Anda di halaman 1dari 6

Uji Peran Apoteker dalam Mengurangi Penyalahgunaan Obat

Nize Ria Azni1), Dwigita Yulia Penny2), Bayu Akbar3)


1)
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Padang
Email: nizeriaazni95@gmail.com

ABSTRACT

Drug abuse is one of the problems that often occurs in today's society. Drug abuse is a
violation of humanity that can have an impact on the destruction of the nation's generation.
Pharmacists can contribute significantly in identifying and preventing drug abuse, where
Pharmacists play an active role in educating the public about the dangers of drug abuse, Be
aware of the possibility of prescription that is false and odd, especially recipes that contain
psychotropic drugs / narcotics / certain drugs. This requires sufficient experience and strong
observation. If there are anything suspicious, can communicate with the prescribing doctor
listed in the prescription to confirm. Prioritizing professional ethics and prioritizing patient
safety by not providing easy access to drugs that are easily abused.
Keywords : Drug Abuse, Drugs

Penyalahgunaan obat merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di


lingkungan masyarakat saat ini. Adanya penyalahgunaan obat merupakan salah satu
pelanggaran kemanusiaan yang dapat berdampak pada hancurnya generasi bangsa.
Apoteker dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengidentifikasi dan mencegah
penyalahgunaan obat, dimana Apoteker berperan aktif untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang bahayanya penyalahgunaan obat,
Mewaspadai adanya kemungkinanan resep-resep yang palsu dan ganjil, terutama resep-resep
yang mengandung obat psikotropika/narkotika/obat-bat tertentu. Hal ini memerlukan
pengalaman yang cukup dan pengamatan yang kuat. Jika terdapat hal-hal mencurigakan,
dapat berkomunikasi dengan dokter penulis resep yang tertera dalam resep tersebut untuk
konfirmasi. Mengedepankan etika profesi dan mengutamakan keselamatan pasien dengan
tidak memberikan kemudahan akses terhadap obat-obat yang mudah dialahgunakan.

Kata kunci : Penyalahgunaan Obat, Narkoba

I. PENDAHULUAN
Penyalahgunaan obat adalah Penyalahgunaan obat merupakan
pemakaian obat-obatan atau zat-zat salah satu permasalahan yang sering
berbahaya lainnya (NAPZA) dengan terjadi di lingkungan masyarakat saat ini.
tujuan bukan untuk pengobatan dan Adanya penyalahgunaan obat merupakan
penelitian serta digunakan tanpa mengikuti salah satu pelanggaran kemanusiaan yang
aturan atau dosis yang besar. Penggunaan dapat berdampak pada hancurnya generasi
narkoba secara terus-menerus akan bangsa. Penyalahgunaan terhadap obat
menngakibatkan ketergantungan, obat golongan narkotika, psikotropika dan
depedensi, adiksi atau kecanduan. prekursor farmasi atau obat yang
Penggunaan narkoba juga berpengaruh mengandung prekursor farmasi menurun
pada tubuh dan mental-emosional para seiring dengan bertambah ketatnya
pemakainya (Departemen Hukum dan Hak pengawasan, namun beberapa tahun
Asasi Manusia RI, 2009) terakhir penyalahgunaan obat telah beralih

1
pada golongan obat-obatan tertentu obat tersebut sampai di fasilitas kesehatan
(Direktorat Pengawasan NAPZA BPOM, untuk selanjutnya diserahkan kepada
2015). pasien.
Apotek adalah sarana pelayanan
Berdasarkan Peraturan Kepala kefarmasian tempat dilakukan praktek
BPOM No. 7 tahun 2016, bahwa obat- kefarmasian oleh Apoteker (Permenkes,
obatan golongan tertentu yang 2016). Sehingga apotek dan took obat
disalahgunakan adalah obat-obat yang perlu mewaspadai terhadap pembelian
bekerja di sistem susunan syaraf pusat obat-obatan dalam jumlah yang tidak
selain narkotika dan psikotropika, yang wajar, kemudian Apoteker perlu menjadi
pada penggunaan di atas dosis terapi dapat petugas terdepan dalam memberi
menyebabkan ketergantungan dan pelayanan agar dapat berkomunikasi
perubahan khas pada aktivitas mental dan secara langsung dengan konsumen,
perilaku, obat tersebut terdiri atas obat- sehingga dapat segera mangantisipasi dan
obat yang mengandung Tramadol, mengambil sikap terhadap hal-hal yang
Triheksifenidil,Klorpromazin, Amitriptilin tidak wajar terkait dengan pembelian obat-
dan Haloperidol (Kepala BPOM RI, 2016). obatan di apotek.

Pada dasarnya seluruh pengelolaan Dalam melakukan pengawasan


hingga penyaluran obat-obatan tersebut terkait obat dan makanan, BPOM memiliki
telah diatur dalam Peraturan Kepala unit pelaksana teknis di daerah yg dikenal
BPOM No. 7 tahun 2016. Pihak industri dengan Balai/Balai Besar Pengawas Obat
farmasi, distributor dan fasilitas kesehatan dan Makanan. Sebagai unit pelaksana
harus menerapkan regulasi tersebut guna BPOM, BBPOM memiliki tugas untuk
mencegah terjadinya penyaluran obat melaksanakan kebijakan BPOM dalam
secara bebas yang dapat memudahkan melakukan pengawasan terkait obat dan
masyarakat memperoleh obat-obatan makanan.
tersebut. Kemudahan dalam memperoleh
obat-obatan tentunya menjadi salah satu
fakor yang dapat memicu maraknya II. PEMBAHASAN
penyalahgunaan obat-obatan tertentu
(Kepala BPOM RI, 2016). NAPZA (Narkotika, Psikotropika,
dan Zat Adiktif lain) merupakan
Dalam penerapan regulasi tersebut, sekelompok obat, yang berpengaruh pada
tentunya pemerintah harus melakukan kerja tubuh, terutama otak sehingga
pengawasan terhadap seluruh sarana yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
berhubungan langsung dalam pembuatan psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi
dan penyaluran obat-obatan tersebut. Salah kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
satu lembaga yang memiliki wewenang ketergantungan (dependensi) terhadap
dalam melakukan pengawasan terkait obat NAPZA . Satu sisi narkotika merupakan
dan makanan adalah Badan Pengawas obat atau bahan yang bermanfaat di bidang
Obat dan Makanan. Badan Pengawas Obat pengobatan, pelayanan kesehatan, dan
dan Makanan (BPOM) secara umum pengembangan ilmu pengetahuan. Namun,
bertugas dalam melakukan pengawasan di sisi lain dapat menimbulkan
terkait obat dan makanan yang beredar di ketergantungan apabila dipergunakan
wilayah Indonesia untuk melindungi tanpa adanya pengendalian.
masyarakat. Seluruh aspek yang
menyangkut pengadaan obat-obatan Narkotika adalah zat atau obat yang
tersebut harus mampu diawasi oleh pihak berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
BPOM mulai dari proses produksi hingga baik sintetis maupun semi sintetis, yang

2
dapat menyebabkan penurunan atau - Lingkungan/pengaruh teman
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, sebaya
mengurangi sampai menghilangkan rasa Lingkungan dan penaruh teman
nyeri, dan dapat menimbulkan
sebya sangat berperan dalam
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir penyalahgunaan narkoba. Pergaula
dalam Undang-Undang tentang Narkotika yang tidak sehat sangat berdampak
contonya yaitu opium mentah, kokain, buruk pada perkembangan remaja
tanaman ganja, morfin, hidromorfin, - Ketersediaan
amfetamin, petidin, kodein, dihidrokodein, Faktor ketersediaan yang paling
dll. mempengaruhi penyalahgunaan
Psikotropika adalah zat atau obat,
narkoba. Tidak dapat dipungkiri
baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif bahwa ketersediaan dan mudahnya
melalui pengaruh selektif pada susunan mendapatkan narkoba bagi remaja
saraf pusat yang menyebabkan perubahan yang tidak terpisahkan dari
khas pada aktivitas mental dan perilaku penyebab penyalahgunaan narkoba.
contohnya sekobarbital, allobarbital, (Hasni, 2018)
alprazolam,bromezepam,diazepam, metil
fenidat dll.
Prekursor adalah zat atau bahan Dampak Penyalahgunaan Obat
pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan Narkotika a) Terhadap Fisik antara lain sakit
dan Psikotropika contohnya yaitu kepala, mual-mual, susah tidur,
Ephedrine, Ergometrine, Ergotamine, tidak nafsu makan ,
Norephedrine, Potassium Permanganat, b) Trhadap psikis antara lain,
Pseudoephedrine. memberikan rasa yang melambung
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tinggi, memberi rasa bahagia, dan
Tahun 2010). sangat percaya diri. Adanya rasa
parno, gelisah ketika menggunakan
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Obat dan susah tidur.
c) Terhadap lingkungan yaitu
- Diri sendiri yang awalnya hanya diasingkan dalam masyarakat, dan
sekedar ingin coba-coba hingga susah dalam bergaul di masyarakat.
menjadi pecandu, (Hasni, 2018)
Yaitu faktor intern dimana
kejiwaan remaja yang masih labil Peran Apoteker Dalam Mencegah
sehingga melakukan hal-hal yang Penyalahgunaan Obat
baru, kemudian kurangnya
Apoteker sesuai dengan Peratura
pemahaman tentang agama dan
Pemerintah no 51 tahun 2009 tentang
kurangnya kesadaran hokum. Pekerjaan Kefarmasian. Apoteker
- Keluarga profrsional adalah Apoteker yang dalam
Ketidakharmonisan keluarga dapat melakukan pengabdiannya selalu
berpengaruh dalam hubungan mengamalkan Sumpah Apoteker, serta
antara orangtua dengan anak berlandaskan pada standar prosedur
kurang baik, sehingga merupakan operasional dan Kode Etik Apoteker
Indonesia, sehingga secara secra pribadi
salah satu penyebab anak
dapat menentukan sikap, keputusan dan
menyalahgunakan narkoba. tindakan yang dapat dipertanggung

3
jawabkan. Salah satu Pekerjaan kemudahan akses terhadap obat-
Kefarmasian adalah melakukan pelayanan obat yang mudah dialahgunakan.
informasi obat, berupa pemberian KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi) Tenega kesehatan memiliki peran
kepada masyarakat tentang obat dan yang penting dalam pencegahan
sediaan farmasi. KIE termasuk penyuluhan penyalahgunaan dengan memberikan
antara lain dilakukan agar tidak terjadi edukasi kepada masyarakat saat pembelian
kesalahan penggunaan obat dan obat. Selain itu diperlukan komunikasi dan
penyalahgunaan obat. edukasi kepada remaja tentang resiko
Apoteker memiliki tugas untuk penyalahgunaan obat. Komunikasi dan
menentukan keabsahan resep untuk zat edukasi ini selain dilakukan pada remaja
yang dikendalikan dan menolak untuk sebaiknya juga dilakukan pada para orang
mengeluarkan resep yang dianggap tidak tua supaya dapat berperan aktif dalam
sah. Apoteker berada dalam posisi untuk pencegahan penyalahgunaan obat pada
menyaring semua pasien yang beresiko anak remaja mereka. Untuk menghindarai
kecanduan obat. Apoteker bertemu pasien penggunaan yang salah dari obat pada
secara teratur dan dapat memantau mereka anak-anak maka orang tua harus
melalui konsultasi dan peninjauan riwayat memperhatikan penyimpanan obat yang
resep obat mereka. (James dkk, 2010). diletakkan pada tempat dimana anak-anak
tidak dapat menjangkaunya.
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan
dan garda terdepan bagi akses masyarakat Peran Serta Masyarakat Dalam
terhadap obat, maka Apoteker dapat Mencegah Penyalahgunaan Obat
berkontribusi secara signifikan dalam
mengidentifikasi dan mencegah Masyarakat mempunyai
penyalahgunaan obat. Melihat berbagai kesempatan, hak dan tangggung jawab
kemungkinan akses masyarakat terhadap yang seluas-luasnya untuk berperan serta
obat yang bias disalah-gunakan, ada membantu pencegahan dan pemberantasan
beberapa hal yang dapat dilakukan : penyalahgunaan dan peredaran gelap
a. Aktif memberikan edukasi kepada Narkotika dan Prekursor Narkotika.
masyarakat tentang bahayanya Hak masyarakat dalam upaya
penyalahgunaan obat, lebih baik pencegahan dan pemberantasan
dengan cara yang sistematik dan penyalahgunaan dan peredaran gelap
terstruktur. Narkotika dan Prekursor Narkotika
b. Mewaspadai adanya diwujudkan dalam bentuk:
kemungkinanan resep-resep yang a. mencari, memperoleh, dan
palsu dan ganjil, terutama resep- memberikan informasi adanya dugaan
resep yang mengandung obat telah terjadi tindak pidana Narkotika dan
psikotropika/narkotika/obat-bat Prekursor Narkotika;
tertentu. Hal ini memerlukan b. memperoleh pelayanan dalam
pengalaman yang cukup dan mencari, memperoleh, dan memberikan
pengamatan yang kuat. Jika informasi tentang adanya dugaan telah
terdapat hal-hal mencurigakan, terjadi tindak pidana Narkotika dan
dapat berkomunikasi dengan dokter Prekursor Narkotika kepada penegak
penulis resep yang tertera dalam hukum atau BNN yang menangani perkara
resep tersebut untuk konfirmasi. tindak pidana Narkotika dan Prekursor
c. Mengedepankan etika profesi dan Narkotika;
mengutamakan keselamatan pasien c. menyampaikan saran dan pendapat
dengan tidak memberikan secara bertanggung jawab kepada penegak
hukum atau BNN yang menangani perkara

4
tindak pidana Narkotika dan Prekursor III.2 Saran
Narkotika;
d. memperoleh jawaban atas pertanyaan a. Tingkat pengawasan yang lebih ketat
tentang laporannya yang diberikan kepada dan pengendalian di dalam
penegak hukum atau BNN; ketersediaan narkotika yang digunakan
e. memperoleh perlindungan hukum untuk obat-obatan dan pelayanan
pada saat yang bersangkutan kesehatan juga pengembangan Ilmu
melaksanakan haknya atau diminta hadir Pengetahuan.
dalam proses peradilan. b. Tingkatan peran apoteker dalam
(UU RI, 2009) memberikan informasi dan edukasi
kepada masyarakat tentang resiko
III. KESIMPULAN DAN SARAN penyalahgunaan obat.
c. Orang tua dan masyarakat harus ikut
III.1 Kesimpulan berperan agar dapat mencegah
penyalahgunaan obat di tengah-tengah
Penyalahgunaan obat merupakan salah masyarakat.
satu permasalahan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat saat ini. Adanya IV. DAFTAR PUSTAKA
penyalahgunaan obat merupakan salah satu
pelanggaran kemanusiaan yang dapat Departemen Hukum dan Hak Asasi
berdampak pada hancurnya generasi Manusia RI. 2009. Penyalahgunaan
bangsa. Dan Peredaran Gelap Narkoba.
Apoteker dapat berkontribusi secara Jakarta: Badan Pengembangan
signifikan dalam mengidentifikasi dan Sumber Daya Manusia Hukum Dan
mencegah penyalahgunaan obat, dimana HAM.
Apoteker berperan aktif untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat tentang Direktorat Pengawasan NAPZA Bada
bahayanya penyalahgunaan obat, Pengawas Obat dan Makanan. 2015.
Mewaspadai adanya kemungkinanan Tersedia Online di: :
resep-resep yang palsu dan ganjil, terutama http://www.pom.go.id/mobile/index.
resep-resep yang mengandung obat php/view/berita/9589/OBAT-OBAT
psikotropika/narkotika/obat-bat tertentu. TERTENTU-YANG SERING
Hal ini memerlukan pengalaman yang DISALAHGUNAKAN.html
cukup dan pengamatan yang kuat. Jika
terdapat hal-hal mencurigakan, dapat Kepala BPOM RI. 2016. Peraturan Kepala
berkomunikasi dengan dokter penulis Badan Pengawas Obat dan Makanan
resep yang tertera dalam resep tersebut Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
untuk konfirmasi. 2016 tentang Pedoman Pengelolaan
Mengedepankan etika profesi dan Obat-Obat Tertentu yang Sering
mengutamakan keselamatan pasien dengan Disalahgunakan. Jakarta: BPOM RI.
tidak memberikan kemudahan akses
terhadap obat-obat yang mudah Hasni. 2018. Dampak Penyalahgunaan
dialahgunakan. Narkoba Pada Remaja Di Desa
Dongi Kecamatan Pituriawa
Kabupaten Sidenreng Rappang.
Pendidikan sosiologi FIS-UNM

James L. Bresette, Hoai-An Truang, Jill A.


Sellers. 2010 . The Pharmacist in
Public Health. American Pharmacist
Association

5
Undang-undang No 35. 2009. Tentang
Narkotika dalam Lembaga Negara
Republik Indonesia. Jakarta:
Sekretariat Negara RI

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 44 Tahun. 2010. Tentang
Prekursor. Jakarta : Sekretariat
Negara RI

Anda mungkin juga menyukai