Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN AGEN JNE


MEDAN TERBAIK STUDI KASUS PT. TIKI JALUR NUGRAHA
EKAKURIR (JNE EXPRESS MEDAN)

Disusun Untuk Sebagai Syarat Menyusun Skripsi Pada


Program Studi Strata 1 TeknikInformatika

OLEH :

DERI SETIAWAN

18110700

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS BUDI DARMA
MEDAN
2021
ABSTRAK

Salah satu cara untuk mewujudkan visi dan misi kampus adalah dengan cara
memperoleh sistem informasi yang akurat. Untuk itu PT. Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE Express) Medan perlu sistem informasi yang dapat mewujudkan visi dan misi
tersebut. JNE adalah salah satu perusahaan jasa pengiriman yang paling digemari
masyarakat karna pelayanannya yang baik dan bertanggungjawab. Maka dari itu JNE
memperluas jaringan dengan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk
membuka keagenan. Dengan banyaknya jumlah Agen JNE yang tersebar di kota
Medan, maka JNE Medan membuat reward atau penghargaan kepada setiap Agen
JNE Medan yang telah sukses mencapai target penjualan dan sistem pelayanannya
yang baik.
Tujuan dari kerja praktek ini adalah membuat desain sistem pendukung
keputusan pemilihan Agen JNE Medan terbaik dengan menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) dan diaplikasikan dengan menggunakan Visual Basic
(VB). Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran pemilihan Agen JNE
Medan terbaik yang dipilih sebagai alternatif dari proses penjualan dan pelayanan
yang baik sehingga pengguna dapat mempertimbangkan beberapa kriteria tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas,maka diperlukan aplikasi sistem
pendukung keputusan yang dapat mempercepat proses kelancaran pemilihan agen
JNE Medan terbaik. Kunci sukses impelementasi suatu sistem pendukung keputusan
adalah memahami aspek-aspek penilaian sebagai kriteria dalam melakukan proses
pengolahan.
Sehingga dengan di ciptakan aplikasi sistem pendukung keputusan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah semangat kepada
para agen di JNE Medan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
dapat memuaskan.

Kata Kunci : Jasa Pengiriman Barang, Sistem Pendukung Keputusan, Simple


Additive Weighting, Penjualan, Pelayanan

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan serta pengetahuan,
kemampuan dan memberikan kemudahan kepada penulis dalam melaksanakan Kerja
Praktek. Dalam Laporan Kerja Praktek ini penulis mengangkat judul “Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Agen JNE Medan Terbaik Studi Kasus PT.
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express) Medan” dan dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang ikut membantu
dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Dan dalam kesempatan ini, penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Soeb Arifin, M.Kom, yang telah mendidik dan membimbing penulis
dalam mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.
2. Bapak Abdul Khoir Tarigan, S.Kom, selaku pembimbing perusahaan yang
membimbing penulis selama mengerjakan Kerja Praktek.
3. Ibu Nelly Astuti Hsb, S.Kom, M.Kom, selaku ketua Program Studi Teknik
Informatika Universitas Budidarma Medan.
4. Bapak Mesran, S.Kom, M.Kom, selaku Rektor Universitas Budidarma Medan.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
6. Ungkapan yang tulus dan khusus, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ayahanda, Ibunda tercinta yang telah banyak memberikan
dukungan baik moril, dan materil dan doa, serta semua pihak yang memberikan
semangat dan membantu penulis dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa isi dari laporan kerja praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT Yang Maha Esa.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi kita semua.

ii
Akhir kata mudah-mudahan laporan kerja praktek ini dapat diterima dan
membawa manfaat yang besar khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya untuk
para pembaca. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, penulis ucapkan banyak
terima kasih.

Medan , Juli 2021


Penulis

DERI SETIAWAN
NPM : 18110700

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 3
1.4.1 Tujuan Penelitian............................................................... 3
1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................. 4
1.5 Metodologi Penelitian................................................................ 4
1.6 Sistematika Penulisan................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan....................................................... 6
2.2 Visi dan Misi PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir......................... 7
2.2.1 Visi PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir.............................. 7
2.2.2 Misi PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir.............................. 7
2. 3 Struktur Organisasi.................................................................... 7
2.4 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab................................... 9
2.5 Logo dan Makna Logo Perusahaan........................................... 10
2.5.1 Logo Perusahaan............................................................. 10
2.5.2 Makna Logo Perusahaan.................................................. 11

iv
2.6 Denah Lokasi Perusahaan.......................................................... 12
BAB III. LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Informasi........................................................................ 13
3.2 Sistem Pengambilan Keputusan................................................ 13
3.2.1 Jenis-jenis Keputusan...................................................... 14
3.2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan.................... 15
3.2.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan....................... 17
3.2.4 Proses Pengambilan Keputusan....................................... 18
3.2.5 Sub Sistem Manajemen Data .......................................... 21
3.3 Agen........................................................................................... 22
3.4 Unified Modeling Language (UML).......................................... 23
3.5 Visual Basic Net (VB. NET)...................................................... 24
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan....................................... 26
4.1.1 Flowchart Dokumen........................................................ 27
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem............................................. 28
4.2.1 Formulir Dokumen Input................................................... 29
4.2.2 Formulir Dokumen Output................................................ 30
4.3 Perancangan Database................................................................ 30
4.4 Unified Modeling Language (UML).......................................... 32
4.5 Rancangan Interface Visual Basic ............................................. 35
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................ 39
5.2 Saran........................................................................................... 40

v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Surat Pengantar Kerja Peraktek
Surat Balasan Persetujuan Kerja Peraktek Dari Perusahaan
Surat Keputusan Kerja Peraktek
Berita Acara Kerja Peraktek Dosen Pembimgbing
Berita Acara Kerja Peraktek Pembimbing Lapangan

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kelurahan Amplas........................................ 8


Gambar 2.2 Logo PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir......................................... 10
Gambar 2.3 Denah Lokasi Kantor Lurah Amplas............................................ 12
Gambar 3.1 Keputusan Berdasarkan Reguralitas............................................. 15
Gambar 3.2 Komponen-Komponen SPK......................................................... 18
Gambar 3.3 Fase Proses Pengambilan Keputusan............................................ 20
Gambar 4.1 Diagram Dokumen Yang Sedang Berjalan................................... 28
Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan....................... 32
Gambar 4.3 Activity Diagram........................................................................... 33
Gambar 4.4 Class Diagram.............................................................................. 34
Gambar 4.5 Rancangan Laporan...................................................................... 35
Gambar 4.6 Form Login................................................................................... 36
Gambar 4.7 Rancangan Form Menu Utama..................................................... 36
Gambar 4.8 Rancangan Form Data Agen......................................................... 37
Gambar 4.9 Rancangan Form Kriteria.............................................................. 37
Gambar 4.10 Rancangan Form Penilaian Agen............................................... 38
Gambar 4.11 Rancangan Form Penilaian ........................................................ 38

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Formulir Input.....................................................................................29


Tabel 4.2 Formulir Output..................................................................................30
Tabel 4.3 Form Data Agen..................................................................................31
Tabel 4.4 Form Nilai...........................................................................................31
Tabel 4.5 Form Detail Nilai................................................................................32

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi banyak sekali perusahan dibidang jasa pengiriman. PT. Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE Express) merupakan salah satu jasa pengiriman barang yang
paling diminati masyarakat, khususnya pedagang online. Banyaknya minat
masyarakat yang ingin menggunakan jasa pengiriman JNE, maka PT. Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE Express) Medan memberikan kesempatan kepada swasta untuk
bergabung dan bekerjasama untuk membuka keagenan. Cara ini dilakukan JNE agar
dapat lebih mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar untuk mengirim barang ataupun
dokumen. Seperti halnya kantor cabang utama dan kantor perwakilan, kantor agen
memiliki standarisari yang sama, seperti SOP (syarat operasional), SSP (syarat
standard pengiriman), memajang poster, serta seragam yang diberikan oleh cabang
utama. Hal ini dilakukan agar seluruh JNE memiliki standarisasi yang sama dengan
kantor cabang perwakilan..
Sehubungan dengan adanya persaingan jasa pengiriman barang seperti J&T,
TIKI, SiCepat, AnterAja, Dll, membuat JNE semakin meningkatkan pelayanannya,
khususnya dalam meningkatkan pelayanan di Sales Counter Agen guna menarik
customer baru dan mempertahankan customer lama.Dalam hal ini JNE membuat
suatu Reward (penghargaan) kepada setiap agen JNE di Medan guna meningkatkan
pelayanannya kepada pelanggan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pihak penyelenggara membuat berbagai
aspek penilaian kepada agen JNE yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan. Aspek penilaian tersebut meliputi, Finance, Sales, dan Operational. Dari
aspek-aspek tersebut, maka pihak penyelenggara “The Best Agen” dapat lebih mudah

1
2

menilai dan mempertimbangkannya. Banyaknya jumlah agen JNE di Kota Medan


membuat pihak penyelenggara kesulitan melakukan penilaian, maka dari itu penulis
tertarik dalam melakukan penelitian ini guna membantu pihak penyelenggara dalam
melakukan penilaian. Keputusan merupakan aktivitas atau tindakan yang diambil
sebagai solusi dari suatu permasalahan[1].
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dalam hal menentukan Agen JNE Medan terbaik dengan menggunakan metode
Simple Additive Weight (SAW). Kelebihan dari metode Simple Additive Weight
(SAW) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan
sistem perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif[2]. Penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan
bobot preferensi yang sudah ditentukan. metode Simple Additive Weight (SAW)
dipilih bertujuan untuk memudahkan penyelesaian dan dapat membantu pihak
penyelenggara dalam menyelesaikan masalahnya. Berdasarkan masalah diatas, maka
penulis bertujuan menyelesaikan masalah tersebut dalam sebuah laporan kerja
praktek yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
AGEN JNE MEDAN TERBAIK STUDI KASUS PT. JALUR NUGRAHA
EKAKURIR (JNE EXPRESS MEDAN)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka penulis mengidentifikasi


beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengetahui sistem pemilihan Agen JNE pada JNE Express Medan?
2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pengambilan keputusan pemilihan agen
JNE Medan?
3

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Metode penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW) guna
mencari Agen JNE terbaik.
2. Data yang didapatkan dalam penelitian ini diambil dari bagian Sales unit retail
yang selama ini menyimpan data-data Agen JNE di Medan.
3. Dalam penelitian ini hanya mencari 10 Agen JNE yang memenuhi nominasi Agen
terbaik. Adapun kategori yang dapat memenuhi kategori Agen terbaik diantaranya
finance, sales, operasional.
4. Aplikasi yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah VB. Net dan
pemodelan dalam perancangan yang digunakan adalah UML

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami bagaimana cara
pemilihan Agen JNE terbaik dan pencapaiannya sesuai dengan aspek penilaian yang
telah ditentukan, salah satunya sebagai berikut :
1. Mengetahui sistem pemilihan Agen JNE pada JNE Express Medan
2. Mengetahui Agen JNE mana saja yang berkompeten dalam bidang penjualan
maupun operasional.
3. Mengetahui merancang aplikasi sistem pengambilan keputusan pemilihan agen
JNE Medan.
4

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian sebagai berikut :


1. Mempermudah proses pengambilan keputusan untuk memilih Agen JNE terbaik.
2. Mempermudah pihak terkait PT. Jalur Nugraha Ekakurir untuk memilih Agen JNE
terbaik dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW).

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penulisan penelitian, penulis mengadakan penelitian pada perusahan PT.


Jalur Nugraha Ekakurir dengan metode lapangan (field research), yaitu melakukan
penelitian langsung ke lapangan dan menganalisa secara langsung untuk melihat data-
data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Interview (Wawancara)
Yaitu mengadakan wawancara (tanya-jawab) langsung dengan bagian sales retail
sub unit head guna memperoleh data yang lengkap.
2. Observasi (Pengamatan)
Yaitu melakukan pengamatan untuk mendapatkan data secara umum dengan
melihat langsung bagaimana cara penilaian yang sedang berjalan sebelumnya di
PT. Jalur Nugraha Ekakurir.
3. Studi Kepustakaan
Merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data-data yang
berhubungan dengan judul tugas kerja praktek ini yang bersifat teoritis, yaitu
dengan cara membaca buku, majalah, bahan kuliah dan buku-buku pendukung
lainnya yang memiliki hubungan erat dengan studi yang dilakukan oleh penulis.
5

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran tugas akhir ini, penulis akan membagi sistematika
penulisannya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, ruang lingkup kerja praktek, tujuan dan
manfaat kerja praktek, metodelogi kerja praktek dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan dan
organisasi yang ada pada perusahaan.
BAB III : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi sejarah singkat sejarah singkat
perusahaan, visi dan misi, struktu rorganisasi, logo
perusahaan, hak dan wewenang, dan lokasi perusahaan.
BAB IV : HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan hasil analisa dan pembahasan
sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive
Weight (SAW).
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai kesimpulan
dan saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Jalur Nugraha Ekakurir berdiri pada tanggal 26 November tahun 1990 dan
memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan/
impor kiriman barang/ dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
Awalnya JNE tergabung dalam Group TIKI. Dimana Group TIKI memiliki 5 anak
perusahaan, yaitu : PT. Citra Van Titipan Kilat/ TIKI (1970) dengan tipe bisnis
express, PT. Titipan Kilat Suprapto/ TKS (1980) dengan tipe bisnis freight
forwading, PT. Jalur Nugraha Ekakurir/ JNE (1990) dengan tipe bisnis express dan
logistik, PT. Titipan Kilat Wisata/ TIKITA (1995) dengan tipe bisnis travel wisata,
dan PT. Titipan Kilat Indonesia/ TIKINDO (2001) dengan tipe bisnis logistik.
Namun, saat ini JNE sudah terpisah dari group dan justru sudah menjadi holding
company sendiri, dengan mendirikan anak-anak perusahaan JNE seperti JNE Express,
JNE Logistik, JNE E-Commerce.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional degan bergabung
sebagai anggota asosiasi perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang
bermarkas di Hongkong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk
mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia. Tahun 1993 JNE
membangun jaringan domestiknya, tahun 1994 mulai membuka cash counter di
beberapa kota, tahun 1996 membuka keagenan. Pada tahun 1998 launching service
SS (Super Speed), tahun 2000 launching logo JNE baru, tahun 2003 launching
service YES (Yakin Esok Sampai) dan 2005 launching service Diplomat, tahun 2009
launching produk PESONA, pertengahan 2010 JNE me-launching produk M-KIOS
dan di tahun 2011 launching produk layanan pulsa elektrik semua operator
(MAXINDO).

6
7

Perkembangan JNE Sumatera Utara sendiri berdiri pada tahun 1996 pada bulan
November pertama kali didirikan di Jl. Brigjend Katamso no. 84, kemudian tahun
2000 berpindah ke Jl. Brigjend Katamso Simpang Juanda no. 275. Kemudian tahun
2008 berpindah ke Jl. Brigjend Katamso no. 523 E. Saaat ini JNE Medan memiliki
kantor Operasional di Amplas Trade Center dan diresmikan pada tahun 2016.

2.2 Visi dan Misi PT. Jalur Nugraha Ekakurir


2.2.1 Visi PT. Jalur Nugraha Ekakurir
JNE memiliki visi menjadi perusahaan rantai pasok Global terdepan di dunia di
tahun 2050.

2.2.2 Misi PT. Jalur Nugraha Ekakurir


Memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten. Artinya,
baik Agen maupun manajemen JNE berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan secara konsisten di setiap tahap. Ada 4 tahap pengalaman yang
harus dibangun dengan pelanggan :
1. Tahap ketika pelanggan mulai bertanya melalui telepon, SMS, email atau datang
langsung ke counter.
2. Tahap ketika pelanggan mulai akan bertransaksi, mencari counter yang cocok
dan melakukan transaksi produk JNE di counter.
3. Tahap ketika proses operasional kiriman dilaksanakan.
4. Tahap ketikan pelanggan membutuhkan layanan purna jual seperti status
kiriman, komplaim, dll.
Setiap tahap harus dilalui dengan pengalaman yang terbaik kepada pelanggan. Yang
menjadi luar biasa bagi counter adalah, tahap 1, tahap 2, tahap 3 dilakukan secara
domain di counter. Untuk itu pentingnya kualitas SDM, performa layanan,
kenyamanan, wawasan SDM dan layanan purna jual yang terbaik di counter.
8

2.3 Struktur Organisasi

JNE cabang utama Medan dipimpin oleh Kepala Cabang Utama dan memiliki
beberapa Unit bagian yaitu :

Main Branch Head

Quality Control
and Risk

Branch Business Deputy Main


Kantor Perwakilan
- Partner/ Branch Branch Head
Unit Head
Unit

Inbound Sales
Outbound Outbound Human GA & IT
Unit Unit Finance
Unit Head Unit Head Capital Unit
Head Head Unit Head
Head Head

Monitori Sales Pick Up CS HC Talent Credit Purchasin


ng Sub Unit Frontline &
Retail Control g&
Inbound Unit Head Head Unit Head Developmen Sub Unit Maintenan
Head t Head Head ce Sub
Unit Head

Inbound Sales Outbound HC Service Budgeting


Sub Unit Corporate Outbound Unit Head Sub Unit
Unit Head & Cost Sub IT Sub
Head Sub Unit Head Unit Head Unit Head
Head

Fungsional :
Delivery
Marketing HC
Sub Unit Accounting Security &
& Public Corporate Industrial
Head Sub Unit K3 Sub
Relations Care Relations Head Unit Head
Center Officier
Unit Head
Delivery
Heavy Fungsional :
Cargo HC
Engagment
Relations
Officier
Transport
Sub Unit

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS)
9

2.4 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Perusahaan


Dari bagian struktur organisasi dapat dilihat bahwa PT. Jalur Nugraha Ekakurir
mempunyai bidang kerja sebagai berikut :
1. Branch Head
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan
kepada finance dan administration Directory, Sales dan Marketing dan
Operasional Director.
b) Memeriksa dan menyetujui rencana program kerja dan anggaran perusahaan
secaa keseluruhan
c) Mengawasi jalannya kinerja dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Finance/ Keuangan
Bertugas mengatur keuangan di kantor cabang
3. Operasional Inbound
Bertugas mengatur proses pengiriman paket dengan alamat tujuan di daerah
tempat kantor cabang tersebut berada
4. Operasional Outbound
Bertugas mengatur proses pengiriman paket dengan alamat tujuan di luar daerah
tempat kantor cabang tersebut berada.
5. Customer Service
Bertanggung jawab dalam pelayanan pengaduan pelanggan.
6. Sales dan Marketing Retail
Bertanggung jawab terhadap penjualan yang bersifat retail, termasuk didalamnya
counter, kantor perwakilan, dan agen, serta melakukan sosialisasi, market, dan
branding.
7. Departemen Sales Coorporate
Bertanggung jawab terhadap penjualan bersifat korporat dan kredit serta
melakukan sosialisasi, market dan branding.
10

8. Human Capital Head


Melakukan pencarian atau perekrutan karyawan, menyeleksi dan menetapkan
kerja karyawan, menangani hal-hal yang berhubungan dengan pemecatan atau
pemberhentian karyawan, mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah
yang ada pada divisi personalia

2.5 Logo dan Makna Logo


2.5.1 Logo Perusahaan
Logo merupakan hal yang harus dipunyai oleh suatu perusahaan, karena logo
dapat dijadikan suatu identitas suatu perusahaan. Dengan memiliki logo perusahaan
akan mudah dikenal oleh masyarakat maupun pelanggan. Bentuk dari logo itu sendiri
tergantung dari kebijaksanaan perusahaan dan sesuai dengan apa yang menjadi tugas
perusahaan tersebut
Sebuah Logo biasa dikatakan bagus dan baik jika dilihat orang akan langsung
menghubungkan dengan produk tersebut. Sebagai contoh adalah logo PT. Jalur
Nugraha Ekakurir, sebuah logo berarti konsep, simbol, dan elemen grafis yang
merupakan fiter utama atau orientasi dasar dari satu perusahaan, situs atau produk.
Dengan kata lain logo adalah elemen yang memberikan umpan balik ke pelanggan
potensial. Sama halnya dengan perusahaan lain PT. Jalur Nugraha Ekakurir juga
memiliki logo sebagai identitas dirinya.
Logo tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Logo PT. Jalur


Nugraha Ekakurir
11

Sumber: PT. Jalur Nugraha Ekakurir

2.5.2 Makna Logo JNE EXPRESS


Dari logo JNE terdapat garis dimulai dari datar dan kecil (awal) dan besar
meruncing (akhir) diartikan sebagai usaha yang dimulai dari awal (starting point)
yang datar dan kecil berkembang menjadi besar dengan selalu memperhatikan
ketajaman dan kakuratan (gambar garis meruncing) atau dengan kata lain
peningkatan kualitas dan kuantitas yang baik. Warna merah mencerminkan semangat,
kekuatan, dinamis, dan amisi yang terus meningkat.
Garis yang melengkung mengartikan fleksibilitas, dan juga mencerminkan jalur
dan jaringan yang luas dan sesuai dengan visi yang junjung oleh perusahaan. Garis
melengkung yang menembus huruf “E” mencerminkan suatu perjalanan waktu yang
mendapat anugerah dari Allah SWT yang sampai ini masih bertahan dan berkembang
untuk terus memperkuat posisi perusahaan. Dan jika logo itu diputar 45° keatas maka
garis melengkung pada warna merah akan berubah bentuk menjadi angka satu atau
biasa disebut dengan eka dengan harapan dapat sesuai dengan ide dasar untuk
menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga dalam dunia internasional.
Dengan satu garis melengkung yang mempunyai banyak arti serta dari nama
perusahaan tersebut mencerminkan suatu efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas serta
dapat sejalan dengan misi perusahaan. Dengan berbekal motto perusahaan
“EXPRESS” dapat lebih memperkuat tampilan logo sebagai suatu perusahaan jasa
kurir. Keseimbangan dan kejujuran merupakan unsur terpenting dalam menjalankan
sebuah usaha dengan tujuan dapat menata dengan baik
menghasilkan output yang maksimal untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat
yang merupakan unsur terpenting dalam sebuah perusahaan jasa kurir.
12

2.6 Denah Lokasi


Denah lokasi adalah gambaran yang menunjukkan lokasi / letak dari suatu
tempat. Dengan tujuan agar termpat tersebut mudah di temukan. Maka denah lokasi
PT. Jalur Nugraha Ekakurir adalah sebagai berikut :

Jl. Brigjend Katamso


Jl. Sisingamangaraja

Jl. Ir. H. Juanda Jl. Ir. H. Juanda Jl. Halat

🏭 RAMAYANA

🏟 STD. TELADAN
Jl. Stadion
JNE EXPRESS CAB.
MEDAN (LOKASI) Mc’D

🏢
Jl. Brigjend Katamso
🍽
Jl. Sisingamangaraja

MASJID Jl. Pelangi Jl. Turi


ABIDIN

Gambar 2.3 Denah Lokasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir.


13
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sistem Informasi

Sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan, dengan cara menerima masukan serta menghasilkan
keluaran dalam proses transformasi dan organisasi [1]. Sedangkan menurut Pressman,
sistem berbasis komputer adalah serangkaian atau tatanan elemen-elemen untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya melalui pemrosesan informasi [2].
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
prosedur-prosedur dan penegndalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
kombinasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
meneyediakan kepada pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.2 Sistem Pengambilan Keputusan


Pihak manajemen bertugas untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja
organisasi yang dikelolanya. Untuk itulah manajemen mengambil keputusan
mengenai langkah-langkah yang harus diambil, baik strategi taktik maupun
operasional. Keputusan merupakan aktivitas atau tindakan yang diambil sebagai
solusi dari suatu permasalahan [3].

13
14

3.2.1 Jenis-Jenis Keputusan


3.2.1.1 Keputusan Berdasarkan Tingkat Kepentingannya
Tingkat manajemen dalam hierarki organisasi secara klasik terbagi atas tiga
tingkat, yaitu manajemen puncak atau tingkat perencanaan strategis, manajemen
menengah atau tingkat pengendalian manajemen, dan manajemen bawah atau tingkat
pengendalian operasional [1].
Berdasarkan hierarki tersebut, Igor H. Anshoff membagi keputusan menjadi tiga
kategori, yaitu :
1. Keputusan Strategis
Keputusan strategis adalah keputusan-keputusan untuk menjawab tantangan dan
perubahan lingkungan (biasanya bersifat jangka panjang ). Keputusan ini diambil
oleh manajemen puncak.
2. Keputusan Administratif/ Taktik
Keputusan administratif/ taktik adalah keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personel).
Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional
Keputusan operasional adalah keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah.

3.2.1.2 Keputusan Berdasarkan Tingkat Regularitas

Menurut Herbert A. Simon, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan


(Continuum), dengan keputusan terprogram berada pada satu ujung dan keputusan tak
terprogram pada ujung yang lain[4]. Keputusan tak terprogram adalah keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang telah diketahui sebelumnya.
15

Keputusan ini dibuat untuk menanganinya. Jika demikian, maka keputusan tersebut
tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) setiap kali terulang [1].
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang berkaitan dengan berbagai
persoalan baru. Keputusan tidak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang
konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum
pernah ada sebelumya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat/ rumit, atau
karena sangat penting sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Tingkat Strategis
`

Keputusan Tak
Terprogram

Tingkat Operasional

Gambar 3.1 Keputusan Berdasarkan Tingkat Regularitasnya

3.2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Beberapa karakteristik dan kapabilitas dari sistem pendukung keputusan adalah


keputusan semistruktural, yang menyebabkan SPK dapat menyelesaikan
permasalahan kompleks yang tidak bisa diselesaikan dengan sistem umum, seperti
Sistem Informasi Manajemen. Sistem Pendukung Keputusan dapat digunakan para
manajer dengan tingkatan yang berbeda. Dukungan pembuatan keputusan pada SPK
16

dapat dilakukan, baik secara individu ataupun kelompok. Menurut Turban [3],
karakteristik dan kapabilitas kunci dari SPK adalah sebagai berikut:
1. Dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama pada situasi semistruktural
dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi
terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak dapat dipecahkan oleh sistem
komputer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif standar.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer
ini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering
memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional
yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain. SPK mendukung tim virtual
melalui alat-alat web kolaboratif.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan/ atau sekuensial keputusan dapat
dibuat satu kali atau berulang.
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan intelengsi, desain,
pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya reaktif, dapat
menghadapi perubahan kondisi secara cepat dan dapan mengadaptasikan SPK
untuk memenuhi perubahan tersebut. SPK bersifat fleksibel dan karena itu
pengguna dapat menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau
menyusun kembali elemen-elemen dasar.
8. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang
sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu bahasa alami
dapat sangat meningkatkan keefektifan SPK.
9. Peningkatan penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
10. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem
sederhana.
17

11. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisa situasi pengambilan


keputusan.
12. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem
informasi geografis (GIS) sampai berorientasi objek.

3.2.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban (2005) [3], SPK dibangun dari subsistem berikut ini:
1. Subsistem Manajemen Data (Data Manajemen Subsystem), meliputi beberapa
basis data, berupa data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang
disebut DBMS (Database Manajemen System).
2. Subsistem Manajemen Model (Model Management Subsystem), berupa sebuah
paket Software berisi model-model finansial, statistik, management science.
3. Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Subsystem).
Merupakan subsistem (Optional) yang mendukung subsistem lain atau berlaku
sebagai komponen yang berdiri sendiri (independen).
4. Subsistem Antarmuka Pengguna (User Interface Subsystem). Merupakan
subsistem yang dapat dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi
perintah (menyediakan user interface).
5. Pengguna (User), meliputi pengguna (user), manajer, dan pengambil keputusan
18

Komponen-komponen SPK dapat digambarkan melalui gambar dibawah ini:

Sistem lainnya yang Internet, intranet,


Data eksternal dan
berbasis kompuer ekstranet
internal

Manajemen data Manajemen Model Model eksternal

Subsistem berbasis
pengetahuan

Antarmuka pengguna

Basis pengetahuan
organisasional Manajer (pengguna)

Gambar 3.2 Komponen-Komponen SPK

3.2.4 Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan meliputi empat fase Invalid source specified.,


yaitu:
1. Fase Intelegensi
Fase intelegensi dimulai dengan mengidentifikasi tujuan dari sasaran
organisasional yang berkaitan dengan isu utama dan determinasi tujuan (apakah
telah terpenuhi atau belum). Pada fase pertama ini, seseorang akan berusaha
menentukan masalah, mengidentifikasi gejala-gejalanya, menentukan
keleluasaannya, dan mengidentifikasinya secara eksplisit. Jadi, dengan kata lain
pada fase ini terjadi pencarian terhadap keputusan-keputusan yang akan dibuat
terhadap masalah yang sedang dihadapi. Kemudian, dilakukan identifkasi dan
19

penentuan masalah serta menggambarkan masalah tersebut menjadi suatu bentuk


yang mudah dipahami, yakni dalam bentuk pernyataan masalah.
2. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan, pengembangan, dan analisis tindakan yang
mungkin dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji
solusi yang layak. Sebuah model masalah pengambilan keputusan akan
dikonstruksi, dites, dan divalidasi. Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah
dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif. Untuk
sebuah model matematik, variabel-variabel diidentifikasi dan ditentukan
hubungan-hubungan di antara variabel tersebut. Simplikasi dibuat kapan saja
diperlukan, yakni melalui asumsi
3. Fase Pilihan
Pada fase pilihan, masalah yang ada sudah tidak digunakan/diperlukan lagi
seperti pada fase intelegensi dan fase desain dan pada fase ini terjadi proses
pencarian, evaluasi, dan rekomendasi atau pemilihan terhadap alternatif solusi
untuk model yang telah dirancang pada fase desain. Selanjutnya, solusi untuk
model yang telah dipilih akan dianalisis serta diuji guna menentukan
viabilitasnya dan pada tahap akhir diperoleh alternatif terbaik dari
alternatifalternatif solusi untuk memilih model keputusan serta rencana untuk
implementasinya.
4. Fase Implementasi
Pada fase implementasi terjadi proses dimana membuat suatu solusi yang telah
direkomendasikan/diusulkan dari fase piliihan dapat bekerja dan pada tahap ini
40 tidak memerlukan implementasi dari sebuah sistem komputer. Selanjutnya,
implementasi yang sukses diterapkan akan dapat menyelesaikan atau
memecahkan suatu masalah secara realitas/nyata.
20

Sedangkan untuk implementasi yang gagal akan mengarahkan para pengambil


keputusan melalui umpan balik (feedback) yang ditandai dengan loop untuk
kembali ke tahap awal dari proses fase pengambilan keputusan.
Fase proses pengambilan keputusan dapat digambarkan pada gambar berikut:

Fase Intelegensi

Sasaran organisasional
Simplikasi Prosedur pemindaian dan penelitian
Realitas Pengumpulan data
Asumsi Identifikasi masalah
Kepemilikan masalah
Klasifikasi masalah
Pernyataan masalah
Pernyataan masalah
Fase Desain

Verifikasi Model Formulasi sebuah model


Sukses Menentukan kriteria untuk dipilih
Mencari alternatif terbaik
Memprediksi dan mengukur hasil akhir

Alternatif
Fase Pilihan
Verifikasi, menguji solusi
Solusi untuk model
yang diusulkan Analisa sensitivitas
Memilih alternatif terbaik
Rencana implementasi

Solusi
Implementasi
Kegagalan

Gambar 3.3 Fase Proses Pengambilan Keputusan


21

3.2.5 Subsistem Manajemen Data (Data Management Subsystem)

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut [3]:


1. Basis Data Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Basis data SPK berupa kumpulan data-data yang terealisasi, dikelola sedemikian
rupa sehingga bersesuaian dengan kebutuhan dan struktur organisasi, dan dapat
digunakan oleh banyak user untuk lebih dari satu aplikasi.
Data dalam basis data SPK, meliputi:
a. Data internal. Merupakan data yang berasal dari sistem pemrosesan transaksi
organisasi. Contohnya, laporan bulanan, penjadwalan perawatan mesin,
penaksiran penjualan yang akan datang
b. Data eksternal dapat berupa data industri, data riset pemasaran, data sensus,
kebijakan pemerintah, atau data ekonomi nasional. Seperti halnya data
internal, data eksternal dipelihara atau dikelola secara permanen dalam basis
dara SPK atau dimasukka ketika SPK digunakan.
c. Data personal digunakan oleh pengambil keputusan tertentu dan untuk
penaksiran terhadap data yang spesifik atau dalam keadaan tertentu.
Dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan basis data untuk sistem
pendukung keputusan adalah:
a. Pengorganisasian data
Organisasi data pada basis data dikelola dalam konfigurasi yang berbeda-
beda. Basis data sistem pendukung keputusan dapat berdiri ataupun
terintegrasi dengan basis data lain.
b. Ekstraksi data
Ekstraksi data merupakan proses pengambilan data dari berbagai sumber,
meliputi import file, summarization, filtration, dan condensation of data.
Proses ekstraksi ini dikelola oleh DBMS.
22

2. DBMS (Database Management System)


DBMS berfungsi menyediakan data bagi SPK untuk keperluan pembuatan
laporan periodik, laporan khusus, atau keluaran dari suatu model matematika.
Database yang efektid dapat mendukung beberapa aktivitas manajerial,
mendukung navigasi antar-record, relasi antardata, dan menghasilkan data.
3. Fasilitas Query (Query facility)
Fasilitan query merupakan basis dari pengaksesan data. Fasilitas ini menerima
request dari komponen SPK yang lain dan dipakai untuk menentukan
terpenuhinya request.
4. Direktori Data (Data Directory)
Direktori data adalah sebuah katalog dari semua dataa di dalam basis data, yang
berisi definisi data dan berfungsi untuk menjawab pertanyaan tentang
ketersediaan item data, sumber data, serta arti yang baku.

3.3 Agen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agen adalah perusahaan


perantara yang mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama pengusaha
(perwakilan). Wakil pengusaha yang merundingkan atau memberikan jasa layanan
dengan ketentuan yang ada. Dengan kata lain Agen JNE merupakan mitra yang
secara resmi telah memenuhi persyaratan untuk dapat memberikan jasa pelayanan
pengiriman paket/ barang dan membuka kantor cabang Agen JNE di lokasi yang telah
ditentukan [5].
Seperti halnya kantor cabang utama dan kantor perwakilan, kantor Agen
memiliki standarisari yang sama, seperti SOP (syarat operasional), SSP (syarat
standard pengiriman), memajang poster, serta seragam yang diberikan oleh cabang
utama.
23

3.4 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem


atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Abstraksi konsep dasar
UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management
dapat kita pahami main concepts sebagai term yang akan muncul pada saat membuat
diagram dan view adalah kategori dari diagram tersebut. UML mendefinisikan
diagram-diagram sebagai Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram,
Activity diagram,Sequence diagram, Collaboration diagram, Component diagram,
dan Deployment diagram [4]. “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa
spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan
dan membanngun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam
mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk
mendukung pengembangan sistem” [5]. UML sendiri juga memberikan standar
penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan
komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software
Diagram Unified Modelling Language (UML) antara lain sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat
modelnya. Model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi perlu
diingat, diagram tidak indetik dengan model karena model lebih luas dari
diagram. Use case harus mampu mengambarkan urutan aktor yang menghasilkan
nilai terukur.
24

2. Class Diagram
Kelas sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama,
kelas kadang disebut kelas objek.
Class memiliki tiga area pokok yaitu :
a. Nama, kelas harus mempunyai sebuah nama.
b. Atribut, adalah kelengkapan yang melekat pada kelas. Nilai dari suatu kelas
hanya bisa diproses sebatas atribut yang dimiliki.
c. Operasi, adalah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah kelas, baik pada
kelas itu sendiri ataupun kepada kelas lainnya.
3. Diagram Activity
Diagram activity menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-
aksi, bagaimana masing-masing aksi tersebut dimulai, keputusan yang mungkin
terjadi hingga berakhirnya aksi. Activity diagram juga dapat menggambarkan
proses lebih dari satu aksi salam waktu bersamaan. “Diagram activity adalah
aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan
diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas” [6].
4. Squence Diagram
Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap,
termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan
untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

3.5 Visual Basic Net (VB. NET)

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dirancang untuk
memudahkan pengguna (user) 8 dalam membuat maupun mengembangkan suatu
program aplikasi. Di sisi lain, terdapat kelebihan yang dimiliki dari bahasa
pemrograman Visual Basic daripada dengan bahasa pemrograman lain, seperti
Borland Delphi, Turbo Pascal, dan IDE Net. Beberapa kelebihan tersebut diantaranya
ialah mudah digunakan (user friendly), mudah dipahami, serta tampilan visual yang
25

menarik. Selain itu, jika ditinjau dari segi matematis, bahasa pemrograman Visual
Basic memiliki fitur khusus untuk perhitungan matematika yang akurat, yang belum
peneliti temukan dalam bahasa pemrograman lain. Fitur yang dimaksud dalam bahasa
pemrograman Visual Basic ialah fitur class “.math”, dengan fitur ini, keakuratan
hasil perhitungan bisa diandalkan serta angka kesalahan dalam perhitungan dapat
diminimalisir sekecil mungkin [8].
Berdasarkan beberapa pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka peneliti akan
mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Agen
JNE Medan Terbaik Menggunakan Metode SAW”. Adapun selanjutnya, peneliti akan
mencoba mengimplementasikan sistem pendukung keputusan menggunakan metode
saw tersebut menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Dengan adanya
program aplikasi sistem pendukung keputusan ini, nantinya dapat mempermudah
dalam penentuan Agen JNE Medan terbaik yang berhak mendapatkan penghargaan
baik dari segi Operasional, Finance (keuangan) dan Sales (penjualan).
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari suatu pekerjaan, dapat diperoleh
melalui sistem yang terkoordinir dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut
diperlukan perbaikan sistem yang lama dengan membuat suatu rancangan sistem
yang baru yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang akan
mengatasi kelemahan dari sistem yang lama. Untuk mengetahui hal tersebut maka
diperlukan suatu analisa sistem yang lama.
Secara konseptual pengertian analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Dalam analisa yang berjalan adanya pemeriksaan secara terperinci agar segala
permasalahan dan keterbatasan sistem lama dapat diketahui dengan jelas. Hal ini
dikaitkan dengan kemampuan sistem mencapai tujuan dan objektifitas organisasi.
Pada desain sistem berbasis komputer, analisa memegang peranan yang penting
dalam membuat rincian sistem baru. Analisa sistem adalah proses pemecahan sistem
menjadi beberapa sub sistem yang lingkupnya lebih kecil dengan maksud agar lebih
mudah dalam mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan kesempatan-kesempatan
yang ada dalam sistem, serta untuk mengetahui kebutuhan sistem.

26
27

4.1.1 Flowchart Dokumen

Flowchart dokumen disebut juga dengan flowchart paperwork adalah berfungsi


untuk menulusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utama flowchart
dokumen adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian
kebagian lainnya, baik itu bagaimana alur form dan laporan yang diproses yang
diproses ataupun dicatat atau disimpan. Serta alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Adapaun sistem
informasi pendataan agen JNE Medan terbaik di kota Medan sebagai berikut :
1. Proses penyaringan agen-agen JNE yang masuk nominasi terbaik.
2. Sales Unit Head mengkaji dan mencatat agen JNE yang dianggap layak masuk
dalam kategori terbaik.
3. Pengkajian Sales Unit Head untuk menanyakan kepada bagian-bagian terkait
untuk agen apa saja yang memenuhi kebutuhan dalam penilaian.
4. Sales Retail Head melakukan verifikasi dilapangan atas kebenaran informasi
yang diperoleh dari bagian-bagian terkait yang disebutkan.
Agen

28
A

Agen Sales Unit Head Sales Retail Head

Proses
Data Agen
Pendataan
Agen

Proses
Pembuatan
Laporan

Laporan Data 2

Laporan Data 1
Agen

Gambar 4.1 Diagram Dokumen Sistem Yang Sedang Berjalan

4.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem


Menjelaskan mengenai bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem informasi
pengolahan data surat keterangan tidak mampu. Adapun uraian kelebihan dan
kekurangan dalam sistem pendukung keputusan agen JNE terbaik yang sedang
berjalan adalah sebagai berikut:
29

1. Kelebihan Sistem :
1. Untuk mendapat Rekapitulasi data lebih cepat
2. Mudah dalam memperbaiki data
2. Kekurangan Sistem :
1. Kurangnya pembackupan data
2. Proses pengajuan yang masih manual memakan waktu
3. Dokumen mudah hilang atau rusak

4.2.1 Formulir Input


Untuk mendapatkan keluaran (output) dari hasil sistem pendataan agen JNE
Medan terbaik yang dibutuhkan tidak terlepas dari penganalisaan terhadap input yang
ada.

Table 4.1 Formulir Input


Laporan Data Agen JNE Medan
Bulan : Maret 2021

N Nama Agen Alamat Kecamatan Kelurahan


o
1

9
30

10

4.2.2 Formulir Output

Hasil dari input yang dapat manghasilkan beberapa output yang dibutuhkan
untuk menghasilkan laporan-laporan yang akan dilaporkan.

Tabel 4.2 Formulir Output

Laporan Data Agen JNE Medan


Bulan : Maret 2021

N Nama Agen Alamat Kecamatan Kelurahan


o
1 Asia Mega Jl. Asia Raya, Komp. Asia Mega Mas Blok BB 11 Medan Area Sukaramai II
Mas
2 Art Media Jl. Karya Jaya No. 15 Medan Johor Pangkalan Mahsyur
3 Cahaya Jl. Iskandar Muda No. 81 Medan Baru Petisah Tengah
4 Denai Jl. Denai No. 65 Medan Denai Denai
5 Flamboyan Jl. Flamboyan Raya NO. 1C Medan Tj. Selamat
Tuntungan
6 Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 69 Medan Baru Petisah Hulu
7 Garut Jl. Garut No. 16 Medan Kota Pasar Baru
8 Huwel Jl. Sabaruddin No. 2A Medan Area Sei Rengas II
9 Wahidin Jl. Dr. Wahidin No. 30G 192 Medan Area Pandau Hulu I
10 Menteng Raya Jl. Menteng Raya No. 314 Medan Denai Medan Tenggara

4.3 Perancangan Database


Perancangan database adalah kumpulan data berelasi yang disusun,
diorganisasikan dan disimpan secara sistematik dalam media simpan komputer
mengacu kepada metode-metode tertentu sedemikian rupa hingga dapat diakses
secara tepat dan mudah menggunakan program atau aplikasi computer untuk
31

memperoleh data dari database tersebut. Dalam perancangan database dibentuk suatu
file yang akan berguna untuk menyimpan file-file yang diperlukan sebagai basis data
penyimpanan suatu data. Perancangan sistem pendukung keputusan berdasarkan
penilaian penilaian agen JNE Medan terbaik ini terdiri dari 4 basis data (tabel) terdiri
dari tabel agen, tabel kriteria, tabel nilai, tabel detail nilai dan tabel hasil. Berikut
rancangan tabel dari setiap basis data:

1.) Tabel Data Agen


Tabel 4.3 Form Data Agen

No Field name Data Type Siz Keterangan


e
1 Kode Agen Text 10 Primary Key
2 Nama Agen Text 30 -
3 Alamat Text 20 -

2.) Tabel Nilai

Tabel 4.4 Form Nilai


No Field name Data Type Size Keterangan

1 KodeNilai Text 10 Primary Key


2 KodeAgen Text 10 -
3 TotalNilai Text 10 -
4 Keterangan Number Long Integer -

3.) Tabel Kriteria

Tabel 4.5 Form Kriteria

No Field name Data Type Size Keterangan


32

1 KodeKriteria Number Long Integer Primary Key


2 Kriteria Text 10 -
3 Persentase Number Long Integer -

4.) Tabel Detail Nilai

Tabel 4.6 Form Detail Nilai

No Field name Data Type Size Keterangan

1 Kode Nilai Text 10 -


2 Kode Kriteria Text 10 -
3 Nilai Kriteria Number Long -

4.4 Unified Modeling Language (UML)


Diagram Unified Modelling Language (UML) antara lain sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat
modelnya. Model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi perlu
diingat, diagram tidak indetik dengan model karena model lebih luas dari
diagram. Use case harus mampu mengambarkan urutan aktor yang menghasilkan
nilai terukur.

Login

Input Data Agen

Input Input Nilai


Kriteria

Hitung Nilai Dengan


Metode SAW

Hasil Keputusan
Admin
33

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan

2. Diagram Activity
Diagram activity menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-
aksi, bagaimana masing-masing aksi tersebut dimulai, keputusan yang mungkin
terjadi hingga berakhirnya aksi. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses
lebih dari satu aksi salam waktu bersamaan.

Admin Sistem

Start

Memulai Aplikasi

Form Login

Input User dan


Verifikasi Akun
Password

Validasi
Tidak
Ya
Input Data Agen Menu Utama

Input Data Kriteria

Proses Perhitungan
Input Nilai Agen
SAW

Cetak Laporan Menampilkan Hasil

End
34

Keluar

Gambar 4.3 Activity Diagram

3. Class Diagram
Kelas sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama,
kelas kadang disebut kelas objek. Class memiliki tiga area pokok yaitu :
a. Nama, kelas harus mempunyai sebuah nama.
b. Atribut, adalah kelengkapan yang melekat pada kelas. Nilai dari suatu kelas
hanya bisa diproses sebatas atribut yang dimiliki.
c. Operasi, adalah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah kelas, baik pada
kelas itu sendiri ataupun kepada kelas lainnya.

Nilai

KodeNilai (text)
KodeAgen (text)
TotalNilai (int)
Keterangan (text)

Nama Agen Detail Nilai

KodeAgen (text) - Tambah () KodeNilai (text)


NamaAgen (text) - Ubah () KodeKriteria (text)
Alamat (text) - Hapus () NilaiKriteria (int)

Kriteria - Tambah ()
- Tambah () - Ubah ()
KodeKriteria (text)
- Ubah () - Hapus ()
Kriteria (text)
- Hapus ()
Presentase (int)

- Simpan Kriteria ()
- Hapus Kriteria ()
35

Gambar 4.4 Class Diagram

4.5 Rancangan Interface Visual Basic


Pada tahapan perancangan tampilan, terlebih dahulu ditentukan input-input apa
saja diperlukan untuk mendapat tampilan yang diinginkan, setelah dianalisa, maka
bentuk tampilan output aplikasi, sebagai berikut :
1.) Rancangan Output Laporan Penilaian Agen

Gambar 4.5 Rancangan Laporan

Laporan Penilaian
Agen JNE Medan Terbaik Menggunakan
Metode SAW

No Kode Agen Nama Agen Total Nilai Keputusan


1 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
2 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
3 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
4 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
5 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
6 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
7 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
8 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
9 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
10 Xxx Xxxxxx 999 Xxx
36

2.) Rancangan Form Login

Gambar 4.6 Form Login

Login X

Username

Password

Login Cancel

3.) Rancangan Menu Utama

Gambar 4.7 Rancangan Form Menu Utama

Menu Utama X
File Proses Laporan Exit
Data Agen Nilai Kriteria Laporan Hasil
Form Inpur CR Penilaian SAW
37

4.) Rancangan Form Data Agen

Gambar 4.8 Rancangan Form Data Agen

Form Agen X
Kode
Nama Agen
Alamat

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

No Kode Nama Agen Alamat


1 Xxx Xxx Xxx
2 Xxx Xxx Xxx
3 Xxx Xxx Xxx
4 Xxx Xxx Xxx

5.) Rancangan Form Kriteria

Gambar 4.9 Rancangan Form Kriteria


Xx Kriteria
Form X

Masukkan Nilai Dibawah ini


Kode Kriteria Nama Kriteria Atribu Bobot
t
Xxx Operasional Xxx Xxx
Xxx Finance Xxx Xxx Hitung Batal Keluar
(keuangan)
Xxx Sales (penjualan) Xxx Xxx
Fffffsgseggsr Kriteria Bobot
Operasional
Kriteria C1 C2 C3 Finance (keuangan)
Operasional Xxx Xxx Xxx Sales
Finance Xxx Xxx Xxx
(keuangan)
38

Xxx
Xxx
Xxx

6.) Rancangan Form Penilaian Agen

Gambar 4.10 Rancangan Form Penilaian Agen

Analisa Penilaian X
Kode Nilai Operasional
Nama Agen Nilai Finance
Alamat Nilai Sales

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

No Kode Nama Agen Alamat C1 C2 C3


1 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
2 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
3 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
4 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx

7.) Rancangan Form Penilaian

Gambar 4.11 Rancangan Form Penilaian

Form Proses X
Perhitungan SAW Untuk Seluruh Alternatif
No Kode Nama Agen C1 C2 C3
1 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
2 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
3 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
4 Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx

Hitung Simpan Cetak Laporan Batal Keluar

N Kode C1 C2 C3
o
1 Xxx Xxx Xxx Xxx
2 Xxx Xxx Xxx Xxx
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kerja praktek merupakan suatu kegiatan yang berguna untuk meningkatkan


dan mempersiapkan Mahasiswa/I untuk turun dalam dunia kerja Setelah
melaksanakan program kerja praktek yang berlokasi di PT. Jalur Nugraha Ekakurir,
maka dengan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. PT. Jalur Nugraha Ekakurir adalah perusahan yang bergerak dibidang jasa
pengiriman barang dan logistik.
2. Dengan dikembangkannya sistem pendukung keputusan pemilihan agen JNE
terbaik ini, sistem akan lebih tepat dan akurat, serta perlengkapan akan mudah
untuk melakukan pengecekan ulang pada waktu tertentu.
3. Dengan perancangan aplikasi ini mempermudah karyawan untuk mengetahui
laporan yang ada sebelumnya.
4. Penggunaan system informasi ini akan mengurangi beban kerja pada bagian
Sales Retail. Karena dengan dukungan komputerisasi akan mengurangi aktivitas
yang bersifat fisik dan informasi yang di dapat akan lebih akurat
5. Pengolahan data dengan sistem yang baru tentunya tidak memerlukan tempat
atau ruangan penyimpanan data yang besar dan memberikan kemudahan dalam
pembuatan laporan

40
41

5.2 Saran

Dari serangkaian kegiatan yang telah penulis laksanakan dalam kerja praktek,
maka dengan ini penulis ingin memberikan saran maupun kritik yang kiranya dapat
menjadi pebandingan dan manfaat untuk kedepannya bagi pelaksana kerja praktek
dimasa selanjutnya , sehingga pelaksanaannya di masa yang akan datang akan
menjadi lebih baek
1. Sistem pendukung keputusan pemilihan agen JNE terbaik hendaknya segera
dirubah dari yang manual ke komputerisasi agar proses system penjualan barang
lebih efektif dan efisien
2. Menggunakan Visual basic diharapkan bisa membantu sistem penjualan barang
yang lebih baik lagi
3. Sistem yang sedang berjalan ini hendaknya dikembangkan lagi agar
mendapatkan hasil yang lebih baek dimasa yang akan datang
42

DAFTAR PUSTAKA

[1] Turban, Decision Support System and Intelligent System, Yogyakarta: Andi
Offset, 2005

[2] Pressman, Manajemen Model Pada Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:


Andi Offset, 2019

[3] Turban, Manajemen Model Pada Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:


Andi Offset, 2019

[4] McLeod, Manajemen Model Pada Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:


Andi Offset, 2019

[5] JNE, Buku Panduan Counter JNE 2019, Medan: JNE, 2019

[6] A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Dengan Objek


Menggunakan Metode USDP (Unified Software Development Process).
Yogyakarta: Andi 2010

[7] W. D. Grace, Sukses Membangun Aplikasi Penjualan dengan Java, Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2013

[8] Haviluddin, Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language). Jurnal


Informatika Mulawarman. Retrieved From
http://ejournals.unmul.ac.id/index.php/JIM/articel/view/16,2011.

Anda mungkin juga menyukai