Anda di halaman 1dari 50

Analysis of Company

GARUDA INDONESIA
GROUP 2

Dicky Yudhistira 508390


Evieta Islamiati Tricinta 508521
Farisan Kamestiawara Pratama 509825
Gabriella Cindythia Ere Mbete 508128
Company Description
Pengenalan Tentang Garuda Indonesia
About the Company Entitas anak

PT Aero Wisata
PT Sabre Travel Network
Indonesia
Nama Perusahaan PT Garuda Maintanance
Jenis/Badan
Facility Aero Asia Tbk
hukum perusahaan
PT. Garuda (Persero) Tbk. PT Aero Systems Indonesia
PT Citilink Indonesia
Perusahaan terbuka Garuda Indonesia Holiday
Bidang usaha France
Kepemilikian
Jasa angkutan udara niaga
Pemerintah Negara
Republik Indonesia Modal dasar
Jumlah pegawai (60,54%)
PT. Trans Airways 30.000.000.000 saham
5.203 pegawai Publik (11,19%) dengan nilai nominal
total Rp.
13.770.000.000.000 atau
Pencatatan di Bursa masing-masing saham
Jumlah armada Efek Indonesia bernilai nominal Rp.
459,00.
178 armada 11 Februari 2011
VISI
“To become a sustainable aviation
group by connecting Indonesia and
beyond while delivering Indonesian
hospitality”
Melambangkan visi Perusahaan agar
lima sayap Garuda Indonesia dapat terus terbang
MISI melayani penumpang ke lima benua.

“Strengthening business fundamental


through strong revenue growth, cost Mempresentasikan keindahan langit
leadership implementation, organization
warna biru dan laut
effectiveness and group synergy
reinforcement while focusing on high Mempresentasikan warna alam
hijau tosca
standard of safety and customer oriented Indonesia.
services delivered by professional &
Warna netral hasil dari brand refresh
passionate employees”
abu-abu yang diterapkan pada font logo.
KEGIATAN USAHA 2021

Kegiatan Utama Kegiatan Pendukung


1
Angkutan Udara Niaga yang meliputi Angkutan Udara
Niaga berjadwal dan tidak berjadwal, dalam negeri dan 1 Pergudangan yang meliputi pergudangan dan
penyimpaan.
luar negeri, untuk penumpang dan barang.
2
2
Real Estat yang dimiliki sendiri atau disewa.
Industri yang meliputi reparasi pesawat terbang.
Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha
Informasi dan komunikasi yang meliputi aktivitas
teknologi informasi dan jasa komputer lainnya. 3 3 tanpa hak opsi, agen perjalanan dan penunjang
usaha lainnya.

4
Jasa (aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis) yang
meliputi aktivitas konsultasi transportasi dan aktivitas
konsultasi manajemen lainnya.

Pendidikan yang meliputi pendidikan awak pesawat dan


jasa angkutan udara khusus pendidikan awak pesawat. 5
Aktivitas Kesehatan Manusia (termasuk perdagangan)

6
yang meliputi aktivitas poliklinik swasta, aktivitas rumah
sakit lainnya dan perdagangan eceran barang farmasi di
apotik.
PRODUK ARMADA
GARUDA INDONESIA

Tahun Pemakaian Jenis Pesawat yang Dipakai

1949 DC 3 DAKOTA
1950 - 1966 DH HERON
1950 - 1966 CV-340
1963 CONVAIR 990 A
1961 LOCKHEED L-118 ELECTRA
1950 - 1966 CV-440
1965 DC 8
1969 - 1989 DC 9
1969 FOKKER 27
Tahun Pemakaian Jenis Pesawat yang Dipakai

1982 - 1950 AIRBUS A300-B4


1989 - 2011 BOEING 737-400
1991 - 1998 MD 11
1994 - 2017 BOEING 747-400
2000 - Sekarang AIRBUS A330-200
2005 - Sekarang BOEING 737-800NG
1996 - Sekarang AIRBUS A330-300
2012 - Sekarang BOMBARDIER CRJ1000 NEXT GEN
2013 - Sekarang BOEING 77-300ER
2013 - Sekarang ATR72-600
JASA

PT. Garuda Indonesia telah memenuhi Standar Internasional yang bertajuk Garuda Indonesia
Experience, meliputi pengalaman terbang yang terintegrasi dari pelayanan Preflight, In-flight,
hingga Post-flight melalui 5 panca indera.

SIGHT SOUND SCENT


pengalaman visual Menghadirkan Garuda membawa aroma yang
yang memanjakan Indonesia Experience melalui menyegarkan sekaligus
mata penumpang. perangkat mutakhir Audio & menenangkan di kantor
Video on Demand (AVOD). penjualan dan lounge.

TASTE TOUCH
menyuguhkan cita rasa menghadirkan konsep
makanan dan minuman touch yang tercermin
khas nusantara. dalam layanan tulus
dan bersahabat.
PETA WILAYAH USAHA

DESTINASI DOMESTIK : 39 Destinasi dengan 49 Rute Penerbangan


PETA WILAYAH USAHA

DESTINASI INTERNASIONAL : 8 Destinasi dengan 8 Rute Penerbangan


Company Industry
Business Environment dari Garuda Indonesia
MARKET TYPE

Oligopoli
Ketika satu perusahaan di
pasar oligopolistik mengubah
harga atau strategi
pemasarannya, tidak hanya
keuntungannya sendiri tetapi
juga keuntungan perusahaan
lain dalam industri yang
terpengaruh.
MARKET CONDITION

Oligopoli
• Terdapat beberapa produsen
yang menguasai banyak
konsumen di pasar
• Perusahaan baru sulit memasuki
pasar oligopoly yang sudah eksis
karena economies of scale
• Produk yang dijual dapat bersifat
identical atau differentiated
OLIGOPOLI MODEL

Cournot
• Produk jasa penerbangan
merupakan produk yang
homogen
• Setiap perusahaan mempunyai
kebijakan untuk menentukan
outputnya masing-masing
• Tidak ada kemungkinan bahwa
perubahan output atau harga
akan membuat perusahaan
menjadi lebih baik.
FIRM SIZE

Dosmetic Sales
Market Share
Airlines (In 000 USD)
Lion Air 29,7% 644.490 USD
Citilink 22,6% 490.420 USD
Batik Air 21,8% 473.060 USD
Garuda Indonesia 10,5% 227.850 USD
Wings Air 7,8% 171.430 USD

Total Revenue 100% 2.170.000 USD


PORTERS'S FIVE FORCES ANALYSIS
Strong Low

• Terbatasnya jumlah supplier


pesawat, yaitu, Boeing dan Threat of New Entrants • Butuh modal tinggi
Airbus • Jumlah pemain yang sedikit
• Terbatasnya jumlah supplier dengan skala yang besar
bahan bakar pesawat (Avtur)

Bargaining Power of Rivalry Among Bargaining Power of


Suppliers
Competitors Buyers

Medium Strong
• Penumpang bisa memilih
• Penumpang bisa memilih opsi Threat of Substitute maskapai lain sesuai rute dan
transportasi lain (mobil, kereta,
kapal)
Products jadwal yang tersedia
• Jalur udara tetap menjadi opsi • Terdapat opsi untuk memakai
terbaik untuk bepergian jarak jauh penerbangan LCC (Low Cost
Carrier)
Internal Company Strategy
Strategi yang sudah dilakukan Garuda Indonesia
Advertising Profit

Percentage of Percentage of Profits


Advertising to Sales to Sale
94,878,738 (4.174.004.768)
== X 100% = X 100%
1,336,678,470 1,336,678,470
= 7.1% = (312%)

Pada Annual Report 2021,


Garuda memberikan budget Pada Annual Report 2021,
untuk beban advertising Garuda mengalami kerugian
senilai 7.1% dari Salesnya profit
GRAFIK PROFIT

Pada tahun 2010-2014


Garuda Indonesia memiliki
pencapaian profit yang
cukup stabil (meningkat)
namun di tahun 2015
terdapat penurunan profit
sebesar 370. Tahun 2016-
2019 Garuda Indonesia
memiliki kenaikan profit
kembali dan puncaknya di
tahun 2020-2021 Garuda
Indonesia mengalami
penurunan profit yang
sangat signifikan karena
munculnya pandemi
Covid-19.
GRAFIK KAS

Terlihat dalam grafik bahwa


kas Garuda Indonesia sempat
meningkat pada tahun 2016
lalu setelah tahun tersebut kas
Garuda Indonesia langsung
turun lumayan drastis sampai
di kuartal 2020 walaupun
sempat meningkat namun
tidak signifikan dan tidak stabil
karena menurun lagi sampai di
kuartal 2020.
GRAFIK JUMLAH PENUMPANG

Dari data disamping dapat


disimpulkan bahwa jumlah
penumpang Garuda Indonesia
pada bulan mei sangat
mengalami penurunan yang
signifikan yaitu hanya berjumlah
32.075 penumpang dibandingkan
dengan bulan - bulan lainnya
yang memang mengalami
penurunan namun tidak sebanyak
pada bulan mei tersebut.
A SIMPLE PRICING FOR COURNOT
OLIGOPOLY
Sebagai perusahaan yang berada pada tipe market Cournot Oligopoly,
Garuda Indonesia dapat memaksimalkan profit, Manajer perusahaan pada
Cournot Oligopoly memproduksi output sesuai Marginal Revenue sama
dengan Marginal Cost.

3 Aspek yang perlu dipertimbangkan

Semakin elastis Ketika jumlah Semakin tinggi biaya


permintaan pasar, perusahaan marjinal, semakin
semakin dekat harga meningkat, harga yang tinggi harga yang
yang memaksimalkan memaksimalkan laba memaksimalkan
keuntungan dengan mendekati Marginal keuntungan dalam
biaya marjinal. Cost. Cournot Oligopoly.
EXTRACTING SURPLUS FROM CONSUMERS
Praktik membebankan harga yang berbeda kepada
Price Discrimination konsumen untuk barang atau jasa yang sama.
Contoh: Early Bird
Garuda Indonesia dapat memberikan penawaran khusus kepada pelanggan yang
memesan tiket jauh hari sebelum keberangkatan atau mendapatkan tiket pada saat
terakhir. Tiket yang dibeli jauh hari sebelumnya mungkin memiliki harga yang lebih rendah
daripada tiket yang dibeli mendekati tanggal keberangkatan. Dengan ini, mereka dapat
mengoptimalkan pengisian pesawat dan mengimbangi permintaan penumpang pada
berbagai periode waktu.

Pemesanan H-2 Pemesanan H-1


Pemesanan Hari-H
Keberangkatan Bulan
EXTRACTING SURPLUS FROM CONSUMERS
konsumen dikenakan biaya tetap untuk hak
Two Part Pricing membeli produk, ditambah biaya per unit untuk
setiap unit yang dibeli.

Contoh: Premium Membership garuda Miles


Garuda Indonesia dapat menawarkan
program keanggotaan premium di mana
pelanggan membayar biaya tahunan atau
bulanan untuk menjadi anggota.
Keanggotaan ini dapat memberikan akses ke
fasilitas dan keuntungan khusus, seperti
prioritas boarding, bagasi tambahan, akses
ke lounge bandara, atau poin reward yang
dapat ditukar dengan tiket atau upgrade
kelas. Biaya keanggotaan tersebut
merupakan biaya tetap, sedangkan harga
tiket atau layanan lainnya akan menjadi
biaya variabel.
EXTRACTING SURPLUS FROM CONSUMERS
produk identik dikemas bersama untuk meningkatkan
Block Pricing keuntungan dengan memaksa pelanggan membuat
keputusan semua atau tidak sama sekali untuk
membeli.
Contoh: Premium Kelas Kabin
Garuda Indonesia dapat membagi harga tiket berdasarkan kelas kabin. Mereka dapat
menawarkan harga yang berbeda untuk kelas bisnis dan kelas ekonomi. Setiap kelas kabin
memiliki blok harga yang berbeda, dengan fasilitas dan layanan yang sesuai. Pelanggan
dapat memilih blok harga yang sesuai dengan preferensi dan anggaran mereka.

Business Class Economic Class


EXTRACTING SURPLUS FROM CONSUMERS
Praktik menggabungkan beberapa produk yang
Commodity Bundling berbeda menjadi satu dan menjualnya dengan satu
Prize “harga bundel”.
Contoh: Paket Penerbangan + Tour Wisata
Garuda Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan agen perjalanan atau operator wisata
untuk menawarkan paket penerbangan dan wisata. Pelanggan dapat membeli tiket
pesawat dan mendapatkan paket tur atau perjalanan wisata dengan harga yang lebih
menguntungkan
PRICING STRATEGIES FOR SPECIAL COST AND
DEMAND STRUCTURES
Strategi penetapan harga di mana harga yang lebih
Peak Load Pricing tinggi dikenakan selama jam sibuk daripada di luar
jam sibuk.

Contoh: Harga Tiket Pesawat Berdasarkan Jam Pesawat


Garuda Indonesia memberikan harga tiket yang lebih mahal pada waktu-waktu tertentu,
seperti pada peak-hour. Hal ini dilakukan agar Garuda dapat memanfaatkan revenue dari
jumlah tiket yang terjual.

Harga tiket pada penerbangan pukul 09.30 lebih tinggi


daripada penerbangan pukul 16.00. Manajemen Garuda dapat
menetapkan tingkat harga dengan menyesuaikan data
historis penjualan tiket penerbangan pada waktu dan hari
yang sama
PRICING STRATEGIES FOR SPECIAL COST AND
DEMAND STRUCTURES
Perusahaan secara optimal menetapkan harga
Transfer Pricing internal di mana divisi hulu menjual input ke divisi hilir.

Contoh: Transfer Pricing dengan GMF AeroAsia


Garuda Indonesia memiliki anak perusahaan yang menyediakan jasa teknis perbaikan dan
perawatan pesawat terbang, yaitu GMF AeroAsia yang menawarkan jasa, kepada maskapai
lain atau maskapai Garuda Indonesia. Transfer pricing akan diterapkan untuk menentukan
harga yang wajar untuk penjualan jasa pada pesawat milik Garuda Indonesia
PRICING STRATEGIES FOR SPECIAL COST AND
DEMAND STRUCTURES
Strategi penetapan harga dimana keuntungan yang
Cross Subsidies diperoleh dari penjualan satu produk digunakan
untuk mensubsidi penjualan produk terkait.

Contoh: Subsidi Silang dari Rute yang Kurang


menguntungkan
Beberapa rute penerbangan mungkin kurang
menguntungkan atau memiliki tingkat permintaan
yang lebih rendah. Garuda Indonesia dapat
menggunakan pendapatan dari rute yang lebih
menguntungkan untuk mensubsidi operasional rute-
rute yang kurang menguntungkan tersebut. Ini
memungkinkan mereka untuk tetap menjaga
konektivitas dan layanan penerbangan ke tujuan yang
mungkin tidak menghasilkan keuntungan secara
langsung.
PRISING STRATEGIES IN MARKETS WITH
INTENSE PRICE COMPETITION
Brand loyalty atau loyalitas merek adalah ketika
Introducing Brand pelanggan memiliki preferensi atau kecenderungan
Loyalty yang kuat untuk terus memilih dan menggunakan
produk atau layanan dari suatu merek tertentu

Contoh: GarudaMiles
Program ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan poin atau mil terbang setiap
kali mereka terbang dengan Garuda Indonesia atau mitra kerjasama. Poin ini dapat ditukar
dengan keuntungan seperti tiket gratis, peningkatan kelas, atau akses ke fasilitas premium.
Program ini mendorong pelanggan untuk terus memilih Garuda Indonesia agar mereka
dapat memanfaatkan manfaat yang ditawarkan melalui program loyalitas ini.
PRISING STRATEGIES IN MARKETS WITH
INTENSE PRICE COMPETITION
Perusahaan dengan sengaja memvariasikan
Randomized harganya dalam upaya untuk "menyembunyikan"
Pricing informasi harga dari konsumen dan saingan.

Contoh: Fluktuasi Harga Tiket


Pesawat
Garuda Indonesia dapat
menyesuaikan harga tiket berdasarkan
permintaan pelanggan. Misalnya,
ketika permintaan tinggi pada periode
liburan atau musim tinggi, harga tiket
dapat meningkat secara dinamis.
Sebaliknya, pada periode dengan
permintaan yang lebih rendah, harga Customer tidak mengetahui faktor dasar-dasar
tiket dapat diturunkan untuk penetapan harga yang ditentukan oleh pihak
manajemen. Harga dapat berubah-ubah ataupun
mendorong lebih banyak penjualan. dapat stabil dari waktu ke waktu.
MANAGERIAL DESICION WITH RISK
AVERSE COSTUMER

FIRM TYPE COSTUMER TYPE

Risk Loving Risk Averse

Garuda Indonesia berani Konsumen Garuda Indonesia


untuk melakukan investasi merupakan tipe konsumen yang
besar-besaran. Contoh: sewa ingin menghindari risiko. Konsumen
pesawat, jenis pesawat, rute sudah memercayakan
penerbangan. keselamatan dan kenyamanan
dengan terbang menggunakan
Garuda meskipun harus
membayar lebih mahal
MANAGERIAL DESICION WITH RISK
AVERSE COSTUMER

PRODUCT QUALITY

Garuda memiliki tagline


#TerbangSehat bersama Garuda
indonesia, yaitu menyediakan
personal health kit gratis untuk
setiap penumpang garuda kelas
business ataupun economy class.

Personal Health Kit berisi:


• 1 Pcs softies 3D Mask
• 1 Pcs Duckshape Mask
• Wipes Antibacterial
• Voucher diskon 20%
MANAGERIAL DESICION WITH RISK
AVERSE COSTUMER
INSURANCE

Consumer bersedia membayar


lebih demi menghindari resiko yang
tidak diiinginkan.
MANAGERIAL DESICION WITH RISK
AVERSE COSTUMER

ONLINE
REVIEW

Media consumer untuk


dapat
membandingkan dan
mempertimbangkan
dalam penghindaran
resiko suatu produk
yang akan digunakan,
semakin baik dan
lengkap review maka
itu akan menjadi nilai
tambah untuk
consumer.
MANAGERIAL DESICION WITH RISK
AVERSE COSTUMER

CHAIN STORE
Garuda Indonesia memiliki standar atas hak
konsumennya.
Problem Analysis
Mengidentifikasi masalah utama Garuda Indonesia
MAIN PROBLEM

Situation Complication Question (SCQ) Framework digunakan untuk mengetahui kunci


permasalahan yang ingin diselesaikan

Situation Complication Key Question

• Garuda Indonesia • Garuda Indonesia • Bagaimana cara


merupakan maskapai mengalami potensi menyelamatkan
“flag carrier” Indonesia kebangkrutan Garuda Indonesia dari
yang memberikan full • Pada laporan ancaman
service keuangan tahun 2021, kebangkrutan
• Garuda Indonesia saat Garuda Indonesia
ini melayani lebih dari mengalami profit -4.2
60 destinasi di seluruh Juta USD.
dunia dan berbagai • Selain itu, Garuda
lokasi eksotis di Indonesia juga memiliki
Indonesia liabilitas yang tinggi
• Garuda Indonesia senilai 13.3 juta USD
Group mengoperasikan
210 armada pesawat
MAIN PROBLEM
Issue Tree Framework digunakan untuk mengidentifikasi root cause dari permasalahan yang terjadi

Kompetisi Maskapai Full


Internasional Service
Kompetisi
Kompetisi Maskapai Low
Domestik Cost Carrier

Beban Penjualan

Potensi Kerugian Beban Umum dan


Financial Administrasi
Kebangkrutan Profit

beban Bunga Hutang

Kasus Pengadaan
Pesawat
Manajemen Praktik
Korupsi Kasus Pengadaan
Mesin
PROBLEM

Biaya Sewa Pesawat yang Mahal

Lessor menaikan harga sewa pesawat Garuda Indonesia, karena dianggap maskapai Garuda Indonesia
sudah memiliki nama yang besar dalam dunia penerbangan maka pihak Lessor sengaja menaikan harga
sewa pesawatnya dibandingkan dengan maskapai lain. Hal ini menyebabkan biaya sewa pesawat Garuda
Indonesia lebih besar daripada biaya penjualannya.

Banyaknya Rute yang Merugi

Sebagai maskapai flag carrier negara Indonesia, Garuda


memiliki penerbangan sejumlah 437 rute baik
internasional maupun domestik. Namun, terdapat banyak
rute yang merugi karena occupancy penumpang tidak
terisi penuh dan membuat pendapatan penjualan tiket
lebih rendah daripada beban operasional.
Korupsi Pengadaan Korupsi Pengadaan
Pesawat Mesin

• Korupsi pengadaan 18 jenis unit pesawat Sub • Korupsi paket perawatan mesin Rolls Royce
100 seater tipe jet kapasitas 90 seat dan jenis Trent 700 pada 50 pesawat Airbus A330-300
Bombardier CRJ-100 pada tahun 2011 menyeret milik Garuda dan 4 unit pesawat Airbus A300
sejumlah nama jajaran petinggi Garuda yang disewa Garuda dari Aercap dan ILFC
Indonesia, yaitu Emirsyah Satar, Albert Burhan, antara 2005-2014
Hadinoto, Setijo Awibowo, dan Agus Wahjudo. • Emirsyah dan Soetikno Soedarjo menerima
• Nilai pengadaan dibuat terlalu tinggi sehingga suap berupa fee dan mobil mewah Rolls
biaya operasionalnya melebihi pendapatan Royce Silver Spirit dari Rolls Royce.
2011-2021

Kerugian yang Kerugian yang


ditimbulkan senilai ditimbulkan senilai
Rp 8,8 triliun Rp 5,8 Miliar
Conclusion to C-Level
Strategi Garuda Indonesia
STRATEGI OPERASIONAL

Restrukturisasi Kontrak Revitalisasi Armada


Pesawat
Sejumlah tahapan strategis yang dilakukan Garuda indonesia melakukan penyederhanaan
dalam merampungkan proses restukturiasi ini dan meremajakan pesawat agar dapat
mulai dari perolehan putusan hmoologasi atas meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi
perjanjian Perdamaian oleh PN Jakarta Pusat, biaya operasi. Jenis pesawat yang
termasuk didalamnya memaksimalkan langkah distandarisasi yaitu Beoing B737-900NG, Airbus
renegosiasi beban sewa pesawat, restruksisasi A330-200/300/900neo, Boeing B777-300ER dan
hutang jangka panjang, serta instrumen Airbus A320-200.
kewajiban usaha lainnya.

Restrukturisasi Network
Plan
Strategi yang dijalankan meiliputi restrukturisasi dan resizing network plan, yang kini berfokus
kepada rute domestik dan hanya beberapa rute international. Garuda Indonesia juga tengah
bersinergi dengan maskapai citilink.
STRATEGI KEUANGAN

Alternative
Pensiun Dini Penghimpun Dana

Direktur Utama Garuda Indonesia Strategi keuangan yang diambil


Irfan Setiaputra mengungkapkan, meliputi restrukturisasi keuangan
salah satu langkah untuk maupun utang, pengendalian
mengurangi biaya adalah dengan keuangan, dan program efesiensi
menawarkan pensiun dini. biaya. Garuda juga mencari
Program pensiun dini bisa diikuti alternative penghimpunan dana /
oleh semua karyawan. Semua modal, serta mengimplementasikan
kewajiban perusahaan seperti budaya taat asas dan budaya risiko.
dalam aturan perusahaan akan
dibayarkan ke karyawan yang
mengambil pensiun dini.
HEDGING STRATEGY

Garuda juga melakukan hedging terhadap bahan bakar pesawat. Diharapkan dengan
adanya hedging, Garuda dapat menekan biaya bahan bakar penerbangan seiring
meningkatkan harga minyak dunia untuk dan mengantisipasi fluktuasi dan nilai tukar.
Untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, Garuda juga meningkatkan kontribusi
pendapatan dari luar penumpang (non-passsanger).
STRATEGI PENDUKUNG

Restrukturisasi Organisasi Diversifikasi Portofolio


(Komisaris & Direktur) Bisnis Anak Perusahaan

Dalam Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan tahun 2021, Sebagai maskapai penerbangan
perusahaan melakukan terkemuka di Indonesia, Garuda
perombakan dan pengurangan Indonesia memiliki strategi
jumlah komisaris dan direksi diversifikasi portofolio bisnis untuk
perusahaan. anak perusahaannya dengan
Rapat tersebut memberhentikan tujuan mengurangi ketergantungan
dengan hormat Triawan Munaf, pada bisnis penerbangan dan
Peter F. Gontha, Zannuba Arifah meningkatkan pendapatan dari
Ch. R, dan Elisa Lumbantoruan sektor lain.
dari jabatan Anggota Dewan
Komisaris.
STRATEGI PENDUKUNG

Memaksimalkan Mitra
Usaha untuk Meningkatkan Kemitraan Garuda Indonesia
Revenue Lain
Kemitraan dengan maskapai
Dengan memaksimalkan mitra penerbangan lain
usaha, Garuda Indonesia
dapat mengoptimalkan Kerjasama dengan perusahaan travel
potensi pendapatan di luar dan pariwisata
bisnis penerbangan dan
mengurangi ketergantungan Kemitraan dengan perusahaan
pada sumber pendapatan logistik dan kargo
tunggal, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan Kerjasama dengan perusahaan
secara keseluruhan. perhotelan dan restoran
STRATEGI PENDUKUNG

Garuda Indonesia terus melakukan pembaruan armada dengan


pesawat yang lebih efisien dalam hal bahan bakar, seperti Boeing 737
Max dan Airbus A330neo, yang dirancang untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar dan emisi.
Reference
Annual Report 2021 PT Garuda Indonesia Tbk.

Mark Smyth, B. P. (2008). Air Travel Demand. Iata, 46.


https://www.iata.org/whatwedo/documents/economics/air_travel_demand.pdf

Romauli, M., & Warsito, T. (2009). Elastisitas Permintaan penumpang terhadap Harga pada PT.
Garuda Indonesia Rute Jakarta-Ujung Pandang Elasticity of Passenger Demand on Price of PT.
Garuda Indonesia’s Flight Route Jakarta-Ujung Pandang. JMT, 10(2), 152–161.
https://www.statista.com/statistics/939897/indonesia-domestic-airlines-market-share/
(Diakses 25 Mei 13.35)
https://www.statista.com/outlook/mmo/shared-mobility/shared-
vehicles/flights/indonesia#revenue (Diakses 25 Mei 14.05)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190617075146-4-78645/simak-4-masalah-ini-
ganggu-industri-penerbangan-ri (Diakses 25 Mei 14.27)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220627140348-17-350688/ini-peran-es-dan-ss-di-
korupsi-pengadaan-pesawat-garuda (Diakses 23 Juni 16.17)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191230170405-12-461098/jaksa-bongkar-suap-
rp58-m-ke-emirsyah-terkait-rolls-royce *Diakses 23 Juni 16.38)
THANK YOU
Analysis of Company
GARUDA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai