Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

NANOMATERIAL

Oleh :

M. ANDRI ADITYA ALMAHESA


03032682226001

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan artikel tentang "NANOMATERIAL".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Palembang, 20 November 2023

M. Andri Aditya Almahesa

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

NANOMATERIAL..................................................................................................................4

Apa itu nanomaterial...........................................................................................................4

Pengertian Nanomaterial.....................................................................................................4

Konsep Pembentukan Nanomaterial..................................................................................5

Sifat-sifat Nanomaterial.......................................................................................................6

Alat/Instrumen Karakterisasi Nanomaterial.....................................................................8

Beberapa contoh aplikasi nanomaterial.............................................................................9

3
NANOMATERIAL

Apa itu nanomaterial

Nanomaterial merupakan salah satu bentuk pengaplikasian nanoteknologi. Pengertian


nanomaterial dan konsep pembentukannya biasa dipelajari dalam konteks kimia dan fisika
kuantum. Secara umum nanomaterial adalah sebuah materi atau bahan yang berdimensi nano.
Konsep pembentukan nanomaterial membantu para ahli mengidentifikasi material berukuran
nano dan menemukan cara memanfaatkannya.

Nanomaterial dapat didefinisikan sebagai material yang memiliki, minimal, satu


dimensi eksternal berukuran 1-100nm. Definisi yang diberikan oleh Komisi Eropa
menyatakan bahwa ukuran partikel setidaknya setengah dari partikel dalam distribusi ukuran
angka harus berukuran 100nm atau lebih rendah.

Nanomaterial dapat terjadi secara alami, diciptakan sebagai produk sampingan dari
reaksi pembakaran, atau diproduksi dengan sengaja melalui rekayasa untuk melakukan fungsi
khusus. Bahan-bahan ini dapat memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan bahan-
bahan berbentuk curah.

Pengertian Nanomaterial

Nanomaterial adalah bahan yang memiliki setidaknya satu dimensi utama dengan
ukuran lebih kecil dari 100 nanometer. Bahan yang disebut sebagai nanomaterial sering
menunjukan karakteristik yang relevan secara teknologi, namun berbeda dari komponen
massalnya. Istilan nanomaterial sering digunakan bersandingan dengan nanoteknologi. Hal
ini karena hasil riset di bidang nanomaterial berupa teknologi yang dapat mengubah material
berskala makro dan mikro menjadi teknologi berskala nanometer. Nanoteknologi sendiri

4
merujuk pada teknik menciptakan mesin berukuran molekul untuk memanipulasi dan
mengontrol sebuah objek.

Konsep Pembentukan Nanomaterial


Menurut Ayuk Ratna Puspaningsih, dkk. dalam Ilmu Pengetahuan (2021), konsep
pembentukan nanomaterial bisa dipelajari lewat dua metode sintesis. Kedua metode sintesis
itu adalah top-down dan bottom-up. Metode sintesis nanomaterial top-down adalah metode
yang dilakukan secara fisika. Pada metode ini sebuah partikel besar dipecah menjadi partikel
berukuran nanometer. Sementara itu, metode bottom-up adalah proses sintesis partikel
melibatkan reaksi kimia. Sejumlah partikel akan diproses secara kimia sehingga
menghasilkan material lain yang berukuran nanometer. Kedua konsep pembentukan
nanomaterial itu didasari atas dua aspek, yaitu ukuran material dan luas permukaan material.
Berikut penjelasan kedua aspek tersebut:

1. Ukuran material Sebuah material diidentifikasi sebagai nanomaterial


berdasarkan ukurannya. Material berukuran nano memiliki batasan antara 1-
100 nm. Material sendiri merupakan gabungan atom yang direduksi menjadi
skala nano. Proses reduksi tersebut dapat menyebabkan perubahan sifat pada
material saat masih berskala makro. Contohnya, logam tembaga merupakan
zat buram. Namun setelah direduksi menjadi skala nano, sifatnya berubah
menjadi transparan. Contoh lain, alumunium adalah bahan yang tidak mudah
terbakar. Namun, setelah diperkecil menjadi skala nano aluminium menjadi
lebih mudah terbakar. Perubahan sifat juga bisa terjadi pada silikon. Material
silikon bersifat isolator saat masih berukuran makro. Namun, setelah direduksi
menjadi skala nano, silikon berubah menjadi konduktor.

2. Luas permukaan material Luas permukaan nanomaterial tentu jauh lebih kecil
dari pada material makro dan mikro. Kendati demikian, luas permukaan
nanomaterial masih lebih besar jika dibandingkan material nanonano untuk
massa yang sama. Para ahli mengungkap teori bahwa semakin kecil ukuran
material dapat meningkatkan jumlah sisi aktif material untuk bereaksi secara
kimia. Meningkatnya jumlah sisi aktif ini merujuk pada semakin meluasnya

5
permukaan sisi aktif partikel. Padahal luas permukaan partikel meningkatkan
peluang terjadinya rekasi kimia karena bertambahnya sisi aktif. Hal inilah
yang menyebabkan nanomaterial cenderung lebih reaktif secara kimia.

Sifat-sifat Nanomaterial

apa saja sifat dari nanomaterial. Berikut penjelasannya:

1. Sifat Elektrik

Nanomaterial dapat mempunyai energi lebih besar dari pada material ukuran biasa
karena memiliki surface area yang besar. Hal ini berkaitan dengan resistivitas elektrik
yang mengalami kenaikan dengan berkurangnya ukuran partikel. Contohnya : material
yang bersifat isolator dapat bersifat konduktor ketika berskala nano, sedangkan contoh
aplikasinya: Baterai logam nikel hibrida terbuat dari nanokristalin nikel dan logam
hibrida yang membutuhkan sedikit recharging dan memiliki masa hidup yang lama.
Efisiensi efek termoelektrik akan meningkat pada bahan beskala nano. Partikel
logam/semikonduktor berukuran nano memiliki warna emisi berbeda dibandingkan
partikel tersebut dengan ukuran skala mikro.

2. Sifat Magnetik

Tingkat kemagnetan akan meningkat dengan penurunan ukuran butiran partikel dan
kenaikan spesifik surface area persatuan volume partikel sehingga nanomaterial memiliki
sifat yang bagus dalam peningkatan sifat magnet (ketika ukuran butir bahan magnetik
diperkecil hingga skala nano, bahan feromagnetik berubah menjadi bahan
superparamagnetik). Contohnya: Magnet nanokristalin Ytrium-Samarium-Cobalt
memiliki sifat magnet yang luar biasa dengan luas permukaan yang besar.

6
3. Sifat Mekanik

Sifat mekanik lebih besar bila dibandingkan dengan material dengan ukuran biasa
(salah satu sifat mekanik bahan adalah kekuatan luluh yaitu batas maksimum kekuatan
suatu bahan sebelum mengalami deformasi plastis (berubah bentuk). Jika ukuran butir
suatu logam atau keramik lebih kecil dari ukuran butir kritis (<100nm) sifat mekanik
bahan berubah dari keras menjadi lunak. Contoh aplikasinya :Apabila material nano
digunakan pada cat, akan berefek antigores, antiluntur, dan memantulkan panas. Cat
berpartikel nano akan membuat rumah atau kendaraan tetap sejuk meski terpapar sinar
matahari. Nanomaterial juga penting untuk aplikasi kimia yaitu untuk penambahan
surface area yang mana akan meningkatkan aktivitas kimia dari material tersebut.

4. Sifat Optik

Sistem nanomaterial memiliki sifat optik yang menarik, yang mana berbeda dengan
sifat kristal konvensional. Kunci penyumbang faktor masuknya quantum tertutup dari
pembawa elektrikal pada nanopartikel, energi yang efisien dan memungkinkan terjadinya
pertukaran karena jaraknya dalam sekala nano serta memiliki sistem dengan interface
yang tinggi. Dengan perkembangan teknologi dan material mendukung perkembangan
sifat nanofotonik. Dengan sifat optik linier dan nonlinier material nano dapat dibuat
dengan mengontrol dimensi kristal dan surface kimia, teknologi pembuatan menjadi
faktor kunci untuk mengaplikasikan. Contoh: Electrochromik untuk liquid crystal display
(LCD)

5. Sifat kimia

Sifat kimia merupakan faktor yang penting untuk aplikasi kimia nanomaterial yaitu
penumbahan surface area yang mana akan mngningkatkan aktivitas kimia dari material
tersebut. Contoh aplikasi : Teknologi fuel cell dimana dalam fuel cell digunuakan logam
Pt dan Pt-Ru

6. Sifat katalisis

Nanomaterial cenderung memiliki aktivitas katalisis yang lebih baik. Hal ini
disebabkan luas permukaan yang bertambah dan atom diujung – ujung permukaan

7
semakin banyak mengakibatkan bertambahnya reaktivitas dari bahan. Dibawah ini
dicontohkan data aktivitas dari logam emas untuk mengkatalis oksidasi CO dengan
semakin mengecilnya ukuran partikel.

Alat/Instrumen Karakterisasi Nanomaterial

Ada beberapa macam alat untuk mengkarakterisasi material yang berukuran nanometer.
Mikroskop cahaya tidak dapat digunakan untuk mengkarakterisasi material yang berukuran
nanometer. Hal ini dikarenakan panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan pada
mikroskop cahaya memiliki panjang gelombang yang lebih besar daripada dimensi sistem
yang diamati. Seperti yang diketahui bahwa panjang gelombang cahaya tampak sekitar 400-
700 nm. Oleh karena itu, mikroskop cahaya tidak bisa mengamati sistem yang berukuran
nanometer.

 SEM

Mikroskop elektron merupakan alat yang menggunakan sinar elektron berenergi tinggi
untuk menguji objek yang berukuran sangat kecil. Pengujian ini dapat memperoleh informasi
mengenai topografi, morfologi, komposisi dan kristalografi. SEM adalah salah satu tipe
mikroskop elektron yang mampu menghasilkan resolusi tinggi dari gambaran suatu
permukaan sampel.

 XRD

Difraksi Sinar X merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik material


untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal maupun nonkristal.
Difraksi tergantung pada struktur kristal dan panjang gelombangnya. Metode difraksi sinar X
digunakan untuk mengetahui struktur dari lapisan tipis yang terbentuk.

 STM

Scanning Tunneling Mikroscopies (STM) merupakan mikroskop non-optik yang dapat


digunakan untuk mengamati struktur permukaan suatu material. STM adalah mikroskop non-
optik yang membaca probe listrik pada permukaan yang kemudian dicitrakan untuk
mendeteksi arus listrik antara tip dan permukaan atom yang dipelajari. STM memungkinkan
untuk memvisualisasikan densitas elektron dan mengetahui posisi masing-masing atom dan
jari-jari permukaan kisi. STM menghasikan bentuk tiga dimensi dari permukaan yang

8
berguna untuk mengkarakterisasi kekasaran permukaan dan mengetahui ukuran dan
komposisi molekul yang menyusun permukaan atom.

 XRF

XRF adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kandungan unsur dalam bahan yang
menggunakan metode spektrometri. XRF merupakan pemancaran sinar X dari atom
tereksitasi yang dihasilkan oleh tumbukan elektron berenergi tinggi, partikel- partikel lain,
atau suatu berkas utama dari sinar X lain. Analisis menggunakan XRF dilakukan berdasarkan
identifikasi dan pencacahan sinar-X karakteristik yang terjadi dari peristiwa efekfotolistrik.

 TEM

Sama seperti SEM, TEM juga digunakan untuk mengkarakterisasi suatu material,
biasanya untuk material berukuran nanometer. Namun TEM memiliki resolusi yang lebih
tinggi daripada SEM. Malah, High Resolutin TEM (HR-TEM) dapat menentukan lokasi
atom-atom dalam material. Cara kerjanya pun sangat mirip dengan prinsip Rontgen dalam
kedokteran.

 AFM

AFM merupakan alat pengkarakterisasi material dengan menggunakan gaya atom antar tip
dan substrat. AFM adalah salah satu alat terpenting untuk pencitraan, mengukur, dan
memanipulasi materi pada skala nano. Aplikasi nanomaterial

Beberapa contoh aplikasi nanomaterial


1. Kesehatan

 Contrast agent untuk pencitraan sel dan terapi untuk mengobati kanker
 Nanoteknologi-on-a-chip
 Drug delivery vehicles
 Kosmetik yang dapat melindungi diri dari bahaya sinar ultraviolet .

2. Lingkungan Hidup: Nanofiltration terutama digunakan untuk menghilangkan ion

atau pemisahan fluida yang berbeda.

3. Elektronika: Salah satu aplikasi dalam elektronika adalah sebagai Memori Storage.

9
10

Anda mungkin juga menyukai