Kelompok 5
Skematik Klasifikasi nano material : (a) struktur tiga dimensi (3-D); (b) struktur
dua dimensi (2-D); (c) struktur satu dimensi; dan (d) struktur zerodimensi (0-
D),(Pokropivny,V. et al, 2007).
2. Sifat optik
Sistem nanokristalin memiliki sifat optikal yang menarik, yang mana berbeda
dengan sifat kristal konvensional. Pengaruh size reduction pada sifat optik
nanopartikel dapat meningkatkan penyerapan (absorbansi) dalam range ultraviolet
(blue shift), Osilasi penyerapan optik, dan meningkatkan nilai band gap. Kunci
peyumbang faktor masuknya quantum tertutup dari pembawa elektrikal pada
nanopartikel, energi yang efisien dan memungkinkan terjadinya pertukaran karena
jaraknya dalam skala nano serta memiliki sistem dengan interface yang tinggi.
Dengan perkembangan teknologi dari material mendukung perkembangan sifat
nanofotonik. Dengan sifat optik linear dan non linear material nano dapat dibuat
dengan mengontrol dimensi kristal dan surface kimia, teknologi pembuatan
menjadi faktor kunci untuk mengaplikasikan.Contoh aplikasi : pada
optoelektronik., electrochromik untuk liquid crystal display
(LCD).(Pokropivny,V. et al. 2007)
3. Sifat magnetik
Kekuatan magnetik adalah ukuran tingkat kemagnetan. Pengaruh penurunan
ukuran butiran patikel (Size reduction) dan kenaikan spesifik surface area
persatuan volume partikel pada sifat magnetik ini dapat meningkatkan atau
menurunkan koersivitas magnet, menurunkan temperatur Curie, memiliki sifat
paramagnetik atau feromagnetik, membangkitkan temperatur maksimal
magnetoresistance, dan meningkatkan permeability magnetik pada sifat
ferromagnetik. Contoh aplikasi : magnet nanokristalin yttrium-samarium-cobalt
memiliki sifat magnet yang luar biasa dengan luas permukaan yang besar.
Aplikasinya pada mesin kapal, instrumen ultra sensitiv dan magnetic resonance
imaging (MRI) pada alat diagnostik.(Pokropivny,V. et al. 2007)
4. Sifat mekanik
Pengaruh penurunan ukuran butiran patikel (Size reduction) dari partikel pada
sifat mekanik dapatmeningkatkan kekerasan (hardness), kekuatan (strength),
daktilitas (fracture ductility), dan ketahanan aus (wear resistance). Nanomaterial
memiliki kekerasan dan tahan gores yang lebih besar bila dibandingkan dengan
material dengan ukuran biasa.Contoh aplikasi : automobil dengan efisiensi greater
fuel. Nanomaterial diterapkan pada automobil sejak diketahui sifat kuat, keras dan
sangat tahan terhadap erosi, diharapkan dapat diterapkan pada
busi.(Pokropivny,V. et al. 2007)
Perkembangan Nanopartikel
Di Indonesia, perkembangan nano teknologimasih dalam tahap rintisan
karena keterbatasan dana dan fasilitas eksperimen. Dengan kendala yang
demikian membuat kita harusbekerja keras memanfaatkan potensi yang ada di
tanah air. Dalam periode tahun 2010 sampai 2020 akan tejadi percepatan luar
biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri dan menandakan bahwa
sekarang ini dunia sedang mengarah pada revolusi nanoteknologi. Negara-negara
seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada dan negara-negara Eropa,
serta beberapa negara Asia, seperti Singapura, Cina, dan Korea tengah giat-
giatnya mengembangkan suatu cabang baru teknologi yang populer disebut
nanoteknologi.
Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja, pelapisan dekorasi,
industri polimer, industri kemasan, peralatan olahraga, tekstil, keramik, industri
farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan kecantikan.
Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang
bukan sekadar memberikan nilai tambah terhadap suatu produk, bahkan
menciptakan nilai bagi suatu produk. Salah satu nanomaterial yang sangat
menarik untuk dikembangkan saat ini adalah nanopartikel magnetik.
Nanopartikel saat ini banyak digunakan pada beragam produk komersial
mulai dari katalis, media cat dan cairan magnetik, hingga kosmetik dan tabir
surya. Suatu review terbaru dari peneliti di Swedia dan Spanyol mendeskripsikan
hasil kerja terkini untuk optimasi sintesis, dispersi, dan fungsionalisasi permukaan
titania (titanium dioksida), seng oksida, dan seria (serium oksida)-tiga
nanopartikel utama yang digunakan pada fotokatalis, penghalau sinar UV
(ultraviolet), dan tabir surya. Review mereka dipublikasikan pada 26 April 2013 di
jurnal Science and Technology of Advanced Materials. (Gifhari, A.S. 2013).
Penemuan baru dalam bidang nanoteknologi muncul hampir dalam tiap
minggu untuk aplikasi-aplikasi baru dalam berbagai bidang, seperti bidang
elektronik (pengembangan piranti (device) ukuran nanometer), energi (pembuatan
sel surya yang lebih efisien), kimia(pengembangan katalis yang lebih efisien,
baterai yang kualitasnya lebih baik), kedokteran (pengembangan peralatan baru
pendeksi sel-sel kanker berdasarkan pada interaksi antarsel kanker dengan partikel
berukuran nanometer), kesehatan (pengembangan obat-obat dengan ukuran bulir
(grain) beberapa nanometer sehingga dapat melarut dalam cepat dalam tubuh dan
bereaksi lebih cepat, serta pengembangan obat pintar (smart) yang bisa mencari
sel-sel tumor dalam tubuh dan langsung mematikan sel tersebut tanpa
mengganggu sel-sel normal), lingkungan (penggunaan partikel skala nanometer
untuk menghancurkan polutan organik di air dan udara), dan sebagainya.(Nano
world indonesia, 2013).
BAB III
Nanopartikel
Buttom up
(digabung)