Investment
Analisa Saham
Melinda Alfiani R. D
10117218
Dosen pengampu :
Liliana Inggrit W.
Universitas Ciputra
Tahun ajaran 2019
BAB 1
Pendahuluan
I. Profil Perusahaan
Kode ADES
Email wisnu.adji@akashainternational.com
Telepon 021-27545000
NPWP 01.371.491.0-054.000
Website https://www.akashainternational.com
Papan PENGEMBANGAN
Sektor CONSUMER GOODS INDUSTRY
Jumlah Saham
88.720.000 (lembar)
(IPO)
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal
6 Juni 1997, Perusahaan mengeluarkan 38.000.000 saham bonus yang berasal dari
tambahan modal disetor dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000 (dalam
angka penuh).
VISI
Menyediakan Solusi Konsumen Terbaik Di Dunia Kepada Masyarakat Luas
MISI
Memberikan Solusi Konsumen Terbaik Untuk Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup
Berkualitas
Sebagai Bentuk Pemenuhan Komitmen Kami Kepada Pemangku Kepentingan
Melalui Orang, Budaya, dan Sistem Terbaik Yang Kami Miliki.
Nama Jabatan
Presiden
Hanjaya Limanto
Komisaris
Danny Yuwono Siswanto Komisaris
• Berita 2
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20190327170626-17-
63264/penjualan-ades-turun-kok-laba-bisa-naik-39
• Berita 4
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/669820/34/ades-distribusikan-
produk-kosmetik-pg-1346730275
Pada tahap awal, Sinergi #NiatMurni Ades dan Gojek akan berjalan
selama 3 bulan untuk kemudian ditinjau proses collection, serta perubahan
perilaku sudut pandang masyarakat dalam melihat kemasan plastik botol
bekas. GoSend akan memudahkan masyarakat untuk menjangkau titik
tujuan pengantaran sampah plastik botol ke bank sampah terdekat. Layanan
ini nantinya juga dapat diakses melalui aplikasi Gojek melalui banner Ades
#NiatMurni yang ada di shuffle card, yang kemudian akan menghubungkan
pengguna ke website Waste4Change dimana pemesanan layanan GoSend
hingga pengantaran plastik botol bekas akan diproses. Mohamad Bijaksana
Junerosano, Founder and Managing Director Waste4Change
menambahkan, peran aktif dari konsumen untuk berperilaku lebih bijaksana
dalam penanganan sampahnya sangat diperlukan. Untuk berpartisipasi
dalam inisiatif #NiatMurni ini, masyarakat dapat membantu memastikan
plastik botol bekas diterima dengan baik oleh bank sampah yang dituju
dengan meremukkan plastik botol bekas. Kemudian dikumpulkan lalu
dipilah dan disimpan dalam kemasan yang rapi serta tertutup rapat sebelum
diberikan kepada mitra driver GoSend. “Kolaborasi ini diharapkan akan
mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah
kemasan yang dimulai dari lingkungan tempat tinggal,” tutup
Junaidi. (yud/rls)
BAB 4
Ekonomi Makro
• Berita 1
Sumber : https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/pq8s0y370/investasi-
manufaktur-diprediksi-meningkat-pascapemilu
• Berita 2
Sumber : https://www.beritasatu.com/ekonomi/585844/pemerintah-serius-
tingkatkan-investasi-sektor-manufaktur
Sementara itu, tiga kontributor besar untuk PMA di periode yang sama, yaitu
industri logam, mesin dan elektronik serta industri instrumen kedokteran, presisi,
optik dan jam yang menggelontorkan dananya hingga US$ 2,3 miliar (1.520 proyek),
kemudian diikuti industri kimia dan farmasi mencapai US$ 1 miliar (940 proyek).
Berikutnya, industri makanan sebesar US$ 1 miliar (1.359 proyek). Agus optimistis,
Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi khususnya bagi sektor
industri manufaktur. Potensi ini lantaran didukung dengan ketersediaan pasar yang
besar dan bahan baku yang melimpah. “Sejumlah investor skala global telah
menyatakan minatnya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka
guna memenuhi kebutuhan di pasar domestik hingga ekspor,” ujarnya.
• Berita 3
Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20180604/257/802896/investasi-sektor-
manufaktur-harus-dijaga
Bisnis.com, JAKARTA -- Investor di sektor manufaktur perlu dijaga agar tidak
hengkang ke negara lain. Investasi dinilai menjadi satu-satunya andalan untuk tetap
memacu pertumbuhan perekonomian dan membuka lapangan kerja. Eka Sastra,
anggota DPR RI, mengatakan investor harus dijaga di tengah pengembangan industri
4.0 yang berbasis big data. Hal ini yang membedakan industri 4.0 dengan industri pada
gelombang-gelombang sebelumnya. “Soal revolusi industri 4.0 ini bukan soal siap atau
tidak tapi bagaimana masyarakat terlibat di dalamnya”, ujarnya dalam keterangan
resmi, Senin (4/6/2018).
Dalam diskusi tersebut salah satu industri yang dibahas adalah industri
tembakau. Regulasi terkait tembakau yang dianggap tidak jelas dapat menjadi
penyebab utama investor di industri ini enggan mempertahankan bisnisnya di
Indonesia. Hal ini dapat memberi dampak krusial, seperti diketahui pada 2017 sektor
tembakau menyumbangkan Rp149 triliun. Sektor itu juga mempekerjakan total 6,4 juta
orang yang terdiri dari petani tembaku, petani cengkeh, pekerja pabrik, hingga pekerja
di sektor distribusi produk tembakau yang menunjang kegiatan produksi," tambahnya.
• Berita 4
Sumber : https://www.beritasatu.com/ekonomi/531583/industri-manufaktur-
berperan-penting-genjot-investasi
Kelima sektor yang dimaksud itu, yakni industri makanan dan minuman,
industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, dan industri
elektronika. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,
selain sektor-sektor tersebut, ada beberapa sektor lain yang juga punya potensi besar
dalam menopang perekonomian nasional melalui kinerja ekspornya. “Seperti
industri perhiasan dan industri pengolahan ikan,” sebutnya.
Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa quickwins
peningkatan ekspor bisa dilakukan melalui pengembangan ekspor produk
hortikultura seperti pengalengan buah-buahan dan ekspor buah segar yang dilakukan
di Lampung dan akan direplikasi di daerah lain. "Selain itu, otomotif juga punya
kapasitas yang potensial. Ini memerlukan regulasi," kata Airlangga. Ia menegaskan,
pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan
memberikan kemudahan perizinan usaha agar dapat lebih menarik investasi.
Sepanjang tahun 2018, diproyeksi penanaman modal dari sektor industri manufaktur
mencapai Rp 226,18 triliun. “Kalau kita lihat, beberapa provinsi pertumbuhan
ekonominya mampu lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Misalnya, Jawa Barat,
Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, karena di daerah
tersebut ada kawasan industri. Ini di luar Jawa Timur. Jadi, ada output industri,”
paparnya.
Untuk itu, pemerintah pun telah menyediakan fasilitas insentif fiskal berupa
tax holiday bagi para investor. “Tidak hanya untuk yang berinvestasi besar, tetapi
bagi mereka yang berinvestasi di bawah Rp500 miliar juga diberikan mini tax
holiday,” imbuhnya. Bahkan, implementasi pemberian mini tax holiday tersebut
akan menyasar pula kepada industri yang berorientasi padat karya.
Sementara itu, guna semakin menggenjot nilai ekspor dari sektor industri
manufaktur, diperlukan harmonisasi regulasi di lintas kementerian. Misalnya,
dibutuhkan perjanjian dagang bebas atau kerja sama ekonomi yang komprehensif
kepada negara potensial. “Contohnya, industri tekstil alas kaki. Kami sedang
menunggu CEPA, karena untuk ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa, kita
dikenakan bea masuk 10-20 persen. Kalau itu disamakan seperti Vietnam, jadi nol
persen, maka ekspor dan kapasitas kita bisa meningkat,” tutur Airlangga. Lebih
lanjut, adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, Indonesia
menjadi salah satu negara yang diuntungkan. “Saya sudah ketemu pihak Nike dan
lain lain, mereka akan shift sebagian ordernya ke Indonesia,” ujarnya.
Penggerak Perekonomian
Saat ini, lanjut Airlangga, pihaknya tengah fokus memacu ekspor dari industri
otomotif karena memiliki kapasitas lebih. “Saat ini, industri otomotif kita punya
kapasitas 2 juta unit per tahun, sementara untuk kebutuhan domestik 1,1 juta unit,
dan ekspor 300 ribu unit, maka sisanya bisa dimanfaatkan untuk menambah ekspor,”
terangnya. Terkait hal itu, Kemperin telah membahas dengan Kementerian Keuangan
untuk memperbaiki struktur Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). “Kalau
nanti perjanjian kerja sama dengan Australia sudah ditandatangani, pasar ekspor di
sana sebesar 1,2 juta unit bisa kita dorong,” ucapnya. Selain itu, untuk sektor industri
elektronika, pemerintah juga berencana membuat peta jalan terkait pengoptimalan
tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Dengan begitu, ada nilai tambah yang bisa dinikmati industri dalam negeri.
“Jangan sampai pembangunan infrastruktur teknologi kita bangun, tetapi bahan baku
masih ketergantungan dari negara lain," tuturnya. Kemudian, industri juga bakal
mendapatkan fasilitas kredit ekspor dari lembaga pembiayaan. Salah satunya adalah
industri alat berat. Menperin pun optimistis, dengan berbagai strategi peningkatan
ekspor tersebut, bisa memperbaiki neraca perdagangan.
Mengenai salah satu program prioritas pemerintah di tahun 2019 dalam membangun
sumber daya manusia (SDM) berkualitas, Kemenperin akan melanjutkan peluncuran
program pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dengan industri. Dalam proses pendidikannya mengadopsi sistem ganda
(dual system), yakni 70 persen praktik dan 30% teori. "Dengan komposisi kurikulum
30:70, butuh dukungan industri untuk praktik para siswa SMK. Sehingga, perlu
insentif pajak untuk industri terkait pendidikan vokasi. Saat ini insentif tersebut
sudah rampung dibahas dengan Kementerian Keuangan,” ujar Airlangga. Selama
tahun 2017-2018, Kemperin telah menggandeng sebanyak 609 industri dan 1.753
SMK. Tahun ini ditargetkan melibatkan sebanyak 2.600 SMK dan 750 industri di
wilayah Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. “Pada tahap
ketujuh, program tersebut akan diluncurkan di Makassar pada 17 Januari 2019
dengan diikuti oleh 39 industri dan 185 SMK,” ungkapnya
• Berita 5
Sumber : https://www.obsessionnews.com/pemerintah-pacu-investasi-sektor-
manufaktur/
Jakarta, Obsessionnews.com -Pemerintah memberikan perhatian yang serius
terhadap upaya memacu nilai investasi khususnya dari sektor manufaktur. Sebab,
aktivitas industrialisasi dinilai dapat membawa efek berganda yang luas terhadap
perekonomian nasional, antara lain peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam
negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor. “Sesuai
arahan Bapak Presiden Joko Widodo seluruh kementerian, termasuk Kementerian
Perindustrian, agar dapat menyederhanakan aturan-aturan yang bisa memudahkan
investasi masuk, sehingga industri kita bisa tumbuh berkembang dan berdaya saing
global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan
tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (17/11/2019).
Agus menjelaskan, dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, salah
satu program prioritasnya adalah menarik investasi dari perusahaan-perusahaan skala
global. Langkah ini diyakini dapat mendongkrak kapasitas produksi sekaligus
memperkuat struktur manufaktur nasional. “Kami pun mendorong agar para investor
tersebut dapat menjalin mitra dengan industri di dalam negeri, termasuk sektor industri
kecil dan menengah (IKM). Upaya strategis ini diharapkan akan terjadi transfer
teknologi terutama bagi investor yang telah mengadopsi industri 4.0,” paparnya. Dia
menambahkan, selain gencar menarik investasi sektor industri padat karya, pemerintah
juga aktif menggenjot pertumbuhan di sektor industri yang berorientasi ekspor dan
menghasilkan produk substitusi impor. “Ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk
menciptakan lapangan kerja lebih banyak lagi dan mengurangi defisit neraca
perdagangan,” tandasnya. (arh)
BAB 5
Data historis saham dan analisa fundamental-teknikal
I. Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis yang menggunakan basis data perusahaan
yaitu laporan keuangan perusahaan yang merupakan hasil kerja dan performa dari
perusahaan. Contohnya adalah laporan arus kas, neraca, laporan laba rugi
perusahaan. Teknik analisis ini mempertimbangkan data-data perusahaan tersebut
untuk menghasilkan analisis penilaian dengan kesimpulan apakah perusahaan
memiliki saham yang layak dibeli atau tidak.
Dari hasil saham ADES yang saya beli, saham ADES memiliki pertumbuhan
yang naik turun dari awalnya ADES tidak untung dengan harga 1.030/lmbr lalu
merugi dan mengalami naik turun. Harga terendah saham ADES pada saat bulan
November Hingga Desember adala 1.010 dan harga tertingginya adalah 1.050. pada
tanggal 12 Desember, ADES mengalami kenaikan harga saham sebesar 1.050 dan
saya membeli saham sebanyak 1 lot dan mendapatkan keuntungan sebesar 2.000.
Portofolio :
Laporan keuangan ADES
Data diatas merupakan Financial Report dari ADES dengan kuartal
pertahun. Dapat dilihat bahwa setiap tahunnya ADES mengalami kenaikan pada
revenuenya hingga naik 50%. Jumlah saham beredar ADES tetap sama yaitu
sebanyak 589.896 dari tahun 2013-2018. Untuk keuntungan saham per lembarnya,
ADES mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan dari 94/lmbr
menjadi 64/lmbr pada tahun 2018. Pada tahun 2019, ADES mengalami penurunan
secara terus menerus perharinya. Hingga saat ini pada tanggal 11 Desember, harga
saham ADES naik hingga 1.050 namun pada hari selanjutnya turun menjadi 1.040.
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba dari asset-aset yang
dimiliki. Semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik kinerja
perusahaan dalam mengelola asset untuk menghasilkan laba bersih. Untuk ROA dari
ADES sendiri mengalami penurunan tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja keuangan ADES tidak cukup baik.
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa harga saham ADES mengalami
penurunan secara terus menerus.
Pergerakan harga ADES dari bulan November hingga Desember kurang bagus
hingga mencapai harga rendah yaitu 1.040.
BAB 6
Opini Pribadi