunya layanandi dunia. Dengan pelayanan “immigrationonboard”.
5. CostDiscipline.
Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus sehingga
keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih kompetitif
dibandingkan maskapai-maskapai lainnya.
6. Human Capital.
Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta menghargai setiap
karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan pengembangan “human
capital” sebagai resources yang akan menentukan keberhasilan Quantum Leap.
A.1.4. Corporate Governance, Business Ethics dan CSR
1.4.1. Corporate Governance
Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam kegiatan
usahanya. Komitmen ini dilaksanakan oleh Perusahaan dengan selalu berupaya untuk terus
melakukan perbaikan dalam penerapan GCG, agar Perusahaan selalu mendapatkan
kepercayaan dari stakeholders (pemangku kepentingan), memiliki kinerja unggul dan dapat
tumbuh secara berkesinambungan (sustainable growth) dan memperoleh keuntungan (profit).

Gambar 1

Sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen tersebut, Perusahaan senantiasa melakukan


penilaian/pengukuran atas penerapan GCG setiap tahunnya, yang mana hasil dari
penilaian/pengukuran tersebut disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan
dipublikasikan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Perusahaan berkeyakinan bahwa
penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan
dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Sebagai wujud dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan merumuskan dan
mengesahkan “Kebijakan Tata Kelola Perusahaan” sebagai pedoman kebijakan penerapan
tata kelola perusahaan yang baik; board manual, yang merupakan pedoman bagi dewan dan
komite untuk menjalankan tugasnya. tugas dan tanggung jawab etika profesi dan etika bisnis
adalah Kode etik kerja bagi insan perusahaan dan pedoman bagi insan perusahaan dan
pemangku kepentingan untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Perusahaan juga telah
merumuskan dan terus memperbaharui prosedur operasi dan petunjuk teknis dari setiap lini
organisasi, sehingga departemen fungsional dari setiap organisasi akan memandu dan
mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dimaksud, bertujuan untuk:

1. Mengoptimalkan nilai Perseroan, agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan
tumbuh berkembang untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan;
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien dan efektif serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan;
3. Mendorong organ Perseroan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya
dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku
kepentingan (stakeholders) maupun pelestarian lingkungan di sekitar BUMN;
4. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional dan;
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.

1.4.2 Business Ethic and Code of Conduct

Garuda Indonesia telah merumuskan tata nilai (values) yang disebut sebagai SINCERITY
yang diresmikan pada tanggal 20 Januari 2017. Penjabaran tata nilai SINCERITY terdiri dari
nilai-nilai Synergy, Integrity, Customer Focus, AgIlity, dan Safety. Kelima nilai SINCERITY
tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 10 Perilaku Utama, yaitu:

NILAI BUDAYA MAKNA PERILAKU UTAMA


Synergy Perusahaan berkomitmen 1. Collaborate
menyokong pertumbuhan
perusahaan dengan 2. Empower Diversity
keterkaitan antar entitas
perusahaan dan dengan
mitra potensial.
Integrity Perusahaan menjunjung 3. Honesty
tinggi etika bisnis,
akuntabilitas, dan tanggung
jawab sosial dalam 4. Commitment
menciptakan budaya
terpercaya.
Customer Focus Perusahaan terus mendorong 5. Care & Polite
terciptanya pengalaman
customer yang lebih baik 6. Fast & Easy
untuk menghasilkan
kesuksesan usaha berjangka
panjang.
AgIlity Perusahaan membangun 7. Adaptive & Creative
perilaku strategis melalui
kemampuan beradaptasi dan 8. Persistent
tindakan kreatif untuk
memperkuat daya tahan
perusahaan.
Safety Perusahaan menyediakan 9. Compliance
produk dan layanan
berkualitas dengan 10. Risk Management
mengutamakan keamanan
dan keselamatan.
Tabel 2

Prinsip-Prinsip Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja

Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini menjelaskan tentang Etika Kerja dan Etika
Bisnis yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia dan yang tidak boleh ditampilkan
oleh Insan Garuda Indonesia sebagai penjabaran dari pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yaitu:

 Transparansi
Garuda Indonesia menjamin pengungkapan informasi material dan relevan mengenai
kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai dan tepat
waktu serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. Prinsip
keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia
mengenai Garuda Indonesia dan Pelanggan sesuai dengan peraturan
perundanganundangan yang berlaku;
 Akuntabilitas
Garuda Indonesia menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
masing-masing organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan Direksi) agar pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas
merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Garuda Indonesia kepadanya.
 Pertanggungjawaban
Garuda Indonesia menjamin kesesuaian antara pengelolaan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat,
pemenuhan kewajiban terhadap Pemerintah sesuai peraturan yang berlaku,
bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat
memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
 Kemandirian
Garuda Indonesia menjamin pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.
 Kewajaran
Garuda Indonesia menjamin keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

1.4.3. Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR menjadi sarana pengikat antara perusahaan dengan konsumen atau pelanggan, sebagai
upaya menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap perusahaan sekaligus menjadi alat
untuk menyelaraskan dinamika bisnis dengan kelestarian lingkungan. Garuda Indonesia
menyadari bahwa setiap kemajuan yang diraih perusahaan sudah selayaknya dinikmati pula
oleh masyarakat, antara lain melalui berbagai program kerja sama yang dapat meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR yang
disebut Garuda Indonesia Cares (Garuda Indonesia Peduli), upaya memberdayakan
masyarakat dan menjaga lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk
memajukan perusahaan.

Salah satu komitmen Garuda Indonesia tersebut tertuang dalam konsep Garuda
Indonesia Green Airline,bertujuan menjadikan maskapai penerbangan selaras dengan
masyarakat dan alam itu diwujudkan dengan keterlibatan Garuda Indonesia sebagai salah
satu founding member dalam Indonesia Business Council for Sustainable
Development (IBCSD). Sebuah forum untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia yang fokus
pada upaya-upaya sektor bisnis dalam menciptakan pembangunan Indonesia yang
berkelanjutan. Garuda Indonesia juga aktif berpartisipasi dalamProgram Indonesia Vision
2050 yang merupakan program inisiatif dengan tujuan menyusun kerangka kerja sektor bisnis
agar berpaling dari praktik Business As Usual menjadi sustainable.

Melalui Garuda Indonesia Peduli, Garuda Indonesia telah menjalankan program CSR yang
dirancang untuk mendukung perkembangan masyarakat dan pembangunan berwawasan
lingkungan yang berkelanjutan. Program-program yang dijalankan juga kerap disinergikan
dengan upaya Pemerintah, dan institusi lainnya baik domestik maupun internasional yang
menyentuh 3 aspek CSR yakni Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan secara konsisten dan
berkesinambungan.

 Ekonomi
Melalui Program Pinjaman dan Program Pembinaan Kemitraan, Garuda Indonesia
menyalurkan pinjaman modal untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tersebar di seluruh
Indonesia. Bantuan permodalan itu diberikan kepada UKM mitra binaan untuk mendukung
potensi berkembang dan mengelola usaha mereka dengan baik. Penyaluran dana bisa
diberikan melalui sinergi antar BUMN, Non Govermental Organization dan Lembaga
Penyalur lain.
a. 4,985 Mitra Binaan
Memasuki 2019, Program Pinjaman Kemitraan Garuda Indonesia telah merangkul 4.985
mitra binaan yang terdiri dari 634 mitra binaan Garuda Indonesia dan 4.351 mitra binaan
hasil sinergi dengan BUMN/Lembaga Penyalur lain yang tersebar di 16 provinsi di
seluruh Indonesia. Jumlah dan sebaran UKM mitra binaan itu akan terus bertambah
seiring tumbuh kembangnya sektor usaha informal di masyarakat.

b. Ketahanan Pangan
Sampai akhir 2018, para petani dan pelaku UKM sektor pertanian mendapat porsi
terbesar, mencapai 52,7% dalam penyaluran pinjaman kemitraan. Diikuti dengan bidang
industri (27,4%), perdagangan (7.2%), perkebunan (5,1%), perikanan (3.3%), jasa
(3,1%), dan peternakan (1.2%). Hal tersebut sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia
untuk turut mensukseskan program pemerintah, khususnya ketahanan pangan nasional.
c. Promosi Produk UKM
Tidak sekadar membantu permodalan, upaya pemberdayaan UKM itu juga diiringi
dengan program pendidikan dan pelatihan hingga kegiatan promosi demi
mengoptimalkan hasil karya dan meningkatkan pangsa pasar produk mitra binaan. Selain
keikutsertaan dalam pameran-pameran di tingkat nasional maupun internasional, lebih
jauh Garuda Indonesia mempromosikan produk mitra binaan pada katalog Sales On
Board Garuda (Arcade) dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Bahkan, salah satu produk
mitra binaan di industri kerajinan perak Utami Silver, terpilih menjadi pemasok aksesoris
berupa bros yang disematkan pada seragam awak kabin Garuda Indonesia.
 Lingkungan
Komitmen operasional perusahaan yang ramah lingkungan itu telah terwujud melalui
program-program Garuda Indonesia Peduli Lingkungan diantaranya :
a. Buku Daur Ulang
Merupakan program berkelanjutan yang dirintis sejak 2011. Garuda Indonesia
menyadari bahwa kertas yang diproduksi dari serat kayu merupakan sumber daya alam
yang perlu dilestarikan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, sebagai bentuk kontribusi
terhadap lingkungan, Garuda Indonesia berinisiatif untuk mengolah kembali sampah
kertas/dokumen bekas seperti tiket dan dokumen lainnya untuk diproses menjadi buku
daur ulang. 
b. Program One Passanger One Tree
Menurut data Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), industri transportasi
udara menyumbang 2% dari emisi karbon di seluruh dunia dan memberikan total
dampak terhadap perubahan iklim sebesar 3%. Dalam upaya mengurangi dampak bisnis
perusahaan terhadap perubahan iklim itu, Garuda Indonesia sudah melakukan berbagai
upaya dari aspek teknologi, operasi dan infrastruktur (Lihat Garuda Green Efforts).
Program more passengers more trees menjadi bagian komitmen Garuda Indonesia
untuk mengiringi laju kenaikan penumpang dengan jumlah pohon sebagai langkah
nyata untuk mengurangi emisi karbon. 
c. Bank Halon
GMF AeroAsia (salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia) sejak tahun 2000
menjadi Bank Halon satu-satunya di Indonesia. Kegiatan utama Bank Halon adalah
mengumpulkan halon yang sudah tidak digunakan, melakukan pemulihan kualitas
Halon sesuai dengan standar kualitas yang berlaku, serta menyalurkan Halon hasil
pemulihan kualitas kepada pengguna kritis. Pada tahun 2010, atas kontribusi tersebut
GMF meraih “Montreal Protocol Award” dari “United State Environmental Protection
Agency” (USEPA).

A.2. Analisis Lingkungan Internal

A.2.1. Analisis Fungsi Bisnis

2.1.1. Marketing

a. Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk


meningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda
Indonesia. Untuk itu, kerja sama dengan Liverpool Football Club dilakukan di tahun
2012.

b. Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet Booking


Engine-nya sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung (direct) kepada
penumpang dapat ditingkatkan.

c. Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasaryang


telah diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan berbagai inisiatif untuk
mendorong penjualan dari berbagai segmen ini, termasuk penjualan darisegmen GFF
(Garuda Frequent Flyer), corporate account, komunitas dan masyarakat umum.

d. Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk


mengembangkan segmen di masa datang.

e. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih mendekatkan
perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan
kepada masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital,
khususnya media sosial.
2.1.2. Finance
2.1.3. Operation

a. Garuda senantiasa melakukan ekspansi rute jaringan, dan peningkatan


frekuensipenerbangan, baik di sektor domestik maupun internasional.

b. Aircraft Maintenance Management dibuat dengan tujuan pengelolaan perawatan


pesawat yang dioperasikan demi menyediakan pesawat yang andal dan nyaman,juga
pemenuhan pesawat, fungsional kabin dan penampilan interior.

c. Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012 demi adanya perbaikan
dibeberapa indikator operasional seperti utilisasi pesawat, produktivitas awak kokpit
serta efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan adalah melalui penerapan
Economical Tanking, optimalisasi penggunaan Ground Power Unit (GPU), Flight Fuel
Conservation, Centralized Flight Planning, Crew Transport dan Zero Flight Time Training.

2.1.5. Management Information System


Integrasi Pada Tabel IFAS

Strength Alasan Weight Rating Weight Skor


Struktur Organisasi Struktur organisasi yang
kuat akan memperkuat
kualitas perusahaan

Managemen
t 0.055 4 0.220
Setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang
jelas dan dapat menjadi
kerangka dasar untuk
Strategi perencanaan lainnya 0.055 3 0.165
Bidang usaha yang
beragam dapat
menunjang kebutuhan
dan pelayanan yang
diberikan oleh
Bidang Usaha perusahaan 0.044 4 0.176

"imigration on board"
Layanan ini dapat
memberikan kemudahan
bagi penumpang untuk
menyelesaikan proses
Layanan Imigrasi di dalam pesawat 0.033 3 0.099
Segmentasi yang baik dan
memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap
pembentukan pasar yang
Marketing Segmentasi kuat

Penumpang merupakan
tujuan utama dari bisnis
penerbangan sehingga
jumlah penumpang
menjadi salah satu
indikator kekuatan
Jumlah penumpang maskapai
Pangsa pasar dapat
menjadi indikasi seberaa
besar permintaan
costumer terhadap
Pangsa Pasar produk/jasa perusahaan
Pelayanan perusahaan
haruslah mampu
memenuhi ekspetasi dari
Kualitas Pelayanan calon penumpang
Brand merupakan aspek
penting dalam
perusahaan sebagai
identitas yang akan
Brand melekat pada masyarakat
Kegiatan Corporate
Responsibiity untuk
meningkatkan awareness
Kegiatan kepedulian masyarakat kepada
terhadap masyarakat perusahaan
Beragamnya rute
penerbangan akan
memperluas kekuatan
maskapai untuk
menjaring dan
menjangkau lebih banyak
Rute penerbangan penumpang
Financial
C.1. Organisasi Pelaksana Program
C.1.1. Organisation Chart
Bagan Struktur Organisasi PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Manajemen Atas :

1. Direktur Utama bertugas mengendalikan dan memimpin organisasi atau perusahaan


dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Manajemen Menengah :

1. Direktur Layanan bertugas mengendalikan sarana dan prasaran pelayanan umum secara
efisiensi dan efektif.
2. Direktur Pemasaran bertugas mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran
dan penjualan produk-produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan perencanaan
dan strategi perusahaan.
3. Direktur Teknik Pengelola Armada bertanggung jawab dengan perihal pengolalaan
Armada.
4. Direktur Operasi bertugas penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan
operasi pesawat udara dan personel operasi pesawat udara, serta personel kesehatan
penerbangan;
5. Direktur Keuangan bertugas menggeneralisasikan bidang keuangan dan memimpin
kinerja keuangan perusahaan.
6. Direktur SDM dan Umum bertugas mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan
pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan perusahaan dan
menyelenggarakan sistem informasi SDM dalam suatu data base kepegawaian.
7. Direktur Strategis Pengembangan Bisnis bertugas melakukan usaha-usaha untuk
pengembangan produk-produk telekomunikasi baik produk sentral, terminal,
transmisi, dan produk-produk lainnya secara efektif dan efisien serta melakukan studi
analisa mendalami tentang perkembangan sistem telekomunikasi dalam menentukan
peluang bisnis.

Manajemen Bawah : Ground Services, Network Management, Fleet Aqcuistion, Flight


Operasition, Financial Analysis, Human Capital Management, Strategic Manajement Office.

Tugas Manajemen Bawah yaitu berkaitan dengan semua bidang yang menyangkut dengan
pelayanan pesawat dari mulai penerbangan sampai dengan strategi manajemen.

Anda mungkin juga menyukai