PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
macam penyakit sejak zaman dahulu. Salah satu tanaman yang digunakan
gusi.
penyebab timbulnya plak pada gigi dan bau mulut (Yulineri, 2005).
rebusan biji pinang dan menggunakannya sebagai obat kumur sangat tidak
praktis sehingga perlu dibuat sediaan yang lebih praktis salah satunya
1
2
(DepKes, 1979).
obat dalam formulasi sediaan cair, semi padat dan semi transdermal.
yang dapat bercampur dengan air (Rowe et al., 2009). Pada penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Divisi : Plantae
Kelas : Monokotil
Ordo : Arecales
Genus : Areca
Gambar 1. Buah Pinang (Arecha catechu L.) Gambar 2. Biji Pinang (Arecha catechu L.)
2. Morfologi
5
6
panjang yang mudah rontok, keluar dari roset daun, panjang sekitar
dua baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm,
sekitar 1,5 cm, hijau, bakal beruang satu. Buah bentuk buni, bulat
3. Kandungan
4. Manfaat
b. Sakit pinggang
c. Difteri
Siapkan dua biji pinang kemudian rebus dalam dua gelas air,
menyembuhkan difteri.
8
d. Mengecilkan rahim
e. Obat cacingan
Indonesia III adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang harus
definisi yang lain, obat kumur adalah larutan yang biasanya mengandung
bisa tanpa diencerkan dengan air (Remington, 2006). Selain bahan aktif
(Ahryudin, 2009).
berkhasiat, zat penyedap rasa, dan bau serta zat pembawa. Untuk
kuning, merah, dan hijau. Zat berkhasiat yang digunakan antara lain :
kadang kadang fluoride, enzim dan kalsium. Zat- zat yang berkhasiat
adstrigen misalnya (kalium klorat, seng klorida, tawas) atau zat-zat yang
bahan pada obat kumur antara lain; air, pemanis, seperti sorbitol dan
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh obat kumur antara lain
mulut.
C. Stabilitas Gargarisma
1. Stabilitas
stabilitas, seperti stabilitas bahan aktif, interaksi antara bahan aktif dan
2006).
a. Uji homogenitas
b. Uji Organoleptik
mata, hidung, mulut, dan ujung jari tangan. Uji organoleptik juga
c. Uji Responden
obat kumur biji buah pinang (Areca catechu L.) yang diberikan.
d. Uji pH sediaan
e. Uji Viskositas
pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25o terhadapa bobot
yang tertera pada etiket tidak lebih dari 250 ml, yang tersedia dalam
bentuk sediaan cair atau sediaan cair yang dikonstitusi dari bentuk
13
h. Uji sedimentasi
(Chasanah, 2010).
D. Ekstraksi
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair.
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Dirjen POM, 2000).
14
1. Cara Dingin
a. Maserasi
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan di luar sel maka
b. Perkolasi
maserasi karena:
2. Cara Panas
a. Refluks
b. Sokletasi
c. Digesti
d. Infundasi
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
sampai titik didih air, yakni 30 menit pada suhu 90-100 0C.
16
E. Monografi Bahan
1. Propilenglikol
C3H8O2 dan berat molekul 76,10. Propilen glikol berupa cairan kental,
(95%) P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat
2. Na. Benzoat
3. Mentol
(1R, 2S, 5R) - dan (1S, 2R, 5S)-isomer mentol. merupakan kristal
yang kuat dan rasa (Rowe et al., 2009). Kelarutan : Sukar larut dalam
4. Oleum Menthae
aromatic, rasa pedas dan hangat, kemudian dingin. Oleum menthae larut
F. Kerangka Teori
Ekstraksi Soxhletasi
G. Kerangka Konsep
H. Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Variabel Definisi & cara ukur Hasil ukur Skala
Data
1. Gargarisma Adalah sediaan Inst : Pengamatan Gargarisma
ekstrak biji cair yang Cara : Dilakukan Arecha
pinang mengandung berdasarkan prosedur Catechu Linn.
(Arecha ekstrak Arecha pembuatan dengan variasi Nominal
Catechu Catechu Linn. kadar
Linn.) Dengan variasi Propilenglikol
kadar (5%, 10%,
Propilenglikol 15%, 20%,
25%)
2. Uji mutu Adalah kestabilan Inst : uji laboratorium
stabilitas gargarisma Arecha Cara : 1. Warna, bau, 1. Nominal
fisik Catechu Linn. 1. Uji organoleptik rasa, bentuk
berdasarkan uji 2. Homogen 2. Nominal
organoleptik, uji 2. Uji homogenitas dan tidak
homogenitas, uji homogen
viskositas, uji 3. Uji Responden 3. 1 = Sangat 3. Ordinal
bobot jenis, uji Tidak Suka
volume tuang dan 2 = Tidak
uji Ph Suka
3 = Suka
4 = Sangat
Suka
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jayapura.
C. Obyek Penelitian
a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah buah pinang (Arecha catechu L.) yang
diambil di daerah Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
b. Sampel
1. Alat
c. Corong Kaca
23
e. Kertas Saring
f. pH universal
g. Pisau
i. Sendok Tanduk
j. Tabung Reaksi
l. Wadah Sediaan
m. Waterbath
2. Bahan
a. Aqua Destilata
c. Etanol 96%
d. Menthol
e. Na. Benzoat
f. Oleum Menthae
g. Propilenglikol
E. Langkah Kerja
proses soxhlet.
2. Formulasi sediaan
merupakan penyebab timbulnya plak dan bau mulut. Oleh karena itu
berikut :
Tabel 1. Formulasi Sediaan gargarisma (obat kumur) ekstrak biji buah pinang
(Arecha Catechu L).
Bahan Formulasi I Formulasi II Formulasi III Formulasi IV Formulasi V
pinang
Na.Benzoat 0,1 % b/v 0,1 % b/v 0,1% b/v 0,1 % b/v 0,1 % b/v
Ol.menthae qs qs qs qs qs
Mentol 0,05 % b/v 0,05 % b/v 0,05 % b/v 0,05 % b/v 0,05 % b/v
F. Instrumen Penelitan
dengan proses penyimpanan selama 21 hari. Uji fisik gargarisma ini terdiri
dari :
1. Uji Organoleptis
meliputi warna, bentuk, rasa dan aroma dari sediaan obat kumur.
2. Uji Responden
pribadinya terhadap warna, rasa dan aroma dari sampel obat kumur biji
(Lampiran 12)
28
3. Uji homogenitas
4. Uji pH
Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering
udara pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari 30
menit. Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari larutan:
tida boleh ada volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang
6. Uji Sedimentasi
(Bau, rasa, warna, dan bentuk), pH, homogenitas, sedimentasi dan volume
terpindahkan.
H. Analis Data
1. Pendekatan Teoritis
2. Pendekatan Deskriptif
Data hasil yang didapat dibuat dalam bentuk grafik penilaian secara
3. Pendekatan Statistik
BAB IV
ektrak kering biji buah pinang (A.Catechu) dengan berat 10,58 gram dalam
satu kali proses soxletasi. Rendemen yang didapat dalam penelitian ini
10,58 %, artinya dalam 100 gram serbuk kering biji buah pinang
Gambar 9. Visualisasi obat kumur ekstrak biji buah pinang (A.Catechu L.)
32
Visualisasi yang diamati dalam obat kumur ekstrak biji buah pinang
(Areca catechu L.) pada gambar 9 meliputi warna, aroma, rasa, dan
Tabel 3. Uji Organoleptik obat kumur pinang ekstrak biji buah pinang (Areca
catechu Linn.)
Formulasi Uji organoleptik Hari ke-1 Hari ke-21
Kemerahan Kemerahan
Kekuningan Kekuningan
Merah Merah
Kekuningan Kekuningan
Kekuningan Kekuningan
organoleptik (warna, rasa, aroma, dan bentuk). Ini dapat dilihat dari
hasil uji organoleptik hari ke-1 sama dengan hasil uji organoleptik hari
ke-21.
a. Uji pH
Formulasi II 6 6
Formulasi V 6 6
34
yang baik memiliki pH yang berkisar 5-6. Jika pH < dari 5 sediaan
obat kumur akan tetapi Formulasi II, IV, dan V dikatakan stabil
(Lampiran 9).
b. Uji Homogenitas
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Obat Kumur pada hari ke-1 dan ke-21
Formula Hari ke -1 Hari ke-21
kumur ekstrak biji pinang pada hari ke-1 dan ke -21 terjadi
selama penyimpanan.
36
volume yang dipindahkan dari wadah asli sama dengan yang tertera
di etiket. Pada uji ini, semua formulasi obat kumur terjadi perubahan
persentasi volume pada hari ke-1 dan hari ke-21 dikarenakan saat
penyimpanan.
10)
d. Uji Sedimentasi
Hasil uji sedimentasi obat kumur ekstrak biji buah pinang (A.
terbentuk sedimen.
38
Formulasi I 0 1,66
Formulasi II 0 1,66
Formulasi III 0 1
Formulasi IV 0 1
Formulasi V 0 0
obat kumur yang ideal adalah yang tidak terdapat sedimen (0 ml).
1) Warna
ekstrak biji buah pinang (A. catechu) yang dibuat, dapat dilihat
8
7
6
5
Sangat Tidak Suka
4
Tidak Suka
3
2 Suka
1 Sangat Suka
0
I II III IV V
Formulasi Obat Kumur
2) Aroma
responden.
8
7
6
5 Sangat Tidak Suka
4
Tidak Suka
3
2 Suka
1 Sangat Suka
0
I II III IV V
Formulasi Obat Kumur
disukai oleh responden dari sisi warna obat kumur yang dihasilkan
3) Rasa
Hasil uji responden tingkat kesukaan rasa obat kumur ekstrak biji
7
6
5
4 Sangat Tidak Suka
3 Tidak Suka
2
Suka
1
0 Sangat Suka
I II III IV V
Formulasi Obat Kumur
oleh responden dari sisi rasa obat kumur yang dihasilkan sedangkan
4) Kejernihan
responden.
10
4 Tidak Suka
Suka
2
Sangat Suka
0
I II III IV V
Formulasi Obat Kumur
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian stabilitas fisik berupa uji pH, uji volume
dalam pengujian pH dan volume terpindahkan tetapi tidak stabil dalam uji
semua pengujian.
B. Saran
dibawah 25 %.