GARUDA INDONESIA
GROUP 2
PT Aero Wisata
PT Sabre Travel Network
Indonesia
Nama Perusahaan PT Garuda Maintanance
Jenis/Badan
Facility Aero Asia Tbk
hukum perusahaan
PT. Garuda (Persero) Tbk. PT Aero Systems Indonesia
PT Citilink Indonesia
Perusahaan terbuka Garuda Indonesia Holiday
Bidang usaha France
Kepemilikian
Jasa angkutan udara niaga
Pemerintah Negara
Republik Indonesia Modal dasar
Jumlah pegawai (60,54%)
PT. Trans Airways 30.000.000.000 saham
5.203 pegawai Publik (11,19%) dengan nilai nominal
total Rp.
13.770.000.000.000 atau
Pencatatan di Bursa masing-masing saham
Jumlah armada Efek Indonesia bernilai nominal Rp.
459,00.
178 armada 11 Februari 2011
VISI
“To become a sustainable aviation
group by connecting Indonesia and
beyond while delivering Indonesian
hospitality”
Melambangkan visi Perusahaan agar
lima sayap Garuda Indonesia dapat terus terbang
MISI melayani penumpang ke lima benua.
4
Jasa (aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis) yang
meliputi aktivitas konsultasi transportasi dan aktivitas
konsultasi manajemen lainnya.
6
yang meliputi aktivitas poliklinik swasta, aktivitas rumah
sakit lainnya dan perdagangan eceran barang farmasi di
apotik.
PRODUK ARMADA
GARUDA INDONESIA
1949 DC 3 DAKOTA
1950 - 1966 DH HERON
1950 - 1966 CV-340
1963 CONVAIR 990 A
1961 LOCKHEED L-118 ELECTRA
1950 - 1966 CV-440
1965 DC 8
1969 - 1989 DC 9
1969 FOKKER 27
Tahun Pemakaian Jenis Pesawat yang Dipakai
PT. Garuda Indonesia telah memenuhi Standar Internasional yang bertajuk Garuda Indonesia
Experience, meliputi pengalaman terbang yang terintegrasi dari pelayanan Preflight, In-flight,
hingga Post-flight melalui 5 panca indera.
TASTE TOUCH
menyuguhkan cita rasa menghadirkan konsep
makanan dan minuman touch yang tercermin
khas nusantara. dalam layanan tulus
dan bersahabat.
PETA WILAYAH USAHA
Oligopoli
Ketika satu perusahaan di
pasar oligopolistik mengubah
harga atau strategi
pemasarannya, tidak hanya
keuntungannya sendiri tetapi
juga keuntungan perusahaan
lain dalam industri yang
terpengaruh.
MARKET CONDITION
Oligopoli
• Terdapat beberapa produsen
yang menguasai banyak
konsumen di pasar
• Perusahaan baru sulit memasuki
pasar oligopoly yang sudah eksis
karena economies of scale
• Produk yang dijual dapat bersifat
identical atau differentiated
OLIGOPOLI MODEL
Cournot
• Produk jasa penerbangan
merupakan produk yang
homogen
• Setiap perusahaan mempunyai
kebijakan untuk menentukan
outputnya masing-masing
• Tidak ada kemungkinan bahwa
perubahan output atau harga
akan membuat perusahaan
menjadi lebih baik.
FIRM SIZE
Dosmetic Sales
Market Share
Airlines (In 000 USD)
Lion Air 29,7% 644.490 USD
Citilink 22,6% 490.420 USD
Batik Air 21,8% 473.060 USD
Garuda Indonesia 10,5% 227.850 USD
Wings Air 7,8% 171.430 USD
Medium Strong
• Penumpang bisa memilih
• Penumpang bisa memilih opsi Threat of Substitute maskapai lain sesuai rute dan
transportasi lain (mobil, kereta,
kapal)
Products jadwal yang tersedia
• Jalur udara tetap menjadi opsi • Terdapat opsi untuk memakai
terbaik untuk bepergian jarak jauh penerbangan LCC (Low Cost
Carrier)
Internal Company Strategy
Strategi yang sudah dilakukan Garuda Indonesia
Advertising Profit
Contoh: GarudaMiles
Program ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan poin atau mil terbang setiap
kali mereka terbang dengan Garuda Indonesia atau mitra kerjasama. Poin ini dapat ditukar
dengan keuntungan seperti tiket gratis, peningkatan kelas, atau akses ke fasilitas premium.
Program ini mendorong pelanggan untuk terus memilih Garuda Indonesia agar mereka
dapat memanfaatkan manfaat yang ditawarkan melalui program loyalitas ini.
PRISING STRATEGIES IN MARKETS WITH
INTENSE PRICE COMPETITION
Perusahaan dengan sengaja memvariasikan
Randomized harganya dalam upaya untuk "menyembunyikan"
Pricing informasi harga dari konsumen dan saingan.
PRODUCT QUALITY
ONLINE
REVIEW
CHAIN STORE
Garuda Indonesia memiliki standar atas hak
konsumennya.
Problem Analysis
Mengidentifikasi masalah utama Garuda Indonesia
MAIN PROBLEM
Beban Penjualan
Kasus Pengadaan
Pesawat
Manajemen Praktik
Korupsi Kasus Pengadaan
Mesin
PROBLEM
Lessor menaikan harga sewa pesawat Garuda Indonesia, karena dianggap maskapai Garuda Indonesia
sudah memiliki nama yang besar dalam dunia penerbangan maka pihak Lessor sengaja menaikan harga
sewa pesawatnya dibandingkan dengan maskapai lain. Hal ini menyebabkan biaya sewa pesawat Garuda
Indonesia lebih besar daripada biaya penjualannya.
• Korupsi pengadaan 18 jenis unit pesawat Sub • Korupsi paket perawatan mesin Rolls Royce
100 seater tipe jet kapasitas 90 seat dan jenis Trent 700 pada 50 pesawat Airbus A330-300
Bombardier CRJ-100 pada tahun 2011 menyeret milik Garuda dan 4 unit pesawat Airbus A300
sejumlah nama jajaran petinggi Garuda yang disewa Garuda dari Aercap dan ILFC
Indonesia, yaitu Emirsyah Satar, Albert Burhan, antara 2005-2014
Hadinoto, Setijo Awibowo, dan Agus Wahjudo. • Emirsyah dan Soetikno Soedarjo menerima
• Nilai pengadaan dibuat terlalu tinggi sehingga suap berupa fee dan mobil mewah Rolls
biaya operasionalnya melebihi pendapatan Royce Silver Spirit dari Rolls Royce.
2011-2021
Restrukturisasi Network
Plan
Strategi yang dijalankan meiliputi restrukturisasi dan resizing network plan, yang kini berfokus
kepada rute domestik dan hanya beberapa rute international. Garuda Indonesia juga tengah
bersinergi dengan maskapai citilink.
STRATEGI KEUANGAN
Alternative
Pensiun Dini Penghimpun Dana
Garuda juga melakukan hedging terhadap bahan bakar pesawat. Diharapkan dengan
adanya hedging, Garuda dapat menekan biaya bahan bakar penerbangan seiring
meningkatkan harga minyak dunia untuk dan mengantisipasi fluktuasi dan nilai tukar.
Untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, Garuda juga meningkatkan kontribusi
pendapatan dari luar penumpang (non-passsanger).
STRATEGI PENDUKUNG
Memaksimalkan Mitra
Usaha untuk Meningkatkan Kemitraan Garuda Indonesia
Revenue Lain
Kemitraan dengan maskapai
Dengan memaksimalkan mitra penerbangan lain
usaha, Garuda Indonesia
dapat mengoptimalkan Kerjasama dengan perusahaan travel
potensi pendapatan di luar dan pariwisata
bisnis penerbangan dan
mengurangi ketergantungan Kemitraan dengan perusahaan
pada sumber pendapatan logistik dan kargo
tunggal, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan Kerjasama dengan perusahaan
secara keseluruhan. perhotelan dan restoran
STRATEGI PENDUKUNG
Romauli, M., & Warsito, T. (2009). Elastisitas Permintaan penumpang terhadap Harga pada PT.
Garuda Indonesia Rute Jakarta-Ujung Pandang Elasticity of Passenger Demand on Price of PT.
Garuda Indonesia’s Flight Route Jakarta-Ujung Pandang. JMT, 10(2), 152–161.
https://www.statista.com/statistics/939897/indonesia-domestic-airlines-market-share/
(Diakses 25 Mei 13.35)
https://www.statista.com/outlook/mmo/shared-mobility/shared-
vehicles/flights/indonesia#revenue (Diakses 25 Mei 14.05)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190617075146-4-78645/simak-4-masalah-ini-
ganggu-industri-penerbangan-ri (Diakses 25 Mei 14.27)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220627140348-17-350688/ini-peran-es-dan-ss-di-
korupsi-pengadaan-pesawat-garuda (Diakses 23 Juni 16.17)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191230170405-12-461098/jaksa-bongkar-suap-
rp58-m-ke-emirsyah-terkait-rolls-royce *Diakses 23 Juni 16.38)
THANK YOU
Analysis of Company
GARUDA INDONESIA