Anda di halaman 1dari 36

Garuda Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami untuk mengembangkan artikel
ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak
bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Garuda Indonesia" – berita · surat
kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Mei 2015) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk
menghapus pesan templat ini)

Garuda Indonesia

IATA ICAO Kode panggil


GIA INDONESIA

Didirikan 1 Agustus 1947; 73 tahun


lalu (sebagai KLM Interinsulair
Bedrijf)

 26 Januari
Mulai
1949 (sebagai Indonesian
beroperasi
Airways)
 28 Desember
1949 (sebagai Garuda Indonesian
Airways)

Penghubung  Bandar Udara Internasional


Soekarno–Hatta
 Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai
 Bandar Udara Internasional
Sultan Hasanuddin
 Bandar Udara Internasional
Kualanamu

Penghubung  Bandar Udara Internasional


sekunder Juanda
 Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman

Kota fokus  Bandar Udara Internasional


Yogyakarta
 Bandar Udara Internasional
Sam Ratulangi
 Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II
Program GarudaMiles
penumpang
setia
Aliansi SkyTeam
Anak  Citilink
perusahaan  GMF AeroAsia
 Abacus Distribution Systems
Indonesia
 Aero Systems Indonesia
 Aerowisata
 AeroFood ACS

Armada 144
Tujuan 91
Slogan The Airline of Indonesia
Perusahaan Pemerintah Republik
induk Indonesia (60.51%)[1]
Kantor pusat Garuda City Center Building Complex
Jalan M1, Bandar Udara Internasional
Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, I
ndonesia[2]
Tokoh utama  Triawan Munaf (Komisaris
Utama)
 Irfan Setiaputra (Direktur
Utama)

Pendapatan ▲ US$4.57 miliar
(Rp74.53 triliun) (2019)
Penghasilan ▲ US$6.45 juta
bersih (Rp105.26 miliar) (2019)
Total aset ▲ US$4.41 miliar
(Rp72.63 triliun) (2019)
Total ekuitas ▲ US$720 juta (Rp9.94 triliun) (2019)
Karyawan 7.878 (Desember 2019)
Situs web garuda-indonesia.com

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (call sign sebagai Garuda Indonesia)


(IDX: GIAA) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah
nama wahana tunggangan Dewa Wisnu dalam mitologi India kuno.

Daftar isi

 1Asal nama Garuda Indonesia


 2Sejarah
o 2.1Dekade 1920-1930-an: Perintis transportasi udara
o 2.2Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan menjadi
maskapai nasional
o 2.3Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan
berekspansi
o 2.4Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan mendunia
o 2.5Dekade 1990-2000-an: Kesulitan ekonomi, kecelakaan beruntun,
reputasi buruk dan pelarangan terbang
o 2.6Dekade 2010-2020-an: Sponsorship, penghargaan dan masuk
aliansi
 3Slogan perusahaan
 4Destinasi
 5Direktur utama perusahaan
 6Rencana strategis maskapai
o 6.1Masa kepemimpinan Direktur Utama Emirsyah Satar
 6.1.1Melaksanakan program Quantum Leap
 6.1.1.1Melakukan refresh corporation identity
 6.1.1.2Melakukan Penawaran Publik Perdana
 6.1.1.3Masuk Aliansi Skyteam
 6.1.1.4Ekspansi Internasional
o 6.2Masa kepemimpinan Direktur Utama Arif Wibowo
 6.2.1Ekspansi rute
 6.2.2Restrukturisasi keuangan
 6.2.3Pelaksanaan kegiatan strategis maskapai
o 6.3Masa kepemimpinan Direktur Utama Irfan Setiaputra
 6.3.1Rencana Maskapai Setelah Pandemi Covid-19
 7Unit pelatihan terpadu & unit bisnis strategis
 8Sponsorship
 9Garuda Indonesia Experience
o 9.1Program penumpang setia
 9.1.1GarudaMiles
o 9.2Layanan sebelum penerbangan
 9.2.1First Class Lounge
 9.2.2Business Class Lounge
o 9.3Layanan dalam penerbangan
 9.3.1Kelas utama/first class
 9.3.2Kelas bisnis/executive class
 9.3.3Kelas ekonomi/economy class
 9.3.4Layanan Wi-Fi
o 9.4Penghargaan maskapai
o 9.5Kerjasama aliansi, code share agreement & destinasi
 9.5.1Garuda Explore dan Garuda Explore Jet
 9.5.2Garuda Indonesia dan Skyteam
 10Armada
 11Galeri
 12Peristiwa yang menimpa Garuda Indonesia
 13Referensi
 14Pranala luar

Asal nama Garuda Indonesia[sunting | sunting sumber]


Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman
Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada
presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada
pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta
kepada dia memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan
membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab pertanyaan tersebut
dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan
pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial yang berisi, Ik
ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw
eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan
sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu").
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, penerbangan bersejarah menggunakan
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang
membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Jakarta untuk menghadiri
upacara pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS)
dengan nama Garuda Indonesian Airways, yang diberikan oleh Presiden
Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Dekade 1920-1930-an: Perintis transportasi udara[sunting | sunting
sumber]
Berhasilnya penerbangan pertama yang diawali oleh Wright Bersaudara pada
Tahun 1903 di Kitty Hawk, Carolina Utara. Membuat para penerbang lain
bermunculan dan mulai melakukan berbagai penjelajahan yang luar biasa
seperti yang dilakukan oleh Charles Lindbergh yang melakukan penerbangan
dari New York menuju Paris melintasi Samudera Atlantik yang dinilai sebagai
salah satu pencapaian fantastis pada saat itu, tak hanya menggugah para
masyarakat yang kelak menjadi penerbang yang ulung, tapi juga mendorong
para negara penjajah untuk memanfaatkan daerah jajahannya dengan
melengkapi teknologi yang baru saja diadakan ini, termasuk Belanda.
Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka memperkuat
sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan perusahaan
tranportasi udara yang bernama KNILM pada tanggal 24 Oktober 1928 dengan
modal sebesar 5 juta Gulden yang dihimpun dari 32 perusahaan dan pengusaha
besar. Kemudian, dana yang telah dikumpulkan ini digunakan untuk
mendatangkan pesawat jenis Fokker VIII Trimotor yang berjumlah sebanyak 4
armada dari Belanda. Setelah menempuh perjalanan yang rentang waktunya
berbeda-beda, operasional pertama KNILM diresmikan pada tanggal 1
November 1928 oleh Gubernur Jenderal Belanda, De Graef yang disaksikan
oleh H. Nieuwenhuis sebagai kepala KNILM, TH.J. De Bruyn sebagai kepala
administrasi keuangan dan Behege sebagai kepala dinas teknik serta Meal De
Jong sebagai handelszaken (Kepala Bagian Niaga) bersama warga Batavia di
Bandara Cililitan. Setelah berkembang lama, maskapai ini mati akibat Perang
Dunia 2 yang diakibatkan oleh invasi Jepang ke Asia Tenggara
Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan
menjadi maskapai nasional[sunting | sunting sumber]
Setelah penerbangan KNILM bubar pada bulan Maret 1942 bersamaan dengan
Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang, Belanda kembali mendirikan maskapai
lagi yang bernama KLM Interinsulair Bedrijf pada tanggal 1 Agustus 1947 atau
setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Belanda kembali ke Hindia
Belanda. Tujuan Belanda mendirikan KLM Interinsulair Bedrijf ini adalah untuk
kembali melayani daerah jajahannya dengan menggunakan pesawat Dakota
sebanyak 20 unit yang merupakan bekas pakai dari KLM. Namun, tak lama
kemudian pada tanggal 28 Desember 1949 sebagai bagian dari pelaksanaan
perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag, KLM IIB diserahkan
kepada pihak Indonesia lalu diganti namanya menjadi Garuda Indonesian
Airways (GIA) (Sehingga hari tersebut dijadikan sebagai hari jadi de facto
Garuda Indonesia), di mana satu Dakota beregistrasi PK-DPD yang membawa
Presiden Soekarno terbang dari Jogjakarta (ibu kota perjuangan) menuju Jakarta
(ibu kota negara). Garuda Indonesia mendapatkan
konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesia pada
tahun 1950 dari KLM. Garuda Indonesia pada awalnya adalah hasil joint
venture antara pemerintah Indonesia dengan KLM dengan kalkulasi pemerintah
Indonesia memiliki 51% saham. Selama 10 tahun pertama, perusahaan ini
dikelola oleh KLM. Tetapi karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian
dari sahamnya pada tahun 1954 ke Pemerintah Indonesia dan pada waktu yang
bersamaan, maskapai ini memiliki 46 pesawat, termasuk 14
pesawat DeHavilland Heron yang dibeli Garuda antara 1953-1954. Tahun 1955,
Garuda Indonesia meresmikan pelayanan penerbangan haji
menuju Jeddah dengan rute Jakarta - Bangkok - Kolkata - Karachi - Sarjah -
Jeddah menggunakan pesawat Convair CV-340.
Saat itu, Garuda Indonesia telah memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik,
bandara, dan jadwal penerbangan. Kesiapan Garuda Indonesia ini membuat
mereka berbeda dengan maskapai pionir lainnya di Asia.
Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan
berekspansi[sunting | sunting sumber]

Convair 990 "Majapahit" Garuda Indonesian Airways di Bandar Udara Internasional Schiphol, Amsterdam
pada tahun 1965.

Memasuki dekade baru, garuda me-phase out De Havilland Heronnya pada


1960. Tidak diketahui secara pasti alasan mereka menjualnya, Garuda menjual
Heron mereka kepada Fujita Airlines asal Jepang, salah satunya jatuh pada 17
Agustus 1963. Dekade ini merupakan dekade pembangunan sekaligus
kemajuan untuk Garuda. Pada tahun 1961, Garuda mendatangkan
pesawat turboprop Lockheed L-188C Electra, ketiga pesawat baru itu masuk
dinas aktif pada bulan Januari 1961 dan diberi nama "Pulau Bali", "Candi
Borobudur" dan "Danau Toba", yang merupakan nama tujuan wisata Indonesia
yang paling dikenal di luar negeri, tahun 1963, Garuda membuka rute
penerbangan menuju Tokyo dengan pesawat L-188 dengan perhentian
di Hongkong, rute ini kemudian dikenal dengan nama "Emerald Route". Garuda
memasuki era jet pada tahun 1964 dengan datangnya tiga pesawat baru Convair
990A yang diberi nama "Majapahit", "Pajajaran" dan "Sriwijaya", yang
merupakan nama kerajaan kuno di Indonesia dan menjadikan Garuda Indonesia
maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet
subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat
berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-
pesawat lain yang sejenis, seperti Boeing 707 dan Douglas DC-8. Dengan
pesawat ini pula Garuda membuka penerbangan antarbenua dari Jakarta
ke Amsterdam melewati dengan
rute Jakarta - Bangkok - Mumbai - Karachi - Kairo - Roma - Frankfurt - Amsterda
m Pada tahun 1966, Garuda kembali memperkuat armada jetnya dengan
mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8. Sementara, pada
akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru
seperti, Fokker F27. Pesawat ini datang secara bertahap mulai
tahun 1969 hingga 1970 dari hasil penjualan beberapa pesawat berbadan lebar
untuk memenuhi pasar domestik yang terus berkembang. Pada 1970, rute
menuju Kairo diganti menuju Athena
Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan
mendunia[sunting | sunting sumber]

Boeing 747-200 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Zurich pada bulan Mei 1985.

Dilanjutkan pada dekade 1970-1980-an. Wiweko Soepono Dirut Garuda


Indonesia, melakukan program revitalisasi perusahaan yang mencakup
perbaikan layanan, mengganti sistem manajemen, anti-KKN, memperbarui dan
menambah armada serta menambah rute Domestik dan Internasional kemudian,
beberapa pesawat di jual untuk menggarap pasar domestik dengan Fokker F-27
dan Fokker F-28 dan pada pertengahan 1970-an, muncul di mana sebuah tren
kenaikan jumlah penumpang yang naik pesawat dan tren tersebut tidak disia-
siakan oleh Wiweko dalam rencananya yang bernama Buy now for tomorrow
profit untuk membeli pesawat berbadan lebar dengan jarak jangkauan yang jauh
dan penumpang yang banyak yaitu, Boeing B747-200 dan Douglas DC-10-30
yang di peruntukkan Garuda menerbangi rute baru di
Benua Asia, Australia dan Eropa dan pada tahun 1982 Garuda Indonesia
menjadi maskapai pengguna pertama Airbus A300B4-600 FFCC (Modifikasi
kokpit dengan 2 awak). Memiliki inisiatif dan inovasi yang menarik di Garuda
Indonesia, Wiweko yang menjabat menjadi Dirut selama 16 tahun berhasil
membawa GIA menjadi maskapai terbesar ke 2 se Asia setelah Japan
Airlines serta menjadi maskapai terbesar dan berpengaruh di belahan bumi
bagian selatan.
Kemudian pada tahun 1985, pimpinan GIA digantikan oleh R.A.J Lumenta.
Kemudian, Ia melakukan re-branding terhadap maskapai dengan mengubah
nama dari Garuda Indonesian Airways menjadi Garuda Indonesia dan
memindahkan pangkalan utama yang sebelumnya berada di Bandara
Kemayoran dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma dipindahkan ke Soekarno
Hatta dan melakukan perbaikan sistem manajemen dan penambahan rute. Pada
tahun 1985, Garuda Indonesia berhasil merintis penerbangan menuju Amerika
Serikat dengan Douglas DC-10-30 bersama maskapai Continental
Airlines dengan destinasi Los Angeles dan berhenti di Denpasar-Biak-
Hawaii dengan menggunakan logo spesial gabungan dari Continental Airlines
dan Garuda Indonesia.
Dekade 1990-2000-an: Kesulitan ekonomi, kecelakaan
beruntun, reputasi buruk dan pelarangan terbang[sunting | sunting
sumber]

Boeing 747-400 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Frankfurt.

McDonnell Douglas MD-11 Garuda Indonesia mendarat di Hawaii sebelum melanjutkan penerbangan ke
Los Angeles pada tahun 1990-an.

Selama dekade 1990an, Garuda Indonesia melakukan peremajaan armada


dengan melakukan pembelian armada pesawat 9 unit McDonnell-Douglas MD-
11 yang datang pada tahun 1991 untuk mengganti peran sebagai Pesawat
Douglas DC-10, yang diikuti oleh berbagai seri keluarga Boeing 737
Classic yang datang tahun berikutnya, sebagai pengganti DC-9, serta Boeing
747-400 yang datang tahun 1994, dengan skema pembelian yang terdiri dari 2
dibeli langsung dari Boeing, 1 dibeli dari Varig dan Airbus A330-300 yang datang
tahun 1996. Pada masa ini juga, Garuda Indonesia mengalami dua musibah
besar yang terjadi di dua tempat yang memakan korban dalam jumlah yang
cukup besar, yaitu peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 865 yang terbang
dari Fukuoka, Jepang, dan satunya lagi terjadi pada pesawat Garuda Indonesia
Penerbangan 152 yang bertempat kejadiankan di Desa Sibolangit, Sumatra
Utara. Musibah yang kedua ini menewaskan seluruh penumpangnya, disamping
itu, maskapai ini sejak 1997 juga terkena imbas Krisis Finansial Asia yang juga
membuat keuangan Indonesia menjadi lesu. Hal ini membuat Garuda harus
memotong semua rute yang tidak menguntungkan, terutama rute jarak jauh
menuju ke Eropa maupun Amerika. Disamping menutup rute jarak jauh yang
tidak menguntungkan, maskapai ini juga melakukan penyesuaian ulang terhadap
rute domestik yang ada, serta mengganti jumlah pesawat yang sudah tua secara
bertahap dengan menjual, mengalihkan dan memensiunkan armada Fokker
F28 dan Airbus A300 yang ada.
Deregulasi maskapai penerbangan Indonesia yang dinaungi peraturan
perundangan-undangan UU No 5/1999 (membahas tentang pembatasan praktik
monopoli usaha) dan SK Menteri Perhubungan No 11/2001 (membahas tentang
tata operasional awal maskapai penerbangan dengan batasan armada minimal 2
pesawat), menyebabkan Garuda Indonesia kehilangan hegemoni besarnya
dalam pasar penerbangan Indonesia, yang berakibat pada menurunnya pangsa
kemilikan pasar Garuda Indonesia yang telah kosong dan dimanfaatkan oleh
maskapai berbiaya rendah seperti, Pelita Air Service, Awair, Lion Air dan Jatayu
Airlines. Hal ini makin memperparah dan menyudutkan posisi Garuda yang
berada pada situasi yang sulit. Bagaimana tidak, sudah merugi sejak tahun 1994
dan terus berutang tanpa membayar, ditambah lagi dengan budaya kerja yang
sangat birokratis dan lamban eksekusinya membuat sistem yang ada menjadi
"tidak ramah dengan ide dan kreativitas" yang berakibat pada terhambatnya
performa kompetitivitas Garuda Indonesia dengan maskapai penerbangan lain,
belum lagi dengan banyaknya pejabat yang memanfaatkan hubungannya
dengan maskapai ini untuk mendapat kemudahan tersendiri yang berdampak
pada rendahnya indeks ketepatan waktu yang tercermin pada seringnya terjadi
penundaan keberangkatan pesawat.
Maskapai penerbangan PT Indonesian Airlines Aviapatria (Indonesian Airlines)
didirikan tahun 1999 dan mulai beroperasi Maret 2001. Pada September 1999, ia
memperoleh izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan penerbangan
berjadwal di 46 rute. Perusahaan ini dimiliki oleh investor perorangan (75%) dan
Rudy Setyopurnomo (25%), Presiden Direktur maskapai ini. Indonesian Airlines
menghentikan operasinya pada tahun 2003. Setelah itu kantor pusatnya
digabungkan dengan Garuda Indonesia.
Rudy Setyopurnomo kemudian bekerja pada Grup RGM Group yang
mengoperasikan 4 pesawat kecil.
Hal ini belum ditambah lagi dengan berbagai kejadian-kejadian baru diberbagai
negara lain, seperti Serangan 11 September 2001 yang didasari pada motif
Jihad ala Al-Qaeda, dilanjutkan dengan terjadinya Bom Bali I dan Bom Bali II,
wabah SARS, serta meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib yang (diduga)
diracuni oleh seseorang yang diyakininya "ingin mendiamkannya" di mana
pelaku pembunuhan tersebut hingga hari ini kerap dihubungkan dengan Badan
Intelijen Negara, serta Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004. Selain itu,
Garuda Indonesia juga menghadapi masalah keselamatan penerbangan,
terutama setelah peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 200, akibat hal ini,
Uni Eropa memberi surat larangan terbang ke Eropa bagi semua maskapai
Indonesia. Namun, setelah perbaikan besar-besaran, tahun 2010 maskapai ini
diperbolehkan kembali terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim pimpinan
Frederico Grandini yang bertugas untuk memastikan segala kemungkinan yang
ada untuk memulai pembukaan kembali rute dengan merekomendasikan
pembukaan rute Jakarta - Amsterdam.[3]
Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya
(termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang
menuju Eropa karena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor
penerbangan 200.[4] Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA
Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia
telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional. [5] Perbaikan
layanan dan meningkatnya kualitas layanan maskapai membuat Garuda menjadi
pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax.[6] 1 Juni 2010
menjadi hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali
rute Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan
perhentian di Dubai.
Dekade 2010-2020-an: Sponsorship, penghargaan dan masuk
aliansi[sunting | sunting sumber]

Pesawat Boeing 777-300 ER (Extended Range) lepas landas dari Bandara Internasional Narita-Tokyo,
Jepang

Pada dekade 2010-an, Garuda Indonesia dengan klub sepak bola Liverpool FC,
Inggris mengadakan perjanjian kerja sama dan kini merupakan sponsor global
untuk Liverpool FC pada bulan Juni 2012.[7]
Tahun 2013, Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu
"World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada
pertengahan tahun 2014, Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's
Best Cabin Crew".[butuh rujukan]
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung
di Denpasar, Bali.[8] Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute
ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang
memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal 8 September 2014,
Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuju London.[9] Pada
tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda
Indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah
penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi
anggota dari 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.

Slogan perusahaan[sunting | sunting sumber]


Slogan perusahaan yang digunakan oleh Garuda Indonesia lebih berorientasi ke
arah gerakan untuk menyediakan jasa transportasi udara yang terjangkau dan
menjangkau semua kawasan. Slogan sendiri berasal dari frasa (penggabungan
2 kalimat) yang bertujuan agar mudah diingat khalayak umum dan memperkuat
memori masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh maskapai, bahkan
beberapa slogan membuat perubahan yang drastis dalam penyampaiannya
(seperti Pan American World Airways yang mengusung tema, You can't beat
experience. Menjadi hal yang terkenal dan populer, karena slogan yang setara
dengan kualitas yang ditawarkan). Berikut slogan Garuda Indonesia:

 The Airline of Indonesia (1992–1998, 2012–sekarang)


 Kini Lebih Baik (1999–2002)
 Wawasan Nusantara (2003–2004)
 Bangga Bersamanya (2004–2007)
 Nusantara Bangsa (2007–2008)
 Garuda Indonesia Experience (2009–2015)
 Look Forward (2009–2012)

Destinasi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar bandar udara tujuan Garuda Indonesia

Pesawat Garuda parkir di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Terminal 3

Direktur utama perusahaan[sunting | sunting sumber]


 Dr. E. Konijnenburg (1950–1954)
 Ir. Soetoto (1954–1959)
 Marsekal Iskandar (1959–1961)
 Partono (1961–1965)
 Soedarmono (1965–1968)
 Wiweko Soepono (1968–1984)
 R.A.J. Lumenta (1984-1988)
 Moehamad Soeparno (1988–1992)
 Wage Mulyono (1992–1995)
 Soepandi (1995–1998)
 Robby Djohan (1998–1999)
 Abdul Gani (1999–2002)
 Rudy Setyopurnomo (1999–2003)
 Indra Setiawan (2002–2005)
 Emirsyah Satar (2005–2014)
 Muhammad Arif Wibowo (2014–2017)
 Pahala Nugraha Mansury(2017–2018)
 I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra[10] (2018–2019)
 Fuad Rizal[11] (2019–2020)
 Irfan Setiaputra (2020–sekarang)

Rencana strategis maskapai[sunting | sunting sumber]


Rencana jangka panjang ini di desain pada masa restrukturisasi dan revitalisasi
layanan maskapai Garuda Indonesia sejak Tahun 2009, dengan tujuan untuk
menetapkan titik-titik penting pembangunan kualitas dan peningkatan layanan
maskapai. Berikut Rencana strategis tersebut.
Masa kepemimpinan Direktur Utama Emirsyah Satar[sunting | sunting
sumber]
Saat di bawah arahan Emirsyah Satar, maskapai melakukan berbagai
restrukturisasi dan revitalisasi yang menyeluruh terhadap seluruh aspek
maskapai. Seperti:
Melaksanakan program Quantum Leap[sunting | sunting sumber]
Program 5 tahunan ini dirancang untuk memperbaiki sistem keuangan dan
meningkatkan ketahanan keuangan maskapai yang berlanjut pada beberapa
perkembangan signifikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu:
Melakukan refresh corporation identity[sunting | sunting sumber]
Garuda Indonesia seiring dengan program transformasi bisnis dan
pengembangan pembangunan korporasi Quantum Leap, melakukan berbagai
penyegaran ulang kembali Maskapai lewat seragam dan logo baru. Peresmian
logo baru yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2009 yang juga bersamaan
dengan dibukanya kantor baru Garuda Indonesia dikawasan Bandara Soekarno-
Hatta, Jakarta ini ikut menampilkan seragam baru yang merupakan hasil kerja
sama tim perancang seragam awak kabin terbaru yang terdiri dari, Josephine
Werratie Komara sebagai desainer pakaian, Irma Hadisurya sebagai penasihat
warna dan Ted Sulistio sebagai desainer teknis pakaian serta Dianti Poetranto,
mantan pramugari. Pelibatan berbagai kalangan yang dilakukan oleh maskapai
bertujuan untuk memberikan konsep terbaru Garuda yang bernama Garuda
Indonesia Experience yang terdiri dari 5 poin utama (Sight, Sound, Taste, Scent,
Sound) yang mencerminkan hal terbaik dari Indonesia. Sementara itu, untuk
logo yang didesain oleh Landor Associates, tidak terlalu banyak perubahan yang
dibuat, tetapi justru gaya tulisan yang diubah sebgaai refleksi maskapai yang
lebih modern, bersih dan bersinergi. Konsep sayap alam berwarna biru aqua,
menjadi pilihan terbaik yang bertujuan untuk memberikan semangat
profesionalisme dan kebersahabatan Indonesia, sebagai wujud perubahan
maskapai ke arah lebih baik.
Melakukan Penawaran Publik Perdana[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 11 Februari 2011, Garuda Indonesia secara resmi menjadi
perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten
saham GIAA. Susunan kepemilikan Garuda secara rinci disajikan dengan
struktur sebagai berikut:

 Pemerintah Republik Indonesia (69,14%)


 Investor Domestik (24,34%)
 Investor Internasional (6,12%)
 Karyawan (0,4%)
Sementara itu, berdasarkan rasio harga beli dengan standar mahal-murah.
Garuda Indonesia memang memiliki rasio harga beli saham yang lebih mahal
(26 kali) dibanding maskapai Asia Tenggara lainnya, seperti Singapore Airlines
(14,06 kali), Malaysia Airlines (7,06) dan Air Asia (9,71 kali) serta China
Southern (13,54 kali). Hal ini menjadi daya potensi kemampuan maskapai untuk
meningkatkan aspek yang sifatnya direct point to passanger.
Masuk Aliansi Skyteam[sunting | sunting sumber]
Garuda Indonesia pada pertengahan tahun 2010, mengutarakan keinginannya
untuk masuk kedalam salah satu dari 3 aliansi besar dunia. Hal ini membuat
Garuda menjadikan aliansi sebagai langkah penting untuk mempersiapkan
kehadirannya di kancah Internasional sekaligus fondasi dasar agar memeiliki
konektivitas yang luas dan menjangkau seluruh bagian didunia, yang akhirnya
memutuskan untuk bergabung dengan Skyteam. Persyaratan yang harus
dipenuhi untuk masuk salah satunya adalah, registrasi IOSA, akses penumpang
ke Lounge, mempunyai pengakuan dari berbagai institusi yang memiliki
kapabilitas yang melakukan penilaian pada kinerja maskapai. Garuda Indonesia,
secara resmi telah bergabung dengan Aliansi Skyteam pada tanggal 5 Maret
2014 di Bali.
Ekspansi Internasional[sunting | sunting sumber]
Garuda Indonesia setelah melakukan berbagai penyesuaian secara manajerial,
finansial dan operasional akhirnya, Garuda kembali melangkah ke program
ekspansi Internasional yang diawali dengan pembukaan rute menuju Amsterdam
yang dilakukan secara bersamaan oleh maskapai seperti di atas tadi, dengan
bermodalkan Airbus A330-200, maskapai lama kelamaan mendapat jumlah
peminat yang lumayan tinggi dibeberapa kawasan, sehingga maskapai
memutuskan untuk mulai meningkatkan frekuensi terbang menuju ke beberapa
daerah, terutama Jepang, Australia dan Singapura. Disamping itu, maskapai
juga mendatangkan armada Boeing 777-300ER terbaru untuk memenuhi
keempat daerah pasar yang terus berkembang tersebut. Pada 12 Desember
2016, Garuda membuka kembali rute ke Mumbai melalui Bangkok
Masa kepemimpinan Direktur Utama Arif Wibowo[sunting | sunting
sumber]
Ekspansi rute[sunting | sunting sumber]
Saat ini, maskapai di bawah arahan Pahala, mulai menggencarkan rencana
ekspansinya. Terutama, di berbagai kota di benua biru selain Amsterdam dan
London dengan dibukanya beberapa pilihan yang akan direncanakan akan
dibuka yaitu, Frankfurt dan Paris[12], Warsawa[13] dan Port Moresby.[14]
Restrukturisasi keuangan[sunting | sunting sumber]
Di samping pelaksanaan ekspansi, Garuda Indonesia juga melakukan semacam
restrukturisasi yang sejenis seperti sebelumnya, tetapi memiliki cakupan yang
kecil yang bernama Quick Wins[15] yang bertujuan untuk meningkatkan potensi
keuntungan dalam pengembangan rute yang ada dengan menggencarkan
frekuensi penerbangan ke daerah yang memiliki peminat dan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, melakukan restrukturisasi pengeluaran biaya tanpa
mengurangi kualitas yang ada dan melakukan berbagai strategi yang tepat
dalam rangka untuk mengurangi kerugian yang dialami sebelumnya.
Diwujudkannya kontrak kerja sama antar bank bersama maskapai dalam
hal Cross Currency Swap (Kerja sama yang berintikan pada perlindungan nilai
tukar antar kurs uang)[16] dan Cash Management (Kerja sama yang berdasar
pada tata kelola keuangan yang dibantu oleh pihak terkontrak) [17] menjadi jaminan
maskapai penerbangan terhadap terjaganya ekuitas keuangan maskapai yang
terus bertambah seiring dengan berkurangnya pengeluaran yang tidak perlu
sebagai dampak dari efisiensi operasional perusahaan.
Pelaksanaan kegiatan strategis maskapai[sunting | sunting sumber]
Kemudian, setelah melakukan berbagai penguatan sistem keuangan
manajemen. Garuda Indonesia melakukan rilis sukuk sebesar US$ 500 Juta
Dolar[18] untuk membiayai pemesanan pesawat Airbus A350, Boeing 737 MAX 8
dan Boeing 787-9 dengan jumlah masing masing sebanyak 30 armada dengan
keterangan pesanan pasti dan pesanan pilihan lewat Letter of Intent (LoI) yang
bertujuan untuk mengadakan kerja sama pengadaan armada yang disebut tadi.
Pemesanan ini dilakukan menyeimbangkan pasar Garuda Indonesia yang hanya
berfokus pada layanan penuh. Airbus A330 diandalkan oleh maskapai sebagai
modal untuk bersaing dengan maskapai LCC seperti, Indonesia AirAsia
X dan Lion Air yang konfigurasinya akan dijadikan kelas ekonomi total dengan
jarak operasional menengah-jauh.
Sementara itu, untuk pendalaman yang lebih teknis. Arif Wibowo dalam
wawancaranya disela-sela acara AGM (Annual Grand Meeting) IATA di Miami 9
Juni 2015 yang lalu, terkait rencana kedepan setelah melakukan pembelian
pesawat terbaru itu, Garuda akan melakukan penyesuaian pesawat dan rute,
terutama 6 armada Boeing 777-300ER versi 3 kelas yang ada. Garuda
Indonesia optimistis rute yang akan dibuka oleh Garuda, terutama ke Eropa
akan membuat persaingan lebih ngeri-ngeri sedap, karena Garuda akan
menghadirkan pesawat berkonfigurasi 3 kelas tersebut dalam rute jarak jauh
secara nonstop tanpa transit (Hal ini berlainan dengan 3 maskapai Eropa {Air
France, KLM dan Lufthansa} yang membuka rute ke Indonesia, semuanya
menggunakan transit di Kuala Lumpur dan Singapura). Sehingga hal ini
memungkinkan Garuda Indonesia untuk bersaing lebih tinggi, karena Garuda
akan hadir di antara mereka dengan rute nonstop tanpa transit, yang tentunya
akan membuat persaingan yang ketat, terutama dalam rute yang pasarnya terus
berkembang. Tetapi, setelah melihat situasi Tahun 2015 yang lalu tidak kondusif
secara internal maupun eksternal dan menggeliatnya perkembangan maskapai
dikawasan teluk atau timur tengah yang diwakili oleh Emirates
Airline, Etihad Airways dan Qatar Airways.[19] Garuda Indonesia akhirnya
memutuskan untuk menunda pembukaan rute kembali menuju Paris dan
Frankfurt[20][21] setelah sempat berkali-kali tertunda dari tahun 2014, 2015 dan
2016. Hal ini membuat Garuda harus mengalihkan pandangan ekspansinya
turun satu tingkat, yaitu berekspansi dikawasan Timur Tengah dan Asia Timur.
[22]
 Dalam perencanaan Garuda Indonesia, maskapai akan melakukan rotasi
ulang terhadap pesawat yang ada dengan menggunakan 4 armada Boeing 777-
300ER versi 2 kelas menuju Saudi Arabia dan Shanghai, alasannya adalah
rendahnya peminat First Class di dalam rute tersebut menjadi penyebab
pengalihan pesawat untuk memperkuat kehadiran Garuda Indonesia di dua rute
Eropa Garuda Indonesia saat ini, Amsterdam dan London. Selain itu, armada
Airbus A330-300 akan diretrofit oleh perusahaan untuk memenuhi penerbangan
charter dan reguler dari Solo[23], Surabaya[24], Balikpapan[25], Makassar, dan Medan
menuju Jeddah dengan mengubah konfigurasi 2 kelas menjadi satu kelas
dengan jumlah kursi sebanyak 360 kursi.[26]
Dalam langkah lebih lanjut, maskapai dalam mewujudkan rencana ekspansi
Internasional akan mengalihkan Bandara tujuan untuk London dari Bandar
Udara Internasional London Gatwick menuju Bandara Internasional London
Heathrow, karena letaknya yang berada dekat pada pusat kota London dan
jumlah anggota aliansi maskapai yang banyak bisa lebih memberikan
kemudahan Garuda Indonesia untuk memiliki konektivitas dan meningkatkan
performa kulitas dan kuantitas maskapai.[27][28] Pengalihan tujuan terbang menuju
London Heatrow terhitung mulai terlaksana pada Tanggal 31 Maret 2016 dengan
pemberhentian di Singapura.[29][30] Sementara itu, Garuda Indonesia juga
melakukan penambahan frekuensi terbang menuju Amsterdam dari 5 kali dalam
seminggu menjadi 6 kali seminggu, dengan rincian 3 penerbangan dilayani
secara nonstop dan 3 penerbangan sisanya dilayani secara transit lewat
Singapura.[31]
Sementara itu, disaat Garuda Indonesia melakukan perhitungan ulang terkait
menurunnya harga minyak dunia[32][33] dan dibebaskannya bea pajak masuk
komponen impor[34] yang telah dialihbebankan dari maskapai penerbangan
nasional kepada pemerintah pada tahun 2015 yang lalu, menjadi alasan utama
Garuda Indonesia untuk mencetak laba lebih besar dari tahun lalu hingga
mencapai sebesar Rp 84 Triliun [35][36] di mana Garuda Indonesia berhasi
mencetak laba pada tahun 2015 hingga Rp 1,01 triliun [37], memicu Garuda
Indonesia untuk mengisi potensi dan peluang pengembangan minat pasar
penerbangan Indonesia.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani dalam Jumpa Pers Akhir
Tahun Kementerian Pariwisata Indonesia, menuturkan lebih lanjut bahwa
Garuda Indonesia masih dalam tahap wait and see sebelum mengoperasikan
penerbangan reguler dari Indonesia ke India. Meski begitu, Garuda Indonesia
sudah membuka peluang layanan penerbangan charter dari Indonesia ke India
maupun sebaliknya, hal ini didukung atas keberhasilan maskapai dalam
memenuhi permintaan pasar Negeri tirai bambu yang jumlah penumpangnya
terus meningkat[38] dengan melakukan intensifikasi kualitas dan ekstensifikasi rute
lewat charterisasi 10 rute sekunder di Negara Republik Rakyat Tiongkok[39][40] yang
berdampak pada makin beragamnya cara untuk mencapai Indonesia maupun
China baik dari dan ke negara tersebut dengan rute reguler maupun carter. [41][42][43]
[44][45]
 Oleh karena alasan itu, jika pasar India memang memiliki ketertarikan dan
minat pasar yang besar pada penerbangan charter menuju Indonesia, Garuda
Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menyiapkan opsi terbang secara
reguler.[46]
Sementara itu, disaat yang bersamaan. Kota lain di Timur Tengah yang juga
jumlah penumpangnya mengalami peningkatan dan diminati para penumpang
Garuda Indonesia adalah Istanbul, Turki. Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif
Wibowo mengatakan "permintaan pasar penerbangan dari Jakarta ke Istanbul
sudah mulai tumbuh. Namun jumlah penumpang harus terus didorong agar lebih
tinggi lagi sehingga ekonomis untuk diterbangi secara nonstop",urai Arif. Lebih
lanjut oleh Arif, rute penerbangan Jakarta-Istanbul memang sangat potensial
untuk dilayani. Pihak manajemen Garuda Indonesia pun terus melakukan
perhitungan mengenai peluang pembukaan rute penerbangan itu. “Jakarta-
Istanbul termasuk rute potensial yang sedang kami perhitungkan dengan baik
dan cermat. Namun, rute itu masih dalam status 'wait and see' seiring dengan
situasi akhir-akhir ini di Eropa dan Timur Tengah,” perjelas Arif. [47]
Garuda Indonesia, baru-baru ini telah memutuskan untuk berpindah tempat
operasional maskapai penerbangan dari Terminal 2E dan Terminal 2F Bandara
Internasional Soekarno-Hatta ke Terminal 3 Ultimate yang akan diresmikan
Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara pada Bulan Agustus 2016. Pada
pemakaiannya kedepan, Terminal 3 Ultimate diprioritaskan untuk melayani rute
dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia, maskapai penerbangan sesama
anggota aliansi SkyTeam, dan maskapai penerbangan lain yang melayani
penerbangan internasional. Hal ini juga berdampak pada kocok ulang letak
operasional maskapai penerbangan AirAsia dan Lion Air yang selama ini
menempati Terminal 3, berpindah tempat ke Terminal 1 dan Terminal 2. Lion Air
secara keseluruhan akan mengoperasionalkan penerbangannya secara penuh
di Terminal 1, sedangkan AirAsia beroperasi di Terminal 2.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II, Faik Fahmi.
Pada tahap awal, Terminal 3 Ultimate didesain hanya untuk menampung
penumpang sebanyak 15 juta orang per tahun. Namun, perusahaan akan terus
melakukan pengembangan sehingga terminal ini kedepannya bisa menampung
kapasitas jumlah penumpang hingga 25 juta orang per tahun. Apabila dirinci
lebih dalam, dari total kapasitas 25 juta penumpang itu, 18 juta penumpang
dialokasikan untuk Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan anggota
SkyTeam, sedangkan maskapai lain dengan rute penerbangan internasional
mendapatkan jatah kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Menurut Faik,
Angkasa Pura II memang sengaja memberikan Terminal 3 Ultimate kepada
Garuda Indonesia untuk melayani rute penerbangan domestik, karena jika hanya
untuk melayani penerbangan internasional kapasitas daya tampung bandaranya
terlalu besar. Padahal, jumlah penumpang penerbangan internasional dari
Bandara Soekarno-Hatta hanya mencapai 12 juta penumpang per tahun. [48]
Masa kepemimpinan Direktur Utama Irfan Setiaputra[sunting | sunting
sumber]
Rencana Maskapai Setelah Pandemi Covid-19[sunting | sunting sumber]
Di bawah arahan Irfan, Garuda mulai menggencarkan rencana ekspansinya
dengan penerbangan langsung menuju beberapa kota di benua Asia, Eropa dan
Amerika.[49] Untuk mendukung rencana tersebut, Irfan menyebutkan, pihaknya
telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah dalam hal ini adalah
Kementerian Pariwisata. Sebab, kebijakan ini sejalan dengan langkah
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan devisa dari sisi kualitas wisatawan
asing. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah jadwal penerbangan
tersebut bersifat Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO).
Tak hanya itu, Irfan juga menyebut penting bagi Garuda setelah pandemi Covid-
19 untuk melakukan transisi dan mengubah pengalaman terbang masyarakat.
Dia menuturkan saat ini jadwal penerbangan maskapai layanan penuh tersebut
banyak yang kurang pas. Dia mencontohkan untuk penerbangan di Denpasar
pesawat dari Australia baru mendarat mendarat pukul 19.00. Hal ini dapat
menjadi kendala masyarakat untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan
memberikan nilai tambah ekonomi ke daerah tujuan. [50]
Di luar itu, maskapai juga melakukan penyesuaian jenis dan konfigurasi pesawat
sesuai dengan tujuan internasional. Terlebih, selama ini masyarakat merasa
lebih nyaman bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat berbadan besar. [51]

Unit pelatihan terpadu & unit bisnis


strategis[sunting | sunting sumber]
Seiring dengan berlakunya Quantum Leap dan Quick Wins, Garuda Indonesia
mendirikan beberapa UBS dan menggaet beberapa usaha strategis untuk
mendukung operasional, seperti[52]:

 PT Abacus Distribution Systems Indonesia[53]


 PT Aero Systems Indonesia[54]
Dan berikut beberapa Unit Bisnis Strategis yang Garuda Indonesia bawahi:

 Garuda Indonesia Training Center[55]


 Garuda Indonesia Cargo[56]
 Garuda Sentra Medika[57]

Sponsorship[sunting | sunting sumber]

Poster Garuda Indonesia dengan Liverpool FC

Pada bulan Juli 2012, Garuda Indonesia menandatangani


perjanjian sponsorship selama 3 tahun dengan klub Liga Inggris Liverpool FC.
Persetujuan tersebut memberi Garuda hak sebagai Official Partner Liverpool
Football Club (Mitra Resmi Liverpool FC) dan Official Global Airline Partner of
Liverpool Football Club (Mitra Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool
FC). Tambahannya, selama musim kompetisi 2012-2013, setiap pertandingan
kandang Liverpool di Anfield, akan diputar video iklan Garuda berdurasi 6
menit.Kerja sama dengan Liverpool ini akan memberikan Garuda Indonesia
media exposure untuk meningkatkan brand awareness di pasar internasional
secara lebih efektif dengan manfaat yang lebih maksimal,
mengingat brand Garuda Indonesia akan mendapatkan frekuensi penayangan
yang lebih tinggi dengan durasi tayang lebih lama. Pada tahun 2013, Liverpool
melakukan tur Asia dengan salah satu negara tujuannya adalah Indonesia.
Melalui kunjungan tour tersebut, diharapkan kunjungan ini akan meningkatkan
kualitas persepak bolaan di Indonesia.[58]
Selain itu, untuk mendukung target kunjungan 20 juta turis tahun 2019. Garuda
Indonesia akan memperbanyak jumlah armada pesawat yang terpasang logo
‘Wonderful Indonesia’ pada pesawatnya mulai tahun ini. Direktur Niaga Garuda
Indonesia, Handayani dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata di
Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata Rapublik Indonesia,
Jakarta menuturkan, pada bulan Februari 2016 setidaknya akan ada lima
pesawat Garuda Indonesia tambahan yang sudah terpasang logo Wonderful
Indonesia sebagai wujud kerja sama antara Garuda Indonesia dan Kementerian
Pariwisata. “Semoga bisa mendukung kepariwisataan Indonesia,” ujar
Handayani. Selain itu, Garuda Indonesia akan memberikan dukungan
kepariwisataan dalam bentuk pengembangan rute penerbangan dengan
memperkuat rute-rute penerbangan yang menjadi unggulan di sektor pariwisata,
seperti Labuan Bajo, Lombok, dan Wakatobi.[59]

Garuda Indonesia Experience[sunting | sunting sumber]


Program penumpang setia[sunting | sunting sumber]
GarudaMiles[sunting | sunting sumber]
Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan
Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan
penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang
akumulasinya dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap
penumpang kesempatan untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade
Awards penumpang dari kelas ekonomi ke bisnis pada penerbangan pilihan
Anda.
Sebagai anggota GarudaMiles, penumpang juga dapat menikmati banyak
keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti: check-in khusus di Bandara
keberangkatan, peningkatan kuota bagasi dan prioritas bagasi serta prioritas
waktu tunggu untuk reservasi tiket tentunya, akses untuk lounge Garuda
Indonesia, dan penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh
dunia.[60]
Layanan sebelum penerbangan[sunting | sunting sumber]
First Class Lounge[sunting | sunting sumber]
Lounge yang terbaru ini merupakan bentuk perwujudan Garuda Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pengalaman para penumpang maskapai yang ingin
merasakan kenikmatan First Class setelah ditiadakan selama 28 tahun, kini telah
dikembalikan untuk memberikan kesan "segala layanan yang dilakukan
merupakan yang terbaik dari segala aspek yang ada di Indonesia". Lounge ini
memiliki berbagai fasilitas yang berkelas dunia kualitasnya seperti, hidangan
selamat datang yang terdiri dari minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa selagi
menunggu penerbangan dengan dibantu oleh First Class Assistant
Disamping itu, penumpang juga dapat menikmati ketenangan anda sambil tidur
dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet room dan jika Anda
bersama sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Garuda Indonesia sejak awal
telah meneliti dan meniti setiap detail telah dirancang khusus untuk memberi
kenyamanan penumpang. Apabila Anda ingin melakukan hal lain, tersedia
berbagai bahan bacaan, perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang
sholat (Mushola), ruang perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati
kenyamanan First Class Lounge, Anda tentunya akan diantar menuju pesawat
dengan keistimewaan menggunakan layanan prioritas pada saat boarding atau
pada saat transfer dan transit sebagai bentuk layanan Garuda Indonesia First
Class.[61]
Business Class Lounge[sunting | sunting sumber]

Executive Lounge at Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport

Berlanjut di Lounge yang kedua, dalam Lounge Business Class terdapat


beberapa gerai khusus dan fasilitas penunjang para penumpang seperti
business center, wireless internet connection, refreshing area, reflexology
machine, shower, nursery room dan ruang beribadah. Selain fasilitas, amskapai
juga menyediakan menu makanan dan minuman untuk dinikmati oleh para
penumpang. Setiap minggu, maskapai selalu menyajikan menu yang berbeda
untuk mempromosikan berbagai variasi makanan Indonesia yang beraneka
macam. Tidak hanya itu saja, maskapai untuk membuat penumpang lebih
nyaman dalam menunggu dengan melengkapi gerai mini bar. Saat ini, Garuda
Indonesia memiliki dua Executive Lounge yang berada di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Executive Lounge
berlaku untuk penumpang kelas Executive Class, anggota GarudaMiles Platinum
dan anggota GarudaMiles Gold.[62]
Layanan dalam penerbangan[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya
bertujuan untuk melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan
dalam kursi pesawat selama penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan
mendatangkan pesawat baru berkursikan nyaman nan empuk dan di lengkapi
fasilitas AVOD serta colokan listrik dalam memberikan kenyamanan dalam
penerbangan untuk menyamakan kualitas fasilitas kursi dalam penerbangan
dengan maskapai internasional kelas dunia seperti Emirates, Etihad Airways dan
Qatar Airways. Garuda juga memperkenalkan kursi baru dalam memberi
kenyamanan penumpang dalam pesawat.
Kelas utama/first class[sunting | sunting sumber]
Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan
konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti: [63]

 Sliding door disetiap suite.


 Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan
luas 82 inci dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi
tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras,
selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
 Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan
menu yang disajikan.
 Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan
penggunaan.
 Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat
disesuaikan untuk mempermudah percakapan dengan
penumpang suite yang berada di sebelahnya.
 In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen
LCD, dilengkapi dengan remote control dan headphone
kedap suara.
 Lemari penyimpanan pribadi.
 Lampu baca pribadi.
Kelas bisnis/executive class[sunting | sunting sumber]

Garuda Indonesia Boeing 777-300ER Executive Class

Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:


 Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat
disandarkan hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan
sandaran tangan 11 inci.
 Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,
 Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.
Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif
lama. Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16".
Sementara di Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru
memiliki ruang kaki 41" hingga 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat,
tersedia TV di setiap kursi.
Kelas ekonomi/economy class[sunting | sunting sumber]
Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung
jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus
A330-300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru
yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.
Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Garuda
Indonesia menyediakan makanan gratis di atas pesawat berupa makanan ringan
serta minuman untuk penerbangan kurang dari 60 menit. Untuk penerbangan
lebih dari 60 menit akan ditambah dengan makanan hangat tanpa dipungut
biaya tambahan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan
internasional.
Layanan Wi-Fi[sunting | sunting sumber]
Diperkenalkan pertama kali di dalam armada Boeing 777-300ER Tahun 2013,
Garuda Indonesia menyediakan jasa Wi-Fi di dalam rute jarak jauhnya, terutama
rute ke Eropa. Pada Akhir 2013, Garuda memasang Wi-Fi di armada A330-200
dan A330-300 baru yang akan datang. Rencananya, Garuda Indonesia akan
memperluas jaringan Wi-Fi ini ke semua armada mereka. [64]
Penghargaan maskapai[sunting | sunting sumber]
Terdapat beberapa penghargaan yang diberikan kepada Garuda Indonesia
antara lain, yaitu:

 Four Star Rated Airlines (Skytrax Rating Awards 2010). [65]


 World's Most Improved Airlines (Skytrax Awards 2010). [66]
 Asia's Leading Airlines Services Quality (CAPA Awards
2010).
 Best International Airlines (Roy Morgan Survei in January,
February & July 2012).
 The World's Best Regional Airline (Skytrax Awards 2012).
 ASEAN Premium Airlines (Frost& Sullivan Survei 2012). [67]
 Best Asia & Australasia Airlines (Passanger Choice
Awards 2013).[68]
 World Best Airline Food on Long Haul Flight & Top 5
Airline Food on Short Haul Flight (Asia Pacific Airline
Food Awards 2013).[69]
 The World's Best Economy Class & Best Economy Class
Airline Seat (Skytrax Awards 2013).[70]
 World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2014). [71]
 Five Star Airlines (Skytrax Awards 2014).[72]
 World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2015). [73]
 Five Star Airlines (Skytrax Awards 2016).[74]
 World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2017). [75]
 World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2018)
Diharapkan dengan di raihnya penghargaan tersebut, Garuda Indonesia sebagai
maskapai terbesar nasional dan kebanggaan Indonesia bisa memberikan
pelayanan yang lebih di dalam penerbangan.
Kerjasama aliansi, code share agreement &
destinasi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kota tujuan Garuda Indonesia
Garuda Indonesia menawarkan penerbangan ke Australia, Asia Tenggara, Asia
Timur dan Eropa serta Timur Tengah. Garuda Indonesia melayani 125 kota
tujuan (domestik dan internasional) di 28 negara di 4 benua besar dunia
termasuk juga 70 tujuan internasional melalui codeshare agreement dengan
maskapai berikut (maskapai bertanda * adalah anggota aliansi Skyteam):
 Aeroflot*[76]  Czech Airlines* [85]  Myanmar Airways
 Aeromexico*[77]  Delta Air Lines*[86] International[94]
 Air France*[78]  Etihad Airways  [87]
Oman Air[95]
 Air Niugini[79]  Hongkong  Philippine Airlines[96]
 Air Timor[80] Airlines [88]
 Royal Brunei Airlines[97]
 Bangkok Airways[81]  Korean Air* [89]
 Singapore Airlines[98]
 All Nippon Airways[82]  Kenya  Silk Air
 China Airlines*[83] Airways*[90]
 TAP Portugal[99]
 China Eastern Airlines*  KLM*[91]
 Turkish Airlines[100]
 China Southern  LOT[92]
 Vietnam Airlines*[101]
Airlines*[84]  Malaysia
 Xiamen Airlines*
Airlines[93]
Garuda Indonesia juga bekerja sama dengan anak perusahaan Etihad Airways
yang berkiprah dalam otobus, yaitu Etihad Bus Services yang melayani rute
antara Abu Dhabi-Dubai. Baru-baru ini juga, Garuda Indonesia mengumumkan
kerja sama dengan Pelni untuk mendukung program kepariwisataan Indonesia
yang bertajuk "Wonderful Indonesia" untuk mengajak para turis
mengunjungi Kepulauan Karimunjawa yang dilayani setiap 2 kali dalam sebulan,
yaitu pada hari jum'at minggu pertama dan hari jum'at minggu ketiga yang efektif
mulai berlaku pada tanggal 9 Januari 2016. [102]
Garuda Explore dan Garuda Explore Jet[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2013, Garuda Indonesia mendirikan sub-brand baru yang
bernama Explore. Sub-brand ini didirikan atas rencana pemerintah untuk
meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia melalui penerbangan dengan
jangkauan rute didaerah terpencil, Garuda mengambil tempat dipangkalan
maskapai yang terletak di 5 Kota selain Jakarta seperti, Medan, Balikpapan,
Makassar, Denpasar dan Surabaya dengan armada yang terdiri dari ATR 72-600
dan CRJ 1000 NexGen.
Garuda Indonesia dan Skyteam[sunting | sunting sumber]
Pada pertengahan Tahun 2009, Garuda Indonesia menyampaikan
ketertarikannya untuk bergabung di dalam Aliansi Skyteam. Pada Bulan
Desember 2009, Korean Air, KLM dan Delta Air Lines menjadi sponsor utama
pendukung Garuda agar bergabung dengan Skyteam. Tahun berikutnya, Garuda
Indonesia menandatangani persetujuan yang berisi tentang komitmen gabung
Aliansi yang akhirnya secara resmi bergabung pada Tahun 2014.

Armada[sunting | sunting sumber]

Armada Garuda Indonesia Explore dan Explore Jet untuk rute perintis.


Armada Garuda Indonesia untuk rute Domestik, Regional dan Internasional.
Saat ini, Armada Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-200,
Airbus A330-300, Airbus A330-900neo dan Boeing 777-300ER untuk
menerbangi rute Amsterdam, Asia Timur (China, Korea Selatan dan Jepang),
dan rute Australia (Perth, Melbourne dan Sydney). kemudian, ATR 72-600,
Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ1000 NextGen digunakan untuk
menerbangi rute domestik dan regional.
Berikut daftar armada Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
Armada Garuda Indonesia

Kelas Catatan
Pesana
Pesawat Beroperasi
n
F C Y Total

Airbus 3
7 — — 186 222 1 pesawat akan dikonversi menjadi kargo.
A330-200 6

— 360 360
PK-GPR menggunakan livery SkyTeam.
3
Airbus 215 251 PK-GHD menggunakan livery Retro
17 — — 6
A330-300 1969. PK-GHC menggunakan livery
Mask On
2
263 287
4

Airbus
2 PK-GHG menggunakan livery Ayo Pakai
A330- 3 9 — 277 301
4 Masker.
900neo

Pesawat penghubung untuk Indonesia's


Secondary City dan dioperasikan oleh
ATR 72-600 12 — — — 70 70
Garuda Explore
akan ditransfer kepada Citilink.[103]

1 PK-GMH livery SkyTeam. PK-GFM


— 150 162
2 livery Retro 1960. PK-GFN Retro 1969
Boeing 737- livery. PK-GFQ dan PK-GFK
74 —
800 menggunakan livery Ayo Pakai Masker.
— 8 162 170 PK-GFT menggunakan livery
#SukseskanVaksinasi

Awal 49 pesanan dibatalkan. Pesawat ini


Boeing 737
1 49 — 8 162 170 Masih Tunggu Izin Kemenhub untuk
MAX 8
Kembali Menerbangkan Boeing 737 Max.

3 PK-GII menggunakan livery SkyTeam.


8 268 314
8 PK-GIK menggunakan livery Retro 1969.
Boeing 777- PK-GIG digunakan untuk Pesawat
10 —
300ER Kepresidenan Republik Indonesia. PK-
2 GIJ menggunakan livery Ayo Pakai
— 367 393
6 Masker.
PK-GRA menggunakan livery SkyTeam.
Pesawat penghubung untuk Indonesia's
Bombardier 1
18 — — 84 96 Secondary City dan dioperasikan oleh
CRJ1000 2
Garuda Explore Jet. Rencana pesawat ini
akan dipensiunkan.

Armada Kargo Garuda Indonesia

Airbus
— 1 Kargo Dikonversi dari pesawat penumpang.
A330-200F

Boeing 737- Dipesan mulai tahun 2020. Pesawat ini


— 2 Kargo
800BCF disewa dari GECAS.[104]

Total 142 61

Sebelumnya beroperasi[105]

Dipensiunka
Pesawat Diperkenalkan Catatan
n

Pengguna Pertama model FFCC (Forward


Airbus A300B4- Facing Crew Cockpit)
1982 1999
200FF Satu Penerbangan Jatuh di Medan sebagai
penerbangan 152.

Tiga pesawat pertama disewa dari maskapai


Airbus A300-600R 1990 1997
penerbangan Perancis.

Digantikan pesawat Boeing 737-800 dan


Boeing 737–300 1997 2015
Bombardier CRJ1000 NextGen.

Digantikan pesawat 737-800.


Boeing 737–400 1993 2012 Dua dijual ke angkatan udara sebagai
Pesawat VIP transport.

Digantikan oleh Bombardier CRJ1000

Boeing 737–500 1997 2015 Satu pesawat dijual ke Angkatan Udara


Republik Indonesia
Tiga pesawat ditransfer ke Citilink

Boeing 747–200 1980 2003 Digantikan pesawat Boeing 747-400.


Boeing 747–400 1994 2017 Digantikan pesawat Boeing 777-300ER.
Consolidated PBY-
1950 1953
5A Catalina
Convair 240 1950 1970
Convair 340 1956 1970 Digunakan pertama kali untuk penerbangan
Haji dan dioperasikan oleh Armada ini.
Convair CV-440 1950 1960
Pesawat jet pertama.
Convair CV-990 1963 1970
Satu pesawat jatuh di Bombay.
Pesawat pertama yang diterbangkan oleh
de Havilland Heron 1952 1956
Garuda Indonesia.
Douglas DC-8-50 1966 1980
Fokker F27-200 1969 1977 Satu pesawat kecelakaan di Lampung.
Fokker F28 Mk- Digantikan oleh Fokker F28 Mk-3000.
1971 2001
1000 tiga hancur pada tahun 1975-1982.
Fokker F28 Mk-
1971 2001 Pengguna Pertama.
3000
Fokker F28 Mk-
1971 2001
4000
Lockheed L-188 Satu pesawat jatuh di Manado sebagai
1961 1970
Electra Penerbangan 708.
Digantikan oleh Boeing 737.
16 pesawat ditransfer ke Merpati Nusantara
Airlines
McDonnell Douglas Satu pesawat berada di Museum
1974 1994
DC-9-30 Transportasi, TMII.
Satu pesawat berada di Hangar GMF
Aeroasia.

Satu pesawat tergelincir di Fukuoka sebagai


McDonnell Douglas penerbangan 865.
1976 2005
DC-10-30
Digantikan oleh Airbus A330

McDonnell Douglas Hanya beroperasi sebentar karena Krisis


1991 1999
MD-11 finansial Asia 1997

Galeri[sunting | sunting sumber]

Logo pertama Garuda Indonesia (1949-1969)


 

Pesawat Douglas DC-3 yang ditampilkan di TMII


 

Pesawat Douglas DC-8-55 di Bandara Internasional Kai Tak,


Hongkong
 

Pesawat Garuda berlogo Retro Boeing 737-800


 

Logo kedua Garuda Indonesia (1969-1985)


 

Pesawat Fokker F-28 dalam persiapan mendarat di Bandara


Internasional Changi, Singapura
 

Pesawat McDonnell Douglas DC-9-32


 

Pesawat Douglas DC-8-55 di Bandara Le Bourget, Paris


 

Pesawat McDonnell Douglas DC-10-30


 
 Pesawat Boeing 747-200B di Bandara Internasional Schiphol
Amsterdam
 

Airbus A300B4-200 di Bandara Internasional Sydney Kingsford Smith


(Mascot), Australia
 

Logo ketiga Garuda Indonesia (1985-2009)
 

Pesawat Boeing 737-300


 

Pesawat Boeing 737-400


 

Pesawat Boeing 737-500


 

Pesawat Boeing 737-800 NG


 

Pesawat Airbus A330-300


 

Pesawat Boeing 747-400


 

Pesawat McDonnell Douglas MD-11


 

Pesawat Douglas DC-10-30


 

Pesawat Boeing 747-200 di Bandara Internasional Zurich-Kloten,


Swiss
 

Logo keempat Garuda Indonesia (2009-sekarang)
 

Logo Garuda Indonesia yang terintegrasi dengan logo SkyTeam,
sebagai tanda resmi masuk ke dalam aliansi tersebut (2014-
sekarang)
 

Pesawat Airbus A330-200


 

Pesawat Airbus A330-300


 

Pesawat Boeing 737-800 NG (Next Generation) baru saja lepas


landas dari Bandara Internasional Chek Lap Kok, Hongkong
 

Pesawat Boeing 747-400 di Bandara Internasional Incheon-Seoul,


Korea Selatan
 

Pesawat ATR 72-600


 

Pesawat CRJ 1000 NG


 

Livery resmi masuknya Garuda ke dalam Skyteam


 

Pesawat B747-400 di GMF AeroAsia


 

Ekor A300B4 Garuda Indonesia


 

DC-9 Garuda yang sedang menjalani perbaikan di GMF

Peristiwa yang menimpa Garuda Indonesia[sunting | sunting


sumber]
Beberapa peristiwa yang terjadi pada maskapai Garuda Indonesia antara lain
adalah:
 16 Februari 1967 - Garuda Indonesia Penerbangan
708 rute Jakarta - Manado Jatuh saat pendaratan
di Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi,Manado,Sulawesi utara. 22 dari 84 penumpang
tewas, dan 8 kru pesawat selamat.
 24 September 1975 - Garuda Indonesia Penerbangan
150 dari Bandar udara kemayoran,Jakarta, ke Bandar
Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
II,Palembang Jatuh saat melakukan pendekatan karena
cuaca buruk dan kabut hanya 4 km dari kota Palembang.
25 dari 61 penumpang dan awak pesawat tewas dan satu
tambahan orang tewas di darat.
 6 Maret 1979 - Sebuah pesawat Garuda Indonesia
menabrak lereng Gunung Bromo di ketinggian 6.200 kaki,
menewaskan keempat awaknya.
 11 Juli 1979 - Fokker F-28 Garuda Indonesia menabrak
lereng Gunung Pertektekan menewaskan 57 penumpang
beserta 4 orang awaknya.
 20 Maret 1982 - Fokker F-28 Garuda
Indonesia terperosok setelah mendarat di Bandara
Branti, Lampung menewaskan 23 penumpang beserta 4
orang awaknya.
 4 April 1987 - Garuda Indonesia Penerbangan
035 rute Banda Aceh menuju Medan jatuh akibat
menabrak menara Bandar Udara Internasional
Polonia dan terbakar. 23 Penumpang dari 45 Penumpang
dan kru pesawat tewas akibat terbakar.
 17 Juni 1996 - Garuda Indonesia Penerbangan 865,
pesawat terbakar setelah gagal lepas landas dari Bandar
Udara Fukuoka, Jepang saat akan take off menuju
Denpasar, Indonesia.Kejadian ini disebabkan kerusakan
yang terjadi pada satu mesinnya, yakni kipas turbofan
yang pecah akibat kelelahan dalam struktur sehingga pilot
harus membatalkan lepas landas dan kejadian ini
membuat pesawat terbelah menjadi tiga bagian yang
berbeda dan menyebabkan 3 dari 275 penumpang tewas.
 26 September 1997 - Garuda Indonesia Penerbangan
152 jatuh di Desa Buah Nabar, kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra
Utara, Indonesia menewaskan seluruh penumpang yang
berjumlah 222 penumpang dan 12 awak pesawat.
Kecelakaan ini diakibatkan oleh tebalnya kabut kebakaran
hutan dan merupakan yang terburuk di sejarah
penerbangan Indonesia.
 16 Januari 2002 - Garuda Indonesia Penerbangan
421 mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo setelah
gagal mendarat di Bandar Udara Internasional Adi
Sumarmo pada sore hari hari dan pesawat baru berhenti
setelah menabrak bantaran sungai Bengawan Solo dan
menewaskan 1 awak pesawat.
 7 September 2004 - Aktivis Hak Asasi Manusia, Munir
Said Thalib meninggal di dalam penerbangan Garuda
Indonesia GA-974 Jakarta-Amsterdam yang transit di
Singapura. Pilot Garuda Pollycarpus Budiharto
Priyanto dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan
dihukum penjara selama 14 tahun. Namun Pollycarpus
telah bebas tanpa syarat sejak 29 Agustus 2018 yang
lalu.
 22 November 2004 - Sri Hardono, kapten Garuda
Indonesia Penerbangan 501 mendadak sakit tak lama
setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional
Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, lalu Ia meminta
izin kepada pengawas lalu lintas udara (ATC) untuk
kembali mendarat di Supadio, tak lama setelah mendarat,
Hardono meninggal ketika di kokpit. Penyebab
kematiannya adalah serangan jantung, akibat hal ini,
bandara ditutup selama 40 menit, Namun, tidak ada
korban jiwa dalam insiden ini.[106]
 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan
200 meluncur keluar landasan (overrun),terbakar dan
meledak sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Adi
Sucipto, Yogyakarta. Sedikitnya 22 orang meninggal
dunia. Pesawat tersebut membawa penumpang sebanyak
133 orang dan 7 awak, di antaranya terdapat
kewarganegaraan asing antara lain, Australia.
Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot.[107]
 15 Juni 2014 - Seorang penumpang berkewarganegaraan
Belanda meninggal dunia di udara setelah pesawat
Boeing 777-300ER Garuda Indonesia Penerbangan 88
terbang dari Bandara Soekarno Hatta berada di antara
Jakarta dan Kolombo, sampai saat ini profil penumpang
tersebut masih di telusuri.[108]
 3 Februari 2015 - Garuda Indonesia Penerbangan 7404
tergelincir tak lama setelah mendarat di Bandara
Internasional Lombok. Seluruh penumpang yang
berjumlah 29 termasuk 1 bayi selamat.[109]
 1 Februari 2017 - Garuda Indonesia Penerbangan 258
Boeing 737-800 tergelicir ketika mendarat di Bandar
Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Tidak ada korban jiwa
dalam insiden ini.
 1 Juli 2020 - Garuda Indonesia Penerbangan
613 Airbus A330-300 tergelincir ketika
melakukan backtrack untuk persiapan lepas landas
di Bandar Udara Internasional Sultan
Hasanuddin, Makassar. Tidak ada korban jiwa dalam
insiden ini dan penerbangan ditunda hingga keesokkan
harinya.
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Garuda Indonesia. garuda-indonesia.com (2016)
2. ^ "Contact Us". Garuda Indonesia. Diakses tanggal 13
October 2016.
3. ^ The European Airline Banlist: Garuda to apply for Amsterdam
flights
4. ^ "List of airlines banned within the EU". European Commission's
"Transport" website. Diakses tanggal 21 Juni 2009.
5. ^ "Garuda Indonesia Joins SkyTeam". Flight Blight. 28 November
2010. Diakses tanggal 7 Januari 2011.
6. ^ Garuda meraih penghargaan World's Most Improved Airline
"Garuda Raih Worlds Most Improved Airline" Periksa nilai |
url= (bantuan). Kompas.com. 24 Mei 2010.
7. ^ "Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Liverpool FC". Garuda Indonesia. 12 Juli 2012.
8. ^ "Garuda Indonesia resmi menjadi anggota ke-20 aliansi global
SkyTeam". Garuda Indonesia. 5 Maret 2014.
9. ^ Garuda Indonesia layani penerbangan langsung pertama dari
Indonesia ke Eropa
10. ^ "RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) -
Garuda Indonesia". www.garuda-indonesia.com. Diakses
tanggal 2018-09-30.
11. ^ Media, Kompas Cyber. "Ditunjuk Jadi Plt Dirut Garuda, Ini Profil
Fuad Rizal". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-12-06.
12. ^ Primadhyta, Safyra (14 April 2015). "Garuda Indonesia Jajaki
Penerbangan ke Paris dan Frankfurt". CNN Indonesia.
13. ^ "Garuda and LOT Polish Airlines Agree on New Jakarta-Warsaw
Flight Route". Jakarta Globe.
14. ^ Hasibuan, Anggi (12 Mei 2015). "Garuda-Air Nugini Buka Rute
Jakarta-Port Moresby". Metrotvnews.com.
15. ^ "Laksanakan Program "Quick Wins", Garuda Indonesia Catat
Pertumbuhan Positif di Awal Tahun 2015". Garuda Indonesia. 20
Maret 2015.
16. ^ "Garuda Indonesia Perluas Kemitraan Lindung Nilai dengan Bank
Internasional Indonesia, Bank Mega, ANZ Indonesia dan Standard
Chartered Bank Indonesia". Garuda Indonesia. 14 April 2015.
17. ^ "Garuda Indonesia Laksanakan Kerjasama "Cash Management"
Bersama BRI,BII, Standard Chartered Bank dan Citibank". Garuda
Indonesia.
18. ^ "Garuda Indonesia priced USD500m Sukuk in late May-2015".
Centreforaviation.com. 15 Juni 2015.
19. ^ "Garuda Sebut Maskapai Timur Tengah Serbu Pasar Indonesia".
Indo-aviation.com. 15 November 2015.
20. ^ "Garuda Batalkan Rencana Penerbangan ke Frankfurt dan Paris".
Indo-aviation.com. 20 November 2015.
21. ^ "Garuda Indonesia Belum Akan Tambah Destinasi Baru di Eropa".
Indo-aviation.com. 17 Januari 2016.
22. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/15/tahun-depan-garuda-tambah-
penerbangan-ke-china-dan-timur-tengah/
23. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/12/februari-2016-garuda-
indonesia-layani-rute-solo-jeddah/
24. ^ http://www.beritasatu.com/ekonomi/177527-garuda-buka-
penerbangan-langsung-surabayajeddah.html
25. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/02/garuda-indonesia-luncurkan-
rute-baru-balikpapan-jeddah/
26. ^ http://centreforaviation.com/analysis/garuda-resumes-international-
expansion-with-787-9s-a350s-2-class-777-300ers-single-class-
a330s-229960
27. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/17/garuda-indonesia-segera-
pindahkan-operasi-ke-london-heathrow/
28. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/05/garuda-ungkap-tiga-alasan-
pindah-dari-london-gatwick-ke-heathrow/
29. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/11/pertengahan-2016-garuda-
terbang-nonstop-jakarta-london/
30. ^ http://indo-aviation.com/2016/02/24/garuda-terbang-ke-london-
heathrow-mulai-31-maret-2016/
31. ^ http://indo-aviation.com/2016/02/24/mulai-27-maret-2016-garuda-
tambah-penerbangan-ke-amsterdam/
32. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/14/harga-minyak-rendah-
diprediksi-untungkan-garuda-indonesia/
33. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/16/harga-avtur-turun-direktur-
utama-garuda-indonesia-senang/
34. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/22/bea-masuk-suku-cadang-
dibebaskan-garuda-bisa-berhemat-10-persen/
35. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/07/harga-minyak-rendah-laba-
garuda-bisa-capai-rp-1-triliun-pada-2015/
36. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/15/garuda-indonesia-targetkan-
pendapatan-rp-84-triliun-tahun-ini/
37. ^ http://indo-aviation.com/2016/02/17/garuda-kantongi-laba-bersih-
rp-101-triliun-di-tahun-2015/
38. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/15/garuda-indonesia-minat-
traveling-warga-china-sangat-tinggi/
39. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/11/garuda-indonesia-layani-
penerbangan-charter-ke-10-kota-di-tiongkok/
40. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/13/februari-april-2016-garuda-
tambah-penerbangan-charter-ke-china/
41. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/31/garuda-indonesia-segera-
terbangi-rute-denpasar-beijing/
42. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/28/garuda-terbangi-rute-
denpasar-shanghai-mulai-12-januari-2016/
43. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/20/garuda-luncurkan-rute-
denpasar-guangzhou-pada-22-november-2015/
44. ^ http://indo-aviation.com/2015/09/23/garuda-berencana-hubungkan-
medan-dengan-beijing/
45. ^ http://indo-aviation.com/2016/02/24/garuda-akan-terbangkan-
boeing-777-300er-pada-rute-jakarta-shanghai/
46. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/02/garuda-indonesia-nilai-pasar-
india-punya-potensi-bagus/
47. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/07/garuda-indonesia-
pertimbangkan-pembukaan-rute-jakarta-istanbul/
48. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/18/garuda-indonesia-dan-
skyteam-akan-beroperasi-di-terminal-3-ultimate/
49. ^ Wareza, Monica (19 Juni 2020). "Garuda akan Buka Penerbangan
Langsung ke AS, Prancis & India". CNBC Indonesia.
50. ^ Utami, Suci Sedya (19 Juni 2020). "Garuda Bakal Sesuaikan
Jadwal Terbang". medcom.id.
51. ^ Puspa, Anitana Widya (19 Juni 2020). "Garuda Ingin Terbangi Kota
Utama di Eropa, Dibantu Subsidi". Bisnis.com.
52. ^ Garuda Indonesia SBU
53. ^ Abacus Distribution Systems Indonesia
54. ^ Tentang PT Aero Systems Indonesia (ASYST)
55. ^ Garuda Indonesia Training Center
56. ^ Garuda Indonesia Cargo
57. ^ Garuda Sentral Medika
58. ^ "Garuda forms partnership with Liverpool FC". Diakses tanggal 11
Juli 2012.
59. ^ http://indo-aviation.com/2015/12/31/garuda-indonesia-akan-
tempel-logo-wonderful-indonesia-di-pesawat/
60. ^ https://garudamiles.com/TopHome-id-ID/tentang-garudamiles/
61. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/garuda-indonesia-
experience/first-class/lounge/index.page
62. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/garuda-indonesia-
experience/on-ground/premium-service/lounge/index.page
63. ^ Garuda Indonesia Experience
64. ^ http://indo-aviation.com/2015/11/05/garuda-berencana-sediakan-
wi-fi-gratis-di-semua-pesawat/
65. ^ Garuda Indonesia wins Best International Airline
66. ^ Garuda Indonesia raih The Worlds Most Improves Airline Award
pada tahun 2010
67. ^ Garuda Indonesia raih dua penghargaan internasional
68. ^ Garuda kini jadi maskapai terbaik Asia dan Australia
69. ^ Garuda Indonesia terima penghargaan maskapai dengan makanan
terlezat
70. ^ Garuda raih Worlds Best Economy Class 2013 dari Skytrax
71. ^ Garuda Indonesia awared The Worlds Best Cabin Staff
72. ^ Artikel:"Prestasi Terakhir Emirsyah Satar di Garuda Indonesia" di
metrotvnews.com
73. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/garuda-
indonesia-cabin-crew-once-again-voted-worlds-best-cabin-crew-
2015.page?
74. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/ga-
pertahankan-gelar-maskapai-bintang-5.page?
75. ^ "Untuk Keempat Kalinya, Garuda Indonesia Kembali Dinobatkan
sebagai "World's Best Cabin Crew"". Garuda Indonesia. 20 Juni
2017. Diakses tanggal 22 Juni 2017.
76. ^ http://www.air-journal.fr/2015-03-03-aeroflot-partage-avec-garuda-
indonesia-plonge-dans-le-rouge-5138597.html
77. ^ Centre for Aviation: Garuda Indonesia & Aeromexico poised to
become first Southeast Asia-Latin America codeshare partner
78. ^ Air France increases cooperation with Garuda Indonesia
79. ^ Garuda Indonesia dan Air Niugini Buka Jalur Penerbangan
80. ^ http://www.ch-aviation.com/portal/news/37974-air-timor-partners-
garuda-for-indonesia-flights
81. ^ Bangkok Airways and Garuda Indonesia announce Codeshare
Agreement
82. ^ ANA and Garuda Indonesia agree comprehensive partnership
83. ^ Garuda Indonesia and China Airlines sign MOU
84. ^ China Southern Airlines & Garuda Indonesia ink new code share
pledge; carriers to offer new services nn Jakarta/Guangzhou run
85. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-
events/kerjasama-komersial-garuda-indonesia-dan-czech-
airlines.page?
86. ^ Garuda Indonesia - Delta Air Lines jalin kerjasama
87. ^ Garuda Indonesia signs codeshare with Etihad Airways
88. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-
events/hongkong-airlines-and-garuda-indonesia-enter-a-
codeshare.page?
89. ^ Shipping Online:Korean Air expands codeshare with Garuda
Indonesia Airlines
90. ^ Partners of Kenya Airways
91. ^ KLM expands Garuda s codeshare service to Australia in S14
92. ^ http://indo-aviation.com/2015/05/12/garuda-jalin-kerja-sama-
codeshare-dengan-lot-polish-airlines/
93. ^ Malaysia Airlines resumes codeshare agreement with Garuda
Indonesia
94. ^ Garuda Indonesia, MAI sign code share agreement
95. ^ https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/ga-
laksanakan-kerjasama-codeshare-dengan-oman-air.page?
96.^ PAL, Garuda start code-sharing scheme
97.^ Garuda Indonesia/Royal Brunei begins codeshare service
98.^ Codeshare partners of Singapore Airlines
99.^ http://indo-aviation.com/2014/09/20/garuda-akan-kerja-sama-
dengan-tap-portugal-pada-rute-jakarta-lisbon/
100. ^ Code share between Turkish Airlines and Garuda Indonesia
101. ^ Codeshare flights of Vietnam Airlines
102. ^ http://indo-aviation.com/2016/01/03/garuda-dan-pelni-kerjasama-
sediakan-paket-wisata-ke-karimunjawa/
103. ^ "Garuda Indonesia Alihkan 2 Unit Pesawat ke Citilink - Market
Bisnis.com". 1 February 2019. Diakses tanggal 5 February 2019.
104. ^ "Garuda Indonesia to lease two B737-800 freighters from
GECAS". Ch–Aviation. 2019-10-18.
105. ^ "Garuda Indonesia". Garuda Indonesia. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 20 May 2013. Diakses tanggal 17 June 2013.
106. ^ Tempo Interaktif Pilot Garuda Diduga Meninggal Karena
Serangan Jantung
107. ^ Hatta: Identifikasi Korban Tewas Garuda Juga Gunakan Tes
DNA
108. ^ Penumpang Garuda Indonesia meninggal di udara
109. ^ http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/03/nj76e6-
pesawat-garuda-indonesia-tergelincir-di-bandara-lombok

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Portal Indonesia

 (Inggris) Armada Indonesian Airlines


Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Garuda
Indonesia.

o (Inggris) Situs web resmi


o (Inggris) Detail armada Garuda Indonesia
o (Inggris) (Indonesia) Garuda Indonesia di Traveloka
Kembangkan
Pranala ke artikel terkait
GND: 1041769490
VIAF: 152458937
WorldCat Identities (via VIAF): 152458937
Kategori: 
 Artikel yang membutuhkan referensi tambahan sejak Mei
2015
 Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
 Badan usaha milik negara di Indonesia
 Garuda Indonesia
 SkyTeam
 Anggota IATA
 Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1949
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Cari Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Artikel pilihan
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Kutip halaman ini
 Butir di Wikidata
 Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
Bahasa lain
 Acèh
 English
 हिन्दी
 Jawa
 Minangkabau
 Bahasa Melayu
 Sunda
 ‫اردو‬
 中文
35 lagi
Sunting interwiki
 Halaman ini terakhir diubah pada 16 Januari 2021, pukul 05.16.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ket

Anda mungkin juga menyukai