Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun oleh :

Nama : Dika Tasya Oktaviani

NIM :  43218010173

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator.
Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain
penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat
dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu
untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna
lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan
mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan menikmati
keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian
meliputi kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan
pengetahuan. Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang
untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut
tak berapa lama menyebar ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini
dimungkinkan oleh suatu konsep yang disebut sebagai kantor maya dimana pekerja
tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor agar dapat melaksanakan
pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting dan hoteling
menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari organisasi maya.
Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana penerapan pengguna dan pengembangan sitem pada PT. BMP ?
BAB II
LITERATUR TEORI

2.1 Pengguna dan Pengembangan Sistem

2.1.1 Organisasi Layanan Informasi


Layanan informasi (indormation service – IS) untuk menguraikan unit
perusahaan yang memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi.
Nama-nama lain divisi SIM atau departemen SIM dan khususnya teknologi informasi
(information technology) juga popular.
Sumber Daya Informasi
Sebagian besar sumber daya ini berlokasi dilayanan informasi dan merupakan
tanggung jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang
terdapat di area-area pengguna adalah tanggung jawab dari para manager area
pengguna.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ORGANISASI BISNIS


Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, produksi, dan pemasaran.
Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi.
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi,
eksekutif, dan area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum
para manager perusahaan. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh
manager tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi ditingkat lebih rendah
dalam figure tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari area-area bisnis
tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu cara
bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku, mesin, dan uang) dialokasikan ke
berbagai area-area fisik perusahaan, anak perusahaan global, divisi, wilayah, distrik,
cabang, dan seterusnya.
3.2 ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Kita telah menggunakan layanan informasi untuk menguraikan unit perusahaan
yang memiliki tanggung jawab atas mayoritas informasi.

a) Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada


orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh
perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub system input dan sub system output.

Subsistem Input Keuangan :


1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan
pemilik serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk
menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual
dibandingkan dengan anggaran.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas,
rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa
tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :

1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu
bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan
tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang
berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik
perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem
Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan –
pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus dapat
ditekankan sehingga relatif tidak mahal.

b) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Berikut pengertian sistem informasi sumber daya manusia menurut para ahli:

 Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber daya yang ada
dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
 Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan
dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
 Sistem yang menyediakan informasi mengenai SDM perusahaan adalah sistem
informasi sumber daya manusia atau HRIS (human resource information system). Nama
system manajemen sumber daya manusia (human resource management system) atau HRMS
juga semakin banyak digunakan. (MC leod : 44)
 HRIS merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer di
fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi department personalia
sekarang diubah namanya menjadi fungsi SDM untuk menunjukan bahwa manusia didalam
organisasi adalah sumber daya ekonomis yang penting. (Jogiyanto HM , 2005: 249).
 Dr. Hj. Soedarmayanti, M.Pd, APU mengatakan Sistem informasi sumber daya
manusia adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi yang digunakan dalam
pembuatan keputusan sumber daya manusia.
Ada pun Karakteristik dari informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya
Manusia adalah sebagai berikut:

1. Timely (tepat waktu)


2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas
dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).

TUJUAN SISTEM INDFORMASI SDM


Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi. Tujuan
utama SISDM, adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas
sumber daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih
efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya
informasi yang lebih baik. Tujuan kedua SISDM adalah supaya lebih strategis dan
berhubungan dengan perencanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah
diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial
didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi
manajerial

FUNGSI SISTEM INFORMASI SDM


Sistem informasi sumber daya manusia berguna untuk:

 Perencanaan SDM : membantu untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan


kebutuhan organisasi
 Perekrutan : mempermudah dalam pengambilan keputusan rekrutmen karyawan
 Sosialisasi : membantu SDM beradaptasi dengan kondisi/lingkungan baru perusahaan
 Pelatihan/ pengembangan SDM : merefleksikan kebutuhan untuk meningkatkan
kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan dan untuk menentukan klasifikasi
tertentu
 Penilaian kinerja : untuk dapat membandingkan antara kinerja secara individu/
organisasi dengan standar yang telah ditentukan

c) Sistem Informasi Produksi

Pengertian Sistem Informasi Produksi


A. Menurut Bonar dan Hopwood Sistem informasi produksi adalah sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.
B. Menurut Guswana Sistem Informasi produksi adalah pendukung kegiatan oprasional
yang tergantung kepada beberapa aspek meliputi organisasi,teknologi,sumberdaya
manuasi,penjualan produk pesanan pasar.
C. Menurut Mukhammad Huda Sistem Informasi produksi merupaka sistem yanh
digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau
jasa. Jadi sistem informasi produksi merupakan sistem informasi manajemen yang
menyediakan informasi yang mengenai kegiatan terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

Tujuan dari sistem informasi produksi yaitu :


1. Digunakan dalam merencanakan,monitoring dan mengontrol proses produksi yang
terjadi sehingga lebih efisien.
2. Menghasilkan efisiensi proses produksi,kontrol kualitas yang tetap serta
menghasilkan produk yang lebih bagus.
3. Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan
kontrol material yang baik.
4. Produksi yang dihasilkan tepat

d) Sistem Informasi Pemasaran


Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan suatu terdiri dari orang-orang, peralatan, dan
prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada para pembuat
keputusan pemasaran. Agar manajer pemasaran dapat menjalankan tanggung jawab analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendaliannya, ia memerlukan informasi mengenai
perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Peranan SIP adalah untuk memperkirakan
kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan
informasi tersebut secara tepat waktu kepada para manajer pemasaran. Informasi yang
dibutuhkan dihasilkan melalui catatan internal perusahaan, aktivitas intelejensi pemasaran, riset
pemasaran, dan analisis pendukung keputusan pemasaran (marketing decision support
analysis).

Sistem Pelaporan Penjualan

Manajer pemasaran membutuhkan laporan terbaru mengenai penjualan berjalan mereka.


Perusahaan-perusahaan barang konsumen terkemas (consumer packaged-goods) dapat
menerima laopran penjualan eceran setiap dua bulan.

Merancang Sistem Laporan yang Berorientasi Pada Pemakai

Sistem informasi pemasaran harus mencerminkan titik temu antara apa yang para manajer
anggap mereka perlukan, apa yang benar-benar mereka perlukan, dan apa yang secara
ekonomis dapat disediakan. Dalam menciptakan sistem informasi penjualan yang canggih,
perusahaan harus menghindari hambatan-hambatan tertentu yaitu:

1. Menghasilkan terlalu banyak informasi yang kurang perlu.


2. Menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang terlalu cepat.

Sistem Intelijen Pemasaran

Sistem intelijen pemasaran adalah serangkaian prosedur dan sumber daya yang digunakan para
manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan berkaitan dengan
lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengamati lingkungan tersebut dengan empat cara:

1. Pengamatan tidak terarah (undirected viewing), yaitu pengungkapan informais secara


umum dimana manajer tidak mempunyai maksud khusus sebelumnya.
2. Pengamatan bersyarat (conditioned viewing), yaitu pengungkapan terarah terhadap
bidang atau jenis informasi yang relatif telah diidentifikasi secara jelas, tetapi tidak
melibatkan penyelidikan aktif.
3. Penyelidikan informal (informal search), yaitu suatu usaha yang relatif terbatas dan
tidak terstruktur untuk memperoleh informasi spesifik atau informasi untuk maksud
spesifik.
4. Penyelidikan formal (formal search), yaitu suatu usaha disengaja - biasanya mengikuti
suatu rencana, prosedur, atau metodologi yang sudah ditetapkan sebelumnya - untuk
memperoleh informasi spesifik. 
Sistem Riset Pemasaran

Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan secara sistematis
atas data dan temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
perusahaan.

Penyedia Riset Pemasaran

Perusahaan riset pemasaran terbagi dalam tiga kelompok:

1. Perusahaan riset jasa tersindikasi (syndicated-service research firms). Perusahaan ini


mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan periodik, kemudian
menjualnya kepada klien dengan fee tertentu. Contoh : A.C. Nielsen, Survey Research
Group.
2. Perusahaan riset pemasaran yang dipesan (custom marketing research firms).
Perusahaan ini disewa untuk melakukan proyek riset khusus. Mereka berpartisipasi
dalam perancangan studi tersebut dan laporannya menjadi milik klien.
3. Perusahaan riset pemasaran dengan keahlian khusus (specialty-line marketing
research firms). Perusahaan ini menyediakan jasa riset dalam bidang tertentu kepada
pihak lain.

Sistem Informasi Sumber Daya Informasi

Sumber Daya Informasi


Sumber daya informasi pada umumnya berlokasi dilayanan informasi dan merupakan
tanggung jawab dari (CIO). Sumber informasi yang terdapat di area-area pengguna adalah
tanggung jawab dari para manajer area pengguna.
Spesialis Informasi
Spesialis informasi pada awalnya meliputi analisisi sistem, programer, dan operator.
Kemudian, ditambah lagi dengan administrator basis data, spesialis jaringan, dan web master.
Analis sistem
Spesialis ini bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan
memperbaiki sistem-sistem yang ada. Analisis sistem adalah orang yang ahli dalam
mendefinisikan masalah dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana
komputer akan membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Administrator Basis Data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data disebut sebagai
administrator basis data yang tugasnya terbagi dalam empat area utama yaitu: perencanaa,
implementasi, operasi, dan keamanan.
Webmaster
Webmaster bertanggung jawab atas isi dan penyajian situs web perusahaan.
Spesialis Jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan  analis sistem dan  pengguna  dalam membuat
jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.
Programer
Programer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis untuk membuat
kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Operator
Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer mainframe
dan server, yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.

3.2 STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN INFORMASI


Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai
macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan di dalam perusahaan
dalam hampir seluruh sumber daya informasi berlokasi di unit IT.
Tren dari Struktur Tersentralisasi ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu operasi tersentralisasi diilustrasikan pada
figur 4.2. struktur khusus seperti ini disesuiakan dengan siklus hidup sistem. Perusahaan telah
menugaskan beberapa orang analis sistem dan programer untuk mengembangkan sistem-sistem
baru dan beberapa orang analis sistem  serta programer lainnya untuk memelihara sistem-
sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang manajer. Unit-unit
operasi, administraasi basis data, dan jaringan akan memberikan kontribusi bagi pengembangan
maupun pemeliharaan.
Selama tahun 1970-an dan 1980-an, beberapa perusahaan mulai mendesentralisasi
kebanyakan sumber daya informasinya dengan mengalokasikan mereka ke unit-unit bisnis dan
memberikan wewenang bagi unit untuk memutaskan bagaimana sumber daya akan
dipublikasikan. Banyak area menunjukkan seorang direktur informasi divisi (divisional
information officer-DIO) untuk mengelola sumber daya informasi di area-area tersebut.

Struktur organisasi bagi unit layanan informasi perusahaan yang tersentralisasi


Struktur Organisasi Inovatif
Sebagai respon atau kebutuhan ini, para peneliti SIM mengidentifikasi tia sturktur inovatif,
yang disebut model sekutu (partner model), model platform (platform model),dan model
terskala (scalable model). Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi
bekerja  dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan
inovasi bisnis. Asumsi yang mendasari model platform adalah bahw layanan informasi tidak
akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi
sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan, khususnya
yang beroperasi secara sikulus, memiliki kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan cepat
tingkat sumber daya informasi yang dimilikinay untuk merespons kondisi pasar.
Model berskala  menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat  dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak
lagi  terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat minimum.
Figur 4.3
Model jaringan organisasi sistem informasi
Figur 4.3 adalah suatu model jaringan dari struktur organisasi layanan informasi yang
menerapkan fitur-fitur model-model sekutu, platform, dan terskala, struktur tersebut meliputi
jaringan penentuan visi (visioning network) yang memungkinkan CIO bekerja
dengan  manajemen puncak dalam perencanaan strategi sumber daya informasi. Jaringna
inovasi (innovation network) yang dipergunakan oleh CIO untuk berinteraksi dengan area-
area  bisnis sehingga aplikasi-apikasi inovatif dapat dikembangkan, dan jaringan pencarian
sumber (sourching network) yang dipergunakan untuk berinteraksi dengan para vendor  untuk
tujuan mendapatkan sumber daya informasi.
3.3 KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR
Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi
melakukan seluruh pekerjaan bagi pengguna. Pendekatan ini, yang diilustrasikan pada figur
4.4, dan masih dipergunakan untuk banyak proyek-proyek sistem saat ini, menunjukkan
bagaimana spesialis informasi bertindak sebagai perantara, yang memisahkan pengguna dari
komputer. Panah-panah di dalam figure tersebut mencerminkan aliran komunikasi dua arah.
Komputai pengguna akhir (end-user computing-EUC), oleh karenanya, berarti
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi pengguna
akhir timbul disebabkan oleh empat pengaru utama:
·         Dampak pendidikan komputer. Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program
pendidikan komputer yang baik disekolah-sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi, dan
perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat. Jajaran manajemen, terutama ditingkat yang
lebih rendah, mulai diisi dengan orang-orang yang memiliki keahlian komputer yang baik.
·         Antrian layanan informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadisuatu hal yang sangat
penting selama awal tahun 1980-an, ketika para pengguna mulai mengajukan tuntutan-tuntutan
untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem kepada layanan informasi.

Figur 4.4
Rantai Komunikasi Tradisional

 Murahnya peranti keras. Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh computer
mikro berharga murah. Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya dengan
memesan di took computer setempat melalui telepon dan meminta system tersebut
dikirimkan menggunakan taksi.
 Peranti lunak siap pakai. Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat
peranti lunak yang akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar sekaligus memberikan
informasi bagi pengambilan keputusan.
Figur 4.5
Rantai Komunikasi Komputasi Penggunaan Akhir
Pengguna terakhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan system,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggungjawab tersebut. Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan system. Oleh
karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini
lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
3.4 PENGGUNA SEBAGAI SUATU SUMBER DAYA INFORMASI
Pengguna dari system informasi perusahaan adalah sumber daya informasipenting yang
dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan meraih
keunggulan kompetitif.  Dalam memutuskan bagaimana perusahaan akan mempergunakan
sumber daya informasinya, manajemen puncak harus memberikan perhatian yang cukup besar
tentang bagaimana cara komputasi pengguna akhir akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya
akan memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan resikonya.

Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir


EUC memberikan dua manfaat utama:
 Menyamakan kemampuan dan tantangan. Pergeseran beban kerja dalam
pengembangan system ke area-area pengguna memberikan kebebasan bagi spesialis
informasi untuk lebih berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan system-sistem yang
rumit, yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area
tersebut.
 Mempersempit jarak komunikasi. Kesulitan yang selalu menghantui pengembangan
system sejak hari pertama komputasi adalah komunikasi antara pengguna dan spesialis
informasi.

Risiko Komputasi Pengguna Akhir


Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan system mereka sendiri, mereka
akan menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko.
 Sasaran sistem yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada
aplikasi-aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
 Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna
akhir, meskipun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi,
biasanya tidak akan dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam
hal perancangan system.
 Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat kendali
pusat atas akuisisi peranti keras dan peranti lunak, perusahaan pada akhirnya bias
mendapatkan peranti keras yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
 Hilangnya integritas data. Pengguna akhir bias jadi tidak menjalankan kehati-hatian
yang diperlukan dalam memasukkan data ke dalam basis data perusahaan.
 Hilangnya keamanan. Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka.
 Hilangnya kendali. Pengguna mengembangkan system untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan computer bagi perusahaan.
Karena potensi manfaat yang dimiliknya, perusahaan harus mengembangkan suatu
rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh
subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang telah bekerja begitu baik
dilayanan informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.
3.5 MENGELOLA PENGETAHUAN YANG DITUNJUKKAN OLEH SUMBER
DAYA INFORMASI PERUSAHAAN
Perusahaan sering kali menganggap manajeman pengetahun (knowledge management-
KM)  sebagai sistem jenis lin yang harus dikembangkan. Sistem seperti ini akan menciptakan
pengetahuan, mengelolanya, dan mengirimkannya ke pengguna – pengguna yang tepat.
Vendor-vendor seperti KnowledgeBase.net menjual peranti lunak manajemen pengetahuan
kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengambil keuntungan dari peranti lunak siap
pakai.
3.6 OTOMATISASI KANTOR
Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti tekhnologi komputer, pada
pekerjaan kantor. Otomatisasi komputer dapat di lacak kembali hingga awal tahun 1960-an
ketika IBM mengenalkan istilah pengolahan kata ( world prosesing ) untuk menyatakan suatu
konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktifitas kantor di pusatkan pada pengolahan kata-
kata. Lalu, teknologi-teknologi lain seperti email, penanggalan elektronik, konferensi video,
dan dekstop publishing diterapkan pada pekerjaan kantor.
Beberapa sistem otomatisasi kantor melibatkan penggunaan komputer dan beberapa lainnya
tidak. Keunggulan dari otomatisasi kantor adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu
sambungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan luar perusahaan untuk saling
berkomunikasi satu sama lain. Model diatas menunjukkan bahwa aplikasi – aplikasi berbasis
komputer berinteraksi dengan suatu basis data yang di populasi oleh informasi yang diperoleh
dari dalam perusahaan dan dari lingkungan.
Pergeseran dari Pemecahan Masalah Administratif ke Manajerial
Aplikasi-aplikasi OA pertama sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung pegawai
bagian sekretariat dan administrative. Pengolah kata, e-mail, faks, dan penanggalan elektronik
adalah contoh-contohnya. Seiring dengan semakin bertambahnya pengetahun computer di
kalangan manajer dan professional, mereka menyadari bahwa mereka dapat menggunakan
berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Mereka mulai
menggunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan pemecah masalah lainnya, menggunakan
penanggalan elektronik untuk menjadwalkan rapat dengan pemecah masalah yang lain,
melakukan konferensi video untuk menghubungkan para pemecah masalah di wilayah
geografis yang luas, dan seterusnya.
3.7 PENERAPAN PENGEMBANGAN DAN PENGGUNA DI PT. BMP
Di kantor tempat saya bekerja dalam mendukung seluruh aktivitas perkantoran dan
administrasi dilakukan melalui sistem bisnis yaitu CS. Didalam CS semua transaksi
dari pembelian, penjualan, pembayaran, penerimaan dijadikan 1 dalam 1 sistem E-
Bussines. Penggunaan CS ini memberikan banyak keuntungan oleh para penggunanya
yaitu karyawan dan para manajer karena lebih efisien dan lebih praktis dalam
melakukan input transaksi serta paper less.
Semakin hari teknologi akan semakin berkembang dan lebih maju. Untuk mengikuti
perkembangan itu, penyedia CS akan selalu melakukan update pada sistem E-Bussines
agar performa dan kinerjanya semakin lebih baik. Penambahan fitur juga sangat
berpengaruh agar semakin mudah dalam digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
produksi, dan pemasaran.
Adapun pengguna dan Pengembang sistem antara lain sebagai berikut:
1. Organisasi bisnis
2. Sumber daya Informasi
3. Spesialis informasi
4. Analisis sistem
5. Administrator basis data
6. Webmaster
7. Programer
8. Dan operator
Pengguna terakhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan system,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggungjawab tersebut. Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan system. Oleh
karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini
lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

 Putra, Y. M., (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem. Modul Kuliah


Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
 http://kelompoktugassim.blogspot.com/2014/05/bab-iv-tentang-pengguna-dan-
pengembang.html
 http://janetkalyana.blogspot.com/2015/11/contoh-kasus-pengembangan-
sistem-di.html

Anda mungkin juga menyukai