Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM PENGHANTAR OBAT

NANOTEKNOLOGI

Nama :

Adi Putra Pratama

NIM :

1104015002

Kelas :

5M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
PROGRAM STUDI FARMASI
JAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perkembangan zaman yang sangat pesat menghasilkan teknologi yang
semakin tinggi pula dan para ahli fisika, biologi, kimia dan lainnya
berlombalomba untuk menciptakan teknologi yang semakin tinggi, tepat guna
dan bebas polusi. Dengan ditemukannya teknologi nano tanpa disadari kita
sudah berada didepan revolusi iptek yang akan membawah dampak yang
sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia. Nanoscience
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan materi yang berukuran 0,1 nm sampai 100 nm. Sedangkan nano
teknologi merupakan teknologi yang berusaha mengembangkan dan
memanfaatkan semua yang sudah dipelajari dalam nano science. Nano
teknologi dapat mengubah suatu bahan/material yang tidak berguna dengan
menyusun kembali susunan unsusr-unsurnya. Mengingat dasyatnya dampak
yang akan dihasilkan oleh teknologi nano pada masa mendatang maka perlu
untuk dibahas apa sebenarnya nanoteknologi, apa kelebihan dibandingkan
teknologi

konvensianal,

bagaimanana

penerapannya

dan

bagaimana

prospeknya untuk masa depan.Setelah dibahas tentang nanoteknologi


diharapkan dapat mengetahui apa sebenarnya nano teknologi dan dapat
mengetahui perkembangan yang ada, juga agar supaya mempersiapkan diri
pada revolusi iptek yang akan terjadi.
2. Perumusan masalah
a. Apa itu nanoteknologi
b. Apa aplikasi nanoteknologi terhadap farmasi
c. Apa contoh sediaan terhadap farmasi
d. Bagaimana membuat sediaan nanoteknologi

3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari nanoteknologi
b. Mengetahui aplikasi nanoteknologi terhadap farmasi
c. Mengetahui sediaan nanoteknologi terhadap sediaan farmasi
d. Mengetahui cara pembuatan nanoteknologi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada materimateri pada ukuran antara 1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10 -9 meter ). Pada
dasarnya, nanoteknologi ialah peluasan sains-sains yang sedia ada ke skala nano.
Pada dasarnya, nanoteknologi adalah perluasan ilmu-ilmu yang ada ke skala nano.
Salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahawa semakin objek-objek
menjadi kecil, semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan isi padu.
Salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahwa semakin benda menjadi
kecil, semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan volume. Fenomena
ini telah memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik serta penggunaanpenggunaan yang baru. Fenomena ini telah memungkinkan penciptaan bahanbahan yang menarik serta petunjuk-petunjuk yang baru. Umpamanya, bahanbahan yang legap menjadi lut sinar (tembaga); bahan-bahan yang stabil menjadi
bahan boleh bakar (aluminium); pepejal menjadi cecair pada suhu bilik (emas);
dan penebat menjadi konduktor (silikon). Umpamanya, bahan-bahan yang legap
menjadi transparan (tembaga); bahan yang stabil menjadi bahan dapat bakar
(aluminium);

padat

menjadi

cair

pada

suhu

kamar

(emas);

dan insulator menjadi konduktor (silikon). Kejayaan-kejayaan cemerlang dalam


nanoteknologi telah menghasilkan alat-alat solek dan losen-loesen pelindung
cahaya matahari yang lebih baik, serta seluar kalis air. Perolehan-perolehan
cemerlang dalam nanoteknologi telah menghasilkan alat-alat solek dan losionloesen pelindung sinar matahari yang lebih baik, serta celana kedap air.
Teknologi-Nano adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais
pada ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100

nanometer (nm). Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m),


yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Saintis menyebut
ukuran pada ranah 1 hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan
material yang berada pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals)
atau material-nano (nanomaterials).Skala nano terbilang unik karena tidak ada
struktur padat yang dapat diperkecil. Hal unik lainnya adalah bahwa mekanisme
dunia biologis dan fisis berlangsung pada skala 0.1 hingga 100 nm. Pada dimensi
ini material menunjukkan sifat fisis yang berbeda; sehingga saintis berharap akan
menemukan efek yang baru pada skala nano dan memberi terobosan bagi
teknologi.
Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang nanoteknologi.
Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh
dunia. Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang
mereduksi polutan udara, devais pada komputer yang membaca-dari dan menuliske hard disk, beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara
transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus
pakaian dan perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan
performa atlit. Hingga saat ini para ilmuwan yakin bahwa mereka baru menguak
sedikit dari potensi teknologi nano.
Teknologi nano saat ini berada pada masa pertumbuhannya, dan tidak
seorang pun yang dapat memprediksi secara akurat apa yang akan dihasilkan dari
perkembangan penuh bidang ini di beberapa dekade kedepan. Meskipun
demikian, para ilmuwan yakin bahwa teknologi nano akan membawa pengaruh
yang penting di bidang medis dan kesehatan; produksi dan konservasi energi;
kebersihan dan perlindungan lingkungan; elektronik, komputer dan sensor; dan
keamanan dan pertahanan dunia.
Struktur-struktur nano terdiri daripada tiga jenis, berdasarkan bilangan
dimensinya: Struktur-struktur nano terdiri dari tiga jenis, berdasarkan jumlah
dimensinya:

Satu dimensi: permukaan objek antara 0.1 dan 100 nm; satu dimensi:

permukaan objek antara 0.1 dan 100 nm;


Dua dimensi: nanotiub yang mempunyai diameter antara 0.1 dan 100 nm;

dua dimensi: nanotiub yang memiliki diameter antara 0.1 dan 100 nm;
Tiga dimensi: zarah dengan saiz antara 0.1 dan 100 nm. tiga dimensi:
partikel dengan ukuran antara 0.1 dan 100 nm

B. Aplikasi Nanoteknologi terhadap farmasi


Nanoteknologi merupakan bidang multidisiplin yang menggunakan prinsip
dari kimia ,biologi, fisika , dan teknik untuk merancang dan membuat perangkat
nano. Dalam definisi ,nanoteknologi mengacu pada struktur dengan rentang
ukuran 1-100 nm dan setidaknya merupakan struktur satu dimensi .
Namun, lebih sering mengacu pada bahan sampai beberapa ratus nanometer
yang

dikembangkan

menggunakan

rekayasatop-down

atau

bottom-up

Nanomaterials yang dihasilkan menunjukkan kemampuan yang unik yang


didasarkan pada sifat intrinsik seperti bentuk dan ukuran serta sifat fungsional
yang diberikan melalui modifikasi permukaan.
Bidang kedokteran berdiri menjadi pewaris yang signifikan bagi kemajuan
dalam nanoteknologi , dimana dengan onkologi sudah mulai menuai keuntungan
untuk novel teknologi nano. Manfaat nanoteknologi pun member kemajuan
dalam deteksi , pengobatan , dan terapi penyakit . The National Cancer Institute
(NCI) telah mengidentifikasi bahwa nanoteknologi memiliki potensi untuk
membuat perubahan paradigma pada deteksi , pengobatan , dan pencegahan
kanker . Tingkat kepentingan dalam nanoteknologi dengan baik akademik dan
industry peneliti telah menghasilkan peningkatan pengembangan platform
nanoteknologi baru untuk aplikasi medis , peningkatan tajam dalam pendanaan
pemerintah , dan usaha penanaman modal . Kombinasi pendanaan dan
keberhasilan klinis awal telah memberikan sumber daya dan kesempatan bagi
nanoteknologi untuk memecahkan tantangan medis yang penting . Keberhasilan

awal dalam onkologi telah menjadi katalis bagi penerapan nanoteknologi untuk
masalah medis lainnya , seperti penyakit kardiovaskular dan vaksin.

Satu area di mana nanoteknologi memiliki potensi untuk membuat dampak


yang signifikan adalah berupa pemberian obat Dampak ini sudah dirasakan
dengan penjabaran beberapa sistem translasi obat nano secara klinik , meskipun
potensi keseluruhan dari sistem ini hanya baru dieksplorasi . Penyampaian obat
dengan vehikel Nanoscale telah menunjukkan kemampuan untuk merangkum
berbagai agen terapetik seperti molekul kecil ( hidrofilik dan / atau hidrofobik )
,peptida ,obat berbasis protein ,dan asam nukleat . Dengan enkapsulasi molekul
ini di dalam sebuah nanocarrier ,kelarutan dan stabilitas obat dapat ditingkatkan ,
memberikan kesempatan untuk mengevaluasi kembali potensial obat yang
sebelumnya diabaikan karena memiliki farmakokinetika yang buruk ( Langer
1998). Molekul terenkapsulasi dapat dilepaskan dari nanocarriers dengan cara
yang terkendali dari waktu ke waktu untuk menjaga konsentrasi obat dalam
jendela terapeutik atau pelepasan dapat dipicu oleh beberapa stimulus unik ke
situs pengiriman .Permukaan nanocarrier dapat direkayasa untuk meningkatkan
waktu paruh pada sirkulasi darah dan pengaruh biodistribusi , sementara
pelampiran target ligan ke permukaan dapat menghasilkan peningkatan absorbsi
oleh jaringan target. Ukuran kecil memungkinkan nanocarriers untuk mengatasi
hambatan biologis dan mencapai serapan seluler. Hasil bersih dari sifat tersebut
adalah untuk menurunkan toksisitas sistemik dari agen terapeutik dan juga dapat
meningkatkan konsentrasi agen di area yang ingin dicapai, sehingga indeks
terapeutik agen terapeutik akan lebih tinggi. Selain obat-obatan terapeutik , agen
penggambaran juga dapat dimasukkan ke nanocarriers untuk meningkatkan
deteksi tumor dan penggambarannya. Akhirnya , nanopartikel dapat direkayasa
menjadi multifungsi dengan kemampuannya menargetkan pada jaringan yang
sakit , membawa agen penggambaran untuk deteksi , dan menghantarkan
beberapa agen terapeutik untuk terapi kombinasi . Kemampuan multimodal dari
sistem

penghantaran

nanopartikel

menawarkan

mengembangkan pendekatan baru bagi penghantaran

kesempatan

untuk

obat yang dapat

memberikan pilihan terapi alternatif atau komplementer untuk pengobatan


penyakit

C. Nanoteknologi terhadap sediaan farmasi


Kapsul sebagai aplikasi dari nanoteknologi terhadap sediaan farmasi
Definisi Kapsul
Merupakan bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras
atau lunak yang dapat larut.
Keuntungan bentuk sediaan kapsul, antara lain:
-

Bentuknya menarik dan praktis

Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang


memiliki rasa dan berbau tidak enak.

Mudah ditelan dan cepat hancur/larut dalam perut sehingga obat dapat
diabsorbsi

Dapat dikombinasikan dengan beberapa macam obat dan dosis yang


berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien

Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan tambahan
seperti pada pembuatan pil dan tablet.

Kerugian bentuk sediaan kapsul, antara lain:


Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap, karena poripori kapsul tidak dapat menahan penguapan

Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis

Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang
kapsul

Tidak dapat diberikan untuk balita

Peran Nanoteknologi dalam Pembuatan Kapsul


Unsur karbon (C) memang unik. Kumpulan atomnya bisa beraneka ragam
bentuk, tergantung cara atom-atom karbon itu saling mengikat satu sama lainnya.
Kalau dilihat dari jenis atomnya, arang, graphite, intan,fullerene yang ditemukan
tahun 1985 berbentuk seperti bola sepak dannanotube. Bahan-bahan tersebut
berasal dari atom-atom karbon yang sama, perbedaannya terletak pada bentuk dan
susunan molekul atom-atomnya. Keunikan lainnya adalah masing-masing bentuk
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
Partikel

nanokarbon

bermacam-macam

bentuknya,

diantaranya

adalah nanotube dan nanohorn. Nanotube berbentuk seperti selembar jala dengan
rongga-rongga segienam yang digulung membentuk sebuah tabung (Gambar 1).
Tabung mungil karbon dengan diameter beberapa nanometer (seperseratus juta
meter) ini, mempunyai sifat yang kuat terhadap tarikan dan tidak mudah patah
jika dilenturkan. Sifat lainnya adalah penghantar listrik yang baik. Sejak pertama
kali ditemukan pada tahun 1991 oleh Iijima Sumio, nanotube banyak diharapkan
penggunaannya pada berbagai aplikasi.
Sifat mekaniknya yang kuat, menyebabkan nanotube bila dicampurkan
pada bahan plastik akan diperoleh komposit plastik yang kuat dan ringan. Contoh
produknya dapat kita temukan pada mobil NISSAN X-trail, raket badminton
NANOSPEED produksi YONEX.
Penggunaan nano karbon lain yang menarik adalah sebagai penghantar
obat kanker atau tumor di bidang kedokteran (drug delivery system). Baru-baru
ini NEC bekerjasama dengan Japan Science and Technology Agency (JST)
dan Cancer Insitute Japan, berhasil membuat sistem penghantar obat di dalam
aliran darah menggunakan nanohorn.Nanohorn, sejenis nanotube yang salah satu
ujung silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Bersifat aman bagi tubuh

karena berasal dari unsur karbon dan butiran obat kanker (cisplatin) sebesar
sekitar 1-2 nanometer dapat dimasukkan dalam rongga nanohorn, layaknya obat
dalam kapsul. Sistem penghantar obat ini lebih efektif untuk pemusnahan sel
penyakit dan sel tumor.
Kumpulan nanohorn sebesar 100 nanometer yang mengandung obat
setelah disuntikan ke dalam tubuh pasien akan mengalir di dalam darah, tidak
menyebar ke seluruh tubuh melainkan akan terakumulasi di dalam sel-sel kanker.
Hal ini karena sifat sel kanker yang lebih mudah menyerap benda-benda
berukuran sekitar 100 nanometer dibandingkan sel tubuh lainnya. Sehingga, efek
samping chemotherapyyang dapat merusak sel-sel tubuh lainnya seperti selama ini
sering terjadi, dapat dihindarkan. Setelah berkumpul di dalam sel kanker, obat
kanker dalam kapsul nanohorn ini dapat secara perlahan lepas untuk mematikan
sel kanker secara efektif
Banyak manfaat nanokarbon yang tentunya bisa dielaborasi terkait dengan
sifat listriknya. Beberapa riset yang sedang dikembangkan dewasa ini antara lain
adalah pembuatan super kapasitor yang suatu saat kelak dapat digunakan untuk
sistem pembangkit listrik dalam mobil hibrid. NEDO Jepang dewasa ini juga
sedang mengembangkan proyek riset penggunaan nanotube dalam LSI sebagai
bahan penghantar listrik pengganti tembaga dan aplikasi nanotube dalam
monitor display dan FET transistor.
D. Pembuatan sediaan nanoteknologi
Penerapan teknologi nanopartikel untuk sediaan obat (antibiotik
berbasis bahanalam, Propolis Trigona spp.). Propolis Trigona spp telah diteliti
dapat

menghambat

pertumbuhan

bakteri

patogen

seperti

Escherichia

coli.Senyawa Flavonoid yang terkandung dalam propolis diduga berperan


sebagai antibakteri. Jika ukuran partikelmakin kecil maka luas permukaan
partikel makin besar sehingga laju dari larutan semakin meningkat
danmempercepat penyerapan obat melalui peredaran darah sehingga efek
terapeutiknya lebih cepat tercapai.Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
memperkecil ukuran partikel guna meningkatkan kelarutan danpenyerapan

suatu sediaan farmasi adalah dengan menggunakan nanoteknologi.Pada


penelitian ini telah dirancang sediaan propolis dalam bentuk nanopartikel.
Tujuan penelitian ini adalahmembuat nanopartikel dari propolis Trigona spp.
Proses pembuatan nanopropolis yaitu dengan cara penyalutandan homogenizer
pada kecepatan tinggi. Telah dilakukan uji aktivitas dari nanopartikel propolis
sebagaiantibakteri dan menentukan konsentrasi hambat tumbuh minimum
propolis nanopartikel terhadap bakteriEscherichia coli secara in vitro. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa propolis Trigona spp dapat dibuatdalam
bentuk nanopartikel. Hasil Scanning Electron Microscopy menunjukkan adanya
ukuran diameternanopropolis sebesar 100 322 nm. Hasil uji aktivitas
antibakteri menunjukkan pada konsentrasi 10% - 0,02%nanopropolis aktif
terhadap E. coli sedangkan propolis bukan nanopartikel aktif sampai
konsentrasi 0,15%.Dengan demikian KHTM propolis bukan nanopartikel
dicapai pada konsentrasi 0,15%, sedangkannanopropolis KHTM nya lebih
rendah dari 0,02%. Propolis nanopartikel lebih efektif dibandingkan
propolisbukan nanopartikel dalam menghambat pertumbuhan E. coli.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Nanoteknologi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer, atau
sepermilyar meter dengan ukuran ini atom dan molekul dapat dimanipulasi,
disusun kembali sehingga menghasilkan sifat-sifat yang sesuai keinginan.
Contoh perkembangan nanoteknologi adalah pada DNA yang merupakan
penyimpanan data terbesar juga dengan komputer DNAnya. Nanoteknologi juga
mampu mengatasi masalah polusi yang ramah lingkungan.
Kemajuan teknologi ini ditopang oleh tiga teknologi yaitu nanoteknologi,
Rekayasa Biologi, dan Teknologi Informasi.
Semakin majunya perkembangan zaman maka semakin berkembang pula
teknologi dalam segala bidang,khususnya farmasi. Pada bidang farmasi
teknologinya pun semakin maju salah satunya adalah nanoteknologi dalam
pembuatan kapsul.
Penerapan teknologi nanopartikel untuk sediaan obat (antibiotik berbasis
bahanalam, Propolis Trigona spp.). Propolis Trigona spp telah diteliti dapat
menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli.Senyawa
Flavonoid yang terkandung dalam propolis diduga berperan sebagai antibakteri.

Anda mungkin juga menyukai