NIM. 160461201065
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS EKONOMI
TANJUNGPINANG
2019
PT. GARUDA INDONESIA
Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari
sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; “Ik ben
Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen”, yang artinya,
“Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden
Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden
di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai
dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama
bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta
nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris
dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di
zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw
eilanden (“Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya
menjulang tinggi diatas kepulauanmu”)
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa
Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta untuk pelantikannya sebagai
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways,
nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di Denpasar, Bali . Pada
tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop
menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada.
Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya
menuju London. Pada tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut
Garuda Indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah
penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari
8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.
VISI DAN MISI PT. GARUDA INDONESIA
a. Detector ( pelacak )
Dengan melihat kelangsungan hidup setiap manusia yang tinggi serta adanya
perpindahan di suatu daerah baik itu kedalam atau pun keluar negeri, maka dari itu
PT. GARUDA INDONESIA membuat suatu pengankutan transportasi yang berguna
untuk khalayak publik. Dengan membuat suatu desain pesawat ini, diharapkan
mampu mengatasi setiap angka perpindahan disuatu daerah atau bagian negara.
Terkait itu, komponen detector didalam sistem ini menjadi bentuk pengukur
didalam suatu sistem pengendalian manajemen, dimana kegiatannya menyangkut
transportasi apa yang digunakan dalam PT. GARUDA INDONESIA. Tidak terlepas
dari itu komponen ini menyangkut keterkaitan apa yang menjadi aspek didalam
pengukur dari sistem tersebut. Pesawat yang menjadi penunjang transpotasi disini
secara komplek tolak ukur dalam komponen detector.
b. Assesor ( penilai )
Melihat dari segi itu, assessor berperan sebagai pembanding dari setiap
komponen berupa penilaian suatu standar perusahaan, terkait dalam hal itu desain,
tata letak, kapasitas, dan pelayanan. Namun, dalam hal ini, melihat dari visi misi
yang dianalisis pelayanan menjadi aspek pendukung atau faktor yang perlu dianalisis.
Sejak 2009, Garuda Indonesia sudah memiliki apa yang disebut Garuda
Indonesia Experience sebagai konsep layanan yang menyajikan aspek-aspek terbaik
dari Indonesia untuk para penumpang. Pengalaman ini bisa dirasakan penumpang
mulai dari reservasi, selama penerbangan, hingga tiba di bandara tujuan. Penumpang
dilayani tulus dan bersahabat yang memang telah menjadi ciri keramahan khas
Indonesia yang ditemui pada pelayanan Garuda Indonesia. Ketika masuk kabin
penumpang sudah disapa ramah dengan ‘Salam Garuda Indonesia’. Konsep Garuda
Indonesia Experience didasarkan pada pancaindra atau “5 senses” (sight, sound, scent,
taste, dan touch) dan mencakup 24 “customer touch points”; mulai dari pelayanan
pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan post-journey. Sekaligus disini
menjadi tolak ukur pengembangan budaya dari segi keramahtamahannya, budaya
menjadi aspek pengenal suatu bangsa, itulah yang diciptakan oleh Garuda Indonesia
Experience.
Konsep keramahtamahan Indonesia ini dituangkan dalam berbagai ikon yang
mengandalkan pancaindra. Tercermin dari penggunaan bahan dan ornamen khas
Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga, musik, makanan, dan
minuman khas Indonesia.
Di samping melibatkan pancaindra, konsep Garuda Indonesia Experience
memiliki nilai-nilai dasar: waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang
proses), bersih dan nyaman (tentang bangunan) serta andal, profesional, kompeten
dan siap membantu (tentang staf). Konsep ini ternyata disambut baik pelanggan
Garuda Indonesia.
Layanan prima seperti tepat waktu, memanjakan penumpang penyuka hobi
(misalnya membawa perlengkapan selam, golf, surfing, sepeda tak dikenakan biaya
tambahan bagasi), menjadi pertimbangan banyak orang memilih Garuda Indonesia.
Ditambah lagi bila memiliki Citibank Garuda Indonesia Visa Signature, Anda akan
mendapatkan diskon 5% disertai kapasitasbagasi 20 kilogram secara gratis.
c. Effector
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Hal-hal yang tergolong sebagai promosi dalam bisnis jasa penerbangan
antara-lain : Pemberian kemudahan fasilitas pada Frequent Flyer; Kemudahan akan
informasi penerbangan/iklan yang ditampilkan, Adanya undian berhadiah dalam
penerbangan, Adanya iklan di TV.
Namun dalam hal ini mengenai bagaimana effector dari PT. GARUDA
INDONESIA dari segi mempromosikan penerbangan dengan membawa bendera
bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang
pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional,
dalam tindak lanjut ini melihat klasual PT. GARUDA INDONESIA yaitu menjadi
penerbangan pilihan dan berdaya saing internasional. Strategi dan segmentasi didalam
sangat perlu diperhatikan mengingat demi kelancaran suatu perusahaan. Maka dari
itu, untuk menciptakannya tersebut perlu adanya beberapa teknik strategi yang
diterapkan untuk menunjang adanya tolak ukur hasilyang diharapkan, model startegi
bisnis tersebut yaitu :
Fokus dari strategi yang diterapkan pada level bisnis unit ini adalah bagaimana
menciptakan dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap industri yang dimasukinya.
Ciri bisnis unit adalah dapat mengambil keputusan dan memiliki strateginya sendiri -
sendiri tapi tujuan utamanya tetap sama dengan perusahaan induknya.
Usaha utama Garuda adalah jasa penerbangan, dan business unitnya pun
sejalan dengan kegiatan utama perusahaan. Jadi bisa dibilang Garuda menggunakan
pola Aviation Business Model untuk mengembangkan usahanya.
d. Jaringan Komunikasi