Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.

) Terhadap Ekspresi Inducible Nitric


Oxide Synthase (iNOS) dan Gambaran Infiltrasi Inflamatori Pada Bronkiolus Tikus (Rattus norvegicus)
Model Asma
The Expression Of Inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS) And Bronchioles Infiltration Inflamatory
Cells Histopathology On Asthma Rats (Rattus norvegicus) After Therapy Using Mimosa pudica Leaf
Extract
Nisa Mufidah, Aulanni’am, Dyah Kinasih Wuragil
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran Hewan,
Universitas Brawijaya
Nisamufidah06@gmail.com, aulani@ub.ac.id

ABSTRAK
Asma merupakan penyakit kronik saluran pernafasan yang banyak dijumpai pada hewan dan manusia.
Gejala asma yang mucul dapat diperparah oleh infeksi rongga mulut akibat paparan Lipopolisakarida (LPS)
dari bakteri Gram negatif. Kandungan flavonoid pada putri malu (Mimosa pudica L.) berperan sebagai
antioksidan alami yang dapat menghambat radikal bebas dan dapat mengurangi inflamasi. Tujuan penelitian ini
mengetahui ekspresi iNOS dan mengetahui gambaran infiltrasi sel inflamatori pada jaringan bronkiolus pada
hewan tikus model asma setelah diberi terapi ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.). Penelitian ini
menggunakan empat kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol (A), kelompok asma (B), kelompok asma yang
mendapat terapi daun putri malu dosis 500 mg/KgBB (C) dan dosis 1000 mg/KgBB (D). Tikus model asma
disiapkan dengan cara pemberian sensitasi alergi dengan Ovalbumin (OVA) dengan dosis 10µg/ml/ekor secara
intraperitonial dan inhalasi serta pemberian LPS dari bakteri Phorphyromonas gingivalis dengan dosis
1µg/ml/ekor secara intrasulkuler. Ekspresi iNOS dengan immunohistokimia dan infiltrasi sel inflamatori
bronkiolus dengan pewarnaan HE diamati secara mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi
daun putri malu dengan dosis 500 mg/Kg BB dan 1000 mg/Kg BB mampu menurunkan ekspresi iNOS dan
infiltrasi sel inflamatori bronkiolus pada tikus model asma secara signifikan (p<0,05). Ekstrak daun putri malu
dosis 1000 mg/kg BB memberikan hasil terbaik terhadap penurunan ekspresi iNOS sebesar 73,63% dan
penurunan infiltrasi sel inflamatori sebesar 79,53%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun Putri
malu dapat digunakan sebagai terapi herbal pada tikus model asma.
Kata Kunci: Putri malu, Asma, iNOS dan Infiltrasi sel inflamatori

ABSTRACT

Asthma is a chronic respiratory disease that often found in animals and humans. Asthma symptoms
become more severe by oral infections due to exposure of Gram-negative bacterial lipopolysaccharide (LPS).
Flavonoid substance in Mimosa pudica leaf extract play a role to be nature antioxidant which has an activity to
block ROS (Reactive Oxygen Species) and decreasing inflammatory processed. The purpose of this research
was to study the potency of Mimosa pudica leaf extract toward the expression of iNOS and bronchioles
infiltration inflammatory cells on asthma rats. Four groups of rats (Rattus norvegicus) were used in this
research control group, asthma group, and two groups with therapy of Mimosa pudica extract dose of 500
mg/Kg BW and 1000 mg/Kg BW. Asthma rats were prepared by sensitization of allergent conducted by
intraperitonial injected and nebulized of 10µg/ml Ovalbumin (Ova) also intrasulcular injection of 1µg/ml
Lipopolysaccharide from Phorphyromonas gingivalis. The expression of iNOS and bronchioles infiltration
inflammatory cells histopathology were observed microscopically. The result showed that Mimosa pudica leaf
extract therapy with both dose of 500 mg/Kg BW and 1000 mg/Kg BW decreasing iNOS expression and
bronchioles infiltration inflammatory cells histopathology significantly (P<0.05). The use of 1000 mg/kg BW
dose Mimosa pudica leaf extract were the best theraphyto decrease expression of iNOS to be 73.63% and
bronchioles infiltration inflammatory cells histopathology to be 79.53%. It can be concluded that Mimosa
pudica leaf extract have possibility as herbal theraphy on asthma rats models.
Key Word : Mimosa pudica, Asthma, iNOS and bronchioles infiltration inflammatory
PENDAHULUAN penting adalah tidak memiliki efek samping yang
nyata, seperti yang ditimbulkan oleh obat-obatan
Asma adalah penyakit inflamasi kronik sintetis (Zhang et al., 2011). Salah satu tanaman
saluran napas yang melibatkan berbagai sel imun yang berkhasiat besar dalam mengobati berbagai
terutama sel mast, eosinofil, limposit T, makrofag, jenis penyakit adalah putri malu (Mimmosa pudica
neutrofil dan sel epitel, serta meningkatnya respon Linn.). Senyawa flavonoid yang tinggi pada putri
saluran napas (hipereaktivitas bronkus) terhadap malu (Mimosa pudica Linn.) menunjukkan bahwa
berbagai stimulan. Inflamasi kronik ini akan tanaman tersebut berpotensi sebagai antioksidan
menyebabkan penyempitan (obstruksi) saluran (Zang, et al., 2011). Berdasarkan uraian di atas,
napas yang reversible, membaik secara spontan penelitian ini akan mengkaji ekstrak daun putri
dengan atau tanpa pengobatan (Venkatasamy and malu (Mimosa pudica L.) dapat digunakan sebagai
Spina, 2007). kandidat terapi asma melalui ekspresi iNOS
Asma beresiko tidak hanya kepada bronkiolus dan gambaran infiltrasi sel inflamatori
manusia, namun juga bisa terjadi pada hewan. pada tikus model asma (Rattus norvegicus).
Contohnya kucing dapat menderita penyakit asma
yang disebut sebagai Allergic Feline Asthma. MATERI DAN METODE
Selama Januari 2012, tercatat peningkatan jumlah Perlakuan Hewan Coba
kasus Allergic Feline Asthma sebanyak 1004 Hewan model asma yang digunakan adalah
kasus. Pada bulan Februari meningkat sebanyak tikus (Rattus norvegicus) betina Wistar yang
1353 kasus pada salah satu klinik kucing di diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan
Amerikayang dilakukan oleh Elaine Wexler- Percobaan (UPHP) UGM Yogyakarta dengan
Mitchell, DVM. Kejadian asma pada hewan umur 10-12 minggu dan berat badan antara 150-
didasarkan pada diagnosa klinis dan patologi 250 gram serta telah mendapatkan sertifikat laik
klinis. Hewan yang mengalami asma memiliki etik dari Komisi Etik Penelitian Universitas
gejala klinis batuk dan sesak nafas (Foster et al., Brawijaya No. 208-KEP-UB.
2004).
Kondisi kesehatan rongga mulut pada Induksi Asma
hewan dapat mempengaruhi tingkat keparahan Injeksi ovalbumin (OVA I) (Sigma-
asma (Smits, 2009). Pada penelitian terbaru Aldrich) secara intraperitoneal 10 μg dengan 1,5
membuktikan bahwa salah satu faktor yang mg AlOH3 dalam 200 µL PBS (phosphate buffer
menyebabkan keparahan asma meningkat adalah saline) pada hari ke-0 dan injeksi ovalbumin
lipopolisakarida (LPS) dari bakteri gram negatif (OVA II) dilakukan pada hari ke-14. Injeksi
yang mampu menginduksi inflamasi pada saluran lipopolisakarida (LPS) intrasulkuler dilakukan
pernapasan (Warouw, 2008). Senyawa mediator sebesar 1µg pada sulkus gingiva molar rahang atas
inflamasi yang dilepaskan setelah masuknya faktor kiri tikus pada hari ke 10 dan 11 (Eisenbarth, et
pemicu asma diantaranya eosinofil, makrofag, al., 2002). LPS yang digunakan adalah LPS1435/1450
monosit dan sitokin proinflamatori (Caramori & dari Porphyromonas gingivalis (Astarte
Papi, 2012). Sitokin proinflamatori akan Biologics). Pemaparan ovalbumin (OVA III)
merangsang produksi nitric oxide (NO) yang secara inhalasi dilakukan pada hari ke-21
dikatalis oleh salah satu enzim nitric oxide menggunakan tabung transparan yang
synthase (NOS) yaitu inducible nitric oxide dihubungkan dengan Omron CompAir
synthase (iNOS). Peningkatan ekspresi iNOS Compressor Nebulizer. Perlakuan pemicu asma
dapat digunakan sebagai salah satu parameter yang dilakukan dengan nebulasi OVA dalam NaCl steril
menunjukkan adanya proses peradangan pada dengan dosis dari 1 mg/mL selama 20 menit
suatu jaringan (Gunawijaya, 2000). (Utomo, 2012).
Seiring dengan kemajuan dunia kesehatan
Pembuatan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa
dan teknologi, cara pengobatan penyakit asma
pudica L.)
banyak memberikan alternatif, yatiu obat-obatan
(obat sintesis maupun obat tradisional). Obat Daun sampel yang sudah kering ditimbang
tradisional mempunyai banyak sekali keunggulan sesuai dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB
selain murah dan mudah di dapat, yang lebih kemudian dimasukkan dalam labu ukur dan
ditambahkan 100 mL akuades pada kelompok C dengan PBS pH 7,4 selama 5 menit 3 kali
(terapi ekstrak daun putri malu 500 mg/kg BB) selanjutnya diinkubasi dengan antibodi primer anti
dan kelompok D (terapi ekstrak daun putri malu iNOS 2 selama 1 jam dengan suhu ruang dan
1000 mg/kg BB). Setelah itu masing-masing dilakukan pencucian kembali dengan PBS pH 7,4
kelompok direbus di pada waterbath dengan selama 5 menit 3 kali. Berikutnya diinkubasi
temperatur 70o C dan dilakukan pengadukan dengan antibodi sekunder anti rabbit biotin selama
sampai volume air rebusan menjadi 10 mL. 1 jam dengan suhu ruang. Dicuci kembali dengan
Kemudian disaring mengggunakan kertas saring PBS pH 7,4 selama 5 menit 3 kali. Preparat
sehingga akan didapatkan ekstrak daun putri malu ditetesi dengan Strep Avidin Horse Radish
dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB. Peroxidase (SA-HRP) selama 40 menit. Kemudian
dicuci kembali dengan PBS pH 7,4 selama 5 menit
Tatalaksana Pemberian Terapi Ekstrak Daun
3 kali. Ditetesi dengan Diamano Benzidine (DAB)
Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)
selama 10 menit. Dicuci kembali dengan PBS pH
Terapi ekstrak daun Putri Malu diberikan 7,4 selama 5 menit 3 kali. Selanjutnya
pada hewan coba kelompok C dan D. Dosis counterstaning menggunakan Mayer Hematoxylen
pemberian terapi pada kelompok C sebesar 500 selama 10 menit. Dicuci dengan air mengalir.
mg/kg BB dan untuk kelompok ke D sebesar 1000 Dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Tahapan
mg/kg BB. Metode pemberian volume terapi per terakhir di mounting dengan entellan dan ditutup
oral tiap ekor tikus sebanyak 2 mL pada kelompok dengan cover glass. Hasil diamati menggunakan
C terapi ekstrak daun putri malu dosis 500 mg/kg mikroskop (Calnek, 1997).
BB dan kelompok D ekstrak daun putri malu
dengan dosis 1000 mg/kg BB yang diberikan pada Analisis Data
hari ke-22 dengan ekstrak daun putri malu selama Pada percobaan ini analisis data yang
14 hari berturut-turut (Rajendran, 2010). digunakan menggunakan analisis kuantitatif
perhitungan statistik untuk ekspresi iNOS dan
Isolasi Organ Paru
histopatologi bronkiolus berupa infiltrasi sel
Tikus dimatikan pada hari ke-21, yaitu 30 inflamatori dengan uji ANOVA, kemudian
menit setelah pemberian OVA secara inhalasi dilanjutkan dengan uji BNJ α = 5% untuk
dengan cara dislokasi leher. Kemudian diambil menganalisa perbedaan antar kelompok perlakuan
organ parunya. Organ paru lalu dicuci dengan (Kusriningrum, 2008).
NaCl fisiologis dan direndam dengan larutan
Paraformaldehyde Acid (PFA) 10% disimpan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam suhu ruang (Amin et al., 2009).
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Putri Malu
Pengamatan Preparat Histopatologi (Mimosa pudica L.) Terhadap Ekspresi
Hasil pembuatan preparat histologi Inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS) Pada
bronkiolus diamati secara visual menggunakan Bronkiolus Tikus (Rattus norvegicus) Model
mikroskop Olympus BX51 perbesaran kuat Asma
(1000x) sebanyak 5 lapang pandang untuk melihat Pengaruh pemberian ekstrak daun putri
adanya infiltrasi sel inflamatori. malu (Mimosa pudica L.) terhadap ekspresi
Inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS) pada
Pengamatan Ekspresi iNOS dengan teknik
bronkiolus tikus (Rattus norvegicus) model asma
Immunohistokimia
ditunjukkan pada Gambar 1. Pada kondisi normal
Langkah-langkah dalam metode pewaranan jaringan bronkiolus tikus terdapat sedikit ekspresi
Imunohistokimia diawali dengan tahapan iNOS (0,318±0,102). Ekspresi iNOS pada
perendaman slide preparat pada xilol 1, xilol 2, kelompok kontrol yang terlihat terlihat di daerah
etanol bertingkat (70%, 80%, 90%, 100%). Slide otot polos bronkiolus. Sedangkan pada kondisi
preparat dicuci dengan PBS pH 7,4 selama 1x15 asma terjadi peningkatan ekspresi iNOS
menit selanjutnya ditetesi 3% H2O2 selama 20 (2,228±0,325) dibandingkan perlakukan tikus
menit. Dicuci kembali dengan PBS pH 7,4 selama normal, yang terdapat pada daerah epitel dan otot
5 menit selama 3 kali dan diblok dengan 5% Fetal polos bronkiolus. Ekspresi iNOS menurun dengan
Bovine Serum (FBS) selama 1 jam. Dicuci kembali pemberian terapi daun putri malu dengan dosis
Gambar 1. Ekspresi Inducible Nitric Oxide (iNOS) pada bronkiolus tikus (400x)
Keterangan : A = tikus kontrol, B = tikus asma, C = tikus asma dengan terapi asma dengan terapi dosis 500 mg/kg BB; D
= tikus asma dengan terapi 1000 mg/kg BB.

500 mg/kg BB (1,226±0,204) dan terapi 1000 statistik ANOVA dan dilanjutkan dengan uji
mg/kg BB (0,587±0,124). Lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) menunjukkan
Ekspresi iNOS ditunjukkan oleh area yang hasil tertera pada Tabel 2.
berwarna kecoklatan. Timbulnya warna coklat Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa
yang terbentuk proses pewarnaan Imunohistokimia terapi daun putri malu menunjukkan pengaruh
(IHK) adalah antigen dalam bronkiolus berikatan signifikan (p<0,05) terhadap penurunan kadar
dengan antibodi primer (Rat Anti iNOS) iNOS pada bronkiolus tikus yang ditunjukkan
selanjutnya dilabeli oleh antibodi sekunder (Goat dengan notasi yang berbeda. Pada kelompok asma
Anti Rat biotin labeled) yang telah dilabel biotin. terjadi peningkatan sebesar 600,57%, kelompok
Biotin merupakan label yang akan bereaksi dengan terapi putri malu 500 mg/kg BB secara statistik
penambahan enzim Strep Avidin-horse radish berbeda nyata dengan kelompok asma. Terapi
peroxidase (SAHRP) dan menjadi penanda dosis 1000 mg/kg BB adalah dosis efektif
terjadinya reaksi antigen dan antibodi di dalam menurunkan ekspresi iNOS karena secara statistic
bronkiolus. Reaksi antara antigen dan antibodi tidak berbeda dengan kontrol negatif yang
yang terbentuk akan diketahui dengan ditunjukkan dengan notasi a. Hasil analisa
penambahan substrat enzyme Diamano Benziidine menggunakan Liquid Chromatography Mass
(DAB) yang berfungsi sebagai kromogen (Ramos Spectometry (LCMS) menunjukkan bahwa ekstrak
and Vara, 2005). daun putri malu terdapat kandungan flavonoid.
Penghitungan ekspresi iNOS dihitung Beberapa turunan flavonoid yang teridentifikasi
berdasarkan warna cokklat yang terbentuk per adalah isoorientin, isovitexin dan orientin. Maka
satuan lapangan pandang. Hasil analisis diyakini beberapa turunan flavonoid ini yang
pengukuran kadar iNOS pada tikus model asma berfungsi sebagai antioksidan dan dapat
dengan terapi daun putri malu menggunakan uji menurunkan ekspresi iNOS.
Tabel 2. Ekspresi inducible nitric oxide synthase (iNOS) bronkiolus tikus

Kelompok Perlakuan Ekspresi iNOS Peningkatan Penurunan


(%) Ekspresi iNOS Ekspresi iNOS
terhadap Kontrol terhadap Asma
(%) (%)
Kontrol 0,318 ± 0,102a - -
Asma 2,228 ± 0,325c 600,57 -
Asma dengan Terapi 500 1,266 ± 0,204b - 43,14
mg/kg BB
Asma dengan Terapi 1000 0,587 ± 0,124a - 73,63
mg/kg BB
Keterangan : Perbedaan notasi (a,b,c) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan terhadap
ekspresi iNOS (p<0,05)

Peningkatan ekspresi iNOS pada kelompok sehingga flavonoid berubah menjadi radikal
asma dikarenakan pemberian ovalbumin pada fenoksil flavonoid (FIO*) pada radikal fenoksil
tikus model asma sebagai induksi alergen terhadap memiliki ikatan rangkap terkonjugasi sehingga
asma diperparah oleh induksi lipopolisakarida tidak menimbulkan radikal bebas dan lebih stabil.
Porphyromonas gingivalis yang memicu reaksi Flavonoid juga efektif sebagai scavenger radikal
fagositosis oleh makrofag dan neutrofil. peroksil (ROO*), dan radikal hidroksil (OH*)
Mekanisme fagositosis membutuhkan enzim akan diregenerasi menjadi H2O. Hasil dari
oksidase inducible Nitic Oxyde Synthase (iNOS). regenerasi tersebut bersifat lebih stabil (Astuti,
Proses fagositosis ini nantinya akan menghasilkan 2008).
radikal bebas Reactive Oxygen Species (ROS).
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Putri Malu
Produk dari ROS dapat berupa superoxide anion
(Mimosa pudica L.) Terhadap Gambaran
(O2-), hydroxyl radicals (OH-), hydrogen peroxide
Infiltrasi Sel Inflamatori Pada BronkiolusTikus
(H2O2), dan nitrit oxide (NO) (Nakai, et al., 2005).
(Rattus norvegicus) Model Asma
Radikal bebas memiliki satu atau lebih elektron Pada gambaran histopatologi jaringan
yang tidak berpasangan sehingga dapat mengikat bronkiolus tampak adanya infiltrasi sel
molekul yang stabil lainnya dan bersifat reaktif di inflamatori. Sel inflamatori yang terlihat dalam
dalam tubuh. jaringan yaitu sel-sel mononuklear. Infiltrasi
Penurunan ekspresi iNOS pada kelompok
tersebut dapat dilihat melalui preparat
asma terapi 1000 mg/kg BB tidak berbeda nyata histopatologi bronkiolus dengan pewarnaan
dengan kelompok kontrol, hal ini menunjukkan Hematoksilin Eosin (HE) menggunakan
bahwa ekstrak air daun putri malu (Mimosa pudica perbesaran kuat (1000x). Hasil pengamatan
L.) mengandung antioksidan yang berfungsi untuk jaringan bronkiolus tikus dapat dilihat pada
menangkal radikal bebas. Dosis terapi pemberian
Gambar 2.
ekstrak air daun putri malu berpengaruh dalam Pada jaringan bronkiolus kontrol terlihat
menurunkan ekspresi iNOS dalam jaringan adanya sel epitel ciliated pseudostratified
bronkiolus. Hal tersebut didukung penelitian columnar dan otot polos yang ditunjang dengan
Jenova (2009), tentang antioksidan dalam ekstrak jaringan ikat fibrosa dengan adanya adanya sedikit
daun putri malu (Mimosa pudica L.). Penurunan
infiltrasi sel inflamatori pada daerah lamina
ekpresi iNOS disebabkan karena adanya
propria. Bronkiolus normal terdiri dariberbagai sel
kandungan senyawa bioaktif yaitu flavonoid dari penyusun, antara lain epitel ciliated
ekstrak air daun putri malu (Mimosa pudica L.).
pseudostratified columnar dan otot polos yang
yang berfungsi sebagai antioksidan enzimatis ditunjang dengan jaringan ikat fibrosa (Junqueira,
(Jenova, 2009). Menurut Rahmah, et al. (2012), 2007). Sedangkan kondisi jaringan pada tikus
flavonoid mampu memberikan atom hidrogen dari asma lapisan epitel bronkiolus semakin merapat
gugus hidroksil (OH) kepada radikal bebas (R)
Gambar 2 Infiltrasi sel mononuklear pada jaringan bronkiolus (pewarnaan HE)
Keterangan: A = tikus kontrol; B = tikus asma; C = tikus asma dengan terapi dosis 500 mg/kg BB; D = tikus
asma dengan terapi 1000 mg/kg BB. Panah = sel mononuklear. Perbesaran 1000x.

dan tidak beraturan. Serta otot polos pada dengan satu inti berada di tengah. Gambaran
bronkiolus asma mengalami penipisan. Selain itu histologi jaringan bronkiolustikus normal tanpa
terdapat infiltrasi sel mononuklear yang sangat perlakuan terdapat sejumlah kecil sel-sel
banyak dan terinfiltrasi pada sel epitel dan otot mononuklear (Gambar 2 A), adanya sedikit sel-
polosbronkiolus. Perbedaan jaringan bronkiolus sel mononuklear menunjukkan keadaan yang
kontrol dan jaringan asma terlihat signifikan dari normal karena sel-sel mononuklear berfungsi
sel epitel, otot polos dan jumlah infiltrasi sel untuk mengapoptosis sel-sel yang mati. Sel-sel
inflamatori. mononuklear terinfiltrasi paling banyak pada
Sel mononuklear tersebut terlihat memiliki jaringan bronkiolus tikus asma (Gambar 2 B).
satu buah inti berbentuk bulat dengan sitolasma Sel-sel mononuklear pada jaringan bronkiolustikus
lebih besar daripada inti seperti pada Junqueira perlakuan asma terlihat jelas bentuknya dan
(2007) bahwa sel mononuklear berbentuk bulat mampu dibedakan dengan sel-sel histologi

Tabel 2 Rata-rata Persentase Area Infiltrasi Sel Mononuklear


Kelompok Infiltrasi Sel Peningkatan Penurunan Infiltrasi Sel
Perlakuan Mononuklear Infiltrasi Sel Inflamatori terhadap
(%) Inflamatori terhadap Asma (%)
Kontrol (%)
Kontrol 0,578 ± 0, 513a - -
c
Asma 13,996 ± 2,685 2320,62 -
b
Asma dengan Terapi 7,700 ± 0,548 - 44,99
500 mg/kg BB
Asma dengan Terapi 2,864 ± 0,497a - 79,53
1000 mg/kg BB
Keterangan : Perbedaan notasi (a,b,c) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan terhadap
Infiltrasi Sel Mononuklear (p<0,05)
bronkiolus, misalnya sel epitel dan otot polos. inflamatori tersebut menyebabkan produksi radikal
Distribusi sel mononuklear pada bronkiolus bebas semakin banyak.
terlihat menumpuk sehingga menekan sel-sel otot Penurunan infiltrasi sel inflamatori pada
polos dan sel epitel. kelompok asma terapi 1000 mg/kg BB yang tidak
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa berbeda nyata dengan kelompok kontrol, hal ini
adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar menunjukkan bahwa di dalam ekstrak air daun
perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya putri malu terdapat senyawa flavonoid yang
perbedaan notasi antar perlakuan a, b dan c untuk berpotensi sebagai antioksidan. Flavonoid
kelompok kontrol negatif, asma, terapi dosis 500 berfungsi mengurangi dampak negatif radikal
mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB. Nilai infiltrasi sel bebas yang berlebihan dengan cara mencegah
inflamatori kelompok asma dan kelompok terapi terjadinya reaksi berantai pembentukan radikal
daun putri malu 500 mg/kg BB menunjukkan bebas, mengikat ion logam (chelating) dan
perbedaan nyata pada kelompok kontrol, akan memblokade jalur poliol serta menghambat
tetapi tidak berbeda nyata dengan kelompok terapi peroksidasi lipid (Djamali, 2007).
1000 mg/kg BB. Hal ini ditunjukkan dengan Flavonoid mempunyai sifat antiinflamasi.
peningkatan infiltrasi sel inflamatori kelompok Mekanisme flavonoid dalam menghambat
asma sebesar 2320,62%. Kelompok terapi 500 terjadinya radang melalui dua cara, yang pertama
mg/kg BB secara signifikan menurunkan infiltrasi menghambat pelepasan asam arakidonat dan
sel inflamatori sebesar 44,99%, namun belum bisa sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel
mendekati jumlah infiltrasi sel inflamatori endotel, dan yang kedua menghambat fase
kelompok kontrol. Nilai persentase kelompok poliferasi dan fase eksudasi dari proses radang.
terapi daun putri malu dosis 1000 mg/kg BB Terhambatnya pelepasan arakidonat dari sel
menunjukkan tidak berbeda nyata pada kelompok radang akan menyebabkan kurang tersedianya
kontrol, hal ini ditunjukkan dengan penurunan substrat arakidonat dan bagi jalur siklooksigenase
jumlah infiltrasi sel inflamatori pada bronkiolus dan lipooksigenase, yang pada akhirnya akan
sebesar 79,53%. Data ini menunjukkan bahwa menekan jumlah prostaglandin dan leukotrin
terapi daun putri malu dengan dosis 1000 mg/kg (Rahma, 2012).
BB adalah dosis efektif untuk terapi asma.
Peningkatan infiltrasi sel inflamatori pada KESIMPULAN
kelompok asma dikarenakan oleh paparan LPS Pemberian terapi ekstrak daun putri malu
dan ovalbumin. Hasil tersebut didukung oleh data menurunkan ekspresi iNOS pada bronkiolus.
penelitian Yoon et al. (2007) yang menunjukkan Terapi ekstrak daun putri malu 1000 mg/kg BB
adanya keparahan inflamasi eosinofilik pada adalah dosis efektif yang mampu menurunkan
mencit asma yang dipapar oleh 0,1 μg LPS. ekspresi iNOS sebesar 73,63%.
Infiltrasi sel mononuklear pada saluran pernapasan Penurunan infiltrasi sel inflamatori terjadi
terjadi karena adanya migrasi yang dinisiasi oleh pada kelompok tikus dosis terapi ekstrak daun
faktor kemoatraktan serta melalui mekanisme putri malu 1000 mg/kg BB dibandingkan
seluler yang spesifik dan terkoordinasi disetiap kelompok tikus dosis terapi ekstrak daun putri
tahapan ekstravasasi termasuk adesi, kemotaksis, malu 500 mg/kg BB.
dan aktivasi. Kinnula & Crapo (2003)
menyebutkan dalam penelitiannya bahwa sitokin Ucapan Terimakasih
IL-5 yang teraktivasi karena adanya paparan
alergen merupakan faktor utama pada proliferasi Terimakasih kepada staf Laboratorium
dan diferensiasi sel inflamatori eosinofil di sum Biokimia dan Laboratorium Fisiologi Hewan
sum tulang. Eosinofil dibantu dengan IL-3 dan IL- Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya atas
4 kemudian akan merangsang produksi Vascular dukungan, bantuan, dan kerjasama yang luar biasa
Cell Adhesion Molecule-1 (VCAM-1) pada untuk penyelesaian penelitian ini.
endotel vaskuler yang menyebabkan migrasi
limfosit T, monosit, basofil, dan eosinofil ke
daerah inflamasi. Adanya peningkatan infiltrasi sel
DAFTAR PUSTAKA Bowl Disease Therapy in Rattus
norvegicus, Journal of Life Sciences 6, pp.
Astuti, S. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya
144-154.
sebagai Penangkap Radikal Bebas. Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian Universitas Ramos and Vara, J. A., 2005. Technical Aspects of
Lampung, Lampung. Volume 13, No. 2. Immunohistochemistry. Vet Pathol 42 (4):
405-426. Doi:10.1354/vp.42-4-405. PMID
Caramori, G. and A. Papi. 2004. Oxidants and
16006601.
Asthma. Thorax 59 (2): 170-173.
Smith, J. B. and S. Mangkoewidjojo. 1988.
Djamali, A. 2007. Oxidative stress as a common
Pemeliharaan, Pembiakan, dan
pathway to chronic tubulointersitial injury
Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah
in kidney allograft. J Physiol Renal 293:
Tropis. Universitas Indonesia Press.
F445.
Jakarta.
Foster, S.F., G.S. Allan, P. Martin and I.D.
Venkatasamy, R., and D, Spina. 2007. Protease
Robertson. 2004. Twenty five asthma
Inhibitors In Respiratory Disease: Focus
syndrom (1995-2000). Journal of feline
On Asthma And Chronic Obstructive
medical and surgery. 6(3):181-188
Pulmonary Disease. Expert Ref Clin
Gunawijaya, E. 2000. Peran Nitrogen Oksida pada Immunol.(3):365-81. Doi : 10.1586 /
Infeksi. Jurnal Sari Pediatri. Vol. 2, No. 2 1744666X .3.3.365.
: 113-119.
Warouw, N. N. 2008. Penyakit Saluran
Junqueir, L. C. and J. Carneiro. 2007. Histologi Pernapasan. (810 -813). Abdul Bari
Dasar: Teks dan Atlas Edisi 10. Jakarta : Syaifuddun (Eds.). Ilmu Kebidanan
EGC.
Sarwono Prawirohardjo. Ed. 4 Cet. 1.
Kinnula, V.L. & J.D. Crapo. 2003. Superoxide Jakarta : PT Bina Husada Sarwono
Dismutases in the Lung and Human.
Prawirohardjo.
Journal Veterinary Diagnostic
Investigation. Vol. 19 no. 3 301-304. Yoon, K. K., Y. O. Sun, G. J. Seong, W. P. Heung,
Nakai, K., M.B, Kadiiska., J, Jiang, K, Stadler., Y.L. Soo, Y.C. Eun, B. Boram, S.L. Hyun,
and R.P, Manson. 2005. Free Radical H.O. Min, S.K. You, H.K. Jong, S.G.
Production Both Inducible Nitric Oxide Yong, H.C. Sang, U.M. Kyung, Y.K. You,
Synthase And Xanthine Oxidase in LPS- and Z. Zhu. 2007. Airway Exposure Levels
Treared skin. Laboratory of pharmacology of Lipopolysaccharide Determine Type 1
and Chemistry, National Institute of versus Type 2 Experimental Asthma. The
Environmental Health Sciences, National Journal of Immunology. 178: 5375-5382.
Institute of Health. Research Triangle Park, Zang, J., Keyuan, W.L. Zhou., J. Zhou. and Ping-
NC. PNAS Journal, 103(12) : 4616-4621 Yang. 2011. Studies on the active
Aulanni’am, A. Rosdiana and Rahmah, N. L. components and antioxidan active ofte
2012. The Potency of Sargassum extract Mimosa pudica. Shouthern China.
duplicatum Bory Extract on Inflamatory Vol Jan-Mar; 7(25):35-39.

Anda mungkin juga menyukai