Anda di halaman 1dari 7

NANOTEKNOLOGI

Disusun oleh:
Afina Wahyu Rahmadyana (02)
Ahmad Hilman Zaki Hadiwasito (03)
Amartha Kirania Cahaya Putri (04)
Mochamad Yusuf Adiyaksa (21)
Nadia Zahwa Renita Sari (25)
Yogi Alexander Pandiangan (35)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MOJOKERTO


SMA NEGERI 1 PURI
TAHUN 2023
KATA PENGGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan kami saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, kami
ucapkan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, kami dapat menyusun ini dengan baik.
Meski mendapatkan kendala, tapi kami bisa melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul
"Nanoteknologi" ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Disusunnya makalah ini memiliki beberapa tujuan, tujuan yang paling utama adalah
sebagai penyelesaian tugas dan tujuan lainnya untuk memaparkan suatu hal dan
menginformasikan kepada orang lain tentang topik yang dibahas dalam makalah.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Solikhatiningsih, S.Pd., M.Si selaku guru pebimbing mata pelajaran kimia yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuannya dalam mendidik dan memberikan
pembelajaran serta memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam menyelesaikan
makalah ini;
2. Orang tua yang telah mengorbankan segalanya demi kelancaran dalam belajar;
3. Anggota kelompok yang dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas makalah
kimia.
kami menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, kami
berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi
lain, kami berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari makalah ini. Walaupun
tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh
pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari kami. Terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II ISI
A. HHGY
B. DDD
C. SDF
D. S
BAB III
Nanoteknologi akan senantiasa melibatkan pemahaman dan kontrol materi pada skala
nanometer. Adapun yang disebut skala nano berkaitan dengan dimensi yang berukuran sekitar
1 dan 100 nanometer. Nanometer adalah satuan panjang yang sangat kecil, yaitu sepermiliar
(10-9) meter. Sehingga kekcilan nanoteknologi seperti sehelai rambut manusia lebarnya
sekitar 80.000 sampai 100.000 nm.

Pada skala nanometer, material mungkin menunjukkan sifat yang tidak biasa. Ketika
kita mengubah ukuran sebuah partikel, itu dapat berubah warna, misalnya. Hal itu karena
dalam arti partikel berskala nanometer, susunan atom memantulkan cahaya secara berbeda.
Nanoteknologi adalah penggunaan materi pada skala atom, molekuler, dan supramolekuler
untuk keperluan industri sehingga hal ini mampu memanipulasi atom dan molekul secara
tepat untuk pembuatan produk skala makro, juga sekarang disebut sebagai nanoteknologi
molekuler.

Adapun definisi nanoteknologi menurut para ahli, antara lain:


1. Niemeyer (2002), Nanoteknologi adalah sebagai metode yang membuat bahan atau
struktur dengan fitur yang dirancang dalam kisaran ukuran 1 sampai 100nm.
2. Royal Society(1994), Pengertian nanoteknologi adalah sebagai studi tentang
fenomena dan manipulasi material pada skala atom, molekuler dan makromolekul, di
mana sifat-sifatnya berbeda secara signifikan dari skala yang lebih besar.
3. U.S. Environmental Protection Agency (EPA), Arti nanoteknologi  adalah sebagai
pembuatan dan penggunaan struktur, perangkat, dan sistem yang memiliki sifat dan
fungsi baru karena ukurannya yang kecil.
4. National Nanotechnology Initiative (NNI), Makna nanoteknologi dapat
didefinisikan sebagai pemahaman dan kontrol materi pada dimensi antara sekitar 1
dan 100 nanometer, di mana fenomena unik memungkinkan penerapan baru.
Berdasarkan definisi ini, menunjukkan bahwa nanoteknologi meliputi sains, teknik,
dan teknologi skala nano. Selain itu, nanoteknologi juga melibatkan pencitraan,
pengukuran, pemodelan, dan manipulasi materi pada skala kecil ini.

MANFAAT NANOTEKNOLOGI
Berikut ini penjelasan singkat terkait beragam manfaat nanoteknologi aplikasi, antara lain:
1. Perawatan kesehatan mendekati revolusi berkat nanoteknologi. Alat yang sangat
canggih untuk mendeteksi dan mengobati kanker, perban yang mencegah infeksi,
teknologi pencitraan medis yang disempurnakan, dan lainnya, semuanya dalam
pengembangan dan dimungkinkan karena nano teknologi.
2. Hampir semua perangkat elektronik yang dibuat dalam dekade terakhir, termasuk chip
komputer tercanggih saat ini dan perangkat elektronik pribadi, dibuat menggunakan
nanoteknologi.
3. Peralatan olahraga, seperti pemukul baseball, raket tenis, helm sepeda motor dan
bahan plastik lainnya, dapat dibuat lebih ringan, kaku, tahan lama, dan tahan banting
dengan nanoteknologi.
dalam bernagai Kain yang dirawat dengan nanoteknologi dapat menahan kerutan, noda, dan
pertumbuhan bakteri, membantu pakaian tetap bersih dan tahan lama.
4. Lapisan tipis (Thin  films) yang ditemukan pada kacamata, layar komputer, jendela
dan permukaan lainnya menggunakan teknologi nano untuk membantunya menjadi
lebih anti air, antireflektif, tahan terhadap sinar ultraviolet atau inframerah, antifog,
anti gores atau konduktif secara elektrik.
5. Kinerja banyak produk rumah tangga seperti penghilang noda, pembersih antibakteri,
cat, sealant, dan pembersih udara serta filter dapat ditingkatkan dengan
nanoteknologi.
6. Nanoteknologi dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih melalui
metode pemurnian air baru dan dengan menghilangkan polutan dari air tanah dan
tanah.
7. Inovasi energi, seperti panel surya yang lebih efisien, turbin angin yang lebih kuat dan
ringan, suku cadang mobil yang lebih ringan, dan peningkatan efisiensi bahan bakar,
didukung oleh teknologi nano.
8. Produk perawatan pribadi, seperti kosmetik dan tabir surya dapat ditingkatkan dengan
nanoteknologi.
9. Kemasan makanan yang menggunakan nanoteknologi dapat membantu mendeteksi
dan mencegah pembusukan atau kontaminasi, membantu makanan tetap segar, lebih
lama.
10. Beberapa produk farmasi telah diformulasi ulang dengan partikel berukuran nano
untuk meningkatkan kinerjanya.

Adapun contoh nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu:


1. Tabir surya
Nanopartikel telah ditambahkan ke tabir surya selama bertahun-tahun agar lebih
efektif. Dua jenis partikel nano yang biasanya ditambahkan pada tabir surya  yaitu
titanium dioksida dan seng oksida. Partikel-partikel nano tersebut bukan hanya sangat
efektif dalam melindungi kulit dari radiasi sinar UV, tapi juga terasa lebih ringan di
kulit.
2. Pakaian
Saat digunakan dalam tekstil, nanopartikel silika dapat membantu membuat kain yang
menolak air dan cairan lainnya.Silika dapat ditambahkan ke kain baik dengan
dimasukkan ke dalam tenunan kain atau disemprotkan ke permukaan kain untuk
membuat lapisan kedap air atau tahan noda. Jadi, jika kita pernah memperhatikan
bagaimana cairan membentuk manik-manik kecil pada pakaian tahan air, itu berkat
nanoteknologi.
3. Furniture
Nanoteknologi membantu proses dalam membuat furnitur tidak mudah terbakar, hal
ini dilakukan dengan melapisi busa yang digunakan dalam furnitur berlapis kain nano
karbon, produsen dapat mengurangi sifat mudah terbakar hingga 35 persen.
4. Perekat
Nanoteknologi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan perekat. Menariknya,
sebagian besar lem kehilangan sifat lengketnya pada suhu tinggi, tetapi “lem nano”
yang kuat tidak hanya tahan suhu tinggi – lem menjadi lebih kuat saat suhu di
sekitarnya meningkat.
5. Pelapis untuk pengecatan mobil
Kita semua tahu kotoran burung dapat merusak cat mobil. Untuk mengatasi hal ini,
sebuah perusahaan bernama Nanorepel telah memproduksi nanocoating berperforma
tinggi yang dapat digunakan untuk melindungi cat mobil dari kotoran burung.
Perusahaan tersebut juga membuat pelapis untuk melindungi jok mobil dari noda.
6. Bola tenis
7. Nanoteknologi kerapkali diaplikasikan dalam dunia olahraga. Dalam hal ini misalnya
pada pembuatan bola tenis. Dimana nanoteknologi membantu bola tenis
mempertahankan pantulannya lebih lama, dan membuat raket tenis lebih kuat.
8. Komputer
Tanpa nanoteknologi, kita tidak akan mempunyai bermacam-macam barang
elektronik yang penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, Intel sudah tidak
diragukan lagi merupakan pemimpin dalam prosesor komputer kecil (tiny computer
processors), dan generasi terbaru dari teknologi prosesor Core Intel ialah chip 10
nanometer.

Apa Saja Dampak Nanoteknologi?


1. Lingkungan yang lebih bersih melalui berbagai metode baru pemurnian air dan
penghilangan berbagai pengotor dari air tanah dan tanah.
2. Dalam bidang energi, telah didapat solar cell yang lebih efisien, kincir angin yang
lebih ringan dan lebih kuat, dan mobil menjadi lebih ringan yang berakibat pada
hematnya penggunaan bahan bakar.
3. Di bidang kesehatan, deteksi dan penanganan kanker menjadi jauh lebih baik dan
mudah, dan kondisi medis yang lain.
4. Di bidang otomotive, smart tires (ban pintar), Jendela anti-kabut, dan spare parts dari
mobil yang lebih kuat merupakan penemuan-penemuan brilliant akibat
nanotechnology.
5. Dalam bidang pertahanan, sensor dalam deteksi senjata kimia dan biologi. Selain itu
dengan adanya nanotechnology telah tercipta material dengan performa tinggi yang
digunakan dalam pertahanan.
6. Dalam keperluan sehari-hari, kain anti-kotor dan peningkatan kualitas peralatan
olahraga.
7. Dalam bidang elektronik, sekarang ini instrument menjadi lebih cepat dan canggih.
Selain itu dapat dibawa dimana-mana karena lebih ringan dan menampung energi dan
informasi yang lebih banyak.
8. 6 juta orang saat ini bekerja di Perusahaan bidang nanotechnology. Selain itu market
nanotechnology di seluruh dunia bisa mencapai $1 milyar USD.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Karena berbagai aplikasi potensial (termasuk industri dan militer), pemerintahan
berbagai negara telah menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian nanoteknologi.
Sebelum 2012, AS menginvestasikan US$3,7 miliar menggunakan National Nanotechnology
Initiative, Uni Eropa menginvestasikan US$1,2 miliar, dan Jepang menginvestasikan US$750
juta.[4] Lebih dari enam puluh negara menciptakan program penelitian dan
pengembangan nanoteknologi (R&D) antara tahun 2001 dan 2004. Pada 2012, AS dan UE
masing-masing menginvestasikan US$2,1 miliar pada penelitian nanoteknologi, diikuti oleh
Jepang dengan US$1,2 miliar. Investasi global mencapai US$7,9 miliar pada 2012.
Pendanaan pemerintah dilampaui oleh pengeluaran R&D perusahaan untuk penelitian
nanoteknologi, yang mencapai US$10 miliar pada tahun 2012. Pengeluaran litbang korporat
terbesar berasal dari AS, Jepang, dan Jerman yang jika digabungkan sebesar US$7,1 miliar.[5]
NANOTEKNOLOGI DI INDONESIA
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah mengembangkan nanoteknologi sejak
tahun 2000-an namun belum mampu mengkomersilkannya. Hal yang paling mendasar dalam
menghambat perkembangan teknologi nano di Indonesia adalah ketiadaan alat pengukuran
(metrologi) nanomaterial. Bambang Subiyanto, Kepala Pusat Inovasi LIPI menyatakan
bahwa sudah 13 tahun pengembangan nanoteknologi di Indonesia berjalan sehingga tahap
yang dituju sekarang adalah komersialisasi produk nanomaterial berbasis kegiatan riset.[20]
Karakteristik Material Teknologi Nano
Salah satu karakteristik material nano yang menonjol adalah besarnya luas permukaan
dibandingkan material berskala makroskopis (bulk material) yang berukuran mikro –
milimeter. Bila kita membayangkan 1 kotak gula berbentuk kubus berukuran 1 mm 3,
kemudian kita memotong-motongnya menjadi kubus-kubus kecil lagi, maka area
permukaannya akan bertambah. Artinya, dengan massa dan total volume yang sama, kita
akan membuat luas permukaan suatu material bertambah dengan merekonstruksi menjadi
material yang lebih kecil. Hal tersebut menggambarkan analogi kenapa material dalam
ukuran nanometer sangat reaktif. Karena semua reaksi material dengan lingkungan itu terjadi
pada permukaannya. Contohnya, bila kita mengamati cincin emas yang sudah bertahun-tahun
berada di jari kita, bentuk dan warnanya tidak berubah atau berkarat walaupun tangan kita
sering kali terkena air ataupun keringat. Dari situ kita bisa tau bahwa emas cukup stabil dan
tidak mudah bereaksi dengan apa pun di sekitarnya. Namun, emas dalam ukuran nanometer
(Au NPs) sangat reaktif dan sering digunakan sebagai katalis untuk mempercepat suatu reaksi
kimia.

SEJARAH NANOTEKNOLOGI
Sejarah Nanoteknologi Dilansir dari laman Universitas Katolik Parahyangan,
nanoteknologi pertama kali diperkenalkan oleh fisikawan bernama Richard Feynmann pada
tahun 1959 dalam presentasinya yang berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom”.
Dalam presentasinya, Feynmann memaparkan idenya tentang kemungkinan merekayasa
sebuah materi yang sangat kecil untuk membuat mesin berukuran molekul. Pada awalnya
pendapat Feynmann dianggap sebagai lelucon, namun hingga 20 tahun kemudian, Erix
Drexler menjelaskan konsep konstruksi mesin yang sangat kecil dari himpunan atom-atom
dan menggunakan istilah nanoteknologi. Awal mula pengkajian nanoteknologi secara ilmiah
diawali oleh sebuah artikel yang ditulis oleh profesor dari Tokyo University of Science, Norio
Taniguchi, yang berjudul “Tentang Konsep Dasar Nanoteknologi) pad atahun 1974 Pada
tahun 1981, fisikawan Gerd Binnig dan Heinrich Rohrer menemukan Scanning Tunneling
Microscope yang membuka era baru dalam dunia nanoteknologi. Temuan mereka tersebut
mampu memetakan permukaan material dalam skala nanometer dan memungkinkan
manipulasi atom dan molekul untuk menyusun struktur materi. Mulai dari situ,
perkembangan nanoteknologi melambung dengan pesat dan mulai bisa kita temukan dalam
berbagai aspek di kehidupan. Bidang ini masih terbilang baru di Indonesia, tetapi sangat
menjanjikan peluang dan area riset yang luas.

Anda mungkin juga menyukai