Sebagai TTK, tentu saja kita pasti sudah tau bahwa obat psikotropik dan narkotika tidak bisa kita
serahkan tanpa adanya resep dari dokter, dan jika terjadi kesalahan dalam apotek tersebut yaitu
memberikan obat psikotropik dengan cara bebas, maka yang perlu kita lakukan adalah bertanggung
jawab dengan cara melaporkan kepada Apoteker Penanggungjawab Apotek atas kejadian tsb.
Kemudian apotekerlah yang menindaklanjuti permasalahan itu dan melaporkan ke dinas kesehatan.
Setiap pelanggaran apotek terhadap ketentuan yang berlaku dapat dikenakan sanksi, baik sanksi administratif maupun sanksi pidana.
Sanksi administratif yang diberikan menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002 dan Permenkes No. 922/
MENKES/ PER/ X/ 1993 adalah:
a. Peringatan secara tertulis kepada APA secara tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing – masing dua bulan.
b. Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama – lamanya enam bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan izin apotek.
Keputusan pencabutan SIA disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dengan tembusan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri Kesehatan RI di Jakarta.
c. Pembekuan izin apotek tersebut dapat dicairkan kembali apabila apotek tersebut dapat membuktikan bahwa seluruh persyaratan yang
ditentukan dalam keputusan Menteri Kesehatan RI dan Permenkes tersebut telah dipenuhi.
d. Sanksi pidana berupa denda maupun hukuman penjara diberikan bila terdapat pelanggaran terhadap :
Undang- Undang Obat Keras (St. 1937 No. 541)
1. Jika sebagai PSA maka yang harus dilakukan adalah mengambil tindakan sesuai dengan
keputusan bersama apoteker, karna sebagian besar PSA hanya sebagai pemilik usaha dengan
modal yang besar, maka PSA mungkin saja tidak mengetahui tentang prosedur farmasi yang
ada di apotik tersebut.
2. Jika PSA sekaligus sebagai TTK, jika PSA sekaligus menjadi TTK di apotik tersebut, maka PSA
harus tahu hal yang bersangkutan dengan penyerahan obat, misalnya penyerahan psikotropika
yang tidak bisa diserahkan tanpa resep dokter, dan kesalahan yang terjadi yaitu penyerahan
obat psikotropik secara bebas. Jika TTK sudah tahu akan undang undang tentang penyerahan
psikotropik maka hal itu tidak akan terjadi. Dan jika kesalahan itu sudah terjadi maka hal yang
harus dilakukan adalah menunda penjualan atau menghentikan penjualan obat tersebut dan
melaporkannya kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.