Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

1. Tresiana Ningtyas 2310111054


2. Diksi Aditya Saputro 2310111078
3. Mohammad Naufal Afkar 2310111075
4. Fadya Khalisha Razanni 2310111061
5. Lisa Muasipa 2310111045

Company Profile : PT Garuda Indonesia (Persero)

Visi & Misi Perusahaan

Visi

“TO BECOME A SUSTAINABLE AVIATION GROUP BY CONNECTING INDONESIA AND


BEYOND WHILE DELIVERING INDONESIAN HOSPITALITY”

Misi

“STRENGTHENING BUSINESS FUNDAMENTAL THROUGH STRONG REVENUE GROWTH,


COST LEADERSHIP IMPLEMENTATION, ORGANIZATION EFFECTIVENESS AND GROUP
SYNERGY REINFORCEMENT WHILE FOCUSING ON HIGH STANDARD OF SAFETY AND
CUSTOMER-ORIENTED SERVICES DELIVERED BY PROFESSIONAL & PASSIONATE
EMPLOYEES”

Sejarah Singkat

Penerbangan Komersial Pertama Indonesia

Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisatif Angkatan Udara Republik Indonesia
(AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai “Indonesian Airways” kepada pemerintah Burma
pada 26 Januari 1949. Peran “Indonesian Airways” pun berakhir setelah disepakatinya Konferensi Meja
Bundar (KMB) pada 1949. Seluruh awak dan pesawatnya pun baru bisa kembali ke Indonesia pada 1950.
Setibanya di Indonesia, semua pesawat dan fungsinya dikembalikan kepada AURI ke dalam formasi
Dinas Angkutan Udara Militer

Lahirnya Garuda Indonesia Airways

Pada 21 Desember 1949 terlaksana perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indoneisa
dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional. Presiden Soekarno memilih dan
memutuskan “Garuda Indonesia Airways” sebagai nama maskapai ini.

Penerbangan pertama Garuda Indonesia Airways (GIA)

Tanggal 28 Desember 1949, sehari setelah Belanda mengakui Republik Indonesia (RI), dua pesawat
Dakota (DC-3) berangkat dari bandar udara Kemayoran, Jakarta, menuju Yogyakarta untuk menjemput
Soekarno. Ini menandai kembalinya Ibukota RI ke Jakarta. GIA terus berkembang hingga sekarang
dikenal sebagai Garuda Indonesia.
Di tahun 1950, Garuda Indonesia menjadi perusahaan nasional. Pada masa itu, Garuda Indonesia
mengoperasikan armada sebanyak 38 pesawat, terdiri dari 22 DC-3, 8 Catalina, dan 8 Convair 240.
Armada terus berkembang, dan pada tahun 1956, Garuda Indonesia berhasil melakukan penerbangan
pertama ke Mekah yang membawa jemaah haji dari Indonesia. Pada tahun 1965, penerbangan pertama
kali ke Negara-negara di eropa dilakukan dengan Amsterdam sebagai tujuan terakhir.

Garuda Indonesia Masa Kini

Saat ini, Garuda Indonesia menyediakan layanan untuk lebih dari 60 destinasi di seluruh dunia serta
berbagai tempat wisata eksotis di Indonesia. Sebagai maskapai penerbangan nomor satu di Indonesia,
Garuda Indonesia berupaya memberikan layanan penerbangan full service terbaik melalui konsep layanan
"Garuda Indonesia Experience" di seluruh touch point layanan penerbangan. Konsep ini mengadaptasi
nuansa "Indonesian Hospitality" dengan memberikan keramahtamahan dan kekayaan budaya khas
Indonesia.

Secara keseluruhan, Grup Garuda Indonesia mengoperasikan 210 pesawat, dengan rata-rata usia armada
di bawah lima tahun. Garuda Indonesia, yang merupakan perusahaan utama, mengoperasikan 142
pesawat, sedangkan Citilink mengoperasikan 68 pesawat.

Selama tahun 2020, Garuda Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan bisnisnya.
Salah satunya adalah peringkat 5-Star On Time Perfomance Rating dari OAG Flightview, sebuah
lembaga independen yang menilai kinerja On Time Perfomance Independent yang berkedudukan di
Inggris.

Selain itu, Garuda Indonesia telah dinobatkan sebagai salah satu maskapai dengan protokol kesehatan
terbaik di dunia versi "Safe Travel Barometer". Selain itu, Garuda Indonesia juga dinobatkan sebagai
"The Best Airline in Indonesia" selama empat tahun berturut-turut dari 2017 hingga 2020 dari
TripAdvisor 2020 Traveler's Choice Airlines Awards.

Dalam upaya dan komitmennya untuk memberikan pengalaman terbang yang aman dan nyaman bagi
seluruh penumpang, khususnya selama masa pandemi Covid-19, Garuda Indonesia secara ketat mengikuti
berbagai kebijakan protokol kesehatan di seluruh lini layanan, terutama dengan menerapkan kebijakan
physical distancing selama penerbangan.

Layanan yang di tawarkan oleh Garuda Indonesia kepada pelanggan, yaitu:

 Penerbangan dalam negeri dan internasional: Garuda Indonesia melayani penerbangan domestik
dan internasional ke sejumlah lokasi di seluruh dunia.
 Kelas Bisnis dan Ekonomi: Maskapai ini menawarkan berbagai fasilitas dan layanan untuk kedua
kelas penerbangan ini.
 Layanan Makanan dan Minuman: Selama penerbangan, penumpang kelas ekonomi dan bisnis
dapat menikmati makanan dan minuman. Menu makanan akan berubah sesuai dengan rute dan
durasi penerbangan.
 Hiburan di Dalam Penerbangan: Garuda Indonesia menawarkan layar pribadi dengan berbagai
film, acara TV, musik, dan permainan.
 Penghargaan Penumpang Panjang (GarudaMiles): Penumpang dapat mengumpulkan poin saat
terbang dengan Garuda dan mitra-mitranya melalui program loyalitas pelanggan Garuda
Indonesia.
 Layanan Kargo: Garuda Indonesia tidak hanya mengangkut penumpang tetapi juga barang dan
kargo komersial ke berbagai lokasi.
 Layanan Khusus: Penumpang dengan kebutuhan khusus, seperti anak-anak, penumpang dengan
mobilitas terbatas, dan penumpang yang memerlukan bantuan khusus, dapat menggunakan
layanan khusus maskapai ini.
 Pilihan Check-in: Penumpang memiliki pilihan untuk check-in secara online, di bandara, atau
melalui mesin check-in otomatis, yang memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam proses
check-in.
 Lounge Bandara: Di beberapa bandara, Garuda Indonesia memiliki lounge khusus dengan
fasilitas seperti makanan dan minuman serta tempat duduk yang nyaman untuk penumpang kelas
bisnis dan pemegang status GarudaMiles tertentu.
 Layanan Penerbangan Khusus: Garuda Indonesia juga dapat menyediakan penerbangan khusus,
seperti charter untuk grup atau perusahaan.
 Layanan Kelas Pertama: Garuda Indonesia menawarkan layanan kelas pertama dengan fasilitas
premium di beberapa rute tertentu.

Jajaran Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Tahun 2021:


Jajaran Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada :
Organisasi di PT Garuda Indonesia

 Aliansi Penerbangan: Garuda Indonesia dapat menjadi anggota atau mitra dalam aliansi
penerbangan global, seperti Star Alliance, SkyTeam, atau oneworld. Aliansi ini memungkinkan
maskapai penerbangan untuk berbagi kode penerbangan, fasilitas bandara, dan manfaat lainnya.
 Asosiasi Penerbangan: Perusahaan ini mungkin terlibat dalam asosiasi penerbangan nasional atau
internasional, yang bertujuan untuk mempromosikan standar keselamatan, etika bisnis, dan
kepentingan industri penerbangan.
 Hubungan dengan Pemerintah: Garuda Indonesia memiliki hubungan penting dengan pemerintah
Indonesia, termasuk Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, dan badan regulasi
penerbangan seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Hubungan ini penting untuk
memastikan kepatuhan dengan peraturan dan kebijakan penerbangan.
 Kerjasama dengan Mitra Bisnis: Garuda Indonesia dapat memiliki berbagai mitra bisnis,
termasuk produsen pesawat, penyedia suku cadang, agen perjalanan, hotel, dan perusahaan
transportasi darat. Kerjasama ini membantu perusahaan dalam menyediakan layanan terintegrasi
kepada pelanggan.
 Lembaga Keuangan: Perusahaan ini mungkin berhubungan dengan lembaga keuangan seperti
bank, lembaga pembiayaan, atau investor yang mendukung kebutuhan keuangan dan
pertumbuhan perusahaan.
 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan: Garuda Indonesia dapat berkolaborasi dengan lembaga
pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam industri
penerbangan, termasuk pelatihan pilot, pramugari, dan personel teknis.
 Pihak Ketiga yang Terkait dengan Teknologi: Dalam rangka meningkatkan layanan digital dan
teknologi informasi, perusahaan ini mungkin bekerja sama dengan penyedia teknologi,
perusahaan perangkat lunak, dan kontraktor IT.
 Lembaga Keamanan dan Keselamatan: Garuda Indonesia berkolaborasi dengan lembaga
keamanan dan keselamatan penerbangan untuk memastikan tingkat keselamatan yang tinggi
dalam operasinya.

Rantai Komando Garuda Indonesia

Direksi

Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab untuk menjalankan pengurusan Perseroan
sehari-hari untuk kepentingan terbaik Perseroan, yaitu dalam rangka mencapai maksud dan tujuan
Perseroan serta memastikan agar Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta
memperhatikan kepentingan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Direksi

Direksi bertanggung jawabatas tugas dan fungsi untuk melakukan pengurusan dan pengolaan Perseoran.
Dalam hal pembagian tugas dan wewenang Direksi tidak di tentukan oleh Rapat Umum Pemegang
saham, maka pembagian tugas dan wewenang Direksi di tetapkan berdasarkan keputusan Direksi.
Direksi bertugas menjalankan sehala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseoran untuk
kepentingan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam AD Perseroan.

Dalam menjalankan tugasny, Direksi memiliki kewajiban antara lain:

1. Persetujuan Anggaran Dasar Perseroan, Pendaftaran dan Pengumuman Berita Negara


2. Memelihara Dokumen Perusahaan
3. Membuat dan Memelihara Daftar Pemegang Saham
4. Menyusun Laporan Keungan dan Standar Akutansi Perseroan
5. Menyiapkan dan memelihara seluruh risalah rapat direksi
6. Menyerahkan serta memberikan penjelasan mengenai Laporan Tahunan dan dokumen
keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pengurusan Perseroan kepada RUPS.
7. Menyiapkan Rancangan RJPP dan RKAP Perseroan serta seluruh perubahnnya, dan
menyampaikannya kepada Dewan Komisaris
8. Menyampaikan neraca dan laporan labaruhi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri
Hukum dan Asasi Manusia
9. Membangun Sistem Pengendalian Internal dan Satuan Pengawasan Internal
10. Laporan Program Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia
11. Melaporkan Kepemilikan Saham
12. Melakukan Keterbukaan Informasi
13. Manajemen Risiko
14. Pelaporan Pengadaan Substansial
15. Peyampaian Rencana Promosi dan Mutasi dari Pejabat 1 (satu) level di bawah Direksi

Formalisasi

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dan Anti Korupsi

Perseroan telah menetapkan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang memuat nilai-nilai perusahaan.
Direksi wajib mempelajari secara rinci Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja tersebut yang terkait dengan
lingkup pekerjaannya dan melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing berdasarkan Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja. Sehubungan dengan etika bisnis dan etika kerja, maka Direksi Perseroan memiliki
kewajiban-kewajiban antara lain:

a. Memiliki pemahaman yang baik mengenai ruang lingkup, proses kerja, dan kinerja operasional
maupun keuangan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan kontribusi kerja serta
penyampaian pelaporan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan;
b. Mengungkapkan informasi Perseroan dengan penuh kehatihatian, sesuai dengan wewenang
yang dimiliki dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Menjadikan informasi keuangan sebagai alat pengendali kegiatan;
d. Melaporkan berbagai macam informasi yang berdampak penting pada citra dan reputasi
Perseroan kepada atasan langsung atau unit kerja yang berwenang;
e. Tidak memberikan pendapat melalui forum dan media, selain yang ditunjuk oleh Perseroan,
mengenai kinerja dan prospek Perseroan;
f. Melaporkan dan menghindari segala tindakan atau hubungan yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan;
g. Tidak menyalahgunakan wewenang dan jabatan dalam berbagai aktivitas bisnis Perseroan demi
kepentingan pribadi atau golongan;
h. Melindungi aset Perseroan dari penggunaan tidak sah;
i. Melaporkan indikasi maupun terjadinya kecurangan di lingkungan Perseroan melalui mekanisme
Whistle Blowing System sesuai peraturan yang berlaku di Perseroan;
j. Melindungi data, informasi, dan dokumen Perseroan yang bersifat rahasia sejak dibuat hingga
pemusnahannya;
k. Menindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perseroan, terhadap adanya
penyalahgunaan data, informasi, dan dokumen Perseroan yang bersifat rahasia;
l. Menolak atau melaporkan penerimaan gratifikasi yang dilarang berdasarkan ketentuan yang
berlaku di Perseroan;
m. Melaporkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya sebelum, selama dan setelah memangku
jabatannya kepada KPK dengan mengisi laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(“LHKPN”).
n. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), praktik penyuapan dan
tindakan tidak beretika lainnya yang bertentangan dengan integritas dan nilai budaya Perseroan.
Tugas : Manajemen

Kelompok : 3

Nama Anggota :

1. Diksi Aditya Saputro ( 2310111078 )


2. Mohammad Naufal Afkar ( 2310111075 )
3. Tresiana Ningtyas ( 2310111054 )
4. Lisa Muasipa ( 2310111045 )
5. Fadya Khalisha Razanni ( 2310111061 )

 PT. Indofood Company


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan mie instan dan produk makanan
olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu anak usaha dari Salim Group.
Sebagai perusahaan FMCG, Indofood tentu menguasai pangsa pasar yang besar. Perusahaan Fast
Moving Consumer Good (FMCG) adalah industri yang paling banyak saat ini, paling terkenal, dan
sangat dibutuhkan. Industri ini menyediakan sebagian besar barang kebutuhan masyarakat.
Industri FMCG menyuplai produk keperluan sehari-hari yang dijual dengan cepat, dalam jumlah
banyak, dan cenderung murah. Produk-produknya tidak akan tahan lama, artinya akan cepat habis
digunakan oleh konsumen.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan mie instan dan produk makanan
olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu anak usaha dari Salim Group.
Sebagai perusahaan FMCG, Indofood tentu menguasai pangsa pasar yang besar. Perusahaan Fast
Moving Consumer Good (FMCG) adalah industri yang paling banyak saat ini, paling terkenal, dan
sangat dibutuhkan. Industri ini menyediakan sebagian besar barang kebutuhan masyarakat.
Industri FMCG menyuplai produk keperluan sehari-hari yang dijual dengan cepat, dalam jumlah
banyak, dan cenderung murah. Produk-produknya tidak akan tahan lama, artinya akan cepat habis
digunakan oleh konsumen.

Visi dan misi perusahaan Indofood adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan
penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.
Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industry
makanan”.
Sejarah Singkat dan Profil Perusahaan Indofood

Melansir dari buku Profil Bisnis Grup Salim yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa TEMPO (2020), PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan nama Indofood merupakan
produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Sukses Makmur
Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam industri
pengolahan makanan. Perusahaan ini mengklasifikasikan bisnisnya menjadi lima segmen: produk
konsumen bermerek, bogasari, agrobisnis, distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran.
Perusahaan menjalankan bisnis produk konsumen bermereknya melalui anak perusahaannya.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang
pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur.

Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Untuk kategori produk konsumen bermerek, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle merupakan
divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 17 kota di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang,
Cibitung, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Bandar Lampung, hingga Makassar. Selain di dalam
negeri, Divisi Noodle juga memiliki pabrik di Filipina, Cina, Nigeria, Arab Saudi, Suriah, dan Malaysia.
Produknya mi instan dengan merek Indomie, Supermi, Sarimi, dan Sakura dalam berbagai rasa.

Ada pula Divisi Dairy yang dijalankan oleh PT Indolakto, anak perusahaan ICBP, dan merupakan salah
satu produsen terkemuka di Indonesia untuk produk susu ultra-high temperature (UHT), susu steril
dalam botol, krimer kental manis (sweetened condensed creamer atau SCC), evaporated milk, susu
pasteurisasi, susu UHT multi-cereal, minuman mengandung susu, susu bubuk, es krim, dan mentega.
Selanjutnya, ada divisi makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi & makanan khusus, minuman, serta
kemasan. Dalam kategori bisnis distribusi, perusahaan mendistribusikan sebagian besar produk
konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Terakhir, dalam
kategori agribisnis, perusahaan memiliki Divisi Perkebunan yang mengelola lebih dari 300.000 hektare
perkebunan di Indonesia, serta mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit, tiga lini produksi karet remah,
dua lini produksi karet lembaran, dua fasilitas pengolahan/penyulingan gula, satu pabrik kakao, dan satu
pabrik teh. Dalam kategori sama, ada pula divisi minyak & lemak nabati yang mengoperasikan lima
fasilitas penyulingan CPO di Indonesia. Divisi ini memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir,
yang meliputi minyak goreng, margarin dan shortening bermerek untuk konsumen dan dalam kemasan
industri.

Sejarah Singkat

1968 - PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia)
didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia mulai tahun 1969.
1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai salah satu anak
perusahaan Jangkar Jati Group.
1971 - PT Bogasari Flour Mills didirikan, dan menjadi pabrik pengolahan terigu dan gandum terbesar di
Indonesia (monopoli).

1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.

1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru, yang pemiliknya (Jangkar Jati) bersama dengan
Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna Corporation.

1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation. Namanya kemudian
menjadi PT Lambang Insan Makmur.

1992 - PT Sanmaru dan PT Indofood Interna diambil alih seluruh sahamnya oleh Salim Group. Pada
tahun itu juga, Salim Grup mengalihkan saham di perusahaan makanan "Indofood Group" dan Bogasari
menjadi milik Indocement.

1994 - PT Panganjaya Intikusuma pada 5 Februari 1994 berganti nama menjadi PT Indofood Sukses
Makmur.

2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman ringan bernama Indofood Asahi dan mulai mengimpor dua
merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.

2021 - Pada tanggal 17 Februari 2021, ICBP telah resmi membeli seluruh saham yang dimiliki Fritolay
Netherlands Holding B.V. (“Fritolay”), afiliasi dari PepsiCo pada PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”)
senilai Rp 494 miliar, sehingga berganti nama menjadi PT Indofood Fortuna Makmur serta produksi
makanan ringan merek Lay's, Cheetos dan Doritos di Indonesia akan dihentikan pada tanggal 18 Agustus
2021. Selain itu, PepsiCo dan afiliasinya juga telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas,
menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL
di Indonesia dalam periode tiga tahun.

Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk adalah Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU)
karena PT Indofood mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab
untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada
direktur eksekutif. Berikut merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK :

1. Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi
lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam
mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan
dapat tercapai.
2. Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.
3. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan
dan mengelola perseroan.
4. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.
5. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal
Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan
atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab
kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk
memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik.
Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar
modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk
memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada
direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
7. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional
perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional.
Divisi pada Manajemen Operasional antara lain adalah Divisi Mie Instan, Divisi Packaging, Divisi
Dairy, Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus, Divisi Snack Foods, Divisi Food Seasonings, Divisi
Internasional, Divisi Bogasari, Divisi Agribisnis, dan Divisi Distribusi.
8. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan
perseroan. Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain adalah Divisi Treasury, Divisi Controller,
Divisi Central Marketing, Divisi Corporate Purchasing, Divisi Investor Relations and Corporate
Secretary, Divisi CHR and CPR, Divisi Legal, Divisi Corporate Internal Audit, Divisi Research and
Development, dan Divisi Information Technology.
9. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif
kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analisis maupun investor.
10. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian
internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.

Rantai Komando PT Indofood

1. General Manager merupakan jabatan di perusahaan turnan dari direksi yang memiliki wewenang dalam
merumuskan dan menetapkan segala kebijakan perusahaan serta program tertentu yang berkaitan. Pada
dasarnya, tugas seorang General Manajer adalah mengatur seluruh kegiatan perusahaan mencakup
kepegawaian, kesekretariatan, seta administrasi keuangan pada seluruh divisi dalam perusahaan. Manajer
akan menerima laporan dari team leader dan anggota lainnya, lalu menyampaikannya pada jajaran yang
lebih tinggi.

2. Asisten manager dalam sebuah perusahaan sangat penting, sebab dapat membantu tugas manager agar
selalu lancar dan terkendali dengan baik. Tak hanya itu, seorang asisten manager juga harus mampu
membantu tugas dari atasan maupun jabatan tinggi lainnya.

3. Jabatan supervisor berada di antara manajer dan staf pelaksana. Supervisor adalah pengawas dari
karyawan pelaksana di sebuah perusahaan. Seorang supervisor akan melapor kepada manajer tentang
perkembangan yang terjadi terkait produk, layanan, dan staf di bawah arahannyaer juga seringkali
memiliki tanggung jawab untuk mewakili manager dari berbagai situasi.

Pengambilan keputusan yang dipakai Pt Indofood

Pengambilan keputusan yang dipakai Pt Indofood adalah Desentralisasi karena perusahaan ini kompleks

Anda mungkin juga menyukai