Oleh :
KELOMPOK V
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2021
ANALISIS STUDI KASUS PT GARUDA INDONESIA
Unit bisnis PT. Garuda Indonesia Airlines adalah Garuda Cargo dan Garuda
Medical Center. Sedangkan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia Airlines
adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT
Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus
Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT
Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk
industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility
(GMF Aero Asia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat,
perbaikan, dan overhaul.
Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Ir. Soekarno di mana nama tersebut
diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto
Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine
uw einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan
sayapnya tinggi di atas kepulauan anda”. Berawal dari penerbangan perdana di
tahun 1949, Garuda Indonesia, yang sebelumnya bernama Garuda Indonesian
Airways, mulai mengembangkan armadanya.PT. Garuda Indonesia Airlines pada
saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY
Catalina.Berikutnya, PT. Garuda Indonesia Airlines mengoperasikan armada DH
Heron and Convair 340.Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya PT. Garuda
Indonesia Airlines melayanI jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi
Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340.Periode 1960-an adalah masa
dimana PT. Garuda Indonesia Airlines tumbuh dengan pesat.Pada tahun 1961,
armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima
tahun kemudian,
Saat ini Maskapai Garuda Indonesia menjadi trending topik dalam industry
penerbangan di Indonesia, hal ini disebabkan oleh penemuan lembaga audit mengenai
kejanggalan yang ada pada laporan keuangan Garuda sehingga tim Audit menolak
dan pihak Garuda akhirnya merevisi kembali laporan keuangannya. Berikut kutipan
artikel :
Chairul Tanjung dan Dony Oskaria merupakan perwakilan dari PT Trans Airways
selaku pemegang saham Garuda Indonesia dengan kepemilikan sebesar 25,61 persen.
Hingga saat ini, polemik laporan keuangan Garuda Indonesia masih terus bergulir.
Berikut adalah kronologi terkuaknya skandal laporan keuangan Garuda Indonesia:
1 April 2019
24 April 2019
Trans Airways berpendapat angka transaksi dengan Mahata sebesar US$239,94 juta
terlalu signifikan, sehingga mempengaruhi neraca keuangan Garuda Indonesia. Jika
nominal dari kerja sama tersebut tidak dicantumkan sebagai pendapatan, maka
perusahaan sebenarnya masih merugi US$244,96 juta. Dua komisaris berpendapat
dampak dari pengakuan pendapatan itu menimbulkan kerancuan dan menyesatkan.
Pasalnya, keuangan Garuda Indonesia berubah dari yang sebelumnya rugi menjadi
untung. Selain itu, catatan tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda
Indonesia menjadi lebih besar untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Padahal, beban itu seharusnya belum menjadi kewajiban
karena pembayaran dari kerja sama dengan Mahata belum masuk ke kantong
perusahaan.
25 April 2019
Pasar merespons kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia. Sehari usai kabar
penolakan laporan keuangan oleh dua komisaris beredar, saham perusahaan dengan
kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen pada penutupan perdagangan sesi pertama,
Kamis (25/4). Harga saham Garuda Indonesia anjlok ke level Rp478 per saham dari
sebelumnya Rp500 per saham. Saham perseroan terus melanjutkan pelemahan hingga
penutupan perdagangan hari ini, Selasa (30/4) ke posisi Rp466 per saham atau turun
persen.
26 April 2019
30 April 2019
BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan publik
(KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporan
keuangan perusahaan. Pertemuan berlangsung pada pukul 08.30-09.30 WIB.
Sayangnya, pertemuan dua belah pihak berlangsung tertutup. Otoritas bursa
menyatakan akan mengirimkan penjelasan usai pertemuan tersebut. "Bursa meminta
semua pihak untuk mengacu pada tanggapan perseroan yang disampaikan melalui
IDXnet dan penjelasan dapat dibaca di website bursa," kata Direktur Penilaian
Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna. Sementara Menteri Keuangan mengaku telah
meminta Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto untuk mempelajari
kisruh terkait laporan keuangan BUMN tersebut. (ulf/agi)
Management : budaya
GRUP BISNIS : GMFI, Finance :keuangan yang FLY-HI (efficient &
AIRPLANE,Aerowisata tidak sehat dengan Rasio
effective, loyalty,
(Hotel & Resort) Gapura Hutang Jangka pendek
sebesar 55% dan defisit costumer centricity,
Angkasa, GI Holiday
laporan keuangan serta honesty &
Sutterstock Sabre Travel
besarnya biaya operasional openness dan integrity.
Network.
yang mengkonsumsi lebih
1. Bisnis yang direkayasa ulang dengan Tetap konsisten dalam 1.Membuka Lini usaha baru yang
mengembangkan kargo adalah potensi menyediakan Layanan berpotensi besar dalam menunjang
besar untuk Garuda kembangkan di terbaik untuk pelanggan pergerakan penjualan digital di
Indonesia yang sedang massive terutama dalam unit bisnis Indonesia seperti Jasa Pengiriman
pergerakan penjualan digital. pariwisata yang dimiiki barang.
2. “Excelent Indonesian Hospitality” oleh (Aerowisata) 2.Banyak merekrut karyawan
Garuda untuk meningkatkan berkualitas di “bidangnya”. Untuk
pengalaman pelanggan terutama pada efektivitas belanja pegawai.
jalur internatioan di era pengembangan 3.Meningkatkan profit usaha untuk
pariwisata di Indonesia menutupi Cost yang besar dalam
Terus memperkenalkan Operasional
layanan “Garuda Indonesia
3.Indonesia merupakan salah satu Negara Experience” kepada Memberikan Tarif yang bersaing di
dengan perkembangan populasi seluruah penumpang baik area penerbangan Asia Pacific guna
terbesar di ASEAN sehingga potential domestik maupun menjaga dan menjaring seluruh
Market garuda masih sangat besar internasional pelanggan Domestik yang akan
4.Indonesia temasuk ke dalam kategori bepergian ke Asia Pacific
pertumbuhan industry tercepat di pasar (meningkatnya jumlah wisatawan
penerbangan Indonesia ke korea dan area Asia
5.Pertumbuhan industry penerbangan Pacific Lainnya)
Asia Pacifik yang cepat
THREATS Strategi TS Strategi TW
1.Pergolakan politik domestik yang Mengembangkan lagi Mengelola kembali Biaya Terutama
mengarah pada ancaman utama yang infrastruktur Bandara seperti yang terkait dengan belanja Pegawai
mewabahi perekonomian Indonesia Landasan pacu, Jewel Changi, dan Hutang guna mempertahankan
yang berdampak pada Garuda
dsbnya. Modal.
2.Kelebihan kompetisi yang berkaitan
dengan persaingan harga antara
kompetitor utamapesaing Garuda
mungkin menjadi fator yang
mengancam hasil penjualan
3.Maskapai Asing melakukan penetrasi
pasar ke Indonesi Untuk
mengkompensasi penurunan Meningkatkan kapasitas serta Menambah lebih banyak lagi
penumpang internasional karena krisis
menambah lebih banyak rute sumberdaya untuk industry
global.
4.Peningkatan kapasitas penurunan harga penerbangan Internasional penerbangan.
tiket dan semakin banyak rute
penerbangan baru yang dibuka oleh
perusahaan penerbangan lain.
5.Kehadiran dari faktor fasilitas yang
diberikan oleh bandara yang tidak bisa
dikontrol seperti pemblokiran,
ketepatan waktu penerbangan (OTP)
dan pembatasan runway.
F. REKOMENDASI
Menghadapi kondisi perusahaan saat ini dengan sejarah, performa, dan brand
image yang dimiliki, bisnis Garuda dapat bertahan dan berkembang. Untuk itu pihak
manajemen Garuda Indonesia sebaiknya melakukan perombakan atau reformasi kerja
besar-besaran dengan merekrut tenaga kerja yang berkualitas dan berkompetensi
dibidangnya untuk efektifitas belanja pegawai yang sangat besar menyedot hasil kerja
perusahaan. Selain itu pihak manajemen utamanya direksi sebaiknya
mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi pada unit bisnis Hotel dan Resort
yang menunjang core bisnis perusahaan serta jasa pengiriman/kargo, membuka dan
menambah jalur penerbangan internasional yang beragam (sesuai analisis swot) dan
berani berekspansi di unit bisnis lain yang berbeda seperti yang dilakukan oleh
Singapore Airlines dan Emirates sebagai pemimpin pasar penerbangan internasional.
Transportasi udara berkelanjutan dalam pengembangan bisnis maskapai termasuk
operasi kompleks di mana berbagai sistem ekonomi, sosial, danlingkungan perlu
berinteraksi secara efisien, tidak hanya di lingkunganmaskapai itu sendiri, tetapi juga
dengan masyarakat di sekitarnya. Transportasi udara berkelanjutan dalam
pengembangan maskapai perlu didukung dengan strategi yang seimbang.
G. DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Ilmiah :
Cintya Dwi Lestari1 , Lathifah Husnun2 , Salahudin Rafi3 , Novi Indah S4 : A
COMPETITIVE ANALYSIS OF AIRLINE INDUSTRY IN INDONESIA
REGARDING ASEAN OPEN SKIES POLICY CASE STUDY : GARUDA
INDONESIA AIRLINES, Conference on Global Research on Sustainable
Transport (GROST 2017) https://www.atlantis-press.com/proceedings/grost-
17/25889401
Website
https://www.emirates.com/id/indonesian/about-us/group-companies.aspx
https://www.singaporeair.com/in_ID/id/flying-withus/our-story/our-
subsidiaries/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190430174733-92-
390927/kronologi-kisruh-laporan-keuangan-garuda-indonesia