Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN TELEPON KALENG SEDERHANA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Dosen


Mata Kuliah Teknologi komunikasi dan Informasi dalam
Pendidikan

Disusun Oleh :
Ary Kiswanto Kenedi
,Chairan Zibar L. Parisu,
Jajang Bayu Kelana
Venty Meiyati

2016

PROGRAM S2 PENDIDIKAN DASAR


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................ii
BAB PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II DESKRIPSI PROJEK..........................................................................................................3
A. Landasan Teori.............................................................................................................3
B. Alat / Bahan dan Langkah Percobaan...........................................................................4
BAB III HASIL DAN KESIMPULAN..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Telepon kaleng sederhana......................................................................................4


Gambar 2. Kaleng 2 buah.........................................................................................................4
Gambar 3. Benang kasur..........................................................................................................5
Gambar 4. Paku........................................................................................................................5
Gambar 5. Palu.........................................................................................................................5
Gambar 6. Lem.........................................................................................................................5
Gambar 7. Gunting...................................................................................................................6
Gambar 8. Double tip...............................................................................................................6
Gambar 9. Kertas origami........................................................................................................6

ii
BAB PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum teknologi berkembang pesat, manusia berkomunikasi jarak

jauh melalui cara tradisional, misalnya dengan kurir atau merpati pos. Namun

komunikasi tersebut tidak mampu menjangkau ruang dan waktu serta

audiens yang luas. Karena keterbatasan itulah komunikasi ini mulai

ditinggalkan. Para ilmuan mulai mencari cara untuk menciptakan alat

komunikasi yang lebih efektif. Robert Hooke, seorang penemu, ahli kimia dan

matematika, arsitek serta filsuf asal Inggris melakukan percobaan pertama

dengan telepon kaleng. Selama tahun 1664-1665 Hooke bereksperimen

dengan transmisi suara menggunakan kawat. Pada awal tahun 1667 Hooke

berhasil membuat telepon kaleng.

Telepon kaleng sempat dipasarkan secara komersial, tetapi dalam

periode waktu yang singkat. Itu pun mengisi “kekosongan pasar” telepon

listrik dari Alexander Graham Bell. Saat paten Bell “berakhir”, telepon listrik

kemudian mengalami perkembangan inovasi yang hebat hingga sekarang.

Telepon kaleng saat ini tidak lagi dijual secara komersial dan lebih

populer di lingkungan pendidikan. Di sekolah, telepon kaleng diajarkan

sebagai salah satu alat bermain sekaligus bahan ajar tentang prinsip

gelombang suara.

1
Berdasarkan paparan di atas, penyusun tertarik untuk melakukan

percobaan tentang pembuatan telepon kaleng sederhana.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Untuk membuktikan bahwa gelombang dapat merambatkan bunyi

melalui zat padat.

2. Untuk membuktikan hukum ke II Newton tentang “Percepatan sebuah

benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan

berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan

arah gaya total yang bekerja padanya.”

2
BAB II DESKRIPSI PROJEK

A. Landasan Teori

Bunyi terjadi oleh getaran benda yang merambat melalui medium

dengan kecepatan tertentu. Sebuah getaran akan berubah menjadi

gelombang bunyi. Ditinjau dari zat penghantar atau medium yang dilalui oleh

gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu

gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium

dalam perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang

hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas,

cair, dan padat.

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses

perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya

gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa

memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada

dan tidak memerlukan zat perantara.

Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi

menjadi dua, yaitu :

Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak

lurus dengan arah rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan

bukit (dapat dilihat pada gambar di bawah).

3
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar

dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan

renggangan.

Adapun syarat terjadinya bunyi adalah :

1. Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar).

2. Adanya zat pelantara (medium).

3. Adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi.

B. Alat / Bahan dan Langkah Percobaan

Gambar 1. Telepon kaleng sederhana

 Alat / Bahan:

1.

Gambar 2. Kaleng 2 buah

4
2.

Gambar 3. Benang kasur


3.

Gambar 4. Paku
4.

Gambar 5. Palu
5.

Gambar 6. Lem

5
6.

Gambar 7. Gunting
7.

Gambar 8. Double tip


8.

Gambar 9. Kertas origami


 Langkah Percobaan :

1. Siapkanlah 2 buah kaleng bekas yang sudah dibersihkan.

2. Lubangilah dasar dari kedua kaleng tersebut dengan menggunakan

paku dan palu.

3. Potong benang kasur menggunakan gunting sepanjang 8-10 meter.

6
4. Hubungkan masing – masing ujung benang bangunan ke dasar kaleng

dengan cara memasukkan ujung benang pada lubang

5. Ikatlah ujung benang.

6. Supaya hasilnya lebih bagus, hias telepon kaleng dengan kertas

origami.

7. Setelah dihias, regangkan tali hingga lurus/kencang dan mulailah

melakukan percakapan dengan temanmu melalui kaleng tersebut.

7
BAB III HASIL DAN KESIMPULAN

Dalam menggunakan telepon kaleng, benang sebagai pelantara

(medium) suara diregang sampai lurus dan kencang. Hal Ini bertujuan untuk

mengfungsikan benang sebagai medium yang mengantarkan perambatan

bunyi. Penelpon harus berbicara dengan memasukkan mulutnya ke bagian

kaleng yang dibuka tutupnya. Sementara pendengar harus merapatkan

kaleng terbuka ke telinga agar dapat mendengar pesan suara yang

disampaikan oleh penelpon.

Menurut hukum ke II Newton, persamaan gerak elemen benang

menunjukkan bahwa pada benang dengan tegangan semakin besar,

gelombang akan merambat dengan kecepatan rambat yang semakin besar

pula. Sebaliknya, semakin besar massa persatuan panjang benang maka

gerak gelombang akan menjadi lambat.

Selain itu, banyak manfaat dari pembuatan telepon kaleng sederhana

ini. Misalnya : melatih keterampilan proses, kerjasama dan mengasah

kekreatifitasan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hery. S, Edy. “IPA untuk SD dan MI Kelas IV.” Jakarta: Pusat Buku

Depdiknas, 2008.

nama, tanpa. http://ciricara.com/. 1 10 2014.

<http://ciricara.com/2014/10/01/6-cara-komunikasi-orang-zaman-dulu-

hingga-sekarang/>.

Anda mungkin juga menyukai