Anda di halaman 1dari 27

PRINSIP DAN PENERAPAN

NANOTEKNOLOGI DI BIDANG
KEDOKTERAN
KEDOK TERAN (NANOMEDICINE
(NANOMEDICINE))

Oleh:

Nama : Ardiansyah

NRP : 2211100096

Kelas :B

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT
INSTITUT TEKNOL OGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar dan Penerapan
Nanoteknologi
Nanoteknologi di Bidang Kedokteran (Nanomedicine)”.

Nanoteknologi adalah sebuah teknologi baru yang terus


dikembangkan, teknologi ini memungkinkan kita bekerja pada ukuran 1 –
100 nm. Ukuran yang sangat kecil untuk mata telanjang dan membutuhkan
membutuhkan
teknologi yang sangat canggih untuk mengaplikasikannya. Makalah ini
memfokuskan pada satu bidang penerapan nanoteknologi yaitu
nanomedicine. Nanomedicine ini adalah penerapan nanoteknologi di
bidang kedokteran. Nanomedicine akan sangat berpengaruh di dunia
kedokteran karena nanomedicine mampu melakukan pengobatan sampai
tingkat gen. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
informasi kepada pembaca tentang dasar dan penerapan nanoteknologi di
bidang kedokteran (Nanomedicine).

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh


karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan
kesempurnaan makalah ini.

 Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berperan serta dalam penyusunan
penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Hormat kami,

Penyusun
 AB STRAK SI

Makalah (Teknologi nano adalah memahami dan mengkontrol


sesuatu pada dimensi 1-100 nm, dimana fenomena-fenomena unik
menghasilkan aplikasi baru yang berjudul “Dasar dan Penerapan
Nanoteknologi di Bidang Kedokteran (Nanomedicine)”, membahas tentang
Nanomedicine yaitu salah satu aplikasi nanoteknologi) di bidang
kedokteran, mulai dari definisi, cara kerja dan contoh-contoh
penerapannya. Perkembangan teknologi Nanomedicine memegang
peranan penting bagi perkembangan revolusioner dunia kedokteran.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai


macam aplikasi nanoteknologi di bidang kedokteran dan penjelasan cara
kerja aplikasi tersebut.

Metode yang kami gunakan untuk mencari informasi tentang


nanomedicine adalah dengan mencari sumber-sumber terpercaya melalui
internet. Melalui internet kami mencari sumber-sumber e-book yang
terpercaya diantaranya penerbit Springer dengan penyusun M.Reza
Mozafari, Jeremy Ramsden, dan lain-lain. Kami juga mencari sumber-
sumber website yang terpercaya diantaranya sebuah blog dari mahasiswa
FK UGM, Wikipedia, dan sebagainya.

Dengan menghimpun semua informasi yang komprehensif tentang


Nanomedicine, secara garis besar Nanomedicine memungkinkan untuk
melakukan pengobatan terhadap penyakit secara spesifik pada level
molekuler. Dengan nanomedicine ,maka pengembangan pengobatan
terhadap penyakit bisa dilakukan pada level sel. Hal ini akan menyebabkan
pengobatan menjadi tidak seganas mungkin di mana hanya akan
mempengaruhi area tubuh yang berpenyakit. Di masa depan ketika
teknologi Nanomedicine telah diproduksi missal, akan mengubah
pandangan dan pikiran kita tentang cara menangani suatu penyakit.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam tataran kehidupan, ukuran nano mulai ditemukan dalam


bentuk sel (100nm), DNA (5nm), atom (0,2 nm) (Roto, 2009). Di skala
nano, beberapa fenomena unik dapat diamati pada sifat-sifat magnetik,
mekanik, listrik, termal, optik, kimia dan biologi (Trenggono, 2009).
Nanoteknologi, suatu istilah yang diberikan untuk studi yang mengenai
fenomena dan manipulasi bahan pada skala atom, molekul dan makro
molekul, dimana sifat-sifat bahan sangat berbeda dibandingkan bahan
tersebut pada skala yg lebih besar. Teknologi ini berkerja antara 1-100 nm.
Gabungan nanoteknologi dengan dunia kedokteran disebut Nanomedicine.

Dunia kedokteran sangat terpengaruh oleh kemajuan teknologi,


selama ini teknologi konvensional belum mampu bekerja pada tingkat gel /
molekuler, dengan adanya teknologi baru (Nanoteknologi), pengobatan
suatu penyakit dapat dilakukan pada tingkat gen/molekuler. Para ilmuwan
sedang berusaha mengembangkan teknologi ini pada tahap sempurna.
Tidak hanya itu teknologi konvensional kebanyakan tidak mampu memilah /
seleksi antara sel baik dan sel jahat, misalnya saja kanker. Ketika
melalukan kemoterapi maka secara langsung sel-sel baik juga terkena
dampaknya maskipun kecil. Kelemahan lain adalah pengobatan
konvensional dapat mempengaruhi area tubuh di sekitarnya. Kelemahan –
kelemahan teknologi tersebut dapat diatasi dengan teknologi pada tingkat
molecular / gen.

Dengan adanya Nanomedicine, memungkinkan untuk mengobati


penyakit dengan cepat, efektif, dan efisien. Nanomedicine dapat mengatasi
masalah – masalah pad teknologi konvensional, diantaranya adalah
membunuh sel kanker secara efektif, diagnosa cepat, penggantian organ-
organ selama berjam-jam (kulit, otot, organ pencernaan dan sensor).
Pengobatan menjadi tidak seganas dimana mempengaruhi area tubuh
yang berpenyakit namun hanya mempengaruhi sel yang berpenyakit
tersebut. Karena itulah disini saya akan membuat karya tulis yang
bertemakan Nanoteknologi.

1.2 Pembatasan Masalah

Cakupan dan aplikasi Nanoteknologi begitu luas dan dapat


dikombinasikan dengan semua aspek ilmu, didalam makalah ini penulis
membatasi pada bidang Nanoteknologi di bidang kedokteran
(Nanomedicine) meliputi definisi dan dasar kerja Nanoteknologi, definisi,
penerapan-penerapan dan dasar kerja dari Nanomedicine, dan hambatan-
hambatan penerapan Nanomedicine.

1.3 Perumu san Masalah

 Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka
kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah dasar dan cara kerja Nanoteknologi?


2. Bagaimanakah dasar dan penerapan Nanoteknologi di bidang
kedokteran (Nanomedicine)?
3.  Apakah hambatan penerapan Nanomedicine?

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui dasar dan cara kerja Nanoteknologi


2. Dasar dan penerapan nanoteknologi di bidang kedokteran
(Nanomedicine).
3. Hambatan penerapan Nanomedicine

1.5 Metode Penuli san

Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, penulis mencari sumber –


sumber yang dapat dipercaya dari internet, sumber – sumber tersebut
berupa e-book, dokumen-dokumen (Ms.Word) dan website – website yang
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Prinsi p Nanoteknologi

Nanoteknologi (atau sering disebut dengan singkatan nanotech)


adalah teknologi yang memanipulasi materi pada tingkat atom atau
molekul. Tingkat atom atau molekul disebut dengan nanoscale. Nanoscale
adalah sebuah ukuran antara 1 – 100 nm.

Nanoteknologi adalah teknologi yang menggunakan skala


nanometer, atau sepersemilyar meter, merupakan teknologi berbasis
pengelolaan materi berukuran nano atau satu per miliar meter, dan
merupakan lompatan teknologi untuk mengubah dunia materi menjadi jauh
lebih berharga dari sebelumnya.

Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per miliar meter


(nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang
diinginkan. Sehelai rambut manusia, secara kasarnya memiliki diameter
80.000 nanometer. Itu berarti ukurannya bisa mencapai 100.000 kali lebih
kecil dari diameter sehelai rambut manusia.

Seluruh benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari


tersusun dari atom-atom berukuran nano. Para ilmuwan mengatakan
bekerja dengan partikel-partikel ini dapat memberi harapan untuk
membangun mesin miniatur atom demi atom, sama seperti setiap mahkluk
hidup juga tersusun dari atom. Konsep self-assembly (sistem dan alat yang
mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan pada reaksi kimia maupun
interaksi yang lain antar komponen berskala nano juga menjadi tren utama
dalam nanoteknologi
2.a Contoh ukuran makro, mikro, dan nano

Ketika ukuran suatu material diubah ke dalam ukuran nanometer,


ternyata sifat-sifat material tersebut berubah (disebut Nanomaterial).
Terkadang perubahan ini sangat berbeda dengan keadaan ketika material
berada pada ukuran besar (misal ukuran mikro). Sebagai contoh, emas
merupakan suatu logam yang tidak mudah bereaksi. Namun, ketika
ukurannya diubah ke dalam beberapa nanometer ternyata emas menjadi
reaktif. Hal ini disebabkan ketika partikel diperkecil ukurannya hingga
berukuran nanometer maka jumlah atom-atom pada permukaan partikel
menjadi lebih banyak. Ketika jumlah atom-atom di permukaan menjadi
lebih banyak maka luas permukaan interaksi menjadi lebih besar. Hal ini
menyebabkan suatu partikel nano menjadi lebih reaktif. Selain itu,
beberapa logam seperti perak dapat menjadi semikonduktor jika ukurannya
diperkecil menjadi ukuran nanometer. Sebenarnya masih terdapat banyak
contoh lain perubahan sifat material ketika diubah menjadi ukuran
nanometer.
Contoh-contoh materi nano yang dik embangkan (Nanodevice):

1) Nanopartikel  : partikel yang berukuran kurang dari 100 nm.

2) Nanoribbo n  : material yang berbentuk pita panjang dengan ketebalan


kurang dari 100 nm

3) Nanosheet  : material berbentuk lembaran dengan ketebalan kurang dari


100 nm
4) Nanotu be  : material berbentuk tabung dengan ketebalan kulit silinder
kurang dari 100 nm

5) Nanorod (nanowire) : material berbentuk tabung dengan diameter


kurang dari 100 nm

6) Nanoporous  : material yg mengandung porus dengan ukuran tiap porus


kurang dari 100 nm
2.2 Alasan penggunaan Nanoteknologi

Dalam tataran kehidupan, ukuran nano mulai ditemukan dalam


bentuk sel (100nm), DNA (5nm), atom(0,2 nm)(Roto, 2009). Di skala nano,
beberapa fenomena unik dapat diamati pada sifat-sifat magnetik, mekanik,
listrik, termal, optik, kimia dan biologi ( Trenggono, 2009). Menurut pak
Roto ,“ emas bila dilihat dengan mata telanjang warnanya kuning
keemasan. Namun bila ukuran partikelnya diperkecil hingga seukuran nano
warnanya menjadi merah dsb”. Alasan penggunaan partikel nano antara
lain:

1. Permukaan area menjadi lebih luas


Ketika sebuah benda dikecilkan pada ukuran nano, tentu saja
permukaan areanya menjadi lebih luas.
2. Struktur menjadi terbuka
Bila benda berukuran nano, strukturnya akan mengandung banyak
pori/ celah.
3. Struktur kimianya menjadi seragam
Dalam ukuran nano, susunan kimia dari partikel-partikel benda akan
menjadi seragam.
4. Pada temperature rendah, sifatnya akan berbeda (Roto, 2009)
2.3. Definisi Nanomedicine

Nanomedicine adalah salah satu aplikasi nanoteknologi di bidang


kedokteran. Peran nanomedicine adalah memonitor, mengkontrol,
memperbaiki dan mempertahankan semua system di dalam tubuh
manusia, bekerja pada tingkat molekul menggunakan teknologi berskala
nano, dan dikembangkan dengan tujuan membawa kemaslahatan besar di
dunia kedokteran. Penggabungan Nanoteknologi dengan dunia kedokteran
diawali dari penggunakan Nanomaterial pada aplikasi pengobatan dan
instrumen nanoelectric biosensor. Ukuran dari Nanomaterial sendiri mirip
dengan kebanyakan struktur molekul biologi. Teknologi ini sekarang
bergerak di Teknologi Molekul dan aplikasinya sangat berprospek di masa
depan dan menuju pengembangan pada peralatan diagniosa, agen biologi,
aplikasi terapi fisik, dan drug delivery vehicle.

2.b Diagram model integrasi Nanoteknologi dan Kedokteran


2.4 Prinsip dan Apl ikasi Nanoteknol ogi di Bidang Kedokteran

2.4.1 Nanobots

Nanoteknologi dalam dunia medis (kedokteran) melibatkan aplikasi


dari nanopartikel yang saat kini sedang dalam pengembangan dan
penelitian yang melibatkan penggunaan robot berukuran nano ini
diproduksi dengan tujuan untuk melakukan perbaikan ( repair ) pada tingkat
sel. Nanobot juga memungkinkan untuk melakukan kalkulasi kompleks
yang tidak mungkin dilakukan, melakukan pembangunan molekul dan
memperbaikinya.

Karena ukurannya yang sangat kecil, nanobot mampu melewati


setiap bagian tubuh manusia dan mencari sel-sel yang mengalami kelainan
dan menghancurkannya. Nanobot dikonstruksi oleh atom-atom karbon
yang berstruktur intan. Hal ini karena struktur intan sangat inert dan
berkekuatan besar.

Nanobot memiliki dua komunikasi yang sangat sederhana. Dia a kan


merespon sinyal akustik dan mendapatkan energy. Atau dia akan
menerima instruksi program lewat sumber-sumber dari luar misalnya
gelombang suara. Ini akan mengijinkan pengguna / dokter untuk meninjau
posisi organ-organ yang bermasalah, dan memonitor progress
kesembuhan pasien dan dapat juga merubah instruksi kepada nanobot
untuk meninjau proses penyembuhan lain. Ketika tugas sudah berakhir,
nanobot akan keluar dari tubuh manusia.

Mesin ini akan menghadapi beberapa keadaan fisika yang unik.


Pada skala kecil, cairan kental muncul sebagai sebagai molase , dan gerak
Brown membuat segalanya bergerak tanpa henti. Mengambil inspirasi dari
motor biologis sel-sel hidup, ahli kimia sedang belajar bagaimana
memanfaatkan dinamika protein untuk daya mikron dan nanosize mesin
dengan reaksi – reaksi katalitik. Pada tahun 2010 tidak ada yang belum
dibangun nanorobots non-biologis buatan: mereka tetap menjadi konsep
hipotetis. Nama nanobots, nanoids, nanites atau nanomites  juga telah
digunakan untuk menggambarkan perangkat hipotetis ini. Aplikasi untuk
nanorobotics dalam pengobatan termasuk diagnosis dini dan pemberian
obat yang targetnya untuk kanker, operasi instrumentasi biomedis,
pemantauan farmakokinetika pada diabetes dan perawatan kesehatan.
Hingga kini teknologi nanobot terus dikembangkan dan dalam tahap
penelitian.

2c. Ilustrasi Desain Nanobot


Beberapa aplikasi nanobot yang memungkinkan bagi kehidupan
sehari-hari adalah :

1. Krim yang mengandung nanobot mungkin digunakan untuk mengobati


suatu penyakit atau perawatan kulit. Nanobot akan membuang sel-sel
kulit yang rusak dan mengeluarkan zat semacam oil. Ini memungkinkan
untuk membuat “pembersihan yang sempurna” yaitu dengan masuk ke
pori-pori dan membersihkan kotoran didalamnya. Krim tersebut dapat
berupa krim pemutih, krip penghilang kerut dan sebagainya.
2. Air pembersih mulut yang mengandung “smart nanomachines” dapat
mengidentifikasi dan membunuh bakteri pathogen, menjaga mulut dari
 jamur yang merusak gigi dan membuat mulut bersih dari pathogen dan
penyakit. Lebih jauh lagi, alat pintar ini dapat mengidentifikasi sisa
makanan, tartar, dan melepasnya dari gigi. Nanobot yang dikembangkan
di bidang ini dapat menjangkau seluruh permukaan mulut yang sikat gigi
dan pasta gigi tidak sanggup menjangkaunya. Mereka dapat dibuat
dalam ordo beberapa menit setelah itu mereka menghancurkan dirinya
sendiri dan terbuang bersama sisa makanan.
3. Nanobot dapat dibuat sebagai system imun sehingga mampu
membunuh bakteri pathogen dan bahkan menghancurkan DNA/RNA
virus di dalam tubuh manusia. Ketika pathogen masuk tubuh, nanobot
membuah lubang di permukaan patogen dan menyebabkan isi pathogen
keluar sehingga system patogen tersebut tidak lagi bekerja.
4. Ketika bekerja di pembuluh darah, alat ini dapat mendeteksi zat kapur
atau lemak yang menutupi arteri jantung, dan nanobot dapat
menghancurkan zat ini. Arteri yang rusak dapat diperbaiki menggunakan
alat Cell Herding. Ini dapat dilakukan dengan memposisikan secara
tepat dan sell dengan benar. Metode ini akan mencegah penyakit yang
paling ditakuti orang tua yaitu penyakit jantung.

Namun ada beberapa masalah dalam penelitian tentang nanobot yaitu,


membutuhkan dana yang sangat besar, desain yang sangat kompleks dan
ketelitian tinggi, sulit berhubungan dengan manusia secara langsung
karena ukurannya yang sangat kecil, dapat digunakan orang jahat sebagai
senjata biologis untuk memusnahkan suatu kelompok.
2.4.2 Drug Delivery

Pengobatan di saat sekarang memiliki beberapa kelemahan antara


lain : (i) Untuk mendapatkan obat harus melalui proses administrasi yang
ketat dan dosis berbeda-beda untuk berbagai jenis obat, efek sampingnya
pun besar (ii) Banyak obat-obat yang manjur yang komposisinya sendiri
dilawan oleh system pertahanan tubuh sebelum membunuh patogen yang
menyerang tubuh. (iii) Membran lipid ganda pada sel eukariotik, adalah
sasaran yang penting untuk obat, tetapi hidropobia dari molekul obat
membutuhkan afinitas yang tinggi agar compatibel dengan membrane
tersebut dan dapat mentransportasikan molekul yang dibutuhkan pada poin
tertentu di dalam membrane.

Sebagaimana sekarang obat semakin kecil, mereka akan dapat


dengan mudah "menyelinap" melewati mekanisme pertahanan tubuh dan
akan mampu mencapai tempat-tempat yang obat yang tersedia saat ini
tidak bisa tercapai. Karena senyawa yang lebih kecil memiliki area
permukaan besar dengan rasio volume, obat baru ini juga harus lebih
reaktif.

Drug delivery adalah suatu teknologi nano yang bergerak pada


pembuatan partikel obat seukuran nano. Pada keadaan normal, hal yang
diinginkan pasien adalah efek samping obat yang sedikit, harga terjangkau
dan mudah tersedia.

Untuk obat yang diinjeksikan, nanoteknologi telah mengubah dosis


baru yang sangat mudah untuk dikelola. Ini lebih menyenangkan bagi
pasien dan berharga kompetitif di pasaran. Sebagai contoh, Johnson &
Johnson mengungkapkan bahwa Elan’s NanoCrystal Technology akan
digunakan di klinik Phase III, untuk formula injeksi seperti peliperodate
palmitate, obat untuk schizopenia, diungkapkan oleh Moradi. Ini adalah
formula injeksi baru yang akan mengatasi kelemahan formula lama yaitu
“tak larut di dalam cairan tubuh” teknologi nano mengubah partikel obat ini
menjadi sekitar 200 nm.
Peluang baru di “implantable delivery system” juga datang, yang
mana saat ini masyarakat masih menggunakan obat-obat suntikan, yang
dapat menyebabkan first-order kinetics (konsentrasi darah naik, kemudian
menurun drastic sepanjang waktu), ini dapat menyebabkan berkurangnya
khasiat obat karena konsentrasi obat berkurang sepenjang waktu sebelum
mencapai target.

2d. Proses revolusi drug delivery dengan adanya nanoteknologi

Perusahaan farmasi sudah mulai menggunakan teknologi nano


untuk mengembangkan obat genetik yang ditargetkan. Hal ini
memungkinkan untuk pengembangan obat yang lebih tepat, dan
membuatnya lebih cepat untuk memutuskan apakah substansi tersebut
cocok untuk digunakan dalam obat.

Nanoteknologi membantu untuk menemukan obat bagi suatu


penyakit, karena nanoteknologi memungkinkan untuk melakukan studi
sampai tingkat molekul. Teknologi nano dapat mendeteksi penyakit pada
level molekul dan melakukan diagnosis jauh sebelum gejala penyakit itu
muncul. Hal ini didukung dengan memonitor perubahan gaya atom atau
konduktansi ion dari satu Reseptor atau celah ion-ion. Ketika partikel-
partikel obat telah tertanam, inilah yang memungkinkan untuk terjadinya
perubahan tertentu. Tetapi, untuk diproduksi dalam skala industri, ini
membutuhkan teknologi sangat canggih dan biaya sangat besar untuk
memproduksi produk yang benar-benar berkualitas.
2.4.3 Nanohealing

Nanohealing adalah salah satu teknologi yang vital. Dasarnya


adalah teknologi ini memungkinkan untuk menghentikan pendarahan
dengan cepat dan luka pada otak. Sebuah struktur nano baru yang dapat
menghentikan pendarahan seketika baru-baru ini digunakan dan
dikembangkan oleh MIT dibawah peninjauan dari Floyd Loop, penasihat
umum Arch Therapeutics dan pendahulu spesialis bedah kardiovaskuler.

Koloid yang digunakan dalam stuktur nano ini terbuat dari fragmen
protein berukuran nano atau peptide. Peptide ini terdiri dari asam amino
yang alami dan dapat diterima tubuh, yang dapat membentuk peptide lagi,
sampai kemudian peptide-peptida yang terbentuk terikat bersama seperti
serat, yang suasanaya mirip dengan kondisi tubuh. Serat – serat tadi
membentuk seperti jaring, dan menjadi penghalang darah yang akan keluar
pembuluh, dan secara otomatis menghentikan pendarahan.

Material ini mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan


metode lain untuk menghentikan pendarahan. Ini dapat melindungi luka
dari oksigen dan menyediakan asam-amino untuk membentuk sel-sel baru
yang menyebabkan luka sembuh lebih cepat. Setelah beberapa hari, tubuh
akan membuang jaring peptide tadi, sehingga tidak perlu dibuang sendiri
menggunakan alat tertentu.

Material ini juga punya keuntungan jika diterapkan pada proses


operasi. Material ini dapat menghentikan pendarahan dan dapat
membentuk protective layer diatas luka. Kemudian para dokter bedah
dapat melakukan operasi seperti biasa karena material ini transparan. Ini
akan mempermudah dokter bedah dengan bagian yang akan dioperasi
terlihat lebih jelas dan para dokter tidak perlu membersihkan bagian itu
berkali-kali dengan pendarahan yang sedikit. Harapan terbesarnya adalah,
dokter bedah dapat melakukan operasi lebih cepat dan menurunkan proses
komplikasi dalam tubuh. Saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan
teknologi tidak hanya operasi tubuh saja, tapi juga otak, yaitu dengan lebih
mempercepat pertumbuhan neuron dalam otak dan mengecilkan resiko
kematian, hal ini akan memakan waktu sekitar sepuluh tahun untuk
diterapkan pada manusia (Ellis Behke)
2e. Percobaan nanohealing pada hati tikus besar, pendarahan berhenti dalam
waktu yang sangat singkat, 8.6 sekon.

2.4.4 Nanot eknol ogi dan Perawatan Kanker (Cancer Treatment )

2f. Prosentase penyebab kanker

Penyakit kanker disebabkan oleh kerusakan gen yang mengontrol


pertumbuhan dan pembelahan sel. Gen membawa instruksi dasar apa saja
yang akan dilakukan oleh sel. Sel kanker membutuhkan asupan dasar
untuk terus tumbuh. Suatu hormone seperti molekul menyebabkan didekat
pembuluh darah untuk tumbuh dengan asupan oksigen dan nutrient yang
didapatkannya. Dengan mengoreksi kerusakan gen atau menghentikan
asupan darah ke sel kanker, kita bisa membunuhnya. Deteksi dan
diagnose dilakukan dengan mengkonfirmasi proses perkembangan dan
pertumbuhan sel. Dasar dari penerapan naoteknologi pada Cancer
Treatment ini adalah untuk membuat suatu agen yang dapat mendeteksi
dan melakukan perawatan (cure). Karena ukurannya yang sangat kecil,
nanopartikel dapat menembus dan beredar di dalam tubuh, mendeteksi
kanker dari proses perubahannya, melepas therapeutic agen, dan
memonitor keefektifannya.

 Ada dua cara konvensional dalam perawatan kanker. Pertama


dengan mengoperasi dan membuang organ yang terkena kanker,
batasannya disini adalah tidak semua organ dapat dibuang karena proses
vitalnya. Metode kedua adalah dengan kemoterapi dan radiasi, tetapi
perawatan ini mempunyai ketidakuntungan dan resiko-resiko, selain itu
cenderung tidak efektif.

 Ada beberapa alat-alat nanoteknologi yang mempunyai kemampuan untuk


diaplikasikan ke deteksi kanker dan perawatannya :

1). Cantilevers
Sebuah batang yang sangat kecil ditanamkan dan dapat diatur
untuk berikatan dengan molekul yang berhubungan dengan kanker.
Molekul ini berikatan dan mengubah protein DNA yang terdapat
pada tipe kanker tertentu karena disebabkan oleh perbedaan
ketegangan dan cantilever cenderung untuk berikatan. Memonitor
ikatan ini kita dapat mendeteksi sel kanker sejak dini dan
melakukan perawatan.
2). Nanopores
Nanopore mengijinkan salah satu helaian DNA untuk lepas pada
waktu tertentu dan membuat gen-gen DNA pulih, karena dasar dan
properti dari sebuah basa DNA dapat kita pelajari. Empat dari setiap
basa DNA punya property yang unik, dan mengijinkan Nanopores
ini untuk mengkode ulang informasi termasuk kode-kode gen yang
error yang berhubungan dengan sel kanker.

2g. Skema Nanopores

3). Nanotube
Nanotube lebih kecil dari nanopore dan dapat digunakan sebagai
penunjuk dengan tepat dimana perubahan kode-kode DNA itu
berlangsung. Dengan menggunakan nanotube, bentuk fisik DNA
dapat ditelusuri dan informasi ini kemudian ditranslate kedalam peta
topografi. Mutasi gen dapat dideteksi dengan Bulky Molecules yang
sangat berguna untuk mendeteksi penyakit.
4). Nanoshell
Nanoshell mempunyai inti dari silica dan bahan metal di
lapisan luar (biasanya emas). Karena ukurannya, nanoshell akan
lebih suka terkonsentrasi pada sel kanker. Fenomena fisik ini terjadi
oleh fenomena yang dinamakan Enhanced Permeation Retention
(EPR). Nanoshell lebih jauh lagi dapat dibuat untuk membawa suatu
antigen yang mengekspresikan sel kanker itu sendiri. Spesifikasi ini
berhubungan dengan tumor dan tidak berhubungan dengan sel-sel
yang sehat.

Penghancuran Jaringan yang Sakit - teknologi ini


memanfaatkan nanoshells, mikroskopis bola kaca yang dilapisi
emas. Nanoshells juga dapat dirancang untuk mengikat komponen-
komponen tertentu dalam tubuh, dan kemudian dapat dipanaskan
dengan laser untuk menghancurkan jaringan yang rusak tanpa
menimbulkan kerusakan pada kulit lainnya oleh jaringan.
Material berukuran 100 nanometer-10 ribukali lebih kecil
ketimbang sel darah putih. Material itu terbuat dari lapisan atom
emasyang ditempelkan pada bola silikon. Saat protein mengikat
nanoshell ke sel tumor, dengan bantuan sinar inframerah,nanoshell
akan memanas dan memanggang tumor. Musim panas ini,
Departemen Pertahanan Amerika-yangdiam-diam meneliti metode
pengobatan dengan pemanasan alirandarah-menyumbangkan dana
US$ 3 juta kepada Halas dan koleganya, JeniferWest, untuk
mengembangkan nanoshell dalam pengobatan kanker. Jika sukses,
nanoshellakan mengubah secara radikal cara pengobatan kanker.
Pasien akan bisa didiagnosisdan-untuk tumor stadium awal-
diobatidalam satu kali kunjungan dokter. Selama ini, tumor
penyebab kanker payudara baruterdeteksi setelah sekitar tiga
tahun. Dengan kemampuan menyerap dan mengantarkan sinar
inframerah yang luarbiasa, menurut Halas, nanoshell akanmenjadi
"bom panas" berketepatan tinggi. Selsehat sekitar tumor bisa saja
ada yang mati. Tapi jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbangsel yang
rusak akibat pembedahan atau terapi kimiawi
2h. Skema internalisasi nanoshell dalam sel kanker

Usaha yang keras telah dilakukan di bidang Cancer Treatment


melalui nanoteknologi ini. Sebagai contoh, dana $16 milliar telah
dikucurkan oleh National Cancer Institute’s nanomedicine, dimulai dengan
membuah keahlian pada lima institusi penelitian untuk berfokus pada
pengembangan nanoteknologi bidang ovarian dan kanker pancreas.
Nanoteknologi menyediakan masa depan yang menjanjikan pada
perawatan kanker, dan tentunya sebuah teknologi pasti mempunyai
masalah untuk dapat diaplikasikan.
2.5 Hambatan penerapan Nanomedicin e

1). Faktor biaya menjadi dasar untuk melakukan penelitian tentang


Nanomedicine. Nanomedicine membutuhkan instrumen-instrumen
yang canggih dan mutakhir. Hanya negara – negara maju saja yang
dapat melakukan ini. Karena instrument yang digunakan dapat
diproduksi di dalam negeri, sedangkan negara berkembang untuk
mendapatkan instrumennya saja harus bekerja sama dengan
negara maju.
2). Nanopartikel yang mengalami multifungsi dalam melakukan proses
targeting, delivery, imaging dapat memberikan efek klinik. Hal
pertama dan tepat untuk mengatasi hal ini adalah mengembangkan
studi dan penelitian lebih lanjut, sehingga factor-faktor yang ada
pada regulatory nanopartikel bisa diketahui.
3). Adanya potensi penggunaan nanomedicine sebagai nanoweapon,
yaitu senjata biologis untuk memusnahkan suatu golongan, hal ini
karena nanopartikel sendiri mempunyai ukuran yang sangat kecil
sehingga sulit dihindari jika sudah terkena dan masuk dalam tubuh.
4). Untuk diterapkan pada masyarakat luas, teknologi menjadi salah
satu alasan mengapa negara-negara berkembang tidak mampu
menerapkan nanoteknologi ini.
5). Nanomedicine membawa dampak etik bagi masyarakat,
masyarakat-masyarakat yang mempunyai kepercayaan tertentu,
akan menganggap nanomedicine adalah sesuatu yang dilarang dan
mengubah takdir ciptaan yang kuasa.
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Nanoteknologi (atau sering disebut dengan singkatan nanotech)


adalah teknologi yang memanipulasi materi pada tingkat atom atau
molekul. Tingkat atom atau molekul disebut dengan nanoscale. Nanoscale
adalah sebuah ukuran antara 1 – 100 nm. Nanoteknologi memberikan
dampak yang besar pada ekonomi dan masyarakat pada eranya, dengan
kemajuan teknologi yaitu lebih baik, lebih cepat, lebih kuat, lebih kecil, dan
bahan lebih sedikit. Nanoteknologi membawa dampak yang menjanjikan di
semua lini kehidupan, mulai dari lingkungan, kedokteran dan lain-lain.
Masa depan, nanoteknologi akan menjadi lebih baik yang terdiri dari
pengkombinasian software dan hardware untuk mengatasi masalah-
masalah di kehidupan sehari-hari.

Nanomedicine adalah salah satu aplikasi nanoteknologi di bidang


kedokteran. Peran nanomedicine adalah memonitor, mengkontrol,
memperbaiki dan mempertahankan semua system di dalam tubuh
manusia, bekerja pada tingkat molekul menggunakan teknologi berskala
nano, dan dikembangkan dengan tujuan membawa kemaslahatan besar di
dunia kedokteran. Nanomedicine mempunyai prospek yang menjanjikan di
bidang kedokteran, dunia kedokteran sangat dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi. Nanobot misalnya, menjadi cara yang prorpektus untuk
melakukan pencegahan dan pengobatan sejak dini sehingga penggunaan
obat-obatan konvensional tidak diperlukan. Masalah lain seperti tumor otak
yang dalam tidak dapat diatasi oleh teknologi konvensional, dan
nanoteknologi membawa probabilitas yang besar untuk ini.
Pengimplementasian hal ini akan membawa nilai yang sangat besar untuk
masyarakat, dengan mengatasi penyakit – penyakit yang belum dapat
disembuhkan saat ini.

Nanomedicine mempunyai hambatan-hambatan antara lain faktor


biaya, teknologi, etika dalam masyarakat, potensi multifungsi nanopartikel
dan potensi penggunaannya sebagai nanoweapon (senjata pemusnah
massal).

3.2 Kritik dan saran

1). Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penyusun perlukan untuk kesempurnaan makalah ini.
2). Bagi para pembaca yang mencari informasi tentang Nanomedicine,
dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi.
Daftar Pustaka

Hamirsia, Divna (2010).  Application Nanotechnology to Medicine.


Kharagpur : ITT Kharagpur

K.S Chandana. Nanorobotic as medicament .

Ramsden, Jeremy. Essentials of Nanotechnology. Ventus Publishing ApS

http://siskhana.blogspot.com/

http://feyhockey06.blogspot.com/

http://en.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai