Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA

“Nanotechnology”

Disusun oleh:

Nama: Wadyah Seyza Hasfi


Kelas: XII.3
NISN: 0066968666

MA ARIFAH GOWA
TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah kimia ini.
Shalawat beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wasallam. Yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini merupakan salah satu prasyarat bagi kami
untuk memperoleh nilai pada mata pelajaran Kimia di MA Arifah Gowa pada semester
1 dan 2 pada tahun ajaran 2021/2022. Selama proses pengerjaan laporan ini kami
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih sebesar besanya kepada ibu Haedarsih
S.Pd.,M.Pd selaku guru mata pelajaran kimia kami , kepercayaan yang ibu berikan
sungguh menjadi motivasi bagi kami untuk tetap bersemangat sehingga laporan ini apat
terselesaikan dengan baik.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................... 2


Daftar Isi ............................................................................. 3
BAB I PEMBAHASAN ............................................................... 6
1.1. Pengertian dan Sejarah ......................................................... 4
1.2. Karakteristik Nanotechnology ............................................. 5
1.3. Pentingnya Nanotechnology ................................................. 6
1.4. Manfaat Nanotechnology ..................................................... 8
1.5. Tipe Nanotechnology ........................................................... 9
BAB II KESIMPULAN ............................................................. 10
2.1. Kesimpulan ........................................................................ 10

3
BAB I
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian dan Sejarah Nanotechnology

Istilah nano diambil berasal Bahasa Yunani yang berarti kecil atau kecil.
Teknologi ini sejatinya bukanlah teknologi yg sama sekali belum dikenal sang
insan. Bila kita jeli, penerapan teknologi nano banyak kita lihat pada kehidupan
sehari-hari. Contoh, bagaimana bagian atas di daun talas tidak basah meski ada
air pada atasnya, atau cicak yang punya kemampuan merayap di dinding
menggunakan sudut kemiringan 90 derajat atau bahkan lebih. aneka macam
fenomena ini merupakan software asal teknologi nano yg terjadi secara alamiah
menggunakan melibatkan unsur-unsur pada tingkat molekul.
Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala
molekular. Diameter atom berkisar antara 62 pikometer (atom Helium) sampai
520 pikometer (atom Cesium), sedangkan kombinasi dari beberapa atom
membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano, yaitu ukuran benda yang
besarnya: satu per miliar meter (0,0000000001 m) atau satu meter dibagi satu
miliar. Istilah Nanoteknologi disebutkan dalam pidato ilmiah Profesor Nario
Taniguci tahun 1974.
Bila ditelusuri awal teknologi ini diperkenalkan, teknologi nano tergolong
baru. Artinya Norio Taniguchi, profesor berasal Universiti Sains Tokyo
memperkenalkan konsep serta istilah teknologi nano. Pada tahun 1974, Norio
pada artikel ilmiahnya dengan judul ‘tentang Konsep Dasar Nanoteknologi’
disebut sebagai awal mula teknologi ini dikaji secara ilmiah.
Konsep teknologi nano pertama kali diperkenalkan oleh fisikawan
Richard Feynman pada tahun 1959 melalui presentasinya yang berjudul “There’s
Plenty of Room at the Bottom”. Feynman mencetuskan idenya tentang
kemungkinan merekayasa dan mengontrol materi yang sangat kecil untuk
membuat mesin yang berukuran sekelas molekul. Pada masanya ide-ide
Feynman hanya dianggap sebagai sebuah lelucon, yang kemudian dideskripsikan
dalam bukunya berjudul “Surely You’re Joking, Mr. Feynman”. Hingga kurang
lebih 20 tahun kemudian, Erix Drexler secara lebih spesifik menjelaskan konsep
konstruksi sebuah mesin yang sangat kecil dari himpunan atom-atom. Dexler
juga secara independen menggunakan istilah nanoteknologi dalam bukunya
”Engines of Creation: The Coming Era of Nanotechnology”
Satu dasa warsa lalu, lebih kurang tahun 1980-an, teknologi ini semakin
berkembang serta dikenal oleh khalayak ramai. Beberapa ilmuwan mengkajinya
secara serius serta mencoba memulai menerapkan model teknologi nano pada
kehidupan sehari-hari. Dr. Eric Drexler termasuk ilmuwan yg dikenal menjadi
penggagasnya. Bukunya yang berjudul ‘Mesin-mesin Penciptaan: Era
Kedatangan Teknologi Nano’ berperan besar membumikan gagasan berasal
Norio Taniguchi mengenai teknologi nano sehingga dipahami sang masyarakat.

4
Dr. Eric Drexler juga disebut peletak dasar bagi penerapan teknologi nano
sehingga mampu dikembangkan menjadi sesuatu yang berguna
Secara konseptual, ilmu fisika kuantum dapat menjelaskan dan
memprediksi fenomena-fenomena yang terjadi dalam skala nano, namun konsep
konstruksi dan interaksi antara material atau molekul, serta proses sintesis
material nano dipelajari dalam ilmu kimia. Karena itu pada awalnya
nanoteknologi dikategorikan dalam bidang physical-chemistry. Seiring dengan
perkembangannya, aplikasi nanoteknologi semakin meluas hampir di semua
bidang ilmu sehingga menuntut penguasaan multi-disiplin ilmu khususnya dalam
bidang fisika, kimia, biologi, material dan teknik.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah mengembangkan
nanoteknologi sejak tahun 2000-an namun belum mampu mengkomersilkannya.
Hal yang paling mendasar dalam menghambat perkembangan teknologi nano di
Indonesia adalah ketiadaan alat pengukuran (metrologi) nanomaterial. Bambang
Subiyanto, Kepala Pusat Inovasi LIPI menyatakan bahwa sudah 13 tahun
pengembangan nanoteknologi di Indonesia berjalan sehingga tahap yang dituju
sekarang adalah komersialisasi produk nanomaterial berbasis kegiatan riset.
Meskipun nanoteknologi masih tergolong bidang baru di Indonesia,
namun bisa dikatakan bidang ini mulai berkembang ke arah positif, karena
potensinya yang cukup menjanjikan dan area risetnya yang cukup luas. Hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya publikasi dari berbagai institusi di Indonesia
dalam bidang nanoteknologi baik di jurnal nasional maupun internasional.
Dengan adanya program kampus merdeka, diharapkan menjadi angin segar
untuk memperluas jaringan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu dan institusi
sehingga bisa semakin memajukan bidang nanoteknologi di Indonesia.

1.2. Karakteristik Nanotechnology

Nanoteknologi adalah satu ilmu atau teknologi yang mempelajari obyek


yang ukurannya sangat kecil, Diameter atom berkisar antara 62 pikometer
sampai 520 pikometer, sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk
molekul dengan kisaran ukuran nano, yaitu ukuran benda yang besarnya satu per
miliar meter atau satu meter dibagi satu miliar,kemudian dilakukan manipulasi-
manipulasi untuk menghasilkan benda-benda baru yang menjadi karakter khusus
seperti yang diinginkan. Sederhananya, nanoteknologi merupakan lompatan
teknologi untuk merekayasa benda-benda baru dari benda-benda yang sudah ada.
Salah satu karakteristik material nano yang menonjol adalah besarnya luas
permukaan dibandingkan material berskala makroskopis (bulk material) yang
berukuran mikro – milimeter. Bila kita membayangkan 1 kotak gula berbentuk
kubus berukuran 1 mm3, kemudian kita memotong-motongnya menjadi kubus-
kubus kecil lagi, maka area permukaannya akan bertambah. Artinya, dengan
massa dan total volume yang sama, kita akan membuat luas permukaan suatu
material bertambah dengan merekonstruksi menjadi material yang lebih kecil.
Hal tersebut menggambarkan analogi kenapa material dalam ukuran nanometer

5
sangat reaktif. Karena semua reaksi material dengan lingkungan itu terjadi pada
permukaannya.
Meski berangkat dari majemuk disiplin ilmu, teknologi nano punya satu
karakteristik spesifik. Yakni penekanan pada penelitian serta pengembangan
material ukuran sangat mini atau skala nano (1 hingga 100 nanometer/1nm = 10-
9 meter). Jadi, Bila kita mengetahui ada teknologi yg dikembangkan asal material
seukuran molekul atom, maka dipastikan itu ialah teknologi nano.
Sebab menggunakan material seukuran molekul atom, maka bisa
menghasilkan sifat atau karakteristik eksklusif yang luar biasa. Misal, punya daya
kekuatan yang melebihi baja akan tetapi sangat ringan dan fleksibel. Atau punya
sifat tahan air serta panas, bisa menyimpan dan membentuk energi dalam jumlah
besar tetapi nyaris tanpa polusi. Singkat kata, teknologi nano bisa mengganti
suatu material menjadi lebih bermutu menggunakan memodifikasi unsur
pembentuknya.
Karakteristik atau sifat luar biasa yang mampu didapatkan asal teknologi
nano membentuk teknologi ini semakin diminati. Perkembangannya sangat
pesat. Majemuk jenis teknologi futuristik bisa menjadi fenomena dengan adanya
teknologi nano. Mulai berasal hal-hal kecil yang dipergunakan pada kehidupan
sehari-hari sampai hal-hal besar atau taraf tinggi mirip teknologi luar angkasa.

1.3. Pentingnya Nanotechnology

Nanoteknologi penting karena keunggulannya dalam memahami,


menggunakan, dan mengendalikan sejumlah kecil materi, mirip dengan tingkat
atom, digunakan untuk membuat bahan, instrumen, dan kerangka kerja baru.
Manfaat Nanoteknologi sangat berguna untuk kehidupan kita sekarang bahkan
dapat terus berlanjut dan berkembang di masa depan.
Meskipun belum dikenal secara luas, akan tetapi poly yang memperkirakan
teknologi nano akan menjadi teknologi masa depan. Klaim ini kiranya tidak
berlebihan. Potensi teknologi nano buat sebagai teknologi bagi masa depan
manusia sangatlah besar . Ini karena teknologi tadi memiliki majemuk kelebihan
yang dapat menjawab aneka macam masalah manusia. Mulai berasal aspek
kesehatan, pangan atau pertanian, lingkungan hayati, militer, farmasi, tesktil,
komputer, hingga alat-alat bagi teknologi luar angkasa.
Penerapan teknologi nano pada berbagai bidang akan mengubah kehidupan
masyarakat modern. Dengan membuat partikel berskala nanometer, kemudian
menyusupkannya di antara partikel berukuran mikron, akan dihasilkan jenis
material baru bersifat super, antara lain tingkat kekerasan, pengantaran listrik,
dan sifat magnetnya.
Dengan kelebihan itu akan dihasilkan produk berkualitas, yaitu tidak mudah aus,
hemat energi karena tahan panas, dan tidak memerlukan pendinginan. Dengan
demikian, akan menghemat biaya operasional dan pemeliharaan serta ramah
lingkungan.

6
Masa depan kemungkinan akan mencakup gugus tugas besar robot nano medis
yang lebih kecil dari sel, yang melayang di tubuh kita, menghilangkan bakteri,
membersihkan arteri yang tersumbat, dan menghilangkan kerusakan akibat usia
tua. Ilmu baru dan penting ini akan memungkinkan staf medis untuk
menganalisis apakah seseorang memiliki penyakit jantung lebih cepat daripada
tes protein darah yang ada. Pertimbangkan perangkat medis yang dapat
melakukan perjalanan ke seluruh tubuh untuk mencari dan menghilangkan
kelompok kecil sel kanker sebelum menyebar. Dr. K Eric Drexler, seorang
pemimpin dalam nanoteknologi, bahkan menegaskan bahwa nanorobot yang
dapat mereplikasi diri akan diproduksi dengan cara yang kira-kira sama dengan
sel-sel saat ini dalam tubuh kita.

A. PERANAN NANOTEKNOLOGI

 Industri Pengolahan Pangan


Penerapan nanoteknologi dalam pengolahan pangan bisa dibilang relatif baru,
namun diperkirakan penerapannya akan tumbuh dan berkembang dengan pesat
pada beberapa tahun kedepan. Penerapan nanoteknologi dalam pengolahan
pangan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki rasa, tekstur, warna, flavor,
serta konsistensi bahan pangan.
 Industri Tekstil dan Pakaian
Era revolusi industri 4.0 saat ini mencakup beragam teknologi canggih, seperti
kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih,
3D printing, neuro-bioteknologi, dan nanoteknologi. Indonesia menetapkan
fokus pada lima sektor utama untuk penerapan awal dari teknologi ini, yaitu
makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronika.
 Industri Elektronik
Para peneliti di University of Texas di Dallas telah menciptakan sebuah
kendaraan bawah laut yang terinspirasi dari ubur-ubur yang dapat berjalan
menggunakan energi terbarukan dan dapat digunakan dalam kegiatan
penyelamatan laut dan pengawasan misi militer. Robot ubur-ubur tersebut
dijuluki Robojelly yang dapat memanfaatkan gas hidrogen dan oksigen dalam air
sebagai bahan bakar sehingga robot bawah air tersebut tidak perlu baterai atau
listrik. Selama perjalanan di laut, robot ini hanya membuang limbah berupa air.
 Industri Medis dan Pengobatan
Dalam bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan “mesin nano”
yang disuntikkan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh
yang rusak. Penderita hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi disuntik atau
mengonsumsi obat, cukup hanya disemprot saja ke bagian tubuh tertentu.

7
 Di Bidang energi
Telah didapat solar cell yang lebih efisien, kincir angin yang lebih ringan dan
lebih kuat, dan mobil menjadi lebih ringan yang berakibat pada hematnya
penggunaan bahan bakar.
 Di bidang otomotive
Smart tires (ban pintar), Jendela anti-kabut, dan spare parts dari mobil yang lebih
kuat merupakan penemuan-penemuan brilliant berkat kehadiran nanoteknologi.
 Dalam bidang pertahanan
Sensor dalam deteksi senjata kimia dan biologi. Selain itu dengan adanya
nanotechnology telah tercipta material dengan performa tinggi yang digunakan
dalam pertahanan.
 Dalam bidang elektronik
Sekarang ini instrument menjadi lebih cepat dan canggih. Selain itu dapat dibawa
dimana-mana karena lebih ringan dan menampung energi dan informasi yang
lebih banyak.
 Dalam bidang Olahraga
Nanoteknologi juga dimanfaatkan dalam bidang lainnya yaitu olahraga. Jadi, ada
berbagai macam raket yang sudah menggunakan serat karbon.
Dengan penggunaan teknologi ini, peralatan dapat menjadi jauh lebih kuat.
Kemudian, lebih baik atau berdaya guna tinggi juga. Anda jadi tidak harus
mengeluarkan biaya terus untuk melakukan pembelian.
 Dalam bidang Transportasi
Mengurangi bobot kendaraan, tanpa mengurangi kekuatan dari kendaraan
tersebut. Pengurangan bobot pada mobil sendiri bisa mencapai 30%.
Meningkatkan efisiensi dari sistem transportasi.
 Dalam keperluan sehari-hari
Kain anti-kotor dan peningkatan kualitas peralatan olahraga, beberapa produk
seperti gelas atau juga keramik hingga sepatu sudah menggunakan lapisan dari
Nanoteknologi.

1.4. Manfaat Nanotechnology

Penerapan teknologi nano dapat memengaruhi penyerapan dalam tubuh.


Partikelpartikel zat dapat diserap dengan efektivitas yang tinggi karena
ukurannya yang sangat kecil atau dalam ukuran nanometer. Nanopartikel yang
ideal akan masuk ke jalur peredaran darah dan dapat mencapai sel atau jaringan
yang tepat. (NP & Budiman, 2017). Secara alami, terdapat kandungan dalam

8
bahan pangan yang berukuran nano. Beberapa jenis protein tersedia dengan
ukuran dalam kisaran nanometer. Selain itu, beberapa jenis polisakarida dalam
makanan memiliki jarijari hidrodinamik dengan ukuran mulai dari beberapa
nanometer hingga mikrometer. Diameter partikel misel kasein dalam susu juga
memiliki ukuran dalam skala nano, yaitu sebesar 200 nm. Sifat bahan makanan
dengan skala nano ini berperan dalam mengembangkan berbagai struktur nano
yang memiliki aplikasi makanan yang luas dan menjadi dasar-dasar dalam
pembuatan struktur nano untuk aplikasi industry.

1.5. Tipe Nanotechnology

- Menggunakan Atomic Force Microscope (AFM)


AFM atau Atomic Force Microscope dapat memanipulasi fitur yang
kompleks di lapisan oksida tipis. AFM juga dapat memasinisasi di skala
nano di lapisan suatu struktur, Sistem MoO3/MoS2, Pembentukan pola
di skala nano, dan manipulasi struktur nano.

- Menggunakan Nano Fountain Probe (NFP)


Nanofountain Probe (NFP) adalah peralatan yang mirip seperti pancuran
(fountain). Cairan nano yang berasal dari penampungan yang berupa chip
akan mengalir ke ujung pancuran. Ketika ujung pancuran bersentuhan
dengan substrat, cairan membentuk meniscus, menghasilkan jalur
seukuran molekular menuju substrat. Dengan mengontrol bentuk dari
meniscus tersebut dengan mengatur kecepatan dari NFP, berbagai macam
varian bentuk dapat dihasilkan dalam ukuran kurang dari 100 nm.

- Dengan Local Oxidation Nanolithography (LON)


LON merupakan salah satu metode fabrikasi nano berdasarkan ruang
antara reaksi oksidasi dibawah ujung yang lancip dari probenya. Probe
dioperasikan bersentuhan atau tidak dengan sirkuit tambahan untuk
memberikan tegangan antara ujung probe dengan sampel. Medianya
adalah cairan meniscus. Kelembaban harus diatur antara 30% dan 60%.
Tegangan yang dihasilkan akan membentuk jembatan cairan antara ujung
probe dengan sampel. Disinilah proses oksidasi berlansung. LON
memiliki presisi yang tinggi sampai 20 nm.

- Dengan Meniscus-confined electrodeposition (MCE)


MCE merupakan suatu metode yang digunakan untuk “menulis”
tembaga dan platinum secara tiga dimensi dan memiliki ukuran dibawah
100 nm. Teknologi ini biasa digunakan untuk fabrikasi interkoneksi yang
mempunyai densitas dan kualitas tinggi.

9
BAB II
KESIMPULAN

2.1. Kesimpulan

Nanoteknologi lahir sebagai jawaban dari tantangan jaman. Dengan seiring


berkembangnya teknologi nano maka manusia akan bisa menjawab kesulitan –
kesulitan yang terjadi di era modern ini.
Nano teknologi masih belum sepenuhnya terjawab dikarenakan teknologi ini
memang masih berkembang dan ilmuwanpun mengakui bahwa sampai saat ini,
perkembangan nanoteknologi masih pada tahap awal dan akan jauh semakin
berkembang pada masa yang akan datang.

Dan ini adalah video tentang nanotechnology dan manfaatnya diberbagai bidang:
https://youtu.be/q9hX2B-iSZc?si=mFwGuvLs_dNUxkfK

10
Daftar Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi
2. https://unpar.ac.id/mengenal-lebih-dekat-dunia-nano-di-era-nano-
teknologi/
3. https://lp2m.uma.ac.id/2021/11/08/teknologi-nano-definisi-dan-
sejarahny/
4. https://bakai.uma.ac.id/2022/03/14/pengertian-dan-contoh-penerapan-nanoteknologi/
5. https://analisa.id/aplikasi-nanoteknologi-dalam-kehidupan-sehari-
hari/17/05/2022/#:~:text=Contoh%20penerapan%20lainnya%20adalah%20pengemba
ngan,fungsional%20juga%20termasuk%20penerapan%20nanoteknologi.
6. https://humas.amikompurwokerto.ac.id/apa-pentingnya-nanoteknologi/
7. https://www.candraawiguna.id/2016/12/makalah-nano-teknologi-tugas-mata.html

11

Anda mungkin juga menyukai