Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemunculan perusahaan dari berbagai bidang membuat pertumbuhan bisnis di tanah
air semakin pesat. Salah satu nya adalah perusahaan penerbangan. PT. Garuda Indonesia
adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline
(maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada
untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia
Tenggara, Timur Tengah, China, Jepangdan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah sistem yang di gunakan untuk
mengoptimalkan dan mengefisienkan setiap pertukaran informasi di sebuah perusahaan,
adalah untuk . ERP diawali oleh munculnya MRP (Material Requirement Planning) yang
digunakan untuk pembuatan bill of material, lalu berkembang menjadi MRP II dimana
financial accounting (telah menjadi bagian dalam sistem dan setelah  banyaknya kebutuhan
informasi yang diperlukan oleh perusahaan, maka terbentuklah sistem ERP yang
menghubungkan semua bagian perusahaan menjadi lebih efesien dan saling berintegrasi satu
sama lain.
Seiring perkembangan teknologi, Garuda Indonesia di tuntut lebih maju serta lebih
trasnparan terhadap bisnis yang ditempuh. Penerapan dan pelaksanaan teknologi sangat
membantu dalam mengelola data untuk menentukan presentase laba perusahaan agar semua
anggaran dan sumber daya yang terpakai tercatat dan tidak merugikan perusahaan.
Internet adalah salah satu teknologi yang sedang marak digunakan oleh khalayak
ramai. Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi internet dalam konteks bisnis global
yang berkembang saat ini diantaranya adalah penerapan internet sebagai media komunikasi
pemasaran dan transaksi perdagangan atau yang sering disebut e-commerce. Mudahnya
memasarkan produk melalui internet, serta banyaknya manfaat yang diberikan internet
seperti, jangkauan pasar yang sangat luas bahkan lintas negara, biaya yang relatif rendah, dan
memungkinkannya komunikasi yang lebih dekat dan intens dengan konsumen, sangat
membantu pelaku bisnis untuk dapat meningkatkan penjualan mereka. Namun semua hal
tersebut dapat dengan mudah terlaksana apabila telah mendapatkan kepercayaan. Dengan
teknologi internet yang ada memudahkan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam
penerapan sistem yang akan menjadi fitur transparansi perusahaan juga sistem yang
memudahkan integrasi data dari satu divisi lain.

1
B. Tujuan Masalah
Tujuan Masalah dari proposal ini, antara lain;
1. Untuk mengetahui penerapan ERP pada PT. Garuda Indonesia
2. Untuk mengetahui aplikasi ERP yang digunakan PT. Garuda Indonesia
3. Untuk mengetahui integrasi ERP dalam aplikasi yang digunakan pada PT. Garuda
Indonesia.

C. Batasan Masalah
Kami membatasi masalah dari proposal hanya dalam hal ERP, aplikasi SAP yang ada
dalam perusahaan tersebut dan menilai penerapan aplikasi SAP.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari proposal ini, antara lain;
1. Menambah pengetahuan mengenai ERP system dan SCM di PT. Garuda Indosnesia.
2. Menyelesaikan tugas proposal tersebut.

E. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari proposalini, antara lain;
1. Bagaimanakah penerapan ERP system dilihat dari persiapan penerapan ERP system pada
PT. Garuda Indonesia?
2. Apakah integrasi ERP system baik pada PT. Garuda Indonesia?
3. Bagaimanakah data yang diberikan SAP ke SCM PT. Garuda Indonesia?

F. Metode Penelitian
Satuan analisis penelitian ini adalah PT Garuda Indonesia (Persero), sedangkan satuan
pengamatan penelitian ini adalah divisi sistem informasi PT Garuda Indonesia (Persero). Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
meliputi hasil wawancara dan hasil pengisian kuisioner yang disertai observasi. Sedangkan
data sekunder berupa profil perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Kuisioner dalam penelitian ini
berisikan pernyataan-pernyataan menyangkut persiapan penerapan dan penerapan ERP
system. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang dilakukan

2
oleh Ifinedo pada tahun 2006 yang berjudul Enterprise Resource Planning Systems Success
Assessment: An Integrative Framework, dengan 14 kriteria untuk aspek persiapan penerapan
dan 48 kriteria untuk aspek penerapan, sehingga total terdapat 62 kriteria. Skor untuk setiap
pertanyaan ditentukan sebagai berikut: 1 untuk jawaban sangat tidak setuju; 2 untuk jawaban
tidak setuju; 3 untuk jawaban tidak setuju pada sebagian hal; 4 untuk jawaban netral; 5 untuk
jawaban setuju pada sebagian hal; 6 untuk jawaban setuju; dan 7 untuk jawaban sangat
setuju. Responden yang digunakan dalam penelitian ini dipilih terkait kompetensinya dalam
bidang penerapan ERP system pada PT Garuda Indonesia (Persero).

3
BAB II
PENDAHULUAN

A. Enterprise Resource Planning System


Enterprise Resource Planning System (ERP System) adalah suatu sistem yang
terintegrasi untuk mengaplikasikan proses bisnis dengan cara yang dianggap terbaik untuk
sebuah perusahaan (Olson, 2004). ERP system adalah sistem informasi yang dapat
mendukung aliran informasi di berbagai aktivitas bisnis yang berbeda (Davenport, 2000: 1-
2). Sistem ERP sering disebut sebagai suatu sistem back-office (Wibisono, 2005). Hal ini
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem
ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan.
Berikut disajikan gambar anatomi ERP pada gambar 1:

Gambar 1Anatomi ERP


Sumber : Davenport (1998) and Cotteleer (2001) dalam Ifinedo, 2006

Olson (2004) menyebutkan keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari


penggunaan ERP system yang dapat memberikan nilai tambah bagi sebuah perusahaan
adalah sebagai berikut. Pertama, integrasi data keuangan sehingga manajemen puncak bisa
melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik. Kedua, standarisasi
proses operasi melalui penerapan best practice sehingga terjadi peningkat produktivitas,
penurunan inefisiensi, dan peningkatan kualitas produk. Ketiga, standarisasi data dan
informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya

4
terdiri dari banyak unit bisnis dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda. Keempat,
penghematan biaya operasi, bahkan mungkin menghilangkan usaha yang percuma dan
duplikasi data sehingga timbul penghematan dalam biaya operasi.

B. SAP
SAP ini adalah singkatan dari “System Analysis and Program Development (in
German: Systemanalyse und Programmentwicklung)” yang ditemukan oleh Wellenreuther,
Hopp, Hector, Plather, and Tschira pada tahun 1972. Yang kemudian berganti menjadi
“Systems Application and Products in Data Processing” pada tahun 1977. “SAP” yang
dikenal pada saat ini adalah sistem R/2-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perushaan
dunia dalam menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Sebelum sampai ke
generasi R/3, SAP sudah melewati tahap R/1 dan R/2. Selain sistem R/3 yang terkenal
banyak juga solusi – solusi bisnis lainnya antara lain Sap BI (Business Intelligence) yang
digunakan untuk Data Warehousing, SEM (Strategic Enterprise Management), SCM (Supply
Chain Management), CRM dan masih banyak solusi-solusi bisnis lain yang ditawarkan oleh
SAP untuk berbagai jenis bidang usaha di dunia.
SAP merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang
sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia. Di
Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah
berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Memang harga
untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi licensenya,
konsultan IT, dan juga SDM yang masih langka.

5
BAB III
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

A. Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full
service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia
mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional
termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan),
Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini
telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk
meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut
"Garuda Indonesia Experience".
Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia
dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan
interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh kelas
eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on
Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu,
sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari
keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star
Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012,
Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan
“Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama
Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan
kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada
tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga
memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline”
pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari

6
kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui
masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan
program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’.
Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan
yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Saat ini Garuda
Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia.
Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua
adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda
Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga
memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda
Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center.
Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu
maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen
perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem
pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi
untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF
AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan
overhaul. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1. Visi Perusahaan
Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

2. Misi Perusahaan
Misi Perusahaan Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia
yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

7
B. Hubungan ERP dan SAP dengan Pengoptimalan Pertukaran Data pada PT.
Garuda Indonesia
Pada tahun 2000 di bagian keuangan mengalami kendala dalam pertukaran dan
keakuratan data. Karena kemudahan yang diperoleh melalui ERP, seperti efisiensi data,
keakuratan data, efisiensi waktu, kemudahaan memonitor transaksi yang berlangsung dan
memudahkan karyawan dalam bekerja. Selain itu, karena perkembangan bisnis sangat pesat
mengharuskan PT Garuda Indonesia mengoptimalkan kinerja tiap divisi. Dorongan dari
kompetitor dari PT Garuda Indonesia yaitu PT Luthansa Airlines yang telah berhasil
menggunakan SAP dan terbukti berhasil juga menyebabkan PT Garuda Indonesia
menggunakan SAP.

C. Penerapan ERP pada PT Garuda Indonesia


PT.Garuda Indonesia menggunakan ERP untuk menghubungkan dan
mengsinkronisasikan tiap divisi sehingga mengurangi redudansi data, juga untuk pelaporan
pekerjaan tiap divisi ke divisi lain. Pada bagian penjualan proses dimulai dari kostumer
datang, kemudian membeli tiket, kemudian memasukkan data tersebut kedalam sistem dan
masuk ke dalam database kemudian muncul informasi berupa tampilan laporan penjualan
pada bagian keuangan.
Aspek pertama pada penilaian penerapan ERP system pada PT Garuda Indonesia
(Persero) adalah persiapan dalam penerapan ERP system. Persiapan penerapan ERP system
adalah suatu kondisi dimana sebuah perusahaan dalam hal ini adalah PT Garuda Indonesia
(Persero) mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penerapan ERP system
nantinya. Aspek persiapan penerapan ERP system membahas apakah tujuan dan misi bisnis
perusahaan dapat didukung oleh ERP system, kesiapan karyawan dalam penerapan ERP
system nantinya, dan kesiapan manajemen untuk dapat menerapkan ERP system.
Hasil penilaian persiapan penerapan ERP system diperoleh dari perhitungan dan
analisis yang dilakukan berdasarkan informasi dari wawancara serta jawaban atas sejumlah
pertanyaan dalam kuisioner. Berdasarkan hasil wawancara, penerapan teknologi informasi
bagi PT Garuda Indonesia (Persero) dapat mendukung peningkatan pendapatan perusahaan,
misalnya dalam hal promosi produk kepada pelanggan, kegiatan operasional perusahaan,

8
pengelolaan informasi internal dan eksternal, maupun pemantauan semua aktivitas di semua
unit dan kantor cabang baik di dalam maupun luar negeri.
Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa dalam penerapan ERP system PT Garuda
Indonesia (Persero) memilih aplikasi SAP dari distributor SAP Indonesia (SAP singkatan dari
Systeme, Anwendungen und Produkte in der Datenverarbeitung, dalam Bahasa Inggris
artinya Systems, Applications And Products in Data Processing). PT Garuda Indonesia
(Persero) membeli aplikasi SAP pada tahun 1997 dan mulai menerapkannya sejak tahun
1999. PT Garuda Indonesia (Persero) memilih aplikasi SAP karena aplikasi tersebut dinilai
dapat mencakup semua proses bisnis dan semua aktivitas perusahaan secara lengkap serta
dapat dimodifikasi dengan mudah sesuai kebutuhan perusahaan. Modul-modul yang tersedia
dalam aplikasi SAP yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) adalah modul
sistem keuangan, modul sistem logistik, dan modul sistem sumber daya manusia. PT Garuda
Indonesia (Persero) memiliki hubungan baik dengan distributor SAP Indonesia. Jika terdapat
kesulitan ataupun masalah dalam aplikasi SAP yang tidak dapat diselesaikan oleh pihak
internal PT Garuda Indonesia (Persero) konsultan SAP selalu siap membantu baik melalui e-
mail maupun secara langsung.
Penilaian aspek persiapan penerapan ERP system juga diperoleh dari jawaban atas
sejumlah pertanyaan kuesioner yang disertai dengan observasi. Perolehan skor untuk masing-
masing kriteria pada aspek ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Aspek Persiapan Penerapan ERP System
No Kriteria Skor
1 Dalam perusahaan, pembuatan kepuasan hanya selalu ada di manajemen 2,00
puncak
2 Dalam perusahaan, aturan dan prosedur didokumentasikan dan diberitahukan 6,25
ke semua karyawan
3 Dalam perusahaan, tugas organisasional dibagi menjadi pekerjaan yang 6,00
terpisah
4 ERP system perusahaan mendukung tujuan bisnis 6,75
5 ERP system perusahaan mendukung misi bisnis 6,75
6 Manajemen perusahaan secara bebas berbagai infomrasi 5,25
7 Semua departemen sama pentingnya untuk manajemen puncak 6,00
8 Manajemen puncak mendukung adopsi dan penggunaan ERP System 6,25
perusahaan
9 Karyawan merasa senang dengan perubahan yang diputuskan oleh 6,50
manajemen tentang ERP system
10 Karyawan bekerja secara bekerjasama dengan yang lain 6,00
11 Perusahaan memiliki norma dan nilai-nilai yang jelas 6,25

9
12 Tingkat kepuasaan perusahaan terhadap sistem komputer sebelumnya rendah 6,00
13 Keterampilan staf/personil teknologi informasi dalam perusahaan tinggi 6,25
14 Keterampilan karyawan perusahaan mengenai teknologi informasi tinggi 6,25
TOTAL SKOR 82,50

Penerapan ERP system pada PT Garuda Indonesia (Persero) dibagi dalam tiga fase, yaitu:
1. Fase Pertama, fase ini dimulai pada tahun 1999. Pada fase ini PT Garuda Indonesia
(Persero) memfokuskan penerapan ERP system pada bagian keuangan dan sumber
daya manusia. Pada kedua bagian ini masih terdapat banyak sistem yang tidak dapat
terintegrasi dengan baik. Banyaknya sistem mengakibatkan PT Garuda Indonesia
(Persero) mengalami kesulitan dalam konsolidasi data dan koordinasi dengan kantor –
kantor cabang di dalam dan luar negeri. Kemudian, pada tahun 2000 penerapan ERP
system mefokuskan dalam bagian logistik yaitu pada teknik yang sangat mendukung
kegiatan operasional perusahaan.
2. Fase Kedua, fase ini dimulai pada awal tahun 2001. Pada fase kedua ini, PT Garuda
Indonesia (Persero) memfokuskan penerapan ERP system pada bagian logistik yaitu
pada maintenance & engineering. Pada fase ini, walaupun masih terdapat banyak
sistem, sudah mulai terjadi integrasi sistem dan data dalam perusahaan.
3. Fase Ketiga, fase ketiga dimulai pada tahun 2004 dan terus dilanjutkan sampai saat
ini. Fase ini merupakan fase pengembangan dan penyempurnaan ERP system pada PT
Garuda Indonesia (Persero).

Seperti halnya aspek pertama, hasil penilaian pelaksanaan penerapan ERP system juga
diperoleh dari jawaban atas sejumlah pertanyaan kuesioner yang disertai dengan observasi.
Perolehan skor untuk masing-masing kriteria pada aspek ini dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL ASPEK PENERAPAN SYSTEM


No Kriteria Skor

1 ERP system perusahaan mempunyai data yang akurat 6,25

2 ERP system perusahaan bersifat fleksibel 6,00

3 ERP system perusahaan mudah untuk digunakan 6,00

4 ERP system perusahaan mendukung tujuan bisnis 6,00

10
5 ERP system perusahaan mudah untuk dipelajari 6,00

6 ERP system perusahaan dapat diandalkan 5,75

7 ERP system perusahaan memungkinkan integrasi data 6,25

8 ERP system perusahaan efisien 6,00

9 ERP system perusahaan dapat diubah sesuai kebutuhan 5,75

10 ERP system perusahaan mempunyai fitur yang baik 6,00

11 ERP system perushaan memungkinkan pengintegrasian degan sistem infomrasi 6,00


yang lain
12 ERP system perusahaan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna 5,75

13 ERP system perusahaan mempunyai informasi yang tepat waktu 6,25

14 Informasi dalam ERP system perusahaan dapat dimengerti 6,25

15 Informasi dalam ERP system perusahaan adalah penting 6,25

16 Informasi dalam ERP system perusahaan disajikan secara singkat 5,75

17 Informasi dalam ERP system perusahaan relevan 6,00

18 Informasi dalam ERP system perusahaan dapat digunakan 6,00

19 Informasi dalam ERP system perusahaan selalu tersedia 6,00

20 Vendor atau konsultan ERP system perusahaan menyediakan technical support 6,00
yang cukup
21 Vendor atau konsultan ERP system perusahaan bertanggung jawab dan 6,00
terpercaya
22 Vendor atau konsultan ERP system perusahaan mempunyai hubungan baik 6,00
dengan perusahaan
23 Vendor atau konsultan ERP system perusahaan berpengalaman dan 5,75
menyediakan pelatihan dan jasa yang berkualitas
24 Vendor atau konsultan ERP system perusahaan berkomunikasi baik dengan 6,00
perusahaan
25 ERP system perusahaan meningkatkan kreativitas individu 5,75

26 ERP system perusahaan meningkatkan pembeljaran organisasional dan daya 6,00


ingat untuk karyawan secara individual

11
27 ERP system perusahaan meningkatkan produktivitas individu 5,75

28 ERP system perusahaan bermanfaat bagi tugas-tugas individual 6,00

29 ERP system perusahaan meningkatkan kualitas yang lebih tinggi dalam 5,75
pembuatan keputusan
30 ERP system perusahaan menghemat waktu dalam pengerjaan tugas-tugas 5,75
individu
31 ERP system perusahaan membantu meningkatkan partisipasi karyawan dalam 5,75
perusahaan
32 ERP system perusahaan meningkatkan komunikasi dalam perluasan perusahaan 6,00

33 ERP system perusahaan meningkatkan koordinasi antar departemen yang ada 6,00

34 ERP system perusahaan menciptakan rasa tanggung jawab 6,00

35 ERP system perusahaan meningkatkan efisiensi sub-unit dalam perusahaan 5,75

36 ERP system perusahaan meningkatkan produktivitas kelompok kerja 6,00

37 ERP system perusahaan meningkatkan efektivitas solusi 6,00

38 ERP system perusahaan mengurangi biaya-biaya organisasional 6,00

39 ERP system perusahaan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan 6,00

40 ERP system perusahaan memungkinkan untuk e-business / e-commerce 5,75

41 ERP system perusahaan menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan 6,00

42 ERP system perusahaan meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan 6,00

43 ERP system perusahaan memudahkan dalam perubahan business process 5,75

44 ERP system perusahaan meningkatkan pembuatan keputusan 5,75

45 ERP system perusahaan mendorong penggunaan sumber data organisasional 6,00


menjadi lebih baik
46 Secara keseluruhan, dampak dari ERP system pada pengguna (responden) 6,00
adalah positif
47 Secara keseluruhan, dampak dari ERP system pada departemen adalah positif 6,00

48 Secara keseluruhan, dampak dari ERP system pada perusahaan adalah positif 6,00

TOTAL SKOR 285,75

12
Sumber: Data Primer dioalah, 2008

Modul modul yang banyak digunakan oleh PT. Garuda Indonesia :


 SD - Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan
billing)
 MM - Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian
(procurement) dan pengelolaan inventory
 PP – Production Planning : membantu proses perencanaan dan kontrol daripada
kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
 QM - Quality Management : membantu men-cek kualitas proses-proses di
keseluruhan rantai logistik
 PM - Plant Maintenance : suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan
sistem secara teknis
 HR - Human Resources Management : mengintegrasikan proses-proses HR mulai
dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan
untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai

 FI - Financial Accounting : Mencakup standard accounting cash management


(treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
 CO – Controlling : Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting,
cost element accounting, dan analisa profitabilitas
 AM - Asset Management : Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets,
meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management,
sampai ke investment controlling
 PS - Project System : Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project,
pengerjaan dan control.

Menurut buku Enterpise Resource Planning: Menyelaraskan Teknologi Informasi


dengan Strategi Bisnis (Wawan, Falahah) . Fase fase dalam penerapan ERP adalah inisiasi,
evaluasi, seleksi (business process re-engineering, modification, training, confertion of data ),
go live, termination, exploitation & development. PT. Garuda Indonesia sendiri telah berada
pada fase termination, Sehingga dapat disimpulkan penerapan ERP pa PT. Garuda Indonesia

13
berhasil.

D. Pendekatan Penelitian
Satuan analisis penelitian ini adalah PT Garuda Indonesia (Persero), sedangkan satuan
pengamatan penelitian ini adalah divisi sistem informasi PT Garuda Indonesia (Persero).
Menurut Rumengan (2013:42) ketika melakukan tahap statistik adanya suatu pngumpulan
suatu data yang akan diolah, pada umumnya statistik memiliki dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder.
Menurut Sari dalam Usman dan Akbar (2006), sumber data penelitian meliputi:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau
pihak pertama. Dalam hal ini, penulis memperoleh data primer langsung dari karyawan yang
ada di PT. Garuda Indonesia melalui kuesioner.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dalam penelitian atau dari pihak lain
yang terkait dengan objek yang diteliti. Data ini bisa diperoleh dari studi pustaka berupa
buku, referensi, dokumen, dan sebagainya yang berfungsi untuk melengkapi data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan penelitian (Marzuki, 2005).
Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, dan merupakan
cara memperoleh data yang bersifat langsung.

2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan
melakukan kegiatan kepustakaan melalui buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu
dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3. Kuesioner

14
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pertanyaan dan
pertanyaan yang akan digunakan bisa melalui telepon, surat ataupun tatap muka
(Ferdinand, 2006).

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang dilakukan
oleh Ifinedo pada tahun 2006 yang berjudul Enterprise Resource Planning Systems Success
Assessment: An Integrative Framework, dengan 14 kriteria untuk aspek persiapan penerapan
dan 48 kriteria untuk aspek penerapan, sehingga total terdapat 62 kriteria.

Skor untuk setiap pertanyaan ditentukan sebagai berikut:


1. Sangat Setuju (SS) dengan score 7.
2. Setuju (S) dengan score 6.
3. Setuju tetapi Ragu-ragu (SRR) dengan score 5.
4. Netral (N) dengan score 4.
5. Tidak Setuju tetapi Ragu-Ragu (TRR) dengan score 3.
6. Tidak Setuju (TS) dengan score 2.
7. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan score 1.

Urutan setuju atau tidak setuju dapat dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai
dengan sangat setuju. Responden yang digunakan dalam penelitian ini dipilih terkait
kompetensinya dalam bidang penerapan ERP system pada PT Garuda Indonesia (Persero).
Peringkat skor penerapan ERP System secara keseluruhan diperoleh dari hasil pengolahan
yang dilakukan penulis yang berasal dari ketentuan.

F. Kendala PT. Garuda Indonesia dalam menerapkan SAP


PT Garuda Indonesia (Persero) membeli aplikasi SAP pada tahun 1997 dan mulai
menerapkannya sejak tahun 1999. PT Garuda Indonesia (Persero) memilih aplikasi SAP
karena aplikasi tersebut dinilai dapat mencakup semua proses bisnis dan semua aktivitas
perusahaan secara lengkap serta dapat dimodifikasi dengan mudah sesuai kebutuhan
perusahaan. Modul-modul yang tersedia dalam aplikasi SAP yang diterapkan oleh PT Garuda
Indonesia (Persero) adalah modul sistem keuangan, modul sistem logistik, dan modul sistem
sumber daya manusia. PT Garuda Indonesia (Persero) memiliki hubungan baik dengan
distributor SAP Indonesia. Jika terdapat kesulitan ataupun masalah dalam aplikasi SAP yang

15
tidak dapat diselesaikan oleh pihak internal PT Garuda Indonesia (Persero) konsultan SAP
selalu siap membantu baik melalui e-mail maupun secara langsung.
Penerapan ERP di PT. Garuda Indonesia pada awalnya mengalami hambatan yaitu
kurangnya keefisienan system GA2000 sehingga beberapa pertukaran data masih dilakukan
secara manual. Pada awal penerapan SAP kendala yang terjadi adalah proses memindahkan
data dari sistem GA2000 ke sistem SAP. Selain itu, pada pelatihan awal karyawan untuk
menggunakan SAP.

BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN

16
Enterprise Resource Planning System (ERP System) adalah suatu sistem yang
terintegrasi untuk mengaplikasikan proses bisnis dengan cara yang dianggap terbaik untuk
sebuah perusahaan. SAP ini adalah singkatan dari “System Analysis and Program
Development (in German: Systemanalyse und Programmentwicklung)” yang ditemukan oleh
Wellenreuther, Hopp, Hector, Plather, and Tschira pada tahun 1972. Yang kemudian berganti
menjadi “Systems Application and Products in Data Processing” pada tahun 1977. SAP
merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini
sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia.
Penerapan ERP dan SAP pada PT. Garuda Indonesia sudah dikatakan cukup baik.
Karena SAP yang digunakan perusahaan mampu membantu kelancaran sistem ERP yang ada
meskipun PT. Garuda Indonesia jika ada masalah pada sistem harus menghubungi kontak
SAP terlebuh dahulu untuk mendapatkan penanganan sistem.

B. SARAN
Dalam sebuah perusahaan hendaknya memiliki sistem bisnis yang baik karena dimasa
teknologi saat ini banyak pekerjaan yang membutuhkan sistem bisnis cerdas yang mampu
memudahkan pengolahan dan pengaturan data. Pada PT. Garuda Indonesia sudah Memiliki
ERP sistem yang baik dan sudah menggunakan aplikasi SAP. Diharapkan dalam
menggunakan SAP dan ERP pada perusahaan dapat memenuhi semua kriteria sehingga bisnis
berjalan dan membuat perusahaan memiliki benefit tinggi juga kualitas baik.

DAFTAR PUSTAKA

Garuda Indonesia, Annual Report, 2007.

17
http://www.Garudaindonesia.com/media/ftp/2011/05/04/AR-GA-2007.pdf
https://mispa0911.wordpress.com/2009/10/22/pengertian-sap-dan-erp/
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/251/3/ART_Elizabeth%20Penti
%20Kurniawati_Penerapan%20ERP%20system_Full%20text.pdf
Ifinedo, Princely E., 2006, Enterprise Resource Planning Systems Success Assessment: An
Integrative Framework, Jyväskylä University Printing House, Jyväskylä.
Olson, David L., 2004, Managerial Issue of Enterprise Resource Planning System, McGraw-Hill,
New York, International Edition.

18

Anda mungkin juga menyukai