Anda di halaman 1dari 11

AYU ANJARWATI

2201744784
UTS Strategic Management

1. Silahkan pilih sebuah perusahaan kemudian berikan penjelasan singkat tentang


perusahaan tersebut seperti apa yang di produksinya (Produk / Jasa), berdiri sejak kapan,
dan penjelasan lainnya yang anda anggap perlu, setelah itu anda jelaskan dalam kondisi
pandemic ini bagaimana kondisi perusahaan menurut pendapat anda? Berikan penjelasan
yang didukung oleh data.

PT Garuda Indonesia
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Presiden Soekarno mengambil nama “Garuda” dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair
terkenal Noto Soeroto; “Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine
uw einladen”, yang memiliki arti “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya
tinggi di atas kepulauan Anda”. Pada tanggal 28 Desember 1949, untuk pertama kalinya, pesawat
DC-3 dengan logo Garuda Airways terbang membawa Presiden Soekarno dan rombongan dari
Maguwo, Yogyakarta (sekarang bandara Adisucipto) ke Kemayoran, Jakarta. Penerbangan ini
menandai sebagai pertama kalinya penerbangan dengan nama Garuda Indonesian Airways.

Setahun kemudian, pada 1950, PT. Garuda Indonesia resmi menjadi perusahaan milik
negara Indonesia. Saat itu, PT Garuda Indonesia memiliki 38 buah pesawat yang terdiri dari 8
pesawat Laut Catalina, 8 pesawat jenis Convair 240, dan 22 jenis DC-3. Sejak saat itulah GIA
(Garuda Indonesia Airways) terus berkembang hingga dikenal sekarang sebagai Garuda
Indonesia.

Pandemi Covid-19 membuat Industri penerbangan menjadi salah satu yang terdampak


paling parah. Untuk memutus rantai penyebaran virus ini, pemerintah membuat kebijakan
pemberlakuan WFH, PSBB, larangan mudik, dan masyarakat lebih dihimbau untuk tidak
melakukan perjalanan secara masif. Imbasnya, permintaan untuk perjalanan udara menjadi turun
sangat drastis. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebanyak 102 pesawat menganggur
atau hanya terparkir di karena tidak ada jadwal penerbangan.

Dari data pada gambar di bawah ini, dapat dilihat bahwa pada Januari 2020 jumlah
penumpang penerbangan domestik (garis warna merah) mengalami penurunan dari 6,98 juta
menjadi 6,29 juta. Sedangkan untuk penerbangan internasional (grafik warna kuning) mengalami
penurunan dari 1,72 juta menjadi 1,68 juta.
Sumber: Tertera pada gambar.

Garuda Indonesia termasuk perusahaan penerbangan yang cukup terpukul di masa


pandemi ini. Baru-baru ini Garuda Indonesia mengumumkan akan mengakhiri hubungan kerja
terhadap 700 tenaga kontrak mereka akibat penurunan pendapatan perusahaan. Kebijakan ini
mulai berlaku 1 November 2020. Dilansir dari Kompas.com, Direktur Utama PT Garuda
Indonesia Irfan Saputra mengaku kebijakan pemutusan kontrak ratusan karyawan Garuda
Indonesia tersebut merupakan keputusan sulit, tetapi terpaksa diberlakukan untuk
mempertahankan keberlangsungan operasional Garuda Indonesia di masa Pandemi yang masih
penuh dengan ketidakpastian.[ CITATION Sin20 \l 1033 ]

Dilansir dari Tirto.id, saat ini Garuda Indonesia sudah mengoperasikan 166 penerbangan
dari jadwal normal yaitu 400 penerbangan. Penerbangan ini pun mengikuti ketentuan keterisian
penumpang hanya 50-70 persen dari total kapasitas pesawat selama masa pandemi. Maskapai ini
melaporkan kondisi keuangannya yang masih berdarah-darah. Pada semester pertama tahun
2020, Garuda menderita rugi hingga 712 juta dolar AS atau setara Rp10,34 triliun. Pendapatan
Garuda Indonesia anjlok tajam menjadi hanya 917,28 juta dolar AS setara Rp13,3 triliun.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, Garuda masih mampu meraup
pendapatan 2,19 miliar dolar AS atau setara Rp31 triliun. [ CITATION Sel20 \l 1033 ].

Meski pendapatan sempat menurun hingga 90 persen, maskapai Garuda Indonesia masih
tertolong oleh penerbangan domestik dan penerbangan kargo. Hal ini karena untuk penerbangan
internasional, terdapat sejumlah pembatasan perjalanan (travel restrictions) di beberapa negara
yang menyebabkan penghentian sementara, sedangkan untuk penerbangan domestik sudah mulai
bangkit kembali. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Kargo saat ini
menjadi solusi agar bisnis maskapai ini tetap berjalan. Ia menambahkan, industri penerbangan
paling cepat recovery sekitar tahun 2022, bahkan ada yang memprediksi sampai dengan tahun
2023.

Dari data yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan Garuda
Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang cukup terpuruk. Setelah dihadang badai virus
COVID-19, kondisi pemulihan maskapai penerbangan ini diprediksi akan lebih lama
dibandingkan sektor industri lainnya. Naiknya pertumbuhan industri penerbangan ke depannya
tidak akan semudah seperti sebelum pandemi, karena penumpang pesawat akan terbatas pada
mereka yang masuk dalam klasifikasi tertentu untuk memenuhi syarat berpergian. Namun,
maskapai ini juga terus melakukan upaya-upaya dalam mempertahankan keberlangsungan
perusahaannya, seperti downsizing dan menfokuskan pada diversifikasi jasa, yaitu penerbangan
kargo.

2. Jelaskan apa core competence dari perusahaan tersebut, berikan analisis internal dari
perusahaan tersebut.

Core competence dari PT Garuda Indonesia adalah konsep layanan “Garuda Indonesia
Experience”. Garuda Indonesia Experience adalah konsep layanan yang memanjakan para
penumpang dengan pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri keramahtamahan
Indonesia, hal ini terlihat oleh ‘Salam Garuda Indonesia’ dari para awak kabin. Konsep ini
didasarkan pada “5 senses”, yaitu sight, sound, scent, taste, dan touch. Tak hanya itu, konsep ini
juga memiliki nilai-nilai dasar sebagai berikut: profesional, tepat waktu dan aman, bersih dan
nyaman serta andal, cepat dan tepat, kompeten dan siap membantu.
 Touch: Mulai dari awal penumpang melakukan reservasi penerbangan hingga tiba di
bandara tujuan, mereka akan disajikan pelayanan yang tulus dan bersahabat, sebagai
lambang keramahan Indonesia.
 Sight: Seragam awak kabin dan desain interior kabin Garuda Indonesia memadukan
warna natural dan motif tradisional Indonesia yang mencerminkan keindahan visual tanah
air.
 Sound: Saat terbang bersama Garuda Indonesia, sistem hiburan dalam penerbangan dari
sistem Audio & Video on Demand (AVOD) yang canggih menawarkan beragam film,
program TV, video game, dan musik, termasuk musik modern dan tradisional kebanggan
Indonesia.
 Scent: Garuda Indonesia memiliki wewangian aromatik yang khas, yaitu campuran
aromatik dari minyak esensial yang diekstrak dari tumbuhan dan rempah asli Indonesia
untuk menciptakan aroma yang menyegarkan sekaligus menenangkan bagi penumpang
Garuda Indonesia.
 Taste: Rasa dan sensasi unik Indonesia menjadi hidup dalam ciri khas mereka dalam
makanan dan minuman yang disajikan oleh pramugari yang ramah.

Konsep layanan “Garuda Indonesia Experience” ini membawa Garuda Indonesia meraih
penghargaan “The World’s Best Cabin Crew Skytrax” sejak 2014 hingga 2018. Penghargaan ini
membuat Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai penerbangan di dunia yang berhasil
mempertahankan predikat “The World’s Best Cabin Crew” selama 5 tahun berturut-turut.

Internal Analysis

Strength:
Resources
1. Tangible resources
Tangible resources adalah asset yang dapat diperhitungkan secara kuantitas.
 Financial resources: PT Garuda Indonesia merupakan perusahaan milik negara,
sehingga perusahaan dapat meminta dukungan dari pemerintah untuk
menyediakan dana bagi perusahaan.
 Organizational resources: Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT
Garuda Indonesia menciptakan tindakan penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan menjadi lebih cepat dan terkendali ketika suatu masalah terjadi.
 Physical Resources: PT. Garuda Indonesia memiliki hanggar terbesar di dunia
yang berada di Bandara Internasional Soekaro Hatta. PT Garuda Maintenance
Facility merupakan anak usaha Garuda Indonesia yang diberikan tugas sebagai
perusahaan yang akan mengelola hanggar tersebut. Garuda Indonesia juga
memiliki hanggar di seluruh bandara di Indonesia dan beberapa di luar negeri.
Hanggar ini terdiri dari pesawat cadangan dan teknisi untuk berjaga-jaga jika ada
masalah teknis dengan pesawat yang sedang digunakan.
 Technological Resources: PT. Garuda Indonesia memiliki visi “IT Based
Airlines” yang mengedepankan penerapan teknologi guna mendukung
kemudahan dan peningkatan kinerja perusahaan. Garuda Indonesia merupakan
BUMN pertama yang menerapkan  “Cloud Office Collaboration”. Cloud Office
Collaboration memberikan beberapa kemudahan bagi Garuda, diantaranya
efisiensi pada cost infrastructure, peningkatan kapasitas mailbox, smart and
virtual meeting, Peningkatan kapasitas attachment, Unlimited Personal Online
Storage, Distribute Aircraft Manuals online, share and get idea internally across
unit by Corporate Social Media, Integrasi dengan Skype, Sharing file/information
dengan pihak ketiga, dan Access Everywhere & Anytime. [ CITATION Ben15 \l 1033
]
PT Garuda Indonesia juga bersinergi dengan PT Telkom Indonesia untuk
mempermudah pembayaran tiket yang dipesan melalui contact center Garuda.

2. Intangible Resources
Intangible Resources adalah asset yang telah menjiwai dan mengakar dengan perusahaan
itu sendiri melalui proses sejarah dan memiliki akumulasi sepanjang waktu.
 Human Resources: PT. Garuda Indonesia memiliki sekitar 20.000 karyawan di
seluruh dunia. PT Garuda Indonesia memiliki sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi, pengalaman, unggul, dan berintegritas. Anak perusahaan
PT Garuda Indonesia yaitu Garuda Indonesia Training Center (GITC)
menyediakan pendidikan dan pelatihan pramugari berstandar internasional yang
seluruh lulusannya akan bergabung menjadi flight attendant Garuda Indonesia.
 Innovation resources: PT. Garuda Indonesia memiliki kapasitas yang kuat untuk
memberikan layanan inovatif kepada pelanggan karena mereka ingin pelanggan
mendapatkan pengalaman penerbangan terbaik, seperti konsep layanan “Garuda
Indonesia Experience” untuk membuat pelanggan menikmati penerbangan dengan
keramahan khas Indonesia. Mereka juga memiliki program "Immigration on
Board" yang memberikan visa kepada pelanggan saat mereka naik pesawat.
 Reputational resources: PT. Garuda Indonesia memiliki citra brand equity yang
terpercaya dalam hal keamanan dan kenyamanan. Terbukti dari penghargaan yang
diterima oleh Garuda Indonesia sebagai maskapai dengan kru kabin terbaik di
dunia selama lima tahun berturut-turut. Garuda Indonesia juga mampu menjaga
hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Reputasi ini mempengaruhi
pelanggan terhadap keputusan pemilihan maskapai penerbangan, yaitu kualitas
merek.

Capabilities
Perusahaan memadukan tangible resources dan intangible resources untuk membuat
kapabilitas. Kapabilitas digunakan untk menyelesaikan tugas-tugas organisasi perusahaan
dalam memproduksi, mendistribusikan dan melayani barang dan jasa yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan dengan tujuan menciptakan nilai (value) bagi mereka.
Kapabilitas yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia berada di area fungsional human
resources (sumber daya manusia). PT Garuda Indonesia memiliki Garuda Indonesia Training
Centre (GITC) sebagai pusat pelatihan karyawan dan Garuda Maintenance Facility (GMF)
sebagai pusat perawatan pesawat. Kedua anak perusahaan ini bertujuan untuk
mempertahankan kualitas karyawan sehingga tercipta suatu kualitas kerja yang baik dan
profesional dan memperhatikan keadaan pesawat yang membawa ratusan nyawa ketika
melakukan penerbangan. Sehingga dapat disimpulkan keamanan penerbangan Garuda paling
terjamin jika dibandingkan dengan maskapai domestik lainnya. Garuda Indonesia menjadi
ikon maskapai penerbangan dengan pelayanan terbaik di Tanah Air dengan memberikan
pelayanan yang memuaskan dan profesional dengan mempekerjakan sekitar 20.000 pegawai
yang unggul dan kompeten. Hal ini didukung oleh sumber daya manusia yang mampu
memberikan kenyaman dan kepercayaan bagi pelanggan Garuda Indonesia sehingga
mendukung peningkatan jumlah penumpang, citra perusahaan meningkat dan laba semakin
bertambah.

Weakness:
 Garuda Indonesia menerima pendapatan dalam rupiah dan memiliki hutang dalam dolar
AS. Per 1 Juli 2020 total saldo utang usaha dan pinjaman bank mencapai US$22,2
miliar. Hal ini mengakibatkan ketika nilai tukar rupiah melemah, hutang akan
semakin menggunung.
 Harga yang tidak terjangkau untuk semua kalangan
Harga tiket maskapai Garuda Indonesia tegolong paling mahal jika dibandingkan dengan
maskapai domestik lainnya. Hal ini menyebabkan hanya golongan tertentu atau
menengah keatas saja yang dapat merasakan penerbangan dengan Garuda Indonesia.

3. Dari perusahaan yang anda pilih tersebut berikan analisis lingkungan eksternalnya,
Jelaskan dengan detail kaitkan dengan kondisi saat ini.

Peluang
 Bergabungnya Garuda Indonesia sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan
SkyTeam Global Airline Alliance. Garuda merupakan perusahaan penerbangan pertama
Indonesia yang bergabung dengan SkyTeam. Hal ini memperkokoh keberadaan Garuda
Indonesia sebagai maskapai yang memiliki daya saing kuat di Asia Tenggara dan
terhubung dengan lebih 1.000 kota destinasi di seluruh dunia. Pelanggan dapat menikmati
layanan ini sejak Maret 2014.
 Sejak 2010, Garuda Indonesia telah dikeluarkan dari daftar perusahaan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa. Hal ini menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk
mengembangkan jaringan penerbangan internasional.
 Perkembangan teknologi menyebabkan Garuda Indonesia mengintegrasikan seluruh
kegiatan perusahaannya menjadi lebih cepat, sistematis, dan mudah.

Ancaman
 Adanya wabah penyakit. Pandemi virus COVID-19 saat ini memukul jatuh kegiatan
usaha Garuda Indonesia. Pendapatan perusahaan berkurang mencapai 90% sejak virus ini
menyebar di seluruh dunia. Untuk memutus rantai peyebaran virus, beberapa negara
menutup jalur penerbangan ke negaranya dan masyarakat di dunia diimbau untuk tidak
melakukan perjalanan keluar negeri. Tidak sedikit juga negara-negara yang menerapkan
lockdown total. Di tengah kondisi ini, Garuda harus tetap menanggung biaya operasional
yang terus berjalan, seperti pemeliharaan pesawat, biaya sewa pesawat, dan lain-lainnya
meskipun pendapat terus menurun drastis. Kondisi pemulihan dalam dunia penerbangan
juga masih belum menemukan titik terang dan diprediksi akan berjalan lebih lambat
dibandingkan sektor lainnya.
 Pesaing yang semakin banyak membuka rute penerbangan baru. Saat ini, banyak
maskapai lain yang sudah membuka rute penerbangan yang lebih banyak, seperti
contohnya AirAsia. Maskapai penerbangan lain juga memberikan harga yang lebih
murah yang dapat menjadi ancaman bagi Garuda Indonesia.
 Ancaman terorisme. Adanya kejadian terorisme di suatu negara dapat melumpuhkan
industri pariwisata di negara tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Seperti
contohnya kisah Bom Bali 1 dan 2. Saat itu, pariwisata Bali mengalami keterpurukan dan
berdampak pada industri penerbangan yang memiliki rute dari dan menuju Bali.
 Adanya bencana alam, seperti gunung meletus dan kabut asap. Tercatat pada tahun 2018,
Garuda Indonesia membatalkan 14 penerbangan akibat meletusnya Gunung Merapi. Pada
2017, Garuda menutup rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, Bali dan membatalkan
88 penerbangan akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung. Selain itu, pada tahuun
2015, Garuda Indonesia juga membatalkan sedikitnya 449 penerbangan dari dan menuju
sejumlah kota di Sumatera dan Kalimantan yang disebabkan oleh kabut asap.
 Kurangnya fasilitas bandara. Terbatasnya landasan pacu (runway) di bandara merupakan
faktor yang tidak dapat dikontrol yang dapat menghambat ketepatan waktu penerbangan
(On Time Performance). Hal ini dapat berpengaruh pada berkurangnya kepuasan
pelanggan.

4. Menurut pendapat anda, jenis diversifikasi apakah yang dilakukan oleh perusahaan ini?
Berikan analisis dan penjelasan menurut anda, apakah keuntungan dan kerugian dari jenis
diversifikasi yang dipilihnya?
Level diversifikasi yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia adalah diversifikasi Moderate
to High Levels of Diversification. Perusahaan yang menghasilkan lebih dari 30 persen
pendapatannya di luar bisnis dominan dan yang bisnisnya terkait satu sama lain dalam beberapa
cara menggunakan related diversification corporate-level strategy. Jenis diversifikasi PT Garuda
Indonesia adalah Related linked (mixed related dan unrelated). Strategi diversifikasi PT Garuda
Indonesia dilakukan dengan cara membuka enam entitas anak perusahaan. Enam anak
perusahaan tersebut yaitu PT Aero Wisata, PT Sabre Travel Network Indonesia, PT Garuda
Maintenance Facility Aero Asia, PT AeroSystems Indonesia, PT Aerojasa Cargo, dan PT
Citilink Indonesia.
Related Diversification:
 PT Citilink Indonesia
PT Citilink Indonesia merupakan sebuah upaya ekspansi oleh PT Garuda Indonesia
agar bisa bersaing dalam penerbangan rendah atau low cost carrier. Citilink
menerapkan strategi diferensiasi harga Cost leadership yaitu menekan harga sebagai
upaya untuk mendapatkan competitive advantage untuk meningkatkan penjualan.
Citilink menerapkan beberapa strategi seperti jaringan atau rute penerbangan jarak
pendek, fasilitas yang standar, system operasional yang sederhana, dan penghematan
promosi.
 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA)
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) adalah anak perusahaan
Garuda Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa perawatan pesawat terbang,
perawatan komponen dan kalibrasi, perawatan hanggar, perawatan mesin untuk
pesawat dan industri, pembuatan dan perawatan sarana pendukung, jasa engineering,
jasa layanan material, logistik, pergudangan dan konsinyasi serta jasa konsultan,
pelatihan dan penyediaan tenaga ahli di bidang perawatan pesawat, komponen dan
mesin. Perusahaan ini bertujuan untuk mendukung bisnis utama PT Garuda
Indonesia.

Unrelated Diversification
 PT Aero Wisata (Aerowisata)
Aerowisata adalah perusahaan perhotelan Indonesia dalam upaya Garuda untuk
mendukung sektor pariwisata. Aerowisata terlibat dalam penyediaan barang dan /
atau jasa yang berkualitas dan daya saing yang kuat dalam bisnis pariwisata dan jasa
penunjang transportasi udara dengan tujuan menjadi penyedia terdepan dalam industri
perhotelan dan pariwisata nasional.
 PT Aerojasa Cargo
PT Aerojasa Cargo atau lebih dikenal dengan nama Aero Express merupakan anak
perusahaan dalam kelompok strategi bisnis unit Aerowisata - Garuda Indonesia
Group yang bergerak dalam bidang jasa logistik, perhotelan, pariwisata, jasa boga
penerbangan, dan transportasi. Seluruh saham Aero Express dimiliki oleh PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Aero Express memiliki layanan pengiriman barang di
wilayah domestic dan internasional
 PT Sabre Travel Network Indonesia (Abacus Distribution Systems Indonesia) 
Sabre merupakan perusahaan penyedia teknologi untuk perjalanan dan industri
pariwisata global yang menyediakan layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi,
penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan,
menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta
menyediakan bantuan teknis dalam sistem pemesanan tiket terkomputerisasi untuk
agen-agen perjalanan.
 PT Aero Systems Indonesia (ASYST)
PT. Aero Systems Indonesia atau ASYST adalah penyedia IT yang berfokus pada
industri transportasi dan perjalanan. Produk dan layanan ASYST mencakup solusi
maskapai, transportasi dan perjalanan; hosting infrastruktur. Beberapa layanan yang
dikelola yaitu integrasi sistem dan pengembangan perangkat lunak serta konsultasi
bisnis. Layanan ASYST juga mencakup wilayah Indonesia serta seluruh dunia.

Keuntungan diversifikasi PT Garuda Indonesia:


1. Meningkatkan profitabilitas dan daya saing. (related diversifikasi)
Hal ini terlihat dari perusahaan diversifikasi PT Citilink Indonesia. Dalam menghadapi
persaingan usaha dengan maskapai lain yang memiliki biaya lebih rendah seperti AirAsia
dan Lion Air, Garuda Indonesia tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Citilink
sebagai produk menengah bawah. Citilink memperluas pemasaran dengan menyasar ke
semua kalangan sehingga berpengaruh dalam peningkatan profit perusahaan.
2. Mendukung jaringan bisnis yang sudah ada. (related diversifikasi)
PT Garuda Indonesia membuat PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA)
untuk mensupport kegiatan utama usaha Garuda, yaitu perawatan pesawat, perawatan
hanggar, perawatan mesin, pelatihan tenaga ahli di bidang perawatan pesawat.
3. Meminimalisir resiko dan membantu keberlanjutan usaha. (unrelated diversifikasi)
Di masa pandemi COVID-19, pendapatan Garuda berkurang hampir 90% . Untuk itu,
Garuda memacu lini bisnis cargo melalui anak perusahaannya PT Aerojasa Cargo.
Melalui izin pemerintah, Garuda menggunakan pesawat penumpang untuk membawa
kargo logistik. Penghasilan dari sektor kargo ini memberikan kontribusi hingga 40%
pendapatan Garuda agar dapat terus survive di tengah pandemi.
Kerugian related diversifikasi PT Garuda Indonesia:
Pandemi COVID-19 yang memukul industri penerbangan telah membuat PT Garuda
Indonesia merugi besar-besaran. Adanya diversifikasi Garuda yang juga berada di sektor yang
sama, yaitu Citilink dan Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) membuat Garuda
semakin merugi. Hal ini karena anak perusahaan mereka juga diterpa badai masalah yang sama,
sehingga tidak dapat membantu Garuda Indonesia secara finansial. Baik Garuda, Citilink, dan
Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) harus terus mengeluarkan biaya, seperti gaji
karyawan, pemeliharaan pesawat, dan lain-lain.
References
Butarbutar, B. S. (2015, December 30). Retrieved October 31, 2020, from Garuda Indonesia:
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/ga-bumn-pertama-
implementasikan-sistem-cloud-office-collaboration

Jannah, S. M. (2020, August 31). Bisnis. Retrieved October 31, 2020, from Tirto.id:
https://tirto.id/sulitnya-industri-penerbangan-pulih-meski-penumpang-sudah-banyak-f2l3

Wiryono, S. (2020, October 27). Megapolitan. Retrieved October 31, 2020, from Kompas.com:
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/27/14233411/terdampak-pandemi-covid-19-
garuda-indonesia-akhiri-kontrak-700-karyawan

Anda mungkin juga menyukai