Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERUSAHAAN PT.

BLUEBIRD

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran

; DISUSUN OLEH
1. Farras Rizki Darmawan (1401223287)
2. Gde Daivanatha Bajramaya (1401220107)
3. Michiko Belania Kusumah (1401220301)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS UNIVERSITAS
TELKOM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya karya ilmiah kami yang berjudul “Makalah
Perusahaan PT. Blue Bird Group". Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini terutama Ibu Indira Rachmawati, ST, MSM,
PH D. selaku dosen mata kuliah Manjamen Pemasaran yang telah memberi kami bimbingan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

kami memahami bahwa karya akademis ini masih memiliki kekurangan baik dalam
tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan karya ilmiah ini. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

Bandung, 3 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 5
1.2 Profil Perusahaan ...................................................................................5
1.3 Visi dan Misi..............................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 8
2.1 Organization Chart................................................................................. 8
2.2 Customer Perceived Value .................................................................. 9
2.2.1 Nilai Fungsional……………………………………......................... 10
2.2.2 Nilai Moneter…………………........................................................... 10
2.2.3 Nilai Sosial………………………....................................................... 10
2.2.4 Nilai Psikologis……………………………………........................... 10
2.3 Characteristics of Service .................................................................... 10
2.3.1 Simultaneity.........................................................................................
10
2.3.2 Perishability.........................................................................................
10
2.3.3 Heterogeneity......................................................................................
10
2.3.4 Intangibility
..........................................................................................11
2.3.5 Customer participation in the service process.......................... 11
2.4 Identifying Markets Segments and Targets .................................... 11

BAB III PENUTUP......................................................................................................


14
3.1. Fakta ........................................................................................................
14
3.2. Masalah
....................................................................................................15
3.3.
Solusi.........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
17

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Logo Bluebird Indonesia………………………………………………6


Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Blue Bird Group……………………………9

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan berbagai
interaksi dengan konsumen atau barang properti tetapi tidak mengakibatkan perpindahan
kepemilikan. Menurut Phillip Kotler, Jasa adalah setiap kegiatan atau jasa yang ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain yang secara inheren tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Produksi mungkin terikat atau tidak pada produk
fisik. Sedangkan menurut Adrian Payne,
Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mengandung banyak elemen tidak berwujud (nilai atau
utilitas), melibatkan banyak interaksi dengan konsumen atau aset, namun tidak
mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Mungkin ada perubahan pada syarat dan ketentuan
dan keluaran layanan mungkin terkait atau tidak dengan produk fisik.
Transportasi adalah perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
diselenggarakan sedemikian rupa agar lalu lintas jalan aman, cepat, tertib, nyaman dan
efisien. Konsep transportasi adalah pergerakan berupa perjalanan (Trip) dari asal (Origin)
sampai ke tujuan (Destination).
Ada 3 jenis transportasi, yaitu darat, laut, dan udara. Transportasi darat adalah segala
kendaraan yang menggunakan jalan untuk mengangkut orang atau barang. Jenis transportasi
ini merupakan salah satu transportasi yang paling banyak ditemui di Indonesia dibandingkan
transportasi laut dan udara. Seiring dengan perkembangan teknologi, transportasi darat
semakin mudah dan dijangkau untuk ditemukan dengan cara memesannya lewat smartphone
dimanapun dan kapanpun. Jasa transportasi yang berbasis internet ini dapat diakses melalui
aplikasi yang ada di smartphone.Transportasi yang dapat dipesan juga beragam, dari mulai
kendaraan motor, mobil, mobil travel, hingga bus.
Persaingan yang ada semakin ketat. perusahan-perusahaan transportasi online
berkompetisi dalam keunggulan jasa yang mereka buat. Seperti PT. Blue Bird Group yang
sudah berusia 49 tahun yang terus berinovasi. Pada hal ini mereka memberi beberapa
keunggulan yang tidak kalah dari perusahaan lainnya. keunggulan yang mereka miliki seperti
pilihan armadanya yang banyak mulai dari Serena, Limo, Mobilio, Transmover, dan juga

5
Mercedes C200. Sementara bagi yang ingin menyewa, ada charter bus dan limousine. Selain
itu perusahaan ini juga bisa melakukan pembayaran cashless, bisa memesan supir yang sama
dengan fitur reorder, dan semua pengemudinya telah divasinasi seperti mengenakan masker,
melakukan pembersihan armada, sampai dengan pengecekan suhu tubuh. taksi online PT.
Blue bird ini juga bisa dipesan secara offline dan online, jadi ketika smartphone sedang mati
atau kehabisan paket data internet, Anda bisa memesannya secara offline. Jangan khawatir,
taksi ini banyak ditemukan di berbagai tempat strategis, termasuk juga bandara. yang tidak
kalah penting adalah pengemudi yang sudah berpengalaman. Tentunya dengan pengalaman
puluhan tahun yang dimilikinya, para pengemudi sangat paham bagaimana memberikan
pelayanan terbaik kepada seluruh kliennya. Bahkan dengan berbagai rute, mereka sudah hafal
di luar kepala.

1.2. Profil Perusahaan

Gambar 1.1. Logo Bluebird Indonesia

PT Blue Bird Tbk atau dikenal dengan Blue Bird Group adalah sebuah perusahaan
transportasi yang bisa disebut sebagai layanan pioneer transportasi di Indonesia.Untuk
mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki lebih dari
20.000 armada dan 23.000 karyawan yang beroperasi pada 48 pool di 18 kota.

Sesuai dengan Motto Layanan Blue Bird, yaitu ANDAL (Aman, Nyaman, Mudah,
dan Personalise), Blue Bird selalu menciptakan berbagai inovasi dalam berbagai layanannya
termasuk dalam metode pemesanan. Mereka mengusung motto tersebut karena menyesuaikan
dengan visi dan misi dari blue bird group itu sendiri.

Segmentasi dari pengguna jasa taksi Blue Bird yakni khalayak kelas menengah dan
atas dengan target sasaran yaitu, pekerja kantor atau perusahaan, turis, dan pendatang dari
luar kota. Terutama Blue Bird Blue Bird memposisikan dirinya dengan menciptakan citra
taksi yang baik sehingga konsumen terpengaruh dan mendapat kepercayaan untuk
menggunakan taksi Blue Bird di Indonesia. Seiring perkembangan teknologi, internet
menjadi awal pendorong pesatnya perkembangan dunia digital sehingga muncul peluang
membuat layanan berbasis online salah satunya di bidang transportasi.Kami berusaha untuk
menjaga kualitas layanan kami dalam semua aktivitas kami. Misalnya, strategi investasi dan
ketersediaan armada kami telah menjadikan anak perusahaan kami, PT Blue Bird Tbk, status
sebagai mitra transportasi yang andal dan dapat dipercaya.

6
Taksi Blue Bird pada awalnya adalah taksi konvensional namun saat ini telah
berkembang menjadi taksi online mengikuti perkembangan teknologi. Perubahan taksi
konvensional Blue Bird menjadi taksi online juga disebabkan hadirnya taksi online Gojek dan
Grab di Indonesia.

Bluebird menjalin kemitraan strategis dengan MUFG untuk mendirikan PT Balai


Lelang Caready yang bergerak di bidang bisnis lelang kendaraan.[17] Melalui program
Bluebird Friends, perusahaan ini juga melakukan ekspansi hingga ke Yogyakarta dengan
menggandeng Taksi Pataga sebagai Bluebird Friends. Pada Mei 2019, perusahaan mulai
mengoperasikan taksi listrik Bluebird dan Silverbird. Perusahaan ini kemudian bermitra
dengan Telkomsel untuk mengimplementasikan IoT pada armadanya dan dengan Dana untuk
menjadi salah satu metode pembayaran dalam program My Bluebird. Pada tahun 2020, Gojek
resmi mengakuisisi 4,3 persen saham perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Pusaka
Citra Djokosoetono tersebut senilai Rp 411 miliar.

1.3. Visi dan Misi

PT Blue Bird Tbk memiliki visi “Menjadi Perusahaan yang mampu bertahan dan
mengedepankan kualitas untuk memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan”.

Demi mewujudkan visi tersebut, Blue bird memiliki misi “Tercapainya kepuasan
pelanggan, dan mengembangkan serta mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap
kategori yang kami masuki. Dalam transportasi darat, kami menyediakan layanan yang
handal dan berkualitas tinggi, dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan kami
melakukannya sebagai satu tim yang utuh.”

Dengan visi misi tersebut, blue bird bertekad untuk menjadi transportasi umum yang
melayani publik dengan menjaga kenyamanan serta kualitasnya, serta bertekad untuk terus
meraksasa di semua sektor yang mereka tekuni.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Organization Chart

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau
struktur yang terdiri dari orang-orang yang tergabung dalam suatu perkumpulan yang
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Contohnya mencakup sekelompok orang
yang bekerja sama, seperti asosiasi lingkungan hidup, badan amal, serikat pekerja, atau
bisnis. Istilah organisasi mempunyai dua arti umum. Pengertian pertama merujuk pada
lembaga dan pengertian kedua merujuk pada proses organisasi, sebagai salah satu fungsi
manajemen.
Secara generik organisasi merupakan wadah sekelompok orang untuk bekerja sama
secara rasional dan sistematis, terarah atau terkendali, untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menggunakan sumber daya yang ada dalam organisasi.Sedangkan menurut Dr Sondang P.
Siagian, organisasi merupakan suatu bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama dan berkomitmen secara formal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
dan dalam hubungan ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Organization chart adalah diagram yang secara visual mewakili struktur internal
suatu perusahaan dengan mengidentifikasi peran, tanggung jawab, dan hubungan antar
individu dalam perusahaan. Ini adalah salah satu cara untuk memvisualisasikan birokrasi.
Bagian organisasi dapat mencakup departemen atau unit tertentu atau menggambarkan
organisasi perusahaan secara keseluruhan. Organization chart memiliki banyak manfaat dan
dapat disusun dalam berbagai cara. Misalnya, mereka dapat digunakan untuk manajemen,
perencanaan, atau direktori personalia. Mungkin perusahaan Anda bergantung pada tim
daripada "perintah dan kendali".

8
Dalam organization chart atau struktur organisasi ini, status karyawan ditunjukkan
secara grafis dalam hierarki perusahaan. Misalnya, tabel yang menunjukkan bahwa direktur
pertama melapor kepada direktur terakhir menempatkan asisten direktur tepat di bawah
direktur. Simbol sederhana seperti garis, kotak, dan lingkaran digunakan untuk
menghubungkan bagian dalam organisasi satu sama lain. Tidak peduli bagaimana struktur
organisasinya, organization charts sangat membantu ketika suatu organisasi
mempertimbangkan untuk mengubah manajemennya atau merestrukturisasi tenaga kerjanya.
Yang terpenting, organization charts memungkinkan karyawan melihat secara jelas
bagaimana peran mereka sesuai dengan struktur perusahaan secara keseluruhan.
Organization chart, biasanya disebut juga dengan bagan org atau organogram,
memperlihatkan kotak, bentuk, atau foto yang mewakili orang dan tempat. Bagan ini juga
mencakup informasi kontak, tautan halaman, ikon, dan gambar.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Blue Bird Group

2.2. DETERMINANTS OF CUSTOMER PERCEIVED VALUE

9
Nilai yang dirasakan menunjukkan seberapa besar pelanggan bersedia membayar
untuk suatu produk atau layanan. Faktor penentu di sini adalah kemampuan produk atau jasa
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangkitkan keinginan, terutama
dibandingkan dengan pesaing. Memahami persepsi pelanggan tentang nilai melalui riset
pasar dapat membantu perusahaan memposisikan dirinya dengan benar dan menggunakan
pemasaran untuk secara efektif menyoroti manfaat yang lebih bersedia dibayar oleh
pelanggan. Manfaat yang menarik pelanggan dapat berkisar dari kenyamanan dan
keterjangkauan hingga keunggulan estetika atau desain.
Nilai pelanggan merupakan kombinasi manfaat yang diberikan oleh produk atau jasa
dan upaya pelanggan untuk memperolehnya. Empat jenis nilai pelanggan yaitu :
2.2.1. Nilai fungsional
Nilai ini diperoleh dari kemampuan produk dalam menjalankan fungsinya secara
efektif dan efisien. Misalnya, nilai fungsional sebuah laptop bergantung pada seberapa baik
laptop tersebut menjalankan tugas-tugas seperti pengolah kata, penjelajahan Internet, dan
penggunaan perangkat lunak. Pelanggan mencari produk yang menawarkan nilai fungsional
tinggi.
2.2.2. Nilai moneter
Jenis nilai ini mengacu pada harga yang dibayar pelanggan untuk suatu produk atau
layanan relatif terhadap nilainya. Hal ini melibatkan trade-off antara biaya moneter dan
manfaat atau nilai yang diharapkan pelanggan dari produk atau layanan. Pelanggan mencari
nilai uang untuk memaksimalkan nilai pembelanjaan mereka.
2.2.3. Nilai sosial
Nilai sosial muncul ketika suatu produk dikaitkan dengan kelompok atau status sosial
tertentu. Misalnya, mobil mewah sering dikaitkan dengan kekayaan dan status, dan memiliki
mobil tersebut dapat memberikan rasa nilai sosial kepada pemiliknya. Desain produk,
branding atau pemasaran dapat menciptakan nilai sosial, yang dapat menjadi faktor penting
dalam keputusan pembelian bagi banyak konsumen.
2.2.4. Nilai psikologis
Jenis nilai ini mengacu pada manfaat emosional atau psikologis yang diberikan
produk atau layanan kepada pelanggan. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti estetika
produk, daya tarik indra, ekspresi diri, dan respons emosional yang ditimbulkannya.
Pelanggan mencari nilai-nilai psikologis untuk memuaskan kebutuhan emosional dan
ekspresi diri mereka.

2.3. CHARACTERISTICS OF SERVICES


Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan berbagai
interaksi dengan konsumen atau barang properti tetapi tidak mengakibatkan perpindahan
kepemilikan. Menurut KBBI, jasa adalah perbuatan yang baik atau bermanfaat. Artinya jasa
adalah perbuatan baik yang berkaitan dengan penilaian terhadap seseorang, negara, atau
badan tertentu. Sedangkan jika kita melihat di Wikipedia, jasa adalah jasa dalam arti
ekonomi, namun jasa ekonomi melibatkan berbagai interaksi atau hubungan dengan
konsumen, atau bisa juga berbagai barang yang memiliki kepemilikan dan kepemilikan lebih.
Pada dasarnya, jasa memiliki sifat yang tidak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan

10
kepemilikan apa pun. Jasa produksi dapat berhubungan dengan produk fisik atau sebaliknya.
berikut adalah beberapa karakteristik dari jasa :
2.3.1. Simultaneity
Layanan yang diberikan pada saat ini dikonsumsi sekaligus dan tidak dapat disimpan.
Sifat jasa yang diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama menyulitkan manajemen
untuk mengendalikan proses kualitas dalam pemerataan kualitas. Oleh karena itu, kualitas
pelayanan bergantung pada orang lain untuk menjamin kualitasnya.

2.3.2. Perishability
karakteristik selanjutnya perishability adalah , yaitu tidak tahan lama. Layanan atau
jasa yang diberikan tidak dapat disimpan dan dijadwalkan untuk digunakan nanti. Jasa tidak
dapat disimpan, digunakan pada hari lain atau disimpan sebagai inventaris. Perishability
berarti menghilang dengan mudah. Sifat lain dari layanan ini adalah tidak dapat dijual,
dikembalikan, atau bahkan disimpan. Dengan kata lain, layanan tersebut tidak bertahan lama.
Misalnya kursi pesawat yang kosong, kamar hotel atau kapasitas saluran telepon.
Apabila layanan tersebut tidak digunakan maka akan hilang atau hilang karena tidak
disimpan.
2.3.3. Heterogeneity
Heterogenitas berarti data yang bervariasi. Jadi jika studi yang berbeda dikumpulkan
untuk analisis atau dilakukan meta-analisis, akan jelas ditemukan perbedaan. Kebalikan dari
heterogenitas adalah homogenitas, artinya semua penelitian menunjukkan pengaruh yang
sama.
2.3.4. Intangibility
Intangible (Tidak Berwujud), Intangible artinya jasa tidak dapat diatur, dilihat,
dicicipi atau dirasakan sampai jasa tersebut dibeli. Nilai intangible yang terpenting adalah
nilai intangible yang dirasakan konsumen berupa kegembiraan, kepuasan atau rasa aman.
2.3.5. Customer participation in the service process
Keterlibatan pelanggan merupakan bagian penting dari proses penciptaan layanan.
Ketika penyedia layanan mampu mengelola partisipasi dengan baik, hal ini akan
menguntungkan perusahaan dan pelanggan. Jika tidak, hal ini akan berdampak negatif
terhadap hasil layanan. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan panduan tentang cara
mengelola keterlibatan pelanggan secara efektif melalui tinjauan literatur. Ini mencakup
definisi, kelebihan dan kekurangan, dan tingkat keterlibatan pelanggan. Perbedaan antara
partisipasi sukarela dan tidak sukarela juga diperiksa.

2.4. SEGMENTASI PASAR

segmentasi pasar adalah strategi untuk memetakan pasar konsumen yang dilihat dari
perilaku, kebiasaan dan kebutuhan konsumen di suatu tempat atau suatu kelompok sehingga
membuat pelanggan nyaman dan selalu menggunakan barang dan jasa yang kita tawarkan.
Perusahaan dapat lebih mudah mengetahui target konsumen mana yang tepat untuk bisnisnya.
Dengan demikian, bisnis diharapkan bisa memberikan hasil secara optimal dan memiliki
efektifitas pemasaran yang tinggi.

11
Difinisi Segmentasi pasar dari para ahli pun adalah pembagian sebuah pasar ke dalam
kelompok berbeda yang ditujukan untuk melakukan pemasaran sesuai karakteristik,
kebutuhan, serta keinginannya masing-masing (kotler,2016).

Sementara, menurut Pride dan Ferrel, pengertian segmentasi pasar adalah sistem
pembagian pasar menjadi sejumlah konsumen potensial dan tertarget, khususnya untuk jenis
pelanggan dengan kebutuhan serta karakteristik yang sama.

Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi perilaku, demografis,
psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah
lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan,
reaksi atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan.
Biasanya, jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan
atau decision making konsumen.
2. Segmentasi Demografis
Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi demografis, dimana
pengelompokan konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.
3. Segmentasi Psikografis
Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan
dengan aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup
rumit lantaran Anda wajib memahami selera target konsumen secara mendalam.
Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat
mengetahui preferensi sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi,
ketertarikan, dan semacamnya.
4. Segmentasi Geografis
Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu pengelompokan
konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu
tidak kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu produk
dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.

Blue Bird Group adalah kelompok usaha yang melayani segala kebutuhan transportasi. Bagi
banyak warga Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, Blue Bird Group bukan hanya
sekedar perusahaan taksi tapi menjadi bagian dari gaya hidup. Melayani lebih dari 8,5 juta
penumpang setiap bulannya.
Dengan pendekatan metode jenis pasar, maka didapatkanlah data sebagai berikut :
1. Secara Geografi:

12
Blue bird Group melakukan segmentasi geografi mereka melihat beberapa kota,
daerah atau tempat yg bagus untuk menawarkan jasa layanan mereka, Seperti Kota Besar:
Jakarta, Bali, Bandung, Banten, Manado, Medan, Lombok, Semarang, Surabaya Dan
Jogjakarta, dan Juga seperti Tempat-tempat yg penuh dengan Mobilitas tinggi semisal,
Bandara, Mall dan Hotel.
2. Secara Demografis:
Blue Bird Group Menawarkan Taxi Reguler Blue Bird dengan menargetkan
konsumen yg Menengah dan keatas, dan orang-orang pekerja kantoran, dan juga turis, karena
dengan harga yg mereka tetapkan termasuk mahal dikalangan jasa layanan taxi lain.
3. Secara Psikologis
Blue Bird Group mencitrakan dirinya sebagai Taxi yg "baik", sehingga Konsumen
terpengaruh dan mendapat kepercayaan dari para konsumen.
4. Secara Perilaku
Blue Bird Group telah menciptakan kebisaaan bagi penggunanya yang ingin
menggunakannya seperti selalu siaga di tempat kedatangan bandara maupun kereta api
sehingga menciptakan kebiassan untuk menggunakan layanan taksi yang cepat dan praktis.
Blue Bird Group juga telah memperluas jenis layanannya, mulai dari taksi eksekutif (Silver
bird), layanan limousine dan penyewaan mobil (Golden bird) hingga bus carter (Big bird)
serta Logistik (Iron Bird Logistic). Sehingga dengan adanya banyak layanan jasa menjadikan
blue bird memiliki segmentasi untuk di kelasnya masing masing..

STRATEGI BRAND
Blue Bird lebih memilih strategi Below The Line untuk merangkul konsumennya.
Sedikit iklan, banyak event. - Below The Line (BTL)
Mengikuti teknologi dan berinovasi, mengeluarkan MOBILE APPS untuk reservasi.
Segmentasi Blue bird terbagi bagi beberapa pasar yang mereka tawarkan

13
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Fakta
Menurut jurnal yang ditulis oleh A. Judhie Setiawan (2017, 2-5) Bidang transportasi
mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang
berubah setiap tahun. Menurut www.bappenas.go.id, permintaan transportasi darat di
Indonesia terus meningkat sebesar 12,3% antara tahun 2007 dan 2014. Salah satunya adalah
perusahaan Penyedia Jasa Transportasi Online (PJTO) yang berkembang pesat. PJTO adalah
bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan mengangkut barang atau orang dari satu tempat
ke tempat lain melalui aplikasi mobile.Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi ride sharing
berbasis smartphone seperti Grab Car, Grab Taxi, dan Uber telah menjadi lebih populer di
kota-kota besar Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini hanya menawarkan aplikasi yang
memungkinkan pengguna memesan taksi atau mobil melalui internet. Di tengah persaingan
yang ketat di sektor bisnis PJTO ini, perusahaan harus semakin kompetitif dan gencar
mempromosikan jasa transportasi mereka dengan berbagai macam media promosi untuk
merebut pangsa pasar. Untuk penginovator raksasa di sektor transportasi darat, melakukan
inovasi baik berkelanjutan maupun mengejutkan menjadi kenyataan. Blue Bird merupakan
taksi konvensional resmi yang memiliki aplikasi pemesanan taksi bernama My Blue
Bird.Blue Bird sebagai salah satu pemain utama dalam bidang transportasi umum, yakni
taksi, memiliki potensi dan kapabilitas besar yang mengantarkan Blue Bird sebagai
transportasi umum unggulan dengan motto ANDAL (Aman, Nyaman, Mudah, dan Personal).
Blue Bird mengedepankan kualitas layanan dan jasa, maka dari itu hingga saat ini Blue Bird
selalu melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan dan produk dari berbagai

14
aspek. Hal ini dilakukan guna mempertahankan loyalitas pelanggan Blue Bird. Demi
memenuhi kebutuhan para pelanggan sekaligus mencapai pertumbuhan yang
berkesinambungan, Blue Bird senantiasa berusaha melakukan terobosan-terobosan terbaru
yang inovatif dan terus berupaya meningkatkan layanan unggul dengan standar kualitas
terbaik, karena Blue Bird menjalankan perusahaan berdasarkan visi dan misi yang selama ini
menjadi pondasi perusahaan. Perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat,
mengharuskan bisnis yang sudah hadir sejak lama, mau tak mau beradaptasi agar dapat
mempertahankan eksistensinya. Bermunculannya para pesaing di dunia transportasi berbasis
online, bagi Blue Bird sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi terbesar di
Indonesia, memang menjadi ‘teguran’ tersendiri untuk segera berbenah, agar tak tertinggal
oleh pesaing dan zaman. Blue Bird seolah sempat kelimpungan dengan persaingan yang ada.
Sebagai layanan transportasi yang dianggap masih konvensional, Blue Bird yang berjaya
seperti terkaget-kaget dengan perkembangan zaman dan bukannya segera mengejar
ketertinggalan, namun justru langkah langkah yang diambil, bisa dibilang kontraproduktif.
Selain itu, menurut artikel yang ditulis oleh Sudarmadi (2018), Kinerja PT Blue Bird
Tbk. (BIRD) berada di bawah tekanan yang signifikan. Pendapatan turun 14,1% setiap tahun
menjadi Rp 3,1 triliun hingga triwulan III/2017, dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya, yang masih mampu meraup Rp 3,64 triliun. Penurunan kinerja masih
dapat dikendalikan berkat sistem operasional yang efisien dan basis pelanggan yang setia
Blue Bird. Laba juga masih dikantongi.Bluebird menghadapi banyak tantangan di tengah
banyaknya pesaing seperti itu. Tidak mudah bagi perusahaan kecil untuk melakukan
perubahan karena skala organisasinya yang besar. Setidaknya 45 ribu orang bekerja untuk
Bluebird, termasuk 35 ribu pengemudi. Sekitar 35 ribu armada Blue Bird tersebar di 18 kota
di Indonesia. Selama ini, mereka selalu unggul dibandingkan dengan pesaing transportasi
lainnya. Sigit menyatakan, "Tapi, kali ini bukan hal yang mudah karena kami berhadapan
dengan perusahaan aplikasi, suatu persaingan yang baru bagi kami."

3.2 Masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang sudah dilampirkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
BlueBird ini menghadapi masalah terkait bagaimana mereka bisa mempertahankan jumlah
konsumen dan persentase laba serta cara untuk bersaing dengan perusahaan perusahaan
aplikasi penyedia jasa transportasi online. Secara BlueBird ini masih merupakan jasa
penyedia layanan transportasi yang konvensional dan dianggap kalah dalam segi
pengembangan teknologi jika disandingkan dengan perusahaan perusahaan PJTO seperti
Grab Car, Gocar, dan Uber.

3.3 Solusi
Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Sudarmadi (2018). “Jika musuh terlalu kuat,
jadikan ia sebagai sekutu atau kawan.” Salah satu siasat perang China Kuno ala Sun Tzu ini
kini dijalankan manajemen PT Blue Bird Tbk. dalam menghadapi dahsyatnya persaingan
dengan pelaku ojek dan taksi online yang tiga tahun terakhir mengharu-birukan Indonesia.
Setidaknya hal itu bisa dibaca dari strategi bergandengan mesra dengan Go-Jek, pemain
terbesar di bisnis aplikasi ojek dan taksi online.Kedua perusahaan itu telah bersinergi
meluncurkan fitur bersama: Go-Blue Bird, yang memungkinkan konsumen memesan taksi si

15
Burung Biru melalui aplikasi Go-Jek. Sebelumnya, keduanya juga telah bekerjasama:
sebagian armada taksi Blue Bird disiapkan untuk mendukung aplikasi Go-Car sehingga
pemesan Go-Car sangat dimungkinkan dijemput taksi Blue Bird dengan tarif
Go-Car.Menimbang hal itu, merupakan pilihan yang masuk akal bila manajemen Blue Bird
kemudian justru berkolaborasi dengan Go-Jek. Seperti siasat Sun Tzu, kalau lawan terlalu
kuat, jadikan ia sebagai kawan atau sekutu. Jangan dihadapi secara frontal karena sama saja
dengan harakiri.
Dalam konteks kerjasama dengan Go-Jek, ada dua pola yang selama ini dijalankan
Blue Bird. Pertama, di dalam aplikasi Go-Jek disediakan sub-aplikasi Go-Blue Bird yang
memfasilitasi siapapun konsumen yang ingin memesan taksi dengan tarif Blue Bird (bukan
tarif Go-Jek). Yang kedua, menjadikan taksi Blue Bird sebagai bagian dari layanan Go-Car
milik Grup Go-Jek. Jadi, konsumen yang memesan Go-Jek bisa saja menjumpai mobil yang
menjemputnya bukan mobil pribadi, melainkan taksi Blue Bird, tetapi dengan tarif Go-Car
(bukan tarif Blue Bird).
Potensi bisnis yang bisa diperoleh dari kolaborasi itu boleh dibilang menguntungkan
Blue Bird. Si Burung Biru tidak akan kehilangan pasar/konsumen secara total alias masih
tetap bisa menikmati pasar meski dalam hal ini harus mau berbagi pemasukan dengan
Go-Jek. Tak hanya itu, tingkat utilisasi armada taksinya pun akan menjadi lebih baik dan
kalangan pengemudi masih bisa memperoleh pendapatan.
Menurut artikel yang ditulis oleh Michella (2021), Kerja sama ini juga memberi
keuntungan kepada kedua belah pihak, dari sisi Blue Bird aliansi ini dapat memberikan
exposure kepada Blue Bird melalui aplikasi Gojek yang memudahkan para konsumen untuk
memesan taksi. Sedangkan dari sisi Gojek, brand Gojek sendiri mendapatkan kepercayaan
lebih dari masyarakat karena adanya dukungan dari Blue Bird, sebuah perusahaan
transportasi yang sudah berdiri sejak lama dan merupakan market leader, yang tergabung
dalam aliansi tersebut sehingga semakin menguatkan brand Gojek. Kerja sama ini sebagai
bentuk nasionalisme, dan penguatan perusahaan lokal, dan akan menguntungkan kedua belah
pihak. Di satu sisi, GoJek bisa menambah armada melalui BlueBird dan di sisi lain,
persaingan harga bisa diatasi dengan kerja sama ini, artinya kedua perusahaan sama-sama
kuat di bidang layanan transportasi publik.
Dengan adanya aliansi strategis yang berarti adanya hubungan formal antara dua atau
lebih kelompok yaitu PT BlueBird dan PT Gojek untuk mencapai satu tujuan yang sama dan
disepakati bersama secara independen, perusahaan juga dapat saling membantu satu sama
lain terkait dari berbagai aspek seperti sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan.
Banyak sekali perusahaan di luar sana yang juga melakukan aliansi strategis untuk
mengembangkan bisnisnya agar lebih berkembang lagi. Hal ini dilakukan karena dampak
yang dihasilkan dari kerja sama atau aliansi strategis dapat memberikan banyaknya
keuntungan untuk perusahaan. Dalam era ekonomi sekarang ini, strategic alliance
memungkinkan korporasi untuk meningkatkan keunggulan bersaing pada bisnisnya melalui
akses kepada sumber daya partner seperti Blue Bird dan Gojek.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aliansi Strategi GoJek dan Blue Bird yang Berpotensi Menguasai Pasar Transportasi Lokal.

(2021, March 28). Kompasiana.com. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.kompasiana.com/michella09/606036a2d541df25aa731812/aliansi-strate

gi-gojek-dan-blue-bird-yang-berpotensi-menguasai-pasar-transportasi-lokal

Apa yang Dimaksud dengan Jasa? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Macamnya. (2021,

November 9). kumparan. Retrieved October 3, 2023, from

https://kumparan.com/kabar-harian/apa-yang-dimaksud-dengan-jasa-ini-pengertian-k

arakteristik-dan-macamnya-1wss1kU50YL#

17
Asaduddin, F. (2015, November 23). PT. Blue Bird Group, Semua Demi Kepuasan

Pelanggan. asadudinfathin. Retrieved October 3, 2023, from

https://asadudinfathin.wordpress.com/2015/11/23/pt-blue-bird-group-semua-demi-ke

puasan-pelanggan/

Aurellia, A. (2022, July 19). Apa Itu Organisasi, Kenali Ciri, Tujuan, dan Contohnya.

Detik.com. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6186277/apa-itu-organisasi-kenali-ciri-tujuan-da

n-contohnya

Chen, J. (2019, June 24). . . - YouTube. Retrieved October 3, 2023, from

https://www-investopedia-com.translate.goog/terms/o/organizational-chart.asp?_x_tr

_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Deepublish. (2021, April 16). Pemasaran Jasa: Pengertian, Karakteristik dan Strategi.

Deepublish Store. Retrieved October 3, 2023, from

https://deepublishstore.com/blog/pemasaran-jasa/#Tidak_Tahan_Lama_Perishability

Deretan Kelebihan Naik Taxi Blue Bird ke Bandara di Masa Pandemi. (2021, October 8).

Media Indonesia. Retrieved October 3, 2023, from

https://mediaindonesia.com/ekonomi/438519/deretan-kelebihan-naik-taxi-blue-bird-k

e-bandara-di-masa-pandemi

Gunawan, R. (2017, December 10). Apa saja Karakteristik Operasional Pelayanan? -

Manajemen. Dictio Community. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.dictio.id/t/apa-saja-karakteristik-operasional-pelayanan/14453

Natalia. (2023, September 8). Jasa Adalah Salah Satu Jenis Bisnis, Ini Pengertiannya!

Accurate Online. Retrieved October 3, 2023, from

https://accurate.id/bisnis-ukm/jasa-adalah/

Pahami Pengertian Jasa, Contoh-Contoh dan Jenisnya. (n.d.). Populix. Retrieved October 3,

2023, from https://info.populix.co/articles/jasa-adalah/

Setiawan, A. J., & Rahayu, T. P. (2017, Juni 17). CUSTOMER RETENTION MARKETING

BLUE BIRD DALAM MEMPERTAHAN LOYALITAS PELANGGAN. CUSTOMER

18
RETENTION MARKETING BLUE BIRD DALAM MEMPERTAHAN LOYALITAS

PELANGGAN, 14.

Somyot. (n.d.). The importance of customer participation is increasingly evident as it offers

substantial benefits to the service organization,. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.bu.ac.th/knowledgecenter/epaper/jan_june2009/pdf/Somyot.pdf

Sudarmadi. (2018, March 18). Strategi Blue Bird Keluar dari Tekanan Disrupsi. SWA.

Retrieved October 3, 2023, from

https://swa.co.id/swa/trends/management/strategi-blue-bird-keluar-dari-tekanan-disru

psi

Team, M. (2019, September 25). Cara membuat bagan organisasi terbaik untuk bisnis Anda.

Microsoft. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.microsoft.com/id-id/microsoft-365/business-insights-ideas/resources/mak

e-org-charts-for-your-business

Yuda, A. (2021, May 11). Pengertian Organisasi, Unsur, Ciri, Bentuk, dan Jenisnya yang

Perlu Diketahui. Bola.com. Retrieved October 3, 2023, from

https://www.bola.com/ragam/read/4555498/pengertian-organisasi-unsur-ciri-bentuk-d

an-jenisnya-yang-perlu-diketahui

19

Anda mungkin juga menyukai