Disusun Oleh :
KP – B
Mechiko 3122108 / 28
Willy Hadinata
UNIVERSITAS SURABAYA 3122280 / 48
UNIVERSITAS SURABAYA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah
Manajemen Operasi. Penulis juga bersyukur atas segala anugerah yang telah diberikan-Nya
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang mendukung
keberhasilan penulisan makalah ini. Dosen mata kuliah Manajemen Operasi yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam pengerjaan makalah mata kuliah ini. Pada saat
makalah mata kuliah ini dibuat, penulis mengalami sedikit masalah terhadap pembahasan materi,
karena perlunya pencarian sumber informasi yang akurat dan terbuka bagi pemenuhan kebutuhan
Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan sarana dan prasarana serta kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis menerima
kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat mendukung penulisan makalah mata kuliah
Manajemen Operasi. Tema makalah ini adalah Services Management. Penulis berharap agar
makalah ini dapat menjadi panduan bagi semua pihak yang membutuhkan data makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN…………..................................................... 1
1.1 Profil Perusahaan ……....................................................................... 1
LAMPIRAN .......................................................................................... 31
BAB I
GAMBARAN PERUSAHAAN
Brand taxi ini adalah ORENZ yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "orange"
yang pengucapannya menjadi ORENZ dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf z
untuk memperkuat keunikan tersebut. Memudahkan proses penancapan nama merek di benak
pelanggan dengan mengaitkan secara langsung antara nama merek dengan appearance taxi yang
memiliki warna orange.
Core value yang ditawarkan adalah menghantar pelanggan dengan layanan yang unik serta
menjadikan taxi O-RENZ sebagai sebuah kendaraan yang memiliki comfort zone didalamnya
dengan mengedepankan kepedulian pengemudi terhadap keselamatan dirinya dan pelanggan
serta standard kesopanan layanan dan perilaku pengemudi.
Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan bisnis, setiap perusahaan dituntut untuk
mempunyai kejelian dalam membaca setiap peluang yang ada di masyarakat terutama dalam
bidang layanan publik. Bidang pelayanan publik yang dimaksud terutama pada bidang
transportasi yang pada perkembangannya bukan hanya sekedar sarana untuk berpindah tempat,
namun juga sudah menjadi gaya hidup dan mempengaruhi kepuasan personal.
Menangkap peluang ini, PT. Serasi Transportasi Nusantara hadir melalui produk taxi baru.
O-RENZ TAXI yang mengedepankan pada diferensiasi unit maupun layanan dibanding
perusahaan armada taxi lainnya.
Layanan Baru
Care / peduli : layanan yang senantiasa mengantarkan pelanggan dengan penuh kepedulian.
Cozy / nyaman : kondisi kendaraan yang prima menjamin keamanan dan kenyamanan.
Courtesy : jaminan layanan yang penuh keramahan dan sopan santun.
Visi
Menjadi pemimpin pasar dalam menyediakan jasa transportasi taksi (meter) dalam skala
nasional.
Misi
Menyediakan jasa taksi profesional dengan orientasi pada kepuasan pelanggan serta
menjalankan bisnis yang mampu mengembangkan nilai optimal bagi pemegang saham.
Sebagai pemain baru di market taxi meter, O-RENZ TAXI menyediakan layanan jasa yang
berbeda untuk memuaskan pelanggan. Kuncinya adalah kepuasan menyeluruh bagi pelanggan
maupun mitra pengemudi O-RENZ TAXI. Didukung staff yang berpengalaman dan
berkompeten di bidang jasa pelayanan taksi serta komitmen untuk selalu menjaga kualitas
melalui pengembangan layanan maupun training yang mendukung, O-RENZ TAXI adalah
jawaban untuk memenuhi kebutuhan baik individu maupun korporat.
Pertumbuhan
PT. Serasi Transportasi Nusantara berdiri pada tahun 2004 dengan nomor akte 24/5
November 2004 dengan Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH di Jakarta. Pilot project dan
peluncuran produk baru ORENZ berlokasi di Surabaya. Hingga kini, O-RENZ mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. ORENZ telah memiliki 300 unit armada baru yang siap
beroperasi dengan menggunakan Toyota Limo. Dengan semua perkembangan diatas, O-RENZ
akan terus berusaha mempercepat perkembangan terutama standard layanan yang fokus pada
kualitas, efisiansi, inovasi dan diferensiasi yang sesuai dengan harapan pelanggan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sudut pandang perusahaan : cara atau jalan di mana perusahaan menginginkan jasanya
dipersepsikan oleh konsumen, karyawan, shareholder, dan kreditur
Sudut pandang konsumen : cara atau jalan di mana konsumen mempersepsikan jasa dari
perusahaan
Konsep layanan berhubungan dengan ide, apa yang dilakukan oleh perusahaan sekarang dan
apa yang konsumen pikirkan sekarang. Ide diambil dari historical experience perusahaan dari
periode sebelumnya juga dari konsumen. Konsep layanan harus bisa memenuhi 4 elemen yaitu
pengalaman, hasil, proses, dan nilai dari layanan itu sendiri
Menurut Gronroos (1990:27), “Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas
yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen / pelanggan.”
Ciri-ciri dari layanan dikemukakan lebih lengkap oleh Zemke dalam Collins dan
Mc.Laughlin (1996:559) sebagai berikut :
Suatu produk / barang dapat disimpan di Suatu pelayanan terjadi saat tertentu, tidak
gudang, sampelnya dapat dikirim ke dapat disimpan digudang atau dikirimkan
konsumen contohnya
Konsumen adalah pengguna akhir yang tidak Konsumen adalah “rekanan” yang terlibat
terlibat dalam proses produksi dalam produksi
Jika terjadi kesalahan produksi, produk / Jika terjadi kesalahan, satu-satunya cara yang
barang dapat ditarik kembali dari pasar dapat dilakukan untuk memperbaiki adalah
meminta maaf
Langkah pertama dalam mendesain dan mengelola proses layanan adalah untuk memahami
campuran dari runners, repeaters, dan strangers.
Runners
Runners adalah aktivitas standar yang ditemukan dalam volume tinggi.
Dari sudut pandang operasi:
Runners dapat diprediksi, yaitu memungkinkan manajer operasi untuk mencocokkan
sumber daya dengan forecast demand di masa yang akan datang dengan akurasi yang tepat.
Runners membuat kegiatan operasi menjadi efisien yaitu melalui automatisasi.
Repeaters
Repeaters juga merupakan aktivitas standar, mungkin lebih kompleks dari runners, tetapi
lebih jarang terjadi. Repeaters sering memakai lebih sumber daya yang ada daripada runners
karena volume yang lebih sedikit tidak dapat bergantung pada proses automatisasi.
Strangers
Strangers bukan merupakan aktivitas standar, mungkin terkait dengan projek atau
aktivitas yang satu kali jalan. Strangers adalah proses yang paling sulit untuk manajer operasi
dan paling tidak efisien karena lebih susah untuk melakukan forecast demand dan sumber daya
yang dibutuhkan tidak pasti.
Nilai pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total dimana, nilai
pelanggan total adalah sekumpulan manfaat ynag diharapkan oleh pelanggan. Biaya pelanggan
total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.
Para penjual harus menentukan nilai total pelanggan dan nilai total biaya bagi pelanggan
yang ditawarkan oleh masing-masing pesaing untuk mengetahui bagaimana posisi tawaran
mereka sendiri. Produk atau jasa yang akan memiliki nilai jasa yang unggul apabila produk atau
jasa tersebut memerlukan cost of quality yang rendah untuk memproduksi ataupun
mentyampaikanya sehingga memiliki overall cost leadership.
Dalam layanan, customer value added dapat dibagi menjadi 4 elemen, yaitu :
The service factory
Do it yourself
Service projects
Service patnership
Sebuah QMS yang sukses terdiri atas prosedur-prosedur dan sistem yang tertulis dan
terkontrol. Prosedur-prosedur tersebut merupakan basis dari event yang dapat diaudit baik oleh
auditor internal ataupun eksternal. Suatu QMS yang efektif akan mengidentifikasi langkah-
langkah proses yang menjadi kunci keberhasilan dan mencegah sebagian besar kegagalan
sebelum terjadi. Sistem ini akan melindungi supply chain perusahaan, brand dan yang paling
penting adalah melindungi dan memastikan pelanggan tetap puas.
Terdapat beberapa langkah yang dilibatkan dalam menciptakan QMS yang efektif dan solid.
Langkah-langkah tersebut adalah:
2. Failure Models and Effect Analysis atau FMEA (sebagai bagian dari advanced product
quality planning atau APQP).
Langkah pertama adalah membuat flow chart atau mapping proses. Sebuah flow chart atau
peta proses adalah tool statistik yang biasa dipakai untuk mengetahui detail perjalanan produksi
dan proses manufaktur. Peta proses ini mudah dipahami dan sangat berguna untuk membantu
mem-visualisasi gambaran besar proses produksi dalam format step-by-step.
Peta proses ini akan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, memungkinkan kita
untuk melakukan cek poin kualitas dan menyediakan dokumen yang diperlukan untuk
menunjang proses. Ketika semua langkah proses telah dituliskan dan seluruh flow chart disetujui
oleh semua departemen yang terlibat, maka proses ini akan menjadi control plan formal. Para
pemimpin proyek dan pemimpin quality assurance lalu menandatangani dan menyetujui control
plan dan langkah final process dari produk.
Kegagalan jasa melibatkan kegiatan yang terjadi sebagai akibat dari pelayanan awal yang
diterima oleh pelanggan yang jatuh di bawah harapan pelanggan atau pada “zona toleransi”
(Zeithaml et al., 1993).
Kegagalan terjadi karena banyak alasan antara lain: mungkin jasa tidak tersedia pada saat sudah
dijanjikan, terlambat dikirimkan, hasilnya buruk, atau karyawannya kasar atau kurang perhatian.
Semua kegagalan ini membawa respon dan kesan buruk dari pelanggan. Jika dibiarkan
pelanggan dapat meninggalkan produk kita ,memberi tahu pelanggan lainnya tentang kesan
buruk yang diterima atau bahkan menuntut melalui pengadilan.
Sedangkan untuk pengertian pemulihan layanan itu sendiri adalah tindakan yang diambil
oleh sebuah organisasi dalam menanggapi kegagalan layanan (Gro ¨ nroos, 1988). Dalam upaya
ini,tidak hanya menyangkut pada penanganan terhadap pengaduan konsumen saja, namun juga
menyangkut pada situasi-situasi di mana kegagalan terjadi tanpa adanya keluhan yang dibuat
oleh konsumen (Smith et al., 1999). Dalam kasus ini, mungkin konsumen tidak mampu atau
tidak mau mengeluh, atau pihak karyawan mungkin telah mengakui kegagalan sebelum
konsumen menyampaikan keluhannya.
BAB III
Konsep layanan yang diterapkan pada perusahaan ini berawal dari melihat kebutuhan
pelanggan dalam hal transportasi darat, khususnya jasa layanan taksi (taxi meter). Saat ini orang
– orang dengan mobilitas tinggi yang tidak memiliki kendaraan pribadi dan mengandalkan alat
transportasi umum selalu mengutamakan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan. Mereka yang
sering menggunakan jasa layanan taksi selalu mengharapkan tiba di tempat tujuan dengan
selamat dan merasakan perjalanan yang menyenangkan.
Kebutuhan pelanggan ini kemudian ditangkap oleh PT. Serasi Transportasi Nusantara yang
lebih dikenal dengan merek O-RENZ Taxi. Pada akhirnya diputuskan untuk memberikan
layanan yang maksimal melalui konsep layanan yang dikenal dengan “Layanan Baru”. PT.
Serasi Transportasi Nusantara memiliki konsep layanan yang dikenal dengan 3C, yaitu: care,
cozy, dan courtesy yang berupa :
Care / peduli : layanan yang senantiasa mengantarkan pelanggan dengan penuh kepedulian.
Cozy / nyaman : kondisi kendaraan yang prima menjamin keamanan dan kenyamanan.
Courtesy : jaminan layanan yang penuh keramahan dan sopan santun.
Konsep layanan yang terbentuk adalah tidak terfokus. Hal ini dikarenakan jasa layanan taksi
ini melayani pelanggan yang bersifat massa atau umum. Perusahaan juga telah melakukan
segmentasi atau pengelompokkan pelanggannya, sehingga dapat dikatakan menggunakan fokus
terhadap bisnis. Segmentasi yang dilakukan oleh O-RENZ Taxi, yaitu membagi konsumen
berdasarkan :
1. Pendekatan geografi : konsumen dibagi berdasarkan daerah atau wilayah. PT. Serasi
Transportasi Nusantara saat ini hanya beroperasi di kota Surabaya.
2. Pendekatan demografi : konsumen dibagi berdasarkan usianya. PT. Serasi Transportasi
Nusantara menentukan segmen pasarnya untuk konsumen yang berusia produktif, yaitu usia
25 tahun hingga 50 tahun.
3. Pendekatan psikografi yaitu konsumen dibagi berdasarkan kelas sosial ekonomi. PT. Serasi
Transportasi Nusantara menggolongkan konsumen menjadi 3 kelas yaitu kelas atas,
menengah, dan bawah.
4. Pendekatan behavioural yaitu konsumen dibagi berdasarkan perilaku pembelian, yaitu
konsumen dapat ditunda dan dapat ditagihkan pada konsumen pada awal bulannya.
Perusahaan akan dengan segera menanggapi permasalahan pelanggan tersebut dengan cara
melakukan konfirmasi kepada rekan mitra pengemudi yang bersangkutan dan hasilnya akan
diberitahukan atau dikonfirmasikan kepada pelanggan dalam jangka waktu maksimal 3 hari
kerja.
Kegagalan sebuah layanan dapat terjadi karena beberapa penyebab. Tidak benar
bahwa sepenuhnya kegagalan suatu layanan hanya atau pasti disebabkan oleh penyedia jasa
layanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab kegagalan layanan yang terjadi dalam
O-RENZ Taxi sesuai dengan bidang layanan taksi :
Penyebab kegagalan layanan karena kesalahan barang atau peralatan atau fasilitas adalah
karena adanya unit taksi yang rusak atau tidak dapat beroperasi; jalur telepon yang terbatas
jumlah sehingga telepon untuk reservasi dari pelanggan sangat sulit; sistem reservasi yang
mengalami gangguan sehingga tidak dapat menampilkan dan menyimpan data dengan tepat,
cepat, dan akurat; serta jalan yang terlalu sempit atau padat sehingga mengalami gangguan atau
masalah pada proses penjemputan.
3. Kesalahan Pelanggan
pengemudi yang menjadi kesal akibat permasalahan pelanggan sehingga sikap atau nada bicara
pelanggan menjadi tidak baik; memberikan alamat penjemputan yang salah atau kurang tepat;
menginstruksikan pengemudi untuk melanggar aturan lalu lintas; menginstruksikan pengemudi
untuk bekendara di atas batas kecepatan aman (lebih dari 80 km/ jam); pelanggan tidak responsif
terhadap layanan yang diterima, maksudnya bila pelanggan tidak dilayani sesuai dengan standar
tidak lekas melaporkan keluhan (menjadi hal yang biasa bagi pengemudi); pelanggan tidak
membayar biaya perjalanan (dengan berbagai upaya).
Dalam menjaga integritas layanan, PT. Serasi Transportasi Nusantara akan selalu membantu
pelanggan apabila ada barang pelanggan yang tertinggal dalam unit taksi. Hal ini sejalan dengan
kejujuran yang selalu dijunjung tinggi bagi seluruh pihak O-RENZ Taxi. Apabila pelanggan
merasa barangnya tertinggal dalam unit taksi, maka pelanggan diharuskan melapor dengan
segera. Pihak operator dengan segera memberitahukan kepada seluruh rekan mitra pengemudi
yang sedang beroperasi untuk mengecek unit taksinya tersebut.
Apabila barang yang tertinggal tersebut ditemukan, rekan mitra pengemudi yang
bersangkutan harus mengembalikan kepada pemiliknya. Jika lokasi pemilik barang tersebut atau
pelanggan tidak jauh dari lokasi unit taksi itu berada, barang yang tertinggal akan segera
dikirimkan secara cuma – cuma. Bila lokasi pelanggan jauh dari lokasi unit taksi tersebut,
pelanggan dapat diberikan kebebasan untuk memilih, barang diambil di kantor atau Grha O-
RENZ atau barang tersebut diantarkan sampai ke rumah pelanggan dengan biaya tertentu.
Apabila barang yang hilang tersebut tidak diketemukan, rekan mitra pengemudi yang
bersangkutan harus melakukan konfirmasi kepada pelanggan untuk meyakinkan pelanggan
bahwa barang tersebut tidak diketemukan dalam unit taksi yang bersangkutan.
O-RENZ Taxi juga melakukan sistem kelompok dimana setiap 10 hingga 20 orang
pengemudi memiliki seorang koordinator. Koordinator menjadi pembina pengemudi dimana
dilaksanakan kegiatan coffee morning setiap hari untuk melakukan evaluasi terhadap
pelanggaran – pelanggaran yang sering terjadi. Selain itu, koordinator juga bertugas untuk
melakukan konfirmasi atas komplain pelanggan terhadap pengemudi. Layanan lain yang
diberikan adalah kesempatan pengemudi untuk melakukan konseling terkait masalah – masalah
yang dihadapinya. Perusahaan juga memfasilitasi dengan kotak suara dimana pengemudi dapat
menyampaikan masukkan atau suaranya terhadap perusahaan.
O-RENZ Taxi saat ini juga menggunakan nomor telepon khusus untuk menghubungi
pelanggan kembali. Menghubungi pelanggan ini erat kaitannya dengan pemberian informasi atau
melakukan konfirmasi alamat penjemputan. Nomor yang digunakan adalah 089603005663 dan
089603005664. Selain itu, juga ada standar yang diberlakukan untuk penjemputan adalah 10
menit unit yang berasal dari pangkalan terdekat. Umumnya bila dalam waktu 15 menit taksi
belum tersedia untuk penjemputan, pelanggan yang bersangkutan juga akan dihubungi oleh
pihak O-RENZ Taxi.
Upaya untuk mengurangi kesalahan yang menjadi penyebab kegagalan layanan pada O-
RENZ Taxi antara lain berupa :
1. Memastikan bahwa setiap pengemudi yang bekerja pada PT. Serasi Transportasi Nusantara
berpendidikan, hal ini nampak dengan ijazah yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk
menjadi pengemudi O-RENZ Taxi.
2. Memberlakukan pengemudi sebagai rekan mitra dengan anggapan bahwa mereka adalah
kepanjangan tangan perusahaan yang langsung kontak dengan pelanggan, sehingga PT. Serasi
Transportasi Nusantara akan memberikan layanan yang baik pula kepada para pengemudi
tersebut. “Kami para manajemen, menganggap diri kami sebagai “pelayan” para rekan mitra
pengemudi. Kami memberikan diri kami untuk menjadi fasilitas kerja bagi mereka.
3. Memasang alarm batas kecepatan maksimal, alarm ini akan berbunyi apabila pengemudi
mengendarai di atas batas kecepatan maksimal.
4. Memberikan pelatihan dalam bentuk outbound, dimana dijelaskan atau diingatkan kembali
mengenai memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.
7. Menetapkan standar layanan dan memberikan buku panduan (SOP atau standard operational
procedure) kepada seluruh pengemudi, dimana diberikan sejak pertama kali beroperasi.
BAB IV
RINGKASAN
Konsep layanan yang diterapkan oleh PT. Serasi Transportasi Nusantara yang lebih
dikenal dengan merek ORENZ Taxi berawal dari melihat kebutuhan pelanggan dalam hal
transportasi darat. Kebutuhan ini membuat PT. Serasi Transportasi Nusantara memiliki konsep
layanan yang dikenal dengan 3C, yaitu Care (Peduli), Cozy ( Nyaman), dan Courtesy (Jaminan).
O-RENZ Taxi juga melakukan segementasi konsumen berdasarkan : Pendekatan geografi,
demografi, psikografi, dan behavioral.
Variasi atau ragam proses layanan PT. Serasi Transportasi Nusantara dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Jadi pelanggan yang beruntung akan mendapat kesempatan untuk naik taksi secara gratis, saat
perjalanan form survei dibagikan dan pelanggan bisa memberikan testimoni melalui form
tersebut. Upaya lain adalah dengan memberikan kue ulang tahun, pelanggan yang dikunjungi
biasanya yang bertepatan dengan hari jadi Kota Surabaya. Pelanggan yang dikunjungi juga akan
ditanyai tentang kepuasan pelangan selama menggunakan jasa O-RENZ Taxi. Langkah terakhir
adalah dengan mengirimkan email kepada pelanggan, email didapat dari form survei yang
pernah diisi oleh pelanggan.
PT. Serasi Transportasi Nusantara selalu berusaha melayani pelanggan dengan cara
terbaik.Hal ini ditujukan pertama kali dengan menganggap pelanggan adalah kawan.Perusahaan
juga menyediakan untuk pengaduan permasalahan yang didapat oleh pelanggan berupa customer
care melalui telepon, Facebook, Twitter.
Tidak benar bahwa sepenuhnya kegagalan suatu layanan hanya atau pasti disebabkan
oleh penyedia jasa layanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab kegagalan layanan
yang terjadi dalam O-RENZ Taxi sesuai dengan bidang layanan taksi :
3. Kesalahan Pelanggan
Penyebab kegagalan layanan dikarenakan kesalahan pelanggan adalah menyangkut
dengan kebiasaan pelanggan sendiri, antara lain berupa terlambatnya pelanggan mengikuti
kegiatan dengan tingkat ketepatan waktu yang tinggi atau batal terbang apabila pemesanan
dilakukan secara mendadak tanpa memperhitungkan waktu dan jarak tempuh (khususnya ke
bandar udara) sehingga menjadi kecewa dan menyalahkan pengemudi karena tidak cepat
dalam berkendara; pengemudi yang kesal karena menunggu terlalu lama saat tiba di depan
lokasi penjemputan pelanggan (umumnya lebih dari 30 menit).
Bila terjadi barang pelanggan yang tertinggal, diharapkan pelanggan segera melaporkan
ke operator dan operator akan menghubungi seluruh taksi untuk mengecek unitnya apakah
barang tersebut ada atau tidak Jika ada dan lokasi unti dari tempat pelanggan dekat akan
diantarkan secara cuma-cuma, jika lokasi jauh maka barang bisa diambil di Graha O-RENZ
atau diantar ke rumah pelanggan dengan biaya tertentu. Hal ini berkaitan dengan prinsip
kejujuran yang dijunjung tinggi oleh pihak O-RENZ Taxi.
Memastikan bahwa setiap pengemudi yang bekerja pada PT. Serasi Transportasi
Nusantara berpendidikan, hal ini nampak dengan ijazah yang menjadi salah satu
syarat mutlak untuk menjadi pengemudi O-RENZ Taxi.
Memberlakukan pengemudi sebagai rekan mitra dengan anggapan bahwa mereka
adalah kepanjangan tangan perusahaan yang langsung kontak dengan pelanggan,
sehingga PT. Serasi Transportasi Nusantara akan memberikan layanan yang baik pula
kepada para pengemudi tersebut.
Memasang alarm batas kecepatan maksimal, alarm ini akan berbunyi apabila
pengemudi mengendarai di atas batas kecepatan maksimal.
Menetapkan standar layanan dan memberikan buku panduan (SOP atau Standard
Operational Procedure) kepada seluruh pengemudi, dimana diberikan sejak pertama
kali beroperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Zeithmal, V.A., Berry, L.A. and Parasuraman, A. (1993),“The nature and determinants of
customer expectations of service”, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 21 No. 1,
pp. 1-12.
Gro¨nroos, C. (1998), “Service quality: the six criteria of good perceived service quality”,
Review of Business, Vol. 9, pp. 10-13.
Smith, A.K., Bolton, R.N. and Wagner, J. (1999), “A model of customer satisfaction with service
encounters involving failure and recovery”, Journal of Marketing Research, Vol. 36 No. 3, pp.
356-72.
Clark, Graham dan Johnston, Robert. 2001. Service Operations Management. Inggis: Prentice
Hall.
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raj Grafindo
Persada.
http://orenztaxi.com/content/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=
35&Itemid=27 (DIAKSES PADA 17 September 2013 – 19:03)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.1355175808941.2042409.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:20)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.1371345973185.2044113.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:43)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.1029744833370.2004624.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:43)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.2610633874608.2106213.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:45)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.3173874035260.2117745.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:46)
https://www.facebook.com/marketing.orenztaxi/media_set?set=a.1367718642504.2043840.1517
820784&type=3 (DIAKSES PADA 17 SEPTEMBER 2013 – 19:47)
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=534140396654062&set=a.290533781014726.63139.
132928163441956&type=1 (DIAKSES PADA 11 OKTOBER 2013 – 19:10)
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=471316232936479&set=a.137784729622966.25674.
132928163441956&type=1&relevant_count=1 (DIAKSES PADA 11 OKTOBER 2013 –
19:13)
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=404589126275857&set=a.290533781014726.63139.
132928163441956&type=1&permPage=1 (DIAKSES PADA 11 OKTOBER 2013 –
19:20)
Wawancara dengan Ibu Dian Rishita Dewi (Kepala Pemasaran O-RENZ Taxi)