ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
“STUDI PENETUAN FATIGUE LIFE PADA SPRING DI
BOGIE KERETA API ”
DI PT INKA (Persero) MADIUN
iii
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN
STUDI PENETUAN FATIGUE LIFE PADA SPRING DI
BOGIE KERETA API
DI PT INKA (Persero) MADIUN
Agus Muhammad Hatta, ST, MSi, Ph.D Dr. Katherin Indriawati, ST. MT.
NIP. 19760523 200012 2 001
NIP. 19780902 200312 1002
iv
“STUDI PENETUAN FATIGUE LIFE PADA SPRING DI
BOGIE KERETA API ”
DI PT INKA (Persero) MADIUN
ABSTRAK
v
siklus. Setelah itu dilakukan plot pada kurva S-N. Dan dengan
nilai tegangan sebesar 62.313 ksi, memasuki daerah High Cycle
Fatigue yang merupakan daerah elastis.
vi
“STUDI PENETUAN FATIGUE LIFE PADA SPRING DI
BOGIE KERETA API ”
vii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
viii
KATA PENGANTAR
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logo PT INKA ............................................................. 8
Gambar 2. 2Struktur Organisasi PT. INKA ................................... 10
Gambar 2. 3 Kereta Penumpang ................................................. 11
Gambar 2. 4 KRDI Madiun Jaya ................................................... 12
Gambar 2. 5 KRDE Prambanan Ekspress ................................... 13
Gambar 2. 6 KRL .......................................................................... 14
Gambar 2. 7 Lokomotif DH CC 300 .............................................. 15
Gambar 2. 8 Railbus Solo............................................................. 15
Gambar 2. 9 Gerbong Flat Wagoon Ekspor Singapura ................ 16
Gambar 2. 10 Gerbong Datar (PPCW) ......................................... 16
Gambar 2. 11 Gerbong Ballast (ZZOW) ....................................... 17
Gambar 2. 12 Kereta Fudika ........................................................ 17
Gambar 2. 13 Kereta Bagasi ....................................................... 18
Gambar 2. 14 Kereta Penolong (NNR) ......................................... 18
Gambar 2. 15 Kereta Inspeksi...................................................... 19
Gambar 2. 16 Automated Container Transporter ....................... 20
Gambar 2. 17 Monorel ................................................................ 20
Gambar 2. 18 Automated People Mover System ....................... 21
Gambar 2. 19 Bus Gandeng ......................................................... 21
Gambar 2. 20 TMC ...................................................................... 22
Gambar 3. 1Bogie 23
Gambar 3. 2 Bogie Steering ......................................................... 24
Gambar 3. 3 Spring ...................................................................... 24
Gambar 3. 4 Deflesi Spring .......................................................... 25
Gambar 3. 5 Patahan akibat dari fatigue life............................... 26
Gambar 3. 6 Tes kupon digunakan untuk membuat SN-Curves
untuk material .............................................................................. 26
Gambar 3. 7 Kurva S-N dari suatu material ................................. 27
xi
Gambar 3. 8 Ultimate Strength dan Yield Strength didapatkan
dengan uji tegangan-regangan statis .......................................... 28
Gambar 3. 9 Wilayah Infinite Life ................................................ 29
Gambar 3. 10 Wilayah Elastis .................................................... 30
Gambar 3. 11 Wilayah Plastis ...................................................... 30
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Materi Kegiatan Kerja Praktek ...................................... 3
Tabel 1. 2 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek ................................... 4
xiii
xiv
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
telah terpasang pada bogie, dan keadaan spring yang
terpasang,Sehingg dapat diketahui umur lelahnya dan dapat di
cegah kecelakaan atau kerusakan yang akan terjadi.
1.2 Tujuan
Kegiatan kerja praktek merupakan salah satu kegiatan
peserta didik untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan hard
skill maupun soft skill dalam dunia industri. Berdasarkan hal
tersebut, maka secara garis besar tujuan dari kegiatan kerja
praktek di PT. INKA (Persero) Madiun ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dalam hal aktivitas bekerja di lingkungan
industri.
b. Mahasiswa mampu memperoleh ilmu tentang pegas pada
bogie kereta
c. Mahasiswa mampu memprediksi umur lelah dari spring
dalam suatu bogie kereta api
Secara umum tujuan Kerja Praktek adalah untuk membantu
tercapainya kompetensi utama dan kompetensi pendukung
kurikulum Departemen Teknik Fisika. Secara lebih rinci
tujuan kerja praktek adalah :
a. Agar mahasiswa memahami fungsi-fungsi keteknikfisikaan
b. Agar mahasiswa memiliki pengalaman melaksanakan atau
terlibat dalam fungsi-fungsi keteknikfisikaan
c. Agar mahasiswa terampil berkomunikasi dan bekerja dalam
tim di dunia kerja
d. Agar mahasiswa terampil menyusun laporan kegiatan yang
kaya muatan namun ringkas, komunikatif, dan sistematis
sesuai dengan konten pelaksanaan kegiatan
e. Agar mahasiswa terampil mengkomunikasikan dan
mempresentasikan hasil pelaksanaan kegiatan secara lisan
kepada pembimbing internal maupun eksternal
2
1.3 Materi
Materi dari kerja praktek ini didasarkan pada kurikulum
yang ada di Departemen Teknik Fisika FTI-ITS. Adapun materi-
materi yang didapatkan oleh peserta didik pada kerja praktek
yaitu seperti tercantum dalam rincian dibawah:
Tabel 1. 1 Materi Kegiatan Kerja Praktek
Meliputi pemahaman
mengenai sistem kerja PT
Pengenalan INKA dalam penggunaan
Struktur teknologinya serta
mengenal orang-orang yang
bertanggung jawab di
Materi I
dalamnya
Meliputi pemahaman
mengenai presensi kerja
Pemahaman
karyawan, pengendalian
Administrasi
dan perencanaan tata usaha
Kerja
perusahaan untuk setiap
periodenya
1. Materi I
Materi I menjalankan tujuan pertama, mengenai
kegiatan manajerial, dan teknis terkait dengan PT.
INKA (Persero). Materi yang dipelajari antara lain :
a. Struktur Organisasi Perusahaan
3
Pengenalan dan pemahaman mengenai sejarah, visi &
misi, serta struktur organisasi di PT. INKA (Persero)
Madiun.
b. Kegiatan Teknis
Kegiatan teknis terkait penjelasan tentang teori –
teori tentang system penggerakan kereta dan pegas
atau spring pada bogie.
2. Materi II :
Pemahaman tentang analisa keadaan suatu spring
pada bogie, fatigue life, dan apa saja parameter
yang digunakan untuk menentukan fatigue life pada
spring atau pegas bogie.
1.4 Realisasi Kegiatan
Kerja praktek di PT. INKA (Persero) Madiun ini
dilaksanakan pada periode 1 September 2018-30 September 2018
dengan hari kerja mulai Senin-Jumat pukul 07.30-17.00 WIB.
Kerja praktek ini dilaksanakan pada bagian Departemen Project
Engineering – Divisi Teknologi PT. INKA (Persero) Madiun.
Adapun realisasi pelaksanaan kegiatan kerja praktek sesuai
dengan pertimbangan akademis yang ada pada Departemen
Teknik Fisika FTI-ITS tercantum seperti pada tabel 1.2 berikut:
Minggu ke -
Bentuk Kegiatan
No
I II III IV
Materi I :
Pengenalan struktur
1 organisasi perusahaan
2 Materi II
4
Penetuan judul “ Studi
Penetuan Fatigue Life
Pada Spring Di Bogie
Kereta Api “ laporan
kerja praktek di PT INKA
(persero)
Pencarian teori-teori
penunjang tentang
pegas atau spring pada
bogie
Pemahaman cara
menentukan fatigue life
suatu spring dan bogie
Pemahaman cara
menentukan keadaan
pegas atau spring pada
bogie kereta dengan
parameter-parameter
yang telah ditentukan
Pemahaman cara
membaca kurva S-N
sebagai penentuan
fatigue life pada pegas
atau spring pada bogie
3 Penyusunan laporan KP
5
“ Halaman ini sengaja dikosongkan “
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7
8
2.2.2 Misi
Menciptakan solusi terintegrasi untuk kereta api dan
transportasi perkotaan dengan keunggulan kompetitif
dalam bisnis dan tepat produk teknologi untuk mendorong
pengembangan transportasi yang berkelanjutan
2.2.3 Logo
Adapun logo perusahaan dari PT. INKA seperti pada
gambar 2.1 dibawah ini
2.2.4 Nilai
a. Tumbuh dan Berkembang
Mampu memberikan nilai tambah perusahaan secara
berkelanjutan dan selalu berusaha menjadi lebih baik
dibandingkan kondisi hari ini.
b. Mutu
Mampu memberikan kinerja lebih dari standar.
c. Belajar Berkelanjutan
Mampu meningkatkan wawasan, ilmu dan
keterampilan dirinya secara berkelanjutan
berdasarkan tuntutan yang sedang terjadi.
d. Integritas
Satunya kata, pikiran, perasaan dan perbuatan dengan
tetap berlandaskan pada kepentingan perusahaan.
e. Profesional
9
Gambar 2. 6 KRL
2.5.5 Lokomotif
Lokomotif adalah gerbong khusus yang digunakan
untuk menghasilkan tenaga yang nantinya akan digunakan
untuk menarik kereta penumpang dan barang. Tenaga yang
didapat adalah dari diesel yang ada pada gerbong ini. Bisa
dikatakan bahwa kereta ini merupakan kereta tenaga utama.
Karena pada kereta ini menghasilkan tenaga yang
menggerakkan gerbong dan angin. Pada kereta ini pula
terdapat kabin utama.
15
2.5.6 Railbus
Merupakan kereta komuter terbaru yang digunakan
untuk dalam kota. Kereta ini sama dengan KRDE,
sehingga untuk daya utama dan spesifikasinya hampir
sama. Perbedaannya adalah bagian gerbong dan trayek
yang digunakan.
b. Kereta Bagasi
c. Kereta Inspeksi
b. Monorel
Gambar 2. 17 Monorel
Gambar 2. 20 TMC
23
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Bogie
Bogie adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua perangkat
roda atau lebih yang digabungkan oleh rangka yang dilengkapi
dengan sistem pemegasan, pengereman, dengan atau tanpa
peralatan penggerak dan anti selip, serta keseluruhan berfungsi
sebagai pendukung rangka dasar dari badan kereta. Bogie dapat di
lepas dan dipasangkan kembali jika sedang dilakukan perawatan.
Gambar 3. 1Bogie
Fungsi utama bogie adalah menghasilkan fleksibilitas kereta
terhadap rel sehingga roda dapat tetap mengkuti arah rel saat
melewati tikungan (“curve”). Saat kereta melewati rel yang
membelok atau menikung, maka akan terjadi sudut antara garis
lurus badan kereta dengan rel. Pada keadaan ini, akan terjadi
kontak antara flens dengan rel pada salah satu sisi rodanya. Pada
kereta tanpa bogie maka sudut ini terbatas karena roda akan selalu
segaris dengan badan kereta sehingga saat flens sudah tidak bisa
menahan rel, maka roda akan naik ke atas rel dan akhirnya terjadi
derailment atau anjlok. Dengan adanya bogie, maka roda tidak
segaris dengan badan kereta melainkan mempunyai sudut tertentu
yang memungkinkan roda bisa membelok mengikuti rel tanpa
terjadi anjlok atau roda yang naik ke atas rel.
24
Gambar 3. 3 Spring
25
Ga
mba
r 3.
6
Tes
kup
on
digunakan untuk membuat SN-Curves untuk material
27
Beberapa kupon harus diuji pada tingkat tegangan yang berbeda Commented [A1]: pakai insert caption, biar tidak
untuk mengembangkan kurva S-N. Gambar 3.7 mengilustrasikan berantakan jika dibuka di word yang berbeda
kurva S-N khas yang berasal dari pengujian kupon logam. Kurva
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
No Keterangan Besar
1. Diameter kawat pegas luar d = 36 mm
2. Diamter lilitan pegas luar D = 236 mm
3. Tinggi bebas pegas lo = 361 mm
4. Jumlah lilitan aktif pegas n=4
5. Jumalah total lilitan pegas n’=6
6. Konstanta pegas C= 30kg/mm2
7. Beban minimum Mmin= 2280
8. Beban maksimum Mmaks = 2921,9 kg
9. Tegangan maksimum (σmaks ) 46,32 kg/mm2
10. Tegangan minimum ( σmin ) -36 kg/mm2
11. Kekuatan Tarik 150 kg/mm2
12 Diameter kawat pegas dalam d=24 mm
13. Diameter kawat pegas dalam D=149 mm
14. Kekuatan geser luluh 82,5 kg/mm2
15. Kekuatan luluh 165 kg/mm2
16. Masa jenis baja 7850 kg/m3
Pada analisa ini hanya akan meninjau dari pegas bogie luar
𝐹1 𝑑14 𝐷23 𝑁2
= ( 4.1 )
𝐹2 𝑑24 𝐷13 𝑁1
𝐹1 + 𝐹2 = 𝐹 = 4250 𝐾𝑔
𝐹1 = 2,2 𝐹2
𝐹2 = 4250 − 𝐹1
𝐹2 = 4250 − 2,2 𝐹2
3,2 𝐹2 = 4250
𝐹2 = 1328,125
𝐹1 = 2,2 𝑋 1328,125
𝐹1 = 2921,9 𝐾𝐺
4.1.2 Pola Beban
Pola beban adalah suatu kegiatan untuk memberikan beban
pada pegas bogie. Dimana pola beban ini terdapat dua yaitu
random dan periodic. Dimana jenis pembebanan ini akan
mempengaruhi penentuan umur lelah atau fatigue life dengan
metode kurva S-N.
4.1.3 Besar beban / besar tegangan
34
Pada besar beban ini dapat dilihat dari besar tegangan rata-
rata yang bekerja nilainya sebanding dengan amplitude yang
diijinkan pada umur lelahnya
Tegangan Rata-rata
σmaks+σmin
σ rata − rata = (4.3)
2
46,32−36
σ rata − rata = 2
= 5.16 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
Rasio tegangan
σmin
R = σmax (4.4)
−36 2
R= 46,32
= −0,7 𝑘𝑔/𝑚𝑚 (4.5)
Atau
−1 S1000
b = 3
log Se
(4.8)
(S1000)2
c = log (4.9)
Se
Batas Lelah :
Atau
𝑆
𝑆𝑢
= k = 0,9 -0,4 10-6 N
(0,9−𝑘)
N =[ 0,4
] 10-6 (4.16)
σ min
R = σ max (4.18)
( 2 𝑆𝑒 𝑆𝑢 )
σmax =𝑆 (4.19)
𝑒 + 𝑆𝑢 + 𝑅 (𝑆𝑒 − 𝑆𝑢 )
Keterangan :
Sa = Kekuatan lelah pada umur Na
Sb = Kekuatan lelah pada umur Nb
Na = Umur lelah pada kekuatan lelah Sa
Nb = Umur lelah pada kekuatan lelah Sb
R = Rasio tegangan
38
Su = Kekuatan tarik
Se = Kekuatan lelah (endurance limit)
σa σm
Se
+ Su
= 1 (4.20)
σa σm
SN
+ Su
= 1
14.44 115.24
SN
+ 150
= 1
SN = 62.313 ksi
S = 1.62 Su N-0,085
62.313 = 1.62 . 150 . N-0,085
N = 8.9 106 siklus
4.2 Pembahasan
Dari data diatas dapat diketahui bagaimana cara
menentukan umur lelah suatu pegas dengan cara analisis
mekaniknya. Penentu umur lelah bogie secara mekanik dapat
dilihat dari Jenis Beban ,Pola beban, Besar beban,Frekuensi siklus
beban. Beban yang dapat diterima oleh sebuah spring luar bogie
dalam kp ini adalah sebesar 2921,9 kg. Pola beban ini adalah
seberapa sering pegas diberikan suatu beban. Akan dikatakan
periodic jika pembebanan adalah pembebanan dengan besar yang
sama dalam kurun waktu tertentu. Dan dikatan random apabila
pembebanan adalah pembebanan dengan besar beban yang
berbeda-beda. Penentuan pemberian pola ini akan mempengaruhi
penentuan metode dalam kurva kurva S-N. Besar beban dalam
penentuan fatigue life ditentukan oleh 5 parameter yaitu tegangan
maksimal, tegangan minimum, tegangan rata-rata, tegangan
amplitude, dan rasio tegangan. Dimana hasil tegangan maksimal
46,32 kg/mm2, tegangan minimum -36 kg/mm2, tegangan rata-
rata 5,16, tegangan amplitude 41,16 kg/mm2, dan rasio tegangan -
0,7. Dimana suatu tegangan yang diberikan tidak boleh melebihi
tegangan maksimalnya, bila melebihi tegangan maksimal maka
akan terjadi patah pada pegas tersebut. Pada keadaan normal
tegangan tidak boleh melebihi 40%-45% dari kekuatan luluh
minimalnya. Pada data pegas diatas dapat dilihat bahwa tegangan
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Untuk mengetahui umur lelah pegas dalam bogie dapat
dilihat dari memperhatikan faktor-faktor yaitu pembebanan,
kondisi material, proses pengerjaan, temperature operasi dan
kondisi lingkungan dan juga dapat cari dengan kurva S-N.
Dimana mengetahui faktor-faktornya adalah langkah awal untuk
menentukan batas-batas suatu pegas luar bogie tetap dalam
keadaan baik dan bagaimana cara agar tidak melebihi dari umur
lelah pegas, sedangkan dengan metode kurva S-N akan diketahui
siklus dari pegas luar tersebut. Faktor-faktor untuk membuat
pegas luar bogie ini tetap bertahan pada umur lelahnya, perlu di
perhatikan batas-batas maksimalnya seperti beban yang dapat
ditopang oleh bogie, tegangan maksimal bogie, tegangan
amplitude bogie, pola pembebanan pada bogie dan juga frekuensi
pada bogie yang akan mempengaruhi bagian deformasi plastic
dari bogie tersebut. Dan dari metode kurva S-N. Setelah dihitung
dengan menggunakan persamaan, didapatkan nilai dari SN yaitu
sebesar 62.313 ksi. Dengan menggunakan persamaan kurva S-N
didapatkan nilai umur lelahnya saat tegangan bernilai 62.313
yaitu sebesar 8.9 106 siklus.
5.2 Saran
Saran yang diperlukan untuk studi pegas ini adalah
a. Sebaiknya data pegas adalah data pegas asli yang dimiliki
oleh pihak PT.INKA
b. Sebaiknya menambah estimasi waktu pengambilan kp, agar
dapat melakukan uji coba secara nya tidak ada hanya
memprediksi dengan matematik
44
Bibliography
46
47