Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KUANTITATIF OBAT

(ASIDI-ALKALIMETRI )
BAIQ DARAQUTHNI WANDANSARI
ANALISIS KUANTITATIF
Analisis untuk menentukan jumlah atau kadar dari suatu
elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis
kuantitatif dalam kimia farmasi secara spesifik bertujuan
untuk mengetahui kadar suatu senyawa obat dalam
sampel, misalnya dalam sediaan tablet, atau untuk
mengetahui tingkat kemurnian suatu bahan obat.
TITRASI ASAM-BASA
Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa, sehingga
akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Rekasi antara asam dan
basa, dapat berupa asam kuat atau lemah dengan basa kuat atau lemah.
Titrasi dengan larutan titer asam kuat : HCl 0,1 N atau H2SO4 0,1
(asidimetri)
Titrasi dengan larutan titer basa kuat : NaOH 0,1 N (alkalimetri)
Indikator yang digunakan adalah Fenolftalein (PP), interval pH : 8,0 –
10,0, perubahan warna : tidak berwarna menjadi merah jambu
ANALISIS ASETOSAL
Asetosal atau asam asetil salisilat adalah jenis obat turunan salisilat yang digunakan
sebagai senyawa analgetik, antipiretik dan anti-inflamasi.
Struktur asetosal :
lanjutan
Asetosal dapat dititrasi secara langsung dengan menggunakan
baku basa, seperti natrium hidroksida (NaOH). Senyawa ini
mudah terhidrolisis, karenanya kelebihan basa selama titrasi
harus dihindari.
Penetapan kadar asetosal dengan cara ini digunakan larutan
NaOH 0,1 N dan suhu dijaga pada 15 – 20oC.
PROSEDUR KERJA
1. PEMBUATAN LARUTAN BAKU NaOH 0,1 N
Pembuatan NaOH 0,1 N sebanyak 1000 mL adalah dengan melarutkan 4
gram NaOH ke dalam labu ukur 1000 mL dan di add kan aquades bebas
CO2 sampai tanda batas labu ukur. Kocok sampai homogeny.
PERHITUNGAN :
N = (gram x valensi) / (Mr x Volume)
0,1 = (gram x 1 ) / (40 x 1) = 40 x 0,1 = 4 gram
2. STANDARISAI NaOH DENGAN ASAM OKSALAT
 dipipet asam oksalat 0,1 N sebanyak 10 mL
Tambahkan indicator PP sebanyak 3 tetes
Titrasi dengan NaOh 0,1 N sampai terjadi perubahan warna (bening – merah muda)
Catat volume NaOh yang terpakai dan hitung Normalitas NaOh yang sebenarnya.

PERHITUNGAN :
V1 X N1 = V2 X N2
VOLUME NaOH (mL) 10 mL x 0,1 N = 8,15 mL x N2
8,15 N2 = 1 / 8,15
8,10
= 0,12
8,20
Rata-rata : 8,15
jadi Normalitas NaOH yang sebenarnya adalah 0,12 N
3. TITRASI ASETOSAL DENGAN NaOH 0,12 N
 timbang 500 mg asetosal secara seksama
Larutkan dalam 10 mL etanol 95% (sampai homogeny)
Tambahkan indicator PP sebanyak 3 tetes
Titrasi asetosal dengan NaOH 0,12 N sampai terjadi perubahan warna (bening menjadi
merah muda)
Hitung kadar asetosal

Data Pengamatan :

Berat asetosal (gram) Volume NaOH (mL)


0,6348 28,40
0,5958 26,80
0,6001 28,20
0,61023 27,8
PERHITUNGAN :
VNaOH X NNaOH = V2 x N2
27,8 mL X 0,12 N = 10 mL x N2
N2 = 3,34 N / 10 = 0,33 N

Normalitas asetosal = gram/BE X 1000/volume (ml)


0,33 = gram/180,2 X 1000/10
0,33 = 1000 . gram/1802
Gram = 0,595 //

% Kadar = 0,595 / 0,61023 X 100


= 97,5 %

BE asetosal : 180,157 gram/mol


KUIS
HITUNG KADAR ASETOSAL JIKA DIKETHUI HASIL TITRASI SEBAGAI BERIKUT :

MASSA VOLUME NaOH


ASETOSAL (0,1 N)
(GRAM)
0,5 348 26,80
0,5958 26,75
0,5853 27,02

Anda mungkin juga menyukai