Anda di halaman 1dari 12

SAA 2 RISK MANAGEMENT

GARUDA INDONESIA

Cover dan nama anggota


Daftar isi
I. Pendahuluan

Company Profile

Garuda Indonesia group mengoperasikan 202 armada pesawat sebagai jumlah


keseluruhan dengan rata-rata usia armada dibawah lima tahun. Adapun Garuda
Indonesia sebagai mainbrand saat ini mengoperasikan sebanyak 144 pesawat,
sedangkan Citilink mengoperasikan sebanyak 58 armada. Melalui program
transformasi yang berkelanjutan. Garuda Indonesia berhasil mencatatkan sejumlah
pengakuan internasional di antaranya adalah pencapaian sebagai "The Worlds Best
Economy Class" dari TripAdvisor Travelers Choice Awards, “Maskapai Bintang
Lima/ 5-Star Airline” sejak tahun 2014, “Top 10 World’s Best Airline” Skytrax 2017,
The World’s Best Cabin Crew” selama lima tahun berturut-turut sejak 2014. Selain
itu, pada tahun 2017 lalu, Garuda Indonesia juga berhasil meraih predikat "Bintang 5"
dari Airline Passenger Experience Association (APEX), sebuah asosiasi nirlaba untuk
peningkatan pengalaman penumpang penerbangan yang berkedudukan di New York,
Amerika Serikat.

Garuda Indonesia didirikan pada 1 Agustus 1947 sebagai KLM. Pada 21


Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah
Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.
Presiden Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA)
sebagai nama maskapai ini. Dalam mempersiapkan kemampuan staf udara Indonesia,
maka KLM bersedia menempatkan sementara stafnya untuk tetap bertugas sekaligus
melatih para staf udara Indonesia. Karena itulah pada masa peralihan ini Direktur
Utama pertama GIA merupakan orang Belanda, Dr. E. Konijneburg. Armada pertama
GIA pertama pun merupakan peninggalan KLM-IIB dan bukan armada “Indonesian
Airways” milik AURI.
Garuda Indonesia memiliki anak perusahaan diantaranya Citilink, GMF
AeroAsia, Abacus Distribution systems Indonesia, Aero Systems Indonesia, dan
Aerowisata. Perusahaan Induknya yaitu BUMN. Kantor pusat berada di Garuda City
Center Building Complex Jalan M1, Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta
Tangerang, Banten, Indonesia. Pada tanggal 8 November 2019. Kerjasama
Operasional diantara maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air dihentikan karena
terjadi konflik internal ditandai dengan mulai beroperasinya kembali peralatan ground
service milik Sriwijaya Air yang semula disimpan saat Kerja Sama Operasional
(KSO) sedang berlangsung. Yang menyebabkan penundaan hingga pembatalan
penerbangan Sriwijaya Air yang menyebabkan ribuan penumpang terlantar.

II. Pembahasan
A. Visi dan misi Perusahaan

Visi Perusahaan
Value-Driven Aviation Group, Bringing Indonesian Hospitality to the
World (US$3.5 Billion)

Misi Perusahaan
 Shareholder: Maximize group value for better shareholder return
among regional airlanes
 Customer: by delivering excellent Indonesian hospitality and world
best experiences to customers.
 Process: while implementing cost leadership & synergy within
group.
 Employee: and by engaging passionate & proud employee in one
the most admired company to work for in Indonesia.

B. Produk/Jasa yang dihasilkan Perusahaan

Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama


adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua
adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai,
Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke
bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara
Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan,
Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU)
dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo
dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda
Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low
Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan
dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia
layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst
(penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan
transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu
perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan
overhaul. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi
Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2014
Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam. Pada 2012,
Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di
antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen
penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini.
Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FCInggris.

C. Pesaing perusahaan
 Singapore Airlanes
Maskapai penerbangan nasional Singapore, salah satu maskapai
terbaik dan tersukses di Asia dengan penerbangan ke Eropa,
Amerika Utara, serta Asia dan Australia. Armada pesawat terbang
Singapore Airlanes terdiri dari empat tipe, Boeing 747 dan Boeing
777.
Strength
1. SIA telah hadir di dunia penerbangan dan memiliki
pengalaman sejak tahun 1972
2. Sia menggunakan strategi merevisi pesawat setiap beberapa
tahun, sehingga mempertahankan armada termuda dan
paling modern di industry.
3. Awak kabin merupakan Singapore girl yang mempesona
karena keramahan dan kecantikannya asli Singapore.
4. Pelatihan awak kabin dan kenyamanan penerbangan,
dengan tujuan memenangkan loyalitas penumpang di
segmen premium.
5. Memiliki bandara Changi yang modern dan efisien dengan
keamanan tinggi yang terbaik di dunia.
6. Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yang
menyediakan fasilitas dengan harga yang lebih kompetitif.
Weakness
1. Harga pelayanan yang relative mahal, dan tidak memperhatikan
masyarakat yang memilliki pereknomonian menengah kebawah
2. Kurs mata uang dollar yang kurang stabil
3. Hubungan antar staff kurang baik, sehingga menimbulkan
pertengkaran antar staff

Opportunity
1. SIA menjalin aliansi dengan beberapa maskapai penerbangan
seperti Silk Air, Kris Flyer dan Star Alliance.
2. Singapore memiliki letak yang strategis, sehingga ideal untuk
lokasi penerbangan
3. Maskapai penerbangan yang terkemuka di dunia selama
bertahun-tahun
4. Teknologi yang semakin modern memungkinakan efisiensi
bahan bakar dan perawatan dan pemeliharaan pesawat.
5. Keadaan global yang semakin berkembang membuat customer
membutuhkan jasa maskapai penerbangan.

Threat
1. Banyak pesaing muncul seperti termasuk Qantas, Cathay
Pascific.
2. Bahan bakar pesawat yang harganya semakin mahal dapat
menyebabkan biaya yang semakin tinggi
3. Ada beberapa maskapai penerbangan lain yang memiliki harga
lebih murah dibandingkan Singapore Airlanes.

 Batik Air
Maskapai penerbangan swasta Indonesia yang didirikan
pada tahun 2013. Maskapai ini merupakan anak perusahaan
Lion Air yang berlayanan penuh. Penerbangan perdana
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013 dari Jakarta ke
Manado.

Strenght
1. Harga relative lebih murah
2. Check in dapat dilakukan secara online
3. Phone check in
4. On time
5. Posisi kursi yang lebih luas
6. Full service

Weakness
1. Promosi yang masih lemah
2. Lion Air sedang menurun

Opportunity
1. Memasuki tujuan penerbangan Kawasan Eropa
2. Dapat menggunakan layanan komunikasi selama penerbangan
berlangsung

Threats
1. Layanan Garuda Indonesia yang masih lebih dominan
2. Brand mark Garuda Indonesia yang masih lebih tinggi di kelas
premium
3. Inovasi awak kabin competitor lain yang lebih menarik
4. Regulasi pemerintah terhadap kebijakan penerbangan.

D. Analisa SWOT

1. Kekuatan (Strengths):
 Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat ini
mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis
Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis
Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400,
500) dan 42 pesawat B737-800 NG;
 Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute
internasional hingga tahun 2010;
 Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai
fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan
Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience”
yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and
touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
 Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi
Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan
pemberian visa di atas pesawat;
 Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal,
profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta
dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient & effective, Loyalty,
customer centricitY, Honesty & openness, and Integrity) disetiap
insan Garuda Indonesia;
 Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai
23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia
tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China,
Timur Tengah dan South West Pacific (Australia);
 Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan
bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai
penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia;
 Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti
program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian
dan tanggung jawab kepada masyarakat;
 Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata
kelola perusahaan;
 Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui
di pasar domestik;

2. Kelemahan (Weakness):
 Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan
jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan
penerbangan;
 Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan
dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha
dan biaya yang masih harus dibayar;
 Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam
menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses
bisnis perusahaan akan terganggu;
 Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada
masa yang akan datang;
 Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih
tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya;

3. Peluang (Opportunities):
 Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan
penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang
menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan
pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh;
 Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang
memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang
transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39%
dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%;
 Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai
penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance.
 Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.

4. Ancaman (Threats)
 Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat
dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time
Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas;
 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal
dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan
bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
 Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit
dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
 Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai
penerbangan lain;
 Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis
global;

E. Tata kelola Perusahaan


Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk senantiasa menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) dalam kegiatan usahanya. Komitmen ini dilaksanakan
oleh Perusahaan dengan selalu berupaya untuk terus melakukan perbaikan
dalam penerapan GCG, agar Perusahaan selalu mendapatkan kepercayaan
dari stakeholders (pemangku kepentingan), memiliki kinerja unggul dan
dapat tumbuh secara berkesinambungan (sustainable growth) dan
memperoleh keuntungan (profit).
Sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen tersebut, Perusahaan
senantiasa melakukan penilaian/pengukuran atas penerapan GCG setiap
tahunnya, yang mana hasil dari penilaian/pengukuran tersebut disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan dipublikasikan dalam Laporan
Tahunan Perseroan.Perusahaan berkeyakinan bahwa penerapan tata kelola
perusahaan yang baik akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan dan
memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Sebagai wujud implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik,


Perseroan telah menetapkan dan mengesahkan Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan yang merupakan pedoman kebijakan pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan; Board Manual yang merupakan pedoman bagi Direksi dan
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;
Etika Kerja & Etika Bisnis yang merupakan pedoman perilaku kerja bagi
Insan Perseroan dan pedoman bagi Insan Perseroan dalam melaksanakan
kegiatan usaha Perseroan dengan pihak pemangku kepentingan. Perseroan
juga telah menetapkan dan memperbaharui secara terus-menerus prosedur-
prosedur operasional dan manual-manual teknis pada seluruh lini
organisasi sehingga setiap fungsi organisasi dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman dan tunduk kepada aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan tersebut.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dimaksud, bertujuan untuk:


o Mengoptimalkan nilai Perseroan, agar Perseroan memiliki daya
saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional,
sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan tumbuh
berkembang untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan;
o Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien
dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan
kemandirian organ Perseroan;
o Mendorong organ Perseroan agar dalam membuat keputusan
dan menjalankan tindakannya dilandasi dengan nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
Perseroan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders)
maupun pelestarian lingkungan di sekitar BUMN;
o Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional dan:
o Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan
investasi nasional.

F. Strategi yang dilakukan perusahaan

PT Garuda Indonesia menyiapkan strategi dalam menghadapi ketatnya


persaingan antar maskapai, khususnya munculnya dua maskapai baru yang
melayani pasar full service tahun ini. Manajemen berencana meningkatkan
pelayanan pesawat dan post flight. Senior Manager Public Relation Garuda
Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan layanan pre-in di antaranya
memperbanyak jaringan akses pemesanan dan pembelian tiket, mempermudah
pemesanan online serta bekerja sama dengan 16 bank.
“Kita juga memperbanyak tiketing office, peningkatan lounge dan
terminal khusus Garuda di berbagai bandara,” ujarnya dikutip
dari merdeka.com, Rabu (2-1-2013) Untuk pelayanan dalam penerbangan,
lanjutnya, Garuda mencoba untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan
menyediakan berbagai menu makan khas Indonesia. Sarana hiburan
pendukung seperti audio dan video juga dibenahi.
“Kita juga akan membuka layanan first class dengan chef onboard,”
tuturnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan mobilisasi, Garuda akan
mendatangkan 24 pesawat baru termasuk tipe B 777-300ER. Selain itu
perseroan juga bekerjasama dengan beberapa maskapai internasional seperti
Singapura, China atau Turkish Airlines.
“Ini supaya jaringan penerbangan kita semakin luas,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada tahun 2013 nanti setidaknya ada 2 maskapai baru pesaing
Garuda Indonesia yang bergerak dalam penerbangan pelayanan penuh dan
eksekutif, terbang di langit Indonesia. Salah satu maskapai tersebut adalah
Batik Air. Maskapai ini adalah milik PT Lion Mentari Airlines. Batik Air
ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2013.
Maskapai kedua yang akan ikut meramaikan penerbangan Indonesia
adalah Nam Air. Nam Air adalah anak usaha PT Sriwijaya Air yang akan
bergerak dalam bisnis penerbangan layanan penuh (full service) berjadwal.
Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie, Nam Air merupakan
unit bisnis strategis untuk melayani rute domestik tertentu.
Nam Air ditargetkan mulai beroperasi pada 2013. Maskapai ini
mengoperasikan rencananya akan mengoperasikan 20 pesawat buatan
Embraer asal Brasil seharga USD 20 juta per unit untuk melayani rute
domestik.
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/analisis-lingkungan-dan-swot-singapore-airlines.html
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/ga-menjadi-salah-satu-bumn-
pertama-kembangkan-it-berbasis-cloud-computing
https://prezi.com/ure6jovsvbpr/analisis-batik-air/

Anda mungkin juga menyukai