Anda di halaman 1dari 11

Nama : Melinda Alfinai R

NIM : 10117218
FINAL EXAM
School of Management and Business
2019-2020 EVEN

Departme
nt : Management - Reguler Class Day/Date : Friday / 15 May 2020
Code : IBM1024 - C Time : 14:10 - 16:40 (150 menit)
Smt/Roo
Subject : Risk Management m : 6 / Kelas (A1036)
: Galuh Artika Febriyanti Sifat
Lecturer SE.,M.Si. Ujian : Closed Book

Perhatikan instruksi berikut:

1. Kerjakan semua soal dibawah ini secara urut. Ketik Nama & NIM di pojok kiri atas.

2. Waktu pengerjaan 150 menit, termasuk submit di elearn.

3. Jawaban soal kasus harus sesuai dengan soal UAS ini, bukan sumber lain.

4. Kesamaan kalimat jawaban baik itu antara mahasiswa, maupun media lain akan
dikurangi nilainya 10 poin per soal. Gunakan pemahaman Anda sendiri.

5. Ketik di Words kemudian Save As PDF, rename: Nama_NIM_Kelas.pdf.

6. Upload single file saja di elearn.uc.ac.id sesuai kelas.


Soal 1 (10 poin)

Berikut ini adalah data taksiran kerugian akibat kecelakaan kerja di pabrik CV Andhika:

Keterangan Frekuensi Nilai Kerugian (Rp)

1 8 225.000.000

2 7 210.000.000

3 9 300.000.000

4 9 285.000.000

5 5 198.000.000

6 1 10.000.000

7 6 270.000.000

8 4 184.000.000

9 8 230.000.000

10 5 280.000.000
Jumlah 62 2.192.000.000
Rata-rata 6,2 219.200.000
Nilai kerugian perkecelakaan 35.354.838

Berdasarkan data di atas hitung nilai kerugian yang diharapkan di periode mendatang oleh
CV Andhika!
Jawab :

• Nilai kerugian yang diharapkan = frekuensi x severity


= 6,2 x 35.354.838 = 219.200.00 juta
Sehingga, nilai kerugian yang diharapkan CV Andhika pada periode mendatang
sebesar 219.200.000 juta berdasarkan perhitungan frekuensi yaitu sebesar 6,2 dengan
severity perkejadian yaitu sebesar 35.354.838.

Soal 2 (10 poin)


Pertengahan tahun lalu dunia perbankan dihebohkan dengan kasus yang terjadi di salah satu
bank pelat merah di Indonesia. Beberapa nasabah di bank tersebut dibuat terkejut dengan
saldo rekeningnya yang berubah drastis baik berkurang maupun bertambah. Peristiwa yang
bukan kali pertama terjadi di bank tersebut mendapat sorotan oleh sejumlah ekonom bahwa
sistem perbankan Indonesia masih lemah. Corporate Secretary bank tersebut menjelaskan
kejadian ini terjadi akibat pemeliharaan sistem yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak
berjalan secara sempurna. Setiap akhir hari (pukul 12 malam) bank selalu memproses laporan
keuangannya. Transaksi yang terjadi di hari sebelumnya diolah oleh sistem. Sebelum
melakukan pencatatan, bank akan melakukan back
up untuk berjaga-jaga terhadap sesuatu yang tidak diinginkan. Namun saat proses itu
berlangsung, terjadi corrupt terhadap memori data. Menyebabkan sebanyak 10% data atau 1,5
juta nasabah mengalami perubahan saldo, baik berkurang maupun bertambah. Solusi dari
masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan cara bank perlu mengembalikan saldo
nasabah yang telah di-back up tersebut kepada sistem. Tetapi hal itu tidak dilakukan karena
pihak bank akan memeriksa satu persatu data yang bermasalah dimana hal tersebut
membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk meng-upload kembali saldo yang sebenarnya.
Dampak dari hal tersebut bank menerima lebih dari 3.300 keluhan. Selain itu, bagi nasabah
yang menyampaikan komplain via elektronik, perseroan juga memberikan voucher elektronik.
Pertanyaan: Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber dari risiko operasional tersebut.
Jawab :
• Risiko eksekusi
Dimana nasabah harus mengikuti prosedur operasional perusahaan yang membatasi setiap
nasabah hanya bisa bertransaksi selama 2 jam dengan prosedur yang kurang efektif karena
sistem rusak yang menyebabkan uang hilang pada akun nasabah.
• Risiko informasi
Jumlah data data yang melebihi kapasitas akan menyebabkan kegagalan sistem yang ada di
bank atau bisa dikatakan informasi menkgalami overload data sehingga akan menyebabkan
kompleksitas transaksi.
• Risiko teknologi
Risiko pembonbolan data nasabah oleh hacker karena tingkat keamanan sistem atau
pemrograman aplikasi yang masih kurang dan pada dasarnya seaman apapun teknologi dapat
dibobol oleh hacker ketika data tersebut sudah terinput ke big data internet.

Soal 3 (15 poin)


Dampak virus corona (Covid-19) membuat ekonomi global mengalami tekanan serius.
Bahkan IMF sempat menyebutkan, dampak virus corona bisa menyebabkan terjadinya krisis
sosial dan sejumlah lembaga keuangan dunia memprediksi akan terjadi kontraksi ekonomi
global pada 2020. Sri Mulyani mengatakan sejumlah lembaga memangkas signifikan
proyeksi perekonomian dunia dalam waktu yang singkat, akibat pandemi Covid-19 yang
terjadi. "Prediksi IMF ini kalau ada shock yang lebih maka ekonomi Indonesia kemungkinan
tahun ini negatif 0,5%. Ini skenario berat. Makanya tidak mungkin, semua tidak bisa
dilakukan APBN sendiri. Januari sampai Februari ada momentum pemulihan dari 2019.
Konsumsi, investasi, bahkan ekspor menunjukkan perkembangan positif. Bahkan konsumsi
sampai Maret minggu pertama masih bagus," kata Sri Mulyani. Dengan kondisi tersebut, Sri
Mulyani memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 4,5-4,6% pada periode
Januari-Maret 2020. "Masih kelihatan tinggi, meski di bawah 5%," ujarnya. Sri Mulyani juga
mengingatkan bahwa situasi kuartal II-2020 akan berbeda. Konsumsi, investasi, dan ekspor
akan terpengaruh karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan virus
corona sebagai pandemi global.
Pertanyaan:
a. Jelaskan dampak pandemi Covid-19 terhadap Rupiah.
Jawab :
Pandemic covid -19 berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dimana
pada kuartal 1 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh perekonomian Indonesia
yang tumbuh sebesar 4,5-6% dan juga dikarenakan pertumbuhan ekspor Indonesia masih
menunjukkan angka positif. Pada kuartal ke-2 rupiah terhadap dollar menurun yang
dikarenakan adanya isu global yaitu pandemic covid-19 yang telah ditetapkan oleh WHO.
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurs berdasarkan kasus diatas.
Jawab :
o Ekspektasi dan spekulasi
Masyarakat memutuskan untuk menjual dan membeli valuta aisng karena
berspekulasi akan adanya kenaikan dan penurunan mata uang asing. Ini dikarenakan
pertukaran nilai tukar mata uang bergantung pada mekanisme pasar secara bebas.
o Isu global
Terjadinya isu global yaitu pandemic covid menyebabkan perubahan daya beli
masyarakat sehingga menyebabkan perekonomian menurun. Karena daya beli
masyarakat snagat berpengaruh terhadap pertumbuhan eprekonomian suatu negara.
o Tingkat pertumbuhan ekonomi
Nilai tukar domestic akan terdepresiasi karena tingkat pendapatan suatu negara
mempengaruhi nilai tukar valuta asing. Kegiatan transaksi seperti impor akan
meningkatkan permintaan valuta asing dimana kenaikan pendapatan nasional
berjalan beriringan dengan transaksi ekonomi yang terjadi pada suatu negara.
Soal 4 (20 poin)

Perusahaan Maju Pantang Mundur

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2019


AKTIVA PASIVA
Kas 300.000.000 Hutang
Piutang Usaha 98.000.000 Hutang usaha 300.000.000
Perlengkapan 375.000.000 Hutang gaji 80.000.000
Persediaan 100.000.000 Komisi diterima di muka 100.000.000
Investasi Saham 75.000.000 Hutang hipotik 400.000.000
Peralatan 400.000.000 Hutang obligasi 78.000.000
Akumulasi depresiasi
peralatan
gedung 57.000.000 Modal
Akumulasi depresiasi gedung 38.000.000 Modal usaha 485.000.000
Jumlah Aktiva 1.443.000.000 Jumlah Hutang dan Modal 1.443.000.000
Berdasarkan informasi Laporan Posisi Keuangan tersebut, hitunglah:
a. Rasio Lancar PT Maju Pantang Mundur.
Jawab :
Current ratio = current Assets / current liabilities
= 498.000.000 / 480.000.000
= 1,0375

b. Acid Ratio dari PT Maju Pantang Mundur.


Jawab :
Acid rasio = current assets – inventory / current liabilities
= 498.000.000 – 100.000.000 / 480.000.000
= 0,829

Soal 5 (15 poin)


PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) dan PT Garuda Indonesia (Persero)
Tbk (Garuda Indonesia) bekerja sama menyediakan asuransi perjalanan untuk penumpang
maskapai Garuda Indonesia bernama "Garuda Indonesia Travel Insurance". Asuransi
perjalanan ini memberikan perlindungan kepada penumpang Garuda Indonesia baik untuk
perjalanan domestik maupun internasional. Untuk menjamin perjalanan yang nyaman
terlindungi, Garuda Indonesia Travel Insurance memberikan perlindungan sebelum dan
selama perjalanan. Ketika perjalanan terganggu dan harus pulang lebih awal, biaya-biaya
yang tidak dapat dikembalikan maupun biaya tambahan untuk perubahan perjalanan pun bisa
diganti. Asuransi ini juga memberikan perlindungan komprehensif untuk berbagai risiko
medis yang terjadi selama perjalanan, seperti biaya pengobatan, santunan tunai rawat inap
rumah sakit, sampai evakuasi dan repatriasi medis darurat, tanpa ada risiko yang ditanggung
sendiri (deductibles). Perlindungan Garuda Indonesia Travel Insurance dapat didapatkan
melalui proses yang sangat mudah ketika membeli tiket.
Pertanyaan:
a. Sebutkan risiko apa saja yang ditanggung asuransi tersebut.
Jawab :
• Resiko keterlambatan
Ketika terjadi penundaan perjalanan yang diakibatkan oleh maskapai seperti
gangguan perjalanan yang mengharuskan penumpang gagal berangkat maka
penumpang berhak mendapatkan return atau uang santunan.
• Risiko medis
Risiko medis akan ditanggung oleh maskapai garuda melalui asuransi atau
perlindungan komprehensif yang mencangkup biaya-biaya pengobatan, serta cedera
ketika dalam perjalanan atau terjadi kecelakaan perjalanan.
• Risiko kematian
Jika terjadi kecelakaan perjalanan dengan garuda yang akan menyebabkan kematian
maka risiko ini aakan ditanggung oleh garuda melalui asuransi seperti cash.

b. Jelaskan dasar operasi bisnis asuransi “pool” berdasarkan kasus diatas.


Jawab :
Pada dasarnya asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko finansial seseorang dari
hal-hal yang mungkin bisa saja terjadi diluar ekspektasi seperti kecelakaan, kematian, dll.
Beberapa sifat risiko yang dapat diasuransikan :
• Ketidakpastian kerugian
• Bidsa terjadi di masa deoan
• Kombinasi dari beberapa bahaya
Berdasarkan kasus diatas, dasar operasi bisnis “pool” merupakan sebuah eksposur yang
akan ditanggung oleh premi customer seperti ketika dalam perjalanan terdapat salah satu
penumpang yang mengalami cedera, maka pembayaran asuransi dari penumpang tersebut
merupakan hasil dari premi asuransi customer lainnya yang tidak terpakai. Sehingga
perusahaan asuransi dapat memperkirakan biaya yang akan ditanggung jika maskapai
mengklaim asuransi untuk penumpang. Disamping itu, pool rujukan merupakan dokter
primer yang dibayar sejumlah kapitasi ttt utnuk rujukan ke rs dimana pada akhir tahun
dokter premi dapat menikmati sisa pool yang tidak dibayarkan oleh customer jika target
pemanfaatan terpenuhi.

Soal 6 (30 poin)


PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membuat perjanjian lindung nilai (hedging) harga
avtur senilai US$ 43,24 juta setara Rp 500 juta dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk
(BBNI). Perjanjian hedging tersebut dilakukan untuk pembelian avtur dari BP Singapore PTE
Ltd dan Goldman Sachs International terutama untuk melayani penerbangan haji sepanjang
September-Oktober 2014. Senior Manager Communications Garuda Ikhsan Rosan
menjelaskan biaya avtur saat ini memberi kontribusi 30-40 persen terhadap beban operasional
perusahaan. Besaran tersebut masih tergantung nilai tukar rupiah terhadap dolar yang
fluktuatif. "Untuk meminimalisir risiko fluktuasi tersebut, kami membuat perjanjian fuel call
option dengan dua perusahaan pemasok avtur dan perjanjian swap mata uang dan bunga
dengan BNI," kata Ikhsan. Pada Maret 2014, Kementerian Agama dan Komisi VIII Dewan
Perwakilan Rakyat telah menyepakati biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 2014 rata-rata
US$ 3.219 atau sekitar Rp 33,79 juta per orang. Perhitungan tersebut dengan asumsi nilai
tukar Rp 9.600 per dolar Amerika Serikat. Sementara, dalam beberapa pekan terakhir nilai
tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar. Pekan ini rupiah menembus angka
Rp 12.120 per dolar, jauh diatas asumsi nilai tukar yang digunakan untuk penetapan BPIH
tersebut.
April 2015, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menerapkan hedging atau lindung nilai
tahap II. Program 'asuransi' mata uang asing ini dilakukan dengan menggandeng 4 bank,
yakni PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), PT Bank Mega Tbk (MEGA), ANZ
Indonesia, dan Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart). Total fasilitas 'asuransi' valas
atau cross currency swap yang diberikan oleh ke-4 tersebut mencapai Rp 1 triliun. "Transaksi
currency swap merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk rebound di tahun 2015, di
tengah tantangan yang dihadapi industri penerbangan dewasa ini." kata Direktur Utama
Garuda Indonesia Arif Wibowo. Asuransi mata uang dilakukan oleh perseroan untuk
menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan sebaliknya. Pada
asumsi Garuda, nilai US$ 1 dipatok senilai Rp 13.000. Dengan adanya hedging, risiko beban
biaya yang dikeluarkan maskapai pelat merah ini bisa ditekan sebab mayoritas biaya
operasional perusahaan berbentuk dolar AS sedangkan pendapatan mayoritas dalam bentuk
mata uang rupiah. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam bentuk dolar AS mulai dari
pembelian bahan.
bakar avtur, perawatan hingga sewa pesawat. "Efisiensi dari transaksi cross currency swap
tahap II selama masa tenor 3 tahun 3 bulan diperkirakan mencapai sebesar US$ 16,4 juta.
Selain itu dengan dipatoknya nilai tukar rupiah terhadap dolar maka pembayaran rupiah
untuk biaya operasional dalam dolar menjadi stabil," jelasnya.
Pertanyaan:
a. Sesuai kasus diatas, jelaskan alternatif pengelolaan risiko yang diterapkan GIAA.
Jawab :
• Transfer risiko
- Hedging
PT Garuda Indonesia melakukan Hedging dengan PT Bank negara Indonesia
Perjanjian hedging tersebut dilakukan untuk pembelian avtur dari BP
Singapore PTE Ltd dan Goldman Sachs International terutama untuk
melayani penerbangan haji sepanjang September-Oktober 2014. Tujuan
dilakukannya Hedging adalah untuk menghindari risiko fluktuasi rupiah
terhadap dollar karena GIAA merasa bahwa rupiah terus melemah.
Disamping itu, semua kegiatan operasional GIAA masih menggunakan
tansaksi mata uang asing. Dengan hedging maka diharapkan GIAA mampu
menghindari risiko tersebut.
b. Instrumen derivatif apa yang digunakan. Jelaskan.
Jawab :
Transaksi spot dengan forward dimana kurs rupiah terhadap mata uang asing atau
dollar US yang digunakan dalam perjanjian yaitu sebesar Rp 9.600/ $1. Sehingga
sebesar apapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Garuda tetap menggunakan nilai
tukar sebesar Rp 9.600. pada tahun 2015, Garuda berencana untuk menggunakan
instrument derivative swap dengan menggaet PT BNI dimana ini merupakan salah
satu strategi reound pengelolaan keuangan Garuda yang notabene melakukan seluruh
transaksi kegiatan operasionalnya menggunakan US Dollar.
c. Jelaskan dampak pengelolaan risiko tersebut terhadap kinerja operasional dan
keuangan.
Jawab :
Pengelolaan risiko yang dilakukan oleh Garuda Indonesia akan sangat berdampak
bagi kinerja operasional dan keuangannya karena seperti yang dikatakan Senior
Manager Communications Garuda Ikhsan Rosan menjelaskan biaya avtur saat ini
memberi kontribusi 30-40 persen terhadap beban operasional perusahaan. Sedangkan,
otomatis besar biaya avtur yang masih menggunakan mata uang asing sebagai
transaksinya akan sangat bergantung dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap
dollar. Jika melakukan hedging maka Garuda dapat menekan pengeluaran atau biaya
operasional yang akan berdampak dengan keuangan Garuda Indonesia.

-Selamat Mengerjakan-

Anda mungkin juga menyukai