Anda di halaman 1dari 14

ORANG PINTAR

VS.
ORANG BEJO

Perang Jamu Di Era Modern

MM14501647 -- Uhudiah
MM14501648 -- Wiwiek Sinta

Sejarah Sidomuncul

Berdiri pada tahun 1940 di yogyakarta ,


Semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang
menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini.
Pindah ke Semarang
Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya,
dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang
representatrif dengan mesin-mesin modern.
11 november 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik
baru di ungaran yang lebih luas dan modern.
PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi,
http://ow.ly/KNICZ

STP TOLAK ANGIN

Segementasi :

untuk masyarakat

yang tinggal di wilayah perkotaan

Target pasar :

model, artis,

kalangan akademisi, mahasiswa, orang yang memiliki prestasi


dibidangnya, pengusaha ataupun karyawan kantor.

Memposisikan

produk yang simpel

dan praktis dimana konsumennya adalah orang yang menyukai jamu.

PENGHARGAAN
Top Brand Award 2008 versi majalah
marketing pada bulan Februari
Cakram Award, ICSA (Indonesian
Customer Satisfaction Index) 2007,
Serta Sertifikat Obat Herbal Terstandar
(OHT).

Profil Bintang 7
Berdiri pada tanggal 29 April 1946 didirikan
oleh shinshe Tan Jun She bersama
menantunya, Tjia Pu Tjien dan Hioe On Tjan
mendirikan perusahaan farmasi Bintang
Toedjoe.
Puyer Bintang Toedjoe No.16 dan melalui
pabrik yang didirikannya itu produksi Puyer
No.16
Tahun 1950 obat tersebut sudah merajai
pasar. Hal itu memotivasi Sinshe Tan untuk
hijrah ke pusat pemerintahan di Jakarta.
Lokasinya berada di kawasan Krekot.

Tahun 1974, PT Bintang Toedjoe pindah ke


kawasan Cempaka Putih, Jakarta.
Tahun 1985, Bintang Toedjoe diakuisisi oleh
Kalbe Farma
Pada September 2002, kantor pusat
dipindahkan ke Pulomas beserta
pembangunan pabrik baru di area seluas
25.000 meter persegi, sementara pabrik
sebelumnya tetap beroperasi di Pulogadung.
Kedua tempat ini masih dipakai hingga
sekarang.

PENGHARGAAN
Berbagai sertifikasi bertaraf internasional,
seperti ISO 14000, HACCP, OHSAS, juga
diraih oleh Bintang Toedjoe, untuk
membuktikan komitmennya dalam
beroperasi sesuai standar dunia.

PERANG IKLAN
Sama-sama menggunakan endorser papan
atas agar pesan yang disampaikan dalam
iklan mampu memengaruhi dan
mendapatkan perhatian konsumen.
Iklan dengan menggunakan endorser banyak
digunakan untuk menarik perhatian
konsumen. Penggunaan endorser sebagai
model iklan bertujuan untuk menumbuhkan
citra yang baik bagi merek itu sendiri.
Target utamanya adalah meningkatkan
kepercayaan.

Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis oleh Shimp (2000),
yaitu:

1.Menginformasikan : Iklan membuat konsumen sadar akan


adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan
menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.

2.Membujuk : Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana


perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu.

3.Mengingatkan :Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada


merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk
tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu.

4.Memberikan Nilai Tambah : Iklan memberikan nilai


tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi
konsumen.

5.Mendukung Usaha Promosi Lainnya :Dapat


digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk
menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil
dari komunikasi pemasaran lainnya.

BRAND :

TOLAK ANGIN

1. Profil Perusahaan

BINTANGIN

PT. Sidomuncul

PT. Bintang Toedjoe

Kemasan

Tablet, serbuk, cair,


permen

Kaplet, cair

3.

Jargon

Orang pintar minum tolak


angin

Orang bejo minum bintang


tujuh masuk angin

Tagline Tolak Angin yang berbunyi: Orang pintar pilih Tolak Angin menjadi celah
untuk melakukan serangan.
Pasalnya, melalui tagline ini, ada sebagian masyarakat yang terusik dengan
eksklusivitas pangsa pasar Tolak Angin. Masyarakat yang merasa terusik ini
kemudian mencari alternatif produk jamu lain, yang tidak mengharuskan mereka
untuk pintar agar bisa mengonsumsinya.
Bintangin, sebagai kompetitor menangkap peluang ini dengan
membuat tagline Mau minum jamu masuk angin kok mesti pintar.
Di akhir tahun 2007, Butet Kertaradjasa adalah brand ambassador dari Tolak Angin
versi Trully Indonesia. Kemudian, di tahun 2012, Butet dipinang Bintangin untuk
menjadi brand ambassador lantaran vokal Butet yang khas dan dirasa mampu
mempengaruhi pemirsa.
Strategi yang jitu memang, karena jika tidak cerdas menangkap peluang, akan sulit
bagi Bintangin merebut pasar Tolak Angin. Bintangin menekankan bahwa
produknya dapat dikonsumsi semua orang, tak peduli ia pintar atau tidak.
Namun sayang, usaha Bintangin meluncurkan tagline Orang Bejo ini kurang
berhasil. Sebab, tagline ini justru kian meneguhkan posisi Tolak Angin sebagai
jamu masuk angin. Semacam mengingatkan kembali pada masyarakat akan
produk kompetitornya, yaitu Si Mapan, Tolak Angin.

KESIMPULAN
Meski Tolak Angin dan Bintangin saling
berebut pasar, keduanya sepakat untuk
mempromosikan jamu sebagai obat
tradisional asli Indonesia yang memiliki
khasiat tanpa efek samping dan ekonomis.
Komunikasinya lebih menjelaskan
bagaimana obat masuk angin ini dihasilkan
lewat proses produksi yang modern,
berdasarkan cara pembuatan obat tradisional
yang baik maupun dengan cara pembuatan
obat yang benar, sehingga tidak lagi
dipersepsikan sebagai jamu, melainkan
produk herbal berkualitas.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai