KELAS : X
GURU :
1. Drs. Sabar Cahyono
2. Ugik Sugiharti, S. Pd., M.Pd
3. Nungki Dina Marta, S.Pd
Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter
atom berkisar antara 62 pikometer (atom Helium) sampai 520 pikometer (atom Cesium),
sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano,
yaitu ukuran benda yang besarnya: satu per miliar meter (0,0000000001 m) atau satu meter
dibagi satu miliar. Istilah Nanoteknologi pertama kali disebut dalam pidato ilmiah Profesor
Nario Taniguci tahun 1974.[1]
Dimasa depan nano teknologi akan menjadi salah satu bidang industry teknologi yang sangat
bermanfaat untuk kehidupan manusia. Manfaat Nanoteknologi bagi kehidupan manusia
adalah hal yang sangat luas, Bahkan untuk saat ini sudah banyak contoh penerapannya, di
mulai dari bidang kesehatan, herbal, rekayasa material, dan pendidikan.
Menciptakan material super ringan dan juga kuat adalah hal yang sangat mungkin.
Nanoteknologi sendiri merupakan sebuah teknologi yang menggunakan skala nano, atau
sepermilyar dengan sifat material ukuran nano atau atom.
Berikut, adalah 10 contoh manfaat nano teknologi yang sudah terbukti dapat bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
Keduanya menggunakan metode yang sama, yaitu menggunakan nano texturing atau
nano material (misalnya nano wires atau karbon nano tube) yang mengubah permukaan
datar menjadi tiga dimensi dengan area permukaan yang jauh lebih luas. Ini berarti
bahwa ada lebih banyak ruang untuk reaksi yang memungkinkan penyimpanan atau
pembangkitan energi berlangsung, sehingga perangkat beroperasi lebih efesien
Proses pembuatan kayu transparan ini dimulai dengan menghilangkan zat lignin pada
kayu yang merupakan zat pemberi warna kayu, kemudian menyuntikkan epoxy pada
pembuluh kayu untuk menguatkan kayu, membuatnya lebih transparan dan untuk
menjaga serat nano selulosa.
Manfaat nano teknologi yang satu ini yaitu bisa menjadi material pengganti kaca karena
kayu memiliki struktur sel dan serat alami sehingga tidak mudah pecah seperti kaca.
Kayu juga memiliki sifat material yang disebut haze, yang akan membuat cahaya yang
menembus kayu transparan ini tidak akan langsung menuju mata sehingga akan lebih
nyaman bila digunakan sebagai material rumah.
Selama ini masih banyak organ pendonor yang masih sangat potensial namun justru
terbuang sia-sia karena organ tersebut hanya dapat bertahan selama 4 hingga 36 jam
saja. Cara terbaik untuk dapat bertahan lebih lama adalah dengan dibekukan, namun
sayangnya proses pembekuan dan pencairan dapat merusak sel-sel organ tersebut.
Manfaat nano teknologi untuk transplantasi ini terlihat nyata karena dalam proses
pencairannya terbukti tidak menampilkan tanda kerusakan bahkan elastisitas organ juga
tetap terjaga.
Nanoteknologi
Nanoteknologi akan senantiasa melibatkan pemahaman dan kontrol materi pada skala
nanometer. Adapun yang disebut skala nano berkaitan dengan dimensi yang berukuran
sekitar 1 dan 100 nanometer. Nanometer adalah satuan panjang yang sangat kecil, yaitu
sepermiliar (10-9) meter. Sehingga kekcilan nanoteknologi seperti sehelai rambut manusia
lebarnya sekitar 80.000 sampai 100.000 nm.
Pada skala nanometer, material mungkin menunjukkan sifat yang tidak biasa. Ketika kita
mengubah ukuran sebuah partikel, itu dapat berubah warna, misalnya. Hal itu karena
dalam arti partikel berskala nanometer, susunan atom memantulkan cahaya secara
berbeda.
Nanoteknologi dapat meningkatkan luas permukaan suatu material. Ini memungkinkan lebih
banyak atom untuk berinteraksi dengan bahan lain. Area permukaan yang meningkat adalah
salah satu alasan utama material berskala nanometer dapat menjadi lebih kuat, lebih tahan
lama, dan lebih konduktif daripada material berskala besar.
Nanoteknologi adalah penggunaan materi pada skala atom, molekuler, dan supramolekuler
untuk keperluan industri sehingga hal ini mampu memanipulasi atom dan molekul secara
tepat untuk pembuatan produk skala makro, juga sekarang disebut sebagai nanoteknologi
molekuler.
1. Niemeyer (2002), Nanoteknologi adalah sebagai metode yang membuat bahan atau
struktur dengan fitur yang dirancang dalam kisaran ukuran 1 sampai 100nm.
2. Royal Society(1994), Pengertian nanoteknologi adalah sebagai studi tentang
fenomena dan manipulasi material pada skala atom, molekuler dan makromolekul, di
mana sifat-sifatnya berbeda secara signifikan dari skala yang lebih besar.
3. U.S. Environmental Protection Agency (EPA), Arti nanoteknologi adalah sebagai
pembuatan dan penggunaan struktur, perangkat, dan sistem yang memiliki sifat dan
fungsi baru karena ukurannya yang kecil.
4. National Nanotechnology Initiative (NNI), Makna nanoteknologi dapat didefinisikan
sebagai pemahaman dan kontrol materi pada dimensi antara sekitar 1 dan 100
nanometer, di mana fenomena unik memungkinkan penerapan baru. Berdasarkan
definisi ini, menunjukkan bahwa nanoteknologi meliputi sains, teknik, dan teknologi
skala nano. Selain itu, nanoteknologi juga melibatkan pencitraan, pengukuran,
pemodelan, dan manipulasi materi pada skala kecil ini.
Manfaat Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah bagian dari gelombang inovasi berikutnya dalam sains dan teknik
yang akan mengubah banyak sektor, termasuk kedirgantaraan, energi, teknologi informasi,
kedokteran, pertahanan nasional, dan transportasi.
Nanoteknologi juga sangat menjanjikan untuk menciptakan produk untuk dunia yang lebih
hemat energi, seperti sel bahan bakar, baterai, dan panel surya yang lebih efisien.
Nanoteknologi dapat memberikan solusi untuk membersihkan tanah dan air yang
terkontaminasi, dan itu akan memainkan peran penting dalam mengubah pengobatan dan
perawatan kesehatan.
1. Tabir surya
Nanopartikel telah ditambahkan ke tabir surya selama bertahun-tahun agar lebih efektif. Dua
jenis partikel nano yang biasanya ditambahkan pada tabir surya yaitu titanium dioksida dan seng
oksida. Partikel-partikel nano tersebut bukan hanya sangat efektif dalam melindungi kulit dari
radiasi sinar UV, tapi juga terasa lebih ringan di kulit.
2. Pakaian
Saat digunakan dalam tekstil, nanopartikel silika dapat membantu membuat kain yang
menolak air dan cairan lainnya.
Silika dapat ditambahkan ke kain baik dengan dimasukkan ke dalam tenunan kain atau
disemprotkan ke permukaan kain untuk membuat lapisan kedap air atau tahan noda.
Jadi, jika kita pernah memperhatikan bagaimana cairan membentuk manik-manik kecil
pada pakaian tahan air, itu berkat nanoteknologi.
3. Furnitur
Nanoteknologi membantu proses dalam membuat furnitur tidak mudah terbakar, hal ini
dilakukan dengan melapisi busa yang digunakan dalam furnitur berlapis kain nano karbon,
produsen dapat mengurangi sifat mudah terbakar hingga 35 persen.
4. Perekat
Nanoteknologi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan perekat. Menariknya, sebagian
besar lem kehilangan sifat lengketnya pada suhu tinggi, tetapi “ lem nano” yang kuat tidak hanya
tahan suhu tinggi – lem menjadi lebih kuat saat suhu di sekitarnya meningkat.
6. Bola tenis
Nanoteknologi kerapkali diaplikasikan dalam dunia olahraga. Dalam hal ini misalnya pada
pembuatan bola tenis. Dimana nanoteknologi membantu bola tenis mempertahankan
pantulannya lebih lama, dan membuat raket tenis lebih kuat.
7. Komputer
Tanpa nanoteknologi, kita tidak akan mempunyai bermacam-macam barang elektronik yang
penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, Intel sudah tidak diragukan lagi merupakan
pemimpin dalam prosesor komputer kecil ( tiny computer processors), dan generasi terbaru
dari teknologi prosesor Core Intel ialah chip 10 nanometer.
Selain di India, di Mesopotamia, masa Renaissance dan bahkan di era dunia muslim juga
sudah terlihat bagaimana masyarakat di masa sejarah dahulu telah menggunakan konsep
nanoteknologi untuk menjalankan kehidupannya. Bahkan penemuan nanoteknologi
terkonsep yang pertama terlihat jelas di era dunia muslim ini.
Seperti yang kita tahu, seorang muslim tidak diperbolehkan untuk menggunakan emas
untuk berhias. Guna menghindari penggunaan emas, mereka membuat bahan yang mirip
dengan emas dengan menggunakan luster. Inilah yang menjadi cikal bakal penggunaan dan
penemuan nanoteknologi.
Konsep nanoteknologi sebagai ilmu oleh Richard Feynman
Meski konsep nanoteknologi sesungguhnya sudah cukup banyak digunakan di masa
prasejarah, akan tetapi konsep ini baru benar-benar dianggap sebagai ilmu saat Richard
Feynman membicarakannya di American Physical Society. Ini terjadi di tahun 1959
tepatnya di tanggal 29 Desember.
Sayangnya penemuan istilah nanoteknologi oleh Norio ini tidak di gunakan hingga tahun
1981. Hal ini disebabkan karena belum banyak tahu bahwa Norio telah menemukan
istilah nanoteknologi ini. Barulah di tahun 1981, Erix Drexler menggunakan istilah
nanoteknologi ini di jurnal pertamanya di tahun 1981.
Salah satu produk kecantikan yang dibuat dengan menggunakan teknologi nanoteknologi
adalah sun screen. Dalam sun screen mengandung partikel titanium dioksida dan juga
zink oksida nano partikel. Selain itu, masih banyak juga pengaplikasian nanoteknologi di
kehidupan nyata seperti nano partikel silver di packing makanan, disinfektan dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Pada dasarnya, kecanggihan dari teknologi nano memang belum seperti yang bisa di
bayangkan. Akan tetapi sedikit banyak penggunaan teknologi nano ini sudah diterapkan
di hal-hal yang mungkin tidak kita sadari.
Sebagai gambaran pentingnya nanoteknologi mari kita lihat kembali potensi Lumpur
Lapindo. Sebelum diketahui bahwa terdapat kandungan LTJ, penelitian sebelumnya
mengungkapkan adanya silika dalam lumpur Lapindo yang telah diproses menggunakan
mesin ball mill untuk menghasilkan nanosilika. Silika ukuran nano ini berguna untuk
memperkuat bahan bangunan yaitu batako atau batubata. Nanosilika yang berasal dari
lumpur Lapindo dicampur dengan semen masing-masing dengan perbandingan 50 persen.
Pada penggunaannya sebagai bahan bangunan ternyata hanya dengan komposisi 10 persen
nanosilika dari berat total semen maka kekuatannya bisa mencapai dua hingga tiga kali dari
desain batubata atau batako yang dibuat tanpa teknologi nano.
Konsep Struktur Atom pada Bahasan Nanomaterial
Nanomaterial adalah salah satu aplikasi nanoteknologi. Mengapa struktur atom menjadi
konsep penting dalam bahasan nanomaterial? Sifat material sangat dipengaruhi oleh ukuran
partikel yaitu atom maupun molekul penyusunnya. Material berukuran nano pada batasan
1-100 nm memiliki sifat antara lain titik lebur, konduktivitas listrik, permeabilitas magnetik,
warna, optis, dan reaktivitas kimia yang unik dan berbeda dibandingkan material pada
ukuran makroskopik.
Bagaimana konsep pembentukan material menjadi berukuran nano? Sintesis nanomaterial
antara lain dapat dilakukan dengan metode (1) top-down yaitu sintesis secara fisika. Pada
metode ini partikel besar dipecah menjadi partikel berukuran nanometer (2) bottom-up
yaitu proses sintesis nanopartikel secara kimia dengan melibatkan reaksi kimia dari sejumlah
material awal sehingga dihasilkan material lain yang berukuran nanometer. Konsep
perubahan sifat material pada ukuran nano didasari oleh dua aspek yaitu (1) ukuran
material (2) luas permukaan material.
Ukuran material
Ukuran atom ditentukan oleh jari-jarinya. Semakin pendek jari-jari atom maka ukuran atom
makin kecil. Material yang merupakan gabungan atom jika direduksi menjadi skala nano
dapat menunjukkan sifat yang sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang ditampilkan
pada skala makro. Contohnya antara lain (1) tembaga adalah zat buram namun bisa menjadi
transparan (2) platina adalah bahan inert yang berubah menjadi katalis (3) aluminium
merupakan bahan yang sulit terbakar ternyata dapat menjadi mudah terbakar (4) emas
yang tadinya padatan dapat berubah menjadi cairan pada suhu kamar (5) silikon yang
bersifat isolator ternyata dapat bersifat konduktor.
Luas permukaan material
Material berskala nano memiliki luas permukaan yang relatif lebih besar jika dibandingkan
material nonnano untuk massa yang sama. Hal ini dapat dijelaskan dari teori tumbukan yang
akan Kalian pelajari lebih lanjut di kelas XI nanti. Teori ini menyatakan bahwa makin kecil
ukuran material menyebabkan jumlah sisi aktif material untuk bereaksi secara kimia menjadi
bertambah. Pertambahan jumlah sisi aktif merujuk pada makin luasnya permukaan sisi aktif
partikel. Material menjadi lebih reaktif secara kimiawi ketimbang material nonnano. Dalam
rangka mensintesis atom demi atom maka harus terjadi tumbukan antarpartikel untuk
menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia harus terjadi pada sisi
aktif. Oleh karenanya makin luas permukaan partikel akan memberi peluang terjadinya
reaksi kimia karena bertambahnya sisi aktif.